-This fanfiction is mine. Not first story, but first i posting. Happy read!-
Rate: T (15+)
Genre: Romance, Drama
Disclaimer : Naruto belong to Masashi Kishimoto dan semua
character yang ada di dalam cerita ini
WARNING : AU (Semua latar tempat yang ada dicerita ini hanyalah karangan Author) ,OOC, typo:v
Pairing : SasuHina slight NaruHina dll.
Story by:
OtomeKiku
Hinata in Entertaiment Life
(Don't you remember me?)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tahun ini usiaku 17 tahun. Kuharap aku bukan gadis paling malang karena harus berpura pura senang atas pesta ulang tahun yang sangat megah bulan depan. Ya, karena sebenarnya aku hanya ingin sebuah privasi. Aku ingin pesta ulang tahun ku ini hanya dihadiri teman teman terdekatku. Ah.. Aku lupa.. Aku bahkan tak yakin ku punya teman.
Namaku Hinata -Gadis cantik dari kelas A yang sekolah di Konoha High School. Bukan salahku jika aku adalah murid paling dihormati disini. Entah apa motif mereka. Bisa juga mereka takut padaku. Kuakui aku sangat angkuh dan memandang rendah orang lain.
Aku selalu jadi pemeran utama dalam cerita apapun. Begitulah prinsip kuat diriku selama aku berada di dunia keaktrisan. Pulang sekolah jam 10 dan langsung pergi ketempat syuting, pulang untuk belajar lalu tidur 3 jam setiap harinya adalah kebiasaanku.
.
.
.
.
Jujur, ini tidak semudah yang mereka bayangkan.
.
.
.
.
Tapi... Aku tahu aku harus menyukai hidupku ini.
.
.
.
.
Aku telah memulainya, maka aku akan mengakhirinya hingga selesai.
.
.
.
.
Jika aku gagal. Maka aku tak akan berhenti dan terus bertahan.
.
.
.
.
Meskipun harus mengalami malam yang berat setiap harinya, kurang tidur atau tuntutan pekerjaan ku aku harus bisa dan tak boleh menyerah pada hidupku.
.
.
.
.
Karena...
.
.
.
.
Jika aku menyerah..
.
.
.
.
Aku..
.
.
.
.
Takut...
.
.
.
.
Aku akan mati perlahan dan mendengar suara-
.
.
.
.
Suara tawa dan kebahagiaan yang lebih keras dari tangis dan kehilangan.
.
.
.
.
-Hyuuga Hinata-
..
..
..
..
..
..
..
(Prolog)
TIK
TIK
TIK
Hujan yang tadinya hanya gerimis gerimis kecil mulai menderas. Angin kencang berhembus mendorong air air langit dan ranting ranting pohon yang basah. Tidak ada gemuruh atau petir. Langit cerah berawan tapi hujan begitu deras. Hawa panas yang sempat membakar kulit kian hilang berkat hujan yang membawa kesejukan. Sangat sejuk. Bahkan sampai anak anak panti asuhan beratap hijau itu berlari lari dihalaman depan yang cukup luas dibawah hujan. Merasakan nikmatnya kerindangan langit yang cerah. Cerah. Secerah para hati anak anak bahagia yang tak punya orang tua itu.
Mata hitam anak berbaju biru dongker itu tertuju pada kumbang kecil yang hinggap di daun bunga matahari. Bunga kuning yang cerah. Yang kini ia petik dan ia perhatikan kumbang kecil warna merah berbintil hitam nan tenang. Meski hujan begitu deras tapi hanya gerakan kecil yang muncul pada kumbang sendirian itu.
"Sa- sa- sasuke?"
"Eh?"
Seorang gadis yang memakai bandana putih pada rambut indigonya yang berpotongan pendek berponi. Menyapa anak yang menatap kumbang kecilnya yang terbang menuju bunga matahari lain. Matanya menangkap tingkah kecil gadis yang memainkan jarinya. Manis.
Sasuke menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal. Memperlihatkan cengiran kakunya sambil melihat rumput hijau. Titik titik air itu melambat. Hujan yang tadi sangat deras mulai mereda.
"A-ada yang- mengajakku pergi.. Ka-katanya.."
"Apa maksudmu?"
Sasuke menatap nanar gadis kecil itu. Mengajak pergi? Siapa? Dan.. Untuk apa?
Hujan benar benar berhenti. Langit lebih cerah dari sebelumnya. Kali ini sangat sangat cerah.
"Hina.. Ayo sayang. Hujannya sudah berhenti."
"Hi..hina?"
Kaget. Sasuke melihat pemandangan itu. Pemandangan dimana gadis kecil didepannya tengah memeluk hangat wanita dewasa yang cantik dan nampak ramah dengan rambut panjangnya. Tapi siapa wanita itu? Apa itu-
"I-bu." Ucap gadis kecil dengan mengeja per suku kata. Wanita itu tersenyum dan kini melihat Sasuke yang bingung.
"Sa-sasuke, hi- hina itu na-na- nama baru -ku." Ucap gadis kecil itu lagi. Tergagap.
"Kau bukan Hina. Kau Krystal."
"A-ano, a-aku H- Hyuuga Hinata."
Tangan dewasa itu menggam erat anak gadis itu.
Disinilah mereka saling tatap. Dalam, sangat dalam. Seakan mencoba mencari sesuatu di hati masing masing dan berusaha memahaminya. Ingat! mereka hanya anak kecil yang bersahabat.
"Kau tetap Krystal. Bukan Hinata." lanjut Sasuke.
Wajahnya serius. Ia mengerucutkan bibirnya. Temannya memandang nya penuh rasa bersalah. Tapi si orang dewasa itu justru tersenyum:"Anak anak kecil lucu sekali jika sedang keras kepala."
.
.
.
Prolog End
.
.
.
.
.
.
.
.
.
But this is chapter 1
Enjoy...
Hinata
Aku berubah, bukan berarti aku kehilangan diriku yang dulu. Aku berbeda, bukan berarti aku ingin melupakan. Jangan salah paham, karena aku.. hanya mejadi diriku sendiri.
Gaun hitamnya nampak elegan, meski tak ada hiasan apapun di rambut panjangnya tapi ia tampak seksi. Serasi dengan heels hitam mengkilap setinggi 7 cm. Tasnya tergantung di lengan kanan nya. Sementara tangan kirinya memegang smartphone yang ia dekatkan dengan daun telinga kirinya. Ia mendengarkan sambil terus mengunyah dan berjalan. Sampai tepat didepan pintu apartemen nya.
"Aku lelah. Sudah dulu ya." Ucap Hinata pada smartphonenya.
Setelah mengetik password apartemennya, Hinata membuka pintu dan masuk kesana. Merebahkan tubuhnya di sofa ungu. Ia melepas heels dan kacamata hitamnya.
Masih mengunyah permen karetnya. Ia menatap jam dinding. Jam 11 malam. Pulang selarut ini memang kebiasaanya. Tapi, hari ini membuatnya lebih lelah dari hari hari sebelumnya.
Setelah 5 menit ia beristirahat. Ia menuju dapurnya. Mengambil cangkir bermotif daun merah dan menyendokan beberapa bubuk coklat lalu menuangkan air panas kedalamnya. Ia kemudian membawanya. Tapi tidak kembali keruang tamu. Melainkan ke kamarnya yang ada dilantai 2 apartemennya.
Gadis itu mengikat rambutnya setelah ia menaruh cangkir berisi coklat panas itu di meja belajarnya. Ia mendesah saat melihat buku bersampul ungu terbuka menampakan warna putih tanpa ada coretan. Harusnya ia tahu, dan tidak berpikir bodoh kalau ada orang yang diam diam mengerjakan PR nya. Mustahil.
Kedua mata lavendar itu mengantuk. Tapi tetap saja si pemilik nya berusaha untuk tetap terjaga.
Sebaiknya aku mandi dulu, baru setelah itu mengerjakan PR.
Hinata melangkah meninggalkan coklat panasnya. Ia mengambil handuk di lemari dan pergi menuju kamar mandinya. Akan sangat menyegarkan sekaligus menyakitkan jika setiap hari mandi di jam semalam ini.
-Konoha High School-
Gedung sekolah yang punya 11 lantai dan luas sebesar 2 hektar ini adalah sekolah paling diminati di Jepang setelah Haiou Art School. Sekolah bertaraf internasional yang dipenuhi dengan anak anak dari keluarga bergelimang harta dan beberapa dari mereka yang mendapat beasiswa untuk anak anak cerdas. Dan disinilah Hyuuga Hinata, aktris cantik itu bersekolah.
Di koriodor lantai 2 Hinata yang nampak berbeda daripada semalam (karena seragam sekolahnya) melangkah malas di tangga sambil memandang jam tangannya.
"Ck.. Ini gara gara aku tidur terlalu larut untuk 2 hari ini. Biasanya aku sudah tidur jam 11. Sekarang waktu tidurku berkurang 30 menit 230 detik. Aaarggh... Menyebalkan!" Gumam Hinata masih berjalan. Lelah, tentu saja kelas nya ada dilantai 6. Masih ada banyak tangga yang harus dinaikki.
Ia menggerutu kesal. Kesal, kenapa ia harus naik tangga untuk menuju kelasnya. Haruskah ia merekomendasikan lift pada kepala sekolah. Eh? Tidak, itu salah. Bukankah ada lift disekolahnya. Kenapa ia baru ingat. Sudah satu tahun lebih ia sekolah disini, tapi ia bahkan lupa kalau ada lift.
Menunggu. Tak lama kemudian lift itu terbuka. Tapi tidak kosong, melainkan ada pria berambut hitam dan mata onyx yang tampan. Salah lagi Hinata. Dia sangat tampan. Sangat.
Jauhkan pikiran bodoh itu dari otak Hinata. Ia harus segera menuju kelasnya sekarang. Kelas nya dimulai 10 menit lagi. Rasa nya ia harus lebih cepat daripada burung unta.
"Aktris hebat sepertimu, kenapa sekolah di sekolah yang sangat sangat biasa seperti ini?"
"Eh?"
"Hyuuga."
"Ka..kau?"
"Kau tidak menjawab pertanyaanku."
"Kau mengenalku?"
"Kau kan artis. Sangat tidak mungkin aku tidak mengenalmu."
Bodoh, bodoh, bodoh! Hinata, kenapa bisa sebodoh ini? Kau adalah seorang aktris ingat! Ah.. Aku tidak boleh terlihat kikuk.
Hinata menggela nafasnya pelan. Menegakan tubuhnya, dan menatap pria itu.
"Ah, jadi kau salah satu dari sekian banyak penggemar ku. Benar?" Ucap Hinata dengan sangat percaya dirinya.
"Tidak juga. Ehm.. Kurasa kau kurang menonton tv atau membaca majalah." Jawab pria itu sambil menaikan sudut bibirnya.
"Aku sangat sibuk, kau tahu itu." Jawab Hinata singkat. Lalu mengalihkan pandangannya kedepan. Pria itu juga tidak menatapnya seperti sebelumnya.
"Ya benar, sampai kau bahkan tidak mengenalku. Kau sangat bodoh."
TING
Pintu lift terbuka pria itu keluar dengan santainya. Disusul Hinata yang menatapnya penuh amarah. Pria itu berbalik menatap Hinata. Tatapan yang -meremehkan-.
Hinata tersenyum.
"Kau memujiku. Ku ucapkan terima kasih.. Ah.."
Tatapan lavender itu mencoba membaca tulisan hitam di kemeja orang tak dikenal (menurutnya) didepannya.
"Sasuke. Ya... Arigatou!" Lanjut Hinata lalu pergi meninggalkan Sasuke yang berdiri sendirian disana. Sasuke tertawa kecil dibalik senyumannya.
"Dia sama sekali tidak berubah." Gumam Sasuke masih menatap punggung Hinata yang semakin menjauh.
.
"Sasuke!"
Sasuke mencoba mencari dari mana asal suara itu, sampai matanya mendapat seseorang yang tengah berlari menuju dirinya. Pria berambut kuning dan mata safir yang sejuk. Sangat sejuk dimata Sasuke.
"Oy.. Kau Naruto!" Ucap Sasuke sambil menepuk pundak temannya itu.
"Hah.. Jadi kau benar benar sudah pulang. Aku masih tidak percaya kau sekolah disini. Sekolah yang sangat sangat kau remehkan ingat? Saat.. Aku masih di Inggris bersamamu."
"Ya.. Naruto, tapi itu kan dulu.. Sebelum-"
"Ah, sama saja. Kau bilang sekolah ini kurang keren untuk sorang Uchiha bukan?" Potong Naruto.
"Cih.. Kau pikir kau itu apa? Kau tidak berbeda jauh denganku. Namikaze."
"Baiklah Sasuke-chan. Jadi kau dikelas berapa?" Tanya Naruto. Meninggalkan semburat kesal di wajah Sasuke.
Apa apapan itu? Sasuke-chan katanya...?!
Namun sepertinya Naruto sudah kebal dari tatapan membunuh Sasuke. Ia hanya tersenyum dengan cengiran khas nya sambil menggaruk kepalanya.
.
Tangan kekar pria itu memegang sebuah masker. Memakaikan masker itu diwajahnya. Perlahan. Masker itu menutupi wajahnya. Bersama rambut putihnya yang ikut menutupi. Ia membenarkan pakaiannya. Memeriksa di cermin bagaimana keadaannya. Dan dia sudah sangat siap.
Kaki itu melangkah, dikoridor lantai 6 sekolah besar itu. Tubuhnya yang nampak tegap menunjukan bahwa ia bukan orang yang tidak sembarangan, pemikir yang baik, dan penuh pertimbangan. Sampai akhirnya ia di depan pintu berpapankan 'A CLASS'. Tangannya yang sebelah kiri memegang gagang pintu.
-Kelas A KHS 7.15 AM-
"Pagi semuanya!" Sapa guru itu.
"Pagi sensei." Jawab para murid kelas A itu hampir kompak. Karena, ada seorang siswi bersurai indigo memakai kacamata yang hanya diam memperhatikan.
"Ehm.. Kurasa, aku tidak pandai berbasa basi. Jadi, sebaiknya kuperkenalkan kalian murid baru."
Hening.
Pintu terbuka. Seorang pria dengan mata onyx yang tajam dan rambut hitam itu berjalan mendekati Kakashi-sensei. Lalu berhenti dan memandang kelas barunya. Dan matanya tertuju pada sang gadis indigo.
"Dia tampan." Bisik seorang gadis disana.
"Kau salah, dia sangat tampan." sahut sang gadis yang satunya.
Suasana kelas mulai penuh bisikan para gadis, tak terkecuali gadis musim semi itu yang tersenyum memandang Sasuke.
"Sasuke?"
Sasuke menoleh.
"Sebaiknya kau perkenalkan dirimu." Lanjut Kakashi.
"Hai. Perkenalkan aku Uchiha Sasuke. Aku tidak yakin, kalian semua mengenalku karena 4 tahun terakhir aku tinggal di Inggris bersama kakek ku. Kurasa aku akan bersekolah disini hingga aku lulus."
"Uuuu... Sasuke. Aku sangat mengenalmu ko. Aku suka model keren sepertimu." Sela gadis berambut pirang panjang berponi. Ia mengedip genit kearah Sasuke.
"Arigatou. Ehm.. Bolehkah aku mengenal kalian semua?"
Para gadis bersorak mengiyakan. Sementara Kakashi sibuk dengan smartphonenya.
-SESI PERKENALAN-
1. Nama: Yamanaka Ino
Umur: 17 tahun
Seorang gadis cantik yang terjun kedunia modelling. Seperti boneka barbie, tubuhnya pun nampak proporsional. Dia memang semirip ayahnya yang masih keturunan Inggris. Terbukti dari rambut pirang dan mata biru lautnya itu. Sifatnya ramah dan ia sangat pandai dalam pelajaran bahasa Inggris.
2. Nama: Namikaze Naruto
Umur: 17 tahun
Sahabat Uchiha Sasuke yang sekaligus menjadi Rival sejatinya. Ciri khas dari Aktor tampan ini ialah rambut kuning dan mata safirnya. Ia juga punya senyum dan gaya yang sangat mempesona para gadis di setiap film layar lebarnya. Hoby nya main game dan basket. Jangan lupakan, sikapnya yang sangat baik pada siapapun. Seorang yang sangat friendly sepertinya memang memiliki banyak teman. Namun, sangat disayangkan pria setampan Naruto masih single. Padahal sudah banyak gadis yang menunggunya. Apalagi, ia seorang pewaris Namikaze. Salah satu keluarga paling kaya dan sangat dihormati.
3. Nama: Haruno Sakura
Umur: 17 tahun
Cantik, pintar dan kuat. Mungkin semua orang berpikir begitu untuk gadis berambut merah muda ini. Cantik dengan mata hijau dan tubuh rampingnya, pintar sebab ia selalu mendapat nilai terbaik kedua di kelas (setelah seorang Nara) dan kuat karena ia adalah atlet karate nomor satu di jepang. Meski begitu, ia tetap anggun saat menjadi model busana remaja. Kaki kaki jenjangnya membuat siapapun menoleh padanya. Bisa dibilang, ia adalah Rival Yamanaka Ino. Ia juga merupakan mantan kekasih Naruto Namikaze.
4. Nama: Nara Shikamaru
Umur: 17 tahun
Cerdas. Selalu mendapat peringkat 1 dan ketua kelas A. Terkadang Sakura suka menyesali dirinya kenapa harus pria ini yang menjadi ketua kelas kenapa bukan dia saja. Toh, nilai mereka hampir selalu sama. Lupakan tentang Sakura. Shikamaru ini bukan hanya murid paling cerdas dikelas tapi juga di Jepang. Ia merupakan anak dari seorang Ketua Kepolisian Jepang. Ia sudah membantu ayahnya menyelesaikan banyak kasus yang sangat rumit. Dengan kecerdasannya dan wajah yang tampan ia membuat dirinya sangat digilai para gadis KHS.
Dan 12 orang dari para murid itu adalah figuran.
Kecuali Hyuuga Hinata.
Seorang pemeran utama cerita kita.
"Baiklah, kau sudah mengenal mereka semua kan Sasuke? Yah, sebaiknya kau duduk sekarang." Ucap Kakashi. Sasuke mengangguk Lalu duduk di kursi dan mejanya yang berada disamping Nona Haruno. Meski sebenarnya masih ada satu orang yang sudah ia kenal tapi belum memperkenalkan diri. Sahabat kecilnya. Hyuuga Hinata. Tapi ia tahu, kalau gadis itu pasti tengah tertidur dibalik kaca mata hitamnya. Tak ada yang bisa mendengar suara dengkuran kecil gadis itu selain si mata onyx.
To Be Continued..
I must to learn again. But don't forget to review. I'm waiting:)
