catatan eray (part 1):

Pertama-tama diriku mau minta maaf chap 1 kemaren emang banyak kekurangan dan ada beberapa kata yang hilang, soalnya masih ga ngerti tatacara fanfic dan pertamakali publish cerita wakaka *ketauangaptek. Pas di cek ternyata banyak yg miss dan emang jadi ga nyaman pas baca. Im so sorry for that. Tapi udah di ubah, alhamdulillah. Terus masih cetek juga ilmu nulisnya, jadi ajari diriku yang baru netes ini ya kak... review kalian sangat membantu buat diriku hehe

(italic) for flashback

ex eray

EXO and all cast Tuhan dan ortu mereka semata

Warn : CHANSOO, gs for uke

Rate: T-M

(ada beberapa kata-kata kasar dan mungkin adegan kasar (?))

Mohon maaf bila ada kesamaan cerita, ini murni milik saya, jika tidak suka tidak usah dilanjutkan acara membacanya . Saya tidak mengambil keuntungan apapun dari cerita ini.

Summary:

Do Kyungsoo, mahasiswi kedokteran fresh-graduate yang sedang menjalani masa koass. Berharap jika kehidupannya yang sudah berjalan normal –ya 'sudah' berjalan normal, bisa terus berlangsung tanpa sandiwara kehidupan yang pernah dialaminya. Tapi, apadaya jika mantan senior yang juga mantan pacarnya di kampus ternyata adalah asisten Dokter pembimbingnya saat ini. Dan sumpah demi apapun Kyungsoo tidak berharap lagi untuk sekedar melihat wajah Park Bastard Chanyeol.

Pertemuan Chanyeol dan Kyungsoo berawal pada saat wawancara untuk seleksi organisasi kemahasiswaan yang ada di fakultasnya. Chanyeol yang pada saat itu adalah senior tingkat tiga yang baru saja lengser dari jabatan bertugas untuk mewawancarai para mahasiswa baru yang mendaftar untuk menjadi pengurus tetap organisasi.

Bersama Yifan, ia duduk berdua di tengah-tengah ruangan kemahasiswaan untuk melaksanakan sesi wawancara. Sekitar tujuh mahasiswa baru yang mendapat giliran hari itu untuk mengikuti seleksi wawancara dan Do Kyungsoo ada di urutan ke-lima.

Tubuhnya yang mungil terlihat sedikit mengintip ragu saat membuka pintu ruang kemahasiswaan dan mengucapkan kata permisi dengan suara pelan. Langkahnya terlihat sangat percaya diri saat mendekati kursi yang di sediakan untuk mahasiswa baru yang akan diwawancara, oh, atau dibuat percaya diri karena Chanyeol menangkap basah tangan gadis itu yang terkepal disamping tubuhnya dengan warna yang agak pucat. Sepertinya terlalu erat diremas untuk menghilangkan rasa gugup gadis ini. Tipe-tipe gadis bergengsi tinggi huh

"Silahkan duduk." Itu suara Yifan saat disadarinya gadis ini hanya terdiam di samping kursi 'panas' tersebut.

Suara kursi digeser memenuhi ruangan dilanjutkan dengan bokong gadis itu yang mendarat dengan anggun pada busa yang memang berfungsi untuk memberi kenyamanan pada pengguna kursi tersebut.

Senggolan di paha kanannya meyadarkan Chanyeol kalau sekarang dirinya lebih terlihat seperti om-om mesum yang berimajinasi kotor tentang gadis dihadapannya ini, karena tanpa ia sadari bahwa sedari tadi ia memerhatikan gadis ini dari kepala hingga kaki lalu kembali menuju wajahnya.

Tingkah gadis ini terlalu lucu untuk dilewatkan, lihat saja bagaimana caranya menggigit bibir penuhnya saat menjawab pertanyaan yang ditujukankepadanya yang menurutnya susah untuk di deskripsikan atau binar matanya yang menggebu-gebu disertai rambut pony-tailnya yang bergerak kecil saat pendapat yang ia sampaikan menurutnya benar. Kakinya pun terkadang bergerak ringan saat keraguannya muncul.

Gadis ini terlalu sederhana untuk menjadi tipe Chanyeol. Caranya berpakaian sangat simple, tidak ada yang menarik, hanya kemeja kotak-kotak yang terlihat kebesaran ditubuh pendeknya beserta celana bahan yang membungkus erat kakinya yang ramping. Wajahnyapun mungkin hanya terpoles bedak tipis dan lipbalm peach.

Tetapi ada sesuatu yang unik dari gadis bermata bulat ini yang berhasil mengundang Chanyeol untuk terus memerhatikannya.

O-O-O

Namanya Do Kyungsoo. Chanyeol baru tau nama gadis yang menarik perhatiannya ini saat rapat besar diadakan oleh anggota kemahasiswaan dan ternyata dirinya berada dalam satu divisi dengan Kyungsoo. Kemarin ia tidak terlalu memerhatikan siap-siapa saja nama maba yang diwawancaranya, karena jujur saja mewawancarai tujuh mahasiswa dalam satu hari itu sangat membosankan dan ia sudah berada di keadaan terlalu jengah untuk mengingat nama seseorang.

Chanyeol memerhatikan setiap gerak-gerik Kyungsoo yang lumayan menghiburnya. Gadis ini hanya duduk diam dengan wajah seriusnya jika tidak diajak bicara oleh teman seangkatannya tetapi mukanya akan terlihat lucu begitu ia mulai berbicara. Sesekali alisnya akan naik turun atau bibirnya akan maju beberapa senti saat ia membalas lawakan temannya.

SRET

Tiba-tiba Kyungsoo mengalihkan tatapan matanya kearah Chanyeol.

Chanyeol hanya bisa mengerjab salah tingkah saat dirinya ketahuan memerhatikan si mungil. Tatapan Kyungsoo pada dirinya belum beralih malah digantikan oleh senyumannya yang membuat kedua pipi gembilnya terangkat hingga matanya menyipit. "Annyeong, sunbae."

Ekspresi Chanyeol seketika ia ubah menjadi lebih dingin. Tatapan mata Kyungsoo yang sedang tersenyum kearahnya ia balas tajam. Kepalanya hanya mengangguk singkat untuk membalas sapaan Kyungsoo dan dirinya mengalihkan perhatiannya dengan pura-pura menulis.

Diujung sana Kyungsoo hanya mengedikkan bahunnya masa bodo saat sapaannya hanya dibalas seadanya oleh sang senior. Ia hanya mencoba ramah.

Apa-apaan itu tadi? Barusan saja ia merasa jantungnya seperti menimbulkan denyut lain saat melihat senyum Kyungsoo.

Tidak. Tidak. Tidak boleh.

Hatinya sudah jadi milik orang lain.

O-O-O

Ini sudah memasuki hari ke empat semenjak dirinya bertemu dengan Chanyeol. Dan terhitung sudah sekitar 56 jam ia belum bertatap muka dengan sosok jangkung tersebut.

Hari ini dokter Choi sedang berada di luar kota dan kemungkinan besar Chanyeol akan datang ke Rumah Sakit untuk menggantikannya. Mengetahui fakta tersebut Kyungsoo jadi kurang bersemangat sekarang.

Pintu utama bangsal UGD terbuka dilanjutkan dengan munculnya sosok yang sedari tadi tidak Kyungsoo harapkan kehadirannya. Tatapannya menjelajah keseluruh ruang UGD dan saat bertemu pandang dengan Kyungsoo pria itu langsung mengalihkan tatapannya.

Mungkin ia masih kesal dengan kejadian empat hari yang lalu? Mana Kyungsoo peduli. Bukankah kalau mereka saling menjauh itu lebih baik?

Kyungsoo kembali lagi berkutat dengan rekam medik pasien-pasien yang ditanganinya. Hari ini Daehan Ahjussi bisa dipindahkan ke ruang rawat karena kondisinya sudah stabil dan ia ada jadwal pengecekan EKG untuk anak Inhoo yang baru berusia enam tahun tetapi memiliki fibrilasi pada atrium jantungnya. Dan ada sekitar enam pasien lagi yang harus dikontrol keadaannya untuk hari ini. Semoga saja kesibukannya bisa mengurangi kemungkinan dirinya untuk bertemu dengan Chanyeol.

O-O-O

Kyungsoo melirik jam tangannya yang sudah menunjukan pukul dua belas siang. Ini sudah waktunya istirahat dan teman-temannya sudah secara bergantian mengambil waktu untuk makan siang. Ia harus mencari Luhan untuk menemaninya makan di kafetaria.

Kemungkinan besar wanita cantik itu sekarang ada di ruang istirahat. Makadari itu Kyungsoo melangkahkan kakinya ke ruang istirahat.

Saat pintu ruang istirahat terbuka, Kyungsoo tidak mendapati sosok Luhan maupun teman-temannya. Yang ia lihat sekarang malah lelaki tinggi dengan jas sneli yang masih membungkus tubuh kekarnya.

Posisi pria itu sekarang sedang membelakangi Kyungsoo sehingga ia tidak tau siapa yang membuka ruang istirahat. Kyungsoo yang sadar kesempatannya untuk menghindar sangat banyak sehingga langsung membalikkan badannya. Tetapi mungkin keberuntungan belum mau berpihak padanya saat ini, karena saat belum sempat ia menutup pintu Kyungsoo dapat mendengar namanya yang dipanggil dari dalam.

"Kyungsoo." Chanyeol yang sadar bahwa Kyungsoo ada di dekatnya segera mencegah langkah gadis itu yang berniat menjauh. Ia butuh waktu untuk bicara dengan si mungil.

"Nde Sunbae-nim." Kyungsoo masih berdiri di depan pintu saat ia menanggapi panggilan Chanyeol, tidak berani menatap maupun mendekat ke sosok Chanyeol.

"Sunbae? Bahkan kau memanggilku sunbae? Apa kau sebegitu bencinya padaku sampai kau memakai bahasa seformal itu?" Chanyeol melotot tak percaya melihat kelakuan Kyungsoo. Apa gadis ini lupa bahwa mereka pernah punya panggilan sayang? Oke, memang mereka sudah tidak pacaran, tetapi apakah harus sedrastis itu?

Kyungsoo yang mendapat tekanan seperti itu hanya menanggapi Chanyeol dengan jengah. "Sunbae, kita sedang di Rumah sakit. Dan jika sunbae tidak lupa, saat ini kita sedang bekerja. Bersikaplah profesional. Banyak kuping diluar sana yang akan menghujatku jika aku ketahuan berlaku tidak sopan pada seniorku."

Oke alasan yang cukup masuk akal bagi Chanyeol. Dia lupa kalau ia pernah memacari gadis yang pintar berkelit.

"Duduklah." Tangannya menepuk kursi yang berada disampingnya. "Aku mau berbicara denganmu. Berdua," ujarnya kembali tenang.

"Maaf sunbae, tapi aku mau makan dan ini saatnya istirahat. Aku tidak mau kekurangan tenaga nanti karena kehilangan kesempatan untuk makan siang." Wajah datar Kyungsoo mengiringi perkataannya yang menolak secara halus permintaan Chanyeol. Dirinya bahkan sedang mengapresiasi otaknya sekarang karena bisa menolak Chanyeol tanpa mengeluarkan emosinya.

Kakinya sudah siap dilangkahkan keluar dan tangannya sudah akan menutup pintu tanpa mau mendengar respon Chanyeol saat dirasakannya tarikan kasar dipergelangan tangannya membawanya paksa ke ujung ruangan. Dirinya meringis sakit saat dirasanya punggung kecilnya menabrak jendela ruang istirahat yang berhadapan langsung ke sisi luar Rumah Sakit.

Tatapannya langsung beradu dengan tatapan tegas Chanyeol saat dirinya membuka mata. Chanyeol tidak pernah seperti ini kepada dirinya. Baru kali ini Kyungsoo melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Chanyeol marah. Apakah tindakannya tadi keterlaluan?

"Do Kyungsoo, aku sudah cukup berbaik hati untuk memintamu berbicara secara baik-baik. Dan sekarang aku sudah gemas melihatmu yang mencoba menghindar dariku. Aku bilang aku hanya ingin berbicara. Apakah itu terlalu sulit untuk kau lakukan?" Geraman tertahan terdengar dari sela-sela kalimat yang di ucapkan Chanyeol.

Kyungsoo menahan dirinya untuk tidak menangis dihadapan Chanyeol. Tidak sekali lagi. Harga dirinya sudah pernah jatuh dihadapan pria ini dan dia tidak mau mengulangi kejadian yang sama lagi.

Tatapan matanya ia tegaskan mencoba membalas nila hitam dihadapannya. "Sunbae. Aku hanya ingin menegaskan bahwa sudah tidak adalagi bahan pembicaraan yang perlu kita bahas. Lagipula hubungan kita sudah berakhir lama," balasnya tak kalah tajam.

"Aku putus dari Baekhyun." Tukas pria dihadapannya. Mata Kyungsoo membesar sejenak saat mengetahui fakta tersebut. Tanpa sadar bahwa kepalan tangannya yang masih digenggam Chanyeol menegang.

Ekspresinya ia atur kembali sepersekian detik untuk pria dihadapannya ini. "Tidak ada hubungannya dengan ku, Sunbae. Itu kehidupanmu." Balasnya tenang seakan ia lupa bahwa dirinya sempat kaget.

"Ada Kyungsoo. Ada hubungannya denganmu." Tatapan Chanyeol melembut. Tubuhnya ia bawa lebih merapat untuk menghimpit sosok mungil yang hanya mencapai pundaknya ini.

"Karena alasanku putus dengan Baekhyun adalah kau." Bibirnya ia bawa mendekati bibir Kyungsoo saat mengakhiri pernyataannya.

Kyungsoo yang sadar akan apa yang dilakukan Chanyeol selanjutnya segera memalingkan wajah kesamping. Membuat bibir Chanyeol mendarat di pipi chubby Kyungsoo.

Sadar akan penolakan yang di alaminya membuat Chanyeol tersenyum pahit. Dirinya bisa memaklumi tindakan yang diambil Kyungsoo setelah apa yang dilakukannya kepada gadis ini. "Karena Kyungsoo, aku baru sadar kalau hanya bersamamu saja aku bisa merasakan debaran yang aneh. Tidak nyaman memang, tetapi selalu membuatku tenang." Bisiknya lirih tepat ditelinga Kyungsoo.

Hening menyapa keduanya. Kyungsoopun tidak menunjukan respon yang signifikan setelah mendengar pernyataan Chanyeol. Dirinya hanya menunduk untuk menghindari tatapan Chanyeol.

"Cuma itu yang ingin aku sampaikan dari kemarin. Tidak memakan waktu banyak kan?"

Disempatkannya mengecup pipi Kyungsoo sekali lagi sebelum dirinya keluar ruang istirahat.

Tubuh jangkungnya ia bawa lunglai menuju pintu. Ia sadar kesempatan untuk mendapatkan Kyungsoo lagi setelah dirinya yang menyakiti gadis itu sudah tidak ada. Namun sekarang ia sudah lega, setidaknya perasaannya sudah ia sampaikan. Sehingga beban dihatinya yang sudah ia pendam lama bisa terangkat sedikit.

Keadaan Kyungsoo tidak lebih baik setelah kepargian Chanyeol. Tubuhnya ia sandarkan penuh ke jendela belakangnya, melemas seketika saat pintu ruang istirahat sudah tertutup dari luar. Wajahnya memerah padam. Ada sesuatu yang membuat dadanya sakit saat mendengar pernyataan Chanyeol.

Tangannya ia bawa kesebelah kiri untuk mengurangi nyeri yang ia rasakan disana. Airmatanya jatuh satu persatu tanpa bisa ia bendung.

Kenapa ia menangis?

Ia tidak peduli apa status Chanyeol sekarang. Atau perasaan apa yang dialami Chanyeol untuknya sekarang.

Bisa saja itu hanya cara mulut manis Chanyeol dalam merayunya sekali lagi. Otaknya hanya mencoba tidak percaya pada pernyataan Chanyeol. Tetapi jauh dilubuk hatinya ia mengharapkan kalau kata-kata Chanyeol tadi benar adanya.

Katakanlah Kyungsoo munafik. Bilang kalau ia tidak mengharapkan cinta dari Chanyeol lagi tetapi dirinya masih resah saat mendapat pandangan dari mata Chanyeol. Dirinya selalu menekankan bahwa ia sudah tidak memiliki perasaan apapun kepada Chanyeol tetapi dirinya selalu terbayang wajah Chanyeol saat ada yang mengajaknya berkencan sehingga ia selalu menolak semua ajakan tersebut.

Otaknya sekarang hanya mencoba memproteksi hatinya supaya tidak jatuh terlalu dalam lagi. Karena otaknya bisa mengingat rasa sakit yang dialami hatinya saat ia terjatuh.

Tapi sekali lagi ia masuk ke lingkaran perasaan bodoh yang ditujukan untuk Chanyeol. Seakan semua usaha pemikiran logisnya percuma.

Tubuhnya merosot. Kepalanya ia temukan pada lututnya. Isakannya yang belum berhenti terdengar samar karena tubuhnya sedang menunduk.

Eomma. Aku menangis lagi eomma. Aku melanggar janji kita. Maafkan aku. Tapi ini sangat menyakitkan...

TBC

catatan eray (part 2):

Pendek? Memang. Entah kenapa lagi gaada feel buat nulis. Dan ini menye gagal :"((

Maafkan daku reader-nim

Terimakasih buat dukungan di kolom reviewnya, untuk:

LisnaOhLu120, Chansoo, Vteo, shosamh, indriichan, pororocrong, Taomio, WKCS-hyun, nuperlan, Luckyi, park28sooyah, , puji lestari, SooieBabyUke, chansoo, squishypenguins, sugaminseokkim dan DOHXO GS.

Yang udah ninggalin reviewnya untuk ff ece-ece ini. Jujur aja awalnya rada ga pede buat publish cerita ini, soalnya kayaknya kalo di ff itu ChanSoo masuk ke crackpair padahal momen mereka banyak banget.

Mungkin disini ada yang bingung kenapa Chanyeol belom lanjut jadi dokter, tapi kenyataannya memang begitu kak.. Calon-calon dokter itu waktunya banyak kebuang buat nunggu gelombang UKDI (UN-nya dokter) belom lagi nunggu hasilnya, jadi banyak waktu yang kebuang disitu. Belom ngalamin sih, tapi cerita dari alumni di kampus banyak yg bilang begitu huhu, makanya disini dibikin si Chanyeol dapet pengisi waktu luang gitu -ngarang banget

Okay, See you next time :D

Saranghae (love) (love)