I am the devil

Disclaimer: Naruto dan Charakter yang lainnya 100% bukan punya saya, namun cerita dalam fic ini 100% buatan saya...

Rate: T

Genre : Advencure FriendShip, Family, Romance.

Pair: Mystery

Warning : Typo, AlurPasaran, OC, OOC.

Summary : akulah kegelapan itu, akulah kehancuran itu, akulah kemurkaan itu dan akulah iblis.

"Pagi yang cerah ya?" ucap bocah berrambut hitam jabrik dan ada warna merah di ujung rambutnya, di memiliki tiga garis melintang di setiap pipinya, dan mata biru cerah menenangkan. pakaian yang ia kenakan hanya kos hitam polos dan celana hitam panjang.

"hhhhuaaa...tidurku nyenyak sekali" lanjutnya entah pada siapa. bocah itu memandan ruangan yang bisa dibilang kamar tidur, tapi terdapat tumukan pakaian yang bekas dipakai menumpuk di pojok dekat pintu kamar. dia hanya tersenyum dan memposisikan tubuhnya duduk ditepi kasur, lalu ia berjalan keluar kamar.

"enaknya sarapan apa ya hari ini?" tanyanya pada diri sendiri. "mungkin ramen cup lebih cocok" lanjutnya tersenyum sambil berjalan ke dapur.

setiap hari yang ia jalani semuanya sendiri yang menyangkut kebutuhan pribadi. orang tuanya telah meninggal saat usianya menginjak satu setengah tautau, dan sekarang umurnya tujuh tahun.

tiadak ada yang tau penyebab kematian orang tuanya. tapi yang ada dalam pikiran orang orang desanya kematian orang tuanya mati karena dia. ya bocah yang bernama Naruto .L dianggap sebuh kutukan bagi desanya, desa Konohakure. huruf L dibelakang namanya tidak tau apa artinya bahkan dirinya sendiri, tapi dia senang nama pemberian orang tuanya itu.

walau dia dianggap sebagai kutukan tapi bukan berarti dia tidak memiliki seseorang yang mau membatunya, masih ada orang yang kasian padanya contunya hokage ketiga Sarotobi Hiruzen, orang yang mengangap Naruto sebagai cucunya sendiri. dia juga yang memberikan uang untuk kebutuhan hidup Naruto setiap bulannya.

setelah ia menghabiskan sarapannya dia memutuskan untuk keluar rumah. saat dia menikmat udara segar, banyak yang menatapnya yang hanya ia abaikan, lalu naruto menoleh kesubuah toko yang menjual buah-buahan dan dia memutuskan untuk melihat lihat. "hai kau bocah kutukan menjauh dari tokoku" ucap seorang pedagang buah-buahan yang tokonya dihampiri oleh Naruto. tapi ucapan dari pemilik toko tidak di gubris dan Naruto masih di depan toko buah itu. "sudahku bilang menjauh dari tokoku" ucap pemilik toko yang memukul naruto dengan kayu tepat di kepala, dan kayu itu entah ia dapat dari mana. pukulan pemilik toko cukup keras dan membuat kepala Naruto mengeluarkan darah.

"tidak perlu begitu paman aku pasti akan pergi, aku hanya melihat-lihat rencana aku mau beli tapi uang ku ketinggalan tapi terima kasih sudah mengijinkanku melihat lihat" ucap naruto tersenyum dengan kepalanya yang masih mengeluarkan darah.

"pergilah..pergi" teriak pemilik toko dengan gaya mengusirnya. dan naruto pergi dari toko itu tersenyum walau dia baru saja di sakiti. setelah pergi dari toko naruto pergi ditaman bermain. dia duduk di bawah pohon, dia memegang luka yang ada dikepalanya dan tangan yang ia gunakan untuk memegan kepalanya barusan dia lihat ada cairan berwarna hitam gelap. dia mencoba memejamkan matanya dan menikmati hembusan angin yang menerpanya.

JLEB

terdapat kunai yang menancap di sebelahkepalanya yang membuatnya terbangun dari tidurnya. " bukan kah itu bocah kutukan itu" ternyata ada tujuh anbu tiba tiba muncul di atas pohon yang disandari Naruto. "bagaimana kalau kita bunuh dia? tanya seorang anbu pada anbu lainnya.

"ide yang bagus kawan" sahut anbu lainnya. semua anbu langsung menerjang ke arah Naruto. mereka semua mengeluarkan tanto mereka mamsing masing. naruto yang merasa dirinya dalam bahaya langsung berlaru menjauh dari para anbu. "apa salah ku pada kalian" teriak Naruto terisak. Naruto terus berusaha berlari menghindari kejaran para anbu. tapi dengan tubuh yang kecil, dan terluka apa daya baginya yang harus berlari dari paranbu yang lebih cepat darinya.

salah satu anbu mengambil kunai dari kanton ninjanya dan melemparnya kearah naruto yang masih berlari. kunai tersebut menancap dipundak naruto dan membuatnya oleng langsung turjatuh.

dia memegang pundaknya yang mengucurkan darah. akhirnya para anbu berdiri dan mengelilingi Naruto, dia menangis karena uka yang ia alami, luka satu belum ditangani luka yang satu datang lagi. "maaf kan aku...jika aku punya salah pada kalian" naruto menangis sambil memegang pundaknya.

"cih...kenapa kau meminta maaf pada kami, minta maaf lah pada kedua orang tuamu, mereka adalah salah satu ninja yng sangat berharga, dan kau membunuhnya, bahkan sampai saat ini mayat mereka belum kami temukan, DIMANA KAU SEMBUNYIKAN MAYAT MEREK" ucap salah satu anbu yang mengacungkan tantonya kearah Naruto.

"Sungguh aku tidak tau apa yang kalian katakan" balas Naruto menangis. "sudah tidak perlu banyak bicara, ayo semuanya bunuh dia" para anbu langsung memasang kuda-kuda untuk menyerang naruto. dan secara bersamaan mereka memukul dan melukai Naruto. "hentikan...tolong hentikan" tangis Naruto.

tapi ucapan naruto tidak digubris oleh para anbu bahkan mereka semakin kuat memukulinnya. "aku mo-mohon...he-hentikan" tambah Naruto memohon. "tidak kalau kau belum mati" sahut sang anbu bertopeng elang.

"hentikan...hentikan...hentikan...HENTIKAN"

"HIIIAAA"

BUUMMM

terjadi ledakan yang kuat diposisi naruto dan membuat para anbu terpental kebelakang. debu debu berterbangan dan pohon pohon sekitar terhembus angin yang cukup kuat, para anbu mencoba bertahan agar tidak terhempas. "sial apa yang sebenarnya terjadi" ucap salah satu anbu.

setelah angin mulai mereda, kepulan debu mulai menipis dan nampak diposisi naruto berdiri sesuatu yang mengerikan. sosok itu adalah Naruto yang kini wujudnya telah berubah. badannya kini sedikit lebih tinggi dan besar, dia memiliki sayap, dan dia memiliki tanduk diselimuti api hitam.

tubuh yang tadi berpakaian tapi kini nampak tak mengenakan baju hitamnya. terdapat tato hitam serbentuk api hitam dibadannya. bukan hanya itu, ketika Naruto membuka matanya, mata yang sangat gelap tanpa warna putih, mata yang mengambarkan sebuah kehancuran yang sangat mengerikan.

"MATI...MATI...MATI...MATI" kata itu lah yang terucap dari mulut yang bertaring Naruto. para anbu melihat itu sangat ketakutan bahkan ada yang sampai jatuh terduduk saking takutnya.

Naruto menoleh kesebelah kanan menatap satu anbu bertopong elang yang ada disana. anbu itu gemetar ditatap naruto. tiba tiba naruto mengembagkan sayapnya, dan mengibarskannya satu kali. Naruto kembali menoleh ke depan dan senyuman mengerikan terukir dibibirnya.

Narut berjalan mendekati salah satu yang di depannya. setelah hampir sampai di depan anbu tersebut. naruto mulai mengangkat tangannya kearah anbu tersebut. nampak lah tangan naruto berubah menjadi cakar, dan warnanya hitam sampai siku sikunya.

anbu itu tidak bisa bergerak bahkan untuk berkedip dia tidak kuat. hawa membunuh naruto sembuatnya sangat ketakutan. cakar naruto memegang kepala anbu yang ia hampiri. "argh..." teriaknya kesakitan. tubuh anbu itu mulai menengecil. tubuh yang dulu kekar dan atleti kini menjadi kurus setelah di pegang naruto. ternyata naruto menyerap cakra anbu tersebut hingga tidak ad yang tersisa.

setelah selesai penyerapan cakra, tiba tiba tubuh anbu yang tidak bernyawa dan masih di cengkram oleh naruto, tubuhnya mulai terbakar oleh api hitam yang langsung menghanguskannya.

naruto menoleh kebelakannya menatap ke arah anbu yang lainnya. mereka benar benar ketakutan. ada salah satu anbu mulai berjalan mundur. "sialan kau" ucap salah satu anbu yang memberanikan diri untuk menyerang naruto.

SUITON: DAIBAKU NO JUTSU

Sebuah meriam air muengarah ke arah naruto. namun saat hampir beberapa meter dari narut, serangan air tersebut buyar karena menabrak sebuah penghalang yang tidak kasap mata. naruto mengangkat tangannya yang terkepal. jari telunjuknya ia angkat, dan muncul kobaran api hitam kecil di ujung jarinya.

tangan itu ia ayunkan kearah anbu yang menyerangnya tadi. api langsung membakar anbu tersebut. dan naruto mengayunkan tangannya kearah anbu lainnya. dan hal yang sama terjadi oleh mereka.

saat itu lah semua para anbu langsung terbakar oleh api hitam dan membakar tubuh mereka. "argh..tolong..tolong kami" rintihan sangat memilukan dari salah satu anbu. dan satu persati dari mereka mulai anbruk ketanah dan mati terbakar.

naruto berjalan perlahan lahan dengan senyunannya masih terukir di bibirnya. "LAGI...LAGI..LAGI..HARUS MEMBUNUH LAGI...AKU HARUS MEMBUNUH LAGI" ucapnya sambil mengembangkan sayapnya.

"sudah cukup anakku...sudah cukup" sesorang dibelakan sambil memegang pundak naruto. naruto menoleh kebelakang "singkirkan...singkirkan...singkirkan tangan mu dariku" ucapnya memulai marah.

"hhhaaaaa" teriak naruto menimbulkan anging mendorong orang itu hanya beberapa meter kebelakang.

"SIAPA...SIAPA KAU?" teriak naruto membuat angin semakin kencang.

"maaf kan aku, aku lah orang telah menelantarkanmu, aku yang meninggalkanmu beberapa tahun ini, aku adalah Minato Lusifer, dan aku lah"

"ayahmu"

TBC

ok, ane dateng dengan fic baru, ya mungkin nggak bagus ya tapi jujur ini pemikiran ane sendiri.

dan rahasia siapa naruto sebenarnya akan saya kasih tau di chap 2 nanti.

oke... Ajisu pamit