Bittersweet Romance Chap. 1 : Lelah

Genre : Drabble, Fluff, Idol Life, Yaoi

Pairing : Soonyoung X Jihoon

Rating : T

Warnings : Typo, Alur tidak jelas atau kecepetan.

tidak suka dipersilahkan untuk tidak membaca


HAPPY READING GAYS


.

.

Sudah pukul satu lewat dua puluh malam namun Kwon Sooyoung masih disana. Leader perforamance boygroup seventeen itu masih betah melek mata didepan ruang kaca—Apalagi kalau bukan di studio tari?. Sudah hampir sepuluh jam ia terkurung disini. Hanya sesekali bebas untuk buang air kecil dan makan. namun Sesekali ia mengintip dipintu, memanggil siapapun orang yang lalu lalang untuk membantu menelaah gerakan baru nya.

Tepat sekali, Soonyoung sedang membuat koreografi baru. Ia menghabiskan separuh hari nya diruangan penuh kaca ini –berharap barang secuil ide dapat muncul dari otak udang nya. stress sekali ia hari ini. Soonyoung harus menyelesaikan koreografi 1/4 bagian lagi, sendiri. sendiri karena anggota performance team yang lain sedang ada kerja. Dua anggota china line sedang ada syuting variety di Manila. Sementara sang maknae Chan sedang ada ujian mendadak disekolah nya. ujian yang terlalu mendadak sampai ia harus meninggalkan kantor pledis dan segera pulang ke dorm untuk belajar.

Maka berakhirlah Soonyoung di studio tari sendiri. member seventeen sisanya juga sedang ada tugas lain. Toh, itu bukan tugas utama mereka untuk buat koreografi, kenapa harus peduli sekali?

Surai hitam Soonyoung sudah tidak berbentuk. Dipelipis mata nya keringat mengucur beruntut. Tangan nya lengket karena bersentuhan dengan lantai. Jangan lupakan pula jiplakan keringat di baju yang membasahi punggung. Terlihat kacau sekali si hamster imut ini.

"Hhahh .. Hahhh .." Soonyoung ambruk ditempat. Dengan nafas terengah ia merebah kemudian menatap jengah kaca didepan nya.

melemparkan tatapan tajam, "kaca sialan." mengumpat kemudian.

Didetik kelima seseorang membuka pintu kaca—yang menjadi akses satu – satunya menuju studio tari. Orang itu membuka pintu dengan dua botol minuman ditangan. sebuah earphone juga menggantung dikepala nya. sandal santai hitam menghiasi kaki nya.

Itu Lee Jihoon—pria abnormal bertubuh kurus kecil, kekasih Kwon Soonyoung.

Jihoon menatap Soonyoung yang terlihat kelelahan. Dengan mata sedikit ngantuk Jihoon menutup pintu kemudian menghampiri sang kekasih. Menelusuk sebentar tubuh teman se grupnya yang terlihat basah.

"Minum dulu, Soonyoung-ah."

Jihoon menarik tangan Soonyoung –membantu pria itu untuk ikut duduk bersama nya. si otak udang menurut sudah. Ia terduduk bersama Jihoon di petakan lantai yang sama.

Tanpa salam tanpa terimakasih si tukang tari langsung menegak air minum dari botolan yang Jihoon beri. Hanya butuh waktu sepuluh detik bagi kwon Soonyoung untuk menegak semua isi nya. Jihoon bahkan sedikit khawatir –takut jika kekasih nya itu mungkin bisa tersedak. "minumlah pelan – pelan bodoh."

Jihoon merebut botol kosong ditangan Soonyoung. kemudian tanpa diperintah ia langsung membuka botol air yang satu nya setelah itu ia serahkan pada Soonyoung. mendegar peringatan Jihoon yang tadi, Sekarang Soonyoung minum dengan hati – hati.

Sisa setengah. Botol air minum itu tidak ia habiskan karena sudah kenyang. Oh mungkin kembung jauh lebih tepat. Si surai hitam kemudian menatap lelaki kecil bersurai cokelat.

Soonyoung melebur keheningan, "Kau tidak pulang ke dorm?"

Jihoon berpaling sebentar, "Eh—tidak."

"Hm? Kenapa?" Soonyoung memicing mata

Sedikit terbata "ya, tidak ingin saja."

Soonyoung tidak puas dengan jawaban Jihoon. Pria itu menatap ragu sang kekasih—tetapi tidak jadi. Soonyoung tau ia tidak mampu meragukan seorang Lee Jihoon. Sehingga berdalih mengajukan pertanyaan kedua, Soonyoung malah merebah dipaha Jihoon yang terbalut celana merah.

"Jihoonie, aku lelah sekali."

Soonyoung memejam mata, memeggangi tangan sang kekasih.

"Aku tau, Soonyoung." Jihoon balas dengan genggaman tangan berbentuk kepalan.

Soonyoung menggeliat kecil, "kau juga lelah sayang."

"aku tidak selelah dirimu." Jihoon mengadah

"kita sama – sama lelah."

"kau lebih lelah."

"kita sama – sama lelah."

"kau."

"kita."

"Kau."

"Kita."

Jihoon jengah, "Akh –yasudah baiklah, kita yang sama – sama lelah."

Pertarungan kecil ini akhirnya dimenangkan oleh Kwon Soonyoung. pria bermata sepuluh lewat sepuluh ini tersenyum puas pasca kemenangan. Sementara lawan nya hanya mendumal sebal, sedikit tidak terima karena kalah.

Soonyoung membuka mulut lagi, "Jihoon kau ingat?"

"tidak ingat."

Sedikit menarik bibir, "Jihoon kau ingat tidak? Dua tahun yang lalu, diruangan yang sama, di hari yang sama, ditanggal yang sama, dan di jam yang sama -aku akhirnya berani untuk menyatakan cintaku."

Hening sebentar

"dua tahun yang lalu ditempat yang sama, aku memohon kepada pria galak berhati malaikat supaya ia mau menerima cintaku. Aku sampai membujuk nya waktu itu."

mengigit bibir sebentar

"kupikir ia akan menolak—karena alasan ia belum pernah berpacaran sebelum nya."

" Woah, tapi ternyata tidak. Ia menerimaku –bahkan saat itu, ia langsung mencium bibirku."

Rona kemerahan merambat di Wajah Jihoon

"setelah menciumku dia langsung bilang, "bodoh! kenapa kau baru mengakui nya sekarang? Kenapa tidak dari dulu?! Hahh Aku ini sudah menyukai mu sejak lama sekali kau tau?" "

Tidak ada balasan—sedetik kemudian sebuah tangan menyerang tenggorakan Soonyoung. itu tangan pria yang tadi Soonyoung maksud. Tangan Lee Jihoon. Jihoon mencekik kecil tenggorokan Soonyoung. yang dicekik sedikit gelagapan, takut takut kehabisan nafas.

"hei sayang –uhuk- hentikan" Soonyoung memukul kecil tangan Jihoon

Seringaian setan, "rasakan itu." Kemudian perlahan menyingkirkan tangan dari tenggorokan

Soonyoung bangkit dari paha Jihoon. Segera saja ia mengelus kasar tenggorokan nya yang terasa hambar. Setelah tiga kali elus, ia menatap Lee Jihoon penuh dendam. Kedua mata nya menatap seringai setan Jihoon yang benar – benar mengejek, mengajak nya untuk bertengkar.

Terpaut rasa dendam, Soonyoung segera menarik tangan Jihoon –kemudian menyerang bibir nya. bibir kecil Jihoon segera ia cium tanpa izin tanpa permisi. Salah satu tangan nya menahan kepala Jihoon agar tidak berontak. berdalih berontak, Jihoon malah membalas ciuman tersebut. Dengan hati lapang ia membiarkan bibir nya dijarah mulut Soonyoung. membiarkan Soonyoung melumat –mengemut –bahkan mengigit bibir kecil nya. meloloskan lidah Soonyoung supaya leluasa masuk kedalam mulut nya, menjelajahi seluruh isi nya.

Selesai sudah. Setelah beberapa lama mengadu lidah, mereka kehabisan nafas. Sehingga berakhirlah ciuman singkat itu dengan seutas benang saliva membentang dikedua bibir nya.

Soonyoung menangkup wajah si kecil, "aku rela tersiksa seperti ini, asalkan tetap bersama mu."

Jihoon mengernyit dahi, "menjijikan, Kwon."

"benar – benar hari yang melelahkan, Ji."

"Setiap hari memang melelahkan untuk kita."

"Kita?"

"Euh kita—maksudku Seventeen."

Soonyoung tersenyum gemas, "aku mencintai mu, Lee Jihoon."

"aku membencimu huh."

Jihoon tersenyum bahagia

"Happy Second Anniversary, Kwon Soonyoung."

Diakhiri dengan hadiah berupa kecupan manis dibibir Kwon Soonyoung. siapa lagi pelaku nya kalau bukan Lee Jihoon?

—25 May 2016, selamat dua tahun untuk Kwon Soonyoung dan Lee Jihoon.


Notice ::

gajelas banget haha aku nulis nya kilat ganyampe dua jam. REVIEW NYA JUSEYO. TENANG ALUR CERITA MASIH PANJANG DENGAN PAIRING YANG LAIN.
first FF yang model nya beda - beda pairing, aku tau masih banyak kekurangan jadi mohon bantuan!:)