22:00 - Toilet Pria, Gedung Utama Kunigaoka Lt.3

"Sial kamu kasar sekali hari ini." gerutu remaja itu sambil memeluk tubuhnya yang berliku-liku goresannya, setengah meringis.

Pria itu cuma bergelak tawa. "Kamu sendiri yang mengatakan kalau kamu sudah bosan dengan ikat pinggang."

"Tapi kenapa pakai tongkat berjalan?!" gerutu remaja itu.

"Kamu tidak suka ya..? Sayang sekali, sedikit lagi aku bisa saja membuat corak-corak mirip bambu."

"..." remaja itu langsung memutar balik badannya sehingga terlihat punggungnya di kaca. Dan ya memang mirip gambar tinta untuk menghias haiku. Pria itu tidak bercanda ketika berkata ia akan membuat karya seni di atas punggungnya.

"Cih, dasar sinting." anak itu menggeleng kepala, memakai kembali seragam sekolahnya.

"Kamu terlalu kasar." remaja itu memakai kembali dasinya.

"Oh ya?" pria itu tersenyum. "Asano-kun, kamu bahkan tidak mengatakan safe wordnya. Lantas, itu salah siapa?"

Gakushuu menatapnya dengan sebal.

"Yah, habis masih tahan."

"Masih tahan atau keenakan?" Pria itu begitu suka menyindirnya.

Dasar berengsek. Gakushuu tidak sabar untuk menunggu gilirannya untuk menghajar ayahnya.

"Ya, ya, ya apapun katamu—" remaja itu terhenti melihat bayangannya.

" SIALAN."

"Hm?" pria itu memiringkan kepala. "Ada yang salah Asano-kun?"

Terlihat sang anak langsung berlari untuk berdepan-depanan dengan kaca.

"PIPIKU LEMBAM. AYAH!"

"Oh, kamu mau perban?"

"BUKAN. "

"Lalu?"

"KENAPA AYAH AKAN MENENDANGKU SEKERAS INI."

"Ya, habis kamu yang minta diinjak."

"Hrghh! Ayah!" ia berseloroh dalam frustrasi.

Pria itu cuma tertawa, kadang sisi kekanak-kanakkannya itu cuma bisa dilihat ayahnya.

"Sial, aku ada pertemuan untuk pensi besok. Dan ayah sudah menamparku sebelumnya, masa aku pakai perban di dua pipi?!"

"Pake foundation saja.."

"..." Gakushuu menatapnya dengan sangat amat lama.

"Apa..?"

"Ayah yang tanggung jawab." ia berkata dengan pipi yang menembam.

"Apa maksudmu, Asano-kun?"

"Ayah yang pakaikan foundationnya ke aku!"

"Hm, baiklah. Tapi apa yang membuatmu berpikir aku bisa make up?"

"Yah, ayah kan serba bisa." remaja itu menjawab dengan asal-asalan, membuat Gakuho ingin menjawabnya dengan usil.

"Hahhh." pria itu membuang napas dengan ekstra dramatis.

"Dasar anak durhaka, menggunakan fakta bahwa aku bisa segalanya untuk menutupi pedih luka sendiri—

"HENTIKAN. AYAH TERDENGAR MENYEBALKAN."

Pria itu tertawa lepas. "Kamu terlalu lucu."

"Berisik."

"Oh ya Asano-kun, dimana kamu belajar untuk mengikat bondage dengan pola itu."

"Ya habis aku ada teman latihan."

"Oh? Siapa?" pria itu mengangkat alisnya.

"Seperti biasa, si poni cepak."

"Ren? Jadi kau juga bermain dengannya?" pria itu cuma bisa membayangkan.

" Dia S atau M?"

"Tidak, aku tidak bermain seperti itu dengannya. Kalaupun iya, yang pasti aku S-nya."

Pria itu tertawa.

"Ya, ya, sampai kamu bermain dengan ayah."

"AKU SWITCH AYAH, LAIN KALI ITU GILIRANKU."

"Mengherankan, apa yang kamu lakukan sampai ia rela kamu gunakan untuk berlatih bondage. Kau bisa saja ke workshop bondage dengan ayah."

"DENGAN AYAH?! " Muka remaja itu mengernyit dengan ngeri.

"Memangnya ada yang salah dengan itu? Bahkan ada kursus cambuk medieval."

"SEMUANYA TENTANG ITU SALAH."

"Ah, ada-ada saja kamu ini. Kalau kamu tak mau belajar dengan ayah, sebaiknya kau perlakukan temanmu-temanmu dengan baik."

"Perlakukan dengan baik? Jangan-jangan ayah sebetulnya iri?" remaja itu menampilkan cengirannya yang paling menyebalkan. Sang ayah tentu saja tahu lebih baik.

"Iri? Sama sekali tidak. Aku mengerti perasaanmu."

"Apa maksudmu.." remaja itu memicingkan mata dengan curiga.

"Aku sendiri juga mempunyai teman-teman bermain lainnya."

"!"

"!"

"Ayah..?!"

" AYAH TIDAK PERNAH MEMBERITAHUKU."

Pria itu tersenyum.

"Kamu tidak pernah bertanya."

Aftertalk /End

A.N. Sepertinya melanjutkan reverse seme, sudah dicoba sebanyak apapun hasilnya belum keluar dengan benar atau sreg rasanya, sejauh ini belum pernah nulis reverse seme juga jadi mungkin kurang pengalaman.. Jadi untuk ini, kututup ceritanya dengan sebuah aftertalk. Maafkan yang sudah menunggu ya, tetapi mungkin ke depannya ketika bisa menulis dengan lebih baik, reverse semenya bisa dihasilkan tetapi di cerita baru dilepas dari ini.

Thanks for reading!