Warning : ini Ratingnya T+, PG-16. Jadi saya ga bertanggung jawab kalo ada apa apa ya. Wkwkwk lebay amat. Udahlah ya, gaperlu banyak cuap cuap. Karna saya masih newbie dan gaya penulisannya juga masih amatir, harap maklum. Jangan lupa Review yang membangun ya. *wink wink*
Happy Reading. No Bash/Flame.
Sungmin terbangun di pagi hari, dilihatnya jendela besar yang memberitahunya bahwa matahi belum muncul dari peraduannya, dilihatnya seseorang yang tengah terlelap disisinya, ia tersenyum. 'Tampan sekali…' batinnya. Ia beranjak mendekati wajah kekasihnya yang sedang terlelap. Wanita cantik itu tersenyum mengingat kegiatan yang mereka lakukan sebelum tertidur dan saat perayaan hari jadinya di tahun ketiga yang baru saja di rayakannya beberapa hari yang lalu bersamaan dengan hari ulang tahun kekasihnya itu.
Dipandanginya wajah itu sambil terus menunjukkan senyum paginya yang tampak aneh dengan wajah yang masih berbau kasur itu. Sungmin menggelengkan kepalanya, rasanya ia seperti akan mengalami gangguan jiwa jika terus memandangi wajah kekasihnya yang sangat tampan itu. Ia mendekati wajah kekasihnya dan berbisik 'morning, kyunnie….'
Cup
Sungmin bangun perlahan setelah memberikan ucapan selamat pagi pada kekasihnya yang masih terlelap itu beserta sweet kiss di pipi yang rutin dilakukannya setiap pagi.
Gadis itu melirik kearah jam yang bertengger indah disisi nakas tempatnya tertidur 'masih pukul 4.30' iapun berjalan santai sambil melakukan peregangan ringan sebelum memasuki kamar mandi dan membersihkan diri didalam sana. Tak lama kemudian sungmin keluar dengan menggunakan bathrobe berwarna pink dengan rambutnya yang basah serta handuk yang bertengger di bahunya. Ia melirik kearah kekasihnya itu dan tersenyum lagi. "terimakasih tuhan, kau telah memberikan kebahagiaan padaku dengan menghadirkan seseorang sepertinya untuk menemaniku menjalani kehidupan ini. Terimakasih, aku mohon pada engkau, izinkan kami bersama untuk selamanya" doa sungmin pada yang maha kuasa.
Sungmin melihat pantulan dirinya di depan cermin. Memutar badannya kekanan dan kekiri memastikan bahwa penampilannya sudah sempurna. Ia melihat kearah jam yang masih menunjukkan pukul 5 pagi.
"Saatnya membangunkan kyuhyun" ujarnya antusias. Ia segera berjalan kembali ke kasur dan duduk disisi kasur. Ia menoleh kearah kyuhyun yang membelakanginya. Sungmin mencondongkan tubuhnya mendekati telinga kyuhyun.
"Kyuhyunnie, sudah pagi, saatnya bangun" bisik sungmin sambil menepuk pelan bahu kekasihnya kemudian mengecup pelan pipi yang beruntung itu. Tak ada respon, sepertinya kyuhyun masih enggan untuk terbangun dari tidurnya. 'tidak berhasil' batin sungmin namun ia tidak kehilangan semangat. Ia mencoba untuk melakukan hal yang sama. Namun saat sungmin hendak mencium pipi kyuhyun lagi, tanpa disangka kyuhyun menolehkan kepalanya dan…
"aku tidak akan tertipu untuk yang kesekian kalinya kyu" ujar sungmin, sedetik sebelum bibirnya menyentuh bibir kyuhyun dan segera menjauhkan kepalanya dari wajah kekasihnya yang mesum itu.
Kyuhyun segera membukamatanya " wae? Padahal tinggal sedikit lagi" ujarnya dengan nada kesal yang dibuat-buat. Sungmin tersenyum manis " sudahlah, kau harus bangun dan segera mandi, bukankah kau harus berangkat pagi hari ini?"
"nde yeobooo, poppo" pinta kyuhyun. "aniya" ledek sungmin dan segera menarik kyuhyun untuk segera bangun dan masuk kedalam kamar mandi, kyuhyun tersenyum melihat perlakuan sungmin padanya.
Setelah kyuhyun memasuki kamar mandi, sungmin dengan sigap merapikan ruang kamarnya dan menyiapkan pakaian yang akan dikenakan kyuhyun hari ini kemudian ia segera menuju ke dapur untuk membuat sarapan. beruntungnya kyuhyun mendapatkan wanita seperti sungmin.
Kyuhyun sudah rapi mengenakan setelan kerjanya yang mahal dan berkelas. Ia menyandarkan tubuhnya pada dindinding disisi meja Pantry dan mengamati sang bunga yang masih sibuk mengotak atik dapurnya. Apron berwarna pink menyangkut dengan pas dari leher menjuntai sampai ke lutut. Tangannya yang lihai memasukkan berbagai macam bumbu kedalam masakannya yang mulai berbau harum.
Pria itu berjalan dengan tanpa suara dan langsung menyelipkan kedua tangannya ke perut sungmin selayaknya kumbang yang menempel pada kuntum bunga.
"harum sekali…" pujinya sambil mengendus aroma strobery yang menguar dari tubuh sungmin.
"jinja? Apa masakanku sangat harum sampai menembus hidungmu yang sedang flu?"
"hmm masakanmu dan juga tubuhmu, membuatku ingin memakan keduanya" ujarnya sambil mengecup bahu sungmin yang tertutupi kemeja berwarna hitam.
"ck, apa-apaan kau ini" sungmin memukul pelan lengan kyuhyun yang sedang melingkar di perutnya.
"kyu, menyingkirlah sebentar. Aku akan menyiapkan sarapan untukmu"
"wae? Aku kan tidak mengganggu acara masakmu?" kyuhyun semakin gencar mengerjai bahu dan leher sungmin.
"Ya! Bagaimana mungkin tidak mengganggu jika kau selalu menggerayangi bahu dan leherku!" sungmi berjengit geli menerima perlakuan kyuhyun.
Kyuhyun mendekatkan wajahnya ke telinga sungmin dan meniupnya sensual "apakah ini mengganggumu? Tapi bagaimana yah? ini menyenangkan, sulit untuk dilepaskan"
Sungmin makin merinding dibuatnya bahkan beberapakali desahan lolos dari mulutnya yang menurut kyuhyun sangat sexy.
"YA, Kyuhyunnn..ahhh… kau membuat kakiku gemetar Kyuhhhhh! Lepaskan aishh kita harus ke kantor segera kyuuuhh"
Acara pagi yang diharapkan akan menjadi pagi yang manispun berubah menjadi pagi yang panas dan membuat keduanya harus kembali masuk ke kamar mandi sebelum benar-benar pergi ke kantor.
Sungmin terus mengerutkan wajahnya tanda kesal selama di dalam mobil kyuhyun. Mereka selalu berangkat bersama namun sungmin akan turun di sebuah halte dekat kantor agar tidak menimbulkan kecurigaan.
"hey, apa kau masih marah?"
"menurutmu?!" balas sungmin ketus. Ia tidak mengalihkan pandangannya dari jendela mobil.
"hanya satu ronde, kau bahkan menikmatinya tadi Dear"
"…." Sungmin tidak merespon namun wajahnya perlahan mulai mengeluarkan rona merah yang cukup kentara. Kyuhyun yang melihatnya langsung melancarkan godaan godaan pada kekasihnya yang satu itu.
"kau tahu, bahkan tadi kau mendesah sam-"
"Hentikan kyu!"
"sampai rasanya aku tidak akan pernah bisa berhenti untuk me-"
"Kyuhyun-ah!" wajah sungmin makin memerah
"mema-"
" hentikan atau aku akan semakin marah padamu" ujar sungmin kesal, sungguh memalukan bukan membicarakan hal seperti itu dipagi hari yang cukup cerah ini meski pada nyatanya sudah melakukannya sering kali.
"semakin kau kesal membuatku semakin ingin memakanmu Dear, apa aku perlu melakukannya di dalam mobil Honey?"
"YAH! dasar mesum!"
-KM-
Sungmin berjalan memasuki gedung besar tempatnya bekerja dengan sangat riang, gadis itu tersenyum menyapa seluruh karyawan yang ditemuinya, tidak heran jika dia mendapat gelar sebagai Pegawai terramah di kantor besar itu, wajahnya yang cantik serta tubuh yang tinggi semampai semakin membuatnya terlihat menarik. Gadis itu berjalan menuju lift karyawan yang tersedia disisi kanan kemudian berhenti, ia menekan tombol bertanda panah keatas kemudian menunggu dengan antusias. Aura bahagia selalu tarpancar dari tubuhnya. Gadis itu menoleh saat mendengar suara derap langkah, ia melihat kyuhyun yang tengah berjalan dengan gagah diikuti oleh beberapa orang berpakaian yang tidak jauh berbeda dengan kyuhyun, salah satunya adalah Choi Siwon, kekasih sahabatnya Kim kibum. Sungmin segera membalikkan badan dan membungkuk hormat pada jajaran petinggi perusahaan itu yang hanya dibalas senyuman oleh siwon dan tatapan menggoda dari kyuhyun yang langsung dibalas oleh tatapan kesal dan tersipu dari sungmin. Tak lama kemudian pintu lift pun terbuka dan para petinggi tersebut masuk bersamaan dengan kyuhyun yang berada di depan.
'Cho kyuhyun, Pewaris CHO CORPORATION, Namja tampan, Bos ku, Kekasihku'. Sungmin tersenyum membayangkannya.
Taklama kemudian pintu lift terbuka, sungmin baru saja melangkahkan kakinya namun segera terhenti saat mendengar suara sepatu yang beradu dengan lantai mengarah padanya.
"Hajiman!" ujar seseorang. Sungmin menoleh.
"omo, kibumie, ryeowookie, kalian datang bersama?" sapa sungmin pada kedua sahabatnya yang masih mengais udara dengan tidak sabar.
"aniya, kami bertemu di depan" balas kibum.
"kajja, aku tidak punya waktu banyak, tugasku menggunung di atas" ujar ryeowook menyadarkan kibum dan sungmin. Ah ya, perusahaan ini memang jarang sekali sepi pekerjaan bahkan hampir tidak pernah. Tidak ada yang bisa bersantai di perusahaan ini.
"iya, pekerjaanku juga masih banyak diatas" serbu kibum
"mari, nyonya Choi, Nona Kim" canda sungmin.
"terima kasih Nyonya Cho" balas kibum dan merekapun tertawa bersama.
-KM-
Sekretaris kyuhyun –Ryeowook- memasuki ruangan kyuhyun sambil membawa beberapa berkas yang sudah saling bertindihan di lengan kecilnya. Ia mengucapkan salam pada bosnya itu selayaknya sekretaris pada atasannya.
"ada apa?" kyuhyun berujar tanpa mengalihkan tatapan matanya yang sedang membaca deretan kalimat yang bernilai sangat tinggi itu.
"sajangnim, 20 menit lagi akan ada pertemuan di dekat distric Nowon dengan Tn. Haewon dari jepang, dan ini saya membawakan bahan meeting serta beberapa berkas yang perlu di tandatangani"
"letakkan di meja dan kau bisa kembali ke mejamu" ujarnya. Begitulah kyuhyun, jika untuk urusan berbisnis dia sangat profesional dan sudah tidak heran jika ia hanya berbicara seperlunya jika sedang membaca sesuatu yang berhubungan dengan bisnisnya.
"nde"
Kyuhyun segera menyelesaikan kegiatannya dan beralih pada map yang baru saja dibawa oleh sekretarisnya. Matanya bergerak dengan jeli membaca sederetan kalimat yang tertera disana. Tak lama kemudian ia menyeringai.
"kau akan habis Haewon-ssi"
Kyuhyun segera beranjak dari kursinya sambil membawa bahan yang sudah diberikan oleh sekretarisnya. Dia berjalan dengan angkuh meninggalkan kursi kebesarannya.
Tiba-tiba ponselnya bergetar, kyuhyun melihat ada pesan masuk yang ternyata dari sungmin
'kyu, hari ini kau ada pertemuan dengan Tn. Haewon dari jepang bukan? Aku sudah menyiapkan bahan untukmu, bahan referensi serta bahan tambahan sudah kusiapkan semalam dan kuletakkan di tasmu di bagian belakang, bahan presentasi sudah dicetak oleh ryeowook dan notesnya juga sudah dicetak, kau cukup membaca dan menganalisisnya saja, dan memberikan tambahan jika ada yang kurang. Selamat bekerja Kyunnie :*'
Kyuhyun tersenyum membaca pesan dari kekasihnya itu, dalam hati dia sangat mengagumi kinerja karyawan sekaligus kekasihnya yang super itu. Yeah sungmin memang selalu membantu kyuhyun dalam bisnisnya sejak ia menjadi kekasih kyuhyun, tak jarang pula sungmin menjadi sekretaris dadakan kyuhyun baik dirumah maupun di kantor, sungmin juga seringkali menjadi teman diskusi kyuhyun. Hidup kyuhyun yang semula sepi kini berubah sejak ada sungmin.
Jemari tangannya bergerak lincah membalas pesan sungmin.
'ya, terimakasih dear, kau yang terbaik'
-KM-
Kyuhyun barusaja menyelesaikan urusannya dengan Tn. Haewon, salah satu saingan bisnisnya yang paling ia benci karna seringkali menimbulkan sesuatu yang merugikan untuknya. Pria tua dengan kemampuan otak yang masih jauh di bawahnya itu ingin bekerjasama dengan dia yang merupakan raksasa bisnis di korea maupun asia bahkan eropa. What the Hell?
Mungkin pria tua itu berpikir bahwa kyuhyun tidak akan mengetahui apa yang ia rencanakan, tapi sepertinya dia salah. Kyuhyun sudah tau semuanya. Pria tua itu ingin CHO CORP bekerjasama dengannya, kyuhyun tau bahwa perusahaan itu sedang di ambang kehancuran yang memang sudah tidak bisa diselamatkan, terkecuali jika mereka merubah sistem yang ada di perusahaanya. Kyuhyun sudah beberapa kali menyarankan dan memperingatkan perusahaan milik Tn. Haewon itu namun hanya dianggap angin lalu dan dari berbagai hal itu yang membuat dirinya enggan membantu pria tua nan Kolot itu. Sudah cukup ia mengalami kerugian yang disebabkan oleh mereka dan ia tidak mau lagi berurusan dengan mereka.
"kyu, sebentar lagi waktunya makan malam, kau ingin makan bersama sungmin atau makan diluar saja" ryeowook menawarkan.
"aku akan makan dengan keluargaku, rumahnya kebetulan tidak jauh dari sini kau ingin ikut atau langsung pulang"
"aku akan mengunjungi suatu tempat dulu baru pulang, letaknya tidak jauh dari sini juga"
"yasudah kalau begitu, nanti kau minta saja Tn. Kwon mengantarmu, aku akan pulang larut"
"begitukah? Yasudah"
Tak lama kemudian mobil tersebut berhenti disebuah rumah atau bisa disebut istana megah dimana keluarga kyuhyun menetap disana. Setelah kyuhyun turun dari mobil mewahnya itu, tak lama mobil itupun bergerak pergi meninggalkan mansion mewah milik keluarga kyuhyun.
.
Ryeowook duduk disebuah ayunan di temani susu kotak serta beberapa kimbab yang kini sedang di lalapnya. Ia menatap hamparan taman yang ada dihadapannya dengan senyum merekah. Ia ingat tempat ini, sangat jelas terekam dalam ingatannya. Taman yang ternyata berlokasi tidak jauh dari mansion kyuhyun ini mengingatkannya pada masa lalu. Dulu ia sering main disini seorang diri setiap kali ia mengunjungi paman dan bibinya.
Taman ini memiliki permainan yang lengkap, ada air mancur, kolam ikan, ayunan, istana anak-anak dan berbagai hal lainnya. Tempat yang paling favorit bagi ryeowook adalah ayunan ini. Di ayunan inilah dia beretmu seorang namja cilik yang sangat tampan yang entah mengapa sudah memiliki tempat yang tetap di hatinya meski ia tidak mengenal siapa nama namja itu. Mungkin karna namja itu pula ryeowook sampai sekarang belum berniat menjalin kasih dengan siapapun. Ya ryeowook akui, dia hanya ingin namja cilik itu.
Ryeowook menggerakkan ayunan tersebut perlahan membuat tubuhnya ikut bergerak, hari semakin larut namun ia masih enggan beranjak dari taman yang selalu dikunjunginnya setiap ada waktu, kenapa? Bukankah di seoul banyak taman yang lebih indah?
Tentu saja karna namja cilik itu, ryeowook ingin mengenang namja cilik itu.
"kau masih disini?" ujar seseorang yang membuat ryeowook cukup kaget.
"hmm, hanya ingin main sebentar" balasnya begitu tau bahwa disana kyuhyunlah yang tengah berbicara. Ryeowook mempersilahkan kyuhyun untuk duduk di ayunan yang ada disisinya. "kau sendiri kenapa kesini?"
"menyegarkan otak"
"ohh" keduanya terdiam sembari menatap hamparan bunga dan rerumputan yang berwarna gelap mengingat hari sudah malam.
"taman ini bagus bukan?" kali ini kyuhyun yang membuka pembicaraan.
Ryeowook menatap kyuhyun dengan heran "ya, kau tau taman ini?"
"tentu saja, ini dekat dengan rumahku mana mungkin aku tidak tahu"
"mungkin saja, kau kan tipe orang yang tidak pernah main"
Kyuhyun menoleh kearah ryeowook dengan kesal yang dibuat-buat "enak saja, dulu aku setiap hari bermain disini dengan paman Go yang merupakan kepala pelayan di rumahku dan bibi Lu yang menjadi babysitter ku. Taman ini benar-benar menyenangkan dan selalu bisa membuatku terhibur setiapkali bosan dirumah"
"benarkah? Rumah sebesar itu bisa membuatmu bosan?"
"memangnya kenapa?"
"ani" ryeowook menyembunyikan rasa herannya.
"bagaimana kau bisa tau taman ini? Kau kan tidak pernah kesini?" kyuhyun bertanya heran.
"dulu sewaktu kecil aku sering kesini ketika mengunjungi paman dan bibiku serta sepupuku, rumah mereka dulu berjarak tiga rumah dari taman ini tapi setelah sepupuku sakit, mereka pindah ke luar negeri untuk berobat disana dan akhirnya menetap disana. Sejak saat itu aku jarang kesini, hanya jika ada waktu senggang atau ketika aku bosan aku akan jauh-jauh berkunjung kemari. Tapi aku tidak tau jika rumahmu juga dekat dengan tempat ini" ryeowook meminum susunya perlahan.
"ohh begitu, kau sepertinya sangat mencintai tempat ini"
Ryeowook tersipu malu "apa terlihat begitu jelas?" tanyanya.
"lihat saja wajahmu. Semuanya terlihat jelas. Apa yang membuatmu sangat mencintai tempat ini?"
"bagaimana kalau kau dulu yang bercerita, kau juga sepertinya sangat menyukai tempat ini"
"dulu aku sering bermain disini, aku bertemu dengan teman pertamaku disini, kami bermain bersama dan tiba-tiba dia hilang, dan itu membuatku sangat sedih, sampai JHS pun aku sering teringat olehnya karna dia satu-satunya teman yang kumiliki sebelum aku mengenal siwon hyung, bahkan aku sempat berpikir aku mencintainya sejak pertamakali bertemu, kekanakan sekali bukan, dan jika ada masalah dengan sungmin, terkadang aku menenangkan diri disini dan tiba-tiba merindukan teman pertamaku itu"
"sungmin tahu?"
"ya, dia tahu"
"apakah temanmu itu pria?"
"apa maksudmu, tentu saja wanita, kau pikir aku ini pria yang bagaimana?"
"ah iya kau benar, kau tadi mengatakan kalau kau sempat mencintainya, apa sungmin tidak cemburu?"
Kyuhyun terkekeh "aku tidak tahu"
Ryeowook terdiam, ia ingin mengomeli kyuhyun tapi ia tahu kyuhyun bukanlah orang yang suka dicampuri urusan pribadinya, terlebih oleh orang asing sepertinya. Dan ia juga takut jika ia salah dalam memberikan saran sehingga ia memutus kan untuk diam.
Ryeowook berdehem dan berniat mengalihkan pembicaraan, ia berpikir mungkin tidak apa jika ia menceritakannya pada kyuhyun, siapa tahu kyuhyun mengenal bocah kecil yang sedang dicarinya.
"kalau aku, dulu aku bertemu namja kecil yang usil sewaktu bermain disini dengan sepupuku, dia sibuk menjahili orang dewasa yang tengah bermain bersamanya, dan dia juga seringkali mengusili kami dengan menyemprotkan air ataupun mengejar kami dengan mengancam akan menempelkan cat yang habis dipakainya untuk melukis taman, aku melihat lukisannya, sepertinya bukan taman yang dia lukis, yang kulihat disana hanya gambar bebek berwarna kuning dan sisanya ikan ikan berwarna merah, ada juga mangkuk berisi mie dan di bagian bawahnya ada tulisan jajangmyeon, aku tidak tau apa maksudnya saat itu, tapi setelah dipikirkan kembali, mungkin namja kecil itu sangat ingin makan jajangmyeon, hal itu yang membuatku berjanji untuk membuatkannya jajangmyeon saat kami bertemu nanti, jajangmyeon yang paling enak yang akan membuatnya terus memakan masakanku. Hehe" ryeowook bercerita dengan menggebu tanpa memperhatikan ekspresi terkejut yang ditunjukkan oleh kyuhyun.
"kami sering bermain bersama, tapi aku bahkan sepupuku tidak tahu siapa namanya, dia namja kecil yang tampan, dan entah bagaimana dia bisa menjadi satu-satunya namja yang mampir dihatiku. Hahaha berlebihan sekali" ryeowook terkekeh dan menoleh kearah kyuhyun.
"kyu, kau kan warga disini, apa kau mengenalnya? Aku ingin melihat bagaimana rupanya saat sudah dewasa, dia pasti jadi semakin tampan"
Kyuhyun hanya menatapnya dengan bingung.
"apakah namja itu sering membawa ember pasir setiapkali main?"
"ba-bagaimana kau bisa tahu!"
"kau… setiap kali bermain kau selalu membawa boneka barbie beserta pakaian dan aksesoris barbie lainya bukan?"
"ba-bagaimana…"
"bagaimana aku bisa tahu?" ujar kyuhyun melanjutkan pertanyaan ryeowook, pria itu menatap ryeowook intens. Sedangkan yang ditatap hanya melongo dan bingung bagaimana harus bersikap, ryeowook sangat senang, kyuhyun pasti mengenal bocah kecil yang sangat dicintainya itu.
"tentu saja aku tahu, karena…
Bocah itu adalah, AKU"
Ryeowook menatap kyuhyun, dia sangat terkejut bahkan susu yang sedari tadi dipegangnyapun sudah terjatuh dan tumpah.
-KM-
9 bulan kemudian…
Sungmin PoV.
Hari masih pagi, bahkan terlalu pagi untuk disebut pagi mengingat matahari bahkan belum menunjukkan batang hidungnya di bumi. Tapi, kegelisahan dan kekhawatiran tengah menghantuiku saat ini. Ini sudah kesekian kalinya, kyuhyun. Kekasihku sekaligus boss-ku itu pergi dini hari yang entah pukul berapa meninggalkanku sendiri tertidur lelap diatas kasur super besar yang menjadi saksi bisu hubungan percintaan kami. Aku tidak tahu kapan dia pergi karena yang aku ingat saat terakhir kali adalah aku tertidur lelap dalam pelukan hangatnya, dan ketika terbangun disaat yang sama seperti hari ini. Dia menghilang. Mulanya aku berfikir kalau mungkin ia tengah mencari udara segar di balkon, dan aku langsung bergegas memakai pakaianku yang berceceran kemudian mencarinya tapi ternyata tidak ada, aku mencoba mencari di tempat lain di apartemen ini, tapi dia tidak ada disudut manapun yang ada di apartemen mewah ini. Aku mencoba menelfonnya, tapi tidak bisa terhubung.
Aku memutuskan untuk mencarinya ke atap gedung apartemen, mungkin ia tengah berada disana. Aku mengambil mantel tebal yang ada di dalam lemari mengingat suhu udara cukup dingin saat ini karena sebentar lagi akan musim salju. aku terus bertanya dalam hatiku 'apa ada kyuhyun disana? Sedang apa dia? Kenapa dia kesana di saat suhu udara dingin seperti ini? Bagaimana kalau dia terserang flu nanti? Bagaimana kalau tidak ada?' beribu pertanyaan mulai menghinggapi pikiranku. Setelah sampai, aku menghela nafas lega. Disanana aku melihat siluet kyuhyun, aku sangat yakin itu kyuhyun karna siluet seperti itu hanya milik kyuhyun, tidak ada yang lain. Namja itu tengah duduk diatas sebuah kursi yang cukup untuk diduduki oleh tiga orang dewasa. Dia sepertinya tengah menelepon seseorang.
Aku berjalan menghampirinya sambil tersenyum, dalam hatiku aku berkata 'bagaimana bisa, hanya melihat siluetnya saja sudah bisa membuaku tersenyum dan berdebar debar seperti ini?' kemudian terkekeh pelan.
Sayup-sayup aku mendengar suaranya yang tengah berbicara dengan seseorang di telfon.
"ne ne, jinjayo? Haha… harusnya kau buang saja"
Aku menghentikan langkahku, Apa dia sedang menelepon kawannya? Tapi kenapa nada bicaranya seperti itu? Seperti tengah memanja sosok yang tengah bertelfon ria dengan kyuhyun. Mungkinkah itu kakaknya?
"hahaha… jinja, nanti aku akan menyuruh seseorang membantumu ne?"
"ne ne, apa laporan yang kau kerjakan masih banyak?"
Dari nada bicara kyuhyun yang seperti itu, aku makin penasaran dengan sosok dibalik telfon itu. Siapa dia?. Aku sangat mengenal kyuhyun. Dia itu orang yang bisa dibilang sangat dingin dan hanya berbicara seperlunya kepada temannya sendiri apalagi dengan orang lain, mungkin hanya ada beberapa orang dari milyaran manusia yang mengenal kyuhyun yang bisa mendapatkan sisi lembut kyuhyun, kedua orang tuanya, kakaknya, beberapa teman masa kecilnya, dan aku. Lalu siapa orang itu?
"ne, nado bogoshippo"
DEG
'Nado Bo-bogoshippo?'
Ah! Pasti itu kakak kyuhyun. Dia tidak mungkin mengucapkan kata sakral itu pada orang lain. Yah! Pasti itu cho ahra. Tidak salah lagi, ahhh… aku terlalu negatif thinking. Kyuhyun menolehkan kepalanya, sepertinya dia kaget melihatku disini, tapi dia langsung menyembunyikannya, aku tersenyum menatapnya dan ia tersenyum padaku.
"sudah dulu ya" ujarnya dan langsung menutup telfonnya. Kenapa ia langsung menutupnya ketika aku datang? Padahal dari pembicaraan sebelumnya, sepertinya topik yang mereka bicarakan seharusnya masih banyak. Terlebih itu kakaknya.
Aku berjalan menghampirinya kemudian duduk disisi kosong di kursi itu. Ingin sekali menanyakan siapa yang baru saja di telfon olehnya dan menghilangkan rasa curiga dan penasaran yang hinggap di otakku, tapi ku urungkan niatku ketika melihatnya tersenyum padaku.
"kenapa kau kemari disaat cuaca dingin, hm?" ujarnya sambil menarikku kedalam rengkuhannya.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu" candaku "kenapa kau ada disini?"
" hanya tengah bersantai saja, mencari udara segar sekaligus melihat pemandangan. Aku bosan dikamar"
"jinja? Kalau kau bosan kenapa tidak membangunkanku?"
Dia terkekeh "aku tidak mungkin membangunkan permaisuriku yang sedang tertidur lelap min" ujarnya membuat wajahku memanas seketika.
"hey, kenapa kau kuat berjalan kemari?" tanyanya.
"nde? Memangnya kenapa?" tanyaku penasaran.
"apakah tidak sakit?" tanyanya membuatku mengernyitkan dahiku. Aku mengarahkan pandangan mataku kearah yang ditunjukkan kyuhyun.
"yak! Dasar menyebalkan. Tidak bermutu sekali pertanyaanmu!" ujarku kesal begitu tahu yang sedang ditanyakan kyuhyun adalah bagian bawahku.
"wae? Aku kan mengkhawatirkan dirimu chagi…" ujarnya yang sukses membuat wajahku memanas lagi. "sakit tidak?" ulangnya dengan senyum menggoda.
"mmm… ungg… n-nde" lirihku. Ini memalukan!
"sangat sakitkah?"
"yak! Haruskah aku mendeskripsikan dengan detail?" ujarku kesal. tidakkah kau tahu! Diberi pertanyaan seperti itu membuatku mengingat kejadian yang terjadi beberapa jam yang lalu.
"ahh.. kyeopta" ujarnya sambil mencubiti pipiku. "yak! Cho-ssi, berhenti mencubiti pipiku!" dia semakin liar menggangguku, menggelitik dan sesekali mencubiti pipiku, tawa riang mengalun dari bibirnya.
'ya tuhan… aku harap, hubungan ini akan terus berjalan…
Dengan penuh kebahagiaan, penuh cinta dan kasih sayang diantara kami berdua
Selamanya…'
TBC/Delete
Jreeeng jreeeeeeeeeeengggg
Cukup sekian awal cerita ini, mari lihat keputusan dari chingudeul yang sangat sesuatu bgt buat saya. Mau Lanjut atau Udahan MLAU. See you again guys!
jan lupa Review nya yaa...
-minhyun-
