JKIES97 PROUDLY PRESENTS
.
.
.
A SEVENTEEN YAOI
FANFICTION
.
.
.
Main Cast : Soonyoung-Jihoon (Hoshi-Woozi)
Supporting Cast : Seungcheol, Jeonghan, Jisoo, Jun, Mingyu, Seokmin, Vernon, Seungkwan, Minghao, Chan (as Woozi's brother), and others.
Warning! It's a BOY X BOY fanfiction, OOC, School-life's concept, bahasa amburegul 18+++(?), typo(s), and many more
Don't like? Press the back button dear!
NO BASH, DON'T BE SILENT READER, AND REVIEW PLEASE!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
CHAPTER 1
.
.
.
.
.
Tanpa Jihoon sadari, ada seseorang yang memperhatikannya dengan tatapan berbeda. Orang itu menunjukkan tatapan antusias pada sosok Lee Jihoon yang sudah pergi keluar kafe tersebut.
.
.
.
.
.
Jihoon pergi dari kafe itu tanpa tujuan, ia hanya merasa sangat terkejut dengan apa yang eomma-nya katakan tadi. Jihoon terus berlari tak tentu arah. Berkali-kali hampir menabrak beberapa pejalan kaki yang berlawanan arah dengannya. Jihoon berlari sambil terus menunduk hingga tak sadar ia sudah berdiri di depan sebuah taman. Jihoon tidak tau ini dimana, ia dan keluarganya baru saja pindah ke Seoul, tentu Jihoon belum hafal jalan kemanapun.
.
.
Jihoon memutuskan untuk memasuki taman itu. Hanya ada pasangan-pasangan yang berduaan, Jihoon jadi makin merasa sedih. Bukan karena Jihoon jomblo, tapi Jihoon ingin punya seseorang yang bisa membuat dia tertawa seperti orang-orang di sekitarnya ini. Jihoon lupa cara tertawa, kalau tersenyum sih masih ingat, sedikit. Bukan berarti Jihoon tak punya hati, tapi sejak dulu ia tak pandai bersosialisasi, bisa dibilang Jihoon tidak punya teman. Lalu siapa Wonwoo tadi? Ibunya bilang dia teman masa kecil Jihoon? Jihoon sendiri tidak pernah ingat punya teman seperti itu. Teman Jihoon hanya satu, namanya Hoshi. Teman yang tinggalnya di loteng rumah Jihoon, teman yang hanya Jihoon yang tau dan bisa melihatnya, teman yang kemudian menghilang saat Jihoon berusia 10 tahun. Hal itu membuat Jihoon menangis selama seminggu dan tidak mau masuk sekolah hingga membuat orangtuanya harus membawa Jihoon ke psikiater. Jihoon masih mengingat dengan baik masa kecilnya. Dan tidak ada yang bernama Wonwoo. Apa itu hanya modus eomma Jihoon agar Jihoon mau diajak keluar dan bertemu mereka?
.
.
.
Entah kenapa Jihoon merasa marah sekarang. Jihoon ingin bebas. Selama hidup dia tak pernah membantah orangtuanya, selalu menuruti semua pilihan orangtuanya. Bahkan saat Jihoon baru punya teman pun, orangtuanya tidak menyukai teman Jihoon dan menyuruh Jihoon menjauhinya, Jihoon dengan mudahnya menuruti perintah orangtuanya tanpa menanyakan alasannya terlebih dahulu.
.
.
.
Saat Jihoon melamun, ada seseorang yang menepuk bahunya. Kemudian Jihoon membalikkan badan untuk melihat siapa yang menepuk bahunya tadi.
"Hai"
Jihoon terdiam. Matanya membola dan tubuhnya tidak bisa digerakkan. Entah kenapa suaranya tidak mau keluar padahal Jihoon sudah berusaha berbicara. Jihoon berada dalam posisi seperti itu lama sekali hingga orang yang menyapanya tadi kebingungan.
"Hei, ada yang salah? Apa kau takut padaku? Hei bicaralah" orang itu melambaikan tangannya didepan wajah Jihoon, Jihoon seperti membeku.
"Aish.. Kumohon ungu bicaralah!" orang itu sepertinya hampir frustasi, dia mengacak surai birunya kasar. 'Apa aku mengejutkannya?' pikirnya.
"Hoshi-ah?" Jihoon bersuara setelah sekian lama terdiam.
Sekarang giliran orang itu yang tediam kebingungan, 'apa dia mengatakan sesuatu?'
"K-kau? Hoshi kan?" Jihoon mengedipkan matanya tak percaya, tangannya menyentuh lengan orang dihadapannya perlahan. "Kau benar Hoshi kan? Kau datang lagi?" kemudian mata Jihoon berubah berbinar.
"Hoshi? Apa aku mirip dengan Hoshi itu?" tanya orang yang sedang diraba-raba wajahnya oleh Jihoon itu.
"Kenapa kau baru datang Hoshi-ah?" Jihoon ingin menangis rasanya melihat wajah ini lagi.
"Aku memang baru datang dari mencarimu semenjak kau berlari keluar dari kafe itu, dan namaku Soonyoung bukan Hoshi"
"Eh?" Jihoon langsung menarik tangannya. Soonyoung kecewa 'Yah tidak jadi dipegang anak manis deh' batinnya.
"Bukan Hoshi ya? M-maaf" Jihoon menunduk, antara malu dan sedih menyadari bahwa teman lamanya tidak akan pernah datang lagi.
Soonyoung maju mendekati Jihoon dan mengangkat dagunya "Hei ungu, kau pasti marah ya?"
Jihoon mengernyitkan dahinya, "Untuk apa?"
Tiba-tiba Soonyoung memukul dahi Jihoon, "Perjodohanmu"
"Eh? Kau tahu?" Jihoon seperti orang bodoh sekarang, ia bingung kenapa Soonyoung tahu masalahnya.
"Aku berada di kafe yang sama denganmu tadi, dan aku mendengar perkataan ibumu kemudian kau memukul meja dan berlari keluar. Kulihat sepertinya kau orang baru karena aku tidak pernah melihatmu di sekitar sini dan datang ke kafe itu, aku bekerja disana ngomong-ngomong tapi hari ini aku libur dan eomma mengajakku bertemu seseorang di kafe dan aku bertemu denganmu" Soonyoung berbicara panjang lebar dan langsung menanggapi saat dilihatnya raut wajah Jihoon yang meminta penjelasan.
"Oh, aku mengerti"
"Baiklah ungu, aku Soonyoung. Siapa namamu?" tanya Soonyoung karena Jihoon tak memberikan respon lagi.
"Jihoon" singkat. Jihoon kambuh penyakitnya. Cuek.
"Apa kau marah? Maaf aku ikut campur masalahmu" Soonyoung menunduk, sedikit merasa bersalah karena menguping pembicaraan orang.
"Tidak apa"
"Apa kau lapar? Atau mau pulang?" tanya Soonyoung.
"Pulang" Jihoon berjalan melewati Soonyoung begitu saja, tidak sadar kalau dirinya tidak tau arah.
"Hei hei Jihoon! Kau tahu jalan pulangnya?" teriak Soonyoung yang menyadari Jihoon sudah jauh darinya.
Jihoon berhenti, ia tak tau kemana arah rumahnya, tadi datang dengan taksi dan Jihoon tidak memperhatikan jalanan. Jihoon membalikkan badan perlahan, sedikit malu sih. Tapi daripada tersesat?
"Tidak" Jihoon menggeleng.
"Kau tahu alamatnya?"
"Sebentar" Jihoon mengeluarkan ponselnya, mengutak-atikya sebentar lalu menunjukkan sebuah catatan pada Soonyoung "Ini, kau tahu?"
"Oh, kita satu kompleks ternyata. Hanya berbeda beberapa blok dari rumahku. Ayo kuantar" tawar Soonyoung.
"Berjalan kaki?" Jihoon memastikan. Ia sudah lelah berlari, sekarang harus pulang berjalan kaki.
"Tentu, kau tidak mau? Tenang saja, jika kau lelah aku bisa menggendongmu" jawab Soonyoung asal.
"Bodoh" kemudian Jihoon berjalan mendahului Soonyoung.
"Apa wajahnya memerah?" monolog Soonyoung. "Hei ungu! Kau salah, belok kiri!" teriak Soonyoung saat Jihoon melalui jalan yang salah kemudian segera berlari menyusul Jihoon.
"Ya! Namaku Jihoon bukan ungu!" Jihoon berteriak dan berjalan cepat dengan menghentakkan kakinya, tak lupa memutar arah jalannya yang salah tadi. Malu sebenarnya.
.
.
.
"Apakah itu rumahmu?" Mereka berhenti didepan sebuah bangunan besar dan luas dengan warna dominan putih dan cokelat kayu. Terkesan simple namun hangat.
Sesampainya disana segera ada wanita paruh baya dengan setelan sederhana yang membukakan pintu pagar untuk mereka, untuk Jihoon tepatnya.
"Ah Tuan Muda, mengapa Anda pulang sendirian? Nyonya sudah tiba lebih awal dan menunggu Anda daritadi, sepertinya Nyonya sedang marah pada Anda" kata wanita itu menerangkan.
"Aku kabur tadi ahjumma, sudah aku lelah" kemudian Jihoon masuk ke dalam rumah meninggalkan ahjumma itu bersama Soonyoung.
Ahjumma itu baru menyadari keberadaan lelaki bersurai biru itu, tadi ia berdiri dibelakang Jihoon, agak jauh sebenarnya karena Jihoon memintanya menjaga jarak.
"Chogiyo, Anda siapa?" tanya ahjumma tersebut.
"Oh saya Soonyoung, saya yang mengantarkan Jihoon pulang, saya melihat dia sepertinya tersesat di taman jadi saya mengantarkannya pulang" Soonyoung tersenyum menanggapi.
"Saya Jang Nok Jung, ketua pembantu dirumah ini. Saya yang mengasuh Tuan Muda Jihoon sejak kecil, jadi Tuan Muda sudah seperti anak saya sendiri"
"Senang berkenalan dengan anda, ahjumma. Saya permisi dulu, ini sudah larut" pamit Soonyoung.
"Kau anak yang sopan dan menyenangkan, kuharap Jihoon bisa berubah jika berteman denganmu nantinya" Soonyoung bisa melihat kesedihan yang dirasakan Jang ahjumma saat mengatakan kalimat itu, sepertinya ia sudah melalui banyak waktu yang berat untuk Jihoon.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC~
.
.
.
.
.
NISTAAAAA! Sudah lama update, sekalinya update terlalu singkat, maafkan hamba hiks :(
Maaf untuk keterlambatan updatenya readersnim, maaf juga untuk SVT48 Story dan Our Little Big Family terutama yang ngadat plus plus.
Terimakasih untuk yang sudah follow fav dan review meskipun ga sebanyak SVT48S dan OLBF hahaha.
Ada saran dari review nya, jihan wonhoon, jicheol, seoksoo.. jujur saya lebih memilih soonhoon seoksoo dan jeongcheol, tapi bolehlah ada crack hahaha *ketawa nista*
Ditunggu Ch depan yaa.. semoga fast update!
Menjelang kuliah jadi mulai mager, doakan saja yaa, ppyong~
