Ai fushō
By : Blaze1221
Pair : Uchiha Sasuke X Haruno Sakura
Rate : T
Warning!
Typo, gaje, berantakan, masih newbie, dan segala kekurangannya.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading
CHAPTER 1 – pertemuan tak terduga –
"sakura kau akan dijodohkan" ucap ayah
"hah?! Apa apaan ?! aku tidak mau.."
"tidak bisa kita sudah membuat kesepakatan dengan keluarga nya"
"t-tapi..-"
"sakura hargailah keputusan ini" potong ayah
Aku hanya bisa mematung dengan terdiam
Bayang bayang percakapan sakura dengan keluarganya semalam membuat sakura tidak dapat berkonsentrasi kembali dengan aktivitasnya.
"apa yang harus ku lakukan? Akan jadi apa hidupku ini?" runtuknya
"BRUUKK!"
'hah?! Ya ampun masalah apalagi ini?!' umpatnya sambil mengambil berkas miliknya yang berserakan
"hei kau.." ucap seseorang yang menabraknya
"hah? Apa?" ucap sakura yang masih menatap lantai
"kau tak sadar apa yang kau lakukan?"
"memangnya apa?" ucap sakura yang masih merasa masa bodoh
"ck.. gadis menyebalkan" umpat seorang pria dengan rambut raven itu
"yah.. maafkan aku.." ucap sakura malas masih sambil menundukan kepala
"hei kau sedang bicara dengan lantai? Bodoh."
"apa kau bilang?! sudah bagus aku minta maaf"
"kau tak tahu sedang bicara dengan siapa?"
"memang kau sia-.. hah?! Uchiha…-sama?!"
"hn.. kau menengenalku?"
Tentu saja. Siapa yang tidak mengenal uchiha sasuke ? pria dengan tampang datar yang memiliki rambut raven berwarna biru tua kehitaman. Adik dari bos tempat sakura bekerja, atau lebih tepatnya CEO induk perusahaan ini. Dan seorang keturunan uchiha yang sangat identik dengan 3 sifat utamanya yaitu dingin, genius, dan memiliki harga diri setinggi langit. Jangan lupakan onyx kelamnya yang dengan senang hati selalu memberikan deathglare yaang lah yang sakura ketahui berdasarkan gossip yang ino sebarkan.
Sakura masih berdiri mematung sendiran..
'dia orang yang menyebalkan !...kenapa ino sampai tergila gila padanya? Hahh.. dunia memang sudah gila!' batin sakura.
Pukul 5 sore sakura baru saja sampai di rumah dengan segala rasa kesalnya ia menggebrak pintu kamarnya yang sama sekali tak berdosa itu.. baru 15 menit sakura mengistirahatkan tubuhnya terdengar suara ketukan dari luar kamar sakura.
"tok.. tok."
"ya?" ucap sakura malas malasan
"sakura ini kaa-san…"
" ya.. masuklah .."
"ada apa ?" lanjut sakura
"begini.. nanti kita akan mengadakan acara makan malam sekaligus mempertemukan kamu dengan calon menantu kaa-san… jadi cepat bersiap siap.."
"hah? Jam berapa?"
"ya.. nanti jam 7 malam.."
"hm.. ya"
'hahhhhh apa apaan ini? Barusan pulang udah dapat masalah baru… tidaakkkk calon menantu apanya hah… sial..' inner sakura
Setelah bersiap sakura segera turun kebawah dan mempersiapkan diri menuju ke kediaman 'calon suaminya atau apalah itulah'
Sakura sampai pada sebuah rumah yang sangat megah bergaya eropa yang sangat luas dan besar. Rumah itu di cat putih seluruhnya dengan taman taman bunga di samping kanan dan kiri rumah nya yang tinggi juga bergaya zaman Victoria.
'ini bukan hanya sekedar rumah.. tapi istana!' batin sakura dengan kagumnya
"ah.. sakura… kau cantik sekali… ayo ayo silahkan…" ucap mikoto dengan hangat
"ah.. iya bibi.." jawab sakura dengan senyuman terbaiknya
Saat di meja makan mereka semua bercengkrama sambil menunggu seseorang.
"sebentar ya… dia memang lama. " ucap mikoto
Setelah itu muncul sesosok pemuda berambut raven dengan mengenakan celana hitam dan kemeja berwarna putih yang ia lipat hingga ke siku tangannya. Dipadu dengan jam tangan berwarna hitamnya yang terlihat sangat kontras dengan kulit putihnya.
"nah ini dia.. cepat duduk" sambung mikoto pada anaknya itu
Sakura yang masih duduk melamun tak memperhatikan perbedaan atmosfer di sekitarnya.
"-ra..sakura…" ucap mebuki sambil melambai lambaikan tangan di depan sakura
"ahahaha.. iya kaa-san.." ucap sakura
"jangan melamun nak… " ucap mebuki
"haha.. iya.."
"nah sakura… ini anak bibi.. yang akan di jodohkan dengan mu.. nah nak ini adalah sakura, calon istrimu" ujar mikoto
Sasuke pun menatap wajah seorang gadis yang sejak tadi menunduk yang entah memikirkan apa itu…
"hah? Kau?!" ucap sasuke dan sakura bersamaan
Sakura pov
Hah?! Pria ini? dia kan yang menabrakku tadi pagi dan mengataiku macam macam? Takdir macam apa ini? Kenapa bisa bisa nya aku harus dijodohkan dengannya?
"k-kau pria yang tadi 'kan?" ucapku dengan raut terkejut
Sasuke pov
Walaupun aku sudah berada di ruangan ini aku masih merasa malas untuk menghadiri pertemuan seperti ini. Kulihat seorang gadis bersurai merah muda itu menundukan kepalanya sejak tadi. Ya.. rambutnya mengingatkanku pada seorang gadis yang barusan menabrakku tadi pagi. Gadis yang menabrakku dan merusak semua laporan pekerjaanku hingga aku harus membuat ulang. Belum lagi tou-san dan baka aniki yang memintaku membuat laporan dengan cepat.. ah sial.. hari terkutuk.
"nah sakura… ini anak bibi.. yang akan di jodohkan dengan mu.. nah nak ini adalah sakura, calon istrimu" begitu ujar kaa-san ku
'hah.. jadi namanya sakura, tidak buruk' batinku
Aku langsung menatapnya saat ibuku memperkenalkan aku dengan gadis itu. Aku terkejut. Ya aku tapi masih bersyukur dilahirkan di dalam keluarga uchiha sehingga aku lebih cepat mengendalikan diri dan lebih mudah mempertahankan wajah datar ku.
"k-kau pria yang tadi 'kan?" ucapnya dengan nada terkejut
"hn.. " ujarku datar
Normal pov
"k-kau pria yang tadi 'kan?" ujar sakura
"hn.." ucap sasuke dengan nada datar. Sekalipun datar itu masih terlihat bahwa sasuke agak terkejut dengan permainan takdir ini.
"eh? Kalian sudah bertemu?" tanya mikoto heran
"tadi pagi dia yang menabrakku dan membuatku harus menyusun dokumen perusahaan dari awal" jawab sasuke sarkastik
"ohh.. baguslah kalau begitu.. kalian bisa lebih akrab lebih dari yang kami harapkan.." ucap mikoto dengan terkekeh.
'bagus yang mana? Pekerjaanku bertambah 2 kali lipat, belum lagi aku pasti akan diceramahi itachi si baka aniki dan tou-san' batin sasuke
"oh iya.. ngomong ngomong kalian harus segera mempersiapkan diri.. jangan terlalu lelah.. karena pernikahan kalian akan dilaksanakan 2 minggu lagi.
Sakura pov
Hah? 2 minggu? Menyebalkan sekali harus menikah dengan pria menyebalkan itu heh? Aku tak bisa begitu saja membatalkan perjodohan ini, jika aku membatalkan sekarang pasti aku akan di sidang di tempat oleh kedua orang tua ku… oh tuhan takdir apa?
Sasuke pov
2 minggu? Tidak terlalu buruk.. lagi pula yang kulihat gadis itu juga tidak terlihat membosankan. jadi Apa yang kutunggu? Tentu aku tak akan membatalkan perjodohan ini. Dan akan ku terima dengan senang hat- tunggu tidak! Aku tetap tidak ingin menikah dengannya. Tapi daripada nii-san menawarkan gadis yang sangat agresif? Hm, kupikir ini jauh lebih baik.
Sasuke end pov
Akhirnya setelah membahas perjodohan yang cukup menegangkan untuk gadis pink ini, ia dapat tiduran dengan santai di spring bed nya dengan ukuran queen size-nya. Ia masih memikirkan tentang rencana para orang tua yang menjodohkan nya dengan orang yang bahkan sakura belum terlalu mengenal pemuda memang, tapi dia memang harus menerima dengan sepenuh hati.
.
.
.
.
.
.
.
.
**************************************** 2 minggu kemudian**********************************************
Acara resepsi pernikahan pun di mulai, uchiha sasuke dan haru- ehem uchiha sakura menyambut ucapan selamat dari para tamu undangan. Para teman semasa mereka SMA pun ikut berdatangan dengan pasangan mereka masing masing, tentu para readers tau~ mereka adalah uzumaki naruto dan hyuuga hinata, yamanaka ino dan sai, rei temari dan nara shikamaru,hanya segitu? Di mana yang lain? Yahh mereka masih fokus pada pekerjaan mereka dan memutuskan untuk melajang, mereka adalah hyuuga neji, tenten, dan rei gaara.
Mereka memberi selamat pada kedua mempelai itu,
" selamat hari pernikahanmu yaa aku menunggu keponakan dari kalian"
" hei jadilah istri yang baik bagi sang pangeran es"
" jangan sia sia kan suamimu yang tampan itu, jangan biarkan wanita wanita tak tahu diri mendekatinya"
Sakura hanya mendengus ketika mendengarnya, di dalam hatinya ia benar benar kesal. Ucapan itu terasa seperti kata kata "semoga kau cepat mati.." untuk dirinya
Pesta berlangsung dengan meriah dan akhirnya selesai pada pukul sepuluh malam. Sakura dan sasuke lalu pergi menuju mansion uchiha, karena mikoto melarang mereka untuk langsung pulang ke kediaman mereka. Akhirnya sampailah mereka di depan mansion uchiha pada pukul setengah sebelas lewat lima belas menit.
Setelah sampai di mansion uchiha, sakura disambut ramah oleh mikoto, fugaku, dan itachi.
" sakura, ayo sekarang kamu sudah resmi menjadi salah satu anggota keluarga uchiha. Biasakan dirimu disini yaa.. anggap rumah sendiri saja.. kamarmu berada di lantai 3,ada lorong kamu masuk saja lalu belok kanan, nah disana ada ada kamarmu" ucap mikoto
"ahahaha~ iya….. umm…" jawab sakura bingung saat akan memanggil mikoto
"kaa-san saja" ucap mikoto
"ahaha… iya kaa-san terimakasih " ucap sakura malu
"kaa-san biarkan sakura istirahat.. aku rasa dia kelelahan" itachi menimpali
"ah iya… ayo sakura kuantar" ucap mikoto lembut.
sakura pov
setelah diantar ke kamar yang notabene nya milik aku dan sasuke aku langsung merebahkan diriku pada spring bed dengan ukuran king size yang sebelumnya milik sasuke. Ya aku sebenarnya berada dalam kamar sasuke. Kamar yang luas dengan dominasi warna dark blue sasuke. Aku melirik kearah timur dan aku mendapati balkon yang tertutup pintu kaca dan tirai putih tipis. Yahh aku sangat bahagia berada di rumah ini, hanya bila aku tak bersama pria yang bernama uchiha sasuke itu. Cukup melihat lihat,aku lalu pergi untuk membersihkan diri di kamar mandi.
Lagi lagi aku dibuat terkejut dengan kamar mandi yang sangat mewah yang di lengkapi bath up berukuran sedang dan keramik keramik mengkilap yang berwarna dark blue dan putih.
"warna itu lagi eh?" gumamku
Lalu tanpa basa basi aku segera membersihkan diriku yang terasa lengket sejak pagi.
Sakura end pov
Di ruang keluarga uchiha, terlihat dua orang pria sedang bercakap cakap
"bagaimana tuan sasuke?" Tanya itachi sambil menggoda adiknya
"apa maksudmu baka aniki?" sasuke balas bertanya dengan kesal
"hei.. bukankah ini gadis yang ku pilih cantik sasuke?"
Flashback on
"sasuke pilih satu diantara mereka, aku akan meminta ayah untuk menjodohkannya untukmu" ucap itachi sambil memberikan amplop yang berisi beberapa lembar foto.
"ide bodoh apa yang kau berikan padaku,aniki?" ucap sasuke kesal
"hei… ini bagus.. kau tak perlu ditanyai soal pertanyaan laknat yang selalu menjadi bebanmu, setidaknya aku membantu menghilangkan satu bebanmu.. silahkan kau yang memilih, ya kalau kau tak mau tak masalah. Biar aku yang memilihkan untukmu, jangan menyesal bila aku memilihkan gadis yang 'tak sesuai' untuk mu "ucap itachi acuh
"apa maksudmu dengan 'tak sesuai untuk ku' ? "
"ahh yaa kau lihat saja pilihanku nanti.. hahaha… jaa my otouto" ucapnya sambil menyeringai pergi
Flashback off
"hn" jawab sasuke singkat
"dia gadis yang manis bukan?Tadinya aku hendak memilih karin tapi aku takkan sejahat itu pada adikku bukan?" Tanya itachi
Sasuke pov
"dia gadis yang manis bukan? Tadinya aku hendak memilih karin tapi aku takkan sejahat itu pada adikku bukan?" itachi bertanya padaku
Aku hanya mendengus. Pada awalnya aku ragu dengan pilihan itachi, karena itu aku memintanya memberi tahu siapa gadis itu, meminta penjelasan dari itachi itu membutuhkan banyak waktu dan tenaga yang ku buang secara sia sia. Maka kuputuskan untuk menggantinya dengan kata 'memaksa'.
Flashback on
Kudatangi tempat itachi bekerja. Yaitu uchiha's entertainment dan menggebrak pintu kerja itachi. Itachi saat itu sedang memeriksa dokumen dokumen perusahaan induk uchiha yang akan di serahkan pada CEO perusahaan uchiha.
Siapa CEO perusahaan itu? Ayahku? Tentu tidak, karena kini aku yang telah menjabat sebagai CEO perusahaan uchiha. Kenapa aku? Karena itachi menolak diberi tanggug jawab besar pada perusahaan raksasa milik keluargaku dan mengorbankan adiknya yaitu aku yang seharusnya masih menjalani masa mudanya dengan bahagia justru diberi lembaran lembaran dokumen yang memuakan. Sedangkan dia? Hanya mengurus perusahaan cabang yang tidak begitu besar yang dinamai uchiha's entertainment.
"itachi katakan siapa gadis itu" ucapku datar.
"hei.. bersabarlah my otouto.. kau benar benar tidak sabar untuk bertemu dengannya eh?"
"bodoh. Katakan padaku atau aku akan menutup perusahaan cabang ini! " ucapku dengan nada memerintah
"dasar tidak sabaran" gumam itachi
"apa yang kau katakan? " tanya ku penuh selidik.
"ayolah adik kecil.. bersabarlah… "ucap itachi sambil terkekeh.
"aku serius denganmu sasuke, hm.. sasuke, bagaimana kalau kukatakan bahwa gadis itu si merah uzumaki karin? Hahaha…." Lanjut itachi dengan tawa nistanya.
"yang benar saja kau.."ucapku datar
"hei sasuke.. aku serius… "ucap itachi yang masih terkekeh.
"terserah..aku pergi" ucapku menyerah
Akhirnya kuputuskan untuk pergi dari kantor itachi yang ternyata keberadaanku disana hanya membuang buang waktu.
Flashback off
"hn.. aku pergi keatas" jawabku singkat
"wah wah pasti adikku tak sabar bertemu istrinya" ucap itachi terkikik
Kubiarkan saja aniki bodoh itu berbicara sepuasnya yang kupikirkan saat ini adalah istirahat dengan nyaman
Sasuke end pov
Sakura pov
Kurebahkan badanku yang serasa terkekang rantai besi seharian mengambil handphoneku yang sedari tadi kumatikan. Setelah ku hidupkan banyak pesan masuk yang berupa ucapan selamat atas pernikahanku, tak sekedar itu 1/3 dari pesan pesan itu berasal dari lamaku dari klan yamanaka.
From : Yamanaka ino
Hei kenapa kau tak bilang akan menikah dengan pengusaha kaya seperti uchiha sasuke? Padahal dulu kau bilang dia menyebalkan saat aku menyukainya, kenapa kau sekarang justru menjadi istrinya? Huh jidat payah!
To : Yamanaka Ino
He? Kau pikir aku mau menikah dengannya? Itu semua karena perjodohan pig! Jangan asal menuduh kau!
From : Yamanaka Ino
Hahh… terserah padamu lah jidat.. yang jelas kau benar benar beruntung mendapat pasangan seperti saasuke… sudah kaya,tampan,dingin.. uh.. pokoknya perfect-lah jidat!
To : Yamanaka Ino
Benarkah? Aku tak merasa diuntungkan sama sekali atas pernikahan ini, asal orang tuaku bisa bahagia akupun bahagia pig..
From : Yamanaka Ino
Baiklah baiklah jidat… hmm…. Sampai ketemu besok…
Aku hanya membaca pesan terakhir ino tanpa berniat membalasnya.. hampir semua orang mengatakan aku beruntung memiliki pasangan seperti sasuke, aku sendiripun tak tahu akan hal itu, yang kutahu hanya mengikuti kemauan orang tua ku demi membahagiakan mereka.
Sakura end pov
Sasuke lalu menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya, saat membuka kamar ia melihat sakura sedang memainkan smartphone nya diatas tempat tidur milik sasuke. Sakura terlonjak saat mendapati sasuke telah berada di ambang pintu.
"sudahlah, tak apa. Kau istirahat saja disana. Aku bisa tidur di sofa" ucap sasuke datar
"baiklah.. umm.. aku harus memanggilmu apa?" Tanya sakura
"terserah" sasuke tampak tidak terlalu peduli karena yang ada di otaknya saat ini adalah istirahat.
"uchiha-san?"
"kau juga uchiha, jangan lupakan itu" sambil menoleh kearah sakura
"sasuke-san?"
"jangan terlalu formal"
"lalu? Bisakah kita tak terjebak dalam hal sepele seperti ini?" sakura mulai lelah untuk menawar
"sasuke saja"
"hfhhh.. baiklah.."
Akhirnya sakura dapat memejamkan matanya dengan tenang ia juga masih tak menyangka telah menjadi istri seorang pembisnis tingkat internasional, sebenaranya sakura juga sangat ogah ogahan dengan pernikahan semacam ini.
Esoknya
"engh.." sakura melenguh kecil
Kemudian ia mengerjapkan mata nya untuk bersosialisasi dengan kondisi kamar yang cukup terang saat ini. Setelah selesai dengan aktivitas tersebut, sakura melirik pemuda yang masih terlelap di atas sofa itu.
"..sasuke.."gumamnya
Ia kemudian beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi sakura telah mendapati sosok sasuke yang sedang duduk diatas kasurnya.
"kau sudah bangun?" tanya sakura
"hn" jawab sasuke dengan gumaman ambigunya
Sasuke lalu beranjak menuju kamar mandi dengan langkah berat, mungkin ia masih merasa lelah karena kemarin ia seharian melakukan upacara pernikahan hingga resepsi yang cukup lalu membersihkan dirinya dan mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih dan celana panjang hitam yang telah ia bawa saat memasuki kamar sasuke keluar dan mendapati sakura tengah tiduran diatas sofa sambil mengutak atik smartphone milik sakura. kemarin mikoto memang tidak memperbolehkan sakura untuk melakukan pekerjaan rumah, karena selain di rumah sasuke terdapat banyak pelayan, mikoto juga khawatir pada kesehatan sakura yang menurun drastis.
"hei.." ucap sasuke
"hmm? Kau sudah selesai? Rapi sekali mau kemana?" tanya sakura
"kau tidak tau? Kita harus mengunjungi perusahaan hari ini? Payah sekali" jawab sasuke enteng
"dasar kau.. mana kutahu akan mengunjungi perusahaan sepagi ini? Sudahlah sasuke.. aku sangat lelah.."ucap sakura
"kau pikir hanya kau yang lelah? Cepatlah aku tak ingin terlambat.. dasar lambat" dengus sasuke
"hei.. hari ini kau sudah banyak mengejekku.. ah.. baiklah…sasuke ayam" ucap sakura mulai pasrah
"diamlah jidat lebar! Kaa-san sudah memilih baju untukmu di lemari itu"
"ya.. ya.. ya.. cepat keluarlah ayam.." sakura mulai mengusir sasuke
"cepat ganti dan turun ke bawah dalam 10 menit " ucap sasuke dengan nada memerintah
Sasuke kemudian mengenakan dasi dark blue dan jas hitam miliknya. Sakura hanya mendengus kecil mendengar perintah dari –suaminya sasuke. setelah 10 menit sakura sudah siap dengan dress putihnya yang dilengkapi dengan pita dark blue di bagian pinggangnya yang melingkar dengan anggun. Lalu ia juga menata rambutnya dengan sanggulan yang setengah rapi dan menampakan kesan anggun dan bergaya mewah. Sakura menuruni tangga menuju lantai bawah kemudian mendapati para anggota uchiha sedang duduk di meja makan menunggu kedatangannya. Sakura merasa tidak enak karena membuat mereka menunggu.
"maaf membuat menunggu..kaa-san..tou-san dan nii-san" ucap sakura canggung
"tak apa sakura silahkan duduk.."ucap fugaku
Mikoto hanya tersenyum maklum.
"wah sakura kau sangat cantik.. apa kau akan ke perusahaan bersama sasuke" tanya itachi
"haha.. terima kasih nii-san.. iya.. sasuke baru memberi tahuku tadi pagi" ucap sakura tenang
"sudahlah.. cepat makan dan berangkat" ucap sasuke mengakhiri pembicaraan.
Kemudian sasuke dan sakura berangkat menuju perusahaan Uchiha Corporation. Di dalam mobil hanya ada keheningan yang menyelimuti kedua insan ini.
Akhirnya mereka sampai setelah 45 menit kemudian. Sasuke lalu keluar dari mobil dan memasuki gedung Uchiha Corporation bersama sakura istrinya itu. Sasuke berjalan menuju ruangannya bersama sakura. Semua orang disana memberikan salam hormat kepada sasuke dan sakura. Mereka memandang kedua insan ini penuh dengan ketakjuban yang luar biasa, Mereka terlihat sangat serasi. Sesekali sakura membalas dengan senyuman mereka. Tapi apa yang dilakukan sasuke? Dia hanya menggumamkan kalimat ambigu itu lagi.
Saat sampai di ruangan sasuke, sakura langsung merebahkan diri di sofa kerja milik sasuke. Sasuke langsung menduduki kursi kekuasaan nya, di meja itu telah tertumpuk dokumen dokumen yang harus sasuke tanda tangani. Sasuke langsung mengecek dokumen dokumen itu dan sesekali melirik kearah sakura yang tengah terkikik geli sambil memainkan smartphone nya.
tok.. tok.. tok..
"masuk" ucap sasuke
Krieeettt
"uchiha-san~~" ucap wanita itu denan nada yang dibuat buat
Sakura yang sedang memainkan smartphone nya tertohok mendengar kalimat itu.
Sasuke tetap tak memperduliknnya, yang terpenting adalah saham saham di perusahaannya.
"apa?" ucap sasuke datar.
Matsuri lalu merubah wajahnya dengan kesal karena sasuke tak menatapnya sedikitpun 'pasti gara gara gadis ini, dia tak ada apa apa nya bila dbandingkan denganku. Huh.. aku memang takut dengannya.' ucap matsuri dalam hati sambil melirik sakura yang tidak peduli dengan kehadirannya.
"ah bahkan sekertaris di Uchiha Corporation sangat suka menggoda CEO nya ya.." ucap sakura menyindir
Entah kenapa sakura rasanya ingin sekali memperingati gadis tak tahu diri itu.
Sasuke mengangkat satu alisnya heran dengan sikap istrinya, yang tiba tiba kemarin ia terlihat sangat tidak berminat dengan pernikahan yang dilandasi perjodohan ini. Yah tentunya ia tak mengambil pusing tentang hal sepele seperti itu.
"drrt.. drrt.."
Smartphone sasuke bergetar sasuke lalu mengangkatnya
"ya?" tanya sasuke
"…"
"hahh… kau bodoh baru memberitahu sekarang"
"…"
"terserah lah setelah dokumen dari Uzumaki Corp selesai aku pulang"
"…"
"hn"
Lalu sasuke mematikan sambungan teleponnya sepihak dan melanjutkan melihat dokumen terakhir yang akan ditandatangani.
"selesai." Ucap sasuke yang sontak membuat sakura kaget.
"matsuri bawa ini dan berikan di ruangan khusus milikku dan aku akan pergi sekarang" ucap sasuke
"eh? Anda bekerja sebentar uchiha-san?"
"ya, aku ada urusan penting" ucap sasuke
Akhirnya matsuri keluar dari ruangan sasuke dan memohon undur diri sambil menatap sinis sakura. Namun sakura hanya membiarkannya, dia tak ingin mempunyai terlalu banyak masalah pada hari pertamanya datang sebagai istri dari CEO Uchiha Corporation.
"hei kau jidat lebar. Ayo pergi sekarang" ucap sasuke tegas
"he? Apa ? pergi ? jadi kerjamu hanya mencoret coret dokumen itu dengan namamu dan coretan coretan lain yang tidak jelas lalu pergi? Apa apaan kau?" sindir sakura
"memang. Karena ini adalah pekerjaan bagi orang orang pintar yang sukses sepertiku. Bukan untuk gadis berjidat lebar sepertimu yang kerjanya hanya menguras tenaga karena telalu bodoh" ucap sasuke
"sialan kau,, memangnya kemana? Aku lebih nyaman disini. Di luar hanya akan menyiksaku, aku harus tersenyum manis saat di dekatmu dan itu sangat menyebalkan" ucap sakura sarkastik
"aku tak menyuruhmu tersenyum manis dan senyum seperti itu menurutmu manis ya? Ck seleramu rendah sekali" ucap sasuke tak kalah pedas
"ah tapi-"
"sudahlah cepat waktuku sedikit" sasuke memotong ucapan sakura
Akhirnya sasuke menyeret sakura keluar ruangannya. Dan membawanya pulang ke rumah uchiha
"haaaaa?! Pulang lagi?! Apa kau terlalu miskin untuk membawaku pergi ke tempat yang indah di kota ini?" ucap sakura sarkastik
" aku terlalu kaya untuk membawamu ke tempat terbaik disini,karena tempat terbaik di kota ini adalah rumah. cepat turun. Kita harus segera berkemas" ucap sasuke dengan nada angkuhnya
"ha? berkemas? Memangnya kita akan kemana? Sungguh aku lelah sasuke" ucap sakura
"diamlah,dan cepat turun. Atau aku akan menguncimu di dalam mobil hingga kau kehabisan oksigen" ucap sasuke sarkastik
"hah.. menyebalkan " ucap sakura
Akhirnya sakura menuruti permintaan suaminya untuk segera turun dan mengemasi barang barangnya.
..TBC..
Heaaa… akhrnya selesai permulaan atau chapter satunyaa… dimohon review yaa.. soalnya masih newbie dan butuh banyak bimbingan atas typo dan segala kekurangannya aku pribadi mohon maaf.. semoga kalian semua suka dengan karya baru ku ini.. dan akhir kata review .. please.. :D okee.. makasih udah berkenan baca ceritaku yang penuh kekurangan ini.. semoga kedepannya lebih baik.. :D
