Bittersweet Romance

Chapter 8 : Gangnam Encounter

Pairing : Soonyoung X Jihoon

!oneshoot!

Rating : T

!Reading at your own risk!

.

.


"Jihoon, cepat bangun! hari ini kau ada jadwal pertemuan!"

Hari ini adalah minggu pagi cerah yang seharusnya dihabiskan dengan leye-eye dikasur sampai matahari tenggelam. Akhir pekan yang hanya datang seminggu sekali ini seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk istirahat sambil minum cokelat panas—oh astaga, Jihoon sudah sangat telat!

"Sial, Kenapa harus pakai telat sih?"

Minggu pagi versi Lee Jihoon hari ini memang agak sedikit nyentrik. Ini terjadi karena dua bulan lalu, Jihoon sibuk menelusuri satu-persatu portal kerja di internet demi mendapatkan kerja sebab ini sudah tiga bulan semenjak ia lulus kuliah namun tidak ada perusahaan yang kunjung merekruitnya. sebenarnya fenomena itu wajar saja, sebab (1) Jihoon merupakan lulusan teknik informatika , (2) Fokus studi nya selama ini hanya pada bidang musik dan (3) Jihoon tidak pernah mendapatkan nilai diatas B untuk matkul prodi selama empat tahun kuliah.

Intinya, transkrip nilai Jihoon sungguh sangat tidak enak dilihat mata.

"Kamu sudah terlalu telat, Ji."

Jihoon sungguh kelabakan and it shows, "Tidak jika kamu memperbolehkanku membawa mobilmu, Won."

Jihoon hampir menyerah dan berniat kembali ke kampung halaman nya untuk jadi pengacara (read : pengangguran banyak acara), namun ternyata dewi fortuna masih berpihak dengan nya. Sekitar dua minggu yang lalu ia melihat sebuah pamphlet dijalan yang ternyata berisi lowongan untuk menjadi composer untuk acara teater militer. Syarat dan criteria nya mudah yakni hanya melampirkan hasil karya musik pribadi dan berakhir Jihoon dipilih untuk diajak kerjasama. Entah mengapa itu semua bisa terjadi tapi yang jelas Jihoon sangat bersyukur karena nasib baik ternyata memang tidak pernah kemana-mana.

"Jika kulihat ada sedikit lecet di bumper, kamu mati Ji."

"Iya bawel sekali sih."

Wonwoo seakan sedang dirasuki sesuatu sebab lelaki itu memperbolehkan Jihoon untuk membawa mobilnya. Wonwoo memang terkenal perhitungan tetapi ia cukup sadar kalau ia tentu tidak boleh perhitungan untuk masa depan seseorang. Ini adalah panggilan kerja pertama Jihoon setelah dua bulan nganggur, tentu saja Wonwoo tidak tega membiarkan sahabat karibnya itu gagal hanya karena hal super sepele seperti sekarang.

"Ayolah Jihoon, kamu bisa sampai dalam tigapuluh menit."

Sialnya apartemen yang ia tinggali berada di Incheon sementara tempat pertemuan yang akan dia datangi berada di ujung distrik Gangnam yang setidaknya membutuhkan waktu satu jam untuk sampai.

"Halo Mingyu-ssi? Iya saya akan tiba dalam lima menit, saya sudah sampai pertigaan gangnam."

Nyatanya sekarang Jihoon sudah sampai gangnam dan sebentar lagi ia akan sampai di tempat tujuan

Ia hanya cukup melewati tiga lampu merah lagi

.

Jihoon sudah tersenyum penuh kemenangan sampai ia tidak sadar kalau ada mobil polisi yang mengejar kendaraan nya.

.

Suara sirene terdengar nyaring sampai kedua telinga Jihoon memekak

"Ah sibal, ada apalagi ini?"

Ternyata dewi fortuna tidak selalu berpihak pada nya

Jihoon tidak bisa berpikir jernih sekarang. Ia harus segera menemui rekan kerja nya namun disis lain ada mobil polisi yang sekarang sibuk mengejarnya.

Ingin sekali ia mengabaikan suara nyaring sirene itu tetapi nyata nya Jihoon terlalu takut untuk terlibat lebih jauh dengan pengadilan dan hukum sehingga ia memilih untuk menepi, membiarkan polisi menginterogasi atas kesalahan yang ia miliki.

"Selamat tinggal, teater militerku."

Jihoon hampir saja menangis jika saja si polisi yang daritadi mengejarnya tidak mengetuk-ngetuk kaca mobilnya

"Selamat pagi, pak."

Jihoon bahkan terlalu sedih untuk sekedar melihat wajah sang polisi yang sekarang sudah bertengger di samping kaca. Akhirnya air mata nya pecah juga.

"Selamat pagi pak polisi, saya minta surat tilangnya sekarang."

"Apa anda tahu apa kesalahan anda, pak?"

"Tidak, tetapi karena bapak mengerjar-ngejar saya tanda nya saya baru saja berbuat salah entah itu apa."

Jihoon mengelap air matanya perlahan sembari merapihkan lembaran kertas yang terhampar di kaki mobil ketika tadi jihoon tidak sengaja rem mendadak

Polisi itu menyadari kalau si pengemudi ini sedang menangis

"boleh keluar dari mobil sebentar, pak?"

Sang polisi itu mundur beberapa langkah ketika melihat pergerakan sang pengemudi yang ingin membuka pintu mobil. Wajah sang pengemudi yang sengaja ditutupi membuat feeling si polisi semakin yakin bahwa orang ini sedang bersedih

"Boleh saya minta surat-surat mobil beserta lisensi mengemudi nya?"

Jihoon terpaksa menghentikan adegan menutupi wajahnya sebab sang polisi 'memaksa'nya untuk membuka dompet demi surat-surat yang dituntut barusan

Sang polisi disisi lain berhasil menangkap rupa wajah si pengemudi

"apakah ini yang disebut bidadari surg—"

"Ini surat-surat saya, pak polisi."

Lamunan sang polisi diputus begitu saja ketika si pengemudi—yang astaga manis sekali—menyerahkan surat mengemudi nya.

Sang polisi berdeham sebentar sebelum mengambil surat-surat itu dan secara sangat sengaja mengecek identitas dari sang pengemudi dengan pas foto yang ternyata perawakan nya lebih manis lagi.

Lee Jihoon, lahir tahun 1996.

Ternyata sang pengemudi seumuran dengan si polisi

"Tolong beritahu kesalahan saya secara cepat dan serahkan surat tilangnya, pak Kwon Soonyoung."

Sang polisi nyaris pingsan ketika sang pengemudi Jihoon ini menyebut nama nya

.

Ah, dari nametag rupa nya

.

Soonyoung hampir saja salah tingkah

"Apa anda sedang terburu-buru, tuan Lee Jihoon-ssi?"

Soonyoung tanpa sadar memanggil orang itu dengan panggilan 'tuan'

"Tadinya ya, sekarang sudah tidak lagi."

Jihoon mengangkat kepala nya menatap sang polisi dan sang polisi itu merespon dengan memukul-mukul dadanya yang seakan ingin meledak. Manis sekali.

"Apa hal buru-buru itu yang membuat anda menangis, Jihoon-ssi?"

Soonyoung ingin memenggal kepalanya sendiri setelah berkata demikian

"Kurang lebih seperti itu. Tadinya aku ingin bertemu dengan rekan kerja baru untuk teater militer, tetapi aku sudah terlalu telat datang. Mereka pasti sudah mencoret namaku sekarang."

Soonyoung semakin out of control ketika melihat wajah Jihoon yang terlihat gelisah sekaligus kecewa. Wajah polos dan bibir ranum itu berucap seakan mengeluarkan rapalan sihir yang berhasil menyihir hati Soonyoung hingga keakarnya

Tetapi tunggu

.

Apa barusan orang itu menyebutkan teater militer?

"Sebelum nya mohon maaf Lee Jihoon-ssi," Soonyoung setidaknya harus menunjukan sedikit manner sebelum basa-basi, "Karena kamu tadi menyinggung teater militer, Apa kamu salah satu composer yang direkrut untuk partisipasi di teater militer tahun ini?"

Jihoon sebenarnya memperhatikan perubahan cara bicara polisi ini yang semakin kasual tetapi pertanyaan mengenai teater militer tadi lebih menarik perhatian nya untuk sekarang

"Iya, aku salah satu composer yang diajak kerjasama. Apa ada masalah, pak polisi?"

Soonyoung menggaruk tenguk nya yang tidak gatal, "Anu, sebenarnya aku adalah salah satu penanggung jawab acara itu. Aku sedang menjalani wajib militer dan itu merupakan projek tahunan timku."

Jihoon yang mendengarnya seakan tengah terlahir kembali

Apa ini? Apa benar aku seberuntung ini?

"Nama orang yang menghubungimu Kim Mingyu, 'kan? Aku bisa mengatur ulang jadwal pertemuanmu dengan nya, karena itu bersangkut paut denganku juga."

Lee Jihoon jadi ingin menangis lagi

"Dan ya, Sebenarnya kesalahanmu tadi hanya lupa menyalakan sen ketika berbelok. Kesalahan itu masih bisa diberikan teguran sehingga aku tidak akan mengeluarkan surat tilang." Soonyoung berucap dengan sangat bangga nya

Jihoon menghapus sendu air mata nya—kali ini air mata bahagia, tentu saja.

"Aku sangat senang bertemu denganmu, Kwon Soonyoung-ssi!"

Wajah Jihoon terlihat sangat bahagia and it shows

"Panggil saja Soonyoung. kita ini seumuran, Jihoon."

Soonyoung seakan baru saja dipertemukan dengan malaikat ketika melihat senyum super manis Jihoon

"Sekarang, ayo kita pergi menemui mingyu?"

"Terimakasih, Soonyoung."

.

.

Aku harus mengencaninya tahun ini.

.

To be continued kalo ga males.


Udah tidak update cerita ini DUA tahun, akhirnya aku update juga. udah fix gaada yang baca tapi biarin deh.

Ohya kalo bingung, cerita nya Soonyoung itu wamil tapi sebagai public service.

Sebenernya masih bisa dilanjutin lagi chapter ini, kalo emang ada yang baca kulanjut deh. tinggalin jejak aja.