i dont want to to describe everything, just find it by yourself

"Cumulonimbus."

Laki-laki itu menarik napas panjang, sementara mata cokelatnya menatap ke bawah pada ujung sepatunya. Angin bertiup perlahan, membawa jejak-jejak sisa musim gugur dan hawa awal musim dingin yang beku, beberapa orang berlalu-lalang sementara lelaki itu tak bergeming dari tempatnya. Ah, ingatkan dia bahwa ini sudah pukul 8 malam, seharusnya saat ini dia tidak berada di taman kota seperti ini, seharusnya saat ini dia sedang duduk di meja makan mewah dirumahnya, menerima beberapa pasang mata yang menatapnya dengan sengit, dan kemudian seretetan ocehan-ocehan basi yang membuat kupingnya panas.

Kyuhyun –lelaki itu- menarik nafas sedalam mungkin sebelum dihembuskannya dengan kasar, bersamaan dengan kedua telapak tangannya yang mengusap kasar wajahnya. Diliriknya arloji mewah sekelas rolex yang melingkari pegelangan tangannya. Sudah lewat 1 jam dari waktu makan malam. Kyuhyun membawa tubuhnya bediri untuk kemudian dibawanya berjalan menyusuri kawasan distrik yang terkenal mewah di seoul, yang membuat setiap orang yang melihatnya berdecak kagum akan keindahannya. Tapi, tidak untuk Kyuhyun, sudah seumur hidupnya dia habiskan di tempat ini, tempat mewah yang nyaris disetarakan dengan kota sekelas baverly hills di California.

Sekarang Kyuhyun mengerti mengapa gangnam sering disetarakan dengan Baverly Hills, ah bukan hanya itu, gangnam juga dijuluki sebagai Baverly hills-nya Seoul. sepanjang jalan saat ia melihat di etalase pertokoan yang berjejer disepanjang jalan yang ia lalui dia dapat dengan mudah menemukan barang ber-merk sekelas Gucci, Dolce gabana, Giorgio Armani, dan Hermes. Ah, jangan lupakan pula Mall terbesar dikorea juga terletak disini, dan deretan restoran mewah yang disesaki orang-orang hanya sekedar untuk menuntaskan rasa laparnya atau orang-orang yang sedang mempertahankan gengsinya.

.

.

.

Kyuhyun tidak tau seberapa lama sudah ia berjalan, ketika akhirnya ia telah berada didepan rumah mewah bergaya eropa kuno namun tidak terlihat ketinggalan mode. Orang yang melihatnya pasti segera sadar bahwa pemilik rumah ini pasti bukan orang sembarangan. , menyadari keamanan yang ketat diarea tersebut

Dengan beberapa pohon yang menghiasi perkarangan rumah di padu dengan warna lembut, semuanya berbaur menjadi estetika yang menimbulkan kesan hangat. 'Agar keluarga kita selalu sehangat matahari pagi' Kyuhyun tersenyum kecut jika mengingat alasan eomma-nya memilih desain rumah ini. Ah, mungkin rumah ini masih sehangat matahari senja untuk mereka, meski matahari pagi lebih hangat, toh tidak masalahkan kadar kehangatan itu berkurang asal masih bisa dirasakan. tapi Kyuhyun? Apa rumah ini masih tetap hangat untuknya. Ntahlah, dia pun sedang berusaha merasakannya meski berulang kali ia mencoba ia selalu measa gagal untuk dapat merasakan kehangatan itu lagi.

.

"Oh, kau sudah pulang? Ku kira kau sudah memiliki rumah lain" Kyuhyun menghentikan langkahnya pada anak tangga ke-3 ketika suara milik salah satu hyung-nya mengintrupsi. Kyuhyun menoleh kearah kiri dan mendapati ke-3 hyung-nya masih berada di ruang TV. Mungkin Kyuhyun sangat lelah, atau memang fikirannya yang sedang melalang buana sehingga tidak sadar bahwa hyung-nya ada disana dan baru tersadar ketika suara Heechul hyung mengintrupsi, hyung-nya yang bermulut tajam. Kyuhyun mengamati mereka dalam diam, Leeteuk –hyung-nya yang tertua - ada disana duduk di Sofa dengan kepala Donghae di pangkuannya, dan Donghae yang merebahkan dirinya disofa dengan kepalanya dipangkuan Leeteuk dan tangannya yang menggenggam console game, dan ada Heechul disana yang duduk dilantai dengan badannya bersandar pada sofa –yang diduduki dan ditiduri Leeteuk dan Donghae- dan tangannya yang juga menggenggam console game. Tanpa meberikan jawaban apapun kepada Heechul, Kyuhyun kemudian kembali melanjutkan langkahnya.

"Cha! Kau kalah! Hentikan disini, sekarang waktumu untuk tidur dongie!" Kyuhyun menghentikan langkahnya –lagi- pada anak tangga terakhir ketika suara dari lantai dasar mengusik pendengarannya. Suara lembut itu pasti milik Hyung tertuanya, Leeteuk

"ne.. ne.. ne! Aku tidur sekarang. Tapi hyung janji untuk menemaniku sampai aku tertidur ne?" kali ini suara yang menyahut terdengar manja. Dan Kyuhyun mengenalinya sebagai suara Donghae.

"Cih, Dasar manja!" dan itu pasti milik Heechul. Kyuhyun tersenyum kecut sekilas sebelum akhirnya kembali melanjutkan langkahnya untuk memasuki kamarnya.

.

.

.

"Oh, Kyunie kau sudah bangun ?" Kyuhyun langsung berhadapan dengan Donghae ketika ia menuruni tangga.

"eum" Kyuhyun hanya bergumam lirih, kemudian beralih menuju dapur. Membuka kulkas dan menarik keluar sebotol air mineral dan meminumnya hingga tandas.

"kau tidak ada kuliah hari ini?" lagi, Donghae mengintrupsi dari ruang TV, ketika dilihatnya Kyuhyun ada dalam jangkauan pandangannya.

"tidak ada" jawab Kyuhyun singkat sambil berjalan menuju ruang Tv.

"Baguss! Nanti temani aku menjemput eomma dan appa di Bandara ya? Hari ini mereka pulang dari jepang" Kyuhyun tidak memberi jawaban apapun dia sedang berkutat dengan playstation yang sedang berusaha dihidupkannya.

"Yak! Kyuniee! Kau tidak menjawab?" Kyuhyun melirik dengan ujung matanya ketika mendapati Donghae sedang menggembungkan pipinya. 'dia lebih tua dariku. Tapi kenapa ia bertingkah seperti bocah 5 tahun' fikir Kyuhyun.

"Kenapa harus repot menjemput mereka ke Bandara? Ada ajhusi lee yang akan membawa eomma dan appa pulang!" jawab Kyuhyun sekenanya.

"Ani, jika kita menjemput mereka ke Bandara mereka pasti lebih senang karna merasa kita lebih peduli" balas Donghae. Kyuhyun tak begitu peduli dia mulai berkutat dengn console game ditangannya.

.

.

.

"Eoh? Kyunie juga ikut? Kenapa tidak ikut masuk ?" Nyonya Kim –istri appa nya- berucap diakhiri dengan kalimat tanya, ketika ia mendapati putra bungsu suaminya ada di dalam mobil, duduk dibagian kursi paling belakang.

"aku sudah mengajaknya, tapi ia bersikeras tidak mau ikut eomma" sahut donghae yang baru saja duduk disebelah supir.

"hae menarikku kemari dengan buru-buru, dan tidak memberi kesempatan untuk mengganti pakaianku. Bukankah penampilan seperti ini tidak akan cocok untuk menjemput orang sekelas tuan Cho pemilik dari L.H.K furniture beserta istrinya? Maka dari itu aku lebih memilih menungu disini saja" Kyuhyun menjawab dengan memberikan beberapa penekanan pada beberapa kata dikalimat tersebut. mengalihkan pandangannya dari PSP yang sedari tadi dimainkannya untuk membunuh rasa bosannya sejenak sebelum kembali ia bekutat dengan benda persegi empat di genggamannya.

Suasana didalam mobil mewah type GL mercedez benz mendadak kaku, nyonya kim terlihat canggung dan Donghae yang duduk dibarisan paling depan terlihat terdiam, padahal dia tipikal orang yang cerewet dan ceria tapi kali ini pandangan bocah itu bahkan terlihat sendu seketika. Lain halnya dengan Donghae dan nyonya Kim, Tuan Cho yang duduk di baris kedua bersisian dengan nyonya kim tampal menahan nafasnya dalam kemudian dihembuskannya dengan kasar, rahangnya nampak mengeras telihat jelas ia menahan gejolak emosi.

"panggil dia hyung, dia adalah hyungmu. Dan untuk mengingatkanmu apabila kau lupa. Tuan Cho dan juga istrinya itu adalah appa dan eomma-mu" Tuan Cho berdesis tertahan tanpa mengalihkan pandangannya dari Ipad miliknya.

"hah.." Suara kekehan tertahan terdengar dari barisan kursi Kyuhyun, suara yang lebih tepat digambarkan sebagai ejekan untuk situasi seperti saat ini.

Tuan Cho geram ia mengepalkan tinjunya dengan erat bahkan kuku-kukunya terlihat memutih. Nyonya kim dengan sigap mengusap lengan tuan Cho berharap itu dapat meredakan amarahnya. Tuan Cho melirik nyonya kim dengan ekor matanya dan ia mendapati wanita-nya tesenyum lembut kearahnya seakan berusaha mengatakan 'semua baik-baik saja'. Emosinya mereda untuk saat ini, ya untuk saat ini hingga mereja benar-benar tiba di rumah.

.

.

.

TBC

buat yang nunggu haru-haru kha minta maaf yang sebesar-besarnya. Kha udah nyelesaikan cerita itu dan kemudian kha ganti laptop dan ada beberapa document yang kha lupa tarok dimana dan doc haru-haru salah satunya. dan kha udah abis inspirasi buat itu FF, tapi kha sedang berusaha buat ngetik itu FF lagi, mohon dukungannya ya chingudeul. yang bisa kha berikan sekarang ya FF ini dulu, tolong sarannya ya chingudeul, delete or next?