Chapter 2 : The beginning

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Artinya, surga bagi siswa sudah dimulai. Tak terkecuali Jimin dan Yoongi. Mereka keluar dari kelas dengan Yoongi menggandeng lengan Jimin erat.

"Jimin-ah, main ke apartemenmu ya? Aku bosan dirumah~" manja Yoongi

"Tentu saja. Tapi aku ijin dengan ibu mertuaku dulu ya?" jawab Jimin seraya mencari kontak 'ibu mertua' di ponselnya.

Huh. Kau jago sekali membuatku tersipu, Jiminie. Batin Yoongi dengan pipi memerah.

AtJimin's Apartment

Yoongi langsung berlari ke sofa dan menjatuhkan dirinya disana. Jimin terkekeh melihatnya. Ia berjalan ke kamarnya untuk mengganti bajunya. Ia mengganti seragamnya dengan kaos stripes berwarna hitam lengan pendek dan celana kain selutut warna krem.

Tiba-tiba Yoongi masuk kekamarnya dan berkata, "Jimin-ah, aku mengantuk, ijinkan aku tidur dikamarmu ne?" tanyanya dengan wajah super-ngantuknya. Jimin hanya mengelus pelan pipi kekasihnya dan menjawab, "Silahkan, tuan putri." Setelah itu rona merah kembali muncul di pipi Yoongi dan membuat Yoongi harus mempercepat langkahnya untuk menutupi wajah memerahnya.

Sudah menjadi kebiasaan Yoongi ketika main ke apartemen Jimin ia akan tidur dikasur kekasih premannya tersebut.

Yoongi POV

Aku menjatuhkan diriku diatas kasur kekasihku. Perlu kalian tahu, kekasihku itu sangat wangi! Bahkan kasurnya pun seperti bau surga-menurutku. Berada dikasurnya membuatku merasa dipeluk olehnya. Aku menata bantal dan memainkan ponselku dengan nyaman. Tebak aku sedang apa?

Aku sedang bertukar pesan dengan Seungcheol! Ya! Seungcheol murid baru dikelasku tadi pagi!

Aku terkikik saat membaca pesan darinya. Dia begitu lucu dan manly!

Yoongi POV End

Jimin POV

Yoongiku sangat lucu. Wajah mengantuknya, rambut marunnya, dan kulit seputih saljunya. Aku melihatnya sedang asik memainkan ponselnya dan bahkan sampai.. terkikik? Siapa yang membuatnya terkikik seperti itu? Jihoon kah? Yoongi dan Jihoon bahkan tak saling menyimpan nomor satu sama lain. Oh ya, Jihoon adalah adik Yoongi. Tubuhnya lebih pendek dari Yoongi dan rambutnya berwarna ungu pudar. Mereka adalah kakak-adik paling tidak akur sedunia kalau kubilang. Percayalah.

Oke. Daripada aku berfikir macam-macam aku lebih baik mendekati dan mencari tahunya dari kekasihku sendiri. Aku memeluk perutnya dari belakang dan menyerukkan kepalaku di lehernya. Tetapi apa? Dia tak terusik sama sekali. Kucoba untuk mengalihkan perhatiannya dengan mengecupi lehernya dan kalian tahu? Dia menjauhkan lehernya dan terus mengetik pesan dengan orang tersebut.

Melihat responnya yang seakan tak menganggapku membuatku cukup emosi.

"Sebenarnya aku ini siapamu, Yoongi-yah? Kau hanya bermain ponselmu dan tak memperhatikanku sama sekali. Perlukah kubanting ponselmu supaya kau memperhatikanku?" ancam Jimin dengan suara menahan marah/

"Sebentar, Jimin-ah.." see? Aku tidak dianggap.

Segera kurebut ponselnya dari tangan-tangan mungilnya tersebut.

"Jimin-ah!" pekiknya

Aku melihat nama orangnya yang sedang Yoongi ajak bertukar pesan.

Choi Seungcheol.

Choi Seungcheol? Apa yang bocah itu lakukan dengan kekasihku?

"Mengapa kau bisa berinteraksi dengan Seungcheol secepat ini? Apa kau memberikan nomor ponselmu padanya? Tanpa memberitahuku? Bagaimana jika ia macam-macam padamu?" Tanya Jimin bertubi-tubi.

"A-ah.. iya.. tadi ia meminta nomorku dan.." ia menggantungkan kata-katanya.

"Dan?" tanyaku menyelidik.

"A-aku memberikannya.." jawabnya sambil memainkan selimutku.

Mendengar hal tersebut membuatku emosi dan gelap mata.

Aku langsung melempar ponsel Yoongi ke kasurku, membuka lemariku dan mengganti celana rumahku menjadi celana jeans hitam dan menarik jaket kulit hitamku. Lalu aku mengambil kunci motorku dan berlalu meninggalkan kamarku.

"Jimin-ah! Mau kemana?" Yoongi berteriak sambil berlari mengejarku.

BLAM

Aku menutup pintu apartemenku dengan kasar dan berjalan ke lift dan memencet G berarti ground. Lalu mengendarai motor Harley Davidsonku dengan kecepatan tinggi tanpa menghiraukan kata-kata Yoongi untuk tidak mengendarai motorku dengan kecepatan tinggi kalau masih ingin bersamanya.

Jimin POV End

Apa yang akan Jimin lakukan selanjutnya?

TBC

HAI! jungyoonji here with the second chapter. Ini aku bikin agak panjangan hehe. Dont be a silent reader and review please;3

Love, jungyoonji.