Tittle : Bangtan Squad from Hell

Author : Jun_96

Genre : Crime/friendship/lil bit romance

Cast :

Namjoon Kim (Rapmon) 24 tahun

Seokjin Kim (Jin or Jinnie) 26 tahun

Yoongi Min (Suga ) 25 tahun

Hoseok Jung (J-hope) 24 tahun

Jimin Park ( Jimin or Baby J) 23 tahun

Taehyung Kim (V) 23 tahun

Jungkook Jeon (jungkook or… bts member call him Kookie) 21 tahun

Pairing :

Namjin

Yoonmin

Jikook

Taejin

Summary: Rapmon sang ketua geng mafia ingin mendirikan kelompok mafia yang tak terkalahkan. Namun dia butuh anggota yang kuat dan tak terkalahkan, karena itulah dia berada di Arkazam, untuk menjemput calon rekannya. (Namjin, Yoonmin, Jikook, Taejin,dll) (Jin & Jimin uke, Rapmon yonggi Taehyung Jungkook Jhope Seme)

Arkazam

Hari ini arkazam penjara bagi para narapidana kelas berat akan kedatangan tahanan baru yang sangat sepecial. Mengapa special karena tahan ini adalah ketua mafia besar yang sudah bertahun tahun di incar kepolisian namun dengan mulusnya ia lolos dari pengejaran. Di Arkazam sendiri bukan berarti dia yang paling special, karena sejatinya Arkazam adalah tempat bagi tahanan special atau bisa di bilang tempat bagi criminal paling berbahaya dengan catatan kriminal mengerikan. Dan di sini rata rata dari mereka telah di jatuhi hukuman mati atau kurungan seumur hidup, bisa bayangkan sendiri apa saja kejahatan yang telah di lakukan oleh penghuni Arkazam.

Bicara tentang tamu baru(?), mari kita perkenalkan ketua mafia paling berbahaya di dunia Namjoon Kim atau dalam dunia kejahatan di kenal sebagai Rapmon. Dia adalah ketua dari grup mafia Rach yang bermarkas di Amerika. Rach sendiri adalah dalang dari penjualan senjata illegal, penjualan Narkotika, perdagangan manusia, perampokan bank dan pembunuhan beberapa tokoh penting di dunia. Secara umum bukan kah itu normal untuk ukuran mafia?, jangan berpikir jika kejahatan Rapmon hanya sampai disitu saja, karena jika kita membuat daftar orang yang telah ia bunuh dengan tangannya sendiri pasti daftar itu akan sangat panjang dan tak terhitung jumlahnya. Dia telah terjun ke dunia gelap sejak umur 14 tahun, tak heran jika saat umurnya genap 20 tahun dia bisa membangun kerajaan hitamnya sendiri dan menjadi raja di dalamnya. Keahliannya terletak pada otak jeniusnya dan kekuatan fisiknya yang di luar batas akal manusia, bukankah itu perbaduan yang sempurna? jawabannya sangat, karena dengan otak jeniusnya dia bisa membuat rencana rumit dan di padukan dengan kekuatan yang bisa mematahkan tulang belulang manusia hanya dengan tangan kosong maka sesuatu yang mustahil seperti merampok gedung putih pun mungkin bisa terlaksana.

Apakah dengan masuknya ia ke Arkazam kalian mengira dia telah kalah dengan kepolisian? Mimpi dan tidur siang saja sana, karena hal seperti itu mustahil terjadi. Rapmon punya tujuan sendiri untuk masuk ke Arkazam yang di kenal sebagai mimpi buruk setiap penjahat di dunia. Akhir akhir ini sang raja mafia ini tengah berpikir untuk kelanjutan karirnya di dunia hitam, bukan karena ingin berhenti tapi dia ingin meraih tujuan yang lebih besar lagi, menguasai dunia contohnya, tapi tidak tidak… dia tidak se naif itu, seperti tokoh antagonis kartun anak anak saja, dia hanya ingin membentuk kelompok mafia takterkalahkan agar bisa mengendalikan organisasi mafia lain dan menjadikan dunia bawah tanah sebagai daerah kekuasaan mutlak baginya. Dan untuk mewujudkan rencananya dia butuh anggota yang kuat dan tak terkalahkan tak butuh banyak orang, enam atau lima saja kucup namun harus yang benar benar berkualitas, jika dia mencari orang jahat dengan kemampuan menakjubkan dan otak yang sama gilanya dengannya maka Arkazam adalah tempat yang sangat tepat.

Menurut data yang telah dia kumpulkan, dia bisa menemukan bakat bakat luar biasa di sini, hanya saja sepertinya ia membutuhkan sedikit observasi karena di Arkazam tahanan sepertinya akan sangat sulit bergerak. Rapmon di tempatkan dalam sel pribadi dengan hanya satu berupa jeruji besi pintu tanpa jendela bahkan lubang fentilasi, sungguh rungan yang sangat tepat untuk pengawasan ketat. Di dalam sel pun tidak ada perabotan atau apapun, satu satunya benda yang ada di ruangan itu hanya satu matras dan bilik toilet. Tapi menurut data yang telah ia kumpulkan ada satu cara di mana dia bisa berinteraksi dengan tahanan yang lain sambil menggali informasi. Di Arkazam, setiap 6 bulan sekali akan di adakan pertarungan antar narapidana bisa di bilang pertarungan ini mirip gladiator karena ini pertarungan hidup dan mati, yang artinya akan ada yang menang jika salah satu dari dua pihak mati. Memang terdengar mengerikan tapi inilah kenyataan yang terjadi di Arkazam, karena pemerintah ingin menekan biaya eksekusi yang terbilang sangat mahal maka dari itulah pertarungan antar narapidana ini dilakukan. Untuk narapidana yang menang di pertarungan itu akan di janjikan potongan hukuman seperti jika mereka di jatuhi hukuman mati maka mereka akan mendapat keringanan menjadi kurungan seumur hidup atau mengurangi jumlah masa tahanan untuk tahanan yang tidak di jatuhi hukuman mati. Menurut data Rapmon, pertarunangan itu akan di laksanakan besok, dan karena dia tahanan baru maka akan sangat mustahil jika dia pilih dalam pertarungan itu, maka dari itu selagi menjadi penonton dia akan mencari orang yang ia cari. Sebenarnya rapmon telah memilih beberapa orang dari data Arkazam yang dia hack, tapi memastikan dan menguji mereka bukan ide yang buruk kan, dan untuk di lolos dari penjara paling mengerikan ini butuh kerjasama tim yang matang kan.

Ke esokan hari di hari pertarungan…

Rapmon POV

Di sinilah aku sekarang, di arena peratrungan Arkazam, ternyata nama penjara paling mengerikan itu bukan hanya bualan karena memangnyatanya ritual dan kebiasaan di sini pun bisa di bilang mengerikan. Aku melihat di arena sedang berdiri dua orang yang siap bertarung hari ini, ada satu orang dengan badan kekar dan tattoo di sekujur tubuhnya menurut data ku dia adalah anggota yakuza dengan catatan pembunuhan berat dan yang satu lagi laki-laki muda berusia sekitar dua puluhan dengan ekspresi kelewat ceria. Aku hanya tersenyum melihat tingkah bocah itu, dia terlihat sangat tertarik dengan pertarungan yang bisa jadi akan merenggut nyawanya, hah… selera ku sekali. Kenapa aku terlihat sangat tertarik dengannya? Karena dia termasuk dalam orang incaran ku.

Bocah itu bernama V umurnya 22 tahun, dia adalah pembunuh dan teroris gila yang telah menghabisi ratusan nyawa manusia. Catatan kriminalnya sangat buruk, mulai dari menghabisi keluarganya sendiri, membunuh orang di arena street fighter, memutilasi beberapa orang yang menganggunya atau menghalanginya, merampok beberapa tempat, menebar terror, memboikot beberapa sarana dan instasi penting dan masih banyak lagi, intinya dia itu Trouble maker karena sepertinya terror, pembunuhan, dan masalah adalah sahabat baiknya. Awalnya aku mengira dia hanya anak gangguan jiwa yang membunuh orang secara random, tapi setelah aku melihat daftar orang yang ia bunuh aku jadi mengerti, dia di besarkan di lingkungan petarung jalanan yang sangat kejam dan di sana hanya yang kuat dan takterkalahkan lah yang bisa menduduki kasta tertinggi di lingkungannya, dan bukan berarti bocah bernama V itu belum menempati kasta itu, justru dia ada di kasta teratas dalam arena Street fighter. Hanya saja kedudukannya itu belum bisa membuatnya puas, sepertinya dia sangat menyayangi kota kelahirannya, sampai sampai ia ingin kotanyanya itu jungkir balik dan berada di bawah kakinya. Walaupun dia terlihat sangat ceria dan bodoh, tapi kenyataannya dia tidak sebodoh itu, dari daftar kriminalnya, di meneror dan merampok perusahaan dan instansi krusial yang ada di kotanya, sehingga saat terornya di mulai satu kota mengalami kelumpuhan ekonomi yang parah dan harta yang dia kumpulkan pun terbilang fantastis untuk ukuran penjahat muda sepertinya. Sayangnya di saat dia tengah menikmati hasil kerja kerasnya, dia tertangkap oleh jajaran elite FBI yang mengepungnya, bukannya dia tidak melawan karena dalam penangkapan V delapan orang agen FBI tewas di tanganya.

Aku masih memandangi V yang tengah berdiri berhadapan dengan lawannya, dia masih memamerkan senyum bodohnya pada lawanya yang bisa di bilang terlihat sangar.

"hei nak! Sudah siap untuk mati?" kata yakuza lawan V.

"maaf saja ya paman, kau yang akan mati di sini! Ini seperti nostalgia bagi ku, sejak terakhirkali aku bertarung di jalanan. Rasanya aku rindu membunuh orang!" ujar sombong V dengan wajah sok polos namun terkesan mengejek.

"pecaya diri sekali, tau apa kau soal membunuh hah?" Tanya meremehkan dari lawan V.

"tau apa? bagaimana kalau kita mulai saja, agar paman segera tau seberapa mengerti aku soal membunuh" seringai ter cetak jelas di wajah V, menandakan dia siap menerkam mangsa yang ada di hadapannya.

Dan pertandingan pun di mulai. V dan pria yakuza itu sedang saling menyerang dengan tangan kosong tanpa senjata. Aku sangat tau kemampuan V, dia adalah petarung jarak dekat dengan kemampuan bela diri yang sangat hebat, rekornya adalah mematahkan leher dan mencabik organ dalam manusia dengan tangan kosong. Tapi bukan berarti dia tidak bisa memakai senjata dalam pertarungan, dia sangat ahli dalam memanfaatkan barang sekitar untuk menjadi senjata agar ritual pembunuhannya menjadi lebih menarik, dasar terrorist gila. Dalam petarungan ini bisa di lihat jika V sudah mulai serius dengan menyerang lawannya dengan tempo lambat, sepertinya dia masih ingin menikmati duel ini. Dari pukulan dan serangannya aku jadi paham seberapa besar kekuatan anak itu, dia sangat sesuai dengan ekspektasi ku.

Ketika aku sedang serius dengan pertandingan V ada sebuah tangan yang memegang bahu ku, dengan waspada aku menghempas tangannya yang ternyata putih dan sangat mulus, hey apa yang tadi menyentuh ku seorang wanita?, maka kurang ajarlah diri ku berbuat kasar pada wanita. Tapi nytanya yang berdiri di samping ku dan memberiku senyuman yang terlampau manis, dia bukan wanita, dia pria tulen namun sangat indah melebihi wanita manapun yang pernah aku temui di dunia, God apa dia bidadari yang baru turun dari langit? Oke aku berlebihan, tapi aku tidak berlebihan jika bilang dia sangat cantik. Dan yang membuatku heran adalah mengapa makhluk seindah ini ada di tempat semengerikan Arkazam.

"maaf, mengagetkan mu! Sepertinya aku tidak pernah melihat mu di sini sebelumnya, orang baru? Ah… aku mengenali mu, kau Rapmon ketua Rach kan?" suaranya yang lembut melantun indah di telinga ku.

"kau benar cantik! Aku Rapmon ketua Rach, dan siapa nama mu cantik?" Tanya ku pada sosok indah di depan ku, hah… aku bisa gila hanya dengan menatapnya.

"jin…panggil jinnie juga boleh!" dia mengulurkan Tanyanya untuk ku jabat, namun yang ku lakukan adalah meraih tangan lalu mencium punggung tangannya.

Tapi tunggu… siapa tadi namanya?, jin? Dia bukan jin si dokter jiwa itu kan? Aku sudah melihat datanya tapi aku tidak bisa mendapatkan fotonya yang jelas karena foto yang ada di data Arkazam wajahnya di tutup topeng. Sebenarnya aku tau alasan di balik topengnya itu, karena petugas di penjara ini mewaspadai matanya, karena dia bisa menghancurkan mental dan kejiwaan seseorang dengan hanya menantap matanya. Jin atau Dr. Jin 26 tahun adalah dokter muda bagian kejiwaan di sebuah rumah sakit terkenal di kota mafia Prancis, dia adalah pembunuh dan pengedar obat obatan terlarang. Untuk melancarkan kegiatan haramnya dia membunuh semua orang yang menghalanginya dengan cara menhancurkan kejiwaan korbanya, membuat mereka jadi gila dan tertekan dan berakhir bunuh diri. Rekor yang pernah di torehkan dokter cantik ini adalah membunuh seluruh pasien, beberapa suster dan dan lima orang dokter yang sedang berjaga hanya dalam semalam tanpa bantuan seorang pun. Cara membunuhnya pun beragam, ada yang iya buat gila, ada yang ia racuni dan ada pula yang ia bunuh dengan senapan. Motif nya sederhana, karena kedoknya sebagai penjual barang haram telah terkuak. Setelah menjadi buronan selama satu tahun akhirnya dia tertangkap karrena rekannya ada yang menghianatinya. Awalnya ku pikir wujud dari itu kan sangat mengerikan karena dia dokter jiwa, tapi ternyata bidadari dari neraka yang ku lihat sekarang. Aku tidak akan menarik ucapan ku yang berkata dia mengerikan karena nyatanya dengan paras secantik itu aura mengerikannya memang sangat kuat.

"kenapa kaget begitu? Kau tau siapa aku?" ujarnya kembali dengan wajah yang masih di buat sepolos mungkin.

"siapa yang tidak mengenal si bidadari dari neraka itu?, aku tidak menyangka akan secepat ini bertemu dengan mu di sini" kata ku padanya.

"maksudmu?" di mengeluarkan ekspresi bingung yang sangat lucu, Oh Tuhan cantik sekali mahluk di depan ku ini. Ketika aku bebas dari sini aku berjanji akan segera membuatnya menjadi miliku.

"aku datang ke sini bukan karena aku tertangkap, tapi aku sengaja ke sini untuk mencari anggota untuk membangun kelompok mafia baru yang lebih kuat. Dan menurut daftar ku kau ada di dalamnya cantik!" ucap ku sambil mencolek sedikit dagunya.

"aku? kenapa? Hm…. Aku tau, apa karena aku cantik dan kau tertarik dengan wajahku?" dedasnya dengan nada merendahkan.

"aku melihat kualitas sayang bukan hanya wajah, tampang manis mu itu hanya bonus bagi ku!" aku merapatkan tubuh langsingnya dan memeluk pinggangnya dari samping.

"ow… begitu… mari kita lihat tuan…" jemari lentiknya mengusap pelan wajah ku mulai dari pelipis hingga rahang.

"kau sudah mengalami hidup yang berat… dari kecil kau sudah berkecimpung di dunia yang kejam… lihat mata ku, bagaimana rasanya di tinggalkan orang yang kau sayangi heum? Siapa? Ibu mu…" tiba tiba saja aku ingatan kelam tentang ibu ku yang mati di bunuh dengan sangat kejam terpatri di kepala ku. Sial dia akan mengobrak abrik kejiwaan ku. Tapi… dari mana dia tau.

"saat itu… kau tidak bisa melindunginya kan…? kau menyesal tidak bisa berbuat apa apa dan maka dari itulah kau jadi seperti ini…. Iya kan…. Sesali dirimu yang tidak berguna dan sangat bodoh saat itu…" aku merasa ada tekanan di otak dan hati setiap kali mendengar perkataan dan tatapan matanya yang sangat dalam. Mengapa dia tau semua tentang ku? Kenapa suasana ramai pertandingan tidak lagi terdengar?

"pikirkan kesalahan mu selama ini… bukan kah mahkluk busuk seperti mu pantas mendapat kan penderitaan? Pikirkan dirimu yang makin menderita hari…demi hari…. Dan sekarang kau malah terjerumus ke mari…tempat paling busuk yang akan membuat penderitaan mu sempurna…. Dari pada terus menderita di dalam sini… bukan kah mati lebih menyenangkan…" aku membayangkan kegagalan ku untuk kabur dari Arkazam dan membayangkan di riku mati membusuk di penjara ini.

"orang yang telah kau pilih untuk menjadi rekan mu, akan balik menghianati mu dan membiarkan mu membusuk di tempat hina ini…jika kau mati sekarang masalah mu akan berahir… kau tidak akan di kejar polisi, kau tidak akan jadi sasaran balas dendam seseorang dan kau akan bertemu ibu mu lagi… sekarang dengar perkataan ku, gigit pembuludarah mu dengan keras dan cabik danggingnya… akan sedikit sakit… tapi setelah itu kau akan melihat nirvana" aku melihat pembulu darah di tangan ku yang jin angkat mendekat ke wajah ku. Kenapa tangan ku sendiri terlihat menggiurkan.

Aku bersiap untuk menggigit pergelangan tangan ku sendiri sampai aku teringat sesuatu. jin tidak mengenalku sama sekali, dia hanya menebak, dan ini tidak nyata. Dia hanya berusaha merusak kejiwaan ku. Akupun lantas menggigit tepian ibu jari ku guna melepaskan halusinasi ini, setelah itu aku menampar diri ku sendiri. Berhasil… aku bisa mendengar suara girang V karena bisa mematahkan tulang tulang lawannya. Ekspresi Jin sangat terkehut melihat ku sadar dari percobaan pembunuhannya.

"kenapa? Kau kaget aku bisa lepas dari halusinasi itu? Kau mungkin harus mengenal aku terlebih dahulu sayang, baru kau bisa benar benar menghancurkan mental ku. Jika dengan hanya melihat kondisi fisik, menebak, dan menggali ingatan ku saja tidak akan membuatku berada dalam ruang halusinasi yang kau buat sepenuhnya, karena akal rasional ku masih bisa ku jangkau" Ujar sombongku sambil kembali memeluknya. Dia terlihat heran kenapa aku bisa mengetahui rahasia tricknya, otak jeniusku ini bukan Cuma sekedar pemberat kepala bung.

"bagaimana aku bisa tau trick mu? Gampang saja, ketika aku merasakan berada di ruang halusinasi itu dan berusaha lepas baru aku sadar, jika kau hanya menciptakan keadaan yang memungkin kan aku mennggali memori buruk ku. Kau menebak kehidupan masa lalu ku dengan melihat ciri fisik, kebiasaan tak kasat mata, luka luka yang ada di tubuh ku dan seberapa lama umur luka itu, setelah itu kau akan mulai memancingku agar mengeluarkan ekspresi saat perkataan mu yang menyangkut hidup ku benar, itukan cara mu menebak aib masa lalu orang, sehinga seolah olah kau tau segalanya tentang calon korban mu" jelas ku panjang lebar memborkar trick nya.

"jenius! kau adalah orang pertama yang bisa lolos dari trick itu… bahkan dokter jiwa sekali pun tidak bisa mengendalikan pikirannya jika sudah ku kuasai alam bawah sadarnya." Dia memasang wajah cemberut yang sangat menggemaskan.

"jika hanya dengan jurus pengganggu mental seperti itu saja aku tumbang maka aku tidak akan pernah bermimpi menjadi raja mafia. Aku di sini untuk menaklukan orang agar dia tunduk dan menjadi anak buah ku, jika hanya bermodal mental tempe maka baru beberapa jam aku di sini pasti aku sudah tewas gantung diri" sambil memeluknya aku juga melirik V yang sedang menjagal musuhnya yang sudah hampir tidak bernyawa dengan tangan kosong dan senyuman yang masih tersungging lebar di bibirnya, anak itu ternyata cukup mengerikan yah walaupun aku sendiri pernah menjagal manusia dengan tangan kosong tapi setidaknya aku tidak akan berekspresi kegirangan seperti itu.

"aku suka kau… kau tampak kuat dan begitu juga mental mu. Tapi apa kau yakin bisa membuat ku menjadi anggota mu?" tanyanya mengoda sambil mengedipkan mata kea rah ku.

"kau yakin menolak ku? kau tidak bosan dengan bau busuk penjara ini? Apa kau tidak merindukan tempat tidur empuk berbalut sutra? Atau setelan baju dari merek designer ternama?" aku menciumnya sekilas, walau awalnya jin tampak kaget tapi akhirnya dia tersenyum.

"jenius dan pandai bernegosiasi, tak heran jika kau jadi ketua mafia paling berbahaya di dunia. Hah… menolak pun percuma, kau pasti akan mengejarku dan lebih parahnya lagi jika aku masih bersikeras menolak kau akan membunuh ku, iya kan?" dia memutar badannya menghadap arena pertarungan dan melihat V mencabik organ dalam musuh nya yang sudah tidak bernyawa.

"sepertinya kau mulai mengerti tabiat ku yang sangat benci penolakan" aku masih memeluknya dari belakang.

"aku akan membantu mu mengumpulkan anggota dan keluar dari sini. Aku sudah berada di sini selama satu tahun jadi kurang lebih aku lebih paham seluk beluk penjara ini. Siapa setelah aku yang ada di daftar mu?" katanya sedikit berbisik agar tahanan lain tidak terlalu memperhatikan kami, karena jika itu menyangkut rencana kabur pasti akan banyak oknum yang ingin melibatkan diri.

"dia yang ada di hadapan mu sekarang." Jawabku singkat.

"kau punya selera bagus, dia kuat, tak terkalahkan, dan memiliki otak yang sama gila nya denganmu" aku sungguh ingin mengatakan jika dia juga sama gilanya dengan aku dan V namun ku urungkan niatku itu. "mudah untuk membujuknya karena V itu sangat polos dan naïf, jika kita bilang padanya akan membawanya keluar maka dia akan senang hati ikut dengan kita" ujarnya kembali.

"kalau begitu bukan jadi masalah besar. Dan… sebenarnya aku masih ada beberapa orang lagi yang ingin ku rekrut tapi sepertinya aku tidak bisa dengan mudah menemukan mereka" aku melepaskan pelukanku dari Jin karena ada petugas penjara yang lewat.

"siapa lagi yang kau cari memangnya?" tanyanya dengan sedikit berbisik dan menjaga jarak dari ku agar tidak memancing perhatian karena tingkah laku kami sudah mulai di perhatikan.

"Suga si Sniper, Jhope si Perampok…" kata ku terputus.

"tunggu… Suga?, si sniper gunung es itu? Kurasa ini akan sulit tuan rapmon, aku dan dia masuk ke Arkazam di waktu yang bersamaan, sel kami bersebelahan, dan aku sangat tau orang seperti apa dia. Suga bukan hanya sulit untuk di ajak ber negosiasi tapi juda sangat sulit untuk di ajak komunikasi karena dia sangat tertutup. Aku sudah sering bertemu dengannya tapi percayalah tak pernah sekali pun dia menatap mata ku. Kau akan di abaikan saat bicara dengannya. Secara kejiwaan tidak ada yang salah dengan orang itu, hanya saja dia terlalu introvert dan tidak memiliki harapan untuk menjalani kehidupan, karena baginya keluar dari sini atau tidak, mati ataupun hidup bukan jadi masalah untuknya. Bagaimana kau bisa membujuk orang yang tidak ada keinginan seperti dia?" ucap jin panjang lebar.

"semakin banyak tantangan bukannya semakin menarik? Aku sudah mengincarnya dan aku harus mendapatkannya!" tanpa sadar aku menampakan seringai.

"dasar sinting! Jangan meremehkan si sniper itu. Jika kau berhasil membujuk suga untuk mau jadi kaki tangan mu, maka aku akan senang hati memberimu sex yang indah yang tidak dapat kau lupakan seumur hidup!" kata Jin menantang.

"tawaran bagus! Siapkan tubuh indah mu ini untuk ku jamah sayang!" kata ku sambil meremas pinggangnya.

Rapmon POV END

TBC