You Love Me ?

.

Chapter 20

.

.

KyuMin Gender Swich (GS)

.

Rate : M

Warning : Typo(s) dimana-mana dan tidak sesuai EYD.

Disclaimer : Cerita ini murni ide Saya dan Saya hanya meminjam nama mereka sebagai penyempurna Ff Saya ini. Ingat ini hanya Fiksi belakang. No Plagiat!

Autor Note : Ini adalah Ff kedua Saya yang publis disini. Disini Saya akan memasukan banyak tokoh pembantu dari Boy band lain sehingga saya tidak menuliskan siapa saja pemeran yang ada di FF ini. Mohon maaf jika ada banyak kesalahan di dalamnya. Kritik dan saran membangun sangat diperlukan.

.

.

Happy Reading...

.

.

.

Donghae mendelik tidak suka saat Changmin sahabat baik Kyuhyun menatapnyanya geli dan menertawakannya. Dia ditertawakan? Yang benar saja!

"Hey... Santailah sedikit, jangan menatapku dengan tatapan seperti itu. Aku tertawa karena kau begitu lucu,"

Donghae semakin tidak suka dengan Changmin sekarang. Siapa yang tidak kesal jika disebut lucu. Dia pria bukan wanita.

"Huuft. Ini akan membosankan jika kau tidak bicara lagi,"

"..."

Donghae tetap diam tidak ingin berkata apapun didepan Changmin.

"Hae, katakan sesuatu. Bukankah kau membutuhkan pekerjaan ini?" tanya Eunhyuk khawatir dengan kebisuan mendadak dari Donghae.

Changmin menaikan alisnya bingung, mendengar nada lembut keluar dari mulut beringas seorang Eunhyuk. Dan itu kepada Donghae, tidak dengan pria lain.

"Changmin Sunbae. Lihat apa yang kau perbuat hingga Donghae diam seperti ini. Bukannya kau butuh karyawan? Tapi kenapa kau menertawakannya!"

Lihat sekarang Eunhyuk langsung berteriak pada Changmin hanya karena hal sepele.

"Aku kan hanya mengajukan pertanyaan. Dan pertanyaan terakhir itu sangat penting untukku. Aku bebas bertanya apapun,"

"Penting bagaimana? Apa pantas bertanya 'Apa kau sudah pernah berciuman?' . Itu adalah privasi, kenapa ingin tahu segala!"

Changmin mengusap telinganya karena teriakan Eunhyuk yang begitu melengking menyakiti pendengarannya.

"Kau harus tahu Nona Lee. Semua karyawanku harus bersih. Bersih hati, jiwa, pikiran dan kesucian. Untuk apa karyawan tampan dan cantik tapi mereka liar. Yang akan terkena imbasnya juga tentu saja perusahaan,"

"Walau begitu tetap saja pertanyaan mu sangat mengerikan dan aneh,"

"Ya ya ya. Terserah kau mau bilang apa," sahut Changmin malas. Pria tinggi tersebut menatap Donghae dan mengulurkan tangannya.

Donghae yang bingung hanya menatap uluran tangan Changmin. Jika bukan karena telpon mendadak dari Kyuhyun, mungkin ia tidak akan berada ditempat ini. Changmin adalah pilihan terburuk dan terbaik dalam waktu bersamaan.. Dia bisa apa sekarang?

"Jika kau tidak segera menjabat tanganku, tidak akan ada kesepakatan diantara kita bertiga," ucap Changmin mulai lelah.

Donghae akhirnya menjabat tangan Changmin dengan senyum. "Terimakasih,"

"Terimakasih kembali. Aku suka cara kau menjawab pertanyaanku. Dan selamat datang di perusahaanku, Lee Donghae,"

Eunhyuk tersenyum bahagia. Akhirnya dia dan Donghae diterima bekerja. Untuk sementara ini dia bernafas lega tentang pekerjaan.

.

.

.

Eunhyuk mengernyit keningnya bingung melihat Donghae yang tidak begitu bahagia. Bukannya harusnya dia senang karena mendapat pekerjaan bagus? batinnya bingung.

"Eunhyuk-ah,"

"Y-ya, ada apa Hae? Kau tidak suka menu di restoran ini?" tanya Eunhyuk gugup.

"Bukan. Ini bukan tentang menu di restoran ini. Tapi ini tentang Sungmin," jawab Donghae serius.

"Ada apa dengan Sungmin?" tanya Eunhyuk yang mulai serius.

"Dua jam sebelum kita menemui Changmin Sunbae. Kyuhyun Sunbae, memberitahuku jika Sungmin sudah mengetahui semuanya. Tentang kondisinya yang sebenarnya,"

"A-apa?"

"Kita harus pergi kesana, untuk menghiburnya,"

"T-tapi Ryeowook tidak berkata apapun soal Sungmin kena-.. tunggu sebentar. Apa Kyuhyun Sunbae melarangmu memberitahuku?!" ucap Eunhyuk dengan nada tinggi.

"Kyuhyun Sunbae, Ryeowook dan aku, tidak mau konsentrasimu pecah saat interviu. Jadi kami tidak memberitahumu."

Eunhyuk menatap langit-langit restoran, dengan perasaan tidak percaya. Sahabat, orang yang ia sukai dan Sunbae menyebalkan itu berkomplot menyembunyikan berita besar dari dirinya. "Lalu bagaimana dengan keadaannya sekarang?" tanya Eunhyuk dengan suara pelan.

Donghae memalingkan wajahnya tidak sanggup saat Eunhyuk menatap dalam kearahnya. "Dia seperti orang depresi. Ryeowook bahkan menangis histeris saat menghubungiku,"

Eunhyuk menggelengkan kepalanya kasar. Sungmin depresi? Ia tidak percaya jika temannya menjadi seperti itu. Ia ingin melihatnya sendiri.

Eunhyuk menyambar tasnya lalu pergi dengan wajah khawatir. Donghae segera menyusul Eunhyuk. Ia tidak mungkin membiarkan Eunhyuk pergi sendirian.

.

.

Sungmin sedang duduk di kursi dekat jendela yang terbuka lebar. Tangan kanannya mengelus lembut permukaan perutnya yang rata. Sementara pandangannya keluar jendela, melihat gedung-gedung tinggi yang masih bisa ia lihat tanpa rasa bosan sedikitpun. Sorotan matanya kosong, terlihat guratan kesedihan di paras cantik dan manisnya. Ujung hidungnya memerah, begitupula di bagian mata dan sekitar pipinya. Sudah dua jam dia duduk di sana, enggan untuk beranjak dan terus memandang keluar jendela. Ketika matanya mengerjap, satu tetes air mata yang telah menumpuk di kantung matanya tumpah dan mengalir jatuh ke kulit wajahnya. Untuk menangis saja susah dilakukan karena sebelumnya sudah banyak airmata yang terkuras. Kini dia hanya bisa berdiam diri dengan perasaan sedih yang terus berkecamuk dan menggerogoti tubuhnya. Rasa bersalah dan kegagalan yang mendominasi hatinya, membuat Sungmin enggan untuk bicara banyak. Hanya ingin sendiri.

Dihembuskan napasnya lelah, berusaha menenangkan dirinya. Tak pernah dibayangkannya akan sesakit dan sesedih ini kehilangan calon buah hatinya.

"Sayang,"

Panggilan penuh kekhawatiran itu mengusik ketenangannya. Ia masih merasa bersalah dengan suaminya.

GREPP

Kyuhyun memeluk Sungmin dari belakang, tidak lupa ia mengecup singkat pipi bulat tersebut yang terasa basah dan asin.

"Ada Hyukkie dan Donghae datang bermain. Ayo kita temui mereka," ucap Kyuhyun lembut dengan nada semangat.

Sungmin tidak bergeming. Tidak ada reaksi apapun diwajah cantiknya. Tatapannya kosong dengan wajah datar. Seolah Kyuhyun tengah berbicara dengan boneka manekin.

"Ooh iya, Ryeowook juga sedang memasak di dapur kita. Dia membuatkan makanan kesukaanmu. Bagaimana jika kita keluar dari kamar ini dan menemui mereka semua," ucap Kyuhyun mencoba untuk lebih sabar menghadapi sikap extra dingin dari istrinya. "Sayang," panggilnya dengan suara serak.

"Kyunnie, apa anak kita ada disana? Apa dia juga tengah melihat kita? Dia tidak marah padaku kan?" tanya Sungmin sambil menunjuk jendela, jari telunjuknya mengarah ke langit.

Kyuhyun mengikuti arah telunjuk istrinya. Seketika tubuhnya bergetar dan semakin memeluk Sungmin erat. Ia bukan tipe orang yang suka menunjukkan kesedihannya, namun berbeda kali ini. Dia tak sanggup untuk menyembunyikannya lagi. Sudah cukup ia kehilangan calon buah hatinya, sekarang ia tidak mau kehilangan sosok manis istrinya.

Sedangkan dibalik tembok, Eunhyuk bersembunyi dengan tangan membekap mulutnya. Air matanya tumpah begitu saja melihat bagaimana keadaan Sungmin. Bahkan saat Kyuhyun mengajak bicara pada sahabatnya. Sungmin justru hanya diam dan berbicara tidak jelas.

"Hyukkie," panggil Ryeowook pelan.

"Hiks... Kenapa dia bisa seperti itu Wookie hiks.." Eunhyuk terisak sambil menunjuk pintu kamar KyuMin yang tidak tertutup.

"Kita bicarakan ini ditempat lain, jangan disini," sahut Ryeowook lembut, sabil merangkul tubuh kurus Eunhyuk, dan menariknya pergi menjauh dari kamar KyuMin.

.

.

"Jadi maksudmu Sungmin tidak benar-benar depresi? Tidak gila?" Eunhyuk bertanya dengan wajah lega.

"Yaa, dia tidak depresi atau gila. Sungmin hanya terlalu sedih dan terpuruk yang mendalam," jelas Ryeowook sambil tersenyum malu.

"Lalu kenapa kau bilang pada Donghae jika Sungmin depresi?!" Bentak Eunhyuk tiba-tiba.

"I-itu... Karena aku terlalu sedih dan panik," ujarnya menyesal.

Donghae langsung menggenggam tangan Eunhyuk. "Tenangkan dirimu Hyukkie,"

Eunhyuk luluh. Ia menghembuskan nafasnya kasar. "Kau tahu Wookie. Aku begitu terkejut dan takut saat mendengar berita ini. Aku harap kau tidak asal memprediksikan sesuatu. hiks hiks... Aku sangat mengkhawatirkan Sungminnie hiks,"

"Kau pikir aku tidak hiks.. Aku juga terkejut melihat keadaannya. Walau aku tidak merasakan apa yang sedang Sungmin rasakan. Tapi aku tahu hatinya pasti sangat sakit hiks.."

Kyuhyun datang dengan wajah bingung. Kenapa kedua sahabat istrinya terlihat begitu cengeng sekarang. Bukannya saat mereka datang, kedua wanita tersebut saling berjanji akan kuat didepan istrinya. Lalu ia menatap Donghae meminta penjelasan, namun pria penyuka ikan nemo tersebut hanya tersenyum sok tampan. Membuat dia jengkel saja.

"Uuhh. Kenapa kalian menangis?"

Semua menoleh kearah suara lembut tersebut, termasuk Kyuhyun yang kaget melihat Sungmin dibelakangnya sambil membawa gitar.

"Apa?" tanya Sungmin bingung.

"SUNGMINNIE!" Teriak Eunhyuk dan Ryeowook bersamaan. Kedua wanita berbeda status tersebut segera bangkit dari duduknya dan berlari dramatis kearah Sungmin. Memeluk Sungmin dengan erat dan menangis bersamaan.

Kyuhyun sedikit terhuyung kebelakang karena ulah kedua sahabat Sungmin yang anarkis menurutnya.

"Ya ya ya... hentikan kalian berdua. Jangan peluk isteriku seperti itu! Bisa-bisa dia sesak nafas!" pekik Kyuhyun yang kasihan dan tidak terima istrinya dipeluk seperti itu oleh Eunhyuk dan Ryeowook. Pria tampan tersebut mencoba melepaskan pelukan ketiganya.

"Kyunnie.. Aku baik-baik saja," ucap Sungmin yang tahu kekhawatiran suaminya.

Donghae hanya diam menonton, sambil meminum teh hangat buatan Ryeowook dengan tenang. Tidak ada sedikitpun rasa ingin terlibat dalam perdebatan konyol para wanita. 'Sangat posesif' batinnya menilai Kyuhyun.

.

.

.

SKIP TIME..

Tiga Minggu lebih kondisi Sungmin mulai membaik. Wanita manis nan mungil tersebut sudah bisa menerima keadaannya dan merelakan calon buah hatinya. Menjadikannya pelajaran yang penting dan berharga, agar kelak tidak terulang lagi.

"Aku tidak mungkin melakukan hal seperti itu, Wookie. Aku tidak seberani dirimu," ucap Sungmin pelan, mata cantiknya melirik Kyuhyun yang sedang mengepak pakaian kedalam koper besar.

"..."

"Baiklah. Terimakasih sarannya Wookie. Annyeong," Sungmin tersenyum sebentar lalu segera memutuskan panggilannya, dan menaruh ponselnya didekat meja. Kemudian membantu suaminya mengepak pakaian.

"Sayang, biar aku saja yang membereskan ini. Kau duduk cantik disana dan terus menatapku yang super hot ini," ucap Kyuhyun narsis dengan rasa percaya diri tinggi.

Sungmin memicingkan matanya mengamati. Kyuhyun bilang jika dirinya super hot. Benarkah? Tapi dia tidak melihat Kyuhyun seperti itu?

"Kyunnie kepanasan?" tanya Sungmin dengan polosnya.

Kyuhyun ingin sekali mencubit pipi bulat berisi istrinya. Namun ia tahan sebisa mungkin, jika tidak istrinya itu akan marah dan buruknya mendiaminya sampai dua hari. Dia tidak mau itu terjadi.

"Kyunnie, benarkah rumah kita tidak terlalu besar?" tanya Sungmin penasaran.

"Rumah kita berukuran sedang, tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil, sesuai keinganmu," jawab Kyuhyun dengan senyum tipisnya.

"Uummm.. Aku tidak suka rumah terlalu besar. Jika sendirian aku selalu merasa takut. Apalagi jika nanti kau pergi keluar kota, pasti kesannya horror,"

"Tidak besar. Kau akan nyaman tinggal disana. Aku janji tidak akan pergi keluar kota terlalu lama," ucap Kyuhyun lembut.

Sungmin mengerucutkan bibirnya tanpa sadar.

CUP

Kyuhyun mencium kilat bibir tersebut dan langsung dihadiahi cubit sayang dari istrinya.

"Aawwhh.. sakit sayang," Kyuhyun meringis kesakitan.

"Kyunnie nakal," sahut Sungmin ketus.

.

.

Sungmin takjub dan senang dengan apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Rumah yang Kyuhyun katakan benar-benar sangat sederhana dan nyaman. Ia melihat pot bunga yang tertata rapih disekitar halaman depan rumah. Ada beberapa tanaman yang sudah tumbuh dan berbunga.

"Kau menyukainya?"

Sungmin mengangguk semangat. "Mereka sangat cantik," sahut Sungmin sambil mencium wanginya bunga mawar merah muda yang tumbuh subur di pot besar.

"Cantik," gumam Kyuhyun yang terus menatap Sungmin.

Sungmin yang tidak tahu jika pujian itu untuk dirinya, hanya tersenyum tipis. "Mereka memang cantik,"

"Bukan bunga itu,"

Sungmin menoleh kearah Kyuhyun dengan wajah bingung.

Kyuhyun tertawa kecil dengan wajah merona. "Dibandingkan bunga itu, kau yang lebih cantik dimataku,"

wajah Sungmin mulai menghangat, dengan rona merah dikedua pipinya.

"Dasar gombal," ucap Sungmin ketus.

"Aku serius, sayang. Dan aku tidak sedang menggombal," sahut Kyuhyun mengelak.

Sungmin memutar bola matanya malas. "Lebih baik kita masuk, aku ingin melihat isi rumahnya,"

Kyuhyun mulai menekan nomer kunci rumahnya. Sungmin melihat dengan serius.

"Aku memasukan tanggal pernikahan kita untuk sandi rumah ini. Karena rumah ini adalah rumah kita," ucap Kyuhyun lembut. Lalu mendorong pintu dengan gerakan pelan.

Sungmin melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah. "iya. Lalu bagaimana dengan apartemenmu?" tanya Sungmin penasaran.

"Aahh... apartemen itu. Yang akan menempatinya adalah Jun. Entah ada angin apa Jun ingin hidup mandiri," jawab Kyuhyun.

Sungmin memperhatikan wajah Kyuhyun yang terlihat khawatir dengan keputusan adiknya. Sungmin juga bisa merasakan rasa khawatir yang tengah Kyuhyun alami, bagaimanapun dia juga seorang kakak.

GREPP

"Sa-sayang,"

"Jangan cemas. Aku yakin Jun bisa menjaga dirinya sendiri. Kau hanya perlu percaya padanya dan terus menyemangatinya," ucap Sungmin lembut. Wanita manis tersebut memeluk suaminya dengan erat, memberi rasa hangat ditubuh tegap suaminya.

Kyuhyun tersenyum mendengar ucapan istrinya. Ternyata istrinya sudah mulai dewasa. "Terimakasih sayang. Sebenarnya aku sangat takut, kau tahu sendiri Jun masih labil dan manja," sahut Kyuhyun sambil membalas pelukan Sungmin dan menghirup dalam bahu istrinya yang terbuka lebar.

"Kyu... Nanti kausnya merosot,"

Kyuhyun tidak peduli dengan ucapan Sungmin toh ini juga karena salah Sungmin yang memakai kaus yang memperlihatkan bahu kirinya, menurutnya pakaian itu aneh.

"Salah sendiri kenapa kau memakai pakaian seperti itu. Kau sengaja yaa menggodaku." ucap Kyuhyun sedikit kesal.

"Tidak. Pakainya memang seperti ini modelnya dan a-aakhh!" ucapan Sungmin terpotong begitu saja. Kyuhyun menggigit bahu dan lehernya.

"Aku tidak bisa menyentuhmu, padahal aku sangat merindukanmu," ucap Kyuhyun dengan nada sedih setelah melepaskan pelukannya.

Niat Sungmin urung yang tadinya ingin kembali mengomeli Kyuhyun. Jujur saja bukan hanya Kyuhyun yang merindukan tubuhnya tapi dia juga begitu. Sangat merindukan sentuhan hangat dan lembut suaminya.

"Kyunnie harus kuat. Hanya satu bulan dimulai dari hari ini,"

Kyuhyun memajukan bibirnya kesal. "Rasanya seperti seratus tahun. Lihat dia mulai mengeras,"

Sungmin kasihan melihat suaminya yang tersiksa seperti itu. wanita cantik tersebut melirik kearah selangkangan suaminya.

GLEK

"A-apa hanya dielus-elus. saja biasa, bisa membuat itu tertidur lagi?" tanya Sungmin salah tingkah.

"A-aku tidak.. tidak yakin.. Kita kan tidak pernah mencobanya," jawab Kyuhyun mengerang frustasi.

Sungmin hanya diam dengan kedua mata bergerak gelisah. Alih-alih untuk menikmati suasana rumah saja ia tidak bisa, karena di pikirannya hanya ada, bagaimana cara menolong Kyuhyun.

.

You Love Me?

.

SKIP Time..

Dua bulan kemudian...

Hujan deras dengan hiasan kilat petir menjadi pemandangan kota seoul malam ini. cuaca yang sangat tidak mendukung membuat siapapun enggan untuk keluar rumah dengan alasan apapun. Mereka lebih memilih berhangat didalam rumah mereka dengan ditemani secangkir coklat panas yang menghangatkan.

Apa kalian tahu jika tetes demi tetes hujan menjadi saksi percintaan dua insan yang saling merindu. Mengiringi harmonisasi yang tercipta didalam ruangan yang menghangat tersebut seiring dengan semakin mendalamnya aktivitas mereka.

"hmphhhmm..." Sungmin mengerang disela-sela ciuman panasnya dengan Kyuhyun. Kyuhyun pun mulai bergerak menekan tengkuk Sungmin memperdalam ciuman mereka, dan tangan Kyuhyun bergerak menyingkap ujung dress tidur Sungmin. Membelai paha istrinya dan menuntun sebelah kakinya melingkari pinggangnya.

Kyuhyun dengan ganas melumat bibir istrinya. Tangannya sesekali meremas bokong Sungmin begitupun dengan little Kyu yang masih terbungkus celana panjang, Sesekali bergesekan dan menekan kewanitaan Sungmin yang juga masih terlapisi celana dalam hingga keduanya mengggeram nikmat.

"Mpthh… mpthh… ahhh…" Sungmin mendesah dalam lumatan bibir Kyuhyun, sementara tangannya terus mengacak-acak rambut belakang suaminya itu.

Dengan nafas yang memburu, Kyuhyun membuka kancing bajunya. Hanya membuka, pria itu tidak berniat untuk melepasnya.

"Kyuhhhhhhyun, aahh.."

Kyuhyun terus menjilati putting payudara Sungmin yang menegang seperti menantangnya untuk di jilatinya terus menerus. Kyuhyun sengaja tidak mencopot branya, hanya menaikkannya ke atas sehingga dada istrinya menyembul keluar.

Cumbuan Kyuhyun semakin mengganas dan entah sejak kapan keduanya sudah tidak berbalut busana sama sekali. Kyuhyun menggeram saat hidungnya mencium aroma vanila dan mawar dari tubuh istrinya yang menggairahkan.

Bibir kyuhyun mulai mengecupi paha dalam Sungmin, sedangkan tangannya sibuk mengelus lembut permukaan perut rata istrinya.

"Nghhh... Aahhh Kyuuhh…." Sungmin bergerak-gerak gelisah. Hasratnya semakin semakin memuncak.

Kyuhyun mendongak dan tersenyum melihat wajah Sungmin yang memerah karena terangsang. Ibu jari Kyuhyun perlahan mengusap kemaluan Sungmin. Istri cantiknya itu tersentak kaget, tubuhnya tiba-tiba menegang, "Kyuh.. hyuuuuun…" desahnya penuh permohonan.

Mulut Kyuhyun terus menghisap payudara Sungmin.

"AAHHHH…" Sungmin mendesah keras. Akhirnya ia mendapatkan klimaksnya. Nafasnya terengah-engah.

Dengan cepat dan keras, Kyuhyun membenamkan little Kyu yang telah tegang itu ke dalam dinding hangatnya Sungmin. Kyuhyun mulai menggerakkan pinggulnya, bergerak dengan tempo yang diinginkannya. Sungmin sendiri sudah memekik merasakan betapa penuhnya dibawah sana.

"Kyunnieeehhh," erang Sungmin. Kyuhyun terus bergerak cepat, kepala Sungmin sudah terasa pening karena kenikmatan. Ia merasa terbakar setiap Kyuhyun menyentakkan masuk miliknya hingga menyentuh titik terdalam tubuhnya.

Sungmin semakin menggila dengan jeritan kenikmatannya. Kyuhyun terus bergerak cepat,

"Sayang. Kau begitu kencang didalam dan mencengkeram begitu kuat.. Ini sangat nikmattt..." Kyuhyun mengerang nikmat. Desahan keduanya semakin menjadi

Dan akhirnya Mereka mencapai klimaks bersama. Sungmin masih

merasakan semburan cairan cinta milik Kyuhyun yang terus menyembur ke dalam tubuhnya. Kyuhyun ingin melepaskan kontak tubuh mereka tapi Sungmin menahannya.

"Bi-biarkan se... seperti ii-ini Kyunniee. A-aku ingin me-merasakannya didalamm," ucap Sungmin susah payah dengan nafas terengah-engah.

CHU

Kyuhyun mencium lembut bibir merah itu. Pria tampan tersebut tersenyum tulus kearah istrinya dan mulai menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka berdua.

"Tidurlah," ujar Kyuhyun kembali merengkuh Sungmin ke dalam pelukan hangatnya. "Terima kasih nyonya Cho sudah mau menjadi istri yang baik dan sudah mencintaiku. Aku sangat mencintaimu Cho Sungmin," ucap Kyuhyun lembut.

Sungmin tersenyum, dan menatap Kyuhyun, memberinya satu ciuman dibibir suaminya. "Aku juga mencintaimu, Cho Kyuhyun,"

.

.

.

Pagi hari yang lumayan cerah diikuti dengan suara kicauan burung, sehingga suasana menjadi sangat harmonis di pagi ini, walau dengan suhu yang terasa begitu dingin pasca hujan deras semalam, membuat beberapa orang menjadi malas bangun walau hanya sekedar pergi keluar rumah. Contohnya seperti kedua insan yang masih betah bergelung dengan selimut mereka.

Wanita manis nan cantik tersebut mengeratkan selimutnya dan bergerak kecil karena rasa dingin yang menusuk kulit bahunya yang polos. Sedangkan sang pria hanya tersenyum memperhatikan setiap gerak gerik wanita tersebut dengan senyum yang begitu tampan.

"Kau pasti kedinginan," bisiknya sambil memeluk tubuh mungil istrinya. Terlihat jelas wajah Sungmin menunjukan rasa nyaman saat dia memeluknya.

"Kyuhh.." igauan kecil terdengar di telinga Kyuhyun. Pria tampan tersebut menatap kearah Sungmin yang masih tertidur.

"Kau memimpikanku ternyata. Semalam aku juga bermimpi tentang mu. Kau tahu sayang, aku selalu bermimpi tentang dirimu setiap malam." ucap Kyuhyun menceritakan mimpinya. Tapi sayang Sungmin sedang dalam keadaan tidur lelap.

.

.

Kyuhyun dan Sungmin memutuskan untuk pergi jalan-jalan di sore hari. Mereka berdua menyusuri pusat perbelanjaan. Kyuhyun dengan posesif merangkul pinggang Sungmin, otomatis semua orang yang melihatnya terus menatap Kyuhyun dan Sungmin iri.

"Kyu, bagaimana jika di toko pakaian disana?"

"Boleh,"

Sungmin tersenyum cerah. Di tangannya sudah ada satu paper bag berisi satu stel pakaian santai untuk Kyuhyun.

Namun langkah Sungmin terhenti saat melihat dua sosok yang ia kenal.

"Apa kau yakin tidak ingin mengambilnya?" tanya pria tersebut dengan lembutnya. Sedangkan sang wanita terlihat bimbang.

"Umm... Aku ingin tapi-"

Sungmin masih setia memperhatikan kedua insan tersebut yang tengah bimbang, bahkan keduanya tidak tahu jika ia dan Kyuhyun berada dibelakang mereka berdua.

Dengan ragu Sungmin bertanya. "Hyukkie, Donghae? Kalian bedua baru saja keluar dari butik pakaian pengantin?" tanya Sungmin masih tidak percaya. Sedang Kyuhyun hanya tersenyum menyeringai kearah HaeHyuk yang kaget melihat dia dan Sungmin

"S-Sungmin.. Itu... Itu.. Aku ha-"

"Kalian sudah jadian tapi tidak bilang padaku? Kapan kalian menjalin hubungan? Dan kalian akan menikah? Kenapa aku tidak diberitahu?" sela Sungmin cepat. Dia sangat senang tapi dia juga kecewa karena tidak tahu perkembangan antara Eunhyuk dan Donghae.

"Mianhae Minnie," Eunhyuk menunduk bersalah.

"Tadinya kami ingin memberimu kejutan. Tapi tidak disangka malah seperti ini," Donghae langsung menjelaskan agar tidak ada kesalah pahaman.

Sungmin membulatkan matanya terkejut. "Kejutan untukku? Benarkah?"

Donghae dan Eunhyuk hanya mengangguk.

"Sayang, bagaimana jika kita mengobrol di tempat yang nyaman," saran Kyuhyun yang sudah pegal berdiri.

"Baiklah kita pergi ke cafe Yesung Oppa saja. Aku juga sedikit haus, kalian hutang penjelasan padaku," putus Sungmin dan mendapat anggukan kepala dari Eunhyuk.

Gadis yang sudah mulai feminim tersebut segera menghampiri Sungmin dan menggandeng tangan sahabatnya itu. Mengabaikan tatapan protes dari Kyuhyun.

"Sudahlah. Tidak usah berlebihan seperti itu. Hyukkie tidak akan menculik sahabatnya sendiri," ucap Donghae yang berjalan dibelakang bersama Kyuhyun sambil menatap punggung kedua wanita tersebut.

"Apa persiapanmu sudah sempurna?" tanya Kyuhyun mengalihkan topik pembicaraan.

Donghae tersenyum. "Restu sudah. Persiapan yang lain sedang berjalan hanya saja aku butuh..."

"Butuh apa? Sepertinya sangat sulit bagimu. Aku akan membantumu,"

"Aku sedang mencari rumah atau tanah kosong yang dijual. Akan sangat nyaman jika memiliki rumah dengan halaman luas," ucap Donghae serius.

"Ohh.. Kau butuh tempat tinggal sendiri. Kebetulan ditempat kami tinggal ada rumah dan tanah yang dijual, jika kau ingin melihatnya dulu kau bisa menghubungiku,"

Donghae menatap Kyuhyun penuh harap.

"Aku bukan pahlawan Lee Donghae. Jangan menatapku kagum seperti itu, kau terlalu berlebihan," sahut Kyuhyun yang jengah di tatap seperti itu oleh mantan pacar istrinya.

"Kyunnie, kenapa kalian berdua berjalan lamban begitu!" teriak Sungmin dari kejauhan.

"Hae... Cepatlah, aku sudah lapar!" Eunhyuk itu berteriak dengan nada manja.

Sungmin dan Kyuhyun mengernyit aneh mendengar nada manja dari seorang Lee Hyuk Jae.

"Kau pasti senang saat gadismu berteriak manja seperti itu," ucap Kyuhyun menggoda Donghae.

"Diamlah, sok tahu sekali," ketus Donghae lalu berlari menghampiri calon istrinya.

Kyuhyun ingin sekali tertawa keras menertawakan ekspresi wajah Donghae yang terlihat bodoh. Pria tampan tersebut akhirnya ikut berlari dan menghampiri Sungmin.

Mereka berempat akhirnya sampai di cafe milik Yesung dan disambut baik oleh Yesung dan Ryeowook. Bahkan pembicaraan mereka mulai serius.

.

.

Skip Time...

Tidak terasa tiga bulan berlalu. Terlihat pasangan pengantin baru terlihat begitu bahagia. Sungmin bersyukur Donghae sudah benar-benar bisa melupakannya sebagai orang yang dicintai. Dan usaha Eunhyuk ternyata tidak sia-sia. Sahabat baiknya itu terus berusaha mendekati Donghae sampai pada akhirnya Donghae berbalik mencintainya.

"Sungminnie, kau harus menikmati makanan disini dengan nyaman. Aku senang kau datang di acara pernikahanku. Terimakasih," ucap Eunhyuk yang kembali menghampiri Sungmin yang sedang duduk nyaman menunggu Kyuhyun datang dengan sepiring makanan.

Sungmin tersenyum manis. "Terimakasih kembali Hyukkie. Tentu saja, aku akan mencoba semua menu disini,"

"Baguslah jika begitu. Oke sepertinya aku harus kembali ketempatku. Aku tidak mau suamiku panik tidak menemukan istri tercantiknya ini," sahut Eunhyuk dengan senyum lebarnya.

Sungmin tertawa kecil mendengar ucapan narsis sahabatnya. Biarkanlah Eunhyuk berbicara apapun sesukanya, karena dia adalah ratu semalam untuk hari ini.

Chu

Sungmin tersentak kaget. Ada yang mencium pipinya. Siapa?

"Ini aku sayang," ucap Kyuhyun lembut. Dia tahu ekspresi wajah istrinya yang terkejut dan takut.

Sungmin menoleh kebelakang, dan benar saja itu adalah ulah suaminya. "Kyunnie jahil." sahutnya kesal.

Kyuhyun menaruh dua piring berisi penuh makanan di meja. "Aku bawakan cup cake, cheese cake dan beberapa cake, serta ice cream dengan varian rasa dan toping. Aku tidak tahu apa lagi yang harus aku ambil, disana itu terlalu banyak ibu-ibu genit. Membuatku ingin cepat-cepat pergi dari sana," jelas Kyuhyun dengan wajah muram. Sungmin hanya terkikik mendengarnya.

Kyuhyun yang mendengar jelas Sungmin menertawakannya kembali merengut kesal namun sedetik kemudian dia mempunyai ide untuk menjaili istri manisnya.

Kyuhyun mendekatkan wajahnya begitu dekat dengan wajah Sungmin. Sontak Sungmin kaget, melihat betapa dekatnya wajah Kyuhyun. Bahkan hembusan nafas suaminya bisa Sungmin rasakan dipermukaan kulit wajahnya.

Kyuhyun tersenyum senang, lalu menyeringai puas melihat wajah gugup Sungmin.

"Kau tahu sayang, aku sangat ingin bercinta denganmu disini. Bibir mungilmu begitu menggoda. Bolehkah aku mengecup dan menghisapnya, sampai kau lemas?" bisik Kyuhyun seduktif. Dan terdengar menyeramkan bagi Sungmin.

"Minnie mau makan." ucap Sungmin cepat. Lalu menggeser duduknya, dan tanpa terjadi apa-apa Sungmin memakan makanannya dengan nikmat.

"Ummmm... Cream kejunya lumer," gumam Sungmin yang terus memasukan potongan kue keju kedalam mulut mungilnya. Mengabaikan wajah dramatis suaminya.

Kyuhyun shock ditempat dengan mulut terbuka. Namun dengan segera ia mengatupkan bibirnya dan berekspresi seperti biasa. Tenang dan dingin.

"Sungminnie!"

Sungmin yang mendengar seseorang memanggilnya menoleh ke kiri. Dia mengernyit bingung dengan tingkah Kibum yang berbeda. Kibum terlalu hiperaktif, biasanya wanita dengan julukan show white tersebut bersikap kalem dan sangat pendiam, yaa kadang sedikit cerewet.

"Ohh tidak, baby akan terguncang sayang. Jangan berlari seperi itu." peringat Siwon yang terlihat kesusahan.

"Ishh Wonnie.. Baby Baro ingin bertemu bibi manisnya," protes Kibum tidak suka dengan peringatan suaminya. Walau anaknya belum lahir ke dunia tapi pasangan SiBum sudah memberi nama untuk anaknya- Choi Baro.

Sungmin mencengkeram paha Kyuhyun.

"Sayang wae?"

"Bummie... Kyunnie, Minnie takut dicubit lagi pipinya," jawab Sungmin dengan ekspresi gelisah.

Kyuhyun melirik Kibum dan Siwon yang akan menghampiri mejanya. Kibum terlihat arogan saat hamil. Ucapannya tajam dan suka main pukul. Sangat mengerikan.

"Kyunnie," rengek Sungmin semakin takut karena Kibum sebentar lagi akan sampai di mejanya.

"Sayang bangunlah," perintah Kyuhyun.

Sungmin bingung namun menurutinya. Ia berdiri dan tanpa diduga Kyuhyun menariknya dan mendudukannya di pangkuan suaminya. "Kyu.." ucap Sungmin pelan.

"Dia tidak akan berani melukai pipimu lagi. Duduklah yang nyaman dan kembali menikmati makanannya," sahut Kyuhyun yang tahu kebingungan Sungmin.

Sungmin sangat gugup sekarang, pasalnya banyak tamu undangan yang kelihatan kearahnya. Jika dilihat mungkin dirinya terlihat seperti anak kecil.

"Annyeong Sungminnie," sapa Kibum yang sudah ada didepan meja KyuMin.

Siwon yang berada dibelakang Kibum mengernyit bingung dengan tingkah Kyuhyun yang mengumbar kemesraan didepan umum. Lihat pria berkulit pucat tersebut asyik mengecupi kepala belakang Sungmin. Membuat dia iri saja.

"Annyeong Kibum Eonnie," sahut Sungmin dengan senyum menawannya. Dan hal fatal pun terjadi. Kibum berteriak heboh memuji wajah manis Sungmin yang terlihat seperti bayi?

"Kyunnie.." Sungmin menyandarkan kepalanya ke dada Kyuhyun. Sungguh dia takut dengan Kibum.

" Yaakk.. Kim Kibum. Berhenti bertingkah bodoh! Diam dan makan!"

"Beraninya kau Cho! Sini lawan aku! Aku akan menendang bokong gendutmu itu sampai jadi langsing!" sahut Kibum marah.

Kyuhyun hanya menatap Kibum datar. Rasanya tidak akan ada habisnya jika berdebat dengan ibu hamil yang begitu sensitive.

"Kibum Eonnie, mau kue?" tanya Sungmin tanpa mempedulikan perdebatan konyol antara Kibum dan Kyuhyun.

"Tidak Minnie. Aku kurang nafsu makan kue hari ini. Ohh Iya, baby Baro kangen padamu," ucap Kibum lembut.

Sungmin mengerjapkan matanya lucu... "Baro kangen," gumamnya.

"Kyaaaaa manisnya!"

"Kyunnie,"

"Yaakk... Singkirkan tanganmu Kibum! Kau membuat pipi lucu istriku memerah,"

"Awas Cho! Kau mengganggu!"

"Bummie, hentikan. Kasihan Minnie kesakitan," Siwon mencoba membantu Kyuhyun menghentikan tangan anarkis Kibum yang sedang mencubit dan menusuk-nusuk pipi Sungmin.

Sedangkan di meja sebrang. Changmin dan Seungri hanya duduk nyaman sambil menikmati tontonan live didepan mereka. Sesekali Seungri menggelengkan kepalanya pusing melihat tingkah Kibum. "Hey.. Max kau tidak ingin menyapa sahabatmu?" tanya Seungri.

Changmin menggeleng kasar. "Apa kau gila. Menghampiri mereka, sama saja mencari mati. Aku tidak mau tatanan rambutku berantakan karena ulah Kibum. Semenjak dia hamil kepalaku selalu jadi sasaran pukulannya. Kau tahu apa sebabnya?"

Seungri menggeleng tidak tahu.

"Hanya karena aku menghabiskan cemilan ibu hamil di lemari makanannya. Aku dimarahi, dimaki dan dipukul. Itu sangat berlebihan, aku kan hanya meminta sedikit," jelasnya sambil mengingat bagaimana sakitnya saat dipukul Kibum.

"Tentu saja dia marah. Kau pikir aku tidak tahu porsi makanmu seperti apa. Jelas dia mengamuk dan memakimu. Kau mengambil makanannya," komentar Seungri. Dia tidak habis pikir jika Changmin doyan juga dengan makanan ibu hamil.

"Porsi makanku normal. Tidak ada yang aneh," elak Changmin tidak mau mengakui kesalahannya dan kenyataan yang sebenarnya.

Seungri memutar bola matanya malas. Changmin selalu seperti itu.

Ryeowook menatap iba Sungmin. Sahabat manisnya itu pasti kesakitan.

"Oppa, tidak bisakah kau menolong Minnie, lihat pipinya sudah memerah,"

"Aku tidak bisa sayang. Itu bukan urusan kita. Kibum terlalu sensitif. Jangan dekati dia,"

Bahkan Yesung saja tidak bisa membantu. Malah menyuruh Ryeowook untuk menjaga jarak dengan Kibum.

Sedangkan ditempat HaeHyuk berada. Pasangan pengantin baru tersebut meringis ngeri melihat tingkah Kibum.

.

.

Sungmin merasa mual, menghirup aroma parfum yang Kibum pakai, dan kepalanya mulai pusing.

"Kyu... a-aku ingin muntah," ucap Sungmin sedikit menaikan intonasi nada suaranya. Ketiga orang yang awalnya sibuk berdebat tidak jelas langsung menghentikan kegiatan mereka. Siwon dan Kibum menatap cemas wajah Sungmin yang mulai pucat.

Kyuhyun dengan cekatan mengecek suhu tubuh Sungmin, menempelkan telapak tangannya di kening istrinya. "Tidak panas,"

Sungmin berusaha turun dari duduknya. Tubuhnya hampir saja jatuh, untung saja ada Siwon yang menahan tubuh Sungmin. "Sungmin kau baik-baik saja?" tanya Siwon.

"aku ingin kekamar mandi," sahutnya cepat, lalu berlari kearah dimana letak kamar mandi berada.

"Sayang," Kyuhyun langsung mengejar Sungmin dengan wajah panik.

Kibum menunduk bersalah. Sungguh ia tidak bermaksud untuk menyakiti Sungmin. "Wonnie, ini salahku membuat Sungmin sakit," ucapnya dengan suara serak.

.

.

.

Pesta Eunhyuk berubah tegang untuk beberapa menit. Sungmin yang pingsan tiba-tiba saat sudah keluar kamar mandi. Beruntung Kyuhyun ada didepan pintu dan berhasil menopang tubuh lemas istrinya. Dengan wajah paniknya Kyuhyun segera membawa Sungmin kerumah sakit.

Selama menunggu Sungmin diperiksa oleh dokter. Kyuhyun terus berdoa didalam hatinya agar istrinya baik-baik saja didalam sana.

Untungnya tidak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya Kyuhyun bisa menemui istrinya dan menanyakan kondisi Sungmin yang sebenarnya.

"Jadi istriku sedang mengandung ?" tanya Kyuhyun mencoba memastikan.

"Ne tuan, istri anda sedang hamil jadi saya harap jaga istri anda baik-baik jangan sampai ia terlalu kecapean hindari pekerjaan yang berat-berat karena itu akan mempengaruhi janin yang dikandungnya, kalau begitu saya permisi dulu masih banyak pasien yang harus kutangani." Ujar Dokter Park, kemudian pergi dari ruangan rawat.

Kyuhyun menghampiri Sungmin yang terlihat senang dan bingung bersamaan, mungkin Sungmin masih belum percaya bahwa dirinya kini tengah mengandung lagi.

Kyuhyun segera memeluk tubuh Sungmin erat. "Terima kasih sayang, karena telah mengandung anakku. Jangan cemas kita berdua akan belajar untuk menjaga dan merawatnya dengan baik," ujar Kyuhyun masih tetap memeluk Sungmin.

"Aku tidak menyangka ternyata aku bisa hamil lagi. Aku takut Kyu, dan aku tidak tahu cara menjaganya. Aku harus apa," sahut Sungmin sambil mengeratkan pelukannya.

"Tenanglah sayang, kita akan bertanya pada ahlinya dan bonusnya pada ibuku dan ibumu, mereka sudah berpengalaman,"

Sungmin mengangguk setuju. "Kyunnie, kau tahu semalam aku bermimpi indah,"

"Bermimpi apa? Boleh aku tahu?"

Sungmin tersenyum sambil mengingat-ingat. "Aku bermimpi sedang bermain di taman bunga yang indah dan bermain dengan kelinci yang lucu-lucu. Tiba-tiba ada seorang anak yang menghampiriku. Aku tidak tahu apa anak itu laki-laki atau perempuan. Anak yang manis, cantik dan tampan tersebut, menghampiriku dan berkata 'Jangan bersedih, aku baik '. Kau tahu aku merasa itu anak kita yang pergi ke sisi tuhan," Sungmin mengakhiri ceritanya dengan airmata yang mengalir deras dari sudut matanya.

"Sayang," Kyuhyun mengecup pipi basah Sungmin dengan lembut.

"hiks... hiks... Aku merasa itu adalah pesan untukku, agar tidak terus larut dalam kesedihan, hiks.." isakan Sungmin semakin terdengar jelas.

"sayang, kau tidak boleh bersedih lagi. Anak kita akan sedih nantinya. Dan mulai sekarang kita harus menjaga calon baby kita ini," Kyuhyun mengusap lembut perut rata istrinya.

"iya, aku akan menjaganya. Terimakasih Kyu," Sungmin tersenyum amat manis kearah suaminya.

"Terimakasih kembali," ucap Kyuhyun dengan senyum tampannya.

"Kyunnie, aku ingin dipeluk Donghae," pinta Sungmin yang sukses membuat Kyuhyun shock.

"Kyu.. Aku ingin peluk Donghae," rengek Sungmin sambil mengguncang lembut tubuh Kyuhyun.

"Tidak... Peluk aku saja, jangan Donghae,"

"Donghae, Kyunnie.."

"Tidak sayang. Kau lupa Donghae dan Eunhyuk sedang berbulan madu,"

Sungmin baru ingat jika Donghae dan Eunhyuk sudah menikah dan mungkin sekarang ini mereka sedang ada didalam pesawat. "Hiks... hiks... A-aku bahkan belum sempat mengucapkan selamat berbulan madu dan minta oleh-oleh kepada mereka hiks.."

Kyuhyun sedikit heran dengan perubahan mood istrinya. "Nanti mereka pulang dengan oleh-oleh untukmu. Jangan sedih yaa," hibur Kyuhyun.

Sungmin mengerucutkan bibirnya. "Hyukkie orangnya perhitungan. Kalau dia lupa bagaimana? hiks hiks.."

Kyuhyun menghela nafasnya bingung. Sepertinya Kyuhyun akan menghabiskan waktu-waktu yang sulit dengan ngidamnya Sungmin. Walau begitu ia senang dan bahagia, melihat senyum bagia istrinya dan seorang baby cho yang tengah Sungmin kandung. Hidupnya terasa benar-benar sempurna.

.

.

.

You Love Me?

.

.

Satu tahun tiga bulan kemudian...

Suasana di kediaman keluarga kecil Cho Kyuhyun terlihat ramai setiap harinya. Karena selalu ada tamu datang berkunjung kesana.

"Eomma, kau salah memasangkan bandonya." protes Kyuhyun kepada Heechul.

Heechul menatap bosan kearah Kyuhyun. Lalu mengalihkan perhatiannya pada sosok kecil nan lucu yang sedang ia pangku.

"Nah sekarang waktunya Sunghyun yang makan," suara lembut Sungmin terdengar dari arah kamar.

Kyuhyun bisa melihat istrinya keluar dari kamar mereka dengan satu sosok kecil lainnya yang tengah ia gendong.

"Maaaaaaa~" teriak sosok kecil yang tengah berada di pangkuan Heechul. Mata anak laki-laki tersebut berbinar senang melihat sang ibu datang dengan adiknya.

Sungmin melihat putra kecilnya, dan tidak lama keningnya mengernyit bingung. Kenapa ibu mertuanya memakaikan bando pada Sunghyun. Jelas bukan jika bando itu milik Sandeul

Hey hey.. Apa yang kalian tahu sekarang? Yaapp... Keluarga kecil Kyuhyun kini memiliki dua anak. Anak mereka kembar. Anak yang pertama lahir ke dunia adalah anak laki-laki bernama Cho SungHyun dan yang terakhir lahir adalah anak perempuan yang bernama Cho Sandeul.

Usia mereka baru menginjak 6 bulan. Kedua anak mereka sudah mulai belajar untuk merangkak. Sunghyun lebih senang memakai bokongnya untuk berpindah-pindah dibandingkan dengan merangkak. Perkembangan mereka tidak hanya sampai disitu selain merangkak, pada usia ini Sunghyun dan Sandeul sudah bisa belajar berdiri dengan berpegangan atau bersandar pada benda di sekitarnya misalnya kursi atau sambil memegang tangan Kyuhyun atau Sungmin.

Sungmin menurunkan Sandeul diatas karpet berbulu lembut. Anak perempuan tersebut langsung merangkak mendekati mainannya sambil tertawa senang. Berbeda dengan Sunghyun yang ingin digendong oleh Sungmin. Bahkan wajah lucunya menunjukkan mimik ingin menangis.

"Uuhh.. Sunghyun sayang, Sini Eomma gendong," Sungmin langsung menggendong Sunghyun. Heechul tersenyum lembut, cucu laki-lakinya sangat manja jika sudah berdekatan dengan ibunya.

Mulut kecil Sunghyun langsung terbuka lebar dan mencari sumber nutrisi yang sering ia dapatkan setiap lapar. Namun ia tidak mendapatkan apapun. Karena kesal Sunghyun menepuk dada Sungmin dengan gemas.

"Sayang, sepertinya Sunghyun sangat lapar," ujar Kyuhyun.

"Iya sepertinya pangeran kecil ini begitu kelaparan," Sungmin mencubit kecil hidung mungil Sunghyun.

Sungmin pun membawa Sunghyun kekamar. Wanita yang sudah memiliki dua anak tersebut tersenyum jahil. Dia duduk diatas tempat tidur dan mulai membuka tiga kancing pakaiannya, lalu mengeluarkan payudara kirinya yang berisi asi.

Sunghyun tentu saja senang saat mendapatkannya. Ia menghisap sekuat yang ia bisa.

Sungmin meringis ngilu. "Hyunnie lapar sekali eohh," Diusapnya lembut kening Sunghyun.

Mata lucunya terus menatap Sungmin lekat. Disela-sela kegiatannya, Sunghyun tersenyum.

"Hey... Putra Eomma tersenyum. Tampan sekali," puji Sungmin.

"Sayang," panggil Kyuhyun, pria tampan tersebut berjalan pelan kearah Sungmin.

"Kyunnie,"sahut Sungmin sambil tersenyum manis.

Kyuhyun bisa melihat raut lelah dari wajah istrinya. Merawat dua anak sekaligus bukanlah hal yang mudah.

CHU

Kecupan sayang Kyuhyun berikan untuk istrinya. "Istirahatlah. Biar aku yang menjaga Sunghyun dan Sandeul,"

Sungmin mengulum bibirnya. "Tunggu Sunghyun tertidur dulu. Baru aku bisa istirahat. Apa Sandeul sudah tidur?" tanya Sungmin sambil membenarkan letak kepala Sunghyun.

"Eomma sedang bernyanyi untuk menidurkan Sandeul. Tapi aku tidak yakin putri kecil kita akan tertidur. Suara Eomma sangat sumbang,"

"Jangan bilang seperti itu. Dia ibumu Kyu,"

Kyuhyun mengangkat bahunya tidak peduli, lalu melirik Sunghyun yang masih terjaga. Mata putranya mengerjap polos dan masih betah menyusu.

"Putraku sayang, kenapa belum tidur juga," ucap Kyuhyun pelan.

Sunghyun langsung melepas hisapannya di puting Sungmin. Ia mencoba bangun ingin menghadap ayahnya.

Kyuhyun mengerti apa yang diinginkan Sunghyun, dan langsung menggendong putra kecilnya itu. Pria tampan tersebut sedikit menggeram saat melihat payudara istrinya yang mengeluarkan Asi. Begitu montok dan benar-benar berisi, membuat ia iri dengan kedua anaknya yang bebas menikmati kedua payudara Sungmin tanpa amukan.

Tepukan kecil terasa di pipi kiri Kyuhyun. Aahh.. ternyata putra kecilnya mencoba menyadarkan Kyuhyun dari pikiran kotor. "Hey jagoan, kau nakal sekali eoh," ucap Kyuhyun sambil menepuk gemas pantat Sunghyun.

"Paaaaaaaaa!" teriaknya protes.

Sungmin tersenyum bahagia melihat interaksi Kyuhyun dengan Sunghyun. Wajah Kyuhyun terlihat bahagia.

"Sayang, bolehkah malam ini aku mendapatkannya. Aku merindukanmu,"

Sungmin mendelik tajam. "Jangan macam-macam nanti malam," ancam Sungmin dengan ketusnya.

"Sayang. Apa kau tega membiarkanku tersiksa setiap malamnya. Kau tahu payudaramu terlihat menggiurkan, selalu basah terkena air Asi. Aku tidak tahan melihatnya. Belum lagi tubuhmu yang setiap hari semakin berisi dan sexy,"

"Maaaaaaa," Sunghyun bersuara, wajahnya menirukan ekspresi Kyuhyun sekarang. mimik menyedihkan.

"Lihat, Sunghyun saja bisa merasakan betapa tersiksa ayahnya ini,"

Sungmin mendengus kesal melihat tingkah Kyuhyun.

"Minnie sayang, Eomma tidak bisa menidurkan Sandeul. Cucu cantik kesayanganku ini malah tertawa saat Eomma bernyanyi," keluh Heechul yang main masuk saja kekamar KyuMin. Dan menurunkan Sandeul diatas tempat tidur. Seperti biasa Sandeul merangkak mendekati Sungmin dan membaringkan tubuhnya didekat Sungmin.

"Tentu saja Sandeul tertawa. Suara Eomma kan tidak ada merdu-merdunya. Sumbang sekali,"

PLAKK

"Eomma!" teriak Kyuhyun tidak terima dengan pukulan sayang di kepalanya.

"Diam Kau! Suara Eomma itu sangat bagus, bahkan Appamu menyukai suara Eomma. Apa lagi saat bernyanyi lagu mandarin,"

Apa sangat bagus? Yang benar saja... Pikir Kyuhyun

Kyuhyun mencebikan bibirnya. Appa-nya pasti membodohi ibunya. Bagus darimana.

"Kyunnie, berikan Sunghyun kepadaku. Biar aku yang menidurkan mereka," pinta Sungmin lembut. Ia melihat Sunghyun sudah beberapa kali menguap kecil.

Kyuhyun dengan hati-hati menurunkan Sunghyun diatas tempat tidur. Membaringkan Sunghyun didekat Sandeul.

"Sepertinya Eomma harus pergi. Appa baru saja mengirim pesan jika Eomma harus segera pulang. Padahal Eomma masih ingin bermain dengan mereka," ujar Heechul dengan wajah sedih.

Sungmin tersenyum maklum. "Eomma bisa berkunjung lain waktu,"

Heechul tersenyum senang mendengarnya. "Baiklah Eomma pergi dulu, dan Kyu, ingat kau jangan dulu menyentuh istrimu," sebelum pergi Heechul memberi kecupan sayang untuk Sunghyun dan Sandeul.

Kyuhyun mendengus sebal dengan peringatan Ibunya. Ayolah tangannya sudah gatal dan telinganya yang rindu desahan keras nan sexy milik istrinya.

Sungmin tertawa kecil. Dalam hati Sungmin merasa kasihan dengan suaminya. Namun ia sangat lelah, karena hampir seharian ia menjaga Sunghyun dan Sandeul.

.

.

.

Pagi hari Sungmin membawa Sunghyun dan Sandeul bermain kerumah Eunhyuk.

Sahabat baiknya tengah mengidam ingin bermain bersama Sunghyun dan Sandeul. Eunhyuk tengah hamil lima bulan.

Sandeul tertawa senang, tangan mungilnya sibuk menarik dan mengacak-ngacak rambut Sandeul.

"Maaaaaaa!" jerit Sandeul tidak suka rambutnya dibuat mainan oleh kakaknya.

CHU

Sunghyun mencium pipi Sandeul. Otomatis Sandel berhenti menjerit memanggil Sungmin.

Eunhyuk yang menyaksikan adegan manis pasangan kakak dan adik tersebut langsung shock. Wanita yang tengah hamil besar tersebut menghampiri kedua bocah kembar itu dan duduk disamping mereka berdua.

Eunhyuk memperhatikan Sunghyun yang berwajah mirip dengan Kyuhyun. "Kau itu mesum pada adikmu sendiri yaah. Tidak baik masih kecil sudah main cium-ciuman," cerocos Eunhyuk. Sunghyun mengerjap pelan menatap aneh bibi Eunhyuk.

"Hyukkie, kuenya datang!" ujar Sungmin semangat. Eunhyuk berdiri dengan gerakan pelan dan menghampiri Sungmin yang membawa sepiring kue kering coklat pesanannya.

Sungmin tersenyum kecil melihat Sunghyun dan Sandeul bermain dengan riang.

"Ryeowook, tidak bisa datang. Karena masih di Jepang. Aku sedikit tidak mengerti dengan pemikiran mereka berdua, baik itu dari Yesung Oppa atau dari Ryeowook sekalipun. Menunda memiliki anak?" Eunhyuk menggelengkan kepalanya pelan.

"Mungkin mereka belum siap dan masih ingin menikmati waktu bersama, seperti kencan mungkin,"

Eunhyuk tertawa. "Kencan? Yang benar Bercinta siang dan malam. Itu arti kencan yang sebenarnya bagi pasangan YeWook,"

"Mereka berdua apa tidak bosan bercinta siang dan malam,"

"ck! Bercinta itu nikmat Sungmin. Oh iya apa pohon yang kuminta sudah ditanam?"

Sungmin mengangkat bahunya tidak tahu.

.

.

Sedangkan di halaman belakang rumah Donghae. Kyuhyun dan Donghae sibuk menggali tanah untuk menanam pohon sakura.

"Yaakk! Lee Donghae, kau harus menggalinya dengan dalam. Kalau dangkal seperti itu pohon kecil ini tidak akan tumbuh dengan baik," protes Kyuhyun.

"Ini masih pagi, aku sangat malas main tanah begini. Kau hanya berkomentar saja tanpa membantu," keluh Donghae.

Kyuhyun memutar bola matanya malas. "Ini kan permintaan istrimu. Mau tak mau kau harus menurutinya. Siapa bilang aku tidak membantumu. Aku membantu memegangi pohon ini dan skop,"

Donghae mendengus kesal. "Ini gara-gara kau juga yang menanam pohon sakura, jadilah Hyukkie menginginkannya."

"Itu kan bukan salahku," ucapnya cuek.

"Kyunnie, apa sudah selesai menanam pohonnya?" tanya Sungmin yang berjalan pelan kearah Kyuhyun dan Donghae berada.

TLAAKK

Kyuhyun menjatuhkan skopnya begitu saja, menghampiri Sungmin dan meninggalkan wajah masam seorang lee Donghae.

"sayang, aku lelah," rengek Kyuhyun manja.

Sungmin dengan cekatan mengusap lembut wajah Kyuhyun dengan sapu tangan.

Donghae yang melihat adegan manis didepannya, hanya mencebikan bibirnya. Dia yang lelah menggali, tapi Kyuhyun yang mendapat sambutan manis dari Sungmin.

Eunhyuk tersenyum senang melihat taman belakang rumahnya, begitu bersih dan cantik. Tidak beda jauh dengan taman cantik yang Sungmin miliki.

"Hae.." panggil Eunhyuk sambil berjalan pelan kearah suaminya.

"Apa kau suka sayang," suara lembut Donghae terdengar merdu di telinga Eunhyuk.

"Aku suka Hae. Aku tidak sabar melihat JinYoung, bermain di taman ini,"

"Aku juga tidak sabar,"

Tanpa melihat sekitarnya, Eunhyuk langsung menyambar bibir tipis Donghae. Membuat Kyuhyun jengah melihatnya, dan Sungmin yang menutup wajahnya dengan kedua tangan.

.

.

Setelah selesai membantu tetangga menanam pohon sakura. Kyuhyun dan Sungmin tengah bersantai sambil menikmati tingkah menggemaskan Sunghyun dan Sandeul diruang keluarga. Kedua anaknya asyik bermain bersama.

"Noona, Hyung! Kami datang!"

"Minnie Noona!"

Teriakan keras itu terdengar didepan pintu, diiringi dengan suara bel yang berbunyi nyaring.

"Seperti suara Jun dan Jungkook," ucap Sungmin menatap Kyuhyun.

"Ini hari libur, jadi mereka berkunjung kesini. Kau jaga Sandeul dan Sunghyun, aku akan membuka pintu,"

Sungmin mengangguk lucu. Otomatis Sunghyun tertawa melihatnya. Itu karena ibunya begitu manis.

"Noona!" teriak Jungkook semangat.

Sungmin berdiri dan langsung mendapat pelukan hangat dari Jungkook. Adiknya ini sudah besar, bahkan sudah tidak cadel dan cengeng lagi.

"Noona, merindukanmu Kookie. Bagaimana keadaan Key Eonnie dan Taemin? Mereka tidak ikut?" tanya Sungmin sambil mengusap lembut kepala adiknya.

"Tidak Noona. Key Noona sibuk bekerja dan Taemin Noona sibuk les menari bersama teman laki-laki yang sering di hajar oleh Taemin Noona," jawab Jungkook.

Jungkook merasakan ada yang menyentuh kakinya. Dan saat ia menengok kebawah, ia melihat Sandeul yang berusaha berdiri dengan kedua tangan mungilnya dan bertumpu pada kakinya.

"Hai, cantik," sapa Jungkook. lalu melepaskan pelukannya dari Sungmin. Anak laki-laki tersebut meraih tangan mungil Sandeul.

"Waahh... wajah Sandel merona," goda Sungmin yang gemas melihat wajah malu-malu Sandeul saat dipuji paman tampannya.

"Sandeul, mirip sekali seperti Noona. Saat digoda Kyuhyun Hyung, apalagi saat dicium pipinya. Wajah Nona sangat merah seperti buah cherry,"

Sungmin diam masih mencerna ucapan adiknya yang terlalu jujur.

"Annyeong Noona," sapa Jun saat datang memasuki ruang keluarga.

"Annyeong Jun," Sungmin melihat Kyuhyun yang tengah menggendong Baro?

"Baro?"

"Yaa.. seperti biasa, Baro kembali dititipkan disini dan sore nanti baru dijemput pulang," ucap Kyuhyun yang tahu kebingungan Sungmin.

"Bibi.." Baro memanggil Sungmin dengan senyum manis.

Baro sudah bisa berjalan dan berbicara lancar. Anak itu terlihat pintar diusianya.

.

.

Jun dan Jungkook diberi tugas menjaga ketiga Baby. Karena Sungmin dan Kyuhyun tengah sibuk memasak di dapur.

Jungkook terus memperhatikan interaksi ketiga balita di depannya. Ia melihat Baro yang terus mengganggu Sandeul bermain dan Sunghyun yang terkadang memukul kecil kepala Baro. Mungkin naluri seorang kakak yang melindungi adiknya.

Namun tiba-tiba Sandel ingin menangis saat Baro mencium pipinya terus menerus. Bahkan balita cantik itu menoleh kebelakang, meminta pertolongan kepada paman-paman mudanya.

"Hyung-"

"Seeetttt, aku tahu Kookie. Jangan berisik. Dan jangan sampai Kyuhyun Hyung dan Minnie Noona tahu. Kita pisahkan Sandeul dengan Baro," bisik Jun yang langsung menghentikan ucapan Jungkook.

Kedua anak laki-laki tampan tersebut langsung menghampiri Sandeul dan Baro.

Sunghyun melempar boneka berbentuk labu kearah Baro. Karena membuat adiknya menangis.

Jun mengubah posisi duduk mereka, dengan Sunghyun yang berada ditengah-tengah antara Sandeul dan Baro.

"Hyung, apa tidak apa seperti itu. Bagaimana jika nanti Baro kembali menganggu Sandeul?"

"Tidak akan. Ada Sunghyun yang melindungi Sandeul. Kau lihat. Sunghyun punya mata tajam seperti Kyuhyun Hyung. Mata yang begitu mengerikan," jelas Jun sambil bergidik ngeri jika mengingat tatapan tajam dan intimidasi yang dimiliki Hyungnya- Kyuhyun.

Jungkook langsung mengalihkan tatapannya. Ia melihat Sunghyun yang begitu menjaga Sandeul. Memberikan semua mainan yang ia punya kepada Sandeul agar dimainkan oleh adiknya.

'Seperti Sungmin Noona. Yang selalu membagi mainannya,' batin Jungkook menilai.

Ngomong-ngomong soal Sungmin. Kenapa Sungmin tidak muncul juga? Apa menu makan siang hari ini begitu banyak, sehingga membuat sang kakak manis, tidak cepat datang?

Jungkook bangun dari duduknya. Anak manis tersebut ingin menghampiri sang kakak.

"Mau kemana?" tanya Jun yang melihat Jungkook bangun dari duduknya.

"Aku haus Hyung. Ingin ke dapur, sekalian bertanya pada Noona, kenapa memasaknya lama sekali. Aku bahkan tidak mencium aroma masakan apapun sama sekali dari tadi,"

Jun melirik sebentar kearah pintu dapur. Seringai tipis tersungging indah diwajah tampan dan cantiknya.

"Hyung juga haus kan? Biar aku ambilkan sekalian?" tanya Jungkook dengan wajah bosannya.

"Biar aku saja yang kesana, mengambilkan minum untukmu dan sedikit cemilan," cegah Jun, agar Jungkook tidak pergi ke dapur.

"Ta-tapi Hyung,"

"Tidak ada tapi-tapian. Lihat Baro nakal lagi, kau pisahkan mereka," suruhnya sambil menunjuk Baro yang berusaha ingin memeluk Sandeul.

Mau tidak mau Jungkook menurut dan langsung mendekati Baro. "Aigo. Lengah sedikit kau sudah berbuat ulah lagi,"

"Peluk Yung (Hyung)," ucap Baro sambil menunjuk Sandeul.

"Apa! Kau tidak boleh memeluknya. Andwae,"

Jun berjalan santai meninggalkan Jungkook yang kini sibuk melarang Baby Baro untuk tidak mencium dan memeluk Sandeul.

.

.

Baru saja Sungmin memasukan agar-agar yang sudah mendingin kedalam kulkas dan menutup pintu kulkas dengan pelan. Ia merasakan sepasang tangan kekar memeluk pinggang nya dengan erat, sapuan bibir tebal itu kembali hinggap di bahunya dengan lembut dan perlahan naik menuju leher putih mulusnya yang terbuka dengan jelas membuat tubuh wanita itu refleks menggelinjang.

"Kyuhh… H-hentikann…" Sungmin meracau tidak jelas. Cumbuan Kyuhyun di lehernya benar-benar memabukkan hingga rasanya ia kesulitan berbicara.

Sungmin hanya bisa mengelus tangan Kyuhyun di pinggangnya dengan mesra, menikmati bibir Kyuhyun yang bermain di lehernya.

Kyuhyun membalikkan tubuh istrinya dengan lembut, menatap wajah Sungmin yang masih memejamkan matanya, terbuai akan perlakuannya tadi. Sungmin terlihat cantik, dan akan selalu cantik dimatanya. Yang mampu membangkitkan nafsu seorang Kyuhyun yang sudah lama dipendam.

"Kau sangat menggoda, sayang," Sungmin merasakan tangan Kyuhyun membelai pipinya dengan mesra, mata Sungmin perlahan terbuka. Menatap suaminya yang masih mendekap tubuhnya erat seakan tidak mau melepaskannya.

Sungmin hanya tersenyum , tangannya ia letakkan di depan dada Kyuhyun kemudian naik melingkar ke leher pria itu.

Bibir Kyuhyun menempel dibibirnya, Kyuhyun melumat bibirnya dengan sangat lembut, hal yang paling di sukai Sungmin sebenarnya.

Kyuhyun menyesap bibir istrinya itu dengan penuh hasrat, membuat Sungmin tidak sanggup untukk tidak mendesah. Tangan Sungmin meremas-remas bahu Kyuhyun, tanpa ia sadari. sementara Kyuhyun memainkan tangannya di sekitar area punggung dan pinggang Sungmin.

"Emhh.. ahh… Kyuhh.." Kyuhyun merasa gila karena desahan Sungmin begitu seksi di pendengarannya.

Tanpa mereka berdua sadari. Seorang laki-laki remaja tengah bersandar didepan pintu sambil bersedekap dan menggeleng pelan melihat tingkah Hyung dan Noona-nya. Akan sangat bahaya jika Jungkook yang datang kesini dan melihat adegan yang tidak layak tayang ini.

Tanpa peduli tindakannya ini akan mengagetkan kedua kakaknya. Jun melangkah ringan tanpa rasa risih sedikitpun memasuki dapur. Mencari dimana Sungmin menyimpan cemilan. Setelah menemukan dimana cemilan itu disimpan, Jun langsung mengambilnya.

"Kyuuhh... Ja-jangan diremass.. Aahh," desahan Sungmin menggila saat Kyuhyun meremas bokongnya.

Kyuhyun dengan pelan mendorong lembut tubuh Sungmin ke lemari pendingin (Kulkas).

Jun mendesis tertahan. Bagaimana ia bisa mengambil minuman dingin didalam Kulkas. Jika kedua kakaknya berada disana. Apalagi tubuh Sungmin yang di himpit oleh Hyungnya.

Ia meletakan setoples kue kering coklat dan satu toples permen coklat isi kacang, diatas meja makan.

"Hyung, Noona! Aku ingin mengambil minuman soda, bisakah kalian menyingkir dan melanjutkan kegiatan kalian dikamar saja. Ini dapur bukan tempat untuk bercumbu." ucap Jun tajam.

Kyuhyun reflek menjauhkan kedua tangannya dari bokong kenyal istrinya. Sedangkan Sungmin langusng bergerak ke samping menjauhi kulkas sambil menunduk malu karena kepergok oleh adik iparnya.

Jun mengambil dua kaleng minuman soda dan menatap kedua kakaknya dengan senyum jahil. "Hufft... Hyung, tidak bisakah tahan sebentar saja nafsumu itu? Kasihan Sunghyun dan Sandeul masih kecil. Tunggulah tujuh tahun lagi!"

Kyuhyun mendelik tajam kearah adiknya.

"Oke oke! Terserah Hyung saja. Silahkan lanjutkan lagi kegiatan kalian," Jun Langsung berlari meninggalkan Kyuhyun dan Sungmin, tidak lupa ia juga membawa kedua toples nya. Tatapan Kyuhyun begitu mengerikan.

Hening...

"sayang, maafkan aku..Aku tidak bisa menahan nafsuku, tapi aku tidak menyesal dengan kegiatan tadi. Itu karena aku sangat merindukanmu,"

GREPP

Sungmin memeluk Kyuhyun. "Aku juga tidak menyesal. Tapi aku malu, adikmu melihatnya,"

Kyuhyun tertawa kecil. "Tenang saja. Jun orangnya tidak jahil. Dia tidak akan berani menggodamu,"

"Aku harap begitu,"

"Sayang, aku mencintaimu," bisik Kyuhyun dengan suara lembut.

"Aku juga mencintaimu," balas Sungmin dengan wajah merona.

Jun yang masih bersembunyi dibalik tembok, tersenyum tulus. Akhirnya cinta kakaknya terbalaskan.

"Aku harap kau selalu bahagia Hyung," gumam Jun pelan. Lalu pergi dari tempat persembunyiannya.

.

.

The End

.

.

.

Annyeong...^^

Hai hai... Chapter 20 update^^. Mianhae jika diakhir Ff ini masih banyak kekurangannya. Saya masih mencoba dan terus mencoba mengembangkan tulisan Saya ini agar menjadi karya yang baik.

Terimakasih untuk para readers sekalian yang masih mau men review FF ini, sampai akhirnya ff ini selesai. Maaf jika kurang memuaskan untuk endingnya.

See U... :-)