Seorang pria paruh baya berambut hitam sepunggung sedang duduk diatas salah satu dari beberapa pahatan wajah yang terdapat di atas tebing, jika diurutkan ia berada di atas pahatan pertama dari empat pahatan wajah yang ada. Mata hitam legam dari pria paruh baya itu menatap kebawah yang memperlihatkan sebuah desa indah yang dikelilingi oleh hutan, desa itu adalah Konohagakure no sato atau desa daun tersembunyi.

Namun, bukan desa itulah yang menarik perhatiannya. Tapi, seorang anak yang sedang dipukuli oleh para warga bahkan, ia melihat bukan hanya warga biasa saja yang memukulinya, tapi ada beberapa shinobi yang juga ikut memukuli anak itu. Karena geram melihat pemandangan di bawahnya, pria paruh baya itu menggumamkan sesuatu.

"Zetsu" gumamnya

Tak lama kemudian munculah makhluk aneh yang memiliki tubuh yang berbeda warna yaitu sebelah hitam dan sebelah putih

"Ada apa, Madara-sama?"Tanya makhluk itu

"Hentikan warga yang sedang memukuli anak itu dan bawa dia kerumah sakit!" printah pria paruh baya itu sambil menunjuk seorang anak berambut hitam yang saat ini sedang di pukuli oleh warga dan juga shinobi dengan kondisi yang sudah sekarat.

Sebenarnya ia sangat ingin membantu anak itu namun apalah daya, untuk berdiri saja ia sangat kesusahan, apalagi membantu anak itu, malah mungkin yang ada situasinya akan menjadi semakin buruk jika orang konoha mengetahui identitas dirinya.

"Ha'i Madara-sama" tanpa membantah makhluk itu pun langsung menyamar menjadi salah satu shinobi dengan topeng yang menyerupai kucing menutupi wajahnya, menjadikannny layaknya shinobi yang berpangkat anbu. Kemudian makhluk itupun pergi untuk melaksanakan printah dari pria paruh baya yang ia panggil madara-sama itu. Sedangkan pria paruh baya itu melihat para warga yang mulai membubarkan diri karena ada seorang anbu a.k.a Zetsu yang menghentikan perbuatan mereka.

Pria paruh baya itu menatap anak yang dibawa Zetsu yang sedang menyamar menjadi salah satu shinobi dari konoha itu dengan pandangan sedih. kemudian ia bangkit dari acara duduknya dan mulai pergi dari tempat itu. Namun jika dilihat lebih teliti ada sesuatu yang mengalir dari pelupuk matanya. Dialah Uchiha Madara sang hantu Uchiha sekaligus seorang shinobi yang mendapat gelar Kami no Shinobi.

'Apakah ini desa yang sudah kita dirikan, Hashirama?.' ucapnya dalam hati. Dia berpikir apakah semua makhluk yang ada didesa yang sudah ia dan sahabatnya dirikan itu tidak memiliki otak, sehingga memukuli seorang anak kecil yang tidak tahu apa-apa sampai sekarat hampir setiap hari.

Ia juga sangat kesal dengan murid satu-satunya yang ia punya, yaitu Obito karena dialah yang melepaskan kyuubi dari tubuh anaknya yang menyebabkan cucunya menjadi menderita seperti ini. ia bingung, kenapa muridnya itu tidak langsung membawa kyuubi waktu itu, dan malah melepaskannya di tengah desa konoha. Apa muridnya itu bodoh, harusnya ia mengetahui jika desa ini memiliki master fuinjutsu yang dapat menyegel kyuubi yaitu Namikaze Minato atau yang sekarang sudah menjadi menantunya.

Bukannya ia takut dengan makhluk kuning yang menjadi menantunya itu, hanya saja bukankah lebih baik jika kyuubi langsung di bawa dan disegel kedalam patung Gedou Mazou sehingga muridnya itu hanya tinggal mengumpulkan delapan biju lagi. Ggrrrr…. ia jadi sangat ingin sekali membunuh muridnya itu sekarang.

Huft….. Sepertinya ia harus menenangkan diri saat ini. tak lama Kemudian tubuhnya mulai terbakar oleh api sedikit demi sedikit dan kemudian menghilang

'

'

'

UCHIHA UZUMAKI NARUTO : UCHIHA MADARA NO MAGO

Desclaimer : Naruto bukan punya saya tapi milik Masashi Kishimoto

Genre : Adventure

Rating : T

Pairing : Naruto x ….

Warning : Typo, Gaje, OOC, Live!MinaKushi, Strong!naru, dll.

Summary :

Bagaimana jadinya Uzumaki Naruto seorang anak jenius, mengetahui jika dirinya adalah cucu dari sang hantu Uchiha yaitu Uchiha Madara dan dilatih olehnya.

Selamat membaca

'

'

'

'

'

Di sebuah ruangan yang cukup luas dengan interior serba putih, terlihatlah seorang anak berambut hitam acak-acakan (A/N : bayangin rambut Uchiha Madara waktu pertama kali bertemu dengan hashirama) yang sedang berbaring dengan tubuh yang hampir semuanya ditutupi oleh perban. Tak lama kemudian anak itu mulai membuka matanya, dan memperlihatkan mata biru seindah laut samudra yang menenangkan.

Naruto P.O.V

"Di…mana a…ku" aku langsung mengedarkan pandangan kesekelilingku, warna putiih ditambah dengan bau ini, tidak salah lagi. 'hah… lagi lagi rumah sakit' helaan napas bosan kukeluarkan, 'apa tidak ada tempat lain untuku selain tempat ini, dan apa apaan dengan badanku ini kenapa diperban seperti ini. huft… seperti mumi saja'.

"Syukurlah, kau sudah sadar nak" ucap seorang dokter yang berada disampingku, aku hanya mengangguk mendengarnya. Setelah mengececk keadaanku disertai dengan mengatakan beberapa hal dokter itu pamit pergi karena masih banyak pasien yang menunggunya.

Namaku Naruto, Uzumaki Naruto aku adalah anak ketiga dari pasangan Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina. orang tuaku sangat terkenal di dunia shinobi, ayahku Namikaze Minato ia terkenal karena dia telah mempermalukan iwagakure dengan membantai ribuan pasukannya hanya dengan hitungan menit.

Hebat bukan? tentu saja, di tambah sekarang ia menjabat sebagai Hokage termuda di konoha dengan julukan Yondaime Hokage. dan ibuku Uzumaki kushina, aku lupa tentangnya tap,i ia mendapat julukan akaichio no Habanero, bukan hanya itu ia juga dulu adalah jinchurichi dari biju terkuat yaitu kyubi sehingga tak heran jika ia juga menjadi terkenal.

Bangga?

Tentu saja, Siapa yang tidak bangga jika kau memiliki orang tua seperti mereka, tapi bagiku itu sangat buruk. Kenapa? Aku adalah anak yang tidak memiliki sedikitpun chakra, emm mungkin itu terlalu berlebihan sebenarnya aku hanya memiliki sedikit chakra, sangat sedikit, mungkin jika chakra orang biasa di ibaratkan sebagai air yang berada di dalam ember maka, aku hanya memiliki setetes dari air itu.

Sangat sedikit bukan, dan kalian tahu bukan hanya itu aku juga tidak bisa mengakses Chakra seperti kebanyakan orang, Kata Sandaime Hokage aliran chakraku hancur sehingga aku tidak bisa menggunakan chakra, meski bisa itu dapat membahayakan hidupku.

pernah sekali aku menggunakannya hanya untuk membuat sebuah [bunshin]. oh ya bunshin adalah jutsu yang berada pada urutan paling bawah dengan kata lain jutsu paling lemah dengan pengeluaran cakra yang sangat sedikit.

Namun apa yang terjadi setelah aku menggunakannya?. Aku sekarat dan koma selama lima bulan lebih sungguh miris sekali. Setelah aku sadar Sandaime memintaku untuk tidak pernah melakukannya lagi. dan kalian tahu ia mengatakannya dengan air mata yang terus mengalir dari matanya membuatku tidak bisa untuk menolak keinginannya.

Tidak bisanya aku mengakses chakra membuatku tidak dianggap oleh kedua orang tuaku. Mereka menganggap diriku sebagai aib dari keluarganya, sehingga membuatku seperti orang asing dimata mereka, mungkin karena fisikku yang juga sangat berbeda dengan mereka membuatku seperti bukan anak dari mereka. Tapi meski begitu mereka masih memperlakukanku layaknya seorang anak, mereka masih menyiapkan makanan untuku meski sepertinya mereka tidak begitu peduli aku memakannya atau tidak.

Sehingga aku tidak terlalu mempermasalahkannya, lagi pula meski mereka bersikap seperti itu aku masih memiliki Sandaime Hokage yang mau menganggapku.

Oh ya aku juga memiliki dua orang kakak, mereka adalah Namikaze Naruko dan Namikaze Menma. Mereka berdua adalah jinchuriki dari kyuubi, jujur saja sampai sekarang aku masih bingung dengan cara seperti apa tou-san bisa membuat mereka berdua menjadi jinchuriki sekaligus. Yang kutahu hanya tou-san yang menggunakan Shinigami untuk menyegel kyuubi itulah yang dikatakan oleh Sandaime Hokage kepadaku tapi tetap saja itu menurutku masih kurang jelas. Apakah hanya dengan mengucapkan apa yang kita inginkan shinigami akan melakukannya atau ada cara lain.

Hm… aku bingung ditambah aku pernah membaca buku jika kita memanggil shinigami ia akan langsung mengambil jiwa kita sebagai bayarannya, bukan hanya itu aku juga sedikit aneh dengan ibuku menurut buku yang kubaca di tambah perkataan sandaime tentang jinchuriki yang akan mati jika biju yang ada didalam tubuhnya keluar maka ia langsung meninggal.

Sungguh aneh bagaimana mungkin dua orang yang harusnya sudah tidak ada akibat dari yang kusebutkan tadi kini masih ada di dunia. Bukannya aku menginginkan mereka berdua mati hanya saja aku sedikit aneh dengan hal itu. Entahlah mungkin itu sebuah kebetulan atau takdir.

Ceklek

Bunyi pintu yang terbuka membuatku menoleh kearah pintu, disana telihat seorang kakek tua yang menggunakan jubah berwana putih dan topi dengan bacaan 'hi' diatasnya, dia adalah Sandaime Hokage

" Senang melihatmu akhirnya sudah siuman, Naruto-kun." ucapnya

" Oh….yo jiji." seperti dugaanku ialah orang pertama yang akan kulihat setelah aku siuman selain dokter.

"Bagaimana keadaanmu, apakah sudah baikan ?"Tanyanya sambil duduk di kursi yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit untuk orang yang menjenguk yang berada di sisi ranjangku.

" Seperti yang kau lihat jiji. Emm… Sudah berapa lama aku berada disini?" tanyaku memang sih dokter sudah mengatakannya padaku, hanya ingin memastikan karena, mereka selalu tidak jujur jika aku yang menanyakannya, tapi jika ada jiji mereka pasti akan bicara yang sebenarnya bagaimanapun mereka tidak akan berani berbicara bohong tehadapnya.

"Hmm…" sandaime terlihat sedang berfikir sepertinya kemampuan otaknya sudah agak menurun hehe.

"… Kalau tidak salah sudah tiga minggu" hm… begitu ya sudah kuduga dokter menyebalkan itu tidak jujur, dokter itu mengatakan aku sudah disini lebih dari dua minggu, atau Sandaime yang salah ya? Entahlah lagi pula itu tidak terlalu penting. Oh ya meski chakraku yang sangat kering aku memiliki berkah, yaitu aku memiliki regenerasi yang lumayan cepat, mungkin itu karena dulu ibuku adalah seorang jinchuriki kudengar orang yang menjadi jinchuriki memiliki regenerasi yang cepat. Jadi aku tidak begitu heran jika aku juga memilikinya.

Mengingat hal ini aku jadi ingin bertanya pada Sandaime.

"Bolehkah aku bertanya Jiji?" melihat Sandaime yang mengangguk aku melanjutkan perkataanku

"Apakah 'mereka' datang menjengukku?" sepertinya sandaime mengerti dengan apa yang kukatakan, namun ia tidak langsung menjawabnya sepertinya ia memikirkan sesuatu. Setelah diam beberapa saat ia menjawab.

"Maafkan aku Naruto-kun tapi sepertinya mereka tidak datang kesini" ia mengatakannya dengan pandangan sedih kearahku. Ini membuatku tidak enak, aku tidak peduli dengan mereka jadi kumohon jangan berikan aku pandangan seperti itu jiji, itu membuatku merasa bersalah, selama kau ada disini aku tidak apa-apa. Jadi tolong ubahlah pandangan itu dengan kehangata yang selalu kau berikan padaku.

Tok tok tok

"Permisi" ucap seorang dari balik pintu tempatku dirawat.

"Oh… Silahkan masuk" ucap Sandaime beberapa saat setelah sekian lama suara itu terdengar. Sedikit heran juga sih biasanya jika dokter yang merawatku datang ia akan langsung masuk tanpa menunggu respon dari orang yang berada di dalam, apa itu dokter baru. kualihkan pandanganku kearah sandaime sepertinya ia juga hampir sama denganku. Lagi pula mana mungkin ada orang yang menjengukku selain Sandaime.

Cklek

Bunyi pintu yang terbuka, kini aku bisa melihat siapa orang itu, dia adalah seorang perempuan berambut kuning yang diikat seperti ekor kuda dengan depan rambutnya menyembunyikan mata birunya yang indah, di tambah dengan bunga aku tidak tau tentang bunga yang jelas bunga itu berwarna putih. Setelah beberapa saat akhirnya aku menyadarinya ia adalah teman satu-satunya yang kumiliki, namanya

"INO-CHAN" namanya Ino, Yamanaka Ino ia adalah anak tunggal Yamanaka Inoichi. Sungguh aku tidak menyangka jika ia akan datang kesini apalagi ia membawa sebuah bunga, sehingga tanpa sadar aku menyebutkan namanya dengan lantang, membuat Sandaime yang berada di sampingku langsung menutup telinganya.

"Ahaha. Gomen jiji" aku hanya tertawa canggung dengan hal ini.

"Sepertinya temanmu juga datang ya" ucapnya dengan senyum yang kembali terpatri di wajah rentanya.

"Ohayou Naruto-kun, Sandaime-sama" ucapnya dengan senyuman yang sangat indah menempel di wajah cantiknya, sambil menundukan kepala saat melihat kearah Sandaime.

"Ohayou Ino-chan" ucapku. aku sangat senang sekali ia datang kesini disaat yang tepat

"Ohayou Ino-chan, ayo cepat masuk, pangeranmu sudah menunggu hahaha" apa-apaan dengan kata 'pangeran' itu. Hei kakek mesum lihat kau membuat wajah putih Ino-chan jadi merah seperti keipting rebus.

Setelah itu Ino-chan mengambil kursi yang ada di pojok ruangan ini lalu meyimpannya di sebelah kiri ranjangku. Oh ya sandaime berada di sebelah kananku. Setelah itu kami mengobrol tentang banyak hal sementara sandaime hanya melihat kami sesekali menanggapi beberapa pertanyaan ku dan Ino-chan. Sepertinya Sandaime sedang tidak ada kerjaan sehingga masih berada disini.

Di tengah asyiknya kami mengobrol Sandaime tiba-tiba berdiri dan berjalan kearah jendela yang menghadap kearah luar,

"Maaf mengganggu acara pacaran kalian," ucapnya sambil menyalakan cerutu yang selalu ia bawa, ck dasar Jiji sudah kubilangkan kami bukanlah sepasang kekasih lagipula kami masih kecil, tapi entah kenapa wajahku jadi sedikit panas mendengarnya, kulihat kearah Ino-chan ia malah menundukan kepalanya, hei jangan dengarkan ucapan kakek tua mesum itu.

"Naruto-kun aku ingin bertanya padamu" sepertinya Sandaime sedang serius sekarang, jadi aku harus menghilangkan pikiran anehku dulu untuk sebentar. Kemudian Sandaime melihat kearah kami lebih tepatnya kearahku, aku hanya mengangguk agar Sandaime dapat melanjutkan perkataannya. Setelah menghisap cerutu lalu menghembuskannya ia bertanya padaku.

"Apakah kau mau menjadi seorang ninja?" tanyanya.

Ninja ya, dulu aku memang sangat ingin menjadi seorang ninja, untuk membuktikan jika aku bukanlah seorang aib dari keluarga hokage, agar aku mendapat pujian dari kedua orang tuaku dan membuat Sandaime-jiji bangga terhadapku.

Namun karena aku mengetahui jika aku tidak bisa menggunakan chakra aku tidak mau berharap lagi. apalagi saat dulu aku nekat untuk mempelajari satu jutsu. meski itu adalah jutsu yang dengan rank paling rendah. [bunshin no jutsu] seharusnya dengan menggunakan jutsu itu tidak akan berbahaya meski digunakan oleh anak yang baru bisa menggunakan chakra sekalipun. Tapi saat aku mencobanya aku langsung sekarat dan koma selama lebih dari lima bulan.

Itu hanyalah bunshin, yang notabenenya jutsu yang anak akademi saja dapat melakukannya tanpa masalah, apalagi jutsu yang lebih hebat seperti jutsu yang berbasis element. Aku tidak tau apa yang akan terjadi dengan tubuhku.

Aku yakin sih jika suatu saat aku pasti dapat menggunakan bunshin, tapi itu hanya bunshin. Dalam dunia ninja jutsu itu tidak akan bisa selalu menyelamatkanku dari mara bahaya, dan juga jutsu itu tidak akan bisa digunakan untuk mempertahankan diri, meski bisa mungkin itu hanya bisa sebatas untuk melarikan diri.

Lagipula bukannya Sandaime-jiji sendiri yang melarangku untuk menggunakan chakra lagi dan sekarang kenapa ia menanyakan hal ini. sepertinya ia mempunyai solusi untuk hal ini. Tapi jawabanku adalah

"Tidak" setelah memikirkannya aku yakin inilah yang terbaik untuk diriku menjadi warga biasa agar aku memiliki umur yang lebih panjang, bagaimanapun jika menjadi ninja kematian bisa terjadi kapan saja, yah menjadi warga biasapun juga sama saja sih.

"Bisakah kau berikan alasanmu"" tanyanya sambil menghisap kembali cerutunya.

"Aku tidak bisa menggunakan chakra hanya itu. lagipula bukankah kau sendiri yang melarangku untuk menggunakan chakra lagi"

"Aku akui dulu aku memang melarangmu menggunakan chakra, bahkan sampai sekarangpun aku akan melarangmu." Ucapnya masih dengan pandangan menatap kearah luar sepertinya ia sangat suka dengan pemandangan di luar

"Lalu? Bagaimana aku bisa menjadi seorang ninja, sementara aku tidak bisa menggunakan chakra" yah pertanyaannya adalah itu, bagaimana mungkin orang yang tidak bisa menggunakan chakra sepertiku menjadi seorang ninja. Meski aku mengetahui dari buku yang pernah kubaca di perpustakaan jika aspek dalam bertarung itu ada taijutsu dan kenjutsu selain ninjutsu.

"Aspek bertarung ninja ada tiga macam ninjutsu, taijutsu, dan kenjutsu, sehingga jika ingin menjadi ninja kau tidak harus selalu menggunakan chakra" jelasnya. Tapi aku sudah mengetahui itu

"Ta-"

"Apakah ninja tanpa chakra adalah ninja yang sangat lemah" tentu saja ninja tanpa chakra hanyalah semut bagi ninja yang memiliki chakra itulah menurutku.

"Jika kau berpendapat seperti itu, maka kau salah Naruto-kun. bahkan hanya menggunakan satu aspek saja yaitu taijutsu ataupun kenjutsu kau bisa menjadi sangat hebat, asalkan kau memliki tekad api yang besar didalam hatimu"

aku tidak akan heran jika Sandaime tahu apa yang kupikirkan. tekad api yah, aku tidak mengerti tentang hal itu tapi kurasa itu adalah pondasi agar kita tidak kehilangan arah. aku ingin tahu apakah ada seorang ninja hebat atau terkenal dengan hanya mengandalkan satu aspek saja.

"Lalu sia-"

"Maito Guy…" ck ternyata sedikit kesal juga saat omongan ku selalu dipotong seperti ini. Tapi Maito Guy kurasa aku pernah mendengarnya. Oh iya bukankah ia adalah orang berisik yang selalu lewat saat pagi sambil mengatakan semangat masa muda.

"… Aku yakin kau pasti pernah mendengarnya"lanjutnya. tentu saja

"Yah, ia adalah jounin yang termasuk elite apa aku salah?" ucapku

"Tidak kau benar, lalu apa kau tau yang menjadi cirri khasnya?" tanyanya sambil melihat kearahku sejenak, dan aku hanya menggelengkan kepalaku, karena jujur, meski aku sering mendatangi perpustakaan aku tidak tahu profile ninja ninja yang berada di konoha karena mereka tidak akan membunuhku, sementara ninja yang berada di luar konoha aku sedikit tahu.

"Ia juga tidak bisa menggunakan jutsu sama sepertimu meski kau lebih parah darinya. Ia hanya menggunakan kekuatan fisiknya untuk bertarung dengan kata lain hanya menggunakan tajutsu dalam semua pertarungannya"ucapnya yang kini pandangannya yang mengarah padaku. kau bercandakan mana mungkin ada orang yang seperti itu tapi aku yakin Sandaime tidak akan berbohong tentang hal ini, apakah ini solusinya untuku agar aku masih memiliki kesempatan untuk melanjutkan keinginanku.

"Maaf baru mengatakannya sekarang, ada banyak alasan kenapa aku baru mengatakannya sekarang."

"Ya tidak apa-apa aku mengerti itu, pasti untuk kebaikanku juga kan"kulihat Sandaime mengangguk. Kemudian ia menghadap kearah ku dan Ino-chan yang sedari tadi hanya diam, sepertinya ia tidak mau menggangu pembicaraan kami.

"Aku akan mengatakannya sekali lagi naruto-kun. apakah kau mau menjadi seorang ninja?"ucapnya sekali lagi. ini sangat sulit, tapi jika Sandaime mengatakan hal ini aku yakin ia ingin agar aku meneruskan keinginanku. aku melihat kearah Ino-chan yang berada disamping kiriku, sepertinya ia juga ingin aku menjadi seorang ninja. Aku tersenyum sepertinya ini tidak terlalu buruk.

"Apapun yang kau pilih aku tidak mempermasalahkannya" lanjutnya. Yah aku yakin Sandaime pasti tidak akan masalah jika pun aku tidak mau ia mengatakannya untuk memberikanku peluang untuk keinginanku

"Baiklah aku

'

'

'

Akan menjadi seorang ninja"

'

'

'

TBC

Hai minna-san bagaimana kabar kalian saya harap baik, maaf ya saya baru muncul lagi, ditambah sekarang malah merubah ceritanya. hehe maaf ya saya sudah lupa lagi dengan alur ceritanya, jadi saya merubahnya sedikit hehe. Tapi ini tidak akan terlalu jauh dengan yang dulu, masih tetep naruto yang akan dilatih oleh madara hanya saja kali ini mungkin akan sangat berbeda dengan yang dulu.

Oh ya, satu lagi karena ceritanya yang berubah saya jadi bingung mau membalas review para reader yang sudah susah payah mereview fict jelek ini. Jadi sekali lagi saya minta maaf karena saya tidak bisa membalas review kalian. Tapi saya berterima kasih kepada kalian semua yang telah mereview fict ini sehingga bisa membuat saya menulis dengan lebih baik dan tidak lupa juga para reader semua yang telah membaca fict saya sehingga membuat saya semangat dalam menulis hehe, sekali lagi terima kasih minna-san

Mungkin hanya itu saja yang mau saya katakan, jaa nee

Ditunggu reviewnya ya minna-san

Uchiha dragnel out