BUKAN ISTRI PENGGANTI

Cast : Sehun, Jongin, Taeoh and others

Genre : Hurt/Comfort, Family

Warning : GS untuk Suho dan Kyungsoo.

Ini genre yang jarang banget aku lirik, tapi karena keseringan baca ff dengan tema dan genre kek gini di grup, jadinya mau nyoba juga. Entah hasilnya bakal bagus atau malah absurd #plakk

Syakila8894

.

.

.

.

.

Oh Sehun tak pernah mengira di usianya yang baru 21 tahun, ia akan menghadapi situasi yang seperti ini. Canggung, itu sudah pasti. Bingung, itu juga pasti. Bagaimana tidak, hanya karena ia baru saja menolong seorang yeoja yang sedang bersama seorang anak kecil dari korban penjambretan, ia harus menghadapi situasi seperti ini. Dipanggil 'Mama' oleh bocah menggemaskan yang ada di gendongan yeoja itu. Tentu saja, Sehun sangat kaget. Demi Tuhan, ia seorang namja dan kemudian di panggil mama oleh seorang bocah laki laki yang Sehun perkirakan berusia sekitar 4 tahun? Rasanya tidak masuk akal. Belum lagi habis rasa kekagetan di dalam diri Sehun karena panggilan anak itu, secara tiba tiba saja yeoja yang ia tolong tadi memintanya untuk berbicara secara pribadi, dan Sehun menyanggupinya. Mereka kemudian duduk bersama di sebuah cafe yang sepi, dan Sehun menunggu dengan rasa penasaran yang begitu kentara dengan apa yang ingin di katakan yeoja itu. dan ketika ucapan itu akhirnya ia dengar, dunia Sehun serasa berputar. Yeoja itu dengan tegas mengatakan kalau ia ingin menjadikan Sehun sebagai menantunya dan juga ibu dari bocah yang sedari tadi ia pangku, hanya karena bocah itu memanggilnya 'MAMA'.

Sehun langsung menolak, pikirannya masih waras untuk tidak menerima lamaran mendadak dari seorang yeoja yang baru ia kenal. Tapi yeoja itu dengan keras kepala, terus mendesak Sehun. Ia bilang, selama anaknya menduda, bocah yang baru ia ketahui bernama Kim Taeoh itu tidak pernah mau dekat dengan siapapun selain ayah dan juga neneknya, yaitu yeoja itu sendiri, dan suatu keajaiban karena bocah itu langsung mau memanggil Sehun dengan sebutan mama, karena sebab itulah yeoja itu ingin menjadikan Sehun menantunya.

Sehun lagi lagi menolak, berpikir kalau ia tak bisa mempercayai orang yang baru saja ia kenal. Ia tidak mau tertipu lagi. Hidup sebatang kara sejak lahir, tinggal di panti asuhan hingga berumur 17 tahun dan kemudian mencoba peruntungan untuk bekerja di kota dan akhirnya tertipu muslihat temannya sendiri yang memanfaatkan kepolosannya, ia di jual ke seorang pria tua dan kaya, beruntung Sehun bisa kabur sebelum pria itu bisa menyentuh tubuhnya. Dan sekarang ia harus berhati hati karena bisa saja yeoja di depannya ini berniat menipunya.

"Kau bisa mempercayaiku, Jongin adalah pria yang baik. Dia hanya menjadi sedikit dingin setelah kematian istrinya, tapi aku yakin ia akan bisa memperlakukanmu dengan baik."

Sehun hanya diam, ia tidak kenal dengan seorang namja yang bernama Jongin ini.

"Ku mohon padamu, nak..."

Sehun rasanya ingin menangis, selama ini ia tidak pernah mendengar ada seorangpun yang memanggilnya dengan sebutan itu, ibu panti asuhan tempat ia tinggal dulu memperlakukannya dan dengan buruk, ia dipaksa bekerja sepanjang hari setelah ia pulang sekolah hingga malam dan tidak pernah memperhatikannya. Namun kesadaran bahwa ia tidak bisa menyerahkan hidupnya pada orang yang baru di kenalnya lagi lagi membuat Sehun berusaha menolaknya. Ia bahkan dengan tidak sopan berdiri dari duduknya dan berniat pergi dari hadapan yeoja itu.

Namun suara tangisan dan panggilan mama dari bocah di pangkuan yeoja itu mengurungkan langkahnya dan menggugah hati nuraninya. Sehun memandang bocah malang itu dengan perasaan sedih, tahu persis bagaimana rasanya seorang anak kecil yang kekurangan kasih sayang, karena ia dulu juga seperti itu. Sehun dilema, haruskah ia mengorbankan perasaannya dan menyetujui rencana yeoja itu. dan akhirnya setelah berdebat dengan hati nuraninya sendiri, Sehun mengiyakan permintaan yeoja itu. semua karena bocah tampan yang kini tertawa bahagia di dalam gendongannya. Kim Taeoh.

.

.

.

.

.

.

Tak ada hal yang lebih mengejutkan dari Kim Jongin, selain mendengar kabar kalau istrinya telah meninggal dan juga berita yang sekarang di bawa oleh ibunya. Bahwa ia telah menemukan orang yang cocok untuk menikah dengannya. Jongin hanya memijit keningnya, ketika ibunya bercerita dengan begitu semangat tentang betapa manis dan imutnya namja itu. ini juga salah satu hal yang membuat kepala Jongin serasa mau pecah, ibunya memilihkan seorang namja untuknya. Hell, Jongin itu normal, istri pertamanya seorang yeoja cantik yang begitu ke ibuan, dan sekarang ibunya memintanya untuk menikah dengan seorang namja? Kenapa Jongin merasa seorang ibunya menjadi semakin tidak waras?

"Apa bedanya Jongin, toh mau dia laki-laki atau perempuan, dia juga bisa memuaskanmu. Ya mungkin ia tidak memiliki dada yang sebesar Kyungsoo, tapi dia sangat cantik."

Jongin bingung, harus memakai alasan apalagi untuk menolak keinginan ibunya, karena di dalam hatinya sekarang ini, hanya ada Kyungsoo, ibu dari putra semata wayangnya, Kim Taeoh. Kyungsoo meninggal karena kecelakaan, tepat di usia Taeoh yang baru menginjak seminggu. Jongin sangat terpukul karena kehilangan soosk orang yang sangat dicintainya. Hidupnya berubah, ia bahkan menjadi gila kerja dan mengabaikan Taeoh yang di asuh oleh ibunya. Hingga setahun berlalu, ibunya akhirnya berhasil menyadarkannya kalau ia mempunyai seorang anak yang masih butuh kasih sayang darinya. Dan kehidupan Jongin kembali berangsur normal, namun bukan berarti rasa cintanya pada Kyungsoo memudar, cinta itu masih sama dan terus melekat di hatinya. Karena itulah ia tidak ingin menikah lagi. Tapi sekarang ibunya meminta kepadanya untuk menikahi seorang namja yang bahkan tidak Jongin kenal sama sekali.

"Setidaknya kalau kau masih belum bisa mencintainya, kau bisa melakukan itu semua demi putramu. Bagaimanapun juga Taeoh memerlukan sosok yang bisa ia panggil dengan sebutan ibu, Jongina..."

Dan Jongin bisa apa. Ia sangat mencintai putranya dan ia akan melakukan apapun demi bisa membuat putranya itu tertawa bahagia. Termasuk mengorbankan hatinya yang menjerit tak rela karena ini jelas seperti pengkhianatan bagi cintanya kepada Kyungsoo, tapi demi Taeoh ia harus rela berkorban.

.

.

.

.

.

Saat pertama kali Sehun bilang bersedia, yeoja yang baru ia ketahui bernama Suho itu sudah mengatakan kepadanya kalau ia akan menikahkan dirinya dengan Jongin secepatnya. Tapi Sehun tidak tahu kalau secepatnya itu artinya adalah hari ini. Ini bahkan baru hari ketiga sejak pertemuan mereka dan Suho dengan tak sabar menariknya masuk ke sebuah gedung megah tempat resepsi akan di laksanakan.

Setelah acara pemberkatan dan kini Sehun sudah resmi menikah dengan Jongin, namja itu kemudian membawa Sehun pergi ke sebuah rumah yang tidak terlalu besar namun berhalaman luas. Untuk sesaat Sehun dibuat kagum dengan rumah itu, selama ini ia selalu tinggal di daerah yang kumuh hingga ini semua terasa menjadi terlalu berlebihan untuknya.

"Setelah ini kau akan tinggal di rumah ini. Kau sudah tahu tugasmu bukan?"

Ucapan bernada datar itu membuat kening Sehun sedikit berkerut, kenapa ia merasa ucapan Jongin terasa seperti orang yang sedang berbicara dengan pembantu? Namun ia tetap menjawabnya. "Ya, aku tahu."

"Baguslah, jadi aku tidak perlu menjelaskannya lagi."

Jongin menatap lurus pada Sehun yang sedikit menunduk, apa yang dikatakan ibunya memang benar, Sehun memang cantik untuk ukuran seorang namja. Tapi hanya itu saja, Jongin bahkan tidak merasakan getaran apapun padanya. mungkin hatinya memang sudah membeku hanya untuk Kyungsoo.

"Di rumah ini hanya ada dua kamar, milikku dan milik Taeoh."

Sehun diam, menyimak ucapan Jongin.

"Kau akan tidur dengan Taeoh, kamarnya yang pintunya bercat biru itu."

Sesaat Sehun tertegun, jadi ia tidak akan sekamar dengan Jongin? Lalu untuk apa mereka menikah kalau akhirnya tidurpun harus terpisah?

"Aku tak bisa membiarkan orang lain masuk ke kamarku, banyak kenanganku dengan Kyungsoo di sana dan aku tak ingin ada orang lain yang merusak kenanganku. Kau tahu bukan aku tidak mencintaimu, aku menikah denganmu hanya karena Taeoh menyukaimu, jadilah pengasuh yang baik untuknya."

Penjelasan Jongin membuat Sehun mengerti, ia sebenarnya juga tidak diharapkan oleh Jongin di sini. Namja itu terpaksa menerimanya, karena Taeoh yang membutuhkannya. Diam-diam setitik air mata jatuh di pipi Sehun, teringat ucapannya dulu yang ingin menikah hanya sekali dengan orang yang dicintainya. Namun, impiannya itu sekarang harus kandas, teringat akan dirinya yang akan terjebak menjadi pengasuh Taeoh dan bukan sebagai istri dan ibu di rumah ini. Sekali lagi takdir mempermainkan Sehun, namun ia harus bertahan, paling tidak sampai Taeoh sudah tidak membutuhkannya lagi dan Jongin akan membuangnya seperti sampah tak berguna.

.

.

.

.

.

.

TBC

Mohon review ya kalau mau ff ini dilanjutkan...

Salam damai KaiHun Shipper

Syakila8894