Blank Space

By: Kei Tsukiyomi

.

.

Author's Note: Semoga kalian menyukai ff saya yang ini.

Warning: AU, OOC, Typos, GS Hyuk!, pscho Hae! Dll DLDR!

Pair: Haehyuk

Rate: T+ dan bisa meningkat seiring berjalannya waktu. Kemungkinan loh ya :3

Happy Read.

.

^-^v

.

.

.

"Tunggu sebentar." Suara bel yang terdengar membuat seorang gadis segera melangkahkan kaki jenjangnya ke arah pintu dan membukanya.

"Ada paket untuk nona Lee Hyukjae." Gadis itu-Hyukjae- tersenyum senang dan segera mengambil paket berukuran medium berbalut pita berwarna biru safir kesukaannya dari seorang kurir.

"Terimakasih." Hyukjae sedikit membungkukkan badannya setelah menandatangani tanda terima paket tersebut, membuat rambut cokelat madu panjangnya berayun pelan.

Menutup pintunya, Hyukjae melangkah dengan riang kembali ke kamarnya.

"Hadiah lagi dari secret admirermu eh?" Hyukjae mengangkat kepalanya untuk menemukan sahabatnya yang duduk di tempat tidurnya.

"Iya, Sungminie." Hyukjae tersenyum memperlihatkan gusi merahnya yang membuatnya terlihat imut. Gadis berparas manis itu segera mendudukkan dirinya di tempat tidur dan membuka paketnya dengan senandung riang. Sungmin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sahabatnya.

Mata jernih Hyukjae berbinar begitu mendapati sebuah sepatu sport berwarna putih incarannya yang tidak bisa terbeli karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan. Belum lagi sekotak susu stroberi dan hoodie yang lagi-lagi ia inginkan. Hyukjae menjerit senang dan mendekap paketnya dengan rasa bahagia. Sungmin membulatkan matanya saat melihat sepatu keluaran terbaru yang ia ketahui harganya sangat mahal.

"Hyukie, astaga. Bukankah ini sepatu yang sangat kau inginkan itu? Ini kan sangat mahal, bagaimana bisa?" telunjuk Sungmin mengarah pada sepasang sepatu di dekapan Hyukjae. Hyukjae mengangguk semangat. Gadis itu mengambil surat yang tersedia dan membacanya bersama Sungmin.

Apa kau senang, bulanku?

Aku tau kau sangat menginginkan sepatu ini. Tidak ada yang tidak ku ketahui tentangmu, sayang.

Akan kuberikan apapun untukmu.

Aku mencintaimu Lee Eunhyuk.

Kau milikku

-LDH_

"Kenapa si mister LDH mu ini selalu memanggilmu Eunhyuk? Apa dia tidak salah orang?" Tanya Sungmin dengan kerutan di dahi begitu selesai membaca suratnya. Hyukjae menggeleng pelan.

"Eunhyuk itu nama panggilanku saat masih kecil. Aku juga tidak tau kenapa dia bisa mengetahui nama kecilku. Apa mungkin LDH ini teman kecilku?" Hyukjae menaruh telunjuknya di dagu dan memasang pose berpikir yang sangat menggemaskan. Hyukjae menjerit saat Sungmin mencubit pipi putihnya dengan cukup keras.

"Ish, sakit tau."

"Hehe… maaf. Habis kau sangat imut sekali Hyukie. Andai aku pria, aku pasti sudah memakanmu sekarang juga." Hyukjae mengerucutkan bibirnya dan Sungmin tertawa.

"Eh tapi, apa ini tidak sedikit menakutkan, Hyukie?"

"Apanya?"

"Si LDH ini. Dalam setiap suratnya dia selalu mengklaimmu sebagai miliknya. Dia juga selalu memberikan semua yang kau inginkan dengan tiba-tiba. Apa itu tidak menakutkan? Kau kan tidak tau siapa dia? Aku takut dia mempunyai niat jahat padamu." Hyukjae tersenyum lembut mendengar perhatian sahabat terbaiknya. Sungmin sudah ia anggap sebagai keluarganya. Gadis imut itu sudah seperti kakak baginya. Hyukjae bertemu Sungmin pertama kali saat menyewa flat untuk mencoba hidup mandiri. Sungmin yang kebetulan sudah tinggal terlebih dahulu di sana banyak membantu Hyukjae hingga lama kelamaan mereka menjadi akrab seperti sekarang.

"Aku memang tidak tau siapa dia, tapi kurasa dia tidak punya niat jahat padaku. Selama 3 tahun ini dia tidak pernah mengirimkan yang aneh-aneh padaku. Malah dia selalu memberi semua yang kuinginkan. Kami bahkan tidak pernah bertemu. Dan entah kenapa aku selalu merasa terlindungi. Mungkin terdengar aneh, tapi itulah yang kurasakan, Minnie. Dia seperti malaikat penjagaku yang mengawasi dari jauh." Jelas Hyukjae dengan senyum manis membuat Sungmin juga tersenyum. Hyukjae memang sangat lugu. Dalam hati Sungmin berjanji untuk menjaga Hyukjae dari kemungkinan terburuk. Ia masih menaruh curiga pada LDH ini. Bahkan mereka sama sekali tidak tau apapun tentangnya. Yang jelas LDH ini seorang lelaki. Karena ia selalu mengklaim Hyukjae sebagai miliknya. Semoga tidak terjadi apapun pada Hyukjae, doa Sungmin dalam hati.

"Kau sudah memberitau orangtuamu di Busan tentang ini?"

"Belum, tapi pasti nanti kuberitahu." Sungmin mengangguk. Gadis itu bangkit dan merapihkan bajunya.

"Ayo pergi, kita harus membeli peralatan tugas kuliah kita secepatnya. Ini sudah siang." Hyukjae mengangguk dan mulai merapihkan tempat tidurnya sementara Sungmin menunggu di ruang tamu. Jemari lentik Hyukjae terulur mengambil surat yang tadi dibacanya. Ia mengelus surat itu dan tersenyum lembut.

"Terimakasih karena selama ini kau selalu memberikan segalanya untukku, kau juga selalu menjagaku. Kuharap kita bisa bertemu secepatnya. Aku… juga mencintaimu." Hyukjae menutup wajahnya yang memerah dengan kedua tangannya. Ia segera meletakkan surat itu di laci khusus tempat semua surat yang diterimanya dan segera keluar menemui Sungmin.

Selama bertahun-tahun mendapat surat-surat manis ditambah semua hal yang disukai, membuat Hyukjae tanpa sadar jatuh cinta pada secret admirer yang dipanggilnya malaikat penjaga. Mereka memang tidak pernah bertemu, tapi entah kenapa Hyukjae selalu merasa nyaman menerima surat-surat yang selalu mengklaimnya itu. Mungkin terlihat mustahil dan aneh. Tapi Hyukjae benar-benar jatuh cinta pada LDH ini. Semoga mereka bisa bertemu.

.

"Aku lebih mencintaimu, sayang. Tenang saja, sebentar lagi kita akan bertemu. Aku akan membawamu dan menikahimu segera. Kau milikku yang paling berharga. My precious jewel." Sebuah seringai tersemat pada wajah seorang lelaki tampan yang tengah duduk mengawasi monitor. Ia menghisap rokok dan menghembuskan kepulan asap ke udara.

"Kau milikku Lee Eunhyuk. Selamanya!"

Satu yang tidak disadari Hyukjae adalah bahwa flatnya telah terpasang kamera tersembunyi dan alat penyadap lainnya. Tersebar di seluruh ruangan, kamar tak terkecuali. Tentu saja sang pelaku adalah LDH itu sendiri. Hyukjae sudah seperti obsesinya. Akan ia lakukan segala cara untuk mendapatkan miliknya.

"Aku akan ke kamarmu malam ini," bisiknya dengan suara rendah.

.

To Be Continued

.

Hai… saya kembali membawa ff baru. Sepertinya reader sudah tau siapa itu LDH haha…

Silahkan tinggalkan jejak jika ingin mengetahui kelanjutan cerita ini. Mungkin ini hanya twoshoot atau threeshoot. Tidak akan panjang-panjang.

Untuk febri, nih request kamu, sebenernya bukan req juga sih karna aku juga pengen buat ff model begini. Jangan lupa THRnya ya~ :v

Okeh, jangan lupa review ya.

Terimakasih.

Bye~