Our Mission

Chapter 1

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Rate : T

Summary : Awalnya hanya ingin menjalankan misi yang diberikan kepada mereka, tapi Sakura dan Hinata malah bertemu dengan dua pemuda menyebalkan yang mengganggu. Membuat kesal sekaligus berdebar secara bersamaan.

Main pair : NaruSaku, SasuHina, slight NejiTen

WARN : Gaje, abal, typo, super OOC, judul gk nyambung, cerita yg semakin gk nyambung dan serentet kesalahan yang lainnya.

DON'T LIKE!! DON'T READ!!

HAPPY READING !!

Tap... tap... tap...

Tiga orang gadis berkaus putih dan bercelana army panjang dengan banyak kantung di kedua sisinya tampak berjalan menyusuri koridor dalam diam.

Beberapa orang berseragam militer Jepang yang lewat berhenti sebentar dan memberi hormat pada mereka, dan hanya dibalas anggukan kecil plus muka datar macam triplek yang memang selalu menghiasi wajah cantik mereka.

Sampai di sebuah ruangan di ujung lorong dan berpintu kaca. Salah satu dari tiga gadis itu menggeser pintu kaca tersebut.

Dalam ruangan luas berdinding putih itu, terdapat meja panjang ditengah ruangan dengan belasan kursi di kedua sisinya, dan layar infocus besar yang ada di depan meja. Di kursi-kursi itu duduk orang-orang berseragam formal. Mereka menoleh dan tersenyum begitu melihat kedatangan ketiga gadis itu.

Mereka segera mengambil tempat di sisi kanan depan dekat dengan seorang pria tua yang merupakan pimpinan dalam rapat itu.

"Baiklah, karena mereka sudah datang, kita mulai rapatnya..."

~Our Mission~

Konoha Intelligence Agency adalah organisasi agen rahasia yang berada di bawah naungan militer Jepang.

Organsasi ini merekrut orang-orang berbakat untuk dilatih menjadi tim khusus KIA. Mereka biasanya diturunkan untuk membantu para tentara Jepang menyelesaikan misi-misi rahasia yang berbahaya.

Sebelum menjadi anggota tim khusus KIA, mereka akan menjalani prosedur latihan keras selama beberapa tahun, diuji dengan tes-tes berat yang hanya bisa diterima oleh orang-orang yang mampu dan memiliki kemampuan.

Untuk menjadi anggota tim khusus KIA, tak memandang usia, asal ia memiliki kapabilitas, mereka akan langsung merekrutnya.

Saat ini tim khusus KIA mempunyai 8 anggota, dengan usia berbeda dan terdiri dari laki-laki dan perempuan berkemampuan luar biasa.

Yang pertama ada Uchiha Obito selaku kapten tim yang memiliki otak mesum dan sedikit gila, namun jika sudah bertugas ia akan berubah seratus delapan puluh derajat jadi sangat menakutkan. Ia sahabat baik Hatake Kakashi yang menjabat sebagai kapten tim penyelidik KIA. Memiliki paras tampan dengan tubuh kekar dan tegap, berumur 26 tahun. Anggotanya hanya menghormatinya saat bertugas, selebihnya ia akan dianggap sebagai pria mesum yang bodoh.

Lalu ada Kamiya Pakura, gadis berumur 21 tahun yang memiliki kemampuan seorang sniper, ia yang paling diandalkan soal tembak-menembak jarak jauh. Sangat suka dengan yang namanya cowok tampan, yang akan menjadi sasaran godaan Pakura tentunya. Memiliki wajah cantik berambut hijau dengan ombre jingga (?)

Berikutnya ada Nara Shikamaru, anggota tim yang paling tidak suka dengan hal-hal yang merepotkan. Namun otaknya tak bisa diragukan, ia dipercaya sebagai strategy maker. Berumur 19 tahun. Misi-misi berbahaya mereka selalu berhasil karena ke piawaiannya menyusun rencana. Tampangnya selalu lesu, dan seperti tak ada semangat hidup.

Lalu ada Kaguya Kimimaro, umurnya 22 tahun, mungkin dialah anggota 'paling waras' dari semua anggota tim khusus KIA. Ahli bertarung dengan tangan kosong, beberapa sandsack yang ada di dojo pelatihan KIA berhasil ia hancurkan dengan tendangan berputar andalan miliknya. Tampan dan sedikit cool tapi terkadang suka bertindak konyol apalagi di depan Pakura, karena ia suka pada Pakura.

Selanjutnya ada Hashiya Utakata, ia juga berumur 19 tahun sama dengan Shikamaru. Sangat ahli dalam hal hacking-menghacking, data serumit apapun pelindungnya, akan tetap tertembus oleh kemampuan Utakata. Tampan,meski kulitnya yang sangat pucat membuat ia seperti mayat berjalan.

Dan juga Lee Tenten, gadis berumur 18 tahun yang sangat ahli dengan senjata - senjata tajam. KIA sampai hampir kehabisan biaya hanya untuk mengganti boneka-boneka yang digunakan Tenten untuk berlatih. Berwajah manis, namun penampilannya sangat tomboy. Ia sering menggoda Pakura dan Kimimaro.

Lalu ada Hyuuga Hinata, umurnya juga 18 tahun, Kalau Tenten ahli senjata tajam, maka Hinata ahli dalam senjata api. Bidikannya selalu tepat sasaran, tanpa pernah meleset. Penampilannya tak pernah berubah, rambut panjang sepunggung yang selalu diikat model ponytail. Awalnya Hinata adalah pribadi yang pemalu, namun karena KIA, keprbadiannya berubah menjadi gadis yang ceria dan terbuka.

And last, Haruno Sakura, wakil kapten tim khusus KIA. Ahli berbagai hal seperti Obito, itulah alasan mengapa ia menjadi wakil di tim KIA, namun temperamental dan terkadang bertindak gegabah. Sangat tomboy namun entah kenapa sangat menyayangi rambut panjang nya yang berwarna softpink dan selalu diikat kuncir kuda tinggi tanpa poni itu. Sakura lah yang akan menormalkan kembali otak Obito jika keptenya itu mulai berpikiran kotor. Sakura, Hinata, dan Tenten, juga menjadi anggota tim khusus KIA termuda.

~Our Mission~

"Baik, jadi kenapa kami dipanggil?" tanya Utakata yang langsung to the point. Sarutobi Hiruzen, pimpinan KIA hanya tersenyum melihat sikap anggota tim khusus KIA yang memang tak suka basa basi.

"Sebelum aku memberi tahu mengapa aku memanggil kalian ke sini, sebaiknya kalian melihat ini dulu..." Hiruzen menyalakan infocus, muncul gambar seseorang yang tampak sedang memberikan pidato di sebuah pertemuan.

"Kalian tahu dia siapa?" tanya Hiruzen.

"Hashirama Senju, direktur utama perusahaan Hashirama Corporation, pemegang saham tertinggi ke tiga setelah NM Group, dan Uchiha Enterprise Group. Baru-baru ini mereka meresmikan beberapa hotel dan departemen store di Konoha dan luar Konoha..." jawab Hinata lalu menyandarkan tubuhnya di kursi itu. Hiruzen tersenyum lagi.

"Tepat, Hashirama dan istrinya Mito, memiliki putri tunggal bernama Amaru Senju..." lanjut Hiruzen lalu mengganti foto itu dengan foto seorang gadis berambut merah yang tampak sedang berjalan-jalan dengan teman-temannya.

"Gadis itu bersekolah di Konoha High Academy, kalian pasti tahu KHA itu sekolah macam apa..."

"Hah, sekolah elit tapi isinya tak lebih dari anak-anak manja..." cibir Shikamaru, seluruh anggota tim khusus KIA menyeringai mendengarnya.

"Lalu apa hubungannya dengan kami Sarutobi-sama?" Obito, sang kapten mengeluarkan suaranya.

"Beberapa hari yang lalu, tim penyelidik menemukan bahwa beberapa organisasi pemberontak mengincar putri Hashirama." Jelas Hiruzen.

"Lalu apa masalahnya? KHA adalah sekolah berasrama, tak sembarang orang bisa masuk dan keluar seenaknya..." tanya Pakura.

"Kabar buruknya, kebanyakan anggota geng pemberontak itu adalah siswa yang bersekolah di KHA..." jelas Hatake Kakashi, pria berambut perak yang diketahui merupakan ketua tim penyelidik.

"Selain itu, geng mafia dan bandar narkoba terbesar di Jepang yang diketuai oleh Shimura Danzou mulai mengerahkan anggota untuk mengedarkan narkoba, dan incaran utamanya adalah putra-putri para pejabat dan pengusaha kaya raya. Otomatis itu membuat KHA yang notabene sebuah sekolah elit menjadi sasaran utama." Jelas Kakashi lagi.

"Apa motif mereka melakukan itu?" tanya Kimimaro datar.

"Dilihat dari daftar kejahatan mereka. Biasanya setelah kecanduan, korban mereka tak bisa lagi melepaskan diri. Remaja-remaja itu diculik dan dijadikan sandera..."

"Mereka akan meminta uang tebusan untuk membeli senjata-senjata dari luar negeri, dan info lain juga mengatakan kalau Danzou melakukan perdagangan wanita untuk dijadikan seorang pelacuran... "

"Pasti, anggota geng tua bangka itu juga ada yang menjadi siswa di KHA. Ck! Brengsek!" Kimimaro mengumpat pelan, Yamato mengangguk.

"Benar, belum lagi markas Danzou yang selalu berpindah dan tak pernah di daerah yang sama, membuat kami kesulitan untuk memperkirakan pergerakannya..."

"Jadi itu sebabnya kenapa kalian tak langsung menyerang markas utamanya saja?" kali ini Hinata yang bertanya, Kakashi mengangguk. Seluruh anggota tim khusus KIA menarik napasnya dalam.

"Jadi kami mememutuskan untuk mengganti strategi. Dan kali ini hanya kalian yang dapat melakukannya..." Hiruzen tersenyum misterius membuat para anggota tim elit KIA memincingkan mata mereka curiga.

'Ada yang tak beres' setidaknya itulah yang dipikirkan kedelapan pasukan KIA.

"Tiga orang dari pasukanmu, Obito, akan dikirim ke KHA untuk melakukan penyelidikan. Aku menunjuk Sakura, Hinata, dan Tenten." Perkataan Hiruzen sontak membuat Obito melotot.

"Mengirim mereka ke KHA? Bukankah terlalu berbahaya? Bisa saja anggota pemberontak itu kabur sebelum kami tangkap..." sela Obito, Hiruzen tersenyum lagi.

"Tak akan, karena mereka akan didaftarkan sebagai siswa di sana."

BRAKK!!

"APA!?" tiga gadis termuda dalam pasukan elit itu meraung marah sambil menggebrak meja.

"Maksud, Kakek, kami harus bersekolah? Begitu? HELL NO! Aku menolak!" seru Sakura lantang menyuarakan keberatannya. Saking kesalnya gadis pinky itu sampai memanggil 'Kakek' pada Hiruzen yang notabene adalah seorang atasannya.

"Aku juga!" ucap Tenten.

"Begitu juga denganku!" lanjut Hinata kompak. Hiruzen menghela napas, sambil memijit kepalanya.

"Ayolah, hanya kalian yang bisa melakukannya, kalian anggota tim khusus KIA. Apa itu misi yang sulit?" Hiruzen coba membujuk.

"Kalau posisi kami sebagai tim KIA yang dijadikan acuan, kenapa tak sekalian saja turunkan Obito-nii atau Pakura-nee, atau yang lain. Kemampuan mereka juga hebat.." Hinata masih berusaha menghindar dari misi -yang menurutnya- mengantarkannya ke dalam neraka.

Kelima anggota yang lain melotot maksimal, pasalnya dari awal mereka memang berniat mengumpankan imoutou-imoutou mereka. Dalam hati mereka terus berdoa,

'Kami-sama, semoga Jenderal Hiruzen tak menunjuk kami, dasar imoutou sialan...'

"Tidak! Mereka terlalu tua, kalian yang masih 18 tahun cocok untuk misi ini. Lagipula memang harusnya kan kalian menempuh pendidikan SMA?" Hiruzen tetap teguh dengan keputusannya. Sakura hanya menggeram.

Lima anggota tim elit KIA menghela napas lega, walaupun mereka cukup tersinggung karena dikatakan terlalu tua, namun lebih baik begitu daripada harus membaur dengan remaja-remaja labil di sekolah. Biar sajalah dikatakan tua, yang penting tak mendapat misi itu.

"Kami memang tak bersekolah di SMA, tapi pendidikan yang diajarkan KIA jauh lebih baik, jadi tetap akan sama aja, Kakek! Dan kalau usia juga menjadi faktor, harusnya kau turunkan juga Utakata dan Shikamaru. Umur mereka tak jauh beda dengan kami..." Tenten melirik sinis Shikamaru dan Utakata yang menegakkan tubuhnnya kembali sambil melayangkan deathglare kearah Tenten.

"Hmm... Benar juga..." gumam Hiruzen berpikir. Shikamaru dan Utakata mulai merasakan firasat tak enak. Sementara Sakura, Hinata, dan Tenten hanya menyeringai melihat jenderal yang dipanggil kakek itu mulai goyah dengan keputusannya.

"Hei, kalian bertiga, terima sajalah misi ini, KHA itu kan sekolah elit, siapa tahu kalian bisa bertemu dengan cowok tampan dan kaya..." Pakura yang penyakit akutnya mulai kambuh mengedip-gedipkan matanya pada ketiga gadis di hadapannya. Dan hanya dibalas tatapan mata bosan oleh ketiga gadis itu.

"Pakura-nee, kau kehabisan obatmu lagi hari ini?" ucap Hinata, lalu menggulung kertas laporan yang ia pegang dan memukul kepala Pakura.

"Hei, hormat pada Neesan mu, Hinata!"

Tukk..

Pakura membalas Hinata dengan mengetuk kening gadis itu dengan bolpen.

"Hei! Itu sakit, tahu!" protes Hinata.

Pakura mungkin kehabisan obat, tapi Obito lebih parah lagi, wajahnya mulai dipenuhi rona merah. Pertanda kalau otak kapten itu mulai memainkan skenario liar tentang siswi-siswi di KHA.

"Iya, aku saja ingin sekali menggantikan kalian, pasti di sana banyak siswi berbody seksi dan beropp-"

SETT..

BUAKK!!

Sakura mengambil buku tebal yang ada di lemari belakangnya dan melemparnya tepat ke wajah kaptennya itu tanpa belas kasihan. Obito sampai terjungkal dari kursinya.

'Dasar kapten sinting...' maki Sakura dalam hati, sementara emeraldnya terus menatap tajam Obito yang sedang mengelus elus hidung kebanggaannya.

"Ittai Saku, kau mau membuat hidung indahku patah?" tanyanya. Sakura mendecih.

"Otak tidak beresmu itu harus di sterilkan kapten, atau Rin-neesan akan meninggalkanmu..." mendengar nama Rin -tunangannya- disebut, Obito memilih diam sambil menggerutu dalam hati.

"Dasar pria mesum..." Kimimaro mengumpat pelan, Tenten menyeringai.

"Hei Kimimaro nii, memangnya kau tak mesum, aku kemarin melihatmu sedang mengintip Pakura-nee ganti baju, lalu kau mulai mimis -hmpptt" Tenten tak bisa melanjutkan kalimatnya karena mulutnya keburu di bekap oleh Kimimaro.

"Jangan biacara yang tidak-tidak Tenten. Ck, nanti Pakura mencapku sebagai pemuda berotak kotor, jadi tolong diam ya. Aku janji akan membelikanmu es krim." Kimimaro terus mengoceh, tak peduli dengan Tenten yang hampir kehabisan napas.

Melihat rapat yang jadi kacau karena pasukan khusus KIA, Kakashi tersenyum dibalik maskernya.

'Berisik seperti biasa...'

"Baik, sudah kuputuskan..." suara Hiruzen menginterupsi keributan. Semua di sana terdiam menunggu keputusan final sang jenderal.

"Sakura, Hinata, dan Tenten tetap akan menjalankan misi ini. Shikamaru dan Utakata, kalian akan jadi cadangan dan diturunkan jika memang harus diturunkan. Sementara sisanya membantu penyelidikan di luar. Keputusan tak dapat diganggu gugat, aku harap kalian mengerti. Yak, rapat kali ini selesai, aku pergi..." kakek tua itu langsung berlalu pergi diikuti Kakashi, Yamato, Obito, Pakura, juga Kimimaro yang hanya melemparkan senyum manis kepada imoutou dan otoutou mereka.

"Semoga berhasil Imouto, Otouto..." Pakura mengedipkan sebelah matanya lalu berlari mengikuti yang lain.

Sementara lima orang yang masih tersisa di ruang rapat itu hanya terdiam. Sampai kemudian terdengar teriakan kencang yang menggema di seluruh gedung KIA.

"TIDAAAAKKK!"

~Our Mission~

Dan disinilah akhirnya Sakura cs berakhir. Konoha High Academy.

Gadis pink dan dua temannya itu sedang mencoba seragam KHA, di kamar baru mereka asrama KHA.

Kamar itu cukup luas, dengan tiga buah ranjang berukuran sedang, satu buah meja panjang di ujung ruangan, satu lemari pakaian besar, dan sebuah lemari kecil dengan banyak laci, kamar itu juga dilengkapi dengan kamar mandi.

"Ugh... rok nya pendek sekali, siapapun pasti bisa melihat celana dalam yang dipakai kalau roknya sependek ini..." protes Tenten menatap seragamnya lewat cermin besar yang ada di lemari pakaian.

"Aku setuju..." desah Hinata, Sakura hanya diam namun hatinya ikut merutuki betapa miskinnya KHA sampai harus menghemat kain untuk membuat rok.

"Aku ngantuk... Kakek tua itu sangat menyebalkan..." rutuk Hinata lalu merebahkan dirinya di kamar mereka.

Bukan tanpa alasan kenapa mereka begitu bad mood siang ini. Kakek Hiruzen lah yang menyebalkan.

Pagi tadi, saat ketiga gadis itu sedang nyenyak-nyenyaknya tidur di asrama gedung KIA, tiba-tiba Pakura dan Rin masuk dengan terburu-buru sambil menenteng tiga buah koper besar. Rupanya Hiruzen ingin mereka bertiga segera pindah ke asrama baru. Tanpa mandi, tanpa ganti baju dan hanya sempat sikat gigi dan cuci muka, mereka bertiga ditarik menuju mobil dan diantar ke KHA.

Dengan masih memakai piyama kebesaran, dan rambut yang diikat acak-acakan. Mereka bertemu dengan seluruh guru yang mengajar di KHA. Guru-guru di sana menyambut mereka dengan sangat baik. Sebelumnya memang Hiruzen menceritakan dengan detail identitas asli muridnya yang akan masuk ke KHA. Awalnya mereka terkejut. Namun akhirnya mereka menyetujui dan berjanji akan merahasiakan nya dari siapa pun.

Kembali dengan tiga gadis tadi. Mereka masih betah meluncurkan rutukan demi rutukan. Entah itu tentang seragam yang terlalu terbuka, atau betapa menyebalkannya Hiruzen, atau apapun yang membuat mereka bad mood.

"Satu-satunya hal yang kusyukuri saat ini adalah, perjalanan darma wisata yang dilakukan seluruh siswa KHA membuat sekolah ini sepi, tak berpenghuni. Aku bisa lebih tenang dan bisa beristirahat..." ucap Sakura sambil melempar seragam-seragam yang tadi di cobanya ke ranjang.

Ia lalu membuka koper dan membereskan pakaian-pakaiannya di lemari besar. Diikuti Tenten dan Hinata yang duduk di samping Sakura, ikut membongkar koper mereka juga.

"Ya, para sensei juga sepertinya memahami posisi kita sebagai tim KIA. Mereka memberi kita kamar yang cocok. Aku jadi merasa sensei disini lebih baik daripada para tetua-tetua di sana..." umpat Tenten.

Sementara di gedung KIA, tiga orang yang sedang konsen dengan pekerjaan masing-masing tiba-tiba bersin dengan kompak.

"HATSYI!"

Mereka saling memandang, lalu mengangkat bahu masing-masing.

"Hah, aku tak tahu, semoga hari pertama sekolah kita besok, tak ada hambatan dan gangguan..." Desah Sakura panjang.

TBC

Wew.. aloha readers.. ane re post chapter 1 Our Mission... akhirnya ada solusi juga dengan masalah yg menghampiri ane akhir akhir ini.. Arigato untuk author favorit ane Lukas - senpai (broke lukas), sama Mici (Mika-kim) udah bantuin sama ngasih saran.. ane terbantu bgt... #OJIGI120derajat

Sepertinya ane bakal nulis lagi di ffn... semoga masih pada mau baca yaa..

#Haru