Criminal Fall In Love

(Chapter V)

Sasuke.U , Sakura.H

Original Character in NARUTO

Disclaimer by : Masashi Kishimoto

Rated : Mature

#Warning : (Fanon), DLDR.

-00000-

.

.

.

Gaara menatap pemuda yang berdiri di hadapannya dengan balutan wajah sedingin es. Pemuda ini… demi pemuda ini semua teman-temannya rela mempertaruhkan nyawa. Demi membawa pemuda keturunan terakhir klan Uchiha ini pulang kembali ke desa, teman-temannya bahkan harus mempertaruhkan segala.

Melarikan diri dari desa, bergabung dengan Orochimaru, membentuk tim bernama Hebi yang kemudian berubah menjadi Taka dengan shinobi-shinobi hebat berkemampuan khusus untuk mengincar nyawa kakak semata wayang demi membalaskan dendam klan, lalu ikut bertempur dalam perang terbesar sepanjang sejarah shinobi yang dipimpin oleh leluhur klan nya, Uchiha Madara.

Sekian lama pemuda itu tenggelam dalam kegelapan. Menyendiri dalam kesendirian. Dengan trauma masa kecil dan luka yang tak pernah bisa disembuhkan.

Gaara mampu melihat semuanya, semua yang bahkan tak pernah terkatakan oleh pemuda keturunan terakhir klan paling berbahaya di Konoha itu. Bukankah dahulu sebelum dirinya dapat melihat jalan terang penuh cahaya yang ditunjukkan Naruto kepadanya, dia juga tersesat di jalan kegelapan yang sama ? Lalu mengapa pemuda itu seolah tak tersentuh cahaya, meskipun banyak pendar bahagia di sekitarnya ? Setidaknya Sasuke memiliki teman-teman yang selalu mendukung dan melindunginya sekuat tenaga.

Sharingan sempurna dengan kelopak bunga mekar yang dilalap api semerah darah itu mendelik ke arah sang Kazekage muda. Memamerkan kilatan dan aura membunuh yang kental terasa.

"Aku tidak menginginkan pertarungan yang tak perlu denganmu, Uchiha Sasuke…" ujar Gaara dengan tenang. Nada suaranya berbanding terbalik dengan raut cemas gadis berhelai merah jambu yang berada tepat di belakang sang Kazekage.

Tanpa menjawab, pemuda raven itu hanya memamerkan senyuman sinis di wajah tampannya.

Sasuke menyerang dengan tiba-tiba. Gerakannya secepat kilat, nyaris tak terbaca mata. Tak ada ekspresi apapun yang tergambar di wajah tampannya kala dia menyerang pemuda berambut merah yang telah menjadi rivalnya sejak lama. Semuanya datar saja.

Sasuke dan Gaara berada dalam jarak yang sangat dekat. Dengan katana sang Uchiha yang siap dihunuskan ke leher sang Kazekage muda, hanya saja ditahan oleh pasir pertahanan sempurna milik Gaara. Gaara menerima serangan sang Uchiha, tanpa bergerak satu centi pun.

"Ayo selesaikan pertarungan ujian Chuunin kita bertahun-tahun lalu !" ajak pemuda tampan itu sambil memutar katana miliknya, mencari celah untuk melukai pemuda di hadapannya. Namun tak berhasil. Pertahanan pasir milik sang Kazekage seperti menyelubungi tubuhnya tanpa ada bagian yang terlewat. Salah satu tameng terkuat yang pernah ada

Mengetahui serangan biasa saja tak akan bisa melukai pemuda berambut merah itu, Sasuke mengubah satu pupil sharingan sempurnanya menjadi rinnegan !

Sakura yang melihat perubahan pupil mata pemuda cinta pertamanya, juga sang Kazekage muda yang tampak siap melanjutkan pertarungan mereka, bergerak untuk menghentikan sebelum dia sempat melangkah jauh, gerakannya tiba-tiba terhenti. Pasir Gaara mencengkram pergelangan kakinya dan menghentikan langkah gadis musim semi itu.

"Jangan mendekat Sakura…" ucap Gaara pelan tanpa menoleh ke arah gadis berhelai merah jambu yang masih berada di belakangnya itu.

"Ta-tapi…" gadis itu berusaha memprotes keputusan Gaara karena pertarungan ini tidak hanya akan membahayakan keduanya namun juga stabilitas keamanan dan hubungan baik dua desa yang selama ini susah payah dibina.

Sasuke melihat itu semua dengan amarah yang kembali mulai menguasai diri dan pikirannya. Bukankah sudah dia katakan berkali-kali, dia tidak suka apa yang menjadi miliknya disentuh orang lain ? Kenapa hanya melihat gadis musim semi itu disentuh oleh selain dirinya dapat membuatnya dikuasai amarah seperti ini ? Dia ingin memonopoli gadis berhelai merah jambu itu. Membuat keberadaan gadis kawan masa kecilnya itu hanya untuk dirinya sendiri tanpa seorangpun boleh menyentuhnya.

Candu. Gadis merah jambu seperti candu bagi pemuda raven itu. Hanya sepasang emerald itu yang tetap menatapnya dengan tatapan yang sama, dulu maupun sekarang. Hanya sepasang lengan gadis itu yang mau menerimanya, saat yang lain masih menyimpan curiga dengan keberadaannya.

DUUAASHHH-

Pasir sang Kazekage muda membuat jarak di antara mereka. Memisahkan kedua pemuda yang menempuh jalan hidup yang berbeda.

"Lepaskan.m Milikku !"pemuda raven itu memberikan penekanan di setiap katanya. Perkataan yang sempat membuat Gaara mengerutkan keningnya. Miliknya ? Apa yang dimaksud adalah gadis musim semi yang kini berada di belakangnya ini ? Mengapa sang Uchiha berkata seolah gadis itu adalah kepunyaannya?

Waktu berpikir sang Kazekage muda yang dipergunakan pewaris Uchiha untuk memulai serangannya.

Chidori Senbon. Seribu jarum Chidori.

Serangan Sasuke memang sangat cepat. Tapi pasir Gaara lebih cepat memberikan perlindungan pada pemiliknya. Pasir yang tersimpan dari tekad sang Ibu, Karura, yang begitu ingin menjaga anak terkasihnya. Sasuke mengerti, pasir itu akan selalu melindungi sang Kazekage muda. Sebuah pertahanan sempurna. Karena itu, dia tidak akan menggunakan level biasa.

Dibentuknya segel. Memanggil binatang kuchiyose sang guru, Orochimaru yang juga diwariskan padanya, Aoda. Seekor ular raksasa keluar dari tanah saat telapak tangan Sasuke menyentuhnya. Menyembul dengan begitu perkasa. Sang Uchiha yang berdiri tepat di kepalanya, terlihat memegang kuasa.

Sakura terperangah. Inilah pertarungan level sannin. Sakura bimbang, haruskah dia juga memanggil Katsuyu? Siput yang juga peliharaan Hokage kelima sekaligus gurunya itu? Tapi dia urungkan niatnya karena itu bisa membuat sang guru tahu akan pertarungan ini.

Sasuke memerintahkan Aoda membelit pemuda merah di hadapannya. Namun sebelum itu terjadi, Gaara menggunakan pengendalian pasirnya.

Ryuusabakuryuu. Ombak padang pasir. Gelombang pasir itu menyulitkan Aoda dan Sasuke untuk mendekat ke arahnya. Tahu akan hal itu, sang Kazekage muda menambah jurusnya.

Sabaku taiso. Makam Padang pasir.

Ombak pasir besar itu berusaha menenggelamkan hewan raksasa beserta orang yang mengendalikannya. Dan seolah berhasil, mereka lenyap dari pandangan mata. Sakura melihat semuanya dengan perasaan yang bercampur aduk. Haruskah dia senang melihat sang Kazekage muda berhasil menghentikan pemuda cinta pertamanya ?

Namun tiba-tiba, Sasuke muncul dari belakang pemuda berambut merah itu dan dengan cepat mengarahkan raikiri ke arahnya. Pasir memang sempat melindungi Gaara, namun karena telah menggunakan chakra yang cukup banyak untuk tipe pengendalian pasir level tinggi, selubung pasirnya tak sekuat biasa hingga tak cukup untuk melindungi dirinya. Akibatnya raikiri sempat menembus pertahanan sempurna itu. Menusuk dada sang Kazekage muda dan membuatnya terhuyung ke belakang dengan sebuah luka yang tidak terlalu parah berkat selubung pasirnya.

Pemuda tampan itu bergerak menuju sang gadis musim semi-nya, berusaha merebut kembali apa yang diakui sebagai miliknya.

Namun Gaara sigap. Dengan sisa chakra nya, dia membuat selubung pasir di tubuh Sasuke. Salah satu jurus paling mematikan dari sang Kazekage pengendali pasir tersebut

Sabakusousou.

Sasuke tak bergeming sekali pun pasir menyelubungi tubuhnya. Menekannya erat. Hanya dengan satu aba-aba dari pengendalinya, maka tubuh sang Uchiha akan hancur berantakan akibat tekanan.

Sasuke memandang ke sepasang emerald di hadapannya ini. Wajah gadis yang sejak dulu mencintainya. Wajah gadis yang rela menanggung semua luka perbuatannya sendirian.

"Jauhi Sakura…" desis Gaara pelan dengan tangan yang siap menekan, dan kata-kata yang menebar ancaman. Seringai sinis justru terlukis di wajah tampan sang pewaris Uchiha.

"Sebaiknya kau lihat dirimu sendiri, Kazekage Suna…" ucapnya dengan nada mengejek.

Gaara segera menyadari maksud dari perkataan sang Uchiha. Dirinya telah terperangkap genjutsu milik pupil terkutuk itu. Karena sekarang keadaan justru berbalik, selubung pasir itu justru menyelimuti dirinya. Hanya dengan satu remasan, dirinyalah yang akan hancur berantakan.

"Kau selalu diakui sebagai seorang jenius. Bahkan bisa mencapai posisi Kazekage. Tapi, satu yang harus kau tahu. Jenius seperti apapun akan turun menjadi orang biasa, dihadapan seorang Uchiha." tangan sang Uchiha bergerak, sementara gadis berhelai merah jambu di depannya memejamkan mata. Tak sanggup melihat kengerian yang ada di hadapannya.

WHHUUUSSSHH-

Elemen angina. Rasen shuriken mini.

Jurus itu mengenai tangan sang Uchiha, menghentikan gerakannya, sekaligus melepaskan sang Kazekage muda dari perangkap genjutsu-nya.

Pemuda itu, kawan karibnya di masa lalu. Oyang paling ingin membawanya kembali ke desa setelah si gadis merah muda. Orang yang selalu menganggap dan memperhatikannya layaknya saudara. Putra Hokage keempat, dengan Kurama kyuubi tersegel di tubuhnya.

Uzumaki Naruto !

-000-

Pemuda kawan karibnya sejak lama itu menempatkan dirinya di tengah-tengah pertikaian berdarah Kazekage muda dan Sang Uchiha.

"Naruto…" desah Sakura saat dilihatnya pemuda teman baiknya itu ada di sini, d itengah pertarungan yang melibatkan dua shinobi hebat dari dua desa berbeda.

"Akhirnya, semua pemeran sudah lengkap…" seringai sinis itu tergambar jelas di wajah tampan Sasuke saat melihat sahabat kentalnya itu berada di sana.

"Apa yang kau lakukan dengan Gaara ? Di depan Sakura-chan ?" tanya pemuda berambut kuning itu tidak mengerti mengapa sahabatnya itu melakukan semua ini. Pemuda ini seperti orang asing yang tidak Naruto kenal. Pemuda ini tidak bersikap seperti layaknya sang Uchiha yang dulu dikenalnya.

"Akhiri semuanya, Teme…"ucapan bernada perintah itu meluncur dari bibir putra Hokage keempat, dengan tatapan yang menantang sharingan sempurna sang Uchiha.

"AHAHAHAAA…" tawa membahana meledak dari pemuda tampan berambut raven itu. Meski tak ada satu pun ikut tertawa karena tawa sang Uchiha menyiratkan kesan yang berbeda.

SYUUTTT-

Pemuda tampan itu mendekati pemuda dengan Kurama kyuubi yang tersegel di tubuhnya secepat kilat. Memegang satu pundaknya dengan tangannya yang lain siap mencabut katana dari sarungnya.

"Kau memerintahku, Dobe !?" Ujarnya pelan, tepat di telinga. Sharingan sempurna itu hanya meliriknya sekilas.

"Naruto! Sasuke! Hentikan!" teriak Sakura. Gadis musim semi itu sudah tak tahan lagi. Dia tidak mungkin membiarkan teman-temannya saling menyakiti di depan matanya. Sasuke menoleh k earah gadis merah jambu yang tampak akan menangis itu. Airmata terlihat menggenang di sudut-sudut emerald-nya. Dan untuk satu alasan yang tak bisa pemuda itu ketahui, hasratnya untuk melanjutkan pertarungan seketika hilang tak berbekas.

Sang Uchiha memasukkan kembali katana ke sarungnya dan bergerak mendekati gadis musim semi yang diakui sebagai miliknya. Sementara Naruto, masih bersikap waspada dengan berdiri tepat di depan sang Kazekage muda. Melindunginya dari sang Uchiha.

"Jadi itu pilihanmu, Dobe ?" tanya Sasuke dengan nada mengejek. Melihat kawan karibnya itu justru berdiri di depan Gaara membuat Sasuke menyangka pemuda kyuubi itu tidak ada di pihaknya.

Meskipun bukan itu alasannya. Bukan itu alasan putra Hokage keempat itu berdiri melindungi sang Kazekage muda. Naruto hanya ingin melindungi Sasuke. Melindungi sahabat kentalnya itu dari buruan dan status kriminal level S yang akan mengikutinya bila dia sampai membuat Gaara terluka.

Gadis merah muda itu menatap bingung ke arah dua teman masa kecilnya yang kini saling menantang. Yang satu adalah pemuda yang selalu menjaganya, pemuda yang menyukainya sejak dahulu namun dirinya tak bisa membalas perasaan pemuda itu. Dan yang satu lagi adalah pemuda yang dicintainya sejak lama, meski perasaan sang pemuda tak pernah ada untuknya.

"Aku dan Sakura berdiri disini dan kau memilih disana. Inilah jawabannya…" kata-kata Sasuke sukses membuat Naruto mengerutkan keningnya,tak mengerti. Begitu juga gadis merah muda yang ada di sebelahnya.

"Apa maksudmu,Teme ?" teriak pemuda kyuubi itu dan hanya dibalas dengan seringai sinis sang Uchiha.

"Kau bukan lagi temanku. Dan..." Sasuke bergerak, dengan kecepatan kilat mendekati Naruto dengan pedang yang telah siap menghunus ke sang lawan. Hanya berjarak sekian senti dari tubuh sang pemuda yang bercita-cita menjadi Hokage Konoha selanjutnya.

"Jangan pernah memerintahku, Uzumaki !" kilat amarah tergambar jelas di sepasang sharingan sempurna semerah darah itu. Selesai mengucapkan apa yang diinginkan, pemuda tampan itu segera menghilang dalam sekejap mata.

-0000-

-Kuil Nagano, pinggir desa Konoha-

Di kuil tempat rahasia klan Uchiha inilah sang pewaris sharingan ini berada. Disini lah dia menemukan ketenangan dalam balutan kesendirian dan kegelapan yang pekat. Kuil inilah tempat Itachi, sang kakak mengetahui segalanya tentang kebenaran klan mereka. Terutama tentang kutukan yang harus dipikul setiap Uchiha sampai akhir hidupnya.

Dulu, dia hanyalah seorang bagian dari klan Uchiha yang berbahagia. Dengan Ibu yang lembut menyayanginya, dengan Ayah yang diam-diam membanggakannya, dengan Kakak yang selalu siap menjaga dan melindunginya. Dia tak pernah tahu apa-apa. Hingga semua yang dia miliki, semua yang dia sayangi harus direnggut di depan matanya. Peristiwa yang hingga saat ini, walaupun dirinya beranjak dewasa, masih menyisakan memar trauma.

Pemuda tampan itu menyendiri di sudut tergelap kuil yang hanya tinggal puing-puingnya ini. Berharap tak seorang pun menemukannya. Berharap tak seorang pun datang untuk menolongnya, membawa dirinya menuju jalan yang terang. Dia tidak menginginkan itu semua. Dia ingin mempersembahkan dirinya pada kegelapan.

"Sasuke !" suara merdu itu terdengar bergema dari hutan di sekitar kuil. Suara yang Sasuke kenal betul siapa pemiliknya.

"Sasuke ! Dimana kau ? Apa kau disana ?" teriak Sakura lagi. Nyaris putus asa dia mencari sang pemuda cinta pertamanya. Gadis musim semi itu sengaja mengejar sang Uchiha tak berapa lama setelah dia meninggalkan Naruto dan juga Gaara. Sakura begitu takut pemuda tampan berambut raven itu akan kembali nekat meninggalkan desa.

"Sasuke ! Kumohon jawablah !"teriak Sakura lagi. Airmata mulai menggenang di sudut matanya. Jika sampai pemuda itu kembali pergi dari desa, dia bersumpah tak akan memaafkan dirinya sendiri. Karena dia telah berjanji pada Naruto, bahwa kali ini, dia yang akan menyelamatkan kawan mereka itu dari kegelapan.

SEEETTT-

Sebuah tangan menarik Sakura ke dalam kegelapan. Namun Sakura tahu, bahwa lengan kekar yang mendekapnya adalah lengan milik pemuda cinta pertamanya. Dalam kegelapan, Sakura dapat melihat kilatan di sepasang onyx milik pemuda tampan rekannya sejak kecil itu.

"Sasuke- Hikkss hikss. Syukurlah…aku menemukanmu." ucap gadis musim semi itu di sela isak tangisnya. Sakura makin menenggelamkan diri dalam pelukan Sasuke meski pemuda itu masih belum membalas pelukannya.

"Untuk apa kau kemari, Sakura ?" tanya pemuda tampan itu dengan suara dalamnya. Nadanya terdengar tak suka.

"A-aku… aku kemari untuk mencarimu." jawab Sakura terbata.

"Untuk apa ?!" tanyanya lagi dengan nada ganjil

"Untuk membawamu kembali ke desa…"

"Sudah tak ada yang bisa ku lakukan disana." jawab pemuda tampan itu dingin.

"Ku mohon Sasuke. Jangan pergi lagi. Jangan lakukan ini…" pinta gadis merah jambu itu lirih. Mendengarnya memohon seperti itu membuat Sasuke tak tega. Pemuda tampan itu tak mengerti, mengapa perasaannya kepada gadis di pelukannya itu kini jadi rumit?

Sasuke memegang dagu mungil Sakura. Mengangkatnya hingga sepasang emerald gadis itu beradu dengan onyx miliknya. Lalu dilumat bibir gadis itu perlahan.

Ciuman ini… ciuman ini terasa berbeda bagi Sakura. Ciuman ini terasa memabukkan bagi keduanya. Karena itu, Sakura membiarkan saat Sasuke memasukkan lidah dan mulai mengabsen satu-persatu giginya. Melumatnya dengan ciuman perlahan.

Sasuke sendiri sadar, gadis merah jambu ini tak memberi perlawanan seperti biasa. Entah apa sebabnya. Namun itu membuat sang pemuda makin leluasa menjalankan aksinya.

Ciuman Sasuke beralih ke leher jenjang Sakura. Dicium lembut kemudian digigit kecil leher mulus itu hingga meninggalkan bekas kemerahan disana. Tak lupa, daun telinga gadis musim semi itu juga tak luput dari gerakannya.

Tangan Sakura sendiri makin mendekap erat pemuda tampan itu. Seolah menagih agar Sasuke makin liar memperlakukannya. Karena harus Sakura akui, gadis itu menginginkan belaian sang Uchiha. Mereka sama-sama membuka pakaian yang dikenakan dan meskipun telah melakukannya dengan pemuda tampan itu, Sakura tetap merasa canggung saat pemuda itu melihat tubuh polosnya.

"Kau menginginkannya ?" tanya Sasuke begitu lembut di telinga. Sakura memberikan anggukan persetujuannya. Ya… kali ini dia juga menginginkan sang Uchiha.

"Aku menginginkanmu Sasuke. Aku ingin melakukannya denganmu. Tanpa paksaan…" desah gadis itu tertahan dengan nafas tersenggal disela nafsu birahi yang melanda keduanya.

Malam itu, adalah waktu yang tepat kedua manusia berlainan jenis saling menyatukan hasrat mereka. Kuil rahasia Uchiha itu pun menjadi saksi penyatuan keduanya. Di antara ragunya perasaan cinta, di antara takutnya rasa kehilangan dan pedihnya rasa sakit yang mendera, Sasuke tahu hanya gadis merah jambu yang selalu ada di sisinya.

Mereka sama-sama menghitung peluh dari nafsu birahi mereka. Mereka sama-sama menuntaskan hasrat yang selalu dipendam dan selama ini berusaha disingkirkan dari alam nyata.

"Aku mencintaimu, Sasuke…" bisik Sakura di telinga pemuda tampan yang kini tertidur dengan tubuh polos di sampingnya sambil mengecup lembut keningnya.

-00000-

Sebuah pertemuan penting di adakan mendadak di ruang Hokage. Mereka yang berada di dalam sana adalah Godaime Hokage, Kazekage muda Sunagakure serta kedua pengawal yang merupakan saudaranya, Uzumaki Naruto dan Hatake Kakashi. Mereka berkumpul untuk membicarakan sesuatu yang sangat rahasia dan mendesak.

Mata-mata Konoha dan Suna menyebutkan ada sebuah pergerakan mencurigakan di luar desa. Sekelompok orang telah melakukan gerakan dan apapun yang menjadi tujuan mereka pastilah bukan untuk tujuan yang baik.

Mereka mencurigai Sasuke terlibat dalam gerakan mencurigakan itu. Hanya Naruto satu-satunya yang berusaha menyangkal keterlibatan kawan karibnya itu. Baginya, Sasuke telah berubah dan kembalinya pemuda itu ke desa Konoha merupakan buktinya. Tapi mereka yang lain tetap berasumsi bahwa sang Uchiha mungkin terlibat dengan gerakan mencurigakan itu. Bersama seseorang yang mungkin memiliki kepentingan yang sama. Satu lagi anggota sannin legendaris selain Jiraiya dan Tsunade, yaitu Orochimaru.

Berdasarkan prediksi itu Tsunade akan memerintahkan Sakura untuk menjauhi Sasuke. Tsunade tahu dengan perasaan Sakura yang teramat kuat untuk Sasuke, gadis musim semi itu tentu tidak akan mau menjauh begitu saja. Karena itu Tsunade akan meminta Sakura untuk pergi ke Sunagakure bersama rombongan Gaara esok pagi dengan alasan sebuah misi bersama.

.

.

.

Di lain tempat, tepat tengah malam,

Sasuke meninggalkan Sakura yang masih tertidur lelap di kuil rahasia Uchiha. Dengan tak lupa menyelimuti gadis yang kini telah mengisi hatinya dengan kain yang cukup tebal agar gadisnya itu tak kedinginan.

"Aku kembali nanti…" ucapnya lembut sambil mengecup pipi gadis yang masih terbuai mimpi itu.

Di tengah hutan kuil Nagano,

"Kalian sudah tiba…" ucap Sasuke dengan nada datar pada ketiga wajah di depannya. Mereka adalah tim Taka. Suigetsu, Karin dan Jugo. Sasuke memang sengaja mengumpukan mereka.

"Kau yang terlambat…" omel Suigetsu. Pemuda itu memang tak sabaran seperti biasa.

"Apa yang kau lakukan ?" tanya Karin sok dingin meski matanya memandang lekat pemuda tampan itu dengan penuh harap.

"Bukan urusanmu…" jawab Sasuke dingin.

"Bagaimana dengan rencana kita ?" kali ini monster asli dari segel gaib yang pernah Orochimaru ujicoba-kan pada dirinya, Jugo-lah yang buka suara.

"Ada perubahan rencana…"

"Lalu…?" tanya Karin sambil membetulkan letak kacamatanya.

"Rencana kita akan tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja, aku akan membawa satu orang…"

"Siapa ?" tanya Suigetsu sambil memainkan pedang besarnya. Pedang yang merupakan pedang warisan dari 7 pendekar pedang terkenal negara Kirigakure.

"Sakura. Haruno Sakura akan pergi bersama tim Taka…" ucap Sasuke dengan nada final.

Wajah-wajah di depannya tampak terperangah tak percaya…

-0000-

TO BE CONTINUED-

Taeoh : deketin abang Gaara sama daku juga boleh :*

Prince Ice Cherry : udah dilanjut. Gapake kilat lagi. Plus petir sama geledek :Dv

Asuka Kazumi : Aku tuh gak bisa diginiin. Wkkwkwk :D makasih. Ganbatte

Unnihikari : berterimakasihlah pada authornya karena berkat dia-lah Saku diperebutkan 2 cowo ketjeh :Dv (ditimpuk)

Lightflower22 : daku tahu siapa dirimu (ini apaan coba?) wkkwkwk. Njiirrr, malah dikata PMS si papa Uke

Nurulita as Lita-san : karena kejam sama odes gak mungkin :Dv dia pasti gak berani dimarahin Itachi-nii

Dwisuke : kyyaaaa kakkoii :*

VampireDPS : Apa perlu nih odes yang turun tangan buat ngajarin ? wkwkkwk

DeShadyLady : Susahnya kayak mengambilkan bulan (APA INIII?) hahhaha

Arinamour036 : Beruntunglah dirimu baru nemu sekarang karena versi pendahulunya acak-acakan banget. Papa Uke kan mulai belajar ALAY. Wkwkwk

Shiraisi mai : makasih, udah dilanjut

Ito : eheemm, gak ada komentar yang lainnya kah? (ngarep)

Guest : INI DIA! INI DIA KOMEN YANG DIHARAPKAN. (nangis terhura) akhirnya ada yang nyadar tentang keberadaan odes sebagai #BiniPertamaCanon Itachi :* . itu murni salah ketik kok. Karena odes akan selalu menjadi Bini-nya Itachi

Oh iya, chapter depan akan berisi banyak adegan baru yang gak ada di versi lama. Mau tau apa? Tunggu lanjutannya ya

Salam sayang,

XOXO

Odes

[Gadis bersuami yang akan selalu menjadi #BiniPertamaCanon Uchiha Itachi]