.

.

Acting or Real ?

.

.

Chapter 19

.

.

Setelah sekian lama mereka membuang-buang waktu secara percuma kali ini dan hari ini syuting kembali dilakukan. Langit yang cerah begitu menggambarkan suasana hati para kru film ini yang telah semangat memyiapkan semua keperluan film ini sedari pagi-pagi buta.

Para pemeran dan sutradara juga sudah berada di tempat lokasi, menyiapkan keperluan mereka masing-masing.

"Hyung apa yoongi Hyung marah kepadaku?" Hoseok yang sedari tadi sibuk menyibukan keperluannya menoleh ke arah Jungkook yang telah duduk disampingnya.

Hoseok mengangkat bahunya ke arah Jungkook. "entahlah. Kupikir Ya karena kau telah menghancurkan gucci kesayangannya, dan kupikir juga tidak karena dia menyayangimu." Jawab Hoseok membuat Jungkook mendecak kesal.

"Jadi dia marah atau tidak!" Sentak Jungkook membuat Hoseok Jengkel seketika.

"Kalaupun Yoongi tidak marah, Aku yang sekarang marah kepadamu." Sinis Hoseok.

Jungkook tertawa jahat dan menatap Hoseok dengan tatapan mengejeknya. "seperti kau berani saja marah padaku. Lawan dulu ayahku baru kau boleh marah kepadaku Hyung." Dan Hoseok benar-benar ingin mencekik Jungkook sekarang juga saat mendengar ucapan bocah itu.

Jungkook benar-benar tahu orang yang lebih dia takuti dari ibu Taehyung itu adalah appa Jeon. Masih terekam jelas di ingatan Hoseok saat appa Jeon membentaknya karena membuat Jungkook terjatuh dari sepeda, hanya bentakkan tapi mampu membuat Hoseok demam parah dan gemetaran selama seminggu penuh.

"Sialan kau Jeon." Desis Hoseok kesal karena mengingat kenangan buruk itu dan mendengar tawa Jungkook yang semakin kencang.

"aku masih mengingat dengan jelas bagaimana ekspresimu saat itu Hyung." Ungkap Jungkook di sela tawanya.

"Hentikan Jeon! Kau membuatku menyesal karena telah kembali bertemu denganmu." Ungkap Hoseok saat melihat Jungkook tidak kunjung menghentikan tawanya.

"Oke. Maafkan aku dan lupakan soal itu Hyung." Ucap Jungkook masih terkikih kecil. Hoseok tidak menjawab hanya mendengus kesal mendengar ucapan Jungkook. Melupakan? Hell. Kalo Hoseok bisa melupakannya sudah dari dulu dia lakukan man.

"dimana Jimin?" Tanya Jungkook sembari melihat keseliling mencari sosok Hyung pendeknya yang tidak terlihat.

"Sepertinya bersama Yoongi." Saut Hoseok sembari melanjutkan pekerjaannya.

"Aku khawatir Yoongi Hyung marah padaku Hoseok Hyung." Ungkap Jungkook menghembuskan napasnya berat.

"Aku masih mengingat jelas saat kemarin Yoongi Hyung menendang bokong agar keluar dari ruangannya." Ucap Jungkook meringis saat kembali membayangkan bokongnya di tendang dengan tidak kemanusiaannya oleh Yoongi.

"Bukan hanya kau yang diusir, aku pun diusir dan menjadi korban ke anarksisannya." Sahut Hoseok.

"Sepertinya Yoongi Hyung marah padaku." Ucap Jungkook

"Sepertinya juga begitu." Sambung Hoseok tidak begitu perduli dengan ucapannya Jungkook.

"Hyung perhatikan aku~" Rengek Jungkook menarik lengan Hoseok agar menoleh ke arahnya.

"Kau ini sebenarnya kenapa sih? Kenapa jadi manja seperti ini? Kau kurang belaian?" Tanya Hoseok dan mendapat cubitan kecil di lengannya.

"Kau sama saja dengan si brengsek itu yang pikirannya tidak jauh dari selangkangan." Sahut Jungkook.

"Memangnya aku membahas selangkanganmu? Aku kan hanya bertanya apa kau kurang belaian? Hanya seperti itu tidak ada urusannya dengan selangkangan." Bela Hoseok.

"Intinya sama saja ucapanmu mengarah kesana bukan?" tuduh Jungkook. "Tidak. Aku tidak memikirkannya sampai sejauh itu. Kau saja yang sudah berpikiran terlalu jauh Jeon. Bilang saja kau ingin di like ooh ahh oleh Taehyung lagi kan?" Goda Hoseok saat melihat wajah Jungkook yang memerah.

"Ti-Tidak!" sentak Jungkook sedikit gugup.

"Jujur saja padaku Jeon. Aku sudah mengenalmu sejak kecil jadi aku tahu apa yang kau inginkan dan apa yang tidak. Kau sedang berbohong atau tidak. Aku tau semuanya Jeon." Ucap Hoseok mengedipkan sebelah matanya ke arah Jungkook.

"Berhenti menggodaku Hyung!" Bentak Jungkook saat kali ini Hoseok yang tertawa keras menertawakannya. Hukum karma nyata bung :")

"Baiklah. Baiklah. Aku tidak akan menggodamu lagi." Ucap Hoseok saat Jungkook terus memberi serangan cubitan di tubuhnya. Jungkook melepaskan cubitannya dan kembali menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan napas yang memburu.

"Jungkook." Panggil Hoseok serius ke arah Jungkook, membuat Jungkook menatapnya.

"Apa?"

"Jadi benar ya kata orang-orang. Jika sudah ditiduri sekali maka seterusnya ingin terus ditiduri. Seperti kau contohnya."

"MATI SAJA KAU JUNG HOSEOK!"

.

.

.

Syuting akan segera dimulai 15 menit lagi. Jungkook pun sudah pergi meninggalkan Hoseok untuk memeriksa kembali keperluannya. Hoseok masih sibuk dengan berkas-berkas naskah di pangkuannya hingga tidak menyadari bahwa Taehyung tengah berjalan menghampirinya dan duduk disampingnya.

"Hyung." Panggil Taehyung membuat Hoseok mengalihkan pandangannya ke arah sampingnya. Wajah Hoseok yang panjang berubah datar seperti jembatan suramadu saat tau siapa yang duduk di sampingnya.

"Ada apa?" Jawab Hoseok acuh.

"dimana Yoongi Hyung?" Tanya Taehyung saat menyadari bahwa kembaran elsa versi laki-laki ini tidak ada di lokasi syuting.

"Aku tidak tau." Jawab Hoseok seadannya.

"Jimin?" Tanya Taehyung kembali.

"Bersama Yoongi sepertinya." Jawab Hoseok tidak perduli.

"Hhm. Sehun?" Tanya Taehyung enggan. Hoseok yang mendengar pertanyaan Taehyung kali ini menoleh ke arahnya. "Kau bertanya seolah aku ini adalah sekretaris kelas bodoh!" Ucap Hoseok Jengkel.

"Kau hanya tinggal menjawabnya saja Hyung." Ucap Taehyung tidak kalah jengkel.

"Kenapa kau penasaran sekali sih, kau menyukai Sehun huh? Sampai menanyakannya padaku."

"Yang benar saja. Aku tidak suka batangan." Sahut Taehyung

"Kau pikir Jungkook apa huh? Dia juga batangan sama sepertimu." Ejek Hoseok membuat Taehyung memamerkan senyum kotaknya ke arah Hoseok.

"Aku kadang lupa Hyung kalo Jungkook sebenarnya laki-laki seperti ku. Kau tau sendirikan Hyung dia itu begitu WOW walaupun hanya untuk dibayangkan." Ungkap Taehyung.

"Biasa saja."

"Jangan munafik Hyung. Jujur saja kau pernah beronani dengan membayangkan Jungkook kan? Yoongi Hyung dan Jimin saja mengaku mereka pernah membayangkan Jungkook sebagai objek fantasi mereka." Ucap Taehyung dan menatap Hoseok dengan pandangan mengejek.

"Brengsek kau!" Sahut Hoseok menendang kaki Taehyung.

"Tapi Ya. Aku mengakuinya." Ucap Hoseok membuat Taehyung tertawa mengejek.

"Jadi dimana sih brengsek Sehun itu?" Tanya Taehyung kembali ke topik awal. Hoseok mendecah kesal saat Taehyung bertanya soal Sehun kembali.

"Dia tidak ada disini, karena ia belum ada scene untuk hari ini. Memangnya ada apa?"

"Tidak ada apa-apa." Taehyung menjawab acuh membuat Hoseok kesal setengah mati. Kenapa pagi ini dia harus berurusan dengan pasangan sengklek ini sih.

"Jika tidak apa-apa pergi kau dari sini." Usir Hoseok membuat Taehyung mendecih.

"kau sedang pms Hyung? Sinis sekali kau hari ini." Ejek Taehyung dan sukses mendapat pukulan keras dikepalanya.

"seharusnya kau tanyakan itu pada kekasihmu."

"Dia memang setiap hari pms maka dari itu aku sudah biasa dengan amukannya." Ucap Taehyung sembari tertawa membuat Hoseok pun ikut tertawa mendengar ucapannya.

"Taehyung kau ingin ku beritahu sesuatu tidak?" Tanya Hoseok mendekatkan tubuhnya ke arah Taehyung yang menatapnya bingung.

"Apa?"

"Ini tentang Jungkook dan aku yakin kau pasti akan sangat menyukainya?" Ucap Hoseok menatap Taehyung dengan serius.

"Apa? Ada apa dengan Jungkook?" Tanya Taehyung penasaran karena menyangkut tentang kekasihnya.

"1000 dollar maka akan aku beritahu, bagaimana?"

"Sialan kau ingin memerasku Hyung? Aku tidak mau." Tolak Taehyung merasa tidak terima dengan penawaran Hoseok.

"Yasudah jika kau tidak ingin. Aku tidak akan memaksanya biarkan saja kau menyesal karena tidak mengetahui ini."

"sshh baiklah. Aku akan mengirim uangnya ke rekeningmu, jadi ada apa dengan Jungkook? Jika sampai bukan sesuatu yang penting ku bunuh kau Hyung." Ancam Taehyung menatap tajam Hoseok.

Hoseok menganggukan kepalanya dan menyuruh Taehyung untuk sedikit mendekat ke arahnya. "Jungkook ingin kau tiduri lagi. Dia baru saja mengatakannya padaku bahwa dia rindu dengan sentuhanmu Taehyung." Dan setelah mendengar ucapan Hoseok, Taehyung tidak menyesal telah mengeluarkan uangnya untuk si tengik itu, karena dia mendapatkan sesuatu yang lebih penting daripada uangnya yaitu Jungkook. Dan Jungkook, You got it.

.

.

.

T.B.C

Hello. Apa kabar kalian semua. Maafkan ya saya jarang update ada sedikit masalah soalnya belakang ini dan kemarin akun FFn ku sepertinya di blok entah dengan siapa yang pasti aku ga bisa mengakses itu padahal akun ku yang lain bisa huhuhu.

Dan untuk giveaway hadiahnya udah berjalan 70% ya. Tinggal baju aja nih yang belum dapet aku, aku belum sempet cari kaosnya soalnya. Jadi kalian maunya gimana? Mau dibuka sekarang aja apa tunggu hadiahnya komplit? Terus waktu giveawaynya maunya berapa lama? Pokoknya kasih waktu aku seminggu buat nilai semuanya ya.

Dan aku mau berbicara serius. Akhir2 ini kan banyak author yang cetak novelkan? Aku gabilang mau bikin novel juga enggak. Aku belum pantas buat cetak gituan.

Aku Cuma mau menawarkan aja, kalian pasti pengen dong punya novel? Atau lebih tepatnya pengen cerita kalian dan nama kalian ada di novel kan? Aku bisa bantu kalian. Kalo kalian mau nerbitin novel bisa kontak aku. Kalo engga aku menawarkan aja siapa yang mau ceritanya dinovelin? Nanti masing-masing dari kalian bikin oneshoot dan dijadiin satu buku, lumayan loh buat koleksi setidaknya kalian merasa nulis itu ada hasilnya, iya kan?

Kalo mau nanti ku bikinin grup, ga usah mikir untuk dijual tapi terserah kalian sih. Kalo kalian mau menjualnya gapapa itu kan cerita kalian. Aku Cuma membantu aja. Lagian juga sekalian bisa kenalan juga sebagai sesama penulis buat sharing atau apapun itu. Kalo kalian mau langsung kontak aja. Aku siap membantu kalian ko.

Cukup sekian aku update dan memberi info hehehe, kalo ada yang pengen kalian tanyakan silakan ditanyakan aku akan menjawabnya. So sampai bertemu di chapter selanjutnya.

.

.

.

T.B.C