Hei, kamu yang memiliki rambut seperti bunga sakura,
Apa kau tahu kalau aku mencintaimu?
Hei, kamu yang selalu memakai syal putih,
Apa kau tahu dari awal aku selalu memperhatikanmu?
Hei, kamu mage api yang memiliki ayah seorang naga,
Apa kau tahu jika seorang putri seperti diriku mengagumimu?
Tidak, kau tak akan tahu...
.
Disclaimer : Hiro Mashima-sensei
Genre : Romance/Hurt/Comfort
Pair : Natsu X Lucy, NaLu of Course!
Warning : Typo, Gaje, Abal-abal, Alur kecepetan, AU, OOC...
.
Chapter 1
.
Matahari terik terasa seperti melubangi kepala seorang gadis berambut pirang yang tengah berjalan dengan gontai menuju guildnya tercinta, Fairy Tail. Wajah putihnya terlihat agak kemerahan dan sedikit basah karena keringat. Sesekali ia menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya seperti seseorang yang tengah memikirkan sesuatu yang penting. Ya... ia memang tengah memikirkan kata-kata yang bagus untuk mengatakan perasaannya selama ini pada...
"Yo! Luce!"
Gadis pirang yang berwajah cantik itu menoleh sebentar dan ia mendapati seorang pemuda berambut salmon tengah tersenyum lebar ke arahnya.
"Natsu!"
Gadis pirang yang bernama Lucy Hearfilia itu menghentikan langkah kakinya dan menunggu nakama dragon slayernya mendekat.
"Kau ingin ke guild?" tanya pemuda yang Lucy panggil dengan Natsu tadi.
"Hm.." Lucy hanya menggumam singkat. Lucy menautkan kedua tangannya di belakang tubuh dan sesekali ia meremasnya pelan, gugup. Bagaimana tidak gugup? Lucy hanya berdua saja dengan Natsu tanpa ada kucing jantan berwarna biru yang bernama Happy itu.
"Hng? Kau kenapa, Luce?" Tanya Natsu sambil memiringkan kepalanya sedikit.
"A..hahaha... a..aku tidak apa-apa!" Jawab Lucy sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Cih, Dasar aneh!" cibir Natsu. Ia mengangkat bahunya, tidak peduli.
Lucy tampak tak ambil pusing dengan cibiran Natsu dan kembali ke alam pikirannya.
'Bagaimana ini? Apa di sini saja aku mengatakannya? tapi... ah! masa bodoh! aku harus mengatakannya!' Lucy menyemangati dirinya sendiri. Sebenarnya ia ingin dirinya dan Natsu terus seperti ini. Selalu bersama dan tampak seperti teman meski ia mengetahui jika hatinya telah tertambat pada pemuda itu, tapi setelah kembalinya Lisanna membuat Lucy sedikit cemburu dan kesal sendiri. Mengapa? Pasalnya Natsu tampak lebih sering menghabiskan waktu dengan Lisanna semenjak itu dan kehadiran Lucy sendiri seperti obak nyamuk untuk mereka berdua. Maka dari itu, Lucy ingin mengatakan apa yang ia rasakan pada Natsu sebelum Lisanna mendahuluinya. Yosh!
"Natsu, aku ingin bertanya padamu." kata Lucy dengan tenang.
"Bertanya? Ya.. boleh saja, asalkan bukan tentang matematika." jawab Natsu sambil memperlihatkan grins-nya.
Lucy menarik nafasnya sebentar.
"Kalau aku bilang aku mencintaimu, kira-kira kau akan jawab apa?"
Natsu menghentikan langkahnya dan langsung menatap Lucy dengan heran.
"Kau mencintaiku? Hmm... entahlah aku tidak terlalu mengerti." Jawab Natsu dengan tampang masa bodoh
"Begini saja, apa kau merasa senang jika bersamaku?"
"Uhm... Ya.."
"Apa kau pernah berpikir ingin menikah denganku?"
Natsu sedikit tersentak dengan pertanyaan Lucy kali ini.
"Menikah... denganmu?" Natsu membeo.
"Aku memang merasa senang jika bersamamu, karena kita ini teman, tapi kalau menikah... kurasa tidak."
Lucy membelalakkan matanya setelah mendengar itu. Tubuhnya tiba-tiba terasa kaku dan matanya seperti akan menumpahkan sesuatu, tapi ia harus menuntaskan semuanya sekarang agar ia bisa lega.
"Jika bersama Lisanna apa kau berpikir... untuk... menikahinya?" Lucy membuka mulutnya sekuat tenaga untuk melontarkan pertanyaan itu.
"Ya, karena aku sudah berjanji padanya."
Lucy tersenyum miris mendengar hal itu.
"Tapi, apa maksudmu dengan hal yang selama ini kau lakukan padaku? seperti memelukku, menyelamatkanku berkali-kali, bersikap protektif dan.. "
Lucy tidak sanggup meneruskan apa yang ingin ia katakan.
"Itu karena kita teman. Teman akan selalu melindungi diri kita, ya, kan... Lucy?" Jawab Natsu sambil memperlihatkan grins-nya kembali.
.
.
Hahahaha... kau benar, itu karena aku temanmu.
Bodohnya aku! Kau tahu, karena sikapmu yang seperti itu aku jadi berpikir jika kau memiliki perasaan yang sama denganku...
aku seperti orang bodoh.
.
.
"Lu-chan, kenapa kau terlihat lesu akhir-akhir ini?" Tanya seorang gadis manis berambut biru, Levi.
Mendengar itu, Lucy yang awalnya meletakkan kepalanya di meja bar, perlahan-lahan menegakkan tubuhnya.
"Ck, cuma perasaanmu saja, Levi-chan." Jawab Lucy sambil berdecak kecil.
Ia mengambil gelas kayu yang berisi jus jeruk miliknya, kemudian menyeruputnya dengan tenang.
'Sial, kenapa aku bisa selemah ini? Kenapa aku terus-terusan menggalau? Ayolah, Lucy... kau harus melupakan si flame head bodoh itu!' Lucy membatin.
Ya.. karena hampir dua minggu sejak penolakan Natsu ia terlihat begitu menyedihkan. Padahal sudah 3 misi solo ia kerjakan dalam kurun waktu dua minggu ini untuk melupakan kesedihannya, tapi sepertinya usaha Lucy gagal total. Kenapa? Jawabannya karena pemuda berambut salmon itu masih saja mendatangi apartemennya dan bertingkah seperti tak terjadi sesuatu di antara mereka berdua. Jujur saja, setiap Lucy melihat tingkah laku konyol pemuda itu di apartemennya, ia menjadi sedih dan merasa kesal. Ya... Seharusnya Natsu tidak lagi datang ke apartemennya jika ia menyukai Lisanna dan seharusnya Natsu tidak lagi sibuk mengobrak-abrik isi apartemennya jika ia memang menyukai gadis berambut putih keperakan itu. Tapi, tetap saja... Lucy tidak sanggup mengatakan 'jangan pernah kembali ke apartemenku.' pada Natsu. Ya... karena mereka teman, kan?
"Yo! Luce.. aku punya misi untuk team kita dan kau harus ikut." Kata pemuda berambut pink yang tidak lain adalah Natsu. Ia menyodorkan sebuah kertas pada Lucy.
"Aku tidak bisa ikut, soalnya aku juga sudah punya misi yang harus dilakukan." Jawab Lucy, enteng, tanpa melirik selebaran yang disodorkan Natsu.
"EH?! Misi solo lagi? Ayolah, Luce... sudah dua minggu ini kau tidak melakukan misi denganku dan Happy."bujuk Natsu dengan tatapan memelas.
"Tidak, aku tidak..."
"Ah, Lucy.. misi yang kemarin ingin kau ambil ternyata sudah terselesaikan." Sebuah suara memotong pembicaraan Natsu dan Lucy.
"Mira-san... kau serius ?!" Seru Lucy sambil menggoncang bahu seorang gadis cantik yang poni rambutnya diikat, Mirajane Strauss, kakak perempuan Lisanna.
"Iya, jadi tidak ada salahnya kalau kau ikut dengan Natsu." Kata penyihir sekaligus model majalah itu.
"Yosh! Ayo, Luce!"
Natsu sudah mengepalkan tangannya, ia sedang bersemangat.
"Aye, sir!"
Tak lupa Happy juga ikut menyahut.
"Tidak, aku tidak mau ikut." Kata Lucy sambil beranjak meninggalkan tempat duduknya.
Beberapa langkah sebelum keluar dari guild, ia merasa seseorang menahan pergelangan tangannya dengan kuat.
"Luce, kau kenapa? Kalau kau ada masalah, ceritakan saja padaku. Kita, kan teman." Kata Natsu, seseorang yang menahan pergelangan tangan lucy tadi.
"Cih, kau berbicara seperti benar-benar bisa membaca pikiranku " cibir Lucy sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Tapi kau salah, aku tidak apa-apa, tak usah khawatir. Hanya saja aku merasa selalu bergantung pada kekuatanmu, akhirnya aku jadi tidak bisa apa-apa kalau tidak kau bantu." Kata Lucy lagi.
Mendengar hal itu Natsu tersenyum lebar.
"Tidak apa-apa jika kau memang ingin bergantung padaku. Aku tidak keberatan, karena aku akan selalu ada untuk..."
"Jangan! Jangan mengatakan apa-apa lagi!" Potong Lucy sambil menutup mulut Natsu dengan tangan kanannya sebelum Natsu menyelesaikan perkatannya.
"Lu... Lucy?"
Merasa sadar dengan apa yang ia lakukan, Lucy segera melepaskan tangannya dari mulut Natsu.
"Maaf, aku benar-benar tidak bisa. Ah! Iya, aku harus menyelesaikan novelku. Jaa... Natsu, Happy.." Kata Lucy sambil melambaikan tangannya dan melangkan menjauhi guild secepat yang ia bisa, namun...
Lucy tidak sadar jika dua buah manik onyx menatap bingung ke arahnya.
'Apa aku sudah berbuat salah padamu, Luce?'
"Hm... sepertinya Lucy memang sengaja menghindari kita berdua. Kira-kira kenapa, ya?" Kata Happy sambil mengusap dagunya ala detektif.
"Hm.."
Natsu hanya mengangkat bahu dan mencoba untuk tidak peduli, tapi tidak dipungkiri jika ia bertanya-tanya tentang alasan Lucy yang tiba-tiba menghindarinya selama dua minggu ini.`
.
.
To Be Continued...
Silahkan kritik dan sarannya, Minna... Yoroshiku, ini cerita NaLu pertama sekaligus fic pertama Vee XD moga Suka...