...

ROLE

...

"Tuan Park, ada yang dapat saya bantu?"

Chanyeol yang tengah tertidur diatas ranjangnya menatap seorang lelaki mungil yang berdiri di sisi samping ranjangnya. Lelaki itu tampak seksi dehan baju khas seorang suster yang terlihat ketat di tubuh semoknya. Belum lagi kaki jenjangnya yang terekspos, karena panjang baju tersebut hanya menutupi sampai pangkal pahanya. Dan belum lagi. Woah! Lihat sebuah ekor kucing yang menggantung di bagian belakang tubuhnya.

"Saya merasakan sakit, sus."

"Bagian mana yang sakit tuan Park?"

Chanyeol menyingkap selimut yang menutupi tubuh tingginya. Tangannya memegang selangkangannya. "Bagian ini, suster. Ini sangat sakit. Dapat anda periksa?"

Suster cantik tersebut mengangguk kecil dengan senyuman manis dibibirnya. Tangannya menjauhkan tangan si pasien yang menutupi selangkangannya yang menggembung. "Saya akan periksa, tuan Park."

Jemari lentik suster tersebut mulai menurunkan karet celana Chanyeol, kemudian meloloskan celana tersebut hingga terlepas dai kaki panjang si pasien. Begitu pula dengan celana dalam yang dikenakan pasiennya tersebut. Mata sipitnya membulat kaget melihat penis si pasien yang berdiri tegak.

"Ya Tuhan, tuan Park! Penis anda membengkak dan tegang!"

"Tolong, suster. Ini sangat sakit."

"Baiklah, saya akan mengobati ini."

Si suster menaiki ranjang yang ditiduri Chanyeol dengan gerakan yang sensual. Ia menggesekkan dadanya yang ia busungkan dengan paha Chanyeol, dan mata sipitnya tidak lepas menatap kedalam mata bulat Chanyeol. Setelah ia berada diatas ranjang, si suster menunggingkan tubuhnya, dengan bagian wajah yang berada tepat dihadapan penis tegak Chanyeol. Hidungnya mengendus-ngendus penis tersebut. "Harum, tuan Park."

Chanyeol yang merasakan hanya dapat menahan nafasnya dengan mata yang terus mengawasi gerakan si suster.

Tangan berjari lentik milik suster memegang lembut penis tersebut. Dengan menggunakan ujung kukunya, si suster menelusuri urat-urat yang mengelilingi penis besar tersebut. Perlahan, bibir tipis si suster mulai mengecup tiap inchi penis tersebut. Mulai dari testisnya, kemudian pangkal penisnya, batang penisnya hingga kepala penisnya tidak luput dari ciuman keringnya.

Belum puas, si suster mulai menjulurkan lidahnya, membasahi penis tersebut dengan air liurnya. Semakin mengkilap, semakin seksi – baginya. Jadi si suster terus menjilati penis tersebut seperti dirinya menjilati ice cream yang tmsudah mencair.

Masih belum puas, si suster memasukkan penis besar tersebut kedalam mulutnya. Mengulumnya hingga ujung penis tersebut menyentuh tenggorokannya. Dengan gerakan yang cepat, ia memompa kepalanya, membuat penis tersebut keluar-masuk mulut hangatnya. Gigi rapinya juga ikut bermain, menggesekkan kulit penis tersebut.

"Uuhh."

Mendengar lenguhan dari si pasien, membuat suster tersebut melepaskan kulumannya. Wajahnya menunjukkan kekhawatiran. "Tuan Park, apa saya menyakiti anda?"

Yang lebih tinggi menggelengkan kepalanya dengan wajah frustasi. Tanpa tau malu, Chanyeol menggerakkan pinggulnya, sehingga penisnya – yang masih di genggam suster bergesekkan dengan tangan mungil tersebut.

"Cepat obati saya, suster."

Mata sipit suster tersebut menatap tangannya yang di lecehkan oleh penis besar tersebut. Dengan sengaja, ia semakin mencengkram kuat penis tersebut.

"Tapi tuan, penis anda malah semakin membesar. Sepertinya ini bukan pengobatan yang bagus."

Tanpa berperasaan, suster tersebut meleoaskan genggamannya, kemudian menindih tubuh tinggi si pasien. "Namun sepertinya saya tau pengobatan yang lain, tuan Park."

"Kalau begitu, lakukan saja suster."

Baekhyun – suster seksi tersebut tersenyum manis. Dengan cepat ia meloloskan kemeja yang dikenakan Chanyeol. Tangannya perlahan mengusap dada bidang Chanyeol, sesekali menciumnya dengan mesra. Menggoda puting Chanyeol yang sudah mengeras. Lidahnya juga ikut merasakan bagaimana rasa tubuh pasiennya tersebut. Dan ia dengan lembut menjilat bahkan mengulum puting Chanyeol.

Menggunakan satu tangannya yang lain, ia mengangkat bagian bawah baju susternya, hingga menampakkan penis mungilnya yang sudah tegak dan lubangnya yang diisi oleh vibrator berekor kucing yang bergetar cukup cepat. Baekhyun menekan penisnya dengan penis Chanyeol, menggesekkan penis mereka.

"Bagaimana, tuan? Merasa lebih baik?"

Chanyeol mengangguk. Tangannya terangkat menuju pantat si suster seksi untuk meremasnya. Namun baru saja menyentuhnya, tangannya sudah ditepis oleh lelaki mungil tersebut.

"Anda sedang sakit, tuan Park uuhh. Tidak boleh banyak beraktivitas."

Shit.

Tubuh mungil si suster menjauhi tubuh tinggi si pasien. Ia mengangkat tubuhnya dan berdiri diatas ranjang. Berjalan sedikit hingga selangkangannya berada tepat di atas wajah Chanyeol kemudian berjongkok disana. Ia memegang ekor kucingnya, dan menggesekkannya pada wajah tampan Chanyeol.

"Tuan Park, saya sshh ingin memberikan hiburan untuk anda yang sedang sakit."

Baekhyun melengkungkan tubuhnya hingga membuat pantatnya menungging. Tangannya memegang ujung vibrator kemudian menggerakkannya keluar-masuk lubangnya. Gerakannya ia buat acak, sehingga ujunh vibrator tersebut dapat mengenai titik kenikmatannya lebih banyak dari setiap sisi. Penisnya ia gesekkan pada sandaran ranjang, memberikan rasa menggelitik kasar yang nikmat.

Bosan dengan vibrator yang hanya dapat bergetar, Baekhyun mencabut barang tersebut dengan cepat hingga lubang berkedutnya terlihat jelas di mata bulat Chanyeol yang sedari tadi terpaku disana. Baekhyun menyeringai, kedua tangannya memegang pipi pantatnya kemudian menggoyangkannya berlainan arah. Terlihat pipi pantatnya yang semok itu saling bertabrakan. Setelahnya, kedua tangannya itu membuka lebar lubang analnya.

"Tuan Park, dapat anda menjulurkan lidah anda nghh? Saya akan memberikan obat untuk anda."

Dengan patuh, Chanyeol menuruti apa yang diperintahkan suster kepadanya. Ia menjulurkan lidahnya panjang. Menantikan obat yang akan diberika suster cantik tersebut.

Baekhyun yang melihat lidah panjang Chanyeol langsung merendahkan tubuhnya hingga lidah panjang Chanyeol menyentuh lubang analnya. Bahkan wajah tampan Chanyeol tenggelam dalam selangkangannya.

"Aahh Chanhh~ jilat uuhh..."

Chanyeol itu adalah tipe lelaki yang penurut tapi banyak maunya. Jadi ia menggerakkan lidahnya yang berada didalam lubang anal Baekhyun. Menggerakkan keluar-masuk, menjilati lubang tersebut. Sesekali ia akan menyedot lubang tersebut, membuat desahan yang keluar dari bibir tipis tersebut semakin keras.

Kepalanya menggeleng-geleng cepat dengan lidah yang mengaduk lubang anal si suster yang berteriak penuh kenikmatan. Tangannya gatal ingin sekali menampar pipi pantat Baekhyun ataupun meremas penis mungilnya. Namun itu tidak dapat ia lakukan sekarang.

"Aahh cukup tuan uuhh. Saatnya mengobati nghh penismu."

Si mungil menjauhkan tubuhnya mumbuat Chanyeol mengerang kecewa. Baekhyun berdiri diatas ranjang, kakinya kini berada disamping pinggang Chanyeol. Dengan gerakan yang sensual, lelaki cantik tersebut melepas pakaiannya.

Setelah membuang pakaiannya sembarang, membuat tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun. Ia kembali menjatuhkan tubuhnya hingga menindih tubuh Chanyeol. Menggesekkan penis mereka.

Tangan Baekhyun menggenggam penis Chanyeol, mengarahkan ujung penisnya pada lubang berkedutnya. "Uuhh Chanyeol~"

"Obati dia, sayang."

Baekhyun mengangguk diatas dada Chanyeol. Ia mengangkat pinggulnya, kemudian merendahkannya perlahan-lahan. Membuat penis Besar dan panjang Chanyeol masuk seluruhnya kedalam lubang kenikmatannya.

Ia mendesah lega kemudian meringis pelan merasakan nyeri di sekitar lubangnya. Berbanding terbalik dengan Chanyeol yang mendesah nikmat dengan pinggil yang ia naikkan, membuat penisnya semakin dalam memasuki lubang Baekhyun.

Baekhyun mulai menggerakkan pinggulnya pelan, namun semakin cepat ketika Chanyeol ikut menggerakkan pinggulnya. Tanpa mempedulikan situasi yang telah disepakati, Chanyeol memegang pinggang Baekhyun dan membantu lelaki tersebut menggenjot dirinya. Desahan keduanya saling bersautan.

Merasa ada yang kurang, Baekhyun menegakkan tubuhnya, duduk diatas penis Chanyeol yang menancap pada lubangnya. Kemudian menggerakkan tubuhnya hingga terhentak-hentak. Tangannya bertumpuk diatas perut Chanyeol. Dadanya membusung ketika merasakan garukan menggelitik disekitar putingnya, ia melirik dan mendapati tangan Chanyeol yang bermain disekitar dada dan putingnya.

"Aahh Chanyeol tanganmu uuhh oohh."

Chanyeol tidak mempedulikan ucapan Baekhyun, dia semakin menggoda puting Baekhyun. Memilinnya, menariknya, menekannya. Dia sangat menyukai pemandangan tubuh Baekhyun yang melengkung karena kenikmatan yang diberikannya. Sedangkan tubuhnya semakin bergerak cepat, membuat tubuh si mungil semakin terhentak.

"Chanyeol hhh aku akan AAHH!"

Satu semprotan sperma Baekhyun mengotori perutnya. Lelaki yang lebih tinggi mengangkat tubuh lemas Baekhyun hingga penyatuan mereka terlepas. Setelahnya membanting tubuh mungil tesebut dan membalikkannya.

"Menungging, sayang."

Tanpa banyak suara, Baekhyun menuruti ucapan Chanyeol. Mengangkat bokongnya tinggi-tinggi, sedangkan kepalanya masih menyentuh kasur. Dengan sengaja, Baekhyun mengedutkan lubangnya, seakan memanggil Chanyeol agar tenggelam didalam sana.

Dan lelaki tinggi tersebut paham. Jadi ia kembali menenggelamkan wajahnya disana. Menikmati, menyesap rasa lubang berkedut tersebut. Chanyeol juga beberapa kali mengalirkan air liurnya hingga masuk kedalam lubang Baekhyun, membuat sensasi geli yang dirasakan Baekhyun.

"Masukkan Chanyeol aahh, gatal sekali hhh kumohon aahh~"

Karena Chanyeol lelaki yang penurut, ia langsung mengocok penisnya dan menampar pipi pantat dan lubang Baekhyun dengan penis besarnya. Matanya menatap penuh binar lubang yang berkedut hebat didepannya. Tanpa sebuah oeringatan, Chanyeol langsung menghentakkan penisnya kasar yang langsung dihisap dengan lapar oleh lubang anal Baekhyun.

Sedangkan si mungil hanya dapat melonglong nikmat.

Tanpa menunggu waktu lama, Chanyeol segera menggerakkan pinggulnya menggenjot lubang lapar Baekhyun. Tangannya menampar pipi pantat Baekhyun hingga memerah. Bibirnya beberapa kali mengeluarkan geraman nikmat.

Ditengah genjotannya, Chanyeol berhenti membuat Baekhyun mengerang gusar. Tangan lebar Chanyeol kembali menampar pipi pantat Baekhyun. "Bergeraklah."

Baekhyun yang sudah sangat frustasi dengan kenikmatan yang dialaminya, langsung menggerakkan tubuhnya hingga penis Chanyeol yang diam kembali bergesekkan dengan dinding lubangnya. Demi Tuhan! Lubangnya sangat gatal!

Tanpa diketahui oleh Baekhyun, Chanyeol mengambil ponselnya dan merekam bagaimana Baekhyun menggerakkan pinggulnya hingga membuat penis Chanyeol keluar-masuk lubang kenikmatannya. Bagi Chanyeol, pemandangan ini sungguh indah sehingga ia tidak akan membiarkan ini tidak tersimpan didalam memorinya.

Karena cukup frustasi dengan gerakan Baekhyun yang melambat, Chanyeol kembali menyimpan ponselnya diujung ranjang kemudian memegang kembali pinggang Baekhyun dan menggenjot brutal lubang anal tersebut. Membantu kedua agar mendapati puncak kenikmatan semakin dekat.

Chanyeol menempelkan tubuhnya pada punggung Baekhyun dan meremas penis mungil susternya ini. Ia merasakan penisnya semakin membesar dan lubang Baekhyun yang menyempit. Tangannya menggenggam erat penis Baekhyun dan semakin kuat menghentakkan pinggulnya.

Hingga kedua sampai pada puncak kenikmatan dengan Baekhyun yang mengotori sprei dan tangan Chanyeol, sedangkan Chanyeol yang menembakkan benihnya jauh kedalam diri Baekhyun.

...

..

.

"Kau gila, Chanyeol!" Baekhyun memukul pelan dada bidang Chanyeol kemudian memasukkan dirinya kedalam pelukan hangat Chanyeol. Menyandarkan kepalanya diatas dada bidang calon 'suami'?ya itu.

"Tapi kau suka 'kan, sayang?

"Pokoknya aku tidak mau melakukan hal memalukan itu lagi, Chan! Ide mu benar-benar gila!"

Chanyeol terkekeh melihat lelaki mungilnya ini merajuk kesal. Ia semakin erat memeluk tubuh polos sang calon 'suami' dan mengecup pucuk kepalanya dengan sayang. "Iya iya." Tangannya mengelus punggung si mungil lembut penuh kasih sayang. :"Aku mencintaimu, Baek."

Kepala si mungil mendongak, ia memberikan senyuman termanisnya untuk lelaki tinggi didekapannya ini. "Aku juga mencintaimu, Chan~"

Bibir keduanya menyatu, menekan lembut penuh perasaan. Saling melumat, menjilat, menghisap. Saling menyalurkan rasa cinta dan sayang mereka. Chanyeol mengelus pipi Baekhyun dengan ibu jarinya. Membuat Baekhyun tersenyum kecil dalam ciumannya ketika mendapatkan perlakuan lembut dari orang terkasihnya ini.

Ketika pagutan keduanya terlepas, mereka saling menyatukan kening dan memandang mata didepannya penuh rasa cinta dan bahagia.

"Kau tau, Baek."

Suara si tinggi terdengar lebih dahulu.

"Tadi kau sangat menggoda, kau tau?"

Wajah si mungil memerah. Menahan malu dan amarah.

"Kau sungguh gila, Park Chanyeol! Aku tidak mau menikah denganmu!"

...

oOo

...

Well, karena banyak yang minta lanjutin pakai baju susternya. Ini udah dibuatin. Maaf kalau gak sesuai ekspektasi. Ini ngerjainnya pas lagi insom dan Cuma beberapa jam. Jadi maaf kalo gak maksimal ata7 kurang hot atau ada typo.