Kim Junmyeon tahu, bahwa sejak Ia memutuskan mencintai Prianya tak pernah ada sebuah kemewahan yang dijanjikan di sana. Hanya sebuah kudapan sederhana, cara paling sederhana yang diciptakan Wu YiFan untuk selalu membuatnya bahagia.
.
.
.
Ma Chérie
Kim Junmyeon | Wu YiFan | FanMyeon | KrisHo
Warning : Typo's , Absurd , No Feel
Rated : T
...
BunnyJoon's Present
...
.
.
.
Sebenarnya tidak pernah ada yang salah mengenai segala tindak tanduk seseorang jika cinta telah berbicara. Cinta itu kelewat Universal bukan sih ? Pria mencintai Wanita atau begitu pula sebaliknya. Yang menjadikannya berbeda adalah torehan warna yang terluukis dalam perasaan itu, benar ?
Entah itu sebuah cinta antara seorang Pangeran dan Putri Kerajaan, atau justru cinta seorang biasa dengan seorang biasa lainnya. Semuanya toh disebut cinta dan ini juga sebuah cinta, hanya bedanya pemeran utama kisah ini ialah Seorang Putri Angsa yang mencintai dan dicintai oleh seorang Bebek Pengais.
.
Menghabiskan 23 tahun hidup dalam kemewahan adalah hal yang paling Junmyeon banggakan dalam hidupnya. Menjadi Putri Tunggal sekaligus anak bungsu dalam Kerajaan Kim adalah alasan mengapa ketukan irama sepatu mahalnya selalu mampu membuat wanita-wanita lain berjengit sebal, memandangnya iri sembari menjepit hidung kuat-kuat nyaris keracunan wangi parfumnya.
Hidup mewah : makan enak check, naik turun kendaraan mahal check, baju berbahan sutera check, perhiasan mahal check, lengkap karena baginya menjinjing tas-tas yang harganya tak masuk akal seolah biasa, sebiasa kau menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida.
Sayangnya, di pertengahan musim semi di tahun ke 23 kehidupannya tepat ketika seorang Pria bersurai tinta hitam tengah berlutut bersama setangkai dandelion di bawah payung merah muda Cheery Blossom bermekaran, Kim Junmyeon diberi dua pilihan 1. Tetap seorang Kim Junmyeon atau 2. Wu Junmyeon.
.
"Kau melamarku ?"
"Di sini ?"
"Di pinggiran danau seperti ini dan bukan di restoran mahal bersama makan malam ditemani sebuah lilin panjang dan alunan merdu lagu klasik ?"
"Ku pikir kau sudah gila Fan!"
YiFan tersenyum kecil "Lalu apa salahnya sayang ?"
Junmyeon menghembuskan nafasnya kasar. Benar dia mencintai Wu YiFan, bersumpah menerima Pria tinggi itu apapun keadaannya, mereka telah bersama lebih dar 2 tahun dan Junmyeon tahu benar apa kabarnya finansial Pria ini.
Hanya seorang staff akutansi di salah satu perusahaan swasta yang terletak di distrik gangam. Dengan gaji yang hanya memenuhi dalam batas cukup untuk membuatnya terus bernafas menghirup kejamnya oksigen distrik mewah ini.
"Oke baik .." Jumnyeon memijit keningnya dramatis "... mungkin tidak ada yang salah dengan tempatnya menurutmu, tapi untuk setangkai dandelion ? What the ..." mengingat kesehatan finansial sang kekasih mungkin lokasi bisa dikikis permasalahannya, tapi bunga ? YiFan tak semiskin itu kan hingga tak mampu membelikannya barang setangkai Mawar atau bunga favoritenya Camellia walau hanya setangkai ?
Paling tidak, petik saja mawar liar dipinggir jalan!
.
Pria itu bangkit, lagi-lagi hanya tersenyum simpul "Kau tahu filosofi hebat dari setangkai dandelion ?"
"Bukan filosofi, itu tahayul! Menerbangkan bunganya setelah berdoa dan berpikir bahwa dandelion akan menyampaikannya pada Tuhan ? Oh Ku mohon Wu YiFan! Kau 27 tahun dan terlalu menggelikan untuk mempercayai hal-hal semacam itu !" Junmyeon berang, ini acara lamaran atau apa sih ?
"Bukan itu sayangku .." YiFan mencubit gemas hidung mungil sang kekasih.
"Menuju kehidupan baru melalui tantangan" YiFan menatap lurus ke pelataran langit biru berhias kapas putih, lalu memutar tubuhnya kesamping menghadap sang kekasih dan ..
Fuuhhh ..
Meniup dandelion hinga berterbangan menuju langit setelah menabrakan sang dandelion ke wajah cemberut milik Kim Junmyeon.
"Demi memiliki kehidupan yang baru, dandelion akan dengan beraninya berpisah dari tangkai yang menjaganya selama ini dan terbang mengikut kemana angin membawanya. Demi sebuah masa depan dandelion tak peduli dengan tantangan apa yang akan mereka lewati sebelum menemukan sebuah rumah baru, dan menghidupkan dandelion-dandelion lain. Hanya terbang, bersama keteguhan hati dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan kehidupan yang jauh lebih indah setelah semua perjuangan itu"
Kim Junmyeon terpaku, menciptakan kehening dalam seolah merasuk sendi-sendi jiwanya bersama seluruh kalimat Wu YiFan.
Sang pria merogoh saku celananya, mengeluarkan sebuah kotak beludru biru pekat kembali berjongkok menyodorkan sebuah cincin bermata berlian biru "Lalu, maukah Dandelion Kim Junmyeon terbang bersama Dandelion Wu YiFan untuk melewati segala tantangan demi sebuah kehidupan baru ?"
Tak pernah ada janji sebuah kemewahan terucap bahkan terbesit segorespun di balik kata-kata Pria yang Ia cintai itu, jika Kim Junmyeon berani mengangguk dan menerima pinangan sang kekasih maka kenyataan bahwa Ia pasti akan melewatkan liburan musim dinginnya untuk pergi ke negara-negara tropis demi menghitamkan kulitnya tahun ini juga tahun-tahun berikut dalam hidupnya, tak ada lagi restoran mewah untuk sekedar bersenda gurau apalagi tas-tas mahal yang akan bertengger manis di lengannya.
Namun, ada janji pasti sebuah kebahagiaan berlandaskan kesederhanaan yang tak mampu Junmyeon tepis dari manik hitam kembar milik Prianya. Janji sebuah kehidupan baru pelik penuh tantangan namun berbalas sebuah kebahagiaan.
Hanya sebuah kudapan sederhana penuh kebahagiaan yang Wu YiFan hidangkan, yang menjadi alasan mengapa Junmyeon mengangguk dan merelakan jemari manis tangan kirinya dibubuhi cincin bermata biru itu. Menerima Wu YiFan menjadi pendamping hidupnya, terbang menghunus segala tantangan demi sebuah kehidupan baru, bersama Wu YiFan-nya.
.
.
.
"Tapi Fan, bisa kau berjanji satu hal ?"
"Satu hal ? Apa itu sayangku ?"
"Jangan pernah membiarkan aku kelaparan, kau tahu aku benci menahan lapar"
Wu YiFan tergelak "Siap! Nyonya Wu!"
.
.
.
fin
.
.
.
"Aku pengen nulis lagi .."
koreksi
"Pengen nulis lagi pake banget"
Tapi gtau deh, Ide banyak cuman buat merangkai kata menjadi kalimat dan layak disebut sebuah tulisan, kayaknya kok ya suliiittttt banget! Ini entah apa yang Joon tulis juga gak ngerti sendiri -_- Niatnya mau pemanasan dengan nulis kumpulan fiction singkat, tapi yang jadi malah begini.
Oh iya, 'Ma Chérie' (Ma Sheri) itu bahasa Prancis yang artinya 'Sayangku'. Milih judul itu karena rencananya isi FF ini adalah kebahagian yang dirangkai dalam kesederhanaan oleh Wu YiFan buat ke-sayang-an-nya Kim Junmyeon. Dan mungkin, panggilang 'sayangku' akan sering tersemat di FF ini. Udah gitu doank ? Iya gitu doank, Joon mah kagak kreatip.
.
.
Happy Reading
.
.
Review jika berkenan ^^