Before...
Angin sepoi tiba-tiba tertiup ke arah mereka. Cukup kuat hingga mampu menerbangkan rambut panjang Sungmin. Wajah cantik yang selama ini tertutup oleh poni dan rambutnya menjadi terlihat jelas. Kyuhyun yang kala itu masih memandangnya, menjadi terkesiap.
Wajah itu... mata itu...
Kyuhyun mengepalkan kedua tangannya dengan cukup kuat. Selama ini ia memang tak pernah melihat langsung keseluruhan wajah Sungmin. Namun kali ini benar-benar terlihat jelas. Sungguh ini membuatnya tak berdaya.
'Aku benar-benar tak memiliki muka lagi untuk bertemu denganmu, Sungmin. Kesalahan ini sungguh besar. Bahkan tak termaafkan, sekalipun itu oleh Tuhan.'
.
.
.
'Tapi, maafkanlah aku...'
**JLee137**
JOURNEY FOR A REMEMBRANCE
Cast:
CHO KYUHYUN
LEE SUNGMIN
Others (Coming Soon)
Genre:
Fantasy
Romance
Adventure
Rating:
Teen (T)
Summary:
Perlahan, namun pasti masa lalu Kyuhyun mulai terbongkar. Tampaknya lelaki itu telah mengingat apa siapa dirinya. Namun ada apa dengan Sungmin? Apa sebenarnya hubungan Sungmin dan Kyuhyun di masa lalu?/ "Kalian sangat mirip. Bahkan hatiku tak dapat membedakannya."-Kyuhyun./ KyuMin, GS, DLDR/ Chap 6 is UPDATED!
Disclaimer:
This story is mine, but the casts are ours. Kisah ini terinspirasi pada sebuah game yang bernama "Harvest Moon" :)
Okey, happy reading...
.
.
.
"APA?! JADI KYUHYUN BUKAN SAUDARA SEPUPU JAUH DARI RYEOWOOKIE?!" Yesung tidak bisa menahan suara kerasnya setelah mendengar penjelasan dari kakek Kim.
"Begitulah, Oppa. Kami menemukannya tergeletak tak berdaya di balik semak-semak. Kami juga tidak tahu dia itu siapa. Apalagi saat ini Kyuhyun sedang hilang ingatan," jelas Ryeowook.
"Tidak. Malam itu kau mengatakan kalau kau melihat monster kan, Ryeowook?" Tanya Kakek Kim yang membuat Ryeowook agak terkejut.
Waktu itu Ryeowook berpikir jika dia benar-benar melihat monster bersayap. Tapi karena situasinya yang gelap dan kenyataan bahwa sesuatu yang ia anggap sebagai monster, nyatanya adalah sesosok manusia yang tergeletak pingsan.
"Ya, memang. Tapi, aku hanya salah melihat kan? Buktinya yang kita lihat itu manusia. Meskipun dia tengah kehilangan ingatannya."
"Mungkin kau belum tahu, Ryeowookie. Untuk beberapa detik aku masih bisa melihatnya. Sayap berwarna gelap, aku tidak yakin itu warna apa karena kegelapan, yang menutupi tubuhnya. Namun tiba-tiba, sayapnya menghilang dan bentuk tubuhnya yang menyerupai burung pun perlahan berubah menjadi tubuh manusia," jelas Kakek Kim yang membuat dua orang di hadapannya itu cukup terkejut.
"APA?!" Teriak Ryeowook dan Yesung bersamaan.
"Kenapa Harabeoji tidak mengatakannya dari awal? Jika begini... aissshhh..." Entah kenapa Ryeowook jadi kesal sendiri karena kakeknya yang terlalu pintar menyimpan rahasia.
"Benar! Padahal keberadaan Werephoenix dan Werebird adalah hal yang langka. Ah!" Lihatlah! Bahkan Yesung jadi ikutan kesal. "Tapi... aku tidak melihat Sungmin dari kemarin. Mungkinkah dia bersama Kyuhyun? Kudengar mereka berlatih bersama. Tidak, lebih tepatnya Sungmin yang mengajari Kyuhyun berpedang."
Kakek Kim mengelus janggut putihnya sambil memejamkan mata. Terlihat seperti tengah memikirkan sesuatu. "Hmm... Pedang Raventhm yang dipegang Kyuhyun. Sebenarnya aku mendapatkan itu dari Sungmin. Ia berkata jika pedang tersebut adalah peninggalan ibunya bersamaan dengan sepucuk surat."
Sontak Yesung dan Ryeowook memandang Kakek Kim dengan tatapan yang sulit diartikan. Terlalu banyak rahasia yang selama ini Kakek Kim simpan hingga mereka tak lagi berselera untuk mengekspresikannya.
"Mungkin harabeoji bisa menuliskan semua rahasia itu di dalam sebuah buku. Biar kami membacanya hingga habis," ucap Yesung dengan nada kesal disertai dengan decihan di akhir kalimatnya. Hal ini diperparah dengan ekspresi Ryeowook yang sepertinya sangat kesal dengan seorang lelaki paruh baya ini.
"Harabeoji selalu begitu. Sengaja mengungkapkan rahasia sedikit demi sedikit agar dapat melihat ekspresi terkejut kami." Ryeowook mengerucutkan bibirnya kesal.
Kakek Kim tertawa. "Hei, jangan menjelek-jelekkan Harabeoji seperti itu. Usia Harabeoji sudah lanjut begini, ya tidak bisa dipaksa untuk mengingat segala rahasia yang aku dapatkan. Harus ada sesuatu yang dapat membangkitkan ingatan itu."
Ryeowook dan Yesung menghela nafas mereka bersamaan. Orang-orang yang kompak :v. Namun dari kalimat Kakek Kim barusan, Ryeowook teringat akan satu hal. Setahunya, saat ini Kyuhyun tengah kehilangan ingatannya. Besar kemungkinan ada sesuatu di sini yang dapat membangkitkan ingatan itu. Apakah pedang Raventhm? Tidak ada yang tahu hubungan seperti apa yang Kyuhyun miliki dengan pedang Raventhm tersebut. Tapi…
"Ah ya, Harabeoji. Kau tadi mengatakan mengenai ibu Sungmin Eonni dan sepucuk surat? Bisakah Harabeoji jelaskan?"
Kakek Kim kembali mengelus janggutnya. Sejujurnya ia tak terlalu tahu tentang yang satu ini. Sungmin bahkan tak pernah menjelaskan mengenai apa isi surat itu ataupun mengenai ibunya. Lelaki paruh baya ini hanya sekedar tahu. Dilihatnya Yesung yang tampak menunjukkan ekspresi aneh. Ia terlihat seperti tengah memikirkan suatu masalah. Mungkin dapat diasumsikan jika Yesung sedikit tidaknya tahu tentang masalah Sungmin dengan ibunya. Itu pun kalau gadis introvert itu mau sedikit terbuka pada orang-orang di sekitarnya.
**JLee137**
Angin yang beberapa saat lalu berhembus di antara dua insan itu, kini telah tiada. Helai rambut seorang gadis yang tadinya beterbangan ke belakang kini telah kembali ke asalnya. Kyuhyun beralih memandang ke arah depan lalu tersenyum kecil. Ah… sedikit bernostalgia juga tidak apa-apa. Lagipula orang itu sudah pergi dari kehidupannya.
"Aku tahu kau sejak tadi memperhatikanku dengan wajah aneh," ujar gadis di sebelahnya itu tiba-tiba, Sungmin, yang kontan membuat Kyuhyun kehilangan pikirannya karena terkejut.
"Huh? Ti… tidak. Ma… maksudku kau jadi lebih cantik bila rambutmu diikat kuda dengan menyisakan sedikit poni," Kyuhyun memberi saran sambil tersenyum.
"Jadi sekarang kau sedang menggodaku?" Kyuhyun merasakan aura yang tidak enak di balik tatapan Sungmin yang cenderung tanpa ekspresi.
Dengan memperhatikan segala resiko yang nantinya akan ia terima, Kyuhyun memberanikan diri tersenyum lebih manis lagi – Yeah, meskipun itu bukanlah senyuman manis – sambil berjalan mendekati Sungmin. Anehnya gadis itu sama sekali tak bergerak dan hanya memandang Kyuhyun datar. Jadilah kini jarak di antara mereka tinggal beberapa centi lagi.
Dengan penuh kewaspadaan, namun tetap tenang, lelaki itu menyampirkan rambut Sungmin ke belakang telinga dan sedikit merapikan poninya yang terlalu panjang. Ia yakin setelah ini Sungmin akan langsung memukulnya karena berani bertindak seperti itu. Tapi… gadis itu sama sekali tidak bergerak! Seolah ia tengah menunggu tindakan Kyuhyun selanjutnya.
'Eh?' batin Kyuhyun bertanya-tanya. 'Baiklah, kita coba yang lebih ekstrim.'
Satu tangan Kyuhyun bergerak menyusuri pipi halus Sungmin. Entah kenapa lelaki itu sangat suka menggoda gadis ini, gadis yang sama namun berbeda. Ia jelas tahu itu. Mereka memang memiliki rupa yang sama, sifat yang sama, dan senyum yang sama. Tapi ada satu hal, mereka jelas-jelas berbeda. Kyuhyun yakin tidak ada manusia satupun di dunia ini yang suka jika diri mereka disamakan dengan yang lain, sekalipun itu dengan keluarga mereka. Yeah, mungkin pengecualian bagi orang tua dan anak dalam urusan wajah.
Baiklah, kembali pada tindakan Kyuhyun yang cukup ekstrim itu. Tidak ada yang menyangka jika Sungmin akan memejamkan matanya. Kau tahu itu?! SUNGMIN MEMEJAMKAN MATANYA! Ada apa sebenarnya ini? Gadis itu seolah-olah ingin membiarkan Kyuhyun melakukan hal yang lebih jauh.
"Su… Sungmin… ka… kau…"
DUAKKK!
Namun tidak ada yang menyangka jika gadis itu telah menyiapkan sebuah PUKULAN SAYANG yang maha dahsyat, khusus untuk Kyuhyun edisi terbatas dan gratis. Jarang-jarang ada orang yang pukulannya menghasilkan asap sebanyak ini.
"DARIPADA KAU MELAKUKAN HAL BODOH SEPERTI ITU, LEBIH BAIK KITA MELANJUTKAN PERJALANAN DAN SEGERA MENGAKHIRI SEMUA INI! DASAR BODOH!" Yeah, pada akhirnya cacian yang berhasil Kyuhyun dapatkan setelah semua ini. Menyesal ia karena merasa Sungmin tengah memberi sinyal padanya. Nyatanya itu tidak mungkin.
"Kau kejam sekali. Padahal aku hanya berniat merapikan rambutmu saja. Apa kau tidak kepanasan dengan rambut seperti itu, Minimin?" Kyuhyun mengusap-usap kepalanya yang agak pening.
"Terserah aku ingin melakukan apa terhadap rambutku. Dan satu lagi, namaku SUNGMIN!" Gadis itu pergi meninggalkan Kyuhyun dengan raut wajah yang mengerikan.
Kyuhyun menghela nafas berat melihat langkah kesal gadis itu. Dengan malas lelaki itu bangun dari posisi telentangnya dan segera menyusul Sungmin. Tapi tidak apa-apa. Selama Sungmin tidak mengetahui kebenaran akan dirinya, berpura-pura untuk tidak tahu apa-apa itu menjadi pilihan yang paling baik.
.
.
.
Hampir tiga jam dua orang itu menyusuri desa ini. Sepertinya tak ada hal yang aneh. Seluruh penduduk tampak biasa saja. Berbeda dengan malam itu, Kyuhyun kira kondisi desa ini bagaikan neraka yang penuh dengan kekangan di mana-mana. Misalnya para prajurit yang selalu berlalu-lalang di jalan untuk mengawasi segala kegiatan yang penduduk sini lakukan atau pengawasan lainnya. Seperti seekor anjing yang disebut 'Rozoro' itu. Nama yang aneh memang untuk seekor anjing.
"Sejak awal aku sudah menduganya." Sontak Kyuhyun berpaling menatap Sungmin heran.
"Tentang apa?" Tanya Kyuhyun yang sedikit menaruh kecurigaan pada perkataan Sungmin.
"Tentang siapa sebenarnya dirimu."
DEG!
Tidak! Bukan sekarang! Sungmin tidak seharusnya mengetahui siapa aku sebenarnya untuk saat ini. Batin Kyuhyun penuh ketakutan. Semuanya akan berakhir jika kebenaran itu terungkap sekarang juga. Tentang apa yang ia lakukan di masa lalu.
"Ma... maksudmu?"
"Sejak awal kau sudah berbohong kan?"
"Eh? Berbohong?"
"Ya. Ini mengenai sepupu jauh Ryeowook. Sejak awal aku sudah curiga dengan hal ini. Dia selama ini hanya cerita jika di dunia ini hanya Harabeoji-lah yang ia miliki. Lalu sekarang, tiba-tiba kau datang dan berperan sebagai sepupu jauh Ryeowook? Bukankah itu aneh?"
Kyuhyun menghela nafas lega. Setidaknya Sungmin tidak berbicara mengenai hal yang selalu ia takutkan. "Kau benar. Sebenarnya aku tersesat di sini dalam kondisi hilang ingatan. Harabeoji dan Ryeowook mau berbohong demi melindungiku."
"Apa itu sebabnya kau berani menelusuri Hutan Raven untuk mencari masa lalu yang terlupakan olehmu?" Kyuhyun mengangguk.
"Ya... dan aku-..."
"ITU MEREKA! MEREKA PENYUSUP!"
Perkataan Kyuhyun terpotong karena suara teriakan tak dikenal muncul. Orang itu menunjuk mereka berdua. Dengan beberapa prajurit lainnya yang siap di barisan belakang.
"ROZORO TELAH MENCIUM KEBERADAAN MEREKA. SESUAI PERINTAH RAJA, TANGKAP MEREKA!"
Sontak ini membuat Kyuhyun maupun Sungmin terkejut bukan main. Saat ini tak ada pilihan lain selain melarikan diri. Sungmin bertindak cepat dengan menarik tangan Kyuhyun yang masih terpaku oleh para pasukan prajurit berkuda itu.
"Sial! Kita akan segera tertangkap jika tak melakukan sesuatu." Sungmin dapat melihat pasukan yang semakin dekat dengan mereka itu.
"Lari dan lari! Lari sekencang yang kau bisa, Sungmin!"
Tanpa peduli apapun, pikiran mereka saat ini hanya terisi dengan kata "lari". Kyuhyun dan Sungmin terus berlari hingga mereka berhasil keluar dari kawasan tempat tinggal Bangsa Hamonhu. Tak peduli meski harus berhadapan dengan para monster.
"Tidak! Kita tidak bisa terus melakukan ini." Sungmin menghentikan aktivitas larinya, otomatis Kyuhyun juga ikut berhenti. Gadis itu mengeluarkan sebuah benda dari dalam kantongnya. Itu adalah ikat rambut! Sungmin akhirnya mengikat rambutnya membentuk ekor kuda.
Kyuhyun nampak terkejut, tapi ia lebih terkejut lagi ketika Sungmin mengeluarkan dua pedangnya sekaligus. Oi! Dia bercanda kan?! Apa ia berniat melawan mereka semua? Batin Kyuhyun tak percaya. Sungmin mulai memasang kuda-kudanya dan menunggu pasukan itu menjadi semakin dekat.
Entah ini benar atau tidak, Kyuhyun melihat kilatan aneh di mata Sungmin. Lelaki itu berdiri tepat di samping Sungmin. Karena posisi gadis itu yang agak menyerong, Kyuhyun jadi bisa melihat dengan jelas ekspresinya. Satu hal yang tidak dapat Kyuhyun sangka. Sungmin seperti orang kesetanan yang haus akan darah. Seperti Demon Knight yang diperalat oleh Bangsa Phoenix di masa lalu.
"Tidak, Sungmin!"
Terlambat. Kyuhyun terlambat. Sungmin telah bertindak lebih dulu. Benar saja! Ia seperti seseorang kesetanan yang menebasi siapapun yang ada di hadapannya. Kyuhyun hanya berharap apa yang ia takutkan tidak benar.
"Semoga saja orang itu tidak berada di sini. Sungmin bisa dikira sebagai Demon Knight!'
SRETT! WUSSHH!
Merasa ada sesuatu yang melewatinya dengan kecepatan penuh, membuat Kyuhyun terkesiap. Ia bisa merasakan aura ini dengan jelas. Ingin sekali melihat ke belakang, namun pemandangan di depan lebih menyita perhatiannya. Di sana, Kyuhyun bisa melihat dengan jelas...
... punggung Sungmin yang tertancap oleh sebuah panah.
Kyuhyun menunduk dalam. Perlahan tubuhnya bergerak memutar. Lelaki itu kembali mendongak. Dapat ia saksikan dengan mata kepalanya sendiri, seorang lelaku bersayap aneh, lebih tepatnya sayap phoenix dengan warna yang berbeda dari biasanya. Tak bisa Kyuhyun lupakan wajah orang ini. Wajah orang yang membuat orang yang ia cintai di masa lalu pergi meninggalkannya.
"Zhoumi... sialan kau!"
"Yeah! Sepertinya aku mendapatkan apa yang kami cari selama ini. Demon Knight, tapi dia perempuan? Hahh... mungkin gadis itu sengaja menjadikan sosok Demon Knight sebagai seorang laki-laki agar tak mudah tertangkap." Zhoumi tersenyum bangga. Namun tak lama senyuman itu menghilang.
"Tapi wajahnya... dia... mirip sekali dengan wanita itu? Tidak mungkin..."
"Kau benar, Zhoumi. Dia mirip sekali dengan wanita itu. Wanita yang kau rebut dariku."
Sontak Zhoumi beralih menatap Kyuhyun. Ia mengerutkan keningnya heran. "Siapa kau?"
Kyuhyun tersenyum miring. "Tebak saja jika bisa."
Lelaki itu lalu berjalan menuju Sungmin yang pingsan di antara pasukan berkuda tadi yang mati bersama kuda mereka akibat tebasan pedang gadis itu. Kyuhyun mencabut anak panah dari punggung Sungmin. Setelah itu ia menggendongnya dan segera pergi dari tempat itu.
Kyuhyun tidak berlari. Ia berubah menjadi seekor burung phoenix dengan bulu yang berwarna perpaduan antara merah dan emas. Dengan kecepatan kilat lelaki itu terbang tak mempedulikan Zhoumi yang mengepalkan kedua tangannya dengan kuat.
"Demon Knight... Kurang ajar!"
.
.
.
"SUNGMIN?!" Teriak Yesung dan Ryeowook bersamaan setelah melihat darah yang mengalir keluar dari punggung gadis itu. Mereka berdua habis pergi dari suatu tempat, sampai di rumah Yesung, malah mendapatkan berita yang buruk seperti ini.
"Ada apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi pada Sungmin, Kyuhyun?!" Yesung menarik baju Kyuhyun dengan raut wajah penuh amarah.
"Tak ada gunanya untuk marah saat ini, Hyung. Yang hanya bisa kita lakukan saat ini adalah menunggu hingga Sungmin sadar.."
Kakek Kim melerai keduanya. "Itu benar. Saat ini keselamatan Sungmin adalah yang terpenting. Kita biarkan tabib Shin melakukan pekerjaannya."
"Eonni..." panggil Ryeowook dengan suara serak. Ia hampir menangis melihat Sungmin yang tengah diobati oleh tabib.
Yesung menghela nafas berat. "Setelah ini kau harus menjelaskan semuanya, Kyuhyun!"
Kyuhyun memejamkan matanya lelah lalu duduk di kursi untuk mengistirahatkan tubuhnya. Masih teringat jelas di benaknya dengan kejadian tadi. Selama puluhan tahun ia diperalat oleh Bangsa Phoenix yang egois itu. Kali ini dirinya tak akan tertipu lagi. Ras Werephoenix hampir berakhir di tangan mereka. Kenyataan itulah yang membuat Kyuhyun sadar bahwa ia harus menghentikan semuanya.
Tak lama kemudian, sang tabib yang mengobati Sungmin telah berdiri tegak. Sontak semua orang yang ada di sana mendekati tabib tersebut.
"Bagaimana, Tabib Shin? Apakah luka Sungmin sangat parah?" Tanya Yesung panik.
"Kalian tenang saja. Cukup dengan oleskan krim ini pada lukanya, ia akan segera sembuh dalam beberapa hari. Dan juga minumkan padanya ramuan ini setiap dua kali sehari, pagi hari setelah makan dan malam hari sebelum tidur." Tabib Shin memberikan satu wadah kecil berisi krim berwarna coklat gelap dan tiga bungkus ramuan.
"Bagaimana caranya meracik ramuannya?" Kakek Kim memperhatian ramuan yang berbeda itu.
"Kau tinggal mencampurnya dalam satu wadah. Masing-masing satu sendok makan. Lalu diseduh dengan air hangat. Berikan secara rutin agar nona ini bisa segera pulih," jelas Tabib Shin yang lalu merapikan seluruh barang-barangnya.
"Baiklah, terima kasih, Tabib Shin."
"Ya, tak masalah. Itu sudah menjadi tugasku, bukan? Aku permisi dulu."
Ketiganya memperhatikan tabib paruh paya itu hingga ia keluar dari rumah ini. Setelah itu perhatian mereka kembali tertuju pada sebuah kamar di mana seorang gadis tengah terbaring di sana.
"Sebaiknya kita biarkan Sungmin beristirahat dulu," saran Kakek Kim saat menyadari mereka semua ingin masuk ke dalam untuk melihat keadaan Sungmin.
Kakek Kim, Ryeowook, Yesung, dan Kyuhyun akhirnya memilih untuk duduk di ruang depan. Seketika aroma citrus terasa di indra penciuman. Jelas saja. Sewaktu Kyuhyun membawa Sungmin kemari, saat itu juga Ryeowook tengah meracik fragrance citrus. Namun karena keadaan yang darurat, pekerjaannya masih harus ditunda dulu.
"Baiklah. Kyuhyun, bisa kau tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Sungmin?" Yesung kembali menunjukkan wajah tenangnya, seperti biasa. Ini membuat Kyuhyun agak merasa lega.
Lelaki itu menghela napas sejenak sebelum menjelaskan. "Jadi begini. Aku dan Sungmin menyusuri hutan Raven untuk mencari tempat tinggal banga Hamonhu. Namun saat berada di sana..."
Kyuhyun menceritakan bagaimana prajurit berkuda itu mengejar, bagaimana Sungmin menghajar mereka, dan bagaimana seseorang dari bangsa Phoenix menembakkan anak panah pada Sungmin.
"Apa kau bilang?! Kalian... Kenapa kalian melakukan hal itu?! Kau, Kyuhyun! Kalau kalau kau ingin mendapatkan lagi ingatanmu, jangan pernah libatkan Sungmin!" Yesung menunjuk wajah Kyuhyun sambil memperlihatkan eajah penuh amarahnya.
Kontan Kyuhyun terkejut dengan perkataan Yesung. 'Dia tahu?'
"Ba... bagaimana kau tahu kalau aku sedang hilang ingatan?"
"Harabeoji yang memberitahukannya pada Yesung oppa, Kyu. Malam itu harabeoji melihatmu dengan say-.." Ucapan Ryeowook terpotong begitu saja karena Kakek Kim yang duduk di sebelahnya segera menginjak kakinya sehingga gadis itu harus menunduk menahan sakit. Kakek yang agak kejam.
"Huh? Dengan... apa?"
"Maksudnya melihatmu yang terbaring lemah di balik semak-semak," ujar Kakek Kim tenang tanpa mempedulikan bibir Ryeowook yang sejak tadi berkomat-kamit tidak jelas.
Kyuhyun mengangkat sebelah alisnya. "Oh... ah ya, aku ingat bahwa ada urusan yang belum aku selesaikan. Aku akan kembali sebelum pukul 9 malam."
**JLee137**
Suasana di daerah perbatasan antara Desa Elfsara dengan keempat hutan masih sepi seperti biasa. Hanya ada suara angin yang menggerakkan dedaunan yang berserakan di jalan. Hari hampir sore hari, namun sangat gelap karena lebatnya pepohonan hingga cahaya sulit masuk. Bisa dikatakan perbedaan antara malam dengan siang itu tidak ada.
Seorang lelaki dengan sayapnya tengah duduk di atas batang pohon, seolah sedang menunggu sesuatu. Mungkin saja memang seperti itu. Karena baru saja muncul lelaki lain dengan wajah datar dan sedikit amarah dalam kedua matanya. Ia berjalan cepat menuju pohon di mana ada lelaki tadi.
"Sudah kuduga kau menungguku di sini, Zhoumi."
Lelaki yang dipanggil Zhoumi itu menyeringai. "Tidak mungkin seorang predator mau melepas mangsanya. Kau adalah mangsaku sekarang, Demon Knight. Atau mungkin, Marcus Cho. Satu-satunya pemilik darah murni Phoenix yang berhasil hidup sampai sekarang."
"Mangsamu? Ck! Jadi dengan kata lain, kau ingin membunuhku?" Lelaki tadi, yang kita ketahui adalah Kyuhyun.
"Tidak, yeah meskipun aku ingin. Tapi sayangnya kau berada dalam perlindungan Raja."
"Raja Verald rupanya telah salah memilih seorang penasehat. Aku tahu sebenarnya dia adalah seorang raja yang baik, meski mudah untuk ditipu. Dan kau! Kau memanfaatkan kelemahannya itu. Kau berkata darah Werebird tak pantas untuk hidup di dunia ini. Kau menuduh mereka telah menghina bangsa Phoenix dan Werephoenix. Bahkan dengan bodohnya aku sempat mempercayai hal tersebut."
"Dan kau akhirnya melakukan eksekusi itu kan, Tuan Algojo? Aku tidak menyangka jika hatimu ternyata sekuat itu. Aku tahu kau sering melakukannya, tapi untuk seorang wanita sepertinya... yeah. Ku akui kau hebat."
"Brengsek! Bagaimana bisa Raja Verald menjadikanmu sebagai penasehat kepercayaannya?"
"Yayaya... aku tahu kau kesal. Tapi sekarang..." Zhoumi memutuskan untuk turun dari batang pohon itu tanpa melakukan apa-apa pada sayapnya. "... tugasku hanyalah membawamu pada raja. Sudah sepantasnya kan jika Werephoenix bergabung dengan bangsa Phoenix?"
"Tidak. Jangan harap aku mau."
Zhoumi tak menyahuti penolakan Kyuhyun ia hanya memandang lelaki itu dengan seringaian yang begitu menyebalkan di mata Kyuhyun. Entah kenapa tangannya terasa gatal untuk mengambil pedang Raventhm dan menebas Zhoumi sekarang juga. Mungkin setelah itu ia merasa puas.
"Zhoumi, gadis yang telah kau lukai tadi, ia adalah putri ayahmu. Usia kita yang tanpa batas memang menjadi pengaruh yang besar. Selamat, kau telah memiliki seorang adik. Yeah meskipun aku tak menyangka jika ayah dan anak sama saja. Tapi tak apa. Lelaki itu sudah mati di tangan ibu dari gadis itu."
Perkataan Kyuhyun sontak membuat Zhoumi terpaku. Tak ada yang tahu seberapa besar hatinya terguncang saat ini. "Kau.. kau bercanda..."
Kini gantian Kyuhyun yang menyeringai puas melihat ekspresi Zhoumi, meski tak dapat dipungkiri hatinya jauh lebih sakit. Sangat sakit hingga ia merasa ingin menghancurkan dirinya sendiri saat ini juga.
"AH! ITU LELAKI TAMPANKU!"
Suara itu... sontak membuat perhatian Kyuhyun dan Zhoumi menjadi teralihkan. Seorang gadis dengan payung merah mudanya berlari ke arah mereka. Kyuhyun mengernyitkan dahinya bingung. Siapa yang gadis ini maksud sebenarnya?
"Oh! Penasihat Zhoumi ternyata ada di sini? Jadi kalian sudah saling kenal ya?" Tanya gadis itu riang.
Tak lama kemudian, muncul seorang lelaki dengan nafas terengah-engah. Sepertinya ia habis berlarian.
"Prinhh... cesshh... Kibumhhh. Hahh... hahh. Prince Siwon telah menunggu anda di taman istana. Tapi anda malah kemari." Ternyata lelaki itu adalah salah satu bodyguard dari Princess Kibum.
"Sebentar, aku ingin berkenalan dengan si Tampan ini." Kibum tersenyum manis kepada Kyuhyun. "Siapa namamu, Tampan?"
"Huh? Umm... panggil saja Kyuhyun."
'Putri yang aneh,' batin Kyuhyun yang merasa agak risih.
**JLee137**
Jam dinding telah menunjukkan pukul 12 malam. Seorang laki-laki melangkah pelan memasuki sebuah kamar. Tampak seorang gadis yang tengah terbaring tak sadarkan diri di sana.
Lelaki tadi tersenyum miris. Ia lalu mengambil kursi dan meletakkannya di sebelah ranjang. Ia duduk di sana dan memperhatikan wajah tenangnya saat tertidur.
"Kau benar-benar mirip dengannya, Min. Sangat mirip bahkan hatiku tak dapat membedakan kalian berdua."
Lelaki itu, Kyuhyun. Ia mendekatkan wajahnya. Tinggal beberapa centi lagi kedua bibir itu menyatu, Kyuhyun tersenyum.
Tidak sekarang...
Pada akhirnya Kyuhyun hanya melayang satu kecupan manis di keningnya. Sebelum benar-benar beranjak dari tempatnya, lelaki itu mengelus sedikit pipi halus Sungmin.
Namun ada hal yang tidak Kyuhyun ketahui. Sungmin sebenarnya telah sadar. Ia mengambil sesuatu dari bawah bantalnya. Sebuah foto seorang gadis yang sangat mirip dengannya.
"Apa yang dia maksud ini? Itu artinya Kyuhyun benar-benar sudah tua."
"Sialan! Lelaki itu kembali melakukannya. Detak jantung ini kembali berdetak kencang. Padahal selama ini susah payah aku menyembunyikannya. Dasar bodoh!"
.
.
.
To Be Continued
Annyeong, Readers-deul! Chap 6 is updated!
Yeah... meski gak ada yang nebak bener sih... kkkkk- tapi gak apa-apa. Memang aku berenacan mau update cepet.
Gimana sama chapter ini? Perlahan masa lalu Kyuhyun mulai terbongkar tuh. Kalau Sungmin masih samar-samar.
Makasih buat yang udah review di chapter sebelumnya. Jangan sungkan buat review lagi, Okay!
Kamsahamnida ^^
See you next chapter :-) ^^
