Kincir Angin?

Naruto© milik Masashi Kishimoto-sensei.

Kincir angin© milik Acya-chan1234

Hanyalah sebuah cerita fiksi karangan sang author amatiran:'v

Warning : GaJe, pendek, OOC, pokoknya aneh:'

Happy reading minna-san!

••••••••••

"Huhhfftt... Huhhfftt.."

Terdengar suara sumburan air dari mulut seseorang *huekk*. Tidak. Dia tidak sedang bermain atraksi atau apapun itu. Yang dia lakukan hanya mencoba menggerakkan kincir angin yang dipeganggnya.

"Hah-hah-hah.. Aku pasti bisa! Aku pasti bisa membuatnya berputar. Pasti!" entah sudah berapa kali ia melakukan hal itu. Mencoba membuat sebuah kincir angin bergerak dengan hembusan napasnya. Dan entah sudah berapa kali ia menyemangati dirinya sendiri. Namun hasilnya? Nihil. Kincir angin tersebut belum berputar. Bahkan bergerak saja tidak.

"Hinata..." panggil seorang pria yang diacuhkan sang objek karena masih asik dengan kegiatannya saat ini. Meniup-niupkan udah ke arah sebuah kincir angin tentunya.

'Hh.. Gadis bodoh' caci sang pria, dalam hati tentunya. Entah mengapa kekasihnya –Hinata Hyuuga- menjadi aneh seperti ini. Hanya karena saat pulang sekolah, mereka melihat sekumpulan anak TK yang tengah meniupkan kincir angin mereka masing-masing. Membuat kincir angin tersebut berputar. Dan membawanya berlari mengitari taman.

Melihat mereka, Hinata iri. Ia juga ingin kembali ke masa-masa saat ia kecil dulu. Menikmati sejuknya udara sore hari sambil bermain kincir angin di taman. Maka dari itu, disinilah ia. Duduk di sebuah bangku di sudut taman sambil terus memegangi kincir angin. Tidak hanya memegang tentunya, tapi berusaha membuatnya bergerak. Entah apa yang salah, tapi sejak tadi ia belum berhasil juga. Namun, tentu saja ia tidak menyerah. Kau tahu kan, bagaimana Hinata jika sedang kekanakan seperti ini? Sulit dicegah.

"Ck"

Sasuke berdecak kesal karena sang kekasih tidak mengindahkannya. Ia lelah mempehatikan Hinata yang terus-terusan mengerucutkan bibirnya untuk menghempuskan udara ke arah kincir angin. Cukup sudah! Sasuke meraih kincir angin dari tangan Hinata. Dan otomatis membuat sang empunya menoleh heran atas tindakan Sasuke.

"Begini caranya..." ujar Sasuke.

Sasuke menghembuskan napasnya. Membuat baling-baling kincir angin yang ada di tangannya bergerak, berputar seiring dengan hembusan napas Sasuke. Bahkan hembusan napas Sasuke dapat dirasakan oleh Hinata. Dan juga mampu menerbangkan beberapa helai rambut Hinata. Tentu saja karena mereka berhadapan saat ini. Hinata sedikit terpukau. Merasakan sejuknya udara yang kini membelai pipi halusnya.

"Kau terpukau, eh?" tanya Sasuke yang juga sekaligus membangunkan Hinata dari lamunannya. Ucapan Sasuke mampu mebuat Hinata tersipu. Dan sudah dipastikan semburat merah kini telah menghiasi pipi Hinata.

"Kau belum bisa meniupnya dengan benar. Sebaiknya, jangan lakukan hal yang kau sendiri tak mampu melakukannya. Itu sunggu konyol!" ujar Sasuke. Hati Hinata sedikit teriris mendengar ucapan Sasuke. Ia tahu, ini memang konyol. Ia bahkan belum bisa meniup kincir angin dengan baik dan benar. Hah, sepertinya ia harus menyerah.

"Mau ku ajari?"

"Eh?"

"Tapi, tentu saja tidak disini." Sasuke menyeringai. Dan itu membuat Hinata meneguk ludahya.

•••THE END•••

Hello minna-san!

Gomen jarang post:' sibuk untuk Ujian Nasional:'D

Do'akan saja semoga saya bisa lulu dengan nilai yang sangat memuaskan:')

Tiba-tiba ingin bikin cerpen, dan jadilah cerpen pendek super gaje ini:'v

Bagimana? Aneh bukan?:'D

Tapi, Arigatou sudah mau mampir dan membacanyaJ

See you, minna! J