"Billy?,"

[Saya disini?, apa yang anda butuhkan]

"Apa kau menemukan kerusakan pada modulmu?," Saat ini Kirie nampak berkoneksi pada Virtual-billy mencoba menemukan sesuatu yang salah pada lukanya.

[Semuanya tetap ditempat!, normal dan tak ada kerusakan, saya diprogram dengan baik] Ucap Billy memberikan intruksi. [Luka anda bertambah kembali dari menit ke menit, dan itu tak ada hubungan ya dangan tubuh saya].

"Begitu!,"Ucap Kirie lalu menghelah nafas. "Apa sistem Crafting masih bisa kulakukan, buatkan aku baju era ini dengan bahan baku yang ada dalam Iventory,"Ucap Kirie.

[Sistem Call-Crafting : Bisa digunakan, anda memiliki 999999990876 jenis benang dari ulat, dan alat serta bahan baku, silahkan pilih benangnya] Kirie menghelah nafas dia bahkan lupa jika dia punya banyak benang didalam inventori miliknya, seingatnya dia mendapatkan nya dari Hadiah, misi tingkat mudah, seperti membantu menangkap preman atau membantu mengangkat benda berat disekolah, hadiah random akan dikirimkan dari pusat ke virtual saat misi berhasil.

"Baiklah Billy, kalau begitu buatkan gaun itu, segera,"Kirie memutuskan melepas baju dayang pondok pengobatan ya memutuskan untuk mandi, dan akan mengunakan baju yang kebetulan di berikan general Lu Bu padanya. Rasanya berganti baju tak ada salahnya, melepas penat setelah lima hari berada di ruangan pengobatan sedikit membuat ya mual, ia ingin kembali kekamarnya segera.

[Membuat baju memakan 3 Jam, 40 Menit, saya harap besok anda bisa memberikan asupan panas mata hari penganti energi saya yang hilang] Jelas Billy.

"Aku mengerti aku akan memberimu sinar matahari, terimakasi atas kerja kerasmu,"Ucap Kirie. Hingga malam itu Kirie memutuskan kembali tidur setelah ia habis berendam sisir yang hangat.


[ESOKAN HARINYA]
[HARI KE ENAM DI PONDOK PENGOBATAN]

Kirie dikejutkan oleh kedatangan Fenghuang dan para dayang-dayangnya karna mendengar dari pihak pondok Kirie sudah boleh kembali ke kamarnya.

"A-ano? Ada apa anda kemari?!,"Ucap Kirie dengan tampang Watdos, seolah auranya sedikit menurun.

"Hei - Hei kenapa tampangmu begitu!,"Ucap Fenghuang melipat tangan didepan dada. "Tenang aku datang bawa berita baik, jangan tunjukan muka tidak ada gairah-hidup begitu,"Ucapnya sebal sembari bertolak pinggang.

"Lalu apa yang membawa anda kemari tuan putri!,"Ucap Kirie dengan nada sesopan mungkin sebelum si putri ini mulai mengomel.

"Aku datang membawa surat perintah dari kaisar untukmu,"Ucap Fenghuang sembari memainkan jemarinya dimana ada sebuah kertas yang digulung rapih disana. "Aku ingin selama sebulan akan menjadi pelayan bawahanku selama disini,"Ucapnya dengan nada ceria.

Senyuman Fenghuang terlihat begitu sangat riang, Sementara pemberitahuan itu membuat Kirie seolah menelan rasa terkejut yang bisa membuatnya depresi tingkat sedang. Jangan bilang Cao Tun sedang membuka tirai cacatan kematian nya yang baru.

"Bersiaplah siap-siap untuk berdandan aku tak suka wajah dayangku tidak menarik,"Ucap Fenghuang cetus.

"Whaaaaaat~"

Dan pagi adalah pagi yang panjang untuk Kirie, kalau biasanya putri yang sibuk marah marah karna tak becusnya sang dayang, masalah langkah terjadi justru Fenghuang turun tangan untuk mendandani dayang adik lama kakak kesayangannya itu dan mulai mengomel mengantikan Li Yingqi, guru dan murid yang sama saja.


Blek!

"Huachi~"Entah ada apa Cao Tun nampak bersin beberapa kali sejak tadi, tapi ia tidak merasakan keanehan, ia tak merasa udara berubah atau tak merasa tekanan tubuhnya berubah namun anehnya ia selalu bersin tampa sebab.

"Apakah dirimu merasa kurang siap mengikuti pertemuan hari ini? Mengapa kau terlihat tidak nyaman sejak tadi,"Suara resah yang terdengar rendah disampingnya berjalan searah dengan-nya.

"Tentu saja Ayahanda, saya merasa baik-baik saja sebenarnya,"Ucap Cao Tun dengan nada meringis ditatap tajam seperti ini, seolah dia membuat kesalahan adalah hal yang tidak nyaman untuknya.

"Kau harus menyiapkan mentalmu kita berada di wilayah luar aku harap kau tidak mengecewakan diriku, sebagai ganti apa aku harus meminta beberapa dayang untuk menemanimu beberapa malam, mereka akan memberi perawatan,"Ucap Cao Cao dengan nada datar.

"Kurasa aku tidak membutuhkan-nya untuk saat ini Ayahanda sungguh bermurah-hati, terimakasih atas tawaran Ayahanda, aku ingin melakukan beberapa rutinitas kita sebelum memanjakan diri dengan wanita,"Ucap Cao Tun.

"Kau tau sebagai pencermat kita harus fokus dalam menjalankan tugasmu sebagai pemegang lentera merah, kau adalah pangeran meskipun begitu harus menjaga dirimu paham,"Ucap Cao Tun tersenyum memberi hormat.

"Dan juga,"Cao Cao menguma sembari dengan pose berpikir, ia menatap datar putra angkatnya, ia menepuk pundak dengan berkata rendah. "Aku sudah mengirim teliksandi untuk membawakan beberapa upeti dari tanah kerajaan, aku akan menembaki beberapa dayang dan wanita untuk kita boyong ke Istana pasca kita kembali.

"Ada beberapa wanita yang menarik perhatian Ayahanda," Ucap Cao Tun. Pria tampan itu hanya menggeleng dan tersenyum dengan tatapan wajar dia tau erra dimana ia hidup adalah Erra dimana seorang lelaki memiliki hak penuh bahkan dominan terhadap wanita, bahkan menghargai dengan sangat rendah perbedaan mereka. membuat keturunan, atau hanya untuk kepuasan birahi semata.

Wanita dari kasta rendah akan jauh lebih rendah dari kehidupan nyaman seorang bangsawan, jangankan wanita biasa, bahkan posisi wanita bangsawan sangat rumit dan harus mempertahankan posisinya jika ia ingin mempertahankan diri dan bertahan hidup di erra yang berat ini.

Bukan hanya wanita bangsawan yang perlu ini juga terjadi Seorang putri raja Cao Fenghuang pun bahkan harus rela menerima banyak pelajaran, menghabiskan waktunya dengan tatak rama, mengikuti tradisi khusus selama bertahun tahun untuk menjadi putri istana utama, untuk menjaga martabat keluarga dan itu bukan sesuatu yang dianggap sepele.

"Apa yang kau pikirkan putranku?,"Tanya Cao Cao.

"Saya tidak apa apa Ayahanda!,"Ucapnya dengan nada serius, dan membuat Cao Cao mengangguk.

"Bersiaplah selain upeti aku membeli wanita, aku menyiapkan upeti untuk menawar tubuh adikmu agar kita membawanya ke wilayah kita saat dia kita kembali dalam ekspedisi,"Ucapnya.

"Ayah serius!,"Ucapnya.

"Lihat wajahmu! Jarang sekali aku melihat wajah heranmu!,"Ucap Cao Cap berguma. "Baktimu selama beberapa silam membuatku ingin memberimu hadiah kecil,"Ucap Cao Cao.


[Kembali kemasa-depan]

"Vivi kamu tolong akses terakhir Signal milik AI : Kirie,"Sebuah suara parau terdengar, bersamaan suara ketakan Keyboard terdengar begitu cepat.

[Saya mendapat waktu Signal milik AI : Billy menghilang, Hari Sabtu dengan pukul waktu jam 4 disekitar kediamannya]

Ucap Virtual-Vivi, Assisten Khusus milik Terra. Yang merupakan milik Terra.

"Ini aneh apa yang sebenarnya terjadi semoga tidak ada masalah!,"Ucap Terra mendengkus sembari bangkit dari meja kantor nya dan bergegas. "Vivi sebutkan pada sistem aku isterahat!,"

[Dimengerti]

Namun belum sampai pintu kantor seorang pria dari yang menjadi Siswa datang disana, dengan tampang khawatir dan tangan yang memegang katana kotor.

"Kau kenapa?, apa yang membuatmu datang dengan senjata penuh lumpur kekantor!?,"Tanyanya melirik lelaki itu bingung.

"Tuan X memukul beberapa penjaga karna melewati batas larangan penyelidikan beliau juga bilang ingin memasuki ruangan dimana Cops : Kusabi menghilang,"Ucapnya.

"Bagaimana bisa tumben dia ikut campur? Dia tak biasanya ikut masalah siswa,"Ucap Terra mengdengkuskan hidungnya, lalu mengangkat tanganya. "Pergilah aku akan mengurusnya,"Ucap Terra menghelah nafas.

"Siap!,"Ucap murid itu lalu keluar sembari mengeluarkan salam hormat sebelum menghilang ditelan pintu.

"..."

"Vivi! Hubungkan pada Ketua X,"

[Call Acs Lord]

Terra menghelah nafas menatap layar loading panggilan, sampai sebuah loading berganti layar terlihat seorang pria bermasker opera dengan sebuah alat musik Kotto yang sedang dia mainkan, melihat itu Terra memutuskan mendengar hologram itu bermain music. Memang tidak ada larangan atau perintah Khusus, untuk etika menelpon tapi Terra punya Etikanya sendiri dalam menghadapi mr X.

"Kau menghubungiku dengan cepat Seg-Terra,"Ucap Mr X sembari terus memainkan Kottonya, membuat Terra mendengkus menatap Hologram pria bertopeng-opera tengan memasang smirk yang tak menyenangkan.

"Apa lagi yang kau kacaukan hari ini! Kau tahu kawasan anda dimana mengapa anda memaksa masuk ke lingkungan penyelidikan,"Ucap Terra.

"Aku ingin langsung menyelidiki masalah anak itu,"Ucap Mr X membuat Terra Geram.

"Anda tahu jika anda cukup menunggu dan kami akan melaporkannya segera,"Ucap Terra.

"Aku akan tetap memeriksanya langsung, aku akan menurunkan langsung lencanaku untuk pemeriksaan ini,"

"Anda sudah bisa-bisanya sampai berbuat sejauh ini,"Ucap Terra. "Lord

"Aku punya alasan tersendiri mengapa aku turun tangan, dan aku tak bisa menjelaskan alasanya Seg-Terra,"Ucap Mr X lalu mematikan alat hologram sambungnya.

Melihat tindakan Mr X hanya mengeram tidak suka, Mr X adalah salah satu komandan tertinggi di Alcademy-hunters beliau juga adalah salah satu pendiri sekolah yang sudah mengambil sumpah kepatuhan akan sekolah ini didepan raja. Meski beliau terkenal Tak banyak yang tahu identitas beliau yang selalu membawa kecapi dan topeng sebagai masker wajahnya, dia bahkan dikenal dingin dan membunuh tampa ragu. Kalem, dengan pemikiran licik dan penuh rencana entah apa yang dia inginkan, baru kali ini dia langsung turun tangan kasus hilangnya murit kelas Z.

Semenjak hilangnya Kirie, desas - desus miring untuk Kirie banyak menjalar. Mulai dari Kirie meninggalkan Sekolah karna berhianat, mengingat beberapa murid tingkat atas, dan para senat yang mengetahui asli bagaimana kedatangan Kirie kealcademy-hunter dan yakin jika Kirie berkhianat dan masih banyak lagi gosip miring tentang hilangnya Kirie.

Terus salah satu penanggung jawab yang menjadi pemantau Kirie hanya bisa berpikir keras bagaimana bisa Kirie bisa menghilang dengan sekejab bahkan memutuskan jaringan dunia dengan cepat.


#sementara di sudut pandang Mr X

Seorang pria bertopeng sedang memainkan kecapi dengan tersenyum penuh misterius mata yang memancarkan kemerahan bersama pandangannya tertuju pada buku yang tertinggal di tempat kirie saat gadis itu menghilang.


Bersambung:

Jumat-25-desember-2019