Bahasa semi bebas, brader.

Back-off kalau gasuka.

Muaaah.

GAMER BYUN AND PARK CHANYEOL

Byun Baekhyun itu gamer. Parah. Akut. Candu sama semua jenis games. Mulai dari console, PC, bahkan ia rela membeli ponsel yang memiliki RAM besar dan specs yang tinggi, ponsel khusus untuk main game. PC yang ia beli juga tergolong kepunyaan menengah-keatas. PC gaming Ra—r itu, lho. Harganya belasan juta. Kalau console, jelas ia punya StasiunMain yang terbaru. PS4. Kayaknya Baekhyun kaya banget, gitu ya?

Padahal sih, enggak. Byun Baekhyun itu orangnya lebih memilih nggak makan daripada nggak main game. Jadi dia badannya itu kurus sekali, collarbonesnya saja sampai menonjol. Tapi pipinya chubby. Masih tetap kelihatan gembul gitu, deh. Keuangan Baekhyun juga biasa-biasa saja. Cukup lah untuk memenuhi keinginan lambungnya untuk mengolah sesuatu. Tapi sekalinya dia lagi bokek, itu parah sekali. Bisa saja setelah membeli game console yang harganya mahal tidak karuan, dia beli ayam saja tidak bisa. Alhasil lambungnya hanya mengolah ceplok-ed eggs selama seminggu.

Gamer pasti tidak asing juga sama dunia persaingan. Memangnya orang bisnis saja yang bersaing? Mendapatkan rank tinggi atau mendapat HealthPoint yang lebih besar dari pemain yang lain itu susah, mamen. Jangan berfikir bermain games itu hanya asal tak-tok di keyboard atau bersenang-senang saja, ini juga pakai otak. Salah langkah satu aja, atau tidak bermain sehari saja, yang semula berada di rank 8 bisa turun jadi 103. Membuktikan gamer itu rajin, 'kan?

Rajin ngegame.

Baekhyun ini memiliki teman, bukan teman sih. Musuh. Bukan juga sih. Apa ya, status mereka berdua itu tergantung situasi dan kondisi gitu, deh. Dia suka sekali meremehkan Baekhyun, dan Baekhyun kesal sekali sama dia. Apalagi posisi ranknya selalu SATU rank diatas Baekhyun. Sama-sama gamer. Ganteng sih, tetapi ngeselin. Kadang baik, kadang judes. Sok judes lebih tepatnya.

Park Fucking Chanyeol.


"Baek, kemarin kamu offline selama 5 jam. Tumben sekali. Sedang apa memang?"

"Ehe, ada urusan keluarga, Hun. Inginnya sih aku tidak ikut dan menyelesaikan misi-ku tapi tiba-tiba saja diseret sama Ibu." jawab Baekhyun riang pada sahabatnya mulai SD itu. Sesama gamernya. Oh Sehun.

Sehun itu anaknya bandel. Ya, hampir sama dengan Baekhyun. Tapi, Sehun lebih bandel karena dia itu sudah suka membolos, nilainya jelek, ngegame terus, terkadang menjahili teman-teman kelasnya. Tapi wajahnya ganteng. Nah itu. Nilai plus-plus-nya yang susah dikalahkan. Mau bagaimana juga, kalau cowok tampan, apa saja yang dilakukan itu benar. Hayo ngaku saja kalau sependapat.

"Ooh gitu. Aku ada berita mengejutkan buat kamu, nih."

Baekhyun yang semula bermain rubik, berhenti lalu memandang Sehun penasaran. "Apa?"

"Tapi janji dulu, deh. Kamu tidak akan memukul aku." Sehun memasang wajah memastikan dan menyodorkan jari kelingkingnya didepan mata Baekhyun. Baekhyun memutar bola matanya malas, lalu mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Sehun. "Janji,"

Sehun menarik nafas dalam,

"Maafin aku ya, Baek—

Chanyeol sekarang 2 rank diatasmu."


"PAAAARKKKKKK"

Chanyeol mengangkat kepalanya yang semula menunduk, sedang mengerjakan tugas. Pria tinggi itu menyeringai saat melihat manusia bertubuh mungil dengan telinga memerah berjalan ke arahnya dengan kaki dihentak-hentakkan. Si kecil.

Byun masih terus berjalan ke arahnya dengan aura yang gelap dan tatapan mata setajam silet. Saat si kecil itu berjalan seperti itu, orang-orang disekitarnya seolah mendengar background musicyang menyeramkan, biasanya ada di intro Insidious.

"PARK! PARK! PARK!"

"Hah? Ya?"

Baekhyun menoleh ke arah kanannya.

Terdapat seorang Park. Sedang mendongak ke arahnya. Dengan wajah idiot tapi tampan-nya.

Tapi,

"BUKAN KAMU PARK BOGUM-SSI!"

"Hah?"

"HAHOHAHO! Yang kumaksud itu tiang listrik dengan rambut seperti api neraka di pojok sana!"

Bogum menolehkan kepalanya. Oalah. Park Chanyeol. Bogum memasang wajah datarnya ke arah Baekhyun yang terlihat berapi-api. "Makanya, jangan teriak-teriak, Baekhyun. Yang memiliki nama Park kan bukan dia saja. Tuh, Sandara Park juga menoleh."

Baekhyun nyengir pada Sandara yang sedang memandangnya aneh.

"Kamu merusak suasana!" bentaknya pada Bogum yang hanya dibalas tatapan datar. Baekhyun marah-marah itu tidak seram. Sungguh. Apalagi badannya kecil, wajahnya imut.

Baekhyun melanjutkan berjalan kepada Park yang dimaksud. Yang sedang tersenyum remeh sambil memandang matanya. Baekhyun menyipitkan matanya, bermaksud mengancam. Sampailah dia. Di depan bangku manusia yang Baekhyun anggap paling laknat sepanjang masa.

"Ada apa, Baekhyun-ie?" tanya Chanyeol sok ramah, masih tetap memasang senyumnya yang menyebalkan. Baekhyun mendengus kasar, "Kamu tuh ya! Tidak mungkin bisa naik dalam satu hari saja! Ngecheat kan?" tanya-nya kasar. Chanyeol tertawa keras. Baekhyun semakin emosi,

Anjrug. Menyebalkan sekali wajahnya.

"Ya itu artinya sudah jelas kalau aku itu lebih jago dari kamu, Baekhyun." jawab Chanyeol santai sambil meletakkan kedua tangannya dibelakang kepala, bersandar. Wajah Baekhyun semakin memerah karena kesal,

"Memang ya, maling itu tidak mau mengaku!"

"Jangan menuduh sembarangan, tidak baik."

"Tapi kamu curang!"

"Kalau aku naik 2 rank, masalahnya apa sih, Byun Baekhyun? Kan itu tidak membahayakan kehidupanmu juga."

Baekhyun terdiam. Chanyeol menyeringai.

"Tapi kita ini saingan, Chanyeol! Harusnya kamu itu bersaing dengan usaha dan waktu yang sama denganku!" bentak Baekhyun. Chanyeol memasang muka ga paham. "Maksudnya tuh gimana?" tanya Chanyeol heran.

"Ah Chanyeeeoooolll" Baekhyun mendongakkan kepalanya sambil menghentak-hentakkan lantai, lucu. Dikira masih berumur 3 mungkin, ya. "Sudah dong buat kesalnya! Jangan naik rank terus. Kasian aku" rengek Baekhyun sambil monyong-monyong tidak jelas. Chanyeol memutar bola mata malas. Yang rank dibawah siapa, yang tidak bisa siapa, yang kena marah siapa. "Kalau mau rank tinggi ya harus jago sepertiku." jawab Chanyeol pd.

"Menyebalkan menyebalkan! Chanyeol menyebalkan! Setidaknya kalau kamu naik rank, saat aku online saja. Biar memastikan kamu tidak ngecheat!"

"Aku memang tidak ngecheat."

"Lalu maksudnya naik rank disaat aku sedang offline apa, hah?! Kamu kan biasanya hanya battle denganku!"

"Kan surprise untuk kamu."

"Asshole."

Chanyeol diam. Baekhyun juga diam. Dari tadi lelah bicara. Teriak-teriak bikin haus juga. Chanyeol melihati Baekhyun yang masih saja memasang wajah kesalnya. Saat Chanyeol memandang mata Baekhyun, malah dibalas mendelik oleh Byun.

"Apa lihat-lihat?!"

"Ingin kuberi tahu cara untuk mendapat rank diatasku?"

"Pasti bullshit."

"Ya sudah, kalau tidak ingin diberitahu."

Baekhyun berfikir. Ia tau kalau Chanyeol pasti akan mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal. Bodoh lebih tepatnya. Ia tau benar bagaimana watak pria kelebihan kalsium di depannya ini. Tapi, Baekhyun penasaran. Bisa saja kali ini Chanyeol serius? Bisa saja Chanyeol memberi bocoran teknik atau item yang harus dipakai agar mengalahkan banyak musuh? Bisa saja.

"Apa memangnya?" Baekhyun bertanya dengan hati-hati.

Chanyeol menyeringai.

"Kalau kamu jadi pacarku, kamu pasti satu rank diatasku."

Hari yang sungguh indah,

Chanyeol mendapat tamparan keras di pipi kirinya.


"Kamu ini kenapa, Baekhyun? Menggerutu terus daritadi. Tidak puas sudah memukul lenganku dan mencubit pipiku sampai bengkak?" ucap Sehun kesal. Baekhyun sedari tadi hanya berkesal hati dan mengucapkan kata-kata yang tidak mengenakkan walaupun dalam volume yang kecil. Sehun yang berjalan disebelahnya, menemani Baekhyun pulang tentu saja merasa sangat terganggu.

"Si tiang listrik itu sungguh! Bisa-bisanya dia memintaku untuk jadi pacarnya! Dia kan sudah punya! Aku ingin sekali menembakkan panah dari crossbow milik Ayah ke pantatnya!"

"Jangan pantat. Dia keenakan, dong."

Baekhyun mendelik lalu memukul kepala Sehun dengan keras. Sehun meringis. "Apa-apaan!" teriaknya tidak terima. "Kamu ini! Masih sempat-sempatnya berpikir mesum disaat seperti ini." kesal Baekhyun sambil mendorong pundak Sehun pelan. "Baek, itu hanya game. Ada yang menang, ada yang kalah. Kalau kamu hanya marah-marah dan malah tidak berusaha, itu namanya memang kamu gamer abal. Tidak jantan. Apabedanya sama orang ngecheat?" ucap Sehun berusaha menjadi sosok yang bijak.

"Kok kamu nuduh aku ngecheat?!"

Sehun memutar bola matanya malas. "Hanya perumpamaan, bodoh."

Baekhyun mengangguk-anggukkan kepalanya. Benar juga perkataan si albino ini. Tapi, benar deh. Dasarnya memang Chanyeol itu lebih pro daripada Baekhyun. Cuma Baekhyun saja yang keras kepala dan malah selalu memarah-marahi Chanyeol. Kalau dipikir-pikir begini, jadi tengsin sendiri Baekhyun.

"Baek, mau ku kenalkan dengan seseorang, tidak?"

"Siapa?"

"Tau KJ88 kan?" tanya Sehun, memasang wajah serius. Baekhyun mendorong kepala Sehun pelan. "Tentu saja, bodoh. Dia kan si rank satu."

"Mau ku kenalkan? Lalu kamu bisa berguru padanya." Sehun menaik-turunkan alisnya, menandakan ia memberikan penawaran yang lumayan bagus pada Baekhyun. Mata Baekhyun berbinar-binar saat mendengar tawaran Sehun. Dan tentu saja,

"Mau!"


Jam 7 malam.

Baekhyun duduk tepat di depan laptop mahalnya. Jari jari lentiknya mulai ia gerakkan diatas keyboard yang menyala-nyala dengan lampu hijau di samping-sampingnya.

[You got a new personal message]

Baekhyun memutar bola matanya malas. Baru saja online. Sudah ada makhluk astral yang ingin mengganggunya.

FirePhoenix61 : 'ssup, 7th.

LightB04 : Pergi kau.

FirePhoenix61 : -FP61 sent you a screenshot-

Baekhyun menggeram kesal, "Kampreeeet! Dia memamerkan backpack-nya." gerutunya. Chanyeol baru saja mengiriminya sebuah capture-an item-item yang ia punya. Dan sialannya, banyak sekali item bagus yang tentunya Baekhyun tidak punya, itu adalah reward karena Chanyeol berada di peringkat 5 besar. Dia yang berada di peringkat 7 mah, bisa apa. Baekhyun menarik nafas dalam, berusaha mengontrol emosinya.

LightB04 : Tidak baik menyombongkan apa yang kamu punya.

FirePhoenix61 : Jangan salah fokus, Baekhyun. Lihat pojok kanan bawah, baterai laptopku tinggal sedikit ;)

LightB04 : Kamu sangat bodoh.

LightB04 : Musnah saja. I hate you.

FirePhoenix61 : Kalau aku musnah, naanti pacarku rindu hehe

Chanyeol itu punya pacar. Namanya Kak Yuan. Banyak yang memanggilnya Cece, karena dia keturunan Tiongkok. Anak kelas 12, cantik sih, tetapi wajahnya aneh. Seperti terlalu tua. Kalau sedang keluar dengan Chanyeol, pakaiannya seperti kekurangan kain. Baekhyun terkadang kesal sekali melihat mereka berdua tebar kemesraan di koridor sekolah. Mampus saja kalau tiba-tiba masuk acara Katakan Putus. Baekhyun bukan cemburu! Ia hanya kesal dengan apapun yang dilakukan oleh seorang Park Chanyeol.

LightB04 : Baguslah. Aku akan merebut dia dari kamu.

FirePhoenix61 : HAHAHA. Lucu banget, Byun. Yuannie menyukai orang yang tumbuh keatas, bukan kebawah.

LightB04 : YUANNIE WTF?

LightB04 : Tidak dipanggil Yuni sekalian?

FirePhoenix61: Tidak mau, itu kan nama panggilanmu saat malam hari.

LightB04 : Maksudnya apa

FirePhoenix61: Waktu kamu menjadi cabai di malam hari ;)

Baekhyun menjambak rambutnya sendiri, frustasi. Dadanya naik turun, tanda emosi sudah berada di ujung tanduknya. Kepalanya getar-getar karena menahan teriakannya, nanti kalau Baekhyun teriak, bisa-bisa ia di sunat lagi sama Ibunya. Sudah badan pendek, itu tidak boleh jadi lebih pendek, kan?

LightB04 : Aku akan membunuhmu.

FirePhoenix61 : Coba saja, battle?

Dan Baekhyun menghabiskan malamnya dengan menekan-nekan keyboard dan mousenya dengan brutal, battle dengan si 5th rank.


"Kim Jongin, KJ88"

"Byun Baekhyun, LightB04"

"Oh, 7th, ya?"

Baekhyun mengangguk lalu tersenyum manis didepan pria yang kulitnya agak gosong ini. Baekhyun sih, mikirnya mungkin habis bermain layangan terlalu lama. Tapi wajahnya cakep. Jadi boljug deh. Jadi si rank satu itu ternyata masih teman seangkatannya. Malah tergolong teman dekatnya Sehun. Sialan sekali kan dia tidak memberi tahu dari lama.

"Ada perlu apa, Light?"

"Aku ingin berguru padamu!"

Jongin tiba-tiba tertawa. Baekhyun mengyernyit. "Kok tertawa?" tanyanya dengan bibi mengerucut. Najis, sok imut. "Kamu lucu, Light. Kenapa ingin berguru padaku?" tanya Jongin lembut. Jongin sebenarnya emesh sama si mungil didepannya ini. Tidak menyangka cantik-cantik begini seorang gamer.

"Mau mengalahkan 5th."

Jongin terkekeh lagi. Baekhyun curiga. Jangan-jangan dia sakit jiwa.

"Park Chanyeol?"

"KOK TAHU?"

"Iya, dong."

"Tidak peduli, aku ingin berguru. Sekarang!"

"Tapi dia mengendus-endus lehermu." ucap Jongin sambil menunjuk ke arah belakang Baekhyun.

"Oh, fuck my life!" Baekhyun menggigit bibirnya frustasi. Tanpa harus menoleh saja dia tahu siapa yang sedang kuker dan mengendus-endus leher orang, Seperti anjing. Memang anjing.

"Hai."

"Pergi kau, Park. Aku sangat muak dengan kamu."

"Jangan kasar begitu, Baekhyun." ucap Jongin lembut. Baekhyun malah mendelik ke arah Jongin sambil komat-kamit seram. "Kok kamu belain dia, sihh?" rengek Baekhyun. Jongin hanya tertawa santai. Lalu si tinggi berambut api neraka ikut tertawa dan tiba-tiba merangkul pundak Jongin,

"Yaiyalah, sob. Jongin kan sepupuku."

Baekhyun ngowoh.

"WHAT THE ACTUAL F-?!"

TBC


hai hai hai.

Gue kembali nih, gais. Btw, ini ff-nya 2shoot yah. Update selanjutnya tidak bisa dikalkulasi soalnya you know lah, sekolah kampret susah banget diajak damai dikit kalo masalah tugas :)

Eh btw pada banyak minta kelanjutan Chan and The Vocalist, ya? Tapi sori not sori, mamen. Itu ff udah fixed oneshoot. Otak gua kalo dibawa muter ke situ lagi udah gak bisa. Biasalah, minim oli :) Intinya itu akhirannya si baek selingkuh sama cy WKWKWKWKK.

Hoi btw (2) gue pengen punya lebih banyak temen nih gais. Temen gue banyak sih, tapi pengen nambah lagi. Kan prinsipnya bukan 2 temen lebih baik :)

Yang mau kenalan atau tukeran instagram, twitter, dll, PM gue aja yyyyyaaaaaaaaa.

Aishiteru-yo.

KALO MAU LANJUT, REVIEWNYA JGN LUPA SOB.

Mati aja lo kalo siders.

Astaghfirullah.

Becanda.

Kalo bisa reviewnya yaaa biar kamu senang akupun senaaaaaang!