Di sebuah Mansion megah bercat dominan Putih. Terdapat 3 orang bergender perempuan sedang makan malam di ruang makan. Meja makan berwarna Coklat yang berbentuk persegi panjang. 2 dua perempuan berambut Blonde duduk berdampingan, sedangkan di seberangnya terdapat wanita berambut merah.

Perempuan pertama, memiliki rambut berwarna merah di bawah punggung, mata berwarna Violet, Payudara besar dan berisi, berwajah cantik, bahkan tidak terlihat tanda-tanda penua-an sama sekali untuk wanita berumur sekitar 40 tahunan ini, namanya Namikaze Kushina.

Perempuan kedua, memiliki Rambut berwarna Blonde pendek sebahu, mata berwarna Saphhire, Payudara cukup besar untuk seusianya walaupun tertutupi jaket Orange tebal, wajah cantik, dan berumur 17 tahun, namanya Namikaze Naruto

Perempuan ketiga tidak memiliki perbedaan yang banyak dari perempuan kedua, rambut Blonde panjang gaya Twintail, mata berwarna Violet, mengenakan Dress selutut berwarna biru laut, Namanya Namikaze Naruko, saudari kembar Naruto.

Mereka makan dengan tenang dan tanpa ada suara, kecuali dari sendok yang bersentuhan dengan piring. Semuanya sudah selesai makan tapi tidak ada yang membuka suara sama sekali. Kushina memutuskan untuk membuka pembicaraan.

"Naru-chan, bagaimana sekolahmu?" tanya Kushina membuka pembicaraan. "Seperti biasa, Kaa-san. Tidak ada yang berubah ; anak laki-laki dan perempuan masih tetap mencoba mendekatiku" ucap Naruto sambil menghela nafas bosan.

"Apakah kau menerima salah satu dari mereka?" tanya Kushina yang entah kenapa terlihat khawatir. "Tentu saja tidak, Kaa-chan. Nee-chan selalu menolak mereka, bahkan ada murid yang nekat tetap mengejar Nee-chan dan berakhir babak belur karena Nee-chan kesal dan menghajarnya" bukan Naruto tapi Naruko yang menjawab hal itu. Kushina menghela nafas lega.

"Tentu saja aku menolak mereka, dan jangan berbohong pada Kaa-san. Kau yang membuat laki-laki itu babak belur, bukan aku. Dan aku cukup tau akibat apa yang akan terjadi jika aku menerima mereka, bisa-bisa 2 Singa betina di rumah ini mengamuk dan membunuh laki-laki itu" ucap Naruto tenang sambil meminum jus jeruk lewat sedotan yang sudah di sediakan. Naruko dan Kushina memerah dan jadi salah tingkah.

"I-tukan karena kami berdua menyayangimu, Naru-chan" ucap Kushina sedikit gugup saat mengatakannya. Naruko hanya mengangguk membenarkan perkataan ibunya. "Kalau kalian menyayangiku, tidak harus seperti ini bukan?" tanya Naruto lelah.

"Setidaknya, beri aku sedikit kebebasan. Kalau seperti ini terus, aku tidak akan mendapatkan kekasih" lanjut Naruto. "Tidak boleh! Naru-chan/Nee-chan, Cuma milik kami!" ucap Kushina dan Naruko bersamaan. Naruto Cuma menghela nafas bosan {lagi}.


Title : My Family is Yuri

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto

Author : Ryuukira Sekai

Genre : Romance, Family

Rating : M

Pair : Naruko x FemNaru x Kushina

Warning : Incest, Yuri, Typo bertebaran, FemNaruto, Mainstream, EYD hancur, OOC, AU, dan banyak lagi.

Summary :

Memiliki wajah cantik tentu adalah sebuah keuntungan untuk semua perempuan. Memiliki Ibu dan Adik yang sama-sama cantik adalah sebuah Keuntungan tambahan, sehingga membuat dirinya bagaikan sebuah permata yang di perebutkan semua orang. Tapi kenapa Ibu dan Adiknya juga ikut-ikutan memperebutkan dirinya, sampai menjadi sebuah perasaan terlarang. Dan inilah kisah kehidupan dari seorang Namikaze Naruto yang sangat merepotkan, setidaknya baginya. {Bad Summary}


...:::STORY START:::...


Chapter 01 : Kehidupanku

Senin, 21 September 2015, Jam 07 : 05 AM.

Naruto dan Naruko adalah Putri dari pasangan Namikaze Minato dengan Uzumaki Kushina. Minato adalah seorang Presider dari Namikaze Corp. Namikaze Corp merupakan sebuah Perusahaan terbesar ke-3 di jepang, setelah Uchiha Corp dan Senju Corp.

Minato adalah seorang yang jenius dan dapat membuat Namikaze Corp yang awalnya adalah perusahaan kecil menjadi perusahaan terbesar ketiga di jepang. Tapi sayangnya, Minato meninggal karena mobil yang di kendarainya mengalami kecelakaan yang membuat nyawanya melayang, meninggalkan putri dan Istrinya.

Karena Minato sudah tiada, Kushina yang mengambil alih dan menjalankan perusahaan di bantu oleh Namikaze Cloud, yang merupakan adik Minato.

Cukup tentang Kushina dan Minato. Sekarang kita fokus kepada Namikaze bersaudara yang bersekolah di KHS. KHS awalnya merupakan sekolah khusus untuk kalangan elite, tapi beberapa tahun kemudian berubah menjadi Sekolah umum.

Laki-laki mengenakan kemeja berwarna Putih dengan motif garis-garis, Blazer Hitam dengan lambang KHS di dada kiri, dan celana panjang berwarna Biru pucat.

Sedangkan untuk perempuan, mengenakan baju putih berlengan pendek, Blazer Merah dengan lambang KHS di dada kiri, dan Rok Mini berenda berwarna Hitam.

Naruto dan Naruko memasuki area KHS dengan tenang, tanpa memperdulikan teriakan memuja dari laki-laki maupun perempuan. Di sekolah, Naruto dan Naruko memiliki julukan "The Duo Beautifull Naru". Entah dari mana mereka mendapatkan julukan itu, Naruto dan Naruko tidak peduli sama sekali.

Masalah kepribadian, mereka cukup bertolak belakang. Naruto itu tenang, cuek, tidak mudah marah, dan ramah untuk teman dekatnya. Sedangkan Naruko, dia itu Hyperactive, sangat peka, mudah marah, terutama jika menyangkut masalah kakak tercintanya, pengidapSiscon kepada Naruto dan mudah sekali bergaul dengan siapa saja.

Walaupun mereka kembar, tapi entah kenapa, Naruto lebih terkenal di bandingkan Naruko. Sering sekali Naruto mendapatkan surat cinta dari laki-laki maupun perempuan yang bersekolah disini. Perempuan? Yup, benar sekali perempuan. Perlu di ketahui, di sekolah ini cukup banyak perempuan yang mengaku sebagai Yuri dan target mereka adalah Naruto. Entah hal apa yang membuat mereka tertarik dengan Naruto. Naruko juga sering mendapatkan surat cinta, tapi tidak sebanyak Naruto. Dan semua surat cinta, yang di tujukan kepada Naruto atau Naruko, selalu bernasib sama, di buang ketempat sampah bahkan sebelum di baca.

Naruko menarik tangan kanan Naruto untuk mengikutinya menuju atap sekolah. Berhubung masih cukup banyak waktu untuk bersantai sebelum sekolah di mulai. Naruto hanya bisa diam dan pasrah di tarik oleh sang adik.

.

.

.

Di atap sekolah. Naruko menuju ujung atap sekolah dan merentangkan tangannya, menikmati suasana pagi yang menyejukkan. Naruto lebih memilih duduk di sebuah sofa panjang yang terlihat tua yang terletak di samping pintu atap sekolah sambil menatap kedepan.

Naruko menegakkan badannya dan berjalan menuju Naruto yang sedang memperhatikannya, atau setidaknya itu menurut Naruko. "Nee-chan!" ucap Naruko meminta perhatian. Naruto sepertinya sedang melamun tadi, dan baru tersadar saat Naruko memanggilnya.

"Ada a ... ?" Naruto tidak sempat bertanya, karena Naruko sudah duduk di pangkuannya sambil mengalungkan tangannya di leher Naruto dan melumat bibirnya dengan ganas.

Naruto sama sekali tidak terkejut dan membiarkan adiknya mencium dirinya sepuasnya. Naruto kadang-kadang membalas sedikit, tapi hal itu malah membuat lumatan Naruko semakin memanas, jadi Naruto hanya bisa pasrah.

Naruko yang memiliki nafas panjang atau Naruto yang mulai kehabisan nafas, ciuman itu terpaksa di hentikan ketika Naruto memegang pipi Naruko dan menjauhkan wajah Naruko dari wajahnya sehingga ciuman sepihak itu harus terlepas. Naruko menggembungkan pipinya dan menatap Naruto kesal ketika ciumannya terlepas.

Naruto menarik nafas dalam-dalam agar Paru-parunya terisi kembali. Naruto menatap Naruko. Mengerti kenapa Naruko cemberut, Naruto menghela nafas. "Baiklah, baiklah, aku minta maaf! Kau boleh melakukan sesukamu!" ucap Naruto pasrah membuat Naruko tersenyum senang.

Naruko mendorong Naruto agar berbaring di sofa. Kemudian Naruko menindih tubuh Naruto. Naruko mengecup, menjilat, dan menggigit leher Naruto sehingga meninggalkan bekas Kissmark tanda kepemilikkan.

"Ahh~, Ruko-chan~" Naruto mendesah dengan wajah memerah saat tangan Naruko bergerak meremas Payudaranya dari luar seragam. Naruko menyeringai saat mendengar desahan merdu dari kakak tercintanya.

"Apa kau menyukainya, Nee-chan?" ucap Naruko di depan wajah Naruto dengan seringaian kemenangan di wajahnya. Naruto memalingkan wajah memerahnya kesamping, menghindari kontak mata dengan Naruko yang melihatnya dengan penuh nafsu.

"Aku anggap itu artinya 'iya'" ucap Naruko dan tanpa menunggu jawaban Naruto. Naruko membuka kancing seragam Naruto satu persatu sampai semuanya terlepas. Memperlihatkan Payudara yang cukup besar di bungkus oleh Bra Putih yang sepertinya kekecilan untuk menampung Payudara itu.

Naruko menyingkap Bra Putih itu ke atas memperlihatkan Payudara Naruto yang tanpa sehelai benangpun untuk menutupinya, Puting susu Naruto yang berwarna Pink sudah menegang. Melihat pemandang itu, Naruko semakin bernafsu untuk 'Memakan' Naruto.

"Itadakimasu!" ucap Naruko dengan semangat lalu melahap Payudara kiri Naruto sedangkan tangan kanannya meremas Payudara kanan Naruto. "Ahh~, Ruko-chan~, Ahh~!" Naruto mendesah nikmat saat menerima rangsangan dari Naruko.

"Apa kau menyukainya, Nee-chan?" tanya Naruko menanyakan hal yang sama seperti tadi. "Ya~ sangat Nikmat~! Lebih~! Beri aku lebih Ruko-chan, Ahh~" ucap Naruto yang sudah di selimuti nafsu birahi.

Naruko menyeringai senang karena kakak tercintanya sudah di selimuti nafsu. Naruko menghentikan kulumannya pada Payudara Naruto dan mengangkat wajahnya berhadapan dengan wajah Naruto.

"Baiklah, Nee-chan. Akan kuberikan Nee-chan yang lebih nikmat!" ucap Naruko. Naruko memegang pipi Naruto dengan tangan kirinya dan memaksanya untuk menghadap wajahnya. Naruko dapat melihat wajah Naruto yang memerah dengan keringat yang mengalir di dahi dan pipinya.

Naruko menyambar bibir Naruto dan membawanya dalam cumbuan yang panas. Lidah mereka bertautan dan saling mencoba untuk mendominasi, walaupun yang lebih mendominasi adalah Naruko karena Naruko yang memegang kendali dari permainan mereka.

Tangan kanan Naruko mulai nakal, menyingkap rok Naruto dan meraba-raba alat kelamin Naruto dari luar celana dalam berwarna putih berenda. Naruko menekan-nekan jari telunjuknya pada belahan Vagina tanpa membuka celana dalam Naruto.

"Ahh~, R-ruko-chan~! Berhen-ti-, Ahh~ menggo- Ahh~-daku, Ahh~" ucap Naruto terputus-putus di selingi oleh desahan yang erotis menurut Naruko saat cumbuan panas mereka terlepas karena kebutuhan oksigen. Naruko menghentikan permainan jari telunjuknya pada belahan Vagina Naruto. Naruko menjauhkan wajahnya dari wajah Naruto dan dengan perlahan menurunkan badannya sehingga sejajar dengan kemaluan Naruto. "Baiklah, Nee-chan! Kita mulai permainan utamanya" ucap Naruko dengan semangat.

Naruko mencoba melepas celana dalam Naruto dengan menariknya, dan hal itu menjadi semakin mudah saat Naruto mengangkat lutut, posisi mengangkang. Baru saja Naruko menurunkan sedikit celana dalam Naruto ...

KRIIIINNNGG ... KRIIIINNGGG ... KRIIINNGGG

... bel sekolah berbunyi, yang menandakan bahwa pelajaran akan segera di mulai. Naruto tersadar dari nafsunya saat mendengar suara bel berbunyi. Naruto menahan tangan Naruko yang masih berusaha melepaskan celana dalamnya.

Naruko mengerti kenapa Naruto menghentikannya, dan hal itu membuat Naruko kesal. Naruto berdiri kemudian merapikan pakaiannya dengan terburu-buru. Naruto melihat Naruko yang masih duduk bersimpuh di sofa, sepertinya Naruko benar-benar kesal karena 'kegiatannya' di ganggu oleh bel.

Naruto berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Naruko. Naruto kemudian menangkup pipi Naruko dengan kedua tangannya. "Kita lanjutkan yang tadi itu nanti saja. Sekarang, ayo kita kekelas!" ucap Naruto berusaha menenangkan Naruko.

Naruko memandang Naruto dengan pandangan senang. "Kau janji?" tanya Naruko meminta kepastian. Naruto mendekatkan wajahnya kewajah Naruko dan memberikan ciuman dibibir Naruko. Ciuman itu cuma berlangsung selama beberapa detik karena Naruto menjauhkan kepalanya sambil memandang Naruko sambil tersenyum.

"Aku berjanji!" ucap Naruto masih dengan senyumannya, kemudian menjauhkan tangannya dari pipi Naruko. Naruko mengangguk senang. "Baiklah, Ayo kekelas!" ucap Naruko kemudian berdiri kemudian mengambil tasnya yang berada di samping sofa dan menyeret Naruto menuju kelas mereka berdua, Kelas 3-A.

.

.

.

Kelas 3-A adalah kelas untuk kalangan Elite seperti anak Artis, Anak pejabat pemerintahan, Anak orang kaya, Anak Presiden, pokoknya yang masuk kelas ini adalah orang orang berkelas semua.

Naruto dan Naruko masuk kedalam kelas yang belum ada gurunya. Para murid masih ada yang sibuk mengobrol, ada yang membaca buku dan sepertinya ada yang sedang SMS-an sambil senyum-senyum kayak orang gila.

"Untung yang mengajar hari adalah Kakashi-sensei, Syukurlah~" ucap Naruto lega saat mengingat kebiasaan guru mereka yang satu ini.

Naruko tanpa memperdulikan perkataan Naruto menyeret Naruto menuju tempat duduk mereka yang bersebelahan. Posisi duduk di kelas ini adalah satu bangku untuk satu orang. Susunannya, 5 meja mendatar, 5 meja menurun {Reader : Lo pikir ini TTS, Thor? -_-}.

Naruto duduk di kursinya yang berada di barisan kedua samping jendela, sedangkan tempat duduk Naruko di sebelahnya.

Tak berselang lama, pintu kelas bergeser dan muncullah sesosok makhluk abstrak{?} berambut putih ubanan dengan masker yang senantiasa menutupi ¾ wajahnya. Melihat guru tukang telat telah datang, semua murid kembali ketempat duduknya masing-masing.

"Maaf ya, anak-anak. Sensei telat. Tadi di perjalanan kesini muncul sebuah lubang hitam yang menghisap sensei, dan melempar sensei entah kemana, kemudian bertemu Goku dan membantunya mengalahkan penjahat dan mengumpulkan ketujuh Dragon Ball untuk mengabulkan keinginan sensei agar sensei bisa kembali kesini lagi" ucap Kakashi panjang lebar.

Semua murid Sweetdrop massal mendengar Alasan Kakashi yang makin hari makin Absurd saja. Dulu pernah alasannya begini. "Tadi, sensei di perjalanan sensei nemuian Bom, kemudian datang polisi yang mengira sensei adalah Teroris dan menjeblos sensei kepenjara. Di dalam sel tahanan muncul sebuah portal, dan dari sana muncul seorang tokoh Kamen Rider Decade. Decade menyuruh sensei untuk membantunya mengalahkan organisasi kejahatan yang bernama Daishokcer{?}. Sensei di beri sebuah Belt Rider yang dapat merubah sensei menjadi Kamen Rider Ninja{?} untuk membantu Decade memenangkan pertarungan melawan organisasi kejahatan tersebut. Setelah semuanya selesai baru sensei di kembalikan kesini" Dan alasan ini membuat seluruh penghuni kelas jungkir balik dengan tidak etisnya Plus mulut berbusa {?} #Author ikutan jungkir balik.

Kakashi yang melihat reaksi dari murid-muridnya yang sangat hening tanpa suara kayak kuburan di malam jum'at, terkekeh dari balik maskernya. "Mari kita lanjutkan pelajaran Matematika kita kemaren" ucap Kakashi setelah keheningan yang cukup lama.

Semua murid sadar dari Sweetdropnya dan membuka buku pelajaran masing-masing. Kakashi menerangkan dan menulis sesuatu di papan tulis, sedangkan murid-murid memperhatikan dengan seksama dengan sekali-kali mencatat materi yang di terangkan.

SKIP TIME ... Pulang

KRRRIIINNGG ... KRRRIIINNGG ... KRRRIIIINNGG

Bel berbunyi menandakan kalau sudah waktunya untuk mengakhiri pelajaran untuk hari ini. Kakashi menghentikan pelajarannya dan keluar kelas setelah pamit. Murid-murid satu persatu meninggalkan kelas.

Naruto dan Naruko mengemasi buku-buku pelajaran mereka kedalam tas.

Drrrttt ... Drrrttt ... Drrrttt

Handphone Naruto yang ada di dalam tas bergetar menandakan bahwa ada pesan masuk. Naruto mengambil HP-nya dari dalam tas dan melihat siapa yang mengirim pesan itu. 'Sasuke?' batin Naruto saat membaca nama pengirim pesan ini. Naruto membuka pesannya dan membacanya.

Tulisan dalam pesan itu adalah :

"Temui aku di Danau belakang sekolah! Dan jangan coba-coba untuk kabur. Jika kau kabur maka aku akan menyebarkan Rahasiamu"

Pesan berupa perintah dan ancaman itu membuat Naruto agak kesal. Naruto sudah sangat lelah menghadapi Sasuke yang sangat ingin menjadikan Naruto sebagai kekasihnya. Tapi saat membaca kalimat terakhir pada pesan itu membuat Naruto ragu untuk tidak menanggapi pesan itu.

Naruto menghela nafas pelan. Naruto membalas pesan itu dengan kata yang singkat, "Baiklah"

Naruto berdiri dari kursinya dan berjalan menuju samping Naruko. "Naruko-chan! Kau pulang lebih dulu ya. Nee-chan ada urusan dengan Kakashi-sensei" ucap Naruto berbohong agar bisa bertemu dengan Sasuke, bukan berarti dia sangat ingin bertemu dengan Sasuke, tapi jika dia tidak berbohong maka Naruko tidak akan mengijinkannya.

Naruko yang sudah selesai mengemas bukunya mendongak memandang Naruto dengan tatapan curiga. "Urusan apa?" tanya Naruko menyelidiki. "Ada sesuatu yang ingin sensei bicarakan denganku, aku tidak tau apa" ucap Naruto berbohong lagi.

"Kalau begitu aku ikut!" ucap Naruko kemudian berdiri dan berjalan lebih dulu menuju pintu keluar kelas. Naruto menyusul Naruko yang sudah sampai di luar kelas. Naruto memegang tangan kanan Naruko untuk menghentikan Naruko berjalan menuju ruang guru.

Naruko memandang Nee-chan-nya dengan pandangan bingung. "Naruko-chan pulang saja duluan. Nee-chan tidak akan lama kok!" ucap Naruto mencoba menghentikan niat Naruko.

Naruko menyadari gelagat aneh dari kakaknya ini. Naruko menghela nafas. "Baiklah, tapi cium dulu! Bagaimana?" perintah Naruko menuntut. Naruto mengedarkan pandangannya kesegala arah, memastikan tidak ada yang melihat mereka.

Naruto kembali menatap Naruko. "Baiklah" ucap Naruto kemudian mendekatkan wajahnya kewajah Naruko dan memberikan Ciuman tepat dibibir. Naruko menyeringai senang. Naruko menggunakan tangan kirinya yang bebas untuk menahan kepala Naruto yang ingin menjauh untuk menghentikan ciuman mereka.

'Nee-chan pikir aku akan puas jika Cuma ciuman singkat, kau salah Nee-chan' batin Naruko menyeringai iblis. Naruko menekan kepala Naruto untuk memperdalam ciuman mereka. Naruko melumat bibir Naruto dan sesekali memasukkan lidahnya kedalam mulut Naruto, mengabsen setiap prajurit putih yang berjejer rapi didalam mulut kakak tercintanya.

Naruto mendorong dada Naruko dengan kedua tangannya. Naruko mengerti kenapa, Naruto mendorongnya, Naruto kehabisan oksigen. Naruko menjauhkan wajahnya, melepaskan ciuman mereka dengan sangat tidak rela.

Wajah Naruto sudah memerah, entah karena kehabisan nafas atau malu, atau bernafsu, entahlah. Naruto menghirup nafas sebanyak-banyaknya untuk memenuhi paru-parunya yang hampir kosong. Naruko jika menciumnya selalu dengan durasi yang panjang, jadi Naruto harus bisa membiasakan diri.

"Sudahku bilang, kalau ingin melanjutkannya nanti saja. Bisa-bisa aku terlambat menemui Kakashi-sensei" ucap Naruto masih mencoba mengendalikan wajahnya yang memerah.

Naruko menjadi cemberut. "Baiklah, tapi awas kalau lama. Dan jika Nee-chan berani selingkuh, akan kupastikan Nee-chan tidak akan keluar kamar selama seminggu, mengerti?" ucap Naruko mengancam.

Naruto sudah menghilangkan rona merah dipipinya. Naruto menghela nafas bosan, adiknya ini selalu mengancamnya jika dia pergi darinya, walaupun cuma sebentar. "Baiklah" ucap Naruto pasrah. Naruto berbalik dan mulai berlari sambil menenteng tas menggunakan tangan kanannya.

Naruto berhenti berlari. "Jaa ne!" ucap Naruto kepada Naruko sambil melambaikan tangan saat jarak mereka sudah cukup jauh. Naruko tersenyum dan membalas lambaian tangan itu. Naruto kemudian kembali berlari dan menghilang dipersimpangan. "Aku tahu kau berbohong padaku, Nee-chan. Akan kuhukum kau nanti di rumah. Tapi untuk sekarang aku akan mengikutimu" gumam Naruko kemudian berlari menuju arah yang sama dengan Naruto.

.

.

.

Naruko membuntuti Naruto sampai ke sebuah Danau besar yang letaknya melewati Hutan belakang sekolah. Naruko bersembunyi di balik semak-semak sambil terus memperhatikan Naruto yang sepertinya sedang mencari seseorang.

"Keluar kau Uchiha!" perintah Naruto entah kepada siapa. Seseorang melompat dari atas dahan pohon tepat di samping Naruto.

Seseorang itu berambut Hitam dengan gaya bagian belakang mencuat ke atas, seperti bokong ayam, bermata Onyx, memakai seragam KHS khusus laki-laki dan berwajah Tampan yang membuat hampir semua siswi di KHS {Keculai Duo Naru dan perempuan Yuri} jatuh akan pesonanya. Namanya Uchiha Sasuke, anak bungsu dari Uchiha Fugaku Pemilik perusahaan terbesar kedua di jepang, Uchiha Corp.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Naruto To The Point. "Jadilah kekasihku!" ucap Sasuke dengan santai tapi terkandung kesan tidak ingin di bantah.

Naruto mendecih. "Sudah berapa kali ku bilang kalau aku tidak menyukaimu, Uchiha!" ucap Naruto dengan keras dan penuh kekesalan. Sasuke mendorong Naruto sehingga membentur batang pohon di belakangnya. Pergerakan Naruto terkunci saat tangan kiri Sasuke meraih kedua pergelangan tangannya dan mengangkatnya di atas kepala Naruto. "Sudah berapa kali kubilang kalau aku tidak terima penolakan, Naru" balas Sasuke dengan tenang dan tangan kanannya memegang dagu Naruto agar menghadapnya.

Naruto menjadi semakin kesal. "Aku tidak akan pernah menjadi kekasihmu, Uchiha!" ucap Naruto kesal dengan pandangan marah kepada Sasuke. "Oh ya? bagaimana kalau aku menyebarkan kalau kau itu seorang Yuri dan berpacaran dengan adiknya sendiri. Bagaimana, Naru?" ucap Sasuke menantang sambil mendekatkan wajahnya kewajah Naruto.

Naruto membeku. "B-bagaimana k-kau tahu?" ucap Naruto terbata-bata. Sasuke menyeringai Iblis. "Kau pikir kalau aku tidak melakukan apa-apa selama ini? Aku selalu mengawasimu Naru. Bahkan aku tahu kalau kau hampir 'melakukannya' dengan adikmu di atap sekolah pagi tadi" ucap Sasuke di telinga kiri Naruto sambil menjilatnya sesekali.

Naruto tidak tau harus melakukan apa sekarang ini. Pikirannya kosong, saat mendengar bagaimana Sasuke mengetahui hal itu. Dirinya baru tersadar dari lamunannya saat Sasuke mencium bibirnya dan melumatnya dengan ganas.

Naruko yang sedari tadi memperhatikan dari balik semak-semak mengepalkan tangannya menahan kesal, sudah tidak bisa mendengar pembicaraan mereka dengan jelas dan sekarang dirinya melihat pemadangan yang sangat tidak di sukainya. Uchiha itu beraninya mencium kakak tercintanya, dan kakaknya sama sekali tidak melawan. Apakah kakaknya sudah mengkhianatinya, atau ada alasan lain. Sungguh, tangannya benar-benar ingin memukul wajah tampan Uchiha itu.

Naruto mencoba memberontak agar bisa lepas dari Sasuke, tapi usahanya sia-sia karena kekuatan Sasuke lebih besar darinya. Satu-satunya jalan adalah ...

'HAP'

... sebenarnya Naruto ingin menendang selangkang Uchiha brengsek ini dengan lututnya. Tapi Sasuke sepertinya sudah tau niatnya dan menggagalkan tendangannya dengan menahan lutut Namikaze cantik ini menggunakan tangan kanannya yang sebelumnya berada di dagu Naruto.

Sasuke akhirnya melepaskan ciumannya ketika merasa dirinya sudah mulai kehabisan nafas. Sasuk menjauhkan kepalanya memadang Naruto yang menunduk dengan wajah memerah dan mencoba menghirup udara segar.

Sasuke menyeringai iblis sambil menjilat bibir atasnya. "Manis" ucap Sasuke. Naruto mengangkat wajahnya yang di penuhi kekesalan tingkat tinggi. "Brengsek kau!" ucap Naruto geram dengan tingkah Sasuke.

Sasuke lagi-lagi menyeringai. "Kau hanya punya satu pilihan Naru. Jadi kekasihku, maka aku tidak akan menyebarkan berita itu. Aku beri kau waktu berpikir dua hari" ucap Sasuke kemudian melepaskan tangan Naruto yang menggantung di atas kepala, dan kemudian pergi begitu saja.

Naruto duduk bersimpuh di rumput hijau yang ada di bawahnya. Rasanya dia kehilangan semua tenaga, bahkan untuk berdiri saja dia tidak kuat. 'Apa yang harus kulakukan?' batin Naruto frustasi.

Naruko yang tidak lagi melihat Uchiha brengsek itu dimana-mana, keluar dari dari persembunyiannya dan menghampiri Naruto. "Nee-chan! Kau tidak apa-apa?" tanya Naruko khawatir melihat Naruto yang menunduk dengan pandangan kosong.

Karena tidak mendapatkan jawaban, Naruko menarik tangan Naruto untuk berdiri. Naruto tersadar dari lamunannya saat merasakan tarikan pada pergelangan tangan kanannya. Naruto mengadah menatap penarik tangannya.

"N-Naruko?!" ucap Naruto sedikit terkejut saat melihat siapa yang menarik tangannya. Naruko memandang Naruto dengan pandangan khawatir lalu berjongkok menghadap Naruto. "Nee-chan, kau tidak apa-apa? Apa yang Uchiha Brengsek itu lakukan pada Nee-chan?" tanya Naruko.

Naruto tidak menjawab, seperti sedang berpikir apakah ia harus memberitahukannya. Naruko mengerti kalau kakaknya sedang berpikir, dan kemudian berdiri. Naruko mengulurkan tangannya, mengajak Naruto untuk berdiri.

"Jelaskan nanti saja, ayo kita pulang Nee-chan!" ucap Naruko sambil tetap menunggu Naruto untuk meraih tangannya. Naruto memandang Naruko dengan senyum dan kemudian meraih uluran tangan Naruko. "Baiklah!" ucap Naruto dan Naruko menarik Naruto agar berdiri.

Setelah Naruto berdiri, Naruko langsung menyeret Naruto pergi dari sana. Sedangkan Naruto hanya bisa pasrah dirinya di seret-seret.

.

.

.

Naruko menyeret Naruto menuju parkiran KHS, lebih tepatnya menuju sebuah mobil Ferrari berwarna Orange. Saat sudah sampai didepan mobil, Naruko melepaskan pegangan tangannya. Naruto langsung berjalan menuju pintu kemudi sedangkan Naruko menuju pintu sebelahnya.

Setelah mereka berdua masuk kedalam mobil. Naruto menyalakan mobil Ferrari itu dan langsung melesat meninggalkan Area parkir menuju Mansion Namikaze.

.

.

.

Sesampainya di Mansion Namikaze. Naruto dan Naruko menuju kamar mereka yang ada di lantai 2{AN : Naruto di seret}. Tentunya setelah memarkirkan mobil Ferrari Orange itu di Garasi yang ada di samping Mansion.

Naruto dan Naruko memiliki kamar yang sangat luas, memiliki cat dominan berwarna Orange, 2 buah tempat tidur ukuran King Size, dua buah lemari besar berwarna Coklat di samping masing-masing tempat tidur, 1 meja belajar yang ada di ujung ruangan, satu kamar mandi yang berada di balik pintu Putih yang ada di ujung ruangan satunya. {Penjelasannya terlalu banyak, jadi Author serahkan kepada Reader untuk berimajinasi. #PLAK}

Setelah Naruto masuk kedalam kamar, barulah Naruko yang masuk sekaligus mengunci pintu. Naruko menunduk sehingga ekspresinya tidak kelihatan.

Naruto mengira Naruko ingin menagih janjinya waktu di atap KHS pagi tadi. Naruto menghela nafas dan berjalan menuju tempat tidur terdekat dan berbaring telentang setelah melempar tasnya sembarangan.

"Aku lelah Naruko. Nanti saja ya?" ucap Naruto dengan menutup mata kelelahan sambil menyamankan posisi tidurannya.

Naruko berjalan menuju tempat tidur Naruto dengan kepala yang masih menunduk. Naruto tidak sadar kalau Naruko sudah adaa di samping tempat tidurnya. Naruko secara tiba-tiba menduduki perut Naruto.

Naruto yang terkejut saat merasa perutnya mendapat beban secara tiba-tiba membuka matanya memandang Naruko yang duduk di perutnya dengan menunduk.

"Naruko! Sudah kubilang; Nanti saja ya?" ucap Naruto memohon.

"Kenapa?" gumam Naruko. Naruto menjadi bingung. Naruko mengangkat wajahnya, memperlihatkan ekspresi kesal entah kenapa. "Kenapa Nee-chan tidak melawan saat Uchiha Brengsek itu mencium Nee-chan?!" tanya Naruko dengan penuh kekesalan.

Naruto terkejut, apakah adiknya melihat saat dirinya di cium Sasuke, itulah yang ada di pikiran Naruto.

Naruko semakin bertambah kesal saat Naruto tidak menjawabnya. "Apakah Nee-chan berselingkuh dengan Uchiha Brengsek itu?!" ucap Naruko dengan sedikit amarah. "JAWAB AKU NEE-CHAN!" Naruko sekarang benar-benar marah.

Naruto memberikan gelengan pelan. "Tidak Naruko! Aku tidak berselingkuh" jawab Naruto. "Kalau begitu, kenapa Nee-chan tidak melawan waktu Uchiha Brengsek itu mencium Nee-chan? Kumohon Nee-chan, jawablah" ucap Naruko lirih pada kalimat terakhir sambil menundukkan kepala.

Naruto menjadi bingung harus menjawab apa, dan hanya bisa diam tak bersuara.

Naruko mengangkat kepalanya dan langsung menyambar bibir Naruto dan melumatnya dengan kasar. Naruto mencoba memberontak dengan mendorong tubuh Naruko, tapi Naruko sudah lebih dulu mengunci kedua tangannya di samping kepala Naruto.

Naruto tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Yang ada dipikirannya adalah bagaimana memberikan jawaban atas pertanyaan Naruko.

Setelah ciuman itu terlepas karena Naruko ingin mengambil nafas, Naruto tidak menyia-nyiakan kesempatan dan berbicara. "Aku tidak sadar Naruko! Aku tidak sadar saat aku di cium Sasuke. Aku sudah berusaha memberontak, tapi Sasuke mengunci pergerakanku. Percayalah padaku Naruko!" ucap Naruto panjang lebar.

Naruko memandang Naruto dengan pandangan yang seakan berkata 'Kau bersungguh-sungguh?'. "Aku bersungguh-sungguh Naruko!" ucap Naruto dengan tegas.

Naruko tersenyum manis mendengar jawaban Naruto. "Baiklah, aku percaya. Tapi aku akan menghapus semua bekas Uchiha Brengsek itu dari tubuh Nee-chan. Sekaligus menagih janji Nee-chan pagi tadi" ucap Naruko, senyuman manis tadi sudah berubah menjadi seringaian mesum.

Naruto merinding mendapat pandangan mesum dari Naruko. "Naruko sudah kubilang ; Nanti sa ––" "Nee-chan milikku!" ucapan Naruto di potong oleh perkataan Mutlak dari Bungsu Namikaze.

Naruko mulai mencium dan melumat bibir Naruko dan tangannya melepaskan tangan Naruto lalu beralih menuju Payudara Naruto yang masih terbungkus seragam KHS.

"AHH~, hen – Ah~ tikan, Ah~ Naru~" Naruto hanya bisa mendesah dan tidak akan dapat melawan dan Naruko yang berkuasa sekarang.


TBC


Hallo-hallo, Minna-san.

Gara-gara kebanyakan membaca Fict Yuri dan Incest, jadi begini deh. Author kena Virus Yuri Lover, hehehe :v

Bagaimana menurut kalian. Apakah bagus? Atau Jelek? Kalau jelek, Gomenasai! Saya masih berstatus sebagai Author Newbie, jadi harap maklum, oke?

Tak ada lagi yang ingin Author sampaikan. Jika ada yang ingin bertanya silahkan Review atau PM saya, Oke? ^_^

Salah Khilaf mohon maaf! Saya Ryuukira Sekai pamit undur diri, salam Fanfiction ^_^

.

.

.

.

.

Ryuukira Sekai, Log Out, Hor~ra, ^_^