©Angelsoo Proudly Present
Boo
- Park Chanyeol, Do Kyungsoo dan Oh Sehun-
Rated : T
Genre : Friendship
Warn : Boy and boy
Desclaimer : All characters belong to their agency
Sebagaimanapun cemburunya Chanyeol karena Kyungsoo punya teman baru, ia tidak akan bisa megabaikannya lebih dari semalam.
Sebagaimanapun Kyungsoo kesal karena sikap manja Sehun, ia tidak akan bisa memarahinya sebagaimana ia memarahi Chanyeol.
Sebagaimanapun irinya Sehun pada Chanyeol yang berhasil mencuri perhatian Kyungsoo, ia tidak akan bisa tidak bicara padanya dalam dua jam.
Mereka…
Chanyeol, Kyungsoo, dan Sehun telah terikat dalam sebuah hubungan yang orang sebut : SAHABAT
"Kyungsoo-ya…" Sehun dengan suara merengek, mencoba merebut perhatian Kyungsoo yang sedang sibuk dengan berlembar-lembar kertas dan sebuah bolpoin merah di tangannya.
Tapi usaha Sehun sia-sia. Bukannya menoleh ke arahnya, Kyungsoo malah memperbaiki letak kacamata bacanya.
Sehun melongos.
"Chanyeollie…" Sehun menoleh ke ranjang di sebelahnya, tempat di mana seorang Park Chanyeol tengah sibuk berkutat dengan laptopnya.
Tetapi percuma. Chanyeol tidak mendengar rengekan Sehun, headset bermotif jerapah berhasil menyumbat telinga lebarnya.
Lagi-lagi Sehun merasa ternistakan. Ia berguling-guling di atas kasur sambil menendang-nendangkan kaki.
"Aaaargh… sebenarnya aku teman kalian bukan sih?" Kali ini Sehun berteriak keras. Ia bangun dari posisi tidurannya, dan duduk bersila di atas kasur beralaskan seprai penguin yang kusut karena perbuatannya.
Teriakan Sehun berhasil membuat Kyungsoo menoleh ke arahnya.
"Yak, Oh Sehun! Apa yang kau lakukan dengan tempat tidurku? Bereskan!"
Kyungsoo mengucapkan kalimatnya dengan ekspresi datar. Namun berhasil membuat Sehun segera beranjak dari atas kasur Kyungsoo, lalu membereskannya dengan mulut yang sibuk komat-kamit menirukan gaya Kyungsoo saat sedang mengomel. Bahkan sesekali Sehun menjulurkan lidah ke arah Kyungsoo yang membelakanginya.
"Sehunnie!" Chanyeol memanggil Sehun.
Sehun segera menoleh ke arah Chanyeol. Senang akhirnya ada yang menanggapinya.
Namun sepertinya Sehun harus menelan kekecewaan lagi. Karena apa yang dilihatnya adalah Chanyeol sedang mengangkat dan menggoyang-goyangkan ponsel yang tengah menampilkan foto Sehun sedang menjulurkan lidah mengejek Kyungsoo dari belakang.
Sehun bingung harus bereaksi apa. Jari telunjuknya ia sematkan di depan bibir. Wajahnya sendu menyiratkan suatu permohonan pada Chanyeol.
Chanyeol tersenyum licik, menutup mata lalu menggeleng elegan.
"Kyungsoo-ya…" Chanyeol memanggil Kyungsoo.
"Aa ~ " Sehun segera menghampiri Kyungsoo dan merangkulnya dari belakang.
Kyungsoo menoleh ke arah Sehun.
"Sahabatku yang manis, tidakkah kau lelah di akhir pekan seperti ini masih harus mengkoreksi laporan-laporan adik tingkat kita? Bagaimana kalau kita cari angin sebentar?"
"Ke mana?"
"Hmm… night market? Katanya Chanyeol yang akan mentraktir, sebagai ucapan terimakasih karena kita telah memberinya kejutan di hari ulang tahunnya." Sehun melirik ke arah Chanyeol dan tersenyum puas.
"Ouh! Benarkah itu Chanyeollie?" Kyungsoo antusias.
"Hah? Ooh.. hmm.. tentu! Tentu aku harus berterimakasih pada kalian." Chanyeol berusahan tulus saat menjawab pertanyaan Kyungsoo. Namun setelahnya ia melirik tajam ke arah Sehun.
Sehun tersenyum menang sebagai tanggapan atas lirikan maut Chanyeol.
"Hmm… jadi apa kita harus berangkat sekarang, sahabatku yang tampan?" Sehun berjalan sambil membusungkan dada ke arah Chanyeol yang tengah menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Apa? Please jangan sekarang! Setidaknya 15 menit lagi. Aku harus menyelesaikan proposal seminar kewirausahaan ini dulu."
"Oke, kita akan menunggumu, tampan." Sehun mencolek dagu Chanyeol kemudian segera berlari ke arah kamar mandi.
Kyungsoo tertawa sambil merapikan laporan-lapaoran yang tadi dikoreksinya.
"Chanyeollie, aku akan bersiap-siap. Apa perlu aku menyiapkan pakaian untukmu juga?" Kyungso melepas kacamata bacanya.
"Apa? Hmm… aku rasa tidak perlu. Aku pakai ini saja." Chanyeol memeriksa aroma tubuhnya, dengan membaui bagian ketiak pakaiannya.
"Ooh… tapi aku pikir kau sudah memakainya sejak kemarin malam." Kyungsoo berjalan ke arah lemari.
"Selama tidak bau, tidak masalah bukan?" Chanyeol tersenyum konyol.
"Tapi…"
"Sssstt... bisakah kau diam Kyunngsoo-ya? Jika kau terus bicara, aku tidak akan selesai dengan pekerjaanku."
Kyungsoo melempar celana dalam yang sedang dipegannya ke arah Chanyeol. Namun Chanyeol berhasil menghindar dan tersenyum mengejek ke arah Kyungsoo.
"Aku akan makan dan main banyak permainan, akan ku habiskan uangmu Park!"
-b-o-o-
Sehun turun lebih dulu dari kursi belakang, kemudian langsung membukakan pintu depan di samping kemudi, tempat Kyungsoo duduk.
Chanyeol masih belum keluar, mengurus masalah pembayaran.
"Huh! Akhirnya aku keluar dari taxi sempit itu." Sehun memperbaiki topi hitam yang dipakainya.
"Andai kau membawa mobilmu, hun! Kita tidak akan senista ini." Chanyeol bergabung dengan Sehun dan Kyungsoo.
"Yah… pasti ku bawa, andai tidak sedang di bengkel, Chan!" Sehun menyeret Kyungsoo masuk ke night market.
"Hahaha… tidak akan masuk bengkel jika kau punya skill memarkir sebagus aku, Hun!" Chanyeol mencoba menyusul kedua sahabatnya.
Sehun malas menanggapi ocehan Chanyeol.
Ketiganya berjalan berdampingan memasuki area night market.
Sepanjang perjalanan, Kyungsoo tak hentinya berkata woaah, enaknya, itu pasti lezat, wow daebak dan lain sebagainya, saat mereka melewati stand-stand makanan. Kyungsoo berulang kali meminta Chanyeol dan Sehun untuk berhenti dan mencicipi makanan yang dijajakan di salah uatu stand, namun selalu di tolak oleh Chanyeol ataupun Sehun dengan alasan di dalam sana masih banyak makanan yang lebih enak.
Mereka semakin dalam memasuki area pasar malam, hingga di depan suatu stand yang menjajakan jajanan khas Korea yang hangat dan pedas, Kyungsoo tidak lagi dapat menahan nafsu makannya. Maka tanpa lagi mengajak Chanyeol ataupun Sehun, Kyungsoo berjalan mendekati stand tersebut.
"Yak! Kyungsoo! Mau kemana kau? Jangan pergi jauh-jauh dari kami! Bagaimana jika kau diculik?" Chanyeol berteriak, berusaha menghentikan langkah Kyungsoo.
Namun Kyungsoo tak mengindahkan ucapan Chanyeol. Ia kalap, lidahnya sudah tak kuasa untuk tidak mencicipi makanan yang dilihatnya lezat, perutnya mendadak berteriak-teriak minta diisi.
Chanyeol yang merasa Kyungsoo mencuekkannya, akhirnya mengajak Sehun-yang sibuk selfie, untuk mengikuti Kyungsoo.
"Hun, bisa kau letakkan dulu ponselmu itu? Kita harus menyusul Kyungsoo."
"Hah, Kyungsoo? Ke mana Kyungsoo?" Sehun gelagapan saat mendengar nama Kyungsoo disebut. Ia menunda sementara waktu niatnya untuk mengunggah hasil selfie-nya ke instagram, demi mengikuti Chanyeol yang berjalan cepat untuk menyusul Kyungsoo.
Setelah berhasil menyusul Kyungsoo, mereka bertiga akhirnya duduk di depan sebuah stand makanan yang sangat diinginkan Kyungsoo. Kyungsoo bilang ia sudah memesan tiga porsi untuk mereka.
Chanyeol dan Sehun hanya tersenyum, mengisyaratkan baiklah, baiklah lakukan semaumu Kyung, yang penting kau bahagia.
"Kyungs, kau seharusnya tidak meninggalkan kami seperti tadi." Sehun berujar dengan wajah fokus menghadap ponselnya.
Chanyeol hanya memperhatikan kedua sahabatnya.
"Ya.. maafkan hyung, Sehunnie." Kyungsoo menanggapi dengan suara rendah yang sangat mainly.
Sehun otomatis mengalihkan fokusnya menuju Kyungsoo, saat mendengar jawaban pria mungil itu.
Pemuda Oh memandang Kyungsoo beberapa saat, dan yang dipandang hanya mengerjapkan mata menggemaskan.
"Aaah~ sudahlah Soo! Jangan sok imut begitu. Lebih baik kau membantuku mengambil foto." Sehun menyerahkan ponselnya pada Kyungsoo, lalu mulai beranjak menjauh dari kursi, dan berpose.
Kyungsoo dengan senang hati memenuhi permintaan Sehun.
Sementara Chanyeol sibuk merogoh saku celananya saat mendengar nada dering lagu Love Yourself yang di cover-nya bersama Kyungsoo.
Kyungsoo yang juga hafal betul nada dering Chanyeol, langsung menoleh ke arah pria tinggi itu sambil menunjukkan mimik muka siapa-yang-menelpon.
"Mom." Chanyeol tersenyum konyol.
Kyungsoo menanggapi dengan ber-ouh-ria, kemudian kembali fokus pada Sehun yang telah siap dengan pose layaknya super model.
Baru beberapa jepretan yang Kyungsoo lakukan untuk Sehun, Chanyeol lagi-lagi berhasil mengalihkan fokus Kyungsoo dengan menepuk-nepuk lembut lengan pria mungil itu.
Kyungsoo menoleh.
"Huh?"
"Ibuku ingin bicara denganmu. Apa kau mau?" Chanyeol berujar dengan suara lirih, sambil menunjuk ponsel yang masih setia menempel di telinganya.
Tanpa ragu Kyungsoo menjawab "Kemarikan!"
Setelah berujar "Ya Bu, ini Kyungsoo akan berbicara padamu." Lalu Chanyeol segera menyerahkan ponselnya pada Kyungsoo.
Kyungsoo menerimanya, dengan terlebih dahulu meletakkan ponsel Sehun begitu saja di atas meja.
Sehun yang menyadari Kyungsoo berhenti memotretnya, dan malah asyik sedang bertelponria, sedikit merasa kesal. Kekesalannya bertambah saat melihat pandangan mata Chanyeol yang tak pernah lepas dari Kyungsoo.
Sehun akhirnya memutuskan untuk menjauh dari tempat itu.
"Huh, siapa sebenarnya yang sedang berbicara dengan Kyungsoo? dan kenapa Chanyeol harus memandangi Kyungsoo sebegitu intensnya? Arrgh... Ini semua menyebalkan."
Sehun hanya terus berjalan, tanpa tahu arah mana yang ditujunya.
-b-o-o-
Kyungsoo mengakhiri obrolan dengan ibu Chanyeol dengan kalimat "Baiklah Bu, aku akan memarahi Chanyeol jika ia bertingkah, hehehe. Selamat malam! Jagalah kesehatanmu, Bu."
…
"Ya, ya, pasti ku sampaikan pada Sehunnie. Selamat malam, Bu. Sampai jumpa."
…
Setelah Ibu Chanyeol menutup teleponnya, Kyungsoo tersenyum tulus, lantas menyerahkan ponsel yang dipegangnya pada Chanyeol. "Ibumu tak pernah berubah, selalu menyenangkan."
Chanyeol tersenyum bangga. "Hahaha, kalian juga tidak pernah berubah, selalu klop."
Kyungsoo tersenyum sedikit malu.
Mereka diam beberapa saat, sebelum akhirnya Kyungsoo menyadari ketidak beradaan Sehun di sekitar mereka.
"Yeol, dimana Sehunnie?" Kyungsoo menoleh ke arah terakhir kali ia melihat Sehun, yaitu saat pria kelewat putih itu minta dipotret tadi.
Chanyeol mengikuti arah pandang Kyungsoo.
Namun orang yang mereka cari tidak ada di sana.
"Mungkin dia sedang berjalan-jalan Kyung, dia pasti akan kembali ke sini." Chanyeol berujar dengan nada tenang, meski sebenarnya dalam hati ia sedikit khawatir.
"Bagaimana bisa ia berjalan-jalan sendiri tanpa membawa ponselnya begini?" Kyungsoo mengangkat ponsel sehun yang sedari tadi ada di atas meja di hadapannya.
Chanyeol menggeleng, tanda bahwa ia juga tak mengerti dengan kecerobohan Sehun.
"Apa tidak sebaiknya kita pergi untuk mencarinya, Yeol?" Kyungsoo sudah hendak beranjak dari kursi, namun pergelangan tangannya di tahan oleh Chanyeol.
"Duduklah, kau bilang kau lapar. Aku yang akan mencarinya." Chanyeol memakai kembali snapback hitam yang sempat dilepasnya.
"Tapi yeol, aku juga ingin ikut mencari…" Kyungsoo masih berusaha membujuk Chanyeol agar memperbolehkannya ikut mencari Sehun.
"Kyungsoo! Tunggulah di sini! Siapa tahu Sehun akan kembali. Lagi pula pesananmu sebentar lagi akan datang, bagaimana jika penjualnya tidak menemukan pembeli yang sudah memesan makanannya tadi? Ia pasti akan sangat kecewa." Chanyeol sudah berdiri dari kursinya, dan akan segera beranjak meninggalkan Kyungsoo yang tengah menundukkan kepala sambil mengangguk pelan sebagai tanggapan atas omelan Chanyeol.
"Jagalah dirimu." Chanyeol sudah melangkahkan kaki, saat tiba-tiba Kyungsoo memanggilnya.
"Tapi Yeol…"
Chanyeol menoleh. "Apa lagi Kyung?"
"Siapa yang akan membayar makanannya?" Kyungsoo dengan puppy eyes-nya berujar imut.
Chanyeol tak tahan untuk tidak tersenyum. Maka ia kembali menghampiri Kyungsoo, kemudian menyerahkan credit card-nya.
"Kau tidak pernah lupa jika soal makanan, dasar!" Chanyeol mengusak pelan rambut hitam kelam Kyugsoo.
Kyungsoo menyengir.
"Sana! Pergilah temukan Sehun-ku." Kyungsoo mengusir Chaneol dengan menendang bokong pria tinggi itu.
"Dia Sehun-ku juga." Teriak Chanyeol, tak mau kalah.
-b-o-o-
Setelah menyusuri area night market dengan hati-hati dan teliti, Chanyeol akhirnya menemukan Sehun tengah berdiri di depan stand permainan tembak-menembak. Tanpa pikir panjang, Chanyeol langsung menghampiri sahabatnya itu.
"Hun, apa yang kau lakukan di sini?"
Merasa ada yang memanggil namanya, Sehun pun menoleh. Meski sebenarya tanpa menolehpun Sehun tahu, bahwa yang ada di sampingnya adalah Park Chanyeol.
"Apa kau buta, Park?" Sehun menjawab pertanyaan Chanyeol dengan ketus, lalu kembali fokus pada permainannya
Chanyeol hanya tersenyum salah tingkah sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sebagai tanggapan.
Mereka diam beberapa saat. Chanyeol tahu, Sehun sedang kesal.
"Sehunnie, kenapa kau meninggalkan kami begitu saja? Kau juga tidak membawa serta ponselmu." Chanyeol mencoba kembali membangun pembicaraan.
"Apa kalian sudah selesai dengan urusan kalian?" Sehun melirik ke arah Chanyeol.
"Maksudmu?"
Sehun menghadap ke arah Chanyeol, kemudian membuat gesture orang sedang menelepon.
"Ouuh…itu tadi ibuku. Dia ingin mengobrol dengan Kyungsoo. Sebenarnya ia juga ingin mengobrol denganmu, tapi karena kau pergi, ia hanya menitip salam saja." Chanyeol berujar dengan mata berbinar.
"Benarkah? "
"Apanya yang benar? Apa kau pikir kami punya teman atau pacar rahasia di belakangmu?"
Sehun menggeleng, meski sebenarnya hatinya mengiyakan ucapan Chanyeol. "Bukan, bukan itu. Maksudku apa benar Ibumu ingin berbicara denganku?"
Chanyeol mengangguk mantap. "Bagi Ibuku, kau adalah putra termudanya."
Sehun tersenyum. "Kalau begitu berikan aku nomor ponsel ibumu, aku akan meneleponya kapan-kapan."
Chanyeol mengengguk-angguk cepat, menyetujui.
Sehun meletakkan tembak mainan, yang sedari tadi di pegangnya.
"Kau harus membayar semuanya, Park! Aku sudah menghabiskan banyak koin, namun tidak sekalipun mendapatkan hadiah." Sehun sudah hendak pergi dari stand permainan tersebut.
"Tunggu, aku akan menujukkan padamu bagaimana cara bermain yang benar."
Sehun benar-benar menghentikan langkahnya. Dilihatnya Chanyeol telah berdiri di posisi yang ditempatinya tadi, kemudian tanpa ragu memilih senapan laras panjang sebagai senjata. Tidak perlu menunggu lama, pria tinggi itu langsung membidik, dan duarrr! tepat sasaran.
Sehun melonjak girang.
Dalam sekali bidik, Park Chanyeol telah menghasilkan sebuah teddy bear merah muda. Chanyeol memberikan hadiah yng didapatkannya pada Sehun, dengan alasan ia alergi dengan warna pink. Sehun tentu menerimanya dengan senang hati.
"Terimakasih Chanyeol Hyung!" Sehun hendak memeluk Chanyeol.
Chanyeol menghindar "Jangan begitu Hun! Itu aneh. Hahahaha…"
Sehun sedikit cemberut mendengar ucapan Chanyeol.
Chanyeol yang menyadari perubahan mimik wajah Sehun, akhirnya memeluk Sehun. Sebuah pelukan sekilas, tulus, yang sangat mainly.
Sehun kemudian meninju lengan Chanyeol.
"Ayo, Jangan buat Kyungsoo-ku bosan menunggu." Kemudian Sehun berjalan lebih dulu.
"Dia juga Kyungsoo-ku!"
Chanyeol sedikit berlari untuk menyusul langkah lebar-lebar Sehun.
.
.
TO BE CONTINUED
.
.
A/N : Oke, ini momen lama. Tapi sayang kalau dilewakan begitu aja. Maaf kalau di fic ini gak ada konflik yang yang benar-benar konflik. Karena biasanya saya membuat fic ini terinspirasi dari momen Chansoohun yang benar-benar terjadi di real-life.
.
Interaksi mereka itu ya… super, duper cute. Jadi kepikiran andai Chansoohun dibikini sub-unit. Pasti daebak! Namanya sub-unitnya Chadohun. Hahahaha
.
.
Review kalian selalu ditunggu, jadi jangan ragu-ragu.
Salam sayang, dariku.
.
.
Deepbow,
Angelsoo
12122016