New Line

Disclaimer : Aku bukanlah pemilik Naruto maupun Highschool DxD, namun Fic ini murni buatanku dan beberapa Inspirasi dari para Fic buatan Senpai hebat disana

Warning : OOC, Typo, Gaje, Amburadul, Alur Berantakan, DLDR, AU, Semi-Canon, Strong!Naru, Dll

Summary : Karena bertarung dengan sosok jahat yang ia temui, Naruto terjebak di Dimensi yang tidak dikenalinya, ia mencoba untuk mencari jalan kembali ke Konoha, namun tidak semudah yang ia pikirkan (Bad Summary)

.:: oo0oo ::.

~ Chapter 1 : Awal Dari Semuanya ~

Malam yang sunyi, para warga semuanya sudah tertidur, terbukti dengan terlihatnya Rumah rumah para warga yang sudah dimatikan lampunya, serta Angin semilir yang dingin yang terasa menusuk tulang

Dihutan yang gelap gulita, seorang remaja sedang melompati dahan dahan pohon, rambut pirangnya yang berkilau terkena sinar rembulan, kakinya yang lihai melompati satu per satu dahan pohon yang besar, terlihat sepertinya ia telah menyelesaikan misinya

Namanya Naruto, seorang remaja yang merupakan salah satu Shinobi di Konoha, namanya terkenal setelah ia mengalahkan Pain yang telah menghancurkan Konoha, desa tercintanya

'Tap'

Ia berhenti di salah satu dahan yang agak besar, ia menatap sang rembulan yang bersinar, rambut pirang bergaya spikenya diterpa angin, terlihat ia tersenyum sumringah karena telah menyelesaikan misi yang bisa dibilang sulit, yaitu Misi Rank-A

"Semakin malam saja, sepertinya aku harus beristirahat disini sampai pagi lalu aku pulang ke Konoha" ucap naruto bermonolog, ia lalu mempersiapkan apa yang dibutuhkannya untuk beristirahat, serta membuat lima Bunshin untuk berjaga jaga

Belum sempat untuk tidur dengan nyenyak, ia merasakan kekuatan yang kuat berada didekatnya, kekuatan yang dirasakannya agak aneh dan gelap, bukan berasal dari Chakra namun hal lain, para Bunshinnya sudah bersiap siaga jika ada yang menyerang Bos nya

Naruto langsung bangkit dan mencari asal aura kuat nan aneh itu, para Bunshinnya mengikutinya dari belakang, baru kali ini ia merasakan kekuatan yang tidak biasa, gelap dan jahat mungkin?

Sesampainya di tempat yang ia duga asal dari aura kuat tadi, terlihat sesosok Manusia bersayap gagak, dengan mata merah menyala, serta sedikit keriput di sekitar hidungnya, dibelakangnya terlihat seperti celah dimensi yang masih melebar

"Siapa kau?" Tanya Naruto, ia baru pertama kali bertemu dengan sosok bersayap, pakaiannya pun aneh, bukan pakaian seorang Shinobi namun pakaian yang terlihat bagus

" Huft.. kau tidak sopan anak muda, namaku adalah Kokabiel, sang veteran Great War!" Ucap sosok itu yang bernama Kokabiel dengan bangga sambil merentangkan kedua tangannya, sementara Naruto sweatdrop melihat tingkah Sosok didepannya

"Great War? Setahuku Elemental Nation terjadi Perang hanya tiga kali, dan orang orang menyebutnya Perang Dunia Shinobi, lalu apa yang kau maksud Great War?" Ucap Naruto bertanya, Sementara Kokabiel hanya melongo tak percaya

'Dia tak tahu tentang Great War? dan apa itu Elemental Nation? Hm.. aku rasa aku berada di dimensi lain mengingat aku tak sengaja memakai salah satu Sacred Gear Buatan si Azazel mesum itu, mungkin aku akan membuat perang di dimensi ini' batin Kokabiel memandangi Cincin di jari kelingkingnya yang dianggap Sacred Gear itu lalu menyeringai, sementara Naruto yang merasakan aura jahat dari sosok didepannya ini langsung menyerangnya

'Duaaagh!'

Kokabiel terpental beberapa meter, Naruto terlihat tersenyum karena serangan pertamanya berhasil, para Bunshin Naruto langsung menyerang Kokabiel secara bersamaan

Di sisi lain

'Arrrrggghhh! Pukulan bocah itu lumayan kuat, aku harus berhati hati' Batin Kokabiel yang perlahan bangkit setelah diterpa pukulan dari Naruto, tanpa ia duga Lima Bunshin Naruto sudah mengelilinginya

Para Bunshin menyerang satu persatu, Kokabiel terus menerus menghindar dengan Gesit, sampai saat Kokabiel kembali terkena serangan yang lumayan kuat

'Buuugggghhh!'

Kedua dari lima Bunshin itu memukul perut dan wajah Kokabiel hingga kembali terpental beberapa meter, Kokabiel terbaring telentang, terlihat pipinya memerah bekas pukulan sang Bunshin

"Haaah! Sudah main mainnya!, aku akan menghajar kalian!" Kokabiel perlahan bangkit dan membuat Light Spear sebesar lemari pakaian, lalu ia melemparkannya ke arah para Bunshin Naruto, Light Spear itu melaju dengan cepat membuat para Bunshin tidak bisa menghindar

'Blaaarrr!'

Light Spear itu meledak tepat berada didekat kelima Bunshin itu, ledakan itu cukup besar dan kuat, Kokabiel hanya menyeringai puas dengan serangannya, sementara Naruto yang memandangi dari kejauhan hanya terkejut tak percaya

'Dia kuat, bahkan untuk mengalahkan Bunshinku saja hanya sekali serangan, dia harus diwaspadai, dan apa itu tadi? Apa itu tombak?' Batin Naruto waspada terhadap Musuh didepannya ini

"Selanjutnya Kau Bocah!" Ucap Kokabiel yang melesat cepat kearah Naruto dengan Light Sword di Tangannya, Naruto langsung bersiap siaga menanti kedatangan Kokabiel dengan sebuah Kunai di tangannya

'Ctraaaannngg!'

'Kraaakk!'

Kunai Yang Naruto pegang patah setelah beradu dengan Light Sword milik Kokabiel, Kokabiel langsung menebaskan Light Swordnya kearah Naruto, Naruto yang melihat Kokabiel menyerang kembali langsung mundur kebelakang menghindari serangan Kokabiel

Kokabiel kembali melesat kearah Naruto dan siap untuk menebaskan Light Swordnya kembali ketubuh Naruto, Naruto menghindar dengan cara melompat kesamping, namun karena kurang cepat, lengan atas bagian kiri Naruto terkena serangan Kokabiel, Naruto jatuh tersungkur dengan darah yang mengalir dari lengannya

"Kena kau bocah!, bersiaplah untuk Mati!" Ucap Kokabiel menyeringai lalu membuat sebuah Light Spear yang besar di tangan kirinya dan melemparkannya kearah Naruto yang tengah terduduk lemas

'Swuuuuussshh!'

"Doton : Doryuuheki"

Naruto langsung membuat Handseal dan mengucapkan Nama Jutsunya dan munculah dinding yang terbuat dari tanah sebelum Light Spear Kokabiel mengenainya, Kokabiel hanya menaikkan sebelah alisnya, 'ia bisa mengendalikan Tanah?' Pikirnya

Light Spear itu akhirnya tertahan dengan jutsu Naruto, Kokabiel lalu melayang diudara dan menyiapkan serangan lagi untuk Naruto yang tengah mencoba bangkit, Kokabiel lalu menyiapkan beberapa Light Bomb dan melemparkannya kearah Naruto

"Rasakan ini Bocah!"

Naruto menatap keatasnya, terlihat beberapa bola cahaya yang melesat kearahnya, tidak tinggal diam, Naruto langsung berlari menghindari Light Bomb milik Kokabiel

'Blaaarr blaaarr blaaarr!'

Bola bola cahaya itu meledak dengan kuat, namun tak ada satu pun yang mengenai Naruto, ia benar benar kewalahan melawan Kokabiel, terlihat kawah kawah berukuran sedang akibat ledakan dari bola bola cahaya tadi

'Sial! Aku bahkan sulit untuk melukainya, dia selalu menyerang dengan senjatanya yang terbuat dari cahaya itu, ayo berpikir!' Pikir Naruto, ia akhirnya mendapatkan ide, lalu ia membuat sebuah Handseal dan mengucapkan nama jutsu

"Katon : Gokakyou no jutsu"

Setelah mengucapkan nama Jutsunya, muncul bola api yang besar dan melesat cepat kearah Kokabiel, Kokabiel hanya memandang remeh Bola api didepannya, Kokabiel menghindar dengan bergeser kesamping namun itulah yang ditunggu Naruto, Kokabiel terkejut melihat Naruto yang sudah siap menyerang dengan RasenShuriken di tangannya

"Rasakan ini! RasenShuriken!"

Kokabiel terseret bersama Rasenshuriken Naruto lalu menabrak tanah dan Rasenshuriken itu meledak dengan dahsyat, Naruto yang masih melayang diudara tersenyum tipis serangannya berhasil

'Blaaaarrr!'

Naruto akhirnya mendarat dengan sempurna, ia memandang Ledakan hasil dari jutsunya itu, namun yang membuat ia heran, ia masih merasakan aura musuhnya itu, itu berarti musuhnya belumlah mati, sampai saat ini yang terkena jutsunya itu pasti tidak akan selamat, namun musuhnya kali ini benar benar kuat

Kawah Besar terpajang didepan Naruto saat ini dengan tubuh Kokabiel yang terkapar terlentang, salah satu sayap gagaknya pun hancur, pakaiannya kini sudah robek dimana mana dan tak layak pakai, serta darah yang mengalir dari sudut bibirnya, serta luka lecet disekujur tubuhnya yang mulai mengeluarkan darah

"Uuuggghh!" Erang Kokabiel mencoba bangkit setelah menerima serangan dahsyat dari Naruto, Naruto hanya diam tak bergeming, ia benar benar tak percaya bahwa musuhnya ini mempunyai daya tahan tubuh yang kuat

"Kurang ajar kau bocah! Kali ini tidak akan kuampuni kau!" Ucap marah Kokabiel dan membuat Light Bomb sebesar bola basket dikedua tangannya, Naruto kini bersiap siaga serta membuat satu Bunshin

"Dengar.. kau laporkan misiku kepada Hokage bahwa misiku telah selesai, namun aku kini sedang bertarung dengan seseorang, cepat Kerjakan" ucap Naruto pada Bunshin nya dan kembali beralih kepada Kokabiel

Kokabiel melepar kedua Light Bomb itu kearah Naruto, Light Bomb itu melaju dengan cepat, Naruto kembali membuat Handseal

"Doton : Doryuuheki"

Tepat sebelum Light Bomb itu mengenai Naruto, muncul dinding kokoh dari tanah yang melindungi Naruto, Light Bomb. Itu bertabrakan dengan dinding tanah itu, ledakan besar pun terjadi

'Blaaaaaarrrrrr!'

Naruto yang tidak sempat menghindar terkena ledakan itu, tubuhnya tercabik cabik oleh ledakan dari Light Bomb tadi, Kokabiel hanya menyeringai kejam

"Aaaarrrgghh!" Teriak kesakitan Naruto, ledakan itu pun berakhir, memperlihatkan keadaan Naruto yang sekarang, tubuhnya dipenuhi luka lecet dan darah mengalir dari sudut bibirnya

"Disini sulit untuk mewujudkan keinginanku lebih baik aku kembali, serangan bocah tadi membuat tubuhku merasakan sakit luar biasa" ucap Kokabiel bermonolog, ia lalu merentangkan tangan Kanannya kedepan dan berkonsentrasi, tak lama muncul celah dimensi yang perlahan terbuka, Kokabiel pun masuk kedalamnya

Namun tidak Kokabiel duga, Celah dimensi itu menghisap tubuh Naruto agar masuk kedalamnya, Naruto yang tengah terluka parah hanya pasrah

'Swusssshhh'

- Kantor Hokage

' tok tok tok'

"Masuk!"

Terbukalah pintu ruangan Hokage itu, menampilkan sang Bunshin suruhan Naruto tadi yang menyuruhnya untuk melaporkan misinya, dan memberitahukan keadaannya kini

"Hokage sama, ini hasil laporan Misiku" ucap Sang Bunshin dan memberikan Sebuah Gulungan kepada Hokage, Hokage itu lalu membuka gulungan itu lalu membacanya

"Baiklah, ngomong ngomong kenapa kau melaporkan hasil misimu malam malam begini Naruto? Apakah tidak besok saja" tanya Hokage itu yang berpenampilan aduhai walaupun umurnya yang sudah tidak muda lagi aka Tsunade

"Sebenarnya diriku yang asli tengah bertarung dengan seseorang yang bersayap yang mungkin berasal dari dimensi lain, kau bisa menemui diriku yang asli di hutan hutan arah Barat, jaa nee" ucap sang Bunshin lalu menghilang menjadi asap putih, Hokage aka Tsunade merasa Khawatir terhadap Naruto, ia lalu menyuruh beberapa Anbu untuk mencari Naruto sesuai dengan keterangan dari sang bunshin

'Semoga Kau baik baik saja Naruto'

.

.

.

Sesampainya Anbu suruhan Hokage ke tempat yang ditujukkan oleh Bunshin Naruto tadi, mereka menaikkan sebelah alisnya, terlihat tempat itu berantakan sekali, terdapat banyak kawah hasil ledakan antara pertarungan Naruto dengan Kokabiel, serta bekas bekas darah di sekitar sana

'Dimana Naruto dan musuhnya itu? Mereka lenyap seakan ditelan black hole' batin Anbu yang ada disana

.

.

.

- Kuoh City, 11.14 pm

Malam yang sunyi untuk kota Kuoh ini, rumah rumah para penduduk sudah dimatikan lampunya, srta terpaan angin yang menusuk tulang telah hadi untuk malam yang sunyi ini

Dari atas gedung Akademi Kuoh, muncul celah dimensi yang tidak terlalu besar dan mengeluarkan sosok tubuh bersurai pirang yang terlihat terluka para sehabis bertarung dengan seseorang, dialah Uzumaki Naruto

Tubuhnya meluncur dengan cepat jatuh dari ketinggian yang setinggi gedung akademi itu, kini ia masih sadar, perlahan tubuhnya dilapisi api dan meluncur ke bawah

'Braaakkk'

"Uuugghh" erang Naruto kesakitan, ia sengaja melapisi tubuhnya dengan api miliknya dengan tujuan untuk meminimalisir kecelakaan saat ia jatuh tadi, tapi tetap saja rasa sakit jatuh dari atas itu terasa juga

"Sialan kau Kokabiel!" Teriak Naruto, ia mengeluarkan sedikit kekuatannya, perlahan disekelilingnya muncul api yang siap membakar siapapun yang melewatinya, serta pusaran angin yang menyatu dengan api sehingga api itu membesar dan sangat panas yang siap membakar siapapun yang melewatinya

- Di lain Sisi

Kini diruang salah satu club sekolah, terlihat empat gadis sedang mengobrol disana, entah apa yang mereka bicarakan author tidak memperdulikannya

'Deg'

Mereka berempat diam serempak, mereka merasakan kekuatan yang amat besar yang berasal tidak jauh dari Sekolah, Mereka saling pandang dan mengangguk

"Siapa yang mempunyai aura kuat ini, auranya berbeda dari ketiga fraksi" ucap salah satu dari keempat gadis itu, ia memiliki rambut hitam serta kecamata yang bertengger di hidungnya, namun sayangnya tubuhnya tak terlalu tinggi

"Entahlah akupun tak tahu, lebih baik kita kesana" ucap salah satu dari mereka, ia bersurai merah serta wajah cantiknya yang membuat siapa saja yang melihatnya jatuh hati

Mereka berempat menghilang dengan lingkaran sihir, meninggalkan ruangan club itu

Sesampainya di tempat yang diduga mereka aura kuat tadi, mereka berempat melihat seorang remaja bersurai pirang tengah tergeletak tak sadarkan diri dengan penuh luka lecet di sekujur tubuhnya

"Dia pingsan, apa dia habis bertarung?" Tanya salah satu gadis yang berambut hitam panjang dengan kacamata di matanya, ketiga gadis yang lain hanya diam menatapi Naruto dengan berbagai ekspresi

"Bagaimana Jika ia aku jadikan salah satu budakku?" Ucap Salah satu gadis yang berambut merah, ketiga gadis yang lain langsung menatap sang gadis berambut merah

"Sebaiknya jangan Rias! Kita tidak bisa mengambil kemanusiaan seseorang secara paksa jika bukan dalam keadaan genting, lagipula ia hanya tak sadarkan diri" ucap Gadis yang berambut hitam dengan tubuh yang agak pendek, memperingati gadis berambut merah yang namanya adalah Rias

"Bagaimana jika kita obati dia dulu?" Ucap Gadis berambut raven yang merupakan salah satu dari keempat gadis itu, ketiga gadis yang lain mengangguk setuju

Akhirnya keempat gadis itu membawa Naruto ketempat Club milik si gadis berambut merah, salah satu dari mereka berempat menggendong Naruto dan mereka berempat menhilang dengan libgkaran sihir

.

.

.

Pagi pun tiba, terlihat para siswa akademi Kuoh mulai berdatangan, sekolah itu dulunya adalah sekolah khusus perempuan, namun kini telah berganti menjadi sekolah umum

Di suatu tempat yang merupakan tempat salah satu club sekolah, Naruto perlahan bangun dari pingsannya mengingat ia semalam tak sadarkan diri, ia membuka matanya dan melihat sekitar

"Dimana aku?" Tanya Naruto entah pada siapa ia bertanya, ia hanya ingat saat ia jatuh dari celah dimensi itu, lalu ia marah dengan sedikit mengeluarkan kekuatannya lalu tak sadarkan diri

"Apa aku berada didimensi Lain? Kokabiel sialan itu membuat sebuah celah dan masuk kecelah itu, jika aku tersedot kedalamnya, seharusnya ia berada tak jauh dariku bukan?" Ucap Naruto

"Namun di dimensi ini auranya aneh, bahkan akupun tak merasakan chakra seseorangpun dan juga aku tak merasakan aura Kokabiel, mungkin benar aku berada di Dimensi lain" ucap Naruto, ia mencoba bangun dan bersandar di bantalan tempat tidur itu

'Ckleek'

"Ohh... kau sudah bangun ternyata, bagaimana keadaanmu hmm?" Datanglah dua orang gadis dengan pakaian seragam sekolah, perbedaan kedua gadis itu sangat mencolok, yang satu berambut merah dan satu lagi berambut raven, dan jangan lupa Oppai mereka yang besar membuat siapapun yang melihatnya maka matanya akan berbinar binar

Gadis berambut raven membawa makanan dan segelas air di nampan yang ia bawa, ia menyodorkan segelas air itu kearah Naruto, Naruto mengambilnya dan meminumnya sampai habis

'Gleek'

"Sudah agak baikkan, Arigatou.. anoo..." ucap Naruto memberitahukan kabarnya dan hendak berterimakasih pada gadi berambut raven tadi, namun sepertinya ia tak tahu namanya

"Akeno, Himejima Akeno" ucap Gadis yang menyodorkan segelas air ke Naruto tadi, yang namanya adalah Himejima Akeno, terlihat ia tersenyum

"Jadi siapa Namamu?" Ucap gadis yang berambut merah aka Rias, Naruto hanya tersenyum mendengar pertanyaan rias, ia menaruh gelas yang ia pegang ke meja yang berada disamping tempat tidur yang ia tempati

"Bukankah tidak baik bertanya nama seseorang tanpa memperkenalkan nama dahulu?" Ucap Naruto sambil tersenyum ramah, hal itu membuat kedua gadis itu memerah merona

"Gomen, Namaku Rias, Rias Gremory" ucap gadis merah alias Rias, Naruto kembali tersenyum

"Namaku Uzumaki Naruto, senang bertemu kalian berdua, dan terimakasih telah menolongku" ucap Naruto memperkenalkan diri sekaligus berterimakasih kepada kedua gadis yang ada didekatnya itu

"Ngomong ngomong Naruto-san berasal dari mana? Dan bagaimana kau bisa terluka semalam, bahkan disekitarmu saja ada bekas api yang mengelilingimu bak sebuah lingkaran" kini giliran Akeno yang mengajukan pertanyaan kepada Naruto

"Mungkin aku akan cerita kepada kalian, mengingat kalian Perempuan yang baik yang mau menolong orang asing sepertiku dan tolong jangan pakai embel embel itu dibelakang namaku, cukup Naruto saja" ucap Naruto

"Sebenarnya aku berasal dari dimensi lain" ucap Naruto membuat kedua gadis itu terkejut, bagaimana tidak?, baru kali ini mereka bertemu sosok asing yang berasal dari dimensi lain

"Sebelumnya saat aku masih di dimensiku, aku sedang dalam perjalanan pulang menuju rumahku, namun saat aku hendak beristirahat, sesosok pria bermata merah dengan sayap gagak datang ke tempat disekitarku" ucap Naruto menjelaskan kejadian semalam, Rias dan Akeno sedang serius mendengarkan cerita Naruto

"Ia mengaku sebagai Kokabiel sang veteran Great War, namun aku tak mengenalinya, aku merasakan niat jahat pada dirinya lalu akupun bertarung dengannya" ucap Naruto

"Singkat cerita, aku dan Kokabiel sama sama terluka parah, ia lalu berniat kabur dengan membuat sebuah celah dimensi dari cincin yang ia gunakan yang ia sebut dengan Sacred Gear, namun tak aku duga, aku pun tak sengaja masuk kedalamnya hingga aku bertemu dengan kalian" ucap Naruto mengakhiri ceritanya

"Kokabiel? Apa ia salah satu Malaikat jatuh? Dan Sacred gear macam apa yang bisa membuat sebuah celah dimensi?" Ucap Rias dengan penuh tanya, Akeno juga ikut menganggukkan kepalanya

"Entahlah Aku pun tak tahu, dan ngomong ngomong bagaimana keadaan di Dimensi ini?"" ucap Naruto bertanya pada kedua gadis didepannya

"Naruto-kun.. sebenarnya kami ini adalah Iblis" ucap Akeno membuat Naruto langsung merinding disko?, ia langsung agak mundur kebelakang dengan wajah ketakutan

Dari belakang Rias dan Akeno muncul sayap kelelawar yang tambah membuat Naruto ketakutan, ia tak menyangka ia akan bertemu dengan iblis

"A-apa Ka-kalian Be-benar Iblis? Ja-jangan De-dekati Aku, A-aku m-mohon" ucap Naruto memohon dengan wajah ketakutan, well sepertinya ia tertular sifat bicara Hinata

"Oh tak Kusangka Naruto takut pada Iblis, tenanglah Naruto, kami tidak seperti iblis yang kau pikirkan, jika kami memang benar iblis yang seperti kau pikirkan, maka kami pasti sudah memakanmu, benar bukan?" Ucap Rias dengan penjelasan yang logis yang bisa masuk ke otak Naruto, sementara Akeno hanya tertawa melihat Naruto ketakutan dengan wajah yang Syok

"Benar Juga" ucap Naruto yang kini tak lagi ketakutan, Rias dan Akeno hanya sweatdrop melihat perubahan sifat Naruto

Bel masuk sekolah pun terdengar di ruangan Naruto berada, Rias dan Akeno pamit hendak pergi kekelasnya masing masing, Naruto sempat terpesona dengan gadis berambut merah itu aka Rias Gremory namun pikiran itu ia singkirkan

.

.

.

Bel Pulang sekolah berbunyi, para Siswa pun pulang kerumahnya masing masing, para siswanya pun didominasi boleh perempuan, mereka ada yang pulang dan ada juga yang mengunjungi klubnya masing masing

Kini diKlub ORC (Occult Research Club), disana sudah terlihat beberapa siswa yang merupakan Anggota Klub, mereka adalah Rias Gremory, Akeno Himejima, dan gadis Loli berambut putih yaitu Toujo Koneko, dan terakhir laki laki tampan yang merupakan incaran para gadis disekolah yaitu Kiba Yuuto

'Ckleek'

Terbukalah pintu salah satu ruangan yang ada di klub itu, menampilkan sosok Remaja pirang dengan kumis kucing dipipinya, ia memakai baju putih polos dan celana panjang putih polos juga, jika melihat secara sekilas, pakaian yang Naruto kenakan mirip dengan baju tidur

"Na-naruto, kenapa kau memakai bajuku?" Ucap Rias memerah yang melihat Naruto memakai salah satu pakaiannya, anggota ORC yang lain mengalihkan pandangannya Kearah Naruto

"Go-gomenasai, aku tak sengaja masuk kekamarmu, dan kulihat kamarmu agak berantakan, akupun merapikannya, aku memakai pakaianmu karena pakaian yang aku kenakan sebelumnya sudah tak layak pakai lagi, aku berjanji tidak akan memakai pakaianmu jika aku sudah mendapatkan pekerjaan di kota ini" ucap Naruto dengan ekspresi ketakutan, Rias seakan mengingatkan Kaa-sannya yang agak galak

Koneko dan Kiba terlihat agak asing dengan remaja yang ia lihat didepannya, ia lalu bertanya kepada salah satu anggota ORC lainnya yaitu Akeno

"Akeno-senpai, siapa dia?" Tanya Kiba pada Akeno, Koneko juga mengangguk menyetujui pertanyaan Kiba, Akeno lalu tersenyum

"Dia adalah Naruto, dia merupakan orang yang aku ceritakan tentang remaja semalam yang tak sadarkan diri" ucap Akeno memandang Naruto yang tengah dimarahi Rias, Kiba dan Koneko mengangguk

"Apa apaan kau Naruto, kau tau itu baju wanita, kenapa kau memakainya?" Ucap Rias memarahi Naruto yang lebih pendek darinya, Naruto hanya menunduk tak berani memandang wajah Rias yang sedang marah

"Gomen, tapi aku tak mempunyai baju lagi, lagipula baju ini terlihat cocok untukku" ucap Naruto sambil memegangi baju yang ia pakai, wajah Rias memerah padam lalu memalingkan wajahnya kearah lain

"Biarkan saja dia Rias, dia sudah merapikan kamarmu, lagipula tak apa kan satu set pakaianmu sebagai imbalannya?" Kini giliran Akeno berbicara, Rias hanya cemberut sambil menggembungkan pipinya yang membuatnya terlihat manis

"Benar Kata Akeno-Nee, Apa Rias-neechan mau memaafkanku?" Ucap Naruto dengan penuh harap yang terlihat kekanak kanakan, Rias agak ragu namun melihat keadaan Naruto saat ini, ia lalu tersenyum dan memegangi pundak Naruto

"Baiklah, aku memaafkanmu, tapi apa kau mau menjadi adikku, aku tinggal disini sendirian" ucap Rias sambil tersenyum, Naruto lalu mengangguk

"Buchou terlihat senang mempunyai adik seperti si pirang itu" ucap Koneko memandangi Rias yang tengah berbicara dengan Naruto, Kiba dan Akeno hanya mengangguk setuju

.

.

.

Tak terasa hari menjadi malam, di ruangan klub ORC, terlihat tiga gadis dan dua laki laki tengah berbincang bincang tentang sesuatu, terlihat dari raut wajah mereka yang serius

"Naru, kali ini aku akan menceritakanmu tentang tiga fraksi dan lainnya, mengingat kau mempunyai kekuatan yang besar pada dirimu, jadi kau harus tau ini" ucap Rias serius, Naruto yang tengah meminum the buatan Akeno langsung memandang serius kakak angkatnya itu

Rias lalu menceritakan tentang pertikaian antara tiga Fraksi, yaitu Malaikat, Malaikat Jatuh, dan Iblis, lalu ia menceritakan tentang Great War yang terjadi di masa lalu yang membuat Populasi ketiga Fraksi menurun karena perang besar itu

Naruto sempat bingung mendengar salah satu nama fraksi yaitu Malaikat jatuh, 'apa apaan Malaikat jatuh? Apa ia tersandung batu' pikirnya

Setelah panjang lebar Mendengar cerita dari Rias, Naruto kini mengerti dengan keadaan dunia yang ia tempati kini, Anggota ORC lalu bangkit dari duduknya

"Hei hei, kalian mau kemana?" Tanya Naruto pada semua anggota ORC, Rias memandangi semua anggotanya, mereka semua mengangguk

"Kami ingin membasmi Iblis Liar, apa Kau mau ikut, Naru?" Ucap Rias sambil mengajak Naruto, Naruto lalu mengangguk setuju, jujur, ini pertama kalinya ia akan bertemu seperti apa Iblis liar itu, mereka akhirnya menghilang dengan lingkaran Sihir

.

.

.

.:: To Be Continued ::.

A/N : haloo.. kembali lagi denganku diFic terbaruku berjudul New Line, jujur sebelumnya aku pernah membuat fic bertema Crossover antara Naruto dan HighSchool DxD

Untuk awal awal aku tak banyak berbicara,melihat Respon dari Reader-san dan meminta saran sekaligus kritik dari para Reviewers dan Senpai hebat diluaran sana, Karena tak ada saran, maka Fic ini tak akan maju

Dan satu lagi, disini tinggi badan Naruto agak sama seperti Issei namun agak pendek dikit, maka dari itu Rias ingin Naruto menjadi adiknya mengingat Naruto lebih pendek darinya

Akhir salam dari Saya

Wassalam

:: Log Out ::