MinnimieMing Present,
FanFiction
.
.
Cast : CHO KYUHYUN
LEE SUNGMIN
VICTORIA SONG
CHODONGHAE
.
.
Chapter : 5
.
Genre : Romance, Family, Drama, Hurt.
.
Rate : T
.
Warning GS!
.
.
Donghae jalan kearah dapur dengan handuk dan sebuah baskom berisi air ditangannya, jiwa dokternya muncul begitu saja saat melihat Sungmin yang lemah. Ia begitu tidak tega dengan kondisi Sungmin. Entahlah, ia begitu menyayangi Sungmin walaupun mereka baru saja bertemu beberapa hari yang lalu.
"Hae, bagaimana keadaan Sungmin?" tanya Heechul yang menyusul Donghae kedapur.
"dia hanya demam sepertinya dia mengidap anemia hingga tubuhnya mendadak lemah seperti itu"
"apa tidak sebaiknhya kita membawanya kerumah sakit? Disini tidak ada obat sama sekali". Ujar Heechul penuh kekhawatiran, Donghae pun yang tengah membelakangi Heechul mengeryit bingung, ibunya tidak pernah seperti ini pada siapapun sebelumnya tapi kenapa ia begitu khawatir dengan Sungmin.
"Sungmin hanya perlu istirahat, aku lihat matanya juga sembab seperti habis menangis dan tidak tidur semalaman" jelas Donghae, Heechul terdiam cukup lama hingga suara Victoria mengalihkan mereka.
"eomma, dimana Kyuhyun?" Tanya Victoria mendekati Heechul, Donghae memutar bola matanya kesal dan memilih kembali kekamarnya sedangkan Heechul menatap Victoria bingung.
"bukankah dia bersama mu?"
"entahlah setelah selesai makan Kyuhyun menghilang begitu saja"
.
.
.
Namja itu duduk disebelah sosok cantik yang tengah terlelap, wajah sang gadis yang tadinya pucat mulai memancarkan warna merah merona. Sebut saja Kyuhyun mulai gila, ia memilih meninggalkan Victoria dan pergi diam-diam kedalam kamar Sungmin setelah melihat Donghae yang baru saja keluar dari kamar pelayan itu.
Tangan besar Kyuhyun menyentuh wajah mungil Sungmin. Demamnya sudah turun, namun wajahnya masih sedikit pucat, dan yang lebih mengenaskan lagi adalah lingkaran hitam dimata Sungmin yang sangat jelas. Tentu saja Sungmin kurang tidur dan Kyuhyunlah yang menjadi penyebabnya.
"mengapa kau meninggalkan tempat itu hanya untuk datang ke rumah yang seperti neraka ini Ming?" Kyuhyun bergumam pelan di tengah kesunyian, lagi-lagi Sungmin mengoyahkan hatinya. Padahal baru semalam Kyuhyun mencoba untuk mengabaikan Sungmin dan memilih untuk melanjutkan kehidupannya yang datar ini. Bagaimanapun Hangeng telah memberikan beban menyakitkan di pundak serta hatinya.
"Ming, bolehkan aku berharap pada Tuhan jika kehadiranmu akan membawaku pergi dari neraka ini? Ini terlalu menyakitkan". Kyuhyun bersandar pada dinding di belakangnya, tangannya memeluk kedua kaki panjangnya, tatapan itu sama sekali tidak lepas dari Sungmin yang masih terlelap.
"maafkan aku Ming dan bertahanlah sedikit lagi"
.
.
.
~~~MinniemieMing~~~
.
.
.
"kau kemana saja? Aku dan eomma mencarimu dari tadi" Victoria memajukan bibirnya kesal saat melihat Kyuhyun yang baru saja berjalan ke ruang tengah dimana sudah ada Hangeng, Heechul dan Donghae disana.
"maafkan aku Vict, aku mencari sesuatu dirumah kaca". Jawab Kyuhyun, tampaknya Victoria yang masih marah hanya menatap Kyuhyun kesal dan laki-laki itupun mencubit pipi tunangannya. Kyuhyun berpikir jika ia tidak bertemu dengan Victoria mungkin ia memilih untuk bunuh diri saat itu.
"Kyuhyun, duduklah ada yang ingin appa bicarakan" ujar Hangeng dengan suara beratnya, Kyuhyunpun dengan patuh dan wajah datarnya duduk di samping Victoria berhadapan dengan Hangeng dan Heechul sedangkan Donghae memilih duduk di sebuah single sofa dekat Kyuhyun.
"setelah aku pikir lagi lebih baik kalian secepatnya menikah, appa akan mengatur pertemuan dengan keluarga Song. Kita akan terbang ke China beberapa hari lagi" jelas Hangeng, sontak saja wajah Kyuhyun mendadak tegang, tangannya sedikit bergetar dan Kyuhyun berusaha agar tidak ada satu orangpun yang memperhatikan keadaannya sekarang.
"mengapa mendadak sekali?, bahkan aku belum membicarakan ini satu sama lain". Kyuhyun membantah,ia tidak ingin terburu-buru menikah dengan Victoria karena alasan Kyuhyun adalah Sungmin. jika saja Sungmin benar-benar tidak hadir kembali dalam hidupnya mungkin Kyuhyun akan langsung menerimanya. seperti biasa, ia tidak akan membantah satu katapun yang diucapkan ayah angkatnya itu.
Namun kini keadaannya mulai berbeda semanjak kehadiran gadis mungil itu,Kyuhyun seperti mendapat tamparan keras apalagi saat mengingat air mata Sungmin kemarin. Ia benci menyakiti Sungmin yang jelas-jelas tidak bersalah sama sekali. Tapi Kyuhyun harus menyakiti Sungmin agar Sungmin bisa secepatnya pergi dari rumah ini
"kau ingin menundanya sampai kapan lagi Cho Kyuhyun? Kalian sudah terlalu lama berhubungan, dan kalian saling mencintai"
"setidaknya biarkan aku membicarakan ini berdua dengan Vict".
"kalian terlalu lambat..."
"itu benar appa. Selama ini kami terlalu menikmati waktu bersama hingga lupa membicarakan pernikahan. lagi pula aku masih terlalu disibukkan dengan jadwal pemotretan. Aku ingin sebelum menikah aku akan memantapkan hatiku hanya untuk menjadi ibu rumah tangga yang mengurus suami dan anak-anak kami, bukan sibuk bekerja" Jelas Victoria, memang benar jika wanita itu adalah seorang model di China, itulah mengapa pertemuan Kyuhyun dengan Victoria sangat sedikit semenjak keluarga Cho memilih menetap di Korea.
"baiklah jika itu maumu, aku akan sangat mengharagainya"
"terima kasih appa" Victoria tersenyum lebar seraya menatap Kyuhyun yang kini membalas senyuman dengan penuh kelegaan, Hangeng sangat menyayangi Victoria dan laki-laki paruh baya itu seolah tidak bisa membantah kata-kata Victoria.
"dan aku punya satu kabar lagi.. aku akan memperkenalkan Donghae dengan salah satu putri dari rekan bisnisku". Donghae yang tengah melamun mendadak terbelalak mendengar ucapan sang ayah yang cukup keras.
"apa maksudmu? Jangan bicara omong kosong"
"aku akan menjodohkanmu dengan salah satu putri rekan bisnisku, dan kalian juga harus secepatnya bertunangan".ucap Hangeng dengan penuh penekanan. Suasana mendadak hening, sebelum suara tawa Donghae terdengar keras di ruangan besar itu.
"hal gila apa lagi yang akan kalian lakukan?..."
"aku akan mengatur waktu pertemuannya segera". Hangeng memotong kata-kata Donghae dan memilih untuk meninggalkan ruang tamu itu, Donghae masih menatap ayahnya dengan geram sedangkan Heechul hanya menunduk tidak bisa bicara apapun.
"benar. Kalian memang selalu seperti ini". Donghae menendang kaki meja dibawahnya membuat Heechul tersentak begitupun dengan Victoria. Sedangkan Kyuhyun hanya diam dan menatap Donghae dengan datar.
Sampai kapanpun Donghae tidak akan bisa membantah kata-kata Hangeng sama seperti yang Kyuhyun alami beberapa tahun yang lalu saat dirinya dipaksa bertunangan dengan Victoria yang baru saja ia kenal.
.
.
.
Sungmin membuka matanya pelan, pening dikepalanya berangsur menghilang dan sepertinya demamnya juga sudah turun. Sungmin merasa sangat nyaman dengan usapan tangan Donghae di rambutnya, ya. Sungmin sangat yakin jika itu adalah Donghae dan Sungmin tidak menyangka jika usapan itu membuatnya bermimpi cukup indah ditengah hari seperti ini bahkan menjelang sore.
Astaga, hampir sore?!
Dengan gesit gadis cantik itu menyingkap selimutnya dan berlari kearah kamar mandi untuk mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian pelayan dan melesat membuka pintu kamarnya.
"Sungmin, kau mau kemana?" tanya seseorang di depan pintu kamarnya, Sungmin sempat terlonjak kaget saat melihat Donghae yang tengah berdiri dengan sebuah nampan berisi makanan dan susu ditangannya.
"Hae..."
"kau belum memakan apapun dari pagi, ini kubawakan makanan" tanpa permisi Donghae masuk kedalam kamar Sungmin dan meletakan nampan itu diatas meja kecil. Mau tidak mau Sungmin mengikuti Donghae dan duduk dihadapan namja tampan itu.
"makanlah, setelah itu baru kau bisa kembali bekerja"
"kau tidak perlu membawakannya aku bisa mengambilnya sendiri". Ucap Sungmin sebal, ia benar-benar tidak enak hati hingga membuat Donghae harus menyiapkan makanan untuknya.
"Lee ahjumma bilang kau selalu lupa waktu makan jika sudah bekerja dan dia berniat membawakan makanan untukmu namun aku yang memilih untuk mengantarnya" jelas sosok tampan itu. Sungmin tersenyum lebar dan bergumam kata terima kasih pada Donghae.
Makan siang yang terlambat ini diisi dengan keheningan, Donghae hanya memperhatikan Sungmin sedangkan Sungmin sibuk dengan makanannya.
Ia kembali ingat dengan perjodohan yang dibicarakan ayahnya, sampai kapan ayahnya akan berhenti mengatur hidupnya dan membiarkannya mengejar mimpi-mimpinya.
Ketika Donghae melihat Kyuhyun yang dijodohkan oleh ayahnya, saat itu Kyuhyun hanya diam dengan wajah datarnya dan tidak berusaha menolak, itulah mengapa Hangeng begitu bangga pada Kyuhyun dibandingkan dirinya yang pemberontak. Sudah banyak kata-kata Hangeng yang selalu ia bantah dan sekarang apa boleh ia kembali membantah dan menolak permintaan ayahnya.
"Donghae..."
"eoh?"
"kau melamun?" Sungmin menatap wajah Donghae dengan polos, membuat namja tampan itu mencubit pipinya gemas.
"ayo cepat kita ke rumah kaca, aku akan membantumu dan Lee ahjumma"
"a..apa?"
.
.
.
Donghae tidak pernah sebahagia ini sebelumnya hanya karena membantu beberapa pelayan yang merapihkan tanaman di rumah kaca. biasanya sebelum Sungmin tinggal dirumah ini, Donghae sangat tidak peduli dengan para pelayannya kecuali Lee Ahjumma yang memang sangat baik pada siapapun.
Setelah memaksa ikut bergabung akhirnya disinilah dia. menggunting beberapa daun yang rusak dan mati bersama Lee ahjumma, sedangkan Sungmin tengah menyiram tanaman.
"kalian duduklah, tuan Park membuat cemilan" ujar Lee ahjumma membuat Sungmin dan Donghae langsung meninggalkan pekerjaan mereka dan duduk di sebuah gazebo yang di kelilingi tanaman bunga yang indah.
"woah, tuan Park membuat kue kelapa. aku tidak pernah memakannya lagi semenjak kita tinggal di Korea. Benarkan ahjumma?" ujar Donghae dengan penuh semangat, tidak peduli peluh yang membasahi dahinya, namja itu begitu menikmati kue favoritnya selama di China. Sedangkan Sungmin dan Lee ahjumma hanya tersenyum dan menggelengkan kepala mereka.
"ah, bukankah Sungmin mendapatkan marga Lee dari ahjumma?"
"benar tuan muda" jawab wanita paruh baya itu dengan sopan.
"kalau begitu aku juga ingin menjadi anak ahjumma juga, sepertinya aku terlanjur menyukai marga Lee, dan nama Lee Donghae jauh terdengar lebih baik".
Mereka tertawa lebar bahkan Lee ahjumma menyuapi Sungmin dan Donghae secara bergantian. Mereka tidak menyadari ada sosok wanita paruh baya lain yang tengah menatap kebahagiaan itu dibalik jendela rumahnya yang mewah.
"mengapa eomma sendirian disini?" . Kyuhyun datang menghampiri Heechul yang tengah melamun menatap kearah luar jendela. Ternyata dari tadi Heechul menatap Donghae, Sungmin dan kepala pelayan tengah merapihkan tanaman di dalam rumah kaca dan sesekali mereka bercanda.
"bukankah eomma selalu sendirian?" Heechul bertanya balik pada Kyuhyun yang berada di belakangnya. Kyuhyun pun yang mengerti dengan kesedihan ibu angkatnya langsung memeluk Heechul dari belakang, selama ini yang membuat Kyuhyun bertahan selain Victoria adalah Heechul. Wanita ini begitu baik padanya dari saat pertama kali Kyuhyun menginjakkan kakinya dimension Cho.
Walaupun Heechul memang lebih menurut pada suaminya yang seorang pemaksa, Kyuhyun pikir itu karena Heechulpun tidak bisa membantah perkatataan sang suami. Karena Heechul begitu mencintai Hangeng.
"eomma lihat, aku sedang memeluk eomma sekarang. Jadi eomma tidak perlu merasa kesepian lagi" ucap Kyuhyun pelan, Heechul pun tidak kuasa meneteskan airmatanya. Kejadian ini sama seperti belasan tahun lalu. Tangan kecil yang selalu menggenggam tangannya saat ia merasa kesepian adalah tangan Kyuhyun. Anak angkatnya.
"akan sangat membahagiakan jika kau dan Donghae bersama-sama menemani eomma disini" isak Heechul pelan, Heechul tau Donghae sangat membenci Kyuhyun sejak awal karena sampai kapanpun Donghae akan menganggap jika Kyuhyun lah yang mengambil posisinya dikeluarga ini.
"aku akan bicara pada Donghae Hyung jika eomma mau"
"terima kasih Kyuhyun-ah, kau memang sangat baik. Tapi mungkin saja Donghae tidak akan pernah mendengarkan kata-katamu, karena dia sudah benar-benar muak denganku".
Heechul tersenyum di tengah tangisnya,bagaimana mungkin anak yang lahir dari rahimnya begitu tidak menyukainya, sedangkan Kyuhyun anak angkatnya begitu peduli dengan Heechul.
"ah ya, kau sudah mengantar Victoria?" tanya Heechul mengalihkan pembicaraan, wanita itu melepaskan pelukan Kyuhyun dan memilih menatap namja tampan anak angkatnya, tidak. Selamanya sudah ia anggap menjadi putra kandungnya bukan anak angkatnya.
Kyuhyun mengangguk dan bergumam pelan.
"Victoria harus mengikuti pemotretan di Shanghai selama dua minggu"
"bukankah kau ada jadwal pertemuan diJeju bersama beberapa kolega?"
"ya eomma, appa yang menyuruhku untuk mengikuti kunjungan kesana dalam waktu seminggu"
"kalau begitu bawalah Sungmin bersamamu".
Kyuhyun terdiam mendengar ucapan Heechul, sedangkan wanita cantik itu hanya mengusap rambut coklat Kyuhyun tanpa mengatakan apapun.
"eomma percaya Sungmin bisa mengurusmu dengan baik"
"tapi bukankah ada Kim ahjussi?". Heechul tersenyum tipis sebelum kembali melanjutkan kata-katanya.
"eomma lebih percaya pada Sungmin". Kyuhyun berpikir sebentar selama beberapa tahun ini ibunya selalu mempercayai tuan Kim sebagai asistent pribadinya. Namun melihat wajah memohon Heechul membuat Kyuhyun akhirnya menyetujui permintaan sang ibu.
.
.
.
~~~MinnimieMing~~~
.
.
.
Hari ini Sungmin kembali kekampusnya dan lagi-lagi Donghae mengantarnya hingga kedepan kelas, walaupun namja tampan itu sempat memintanya beristirahat sehari lagi namun sepertinya sifat keras kepala dan mandiri Sungmin membuat Donghae akhirnya memilih untuk membiarkan Sungmin pergi.
Sungmin pikir penampilannya sekarang ini membuat beberapa mahasiswi akan menganggapnya sama seperti yang lain, namun semuanya jadi berantakan saat pertama kali ia mengubah penampilannya dan ada Donghae disampingnya membuat Sungmin di cap sebagai wanita simpanan Donghae, bahkan ada yang terang-terangan mengatakan jika ia adalah pelacur Donghae. Sepertinya Sungmin harus kembali memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa diterima di KyungHee dengan baik.
"sudahlah Hae, kau tidak perlu sampai mengantarku seperti ini. Harusnya aku tau diri" ucap Sungmin pelan, Donghaepun yang gemas hanya mengacak rambut Sungmin.
"entahlah, aku hanya merasa khawatir aku pergi, nanti aku akan menjemputmu lagi".
Donghae berlalu meninggalkan Sungmin. Gadis cantik itupun sedikit bingung dengan sikap Donghae yang menurutnya sangat berlebihan, awalnya Sungmin pikir itu karena Donghae memiliki jiwa Dokter yang cukup besar. Tapi apa semua dokter akan mengantar jemput pasiennya?. Sungmin benar-benar tidak tahu jalan pikir majikannya itu. Haaah.. seandainya itu Kyuhyun mungkin Sungmin akan dengan senang hati menerimanya.
Tapi faktanya justru Kyuhyunlah yang menginginkan Sungmin menjauh.
"Hyukkie-ya!" Panggil Sungmin saat melihat satu-satunya sahabat wanita yang ia miliki di kampus ini tengah berjalan dengan sedikit lesu.
"Lee Sungmin, Annyeong" balas Eunhyuk.
"kau terlihat lesu? Apa kau sakit?" tanya Sungmin khawatir, wajah Eunhyuk tidak pucat hanya terlihat tidak ceria seperti biasanya.
Gadis pemilik gummy smile itu tersenyum di depan Sungmin dan menggeleng pelan.
"aku baik-baik saja"
"kau tidak baik-baik saja". Ujar Sungmin sedikit kesal, Sungmin sangat menyadari perubahan wajah Eunhyuk yang biasanya terlihat ceria itu sedikit pendiam bahkan senyum yang biasanya Eunhyuk tampilkan untuk Sungmin juga terlihat berbeda.
"Min, maukah kau menemaniku bolos hari ini?"
"eoh? Memangnya kau ingin mengajakku kemana?"
.
.
.
Sungmin tidak tau jika Eunhyuk akan mengajaknya kesebuah kafe tidak jauh dari Kyunghee, kafe ini di design untuk anak muda, dan Sungmin tidak pernah ketempat seperti ini sebelumnya.
"Min, aku akan dijodohkan"
"apa?!" Sungmin sedikit menaikkan nada suaranya saat kata-kata pertama Eunhyuk begitu membuatnya kaget.
"eomma dan appaku akan menjodohkanku dengan rekan bisnis mereka, aku tidak menginginkan ini Min, tapi aku tidak akan bisa menolak mereka". Eunhyuk benar-benar putus asa sekarang, baru saja beberapa hari yang lalu ia bahagia saat melihat sosok yang di kaguminya kembali, sekarang ia harus menerima kenyataan pahit saat orang tuanya mengatakan akan menjodohkannya dengan laki-laki pilihan mereka.
"kenapa tidak mencoba untuk menolak?"
"karena mereka akan mengusir ku dari rumah"
"apa?!"
'Ya Tuhan, apa semua anak orang kaya akan selalu ditekan oleh kedua orang tuanya?' Sungmin menatap Eunhyuk tidak percaya, selama ini ia hidup mengharapkan sepasang suami istri yang akan mengangkatnya untuk menjadi anak mereka, itu berarti Sungmin akan hidup lebih baik dari pada harus tinggal di sebuah panti asuhan tanpa cita-cita. Tapi melihat Donghae dan Eunhyuk yang diperlakukan seperti itu membuat Sungmin ragu untuk memiliki orang tua. Apa lagi jika sepasang suami istri itu malah memanfaatkan anak mereka untuk kekayaan keluarga.
"kau pasti sangat terkejut"
"lebih terkejut lagi karena mereka tega mengusirmu dari rumah" .jawab Sungmin polos, Eunhyuk tertawa kecil mendengar ucapan Sungmin.
"ini pertama kalinya mereka mengancamku seperti itu. Kau tau, anak perempuan selamanya akan mengalah pada orang tua mereka karena kita hidup dengan bantuan mereka". Ucap Eunhyuk sambil memainkan sendok kecil didalam gelas berisi Hot Chocolate kesukaannya.
"sepertinya anggapanmu salah, aku lahir tanpa orang tua disampingku, apa lagi semenjak ibu panti meninggalkanku. Aku merasa hidup ini bagai tantangan karena aku harus menghadapi ini semua sendirian, kau seharusnya bahagia Hyukkie-ya, ibu dan ayahmu ada saat kau terluka. Tidak sepertiku." Sungmin tersenyum pahit, ia berpikir jika bukan karena keluarga Cho yang begitu baik hati mau menerimanya Sungmin tidak akan tau akan menjadi apa sekarang.
"Mianhae Sungmin-ah. Aku hanya merasa putus asa"
"Hyukkie-ya, apa kau pernah merasakan jatuh cinta?" tanya Sungmin tiba-tiba, ia merasa harus menanyakan ini pada Eunhyuk.
Gadis bergummy smile itu tertawa geli lagi-lagi mendengar pertanyaan polos Sungmin.
"aku pernah merasakannya bahkan hingga sekarang"
"lalu? Beritahu aku bagaimana rasanya" .
Eunhyuk tampak berpikir sebentar dan meminum hot chocolattenya .
"rasanya seperti saat melihatnya kau merasa jantungmu berdetak kencang, kau selalu merindukannya, dan saat berada di dekatnya kau merasa gugup bahkan tidak bisa melakukan apapun dengan benar karena ada dia di akan bahagia melihat senyumnya, dan kau akan sedih melihat wajah sendunya" jelas Eunhyuk.
Sungmin terdiam, apa yang selama ini ia rasakan terhadap Kyuhyun adalah Cinta? Lalu apa yang akan terjadi dengan hatinya nanti saat Kyuhyun benar-benar akan menikah dengan tunangannya?
Seharusnya ia tidak boleh merasakan jatuh cinta pada Kyuhyun, sejak awal ia hanya ingin bertemu Kyuhyun dan kembali melanjutkan persahabatan mereka. Tapi Sungmin dengan lancang mencintai Kyuhyun yang jelas-jelas tidak ingin mengenalnya lagi.
"sepertinya aku jatuh cinta". Ucap Sungmin tanpa sadar, Eunhyukpun tersentak
'apakah...apakah aku jatuh cinta pada Donghae,min?'
"Eunhyuk-ah, apa kau mengenal keluarga Cho dengan baik?". Tanya Sungmin lagi, Eunhyukpun yang tadinya menunduk dalam tengah berperang melawan batinnya mau tidak mau tersenyum dihadapan sahabatnya dan mengangguk yakin.
"berarti kau tau siapa Cho Kyuhyun?". Eunhyuk mengeryit bingung. Bukankah Sungmin pelayan dikeluarga Cho? Mengapa Sungmin tidak tahu siapa Cho Kyuhyun.
"aku hanya mendengar cerita dari ibuku yang dekat dengan nyonya Cho. mereka mengangkat seorang anak di panti asuhan Jeju dua belas tahun yang lalu dan mereka mengajarkan Kyuhyun dengan keras hingga Kyuhyun bisa sesukses ini. Mereka terlalu mempercayai Kyuhyun hingga mengabaikan Donghae yang jelas-jelas putra kandung mereka"
"apa kau pernah bertemu dengan Kyuhyun sebelumnya?"
Eunhyuk mengangguk pelan.
"aku pernah bertemu dengannya serta tunangannya disalah satu acara yang keluarga ku buat beberapa bulan yang lalu". Sungmin mengangguk pelan, dan terdiam sebentar memperhatikan keluar jendela.
"bagaimana caranya untuk berhenti jatuh cinta?". Tanya Sungmin penasaran. Eunhyuk menatap datar wajah Sungmin
' jadi kau benar-benar jatuh cinta pada Donghae?' tanpa sadar Eunhyuk sedikit mengepalkan telapak tangannya diatas rok pendeknya.
"hanya ada dua pilihan, kau menghindar dari orang itu atau kau harus pergi dari kehidupan orang itu" jawab Eunhyuk datar, Sungmin tidak menyadari nada bicara Eunhyuk dan hanya memikirkan bagaimana caranya agar ia pergi dari kehidupan Kyuhyun.
.
.
.
~~~MinnimieMing~~~
.
.
.
"Hae, ayolah maafkan aku. Aku tidak tahu jika Eunhyuk akan mengajakku membolos hari ini,Sungguh". sosok gadis cantik bertubuh mungil itu mengejar langkah lebar namja tampan didepannya. Sebut saja Sungmin kini menyesal pada Donghae yang marah karena ia tanpa izin pergi membolos bersama Eunhyuk dan Donghae sudah menunggunya di parkiran namun melihat Sungmin berada di cafe bersama Eunhyuk.
Namja tampan itu sangat kesal tentu saja, Sungmin seharusnya masih mengambil istirahatnya tapi gadis itu keras kepala dan meminta untuk datang ke KyungHee namun bukannya belajar dengan baik justru Sungmin memilih untuk membolos hari ini.
Jadilah aksi saling kejar kejaran itu dirumah mewah keluarga Cho. Sungmin masih mengejar Donghae hingga gadis itu dengan cepat berlari dengan kaki mungilnya mendahului Donghae dan menghalangi jalan laki-laki itu.
"aku akan mengadukan ini pada eomma" ancam Donghae. Sungmin terdiam dan wajahnya mendadak pucat, Jika nyonya Cho tau ia akan malu sekali. Nyonya Cho pasti akan kecewa dengannya.
"jaebal, jangan beritahu ini pada nyonya Cho".Sungmin menahan tangan Donghae dengan erat, dan kepalanya mendongak menatap Donghae mencoba memberikan puppy eyes nya agar namja tampan itu mau berbaik hati padanya dengan tidak memberitahu pada nyonya Cho.
"baiklah ini pertama kalinya, dan aku harap tidak akan ada yang kedua dan ketiga. Kau mengerti?". Ucap Donghae, tentu saja gadis manis itu mengangguk cepat dan tesenyum lebar, membuat Donghae benar-benar harus mencubit pipi berisinya.
"kembalilah kekamar".
"arraseo" Sungmin membungkukan badannya pelan dan berlalu di hadapan Donghae. Baru saja kakinya melangkah menuju kamar pelayan, tiba-tiba suara Heechul menghentikan langkahnya.
"Lee Sungmin, kau sudah pulang?" Tanya Heechul disebelahnya ada Kyuhyun yang tengah berdiri dan menatap Sungmin dengan tatapan yang selalu sama. Tatapan yang sangat sulit untuk diartikan.
Sungmin membungkukan badannya, dan tersenyum pada Heechul. Walaupun sedikit tidak enak hati karena ia harus membolos hari ini, itu sama saja dengan membohongi Heechul.
"saya baru sampai Nyonya" jawab Sungmin pelan, kakinya melangkah mendekati Heechul yang tengah meletakkan beberapa paper bag di atas meja ruang keluarga, sedikit heran dengan barang bawaan Heechul yang cukup banyak, sepertinya Heechul dan Kyuhyun baru saja berbelanja besar, dan sepertinya itu ada beberapa pakaian dengan brand terkenal.
"Sungmin-ah lihatlah, ini adalah beberapa pakaian yang bisa kau gunakan selama di Jeju. malam ini juga kau bisa merapihkan pakaianmu, aku akan meminta Lee ahjumma membantumu. kalian akan terbang ke Jeju besok pagi".
"ka...kalian?" Sungmin mendadak dikelilingi rasa bingung, Heechul bahkan tidak bicara apapun padanya sebelum ini.
"ya, kau akan menemani Kyuhyun ke pulau Jeju selama seminggu. Aku harap kau bisa mengatur jadwal makan dan pakaiannya"
"ne?!'
.
.
.
"kau berhati-hatilah disana, walaupun tuan muda memang dingin dan sedikit bicara tapi dia orang yang baik Sungmin".
Lee Ahjumma membantu Sungmin memasukkan beberapa pakaian Sungmin ke dalam sebuah koper besar berwarna pink pemberian Heechul, semua yang di bawa Sungmin adalah pakaian baru dan gadis itu masih belum mengerti dengan keadaan ini.
"tapi ini semua terlalu tiba-tiba bahkan tugas kuliahku begitu banyak"
"apa kau tidak merindukan kampung halamanmu? Lagipula Nyonya Cho adalah pemilik Kyunghee, tidak mungkin ia mengeluarkan mu hanya karena tidak datang kekampus dalam waktu seminggu apalagi ini adalah permintaannya sendiri".
Sungmin terdiam, yang dikatakan Lee ahjumma sangat benar. Sungmin merindukan kampung halamannya setahun sudah ia meninggalkan tempat itu.
Memikirkan waktu seminggu ini akan ia habiskan mengingat kembali masa lalunya, Sungmin tersenyum lebar dan memeluk tubuh wanita paruh baya yang sudah ia anggap seperti ibu kandungnya sendiri.
"terima kasih ahjumma, ah.. apa ahjumma ingin ku bawakan sesuatu dari sana?" tanya Sungmin antusias, wanita itu hanya menggelengkan kepalanya dan mengusap rambut Sungmin dengan sayang.
"kau hanya perlu kembali kerumah ini dengan sehat, ahjumma tidak mengharapkan apapun lagi". Jawabnya.
Sungmin hampir meneteskan air matanya, baru kali ini selama setahun terakhir ia merasa sangat dihargai dan dicintai dirumah ini, walaupun sosok yang ingin ia temui tidak lagi ingin berteman dengannya. Semuanya sudah cukup dengan kebaikan Lee Ahjumma sebagai ibunya, nyonya Cho sebagai penolongnya dan Donghae sebagai temannya.
"aku berjanji akan kembali dengan sehat ahjumma"
.
.
.
~~~MinniemiMing~~~
.
.
.
Sungmin duduk di samping Kyuhyun, pesawaat mereka sudah terbang beberapa menit yang lalu dan Sungmin tidak sedikitpun membuka suara. hanya sekedar membungkukkan badan pada Kyuhyun dan laki-laki itu hanya bergumam pelan.
Sungmin tau jika Kyuhyun pasti muak berada didekatnya namun gadis cantik itu tidak bisa menutupi kebahagiaannya untuk kembali kekampung halamannya.
Wanita cantik itu menatap kearah jendela pesawat dan menarik nafas dalam
'eomma, aku pulang. Aku menepati janjiku untuk membawa kembali Kyuhyun... Tunggu aku , eomma'
.
.
.
TBC
.
.
.
Thanks to Review Chap 4
.
vha137, Park RinHyun-Uchiha, xxnunxxcan, Michiko Haruna, nurindaKyumin, auliaMRQ, PumpkinEvil137, rahmaotter, nurulasyiahramadhanti, , Shengmin137, MinnieMinime, sungmin *astaga ini Sungmin baca FF saya kkekke*, danactebh, lee hye byung, orange girls, Hanna, atin, innae, tanpa nama, lee kyurah, gyu-bbuing, dan para guest
.
.
StellaChoi, 16 Januari 2017
