Seorang wanita cantik dengan rambut yang terurai indah tengah berjalan anggun disebuah lantai perkantoran yang terlihat gelap dan sepi. Maklum, karena para pegawai telah kembali kerumah masing-masing mengingat waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam lewat sepuluh menit. Sepatu berhak sepuluh centimeter berwarna merah menyala miliknya, menggema dilantai dua puluh perkantoran tersebut.

Langkahnya berhenti didepan sebuah pintu kayu dengan tulisan 'direktur' terpasang disana. Dengan pelan, ia membuka pintu tersebut hingga tidak terdengar suara sepelan apapun. Bibir tipisnya membentuk sebuah senyum miring dengan langkah pelan yang menghampiri seorang lelaki yang tengah meletakkan kepalanya diatas lipatan tangan dimeja.

Setelah dirinya telah berada disamping si lelaki yang masih belum menyadari kehadirannya, ia menjulurkan tangannya untuk mengelus pundak kokoh sang lelaki. Tapi saat si lelaki mengangkat kepalanya untuk melihat kearahnya, ia langsung menutup mata bulat milik si lelaki dengan telapak tangannya.

"Baekhyun?"

Si wanita terkekeh pelan. "Kau terlalu mengenaliku Chan…" si wanita menarik kursi dengan roda milik si lelaki hingga menjauhi meja kemudian ia berdiri didepan si lelaki. "Tutup matamu Chanyeol, jangan kau buka sebelum aku memberikan perintah."

Sebuah senyum puas terlukis diwajah cantik Baekhyun setelah mata sipitnya melihat kepala milik Chanyeol mengangguk. Ia menjauhkan tangannya yang menutupi mata bulat Chanyeol. Kemudian ia membalikkan tubuhnya untuk membereskan barang-barang yang berada diatas meja kerja milik Chanyeol. Selesai dengan itu, ia memposisikan tubuhnya duduk diatas meja dengan pose yang ia buat seseksi mungkin.

"Buka matamu Chan~"

Mendengar suara seksi milik Baekhyun, mata bulat Chanyeol terbuka, dan melihat pemandangan didepannya, membuat lelaki tinggi itu membesarkan diameter bola matanya.

Baekhyun, dengan kulit putih mulusnya yang hanya ditutupi sehelai lingeri tipis transparan berwarna merah yang menyerupai jubbah santa claus tengah duduk mengangkang memperlihatkan lubang berkedut miliknya.

Sialan.

"Menyukainya? Ngh~"

Suara serak-serak basah dengan desahan diakhir mampu membuat penis Chanyeol menegang dibawah sana. Sedangkan matanya tidak dapat beralih dari lubang sempit berkedut yang saat ini tengah diusap pelan oleh sang empu.

"Shit Baekhyun!"

.

.

.

.

.

Setelah menyebutkan kata-kata kotor yang dimana membuat Baekhyun semakin cepat mengusapkan jari-jari berkutek merah divagina miliknya, Chanyeol akhirnya menenggelamkan wajah tampannya diantara kedua kaki Baekhyun. Kedua tangannya menarik kedua paha Baekhyun sehingga dirinya dapat dengan leluasa menikmati mangsanya yang saat ini tengah memekik nikmat.

"Oohh… aahh.. terus hhh Chanyeol aahhh God!"

Diam-diam sebuah seringai muncul dibibir tebal milik Chanyeol. Lelaki itu dengan nakal menghisap kuat klitoris Baekhyun yang kemudian ia kulum didalam mulutnya. Menjepitnya seakan-akan klitoris tersebut dapat lepas dari sana.

Tangannya merambat naik hingga menyentuh gundukkan bulat besar kesukaannya. Payudara Baekhyun. Dan dia dibuat terkejut karena wanita ini tidak menggunakan bra sehingga putting mengerasnya dapat langsung menyapa telapak tangan Chanyeol.

Jari telunjuk dan jempol Chanyeol mencubit dan memutar putting tersebut dari luar lingeri yang dipakai wanita itu. Membuat desahan-desahan nikmat semakin terdengar jelas memenuhi ruangan tersebut. Masih dengan lidah yang saat ini tengah memasuki lubang berkedut milik Baekhyun, Chanyeol menarik tali yang mengikat dipinggang Baekhyun kemudian melepaskan jubbah transparan tersebut hingga kulit putih mulus Baekhyun dapat terlihat tanpa cela.

"Ohh… sial Baekhyun. Kau benar-benar!"

Mendengar nada putus asa milik Chanyeol, membuat Baekhyun semakin tersenyum puas. Ia merebahkan dirinya diatas meja kerja milik Chanyeol dan menendang segala barang yang berada disana hingga menyentuh lantai. Kakinya semakin ia buka lebar dan dengan sengaja, ia memainkan otot vaginanya didepan Chanyeol.

"Apa yang kau inginkan Park Chanyeol? Lakukan semuanya padaku nghh~"

Geraman keluar dari bibir Chanyeol. Lelaki itu mengambil sebuah benda dari laci mejanya. Sebuah lem stick. Mata bulatnya menatap lem tersebut kemudian ia mengarahkan benda kaku tersebut kearah lubang vagina milik Baekhyun. Tangannya memutar penutup lem dan setelah itu ia melempar penutup itu entah kemana. Tanpa memberikan aba-aba, ia memasukkan benda tersebut hingga ujungnya yang terdapat lem menyentuh titik kenikmatan milik Baekhyun.

"Aakkhh~" sebuah desahan keluar dari bibir Baekhyun saat wanita itu merasakan panas didalam lubangnya. Dia megangkat sedikit kepalanya untuk melihat apa yang tengah dilakukan oleh Chanyeol pada lubangnya. "Apa yang aahh kau lakukan Chan hhh~"

"Memasukkan lem kedalam lubangmu Baek…"

"KAU GILA aaahhh Chanyeol~ lagi oohh sshhh," ia yang hendak menolak akhirnya hanya dapat mendesah saat lelaki tersebut menggerakkan cepat benda kaku itu hingga terus menerus menghujam titik kenikmatannya. Rasa panas setiap ujung lem itu menyentuh titiknya kalah telak oleh kasarnya gerakan Chanyeol dibawah sana.

Lubangnya semakin berkedut hebat, menandakan bahwa Baekhyun akan segera menumpahkan cairan kenikmatan miliknya. "CHANYEOL AAAHHH~"

CROT

Bersamaan dengan keluarnya cairan Baekhyun, Chanyeol meninggalkan tubuh Baekhyun yang masih merebahkan dirinya diatas meja kerja miliknya dengan kaki yang masih terbuka lebar. Chanyeol mengambil sebotol wine kemudian kembali menghampiri tubuh Baekhyun. Ia membuka penutup gabus dari botol wine dan tanpa berkata apapun, Chanyeol menuangkan seluruh isi dari botol berwarna hijau itu keatas tubuh telanjang milik Baekhyun.

"Oouhhh Chanyeol hhh~"

Baekhyun bergidik saat tubuh telanjangnya merasakan sensasi dingin dari wine yang dituangkan Chanyeol pada tubuhnya. Dengan gerakan sensual, ia menjilat wine yang mengenai tangannya dengan mata yang menatap tajam kearah lelakki yang kini berada disampingnya.

"Uuhh tubuhku lengket. Bisakah kau membersihkan tubuhku Chan?... Dengan lidahmu~"

Masih dengan kebisuannya, Chanyeol mendekatkan wajahnya kearah dada Baekhyun yang mengkilat dan menjulurkan lidahnya untuk mencicipi wine yang membasahi kulit putih Baekhyun. Memainkan lidahnya dipucuk payudara Baekhyun kemudian memasukkan putting memerah Baekhyun kedalam mulutnya.

Setelah asik dengan kedua benda bulat kesukaannya, lidah Chanyeol kini menjelajah kearah perut Baekhyun. Memainkan ujung lidahnya dipusar Baekhyun. Semakin turun, wajah tampannya kini sudah berada didepan vagina Baekhyun yang masih terisi dengan lem stick. Dengan cepat Chanyeol menarik lem tersebut hingga lepas kemudian membawa bibirnya untuk memberikan hisapan dan lumatan dibibir vagina Baekhyun.

Sebelah tangan Chanyeol merambat untuk mengambil botol wine yang telah kosong kemudian menggesekkan mulut botol pada lubang Baekhyun yang berkedut hebat.

"Oohh Chanyeol aaahhh jangan hhhh~" pinggul Baekhyun bergerak kekanan-kekiri saat ia dapat merasakan benda dingin menyentuh lubang vaginanya. Tapi sensasi nikmat yang diberikan benda tersebut membuat Baekhyun semakin melebarkan kakinya dan mengangkat pinggulnya.

JLEB

"AAKKHH!"

Pinggul Baekhyun semakin naik keatas saat benda dingin tersebut memasukki lubangnya. Ia hanya dapat mendesah nikmat saat benda tersebut digerakkan kasar oleh Chanyeol dan sesekali berputar didalam lubangnya.

"Enak hm?"

Baekhyun mengangguk masih dengan bibir yang terbuka mengeluarkan desahan nikmat. Kedua tangannya saat ini sedang menekan kepala Chanyeol yang tengah menyusu didadanya. Sedangkan gerakan tangan Chanyeol semakin cepat hingga ujung botol yang bersarang didalam lubang Baekhyun terus-menerus menghujam titik kenikmatan Baekhyun.

"Chan aahhh aku keluar oohhh~"

Untuk yang kedua kalinya, Baekhyun mengeluarkan cairan kenikmatannya. Untuk klimaks keduanya, sebagian cairannya masuk kedalam botol wine yang kemudian tecabut kasar oleh Chanyeol. Mata bulat Chanyeol yang melihat itu berbinar yang akhirnya membuat si lelaki memasukkan ujung botol kedalam mulut Baekhyun yang membuat cairan nikmat Baekhyun tertelan oleh si wanita.

"Uhuk…" Baekhyun menepuk-nepuk dadanya saat merasakan rasa mual saat dirinya menelan cairan miliknya.

Belum selesai dengan rasa mualnya, Baekhyun kembali dibuat kaget dengan Chanyeol yang menggendong tubuhnya kearah sofa yang berada didalam ruangan tersebut.

.

.

.

.

.

Chanyeol menggeram nikmat saat batang penis besar beruratnya tengah diselimuti oleh rongga mulut Baekhyun. Suhu hangat dan juga hisapan dari si wanita membuat dia tidak dapat mengontrol dirinya. Tangannya menggerakkan kepala Baekhyun hingga penisnya bergerak keluar masuk mulut Baekhyun, sesekali ujung tumpul penisnya menyentuh tenggorokkan Baekhyun membuat wanita itu tersedak.

Saat merasakan penisnya berkedut, ia menarik kepala Baekhyun agar melepaskan kulumannya kemudian merebahkan wanita tersebut diatas sofa dengan tubuhnya yang menindih si wanita. Bibirnya menciumi wajah Baekhyun yang merenggut tidak suka.

"Aku ingin spermamu Chan!"

Chanyeol tidak mempedulikan bentakkan Baekhyun, ia lebih memilih merasakan sensasi saat dada bidangnya yang menekan payudara kenyal Baekhyun dan bibirnya yang asik memberikan tanda kemerahan diperpotongan leher Baekhyun. Sedangkan penis tegangnya tengan menusuk-nusuk paha bagian dalam si wanita.

"Lubang vaginamu yang akan menelan spermaku Baek."

Setelah kalimat itu, Chanyeol memasukkan penisnya sekali hentak kedalam lubang vagina Baekhyun dan langsung menggenjotnya pelan. Manik matanya menatap wajah Baekhyun yang tengah menahan nikmat.

"Cepat Chayeol aahh sshh…"

Tanpa diperintah dua kali, Chanyeol menggerakkan pinggulnya dengan brutal untuk menggenjot lubang sempit berkedut milik Baekhyun. Tangannya asik memainkan kedua putting Baekhyun secara bergantian dan matanya tidak pernah lepas dari ekspresi Baekhyun yang tengah mendesah nikmat karena dirinya.

Demi Tuhan. Baekhyun sangat seksi.

Bibir tebal miliknya menekan bibir tipis milik Baekhyun saat ia merasa penisnya berkedut. Urat-urat penisnya yang menonjol membuat batangnya semakin kesat menggesek lubang vagina Baekhyun. Sangat nikmat.

CROT CROT CROT

Keduanya menembakkan cairan kenikmatan dengan bersamaan, dengan bibir yang saling bertaut mesra mengantar puncak kenikmatan mereka.

PLOP

Chanyeol melepaskan penyatuan mereka kemudian berdiri disamping sofa. Ia menarik tangan Baekhyun hingga membuat wanita itu bangun dari rebahannya. Ia memposisikan Baekhyun berdiri membelakanginya dengan tubuh yang condong kedepan dan kedua tangan yang bertumpu pada sandaran sofa. Sedangkan ia yang berada dibelakang Baekhyun berjongkok dan menyelipkan kepalanya diantara kaki wanita tersebut.

Bibirnya kembali menyapa bibir vagina Baekhyun dan menghisapnya lubang vagina Baekhyun. Menyedot sisa cairan wanita itu yang membuat tubuh si wanita bergetak nikmat karena ulahnya.

"Oohhh Chanyeol hhh sayang aaahhh~"

Setelah dirasa cairan Baekhyun tidak tersisa, ia kembali berdiri kemudian menggesekkan penisnya yang kembali membesar dengan urat-urat yang menonjol dan ujung yang memerah. Tangannya membuka bibir vagina Baekhyun dan memasukkan ujung penisnya, dan kembali mengeluarkan ujung penisnya hanya untuk kembali menggesekkan penisnya pada klitoris membengkak Baekhyun. Ia melakukan hal tersebut berulang kali membuat Baekhyun mendesah frustasi.

"Aahhh cepat masukan hhh jangan macam-macam aaahhh Chanyeol hhh~"

Chanyeol terkekeh saat mendengar nada frustasi yang dikeluarkan Baekhyun. Dengan hentakkan yang kuat, Chanyeol memasukkan penisnya kedalam lubang Baekhyun dan langsung menggenjotnya cepat. Sedangkan Baekhyun hanya bisa berteriak nikmat merasakan betapa kasarnya permainan Chanyeol.

Bagai menunggangi kuda, Chanyeol menggenjot kasar lubang Baekhyun dengan tangan yang menampar pipi pantat Baekhyun hingga memerah. Satu tangannya ia bawa didepan vagina Baekhyun untuk menekan klitoris Baekhyun dan memelintirnya. Ujung tumpul penisnya terus menusuk titik terdalam Baekhyun.

"Chanyeol hhh aku ingin aaahhh~"

"Bersama Baek ssshhh."

Dan setelah itu hanya terdengar lolongan nikmat Baekhyun dan geraman kasar Chanyeol.

.

.

.

.

.

Chanyeol mengelus kepala Baekhyun dan mencium pucuk kepala wanita yang kini berada didalam pelukkannya. Keduanya berbagi kehangatan diatas sofa dengan Baekhyun yang berada diatas tubuh Chanyeol setelah keduanya selesai dengan kegiatan panas yang menguras tenaga mereka.

"Baek…" hanya gumaman yang terdengar ditelinga Chanyeol. "Apa alasan yang membuat kau menemuiku hanya dengan jubah tipis seperti itu?"

Wanita cantik itu mendongakkan kepalanya untuk menatap kearah Chanyeol. "Ini semua karenamu!" Chanyeol menatap bingung kearah wanita yang juga tengah menatapnya. "Kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu. Kau lebih sering tidur dikantor. Kau melupakan keluargamu dan kau tidak menyentuhku… aku bosan dengan semua mainan itu."

Ah.

Chanyeol jadi merasa bersalah.

Semenjak kenaikkan jabatan, pekerjaanya menjadi lebih banyak yang mengharuskan dirinya lebih banyak menghabiskan waktu berada dikantor. Dia sudah merundingkan semuanya dengan Baekhyun, dan wanita itu setuju untuk menunggu sampai pekerjaannya yang menumpuk kembali normal.

"Jadi… apa kau berjalan dari rumah dengan jubah tipis itu?"

Pertanyaan polos Chanyeol membuat Baekhyun mendengus kesal. "Tentu tidak bodoh! Aku menggantinya di toilet tadi…"

"Lalu, kenapa harus santa claus?"

Baekhyun menyandarkan kepalanya diatas dada bidang Chanyeol, jari-jari lentiknya menari diatas sana. "Aku melihat note diatas meja kerjamu yang berharap melihat aku memakai jubah santa yang seksi. Jadi… aku mengabulkannya."

Chanyeol terkekeh pelan kemudian mencubit gemas pipi Baekhyun. "Tidurlah," ia mendekap tubuh mungil Baekhyun yang kini sedang menyamankan posisinya.

Tapi…

"Baek… bagaimana dengan Jesper?"

Baekhyun kembali mendongak untuk menatap wajah Chanyeol. "Jesper… YA TUHAN YEOL! AKU MENGUNCINYA DARI LUAR!" Mata sipit Baekhyun melirik jam dinding. "Jam 2… waktunya Jesper bangun untuk susunya! Ayo kita pulang Chanyeol!"

Demi Tuhan. Istrinya ini benar-benar.

.

.

.

.

.

Oke. Aku gatau ini apa. Intinya. Sorry kalo ada typo, aku ngejain ini ngebut banget Cuma DUA JAM disela-sela ngerjain tugas yang bejibun banget. Dan aku ingin buat FF Dear Santa ini jadi kumpulan beberapa Oneshoot PWP ChanBaek yang setiap chapter diselingin Yaoi-GS-Yaoi-GS. Jadi… chap depan YAOI. Tunggu sampai ada ide lagi ya~

Thank you^^