NEWS Putra sulung pengusaha roti terkenal di Bucheon, tewas mengenaskan.

Chanyeol menutup koran paginya. Membaca berita tentang kematian di pagi hari bukan kegiatan yang bagus, menurutnya. Sekilas ia melihat foto dan keterangan singkat, lelaki yang dikabarkan tewas itu;

-Byun Baekhyun (18 tahun)-

'Masih cukup muda. Sayang sekali.'

Chanyeol meremang. Rasa tidak nyaman menyeruak disekujur tubuhnya.

"Kenapa?" tanyanya pada udara sembari memandang kosong sudut kamarnya.


CALAMITY

sooeol

Pair: Baeksoo/Chansoo *tentuin sendiri*

WARNING: YAOI, BxB, Typo berseliweran dan kekurangan-kekurangan lainnya.


.

.

.

.

~Happy Reading~

.

.

.

.

Bucheon,12 Mei 1997_

"Aku akan mencoba lebih keras lagi, Baekhyun."

Chanyeol membungkuk, memberikan seikat bunga untuk makam yang ada didepannya. Menutup mata dan mengepalkan tangan untuk mengirimkan doa atas jasad yang telah terkubur.

"Kau... Siapa?" sebuah suara menyadarkan Chanyeol, bahwa ada orang lain selain dirinya yang mengunjungi makam Baekhyun.

Chanyeol membuka matanya dan seketika terbelalak.

Dia...

"Baekhyun?"

Lelaki itu terdiam. Kemudian tertawa kecil, yang entah kenapa Chanyeol rasa seperti tawa mengejek yang ditujukan untuknya.

"Benarkah semirip itu?" tanyanya.

Chanyeol menyatukan alisnya. Sementara lelaki itu semakin tertawa melihat ekspresi bingung yang Chanyeol keluarkan.

"Aku Kyungsoo. Byun Kyungsoo, adik dari Byun Baekhyun." lelaki itu mengulurkan tangan -mengajak berkenalan.

Chanyeol menyambut uluran itu dengan tambahan mulut yang membulat. Tanda bahwa ia baru mengetahui lelaki ini adalah adik dari Byun Baekhyun.

"Kau, temannya Hyungku? Kenapa aku baru melihatmu sekarang?" Kyungsoo bertanya.

Chanyeol berniat menggeleng. Tapi, sedetik kemudian ia mengangguk. Ia sendiri tidak tahu, apa bisa dia dan Baekhyun dikategorikan teman? Bahkan kenal saja tidak. Mereka hanya memiliki sebuah kepentingan.

Chanyeol menatap sekitar, mencoba mencari topik pembicaraan dengan adik Baekhyun ini. Dan matanya melihat novel yang sedang Kyungsoo genggam. Ia tidak asing dengan novel itu.

"Kau.. suka dengan novel itu?" Chanyeol bertanya pelan. Dia tidak mau dicap sebagai orang yang sok kenal-sok dekat.

Kyungsoo melihat novel yang Chanyeol maksud, lalu mengangguk.

"Aku suka. Hyungku juga. Cuma novel ini yang menghubungkanku dengannya."

Chanyeol mengangguk atas jawaban Kyungsoo.

"Kau mau mambacanya?" Kyungsoo menawarkan.

Chanyeol terkekeh.

"Itu novelku. Jadi aku sudah jenuh membacanya." ucapnya kalem. Mengabaikan ekspresi terkejut Kyungsoo yang membolakan matanya.

"Kau! Park Chanyeol?!" suara Kyungsoo setengah menjerit. Dia tidak menyangka bahwa Hyungnya bisa berteman dengan novelis kesukaannya. Kyungsoo ingin bertanya lebih lanjut tentang Chanyeol, tapi satu kenyataan menamparnya.

"Bukankah kau lahir tahun 1969? Lalu, bagaimana hyungku bisa berteman dengan orang yang tidak seusianya?" tanya Kyungsoo bingung.

"Bagaimana aku menjelaskanya padamu ya? Intinya aku dan Baekhyun hanya sebatas saling mengetahui. Kami tidak terlalu akrab, tapi aku tahu Baekhyun. Dan aku juga berduka atas kepergiannya." Chanyeol menggaruk pelipisnya, sedikit ragu kalimatnya tadi bisa diterima oleh Kyungsoo. Tapi melihat Kyungsoo yang mengangguk kecil, Chanyeol diam-diam bernafas lega.

"Chanyeol-ssibisakah kita berteman? Maksudku kau adalah novelis favoritku, dan kau adalah temannya Baekhyun Hyung. Jadi..."

"Tentu bisa!" Chanyeol memotong.

"Kau adiknya Baekhyun, berarti kau temanku juga. Jadi, mau berkunjung kerumahku?"

Kyungsoo mengangguk. Bertamu kerumah penulis favorit, siapa yang tidak mau?

Jadi, disinilah mereka. Kyungsoo yang melihat isi rumah Chanyeol dan Chanyeol yang menjelaskan saat Kyungsoo bertanya sesuatu. Mereka menghabiskan waktu dengan bermain kartu dikamar Chanyeol.

"Kyungsoo-ah, bisa tidak jika kau memanggilku dengan informal saja? Kita berteman sekarang, kan?" Chanyeol risih jika dipanggil secara formal. Lagipula, jarak umurnya dan Kyungsoo tidak terlalu jauh -menurut Chanyeol.

"Apakah tidak apa-apa?" Kyungsoo ragu bukankah mereka baru kenal?

"Tidak apa-apa, Kyungsoo-ah."

"Baiklah, Chanyeol Hyung."

.

.

.

.

Semakin hari, kedekatan Chanyeol dan Kyungsoo semakin bertambah. Setelah pulang dari sekolah, Kyungsoo lebih sering menghabiskan waktu bersama Chanyeol daripada pulang kerumahnya. Kyungsoo tidak tahu dimulai dari mana, tapi ia tidak bisa memandang Chanyeol seperti biasa lagi.

"Chanyeol Hyung.." Kyungsoo memanggil disela-sela hening ruangan kerja Chanyeol. Hari ini hujan, dan Kyungsoo punya alasan untuk terlambat pulang hari ini.

"Hm.." dengungan Chanyeol hanya balasan yang Kyungsoo dengar. Merasa diabaikan, Kyungsoo bangkit dari duduknya dan menghampiri Chanyeol.

"Hyung, aku... bagaimana ya? H-Hyung, a-aku..."

Chanyeol tetap mendengarkan, meskipun ia tidak dapat menahan kekehannya saat Kyungsoo menjadi gugup seperti itu.

"Katakan saja Kyung. Tidak apa-apa."

Chanyeol dapat mendengar Kyungsoo sedang menarik dan menghembuskan nafas berulang kali, lalu mulai berbicara...

"Hyungakumenyukaimu."

Chanyeol menoleh kearah Kyungsoo. Ia masih tidak mengerti atas sikap aneh Kyungsoo hari ini.

"Katakan saja pelan-pelan, Kyung."

Kyungsoo menarik nafas sekali lagi, mencoba memulai pembicaraan. Entah kenapa ia jadi gugup. Padahal sebelumnya ia meyakini bahwa ia akan bisa mengatakannya pada Chanyeol.

"Hyung, aku... menyukaimu."

Mata Chanyeol membelalak. Kegiatan menulisnya berhenti. Dipandanginya Kyungsoo yang tengah menunduk. Nafasnya mulai naik turun.

'Lakukan.'

Kyungsoo tersentak saat tangan Chanyeol menariknya dan menghempaskannya disofa yang berada diruangan kerja Chanyeol.

"Chanye-uhm" bibir kissable itu dikunci. Suara kecipak mulai terdengar diruangan itu.

"Aku sudah lama menantikan ini, Kyung. Aku ingin memilikimu."

Kyungsoo melihat jika mata Chanyeol lebih gelap daripada biasanya. Nafas Chanyeol naik turun berhembus dilehernya. Kyungsoo terbuai. Ia bahkan tidak sadar bahwa kemejanya telah terlepas dari tubuhnya. Ia mendesis saat Chanyeol mulai mengecup rahang dan lehernya.

"Ahhh~Hyunghh~"

Desahan mengalun dari bibirnya saat Chanyeol bermain dengan pucuk kecil yang ada didadanya. Chanyeol membuai seluruh tubuhnya dengan kecupan dan remasan penuh gairah. Mereka bercinta diruangan kerja Chanyeol saat itu juga. Dengan rintihan manja Kyungsoo dan suara perpaduan kulit yang menjadi pemecah sunyi disana.

Kyungsoo mencoba sadar atas semuanya, tapi ia tidak bisa. Ia terlalu terbuai. Melupakan fakta bahwa Chanyeol adalah teman Baekhyun, melupakan bahwa hari telah gelap dan mungkin saja kedua orangtuanya sedang mencarinya dan melupakan bahwa suara Chanyeol berbeda dari biasanya.


TBC

.

.

.

Halo~

Aku kembali bawa fict Chansoo~ ini fict berchapter pertamaku dan semoga kalian sukaa…

Untuk informasi, Chanyeol itu lahir ditahun 1969 yang otomatis umurnya 28tahun. Makanya Kyungsoo heran saat Baekhyun punya teman yang usianya berbeda 10 tahun.

Daaaannn... anggap aja Kyungsoo dan Baekhyun itu mirip

Sekian #deepbow