BIGGER
.
JUJU JONGODULT
.
KAIHUN AS ALWAYS
SEQUEL PRIVATE LESSON
.
RATED M, PWP
.
HAPPY READING
" Aaahh... Nyahhh... Jonginnieehh.. "
Jongin menjilat urat urat kecil dikejantanan Sehun, tangannya meremas testis Sehun yang sudah memerah.
" Nyahhh... Hunnie ingin pipis... " Sehun meremas rambut Jongin, kedua pahanya mengapit kepala Jongin.
Jongin terus menaik turunkan kepalanya, mengulum, menghisap lebih keras.
" Aaaahhhhhh Jonginnniieehhh... " Tubuh Sehun bergetar saat mencapai klimaks, spermanya menyembur, memenuhi mulut Jongin. Tanpa rasa jijik Jongin meneguk sperma yang dikeluarkan Sehun. " Nnnhhh... Nnnhhh.. "
Jongin mengangkat kepalanya, melepas kulumannya. " Well, Sperma Hunnie sangat manis seperti orangnya. "
Sehun mempoutkan bibirnya. " Jonginnie... " Rengeknya. " Hunnie juga ingin melakukannya. " Sehun bangkit, mendorong tubuh Jongin. Tangannya mulai membuka celana Jongin.
" Eh, tu.., tunggu Hunnie. "
" Ayolah Jonginnie, Hunnie juga ingin memberi Jonginnie kenikmatan. " Sehun memukul tangan Jongin yang menganggunya.
" Tu..., tunggu.. "
" Kenapa Hunnie harus menungg... " Mata Sehun terbelalak.
Jongin menepuk wajahnya, menutupi kedua matanya. Kejantanannya yang menegang terpampang sempurna di depan wajah Sehun. " Makanya aku bilang tunggu dulu. "
Sehun memainkan kepala kejantanan Jongin dengan satu jarinya. " Kenapa Weewee Jonginnie semakin besar. " Rengeknya. " Jonginnie, ayo buat Weewee Jonginnie jadi lebih kecil. "
" Huh? Itu tidak mungkin Hun. Aku tidak bisa mengontrolnya. Lagipula ini salahmu, Hun, kamu yang membuatnya jadi besar. "
Sehun menggembungkan pipinya, cemberut.
" Kalau Hunnie tidak bisa, tidak usah dipaksakan. " Ucap Jongin mengelus dagu Sehun.
" Hunnie tidak bilang kalau Hunnie tidak bisa. " Sehun memasukkan seluruh kejantanan Jongin ke mulutnya. Giginya memberi gigitan gigitan kecil di kulit kejantanan Jongin. Lidahnya memutar menjilat.
Jongin mencengkeram rambut Sehun, ia mencoba menahan pinggulnya agar tidak bergerak dan membuat kekasih kecilnya tersedak.
Sehun menarik kepalanya sambil menghisap, membuat paha Jongin menegang. Sehun melepas kejantanan Jongin dengan suara plopp.
" Omoo... Weewee Jonginnie semakin membesar. "
Jongin menetralkan napasnya. " Hun... Dimana kamu belajar hal seperti itu? "
Sehun tersenyum manis. " Hunnie melihat di internet. " Matanya memancarkan sinar bahagia kekanak kanakan. " Bagaimana, Jonginnie suka, bukan? "
Jongin terkekeh. " Iya, aku suka. " ia mencoba mengangkat tubuh Sehun, untuk merubah posisi mereka.
Tapi Sehun, mengelak. Ia menundukkan wajahnya, dan kembali mengulum kejantanan Jongin. Sehun memejamkan matanya, menikmati kulumannya, lidahnya memutar di ujung kejantanan Jongin, sesekali lidahnya menusuk nusuk lubang kencing Jongin. Kejantanan Jongin ia gesekkan diantara gigi dan dinding pipinya, mengulumnya seperti mengulum lollypop.
Tangan Jongin memainkan nipple Sehun, tangannya yang lain menyusuri punggung mulus Sehun.
" aaahhkkk.. " Sehun melepas kulumannya. " Nnnnnhhhh... Jonginnie.. "
Jari Jongin memasuki hole Sehun secara perlahan, memutar sebelum mengeluar masukkan jarinya dengan cepat. Tubuh Sehun tersentak sentak, pipinya menggesek kejantanan Jongin. Dengan susah payah Sehun kembali memasukkan kejantanan Jongin kemulutnya, keluar masuk, keluar masuk sesekali menghisapnya. Beberapa saat Jongin klimaks, menyemburkan spermanya dalam mulut Sehun.
Sehun melepas kulumannya, meneguk sperma Jongin.
" Kau sudah menggodaku, Hun. Jadi, kau harus bertanggung jawab. "
Jongin dengan cepat mendorong tubuh Sehun merebah di atas tempat tidur. Ia mulai memposisikan kejantanannya di depan hole Sehun.
" Jonginnieeee... " Cicit Sehun. " Jangan kasar kasar memasukkan weewee nya. "
Jongin menyeringai lalu membalikkan tubuh Sehun agar menungging. Pantat berisinya terangkat.
" wwaaaaa... Jonginniee.. " Sehun menumpukan kedua tangannya, kepalanya menoleh ke belakang.
Jongin membuka lebar kedua pipi pantat Sehun, lidahnya menjilati sisi hole Sehun sebelum memasukkan lidahnya kedalam kehangatan hole Sehun.
" Aahhhh... Aneh.. Rasanya aneh Jonginnie.. "
Jongin memutar lidahnya, menggoda dinding rektum Sehun. Kepalanya ia gerakkan maju mundur, membuat lidahnya menghunjam hole Sehun.
" Lidahmu, Jonginnie... Nyahhh.. "
Jongin mengulurkan tangannya menyentuh kejantanan Sehun, lalu mengocoknya. Merasakan nikmat di dua titik sensitifnya membuat Sehun tidak dapat menahan klimaksnya.
Ia menyemburkan spermanya untuk kedua kalinya.
Jongin mengeluarkan lidahnya. " Eemmm, didalammu sangat basah dan terasa hangat, Hun. " Ia mencium Sehun, giginya menggigit bibir bawah Sehun. Membalikkan tubuh Sehun kembali berbaring tanpa melepaskan ciuman panas mereka.
Mulut Sehun terbuka, memudahkan Jongin memasukkan lidahnya. Sehun dapat merasakan rasanya di lidah Jongin.
Jongin menyampirkan kedua kaki Sehun dibahunya, memposisikan kepala kejantanannya di depan hole Sehun. Masuk sedikit demi sedikit.
" Eeeemmmmhhhh... " Sehun meremas keras rambut Jongin.
Jongin menghunjam dengan cepat, sesaat kejantanannya masuk sepenuhnya. Tidak memberi jeda untuk Sehun menyesuaikan diri. Ia yakin cengkeramannya di paha Sehun akan meninggalkan bekas keunguan keesokan harinya tapi ia tidak peduli. Yang ia pedulikan sekarang hanyalah memberikan kenikmatan pada dirinya juga pada kekasih kecilnya.
Jongin memutar pinggulnya, memaju mundurkan dengan keras. Kedua testisnya menghantam pipi pantat Sehun setiap ia menghunjam hole Sehun dengan keras.
" Aahhh... Weewee Jonginie aahhhh.. " Desah Sehun.
" Didalammu sangat hangat Hun. " Jongin menghentak keras sekali. " Sangat nikmat. " kembali ia hentakkan.
Sehun memeluk tubuh Jongin, membuat kejantanannya tergesek gesek diantara perutnya dan perut Jongin. " Hyyaaa.. Jonginnie.. Aahhh tunggu nnnnhhh.. "
Jongin tidak mempedulikan permintaan Sehun, ia terus menghunjam dengan semangat prostat Sehun. Jongin menundukkan tubuhnya, memeluk erat tubuh Sehun, semakin menekan masuk kejantanannya.
" Hunnie pipisssss.. Aaahhhhhh... "
Jongin tidak menghentikan hunjamannya, tubuh Sehun yang bergetar karena klimaks, dan hunjaman yang tidak ada hentinya, membuatnya mengencangkan dinding rektumnya, memeluk hangat kejantanan Jongin.
Klimaks bersamaan menghantam mereka. Sperma Jongin yang menyembur memenuhi hole Sehun, tambah memudahkan Jongin menghunjamkan kejantanannya.
Kali ini Jongin merebahkan tubuh Sehun menyamping tanpa mengeluarkan kejantanannya, punggung Sehun bertubrukan dengan dada bidang Jongin. Jongin menaikkan satu kaki Sehun, dan kembali menghentak dengan keras.
" Nnnnhhhh... Jonginnie baru saja pipis aaahhhhh... Kita tidak bisa.. Aaahhh.. "
Jongin menggigit bahu Sehun, sebelum menjilatnya. Gerakan hunjamannya sama sekali tidak memelan bahkan semakin cepat. Jongin menangkup wajah Sehun, ciumannya menjalar dari bahu menuju wajah Sehun.
Ranjang mulai mengeluarkan suara berdecit, Jongin merapatkan kedua kaki Sehun, membuat hole Sehun semakin ketat. Jongin menggigit gigit kecil pipi Sehun.
Jonginnie.. Berbeda seperti biasanya, batin Sehun.
" Eeennnhhhh... Jonginnie, perut Hunnie terasa aneh. " Rengek Sehun, ia bernapas dengan cepat.
Kedua tangan Jongin memegang pinggul Sehun, menggerakkan pinggul Sehun berlawanan arah dengan pinggulnya. Seluruh tubuh mereka dipenuhi peluh.
Panas, perih, dan nikmat bercampur menjadi satu. Sehun melengkungkan tubuhnya, ia benar benar tidak sanggup lagi menahan serangan Jongin. Kalau begini terus bisa bisa ia pingsan.
" Hunnie pipis lagi.. Nnnhhhhh.. Aaahhhhh.. " klimaks Sehun kali ini begitu intens.
Jongin semakin cepat menghunjam, setelah beberapa kali hunjaman. Akhirnya Jongin kembali memenuhi hole Sehun dengan spermanya.
Deru napas mereka terdengar bersahutan, aroma seks yang kuat tercium di ruangan kamar itu.
Jongin tersenyum, lalu mengecup lembut pipi Sehun, saat mendengar dengkur halus keluar dari mulut Sehun.
" Jaljayo princess. "
.
.
.
Tap tap tap
Braakkkkkk
" Sehunnieeeeee... " Teriak seseorang sambil memeluk tubuh yang ada dibalik selimut. " Eeuughh, Sehunnie? Tubuhmu kenapa membesar. "
Jongin yang terusik karena seseorang tiba tiba memeluk dan menganggu tidurnya, menarik turun selimutnya bersamaan dengan seseorang yang juga menarik turun selimut yang ia pakai.
Mata Jongin bertatapan dengan mata seseorang. Mereka mengerjap bingung.
" eeennghh.. Jonginnie kenapa ribut sekali? " Sehun mengucek ngucek matanya. Matanya yang sipit semakin menyipit saat melihat seseorang yang sangat ia kenal menatapnya dan Jongin dengan tajam.
" Pa.. Papa? " Cicit Sehun.
" Eehheemm, ada yang bisa menjelaskan ini? " Ucap Seseorang yang ternyata adalah Ayah Sehun.
" Itu... "
.
.
.
.
.
.
END
Kekeke maaf tiba tiba aza bikin FF kyk gini.
Ini bikinnya kilat, cepet tanpa edit. Kalau merasa encehnya gak panas, diperbolehkan baca sambil duduk dideket kompor yang bernyala hihihihi
Mohon reviewnya para readers tersayang.
SALAM DAMAI KAIHUN HARD SHIPPER.