(Chapter 2 : Tanda yg menjadi kenyataan.
o0o
Brugggg...
Jegerr...
Semua orang yg berada di dalam kantin sontak memekik kaget sekaligus takut. Pandangan mereka tidak lepas dari seorang siswa berkacamata yg sudah tersungkur ke lantai. Darah segar terlihat mengalir dari ujung bibirnya, akibat bogeman mentah si penguasa sekolah.
"Brengsek, apa kau tidak memiliki mata huh!" Bentaknya yg membuat pria berkacamata besar itu dengan segera bersujud di depan Chanyeol.
"Ma-maafkan aku Sunbae, aku tidak sengaja menumpahkanya"
Chanyeol mendelik kesal kearah pria yg masih bersujud itu. Telunjuknya menunjuk kearah sepatunya yg memang tadi tidak sengaja terkena tumpahan makanan oleh pria ini.
Ya, sepertinya nasibnya akan segera berakhir.
"Aku tidak tamu tahu, pokoknya kau harus menjilati sepatuku dengan lidahmu sampai bersih!"
Pria bernama Park Hyudong itu menatap tidak percaya kearah Park Chanyeol yg balik menatapnya tajam. Sebelum akhirnya ia hanya bisa mengangguk takut. Sedangkan siswa lain hanya menatap iba padanya. Sebenarnya Sehun dan Kai yg juga berada di samping Chanyeol sempat menenangkan pria Setan itu. Tapi yah, sepertinya moodnya memang sedang buruk.
Hyudong bergeser mendekati sepatu Chanyeol. Matanya sempat melirik kearah siswa yg lain berharap mendapatkan pertolongan.
Tapi yah, kau tahu sendiri siapa itu Park Chanyeol. Tidak ada yg berani kepadanya. Jadi berhentilah bermimpi Park Hyudong.
Baru saja wajahnya hendak mendekati sepatu itu sebuah tangan lebih dulu menarik bahunya menjauh. Membuat semua orang terkejut atas keberanian orang itu.
Oh, sepertinya orang itu tak sayang nyawa.
"Wah, wah, wah. Siapa ini, benar benar seorang pahlawan!" Sehun menyeringai sebari menatap mata gadis yg menatapnya tajam. Disamping itu Siswa siswa sibuk berbisik tentang nyawa murid baru itu yg mungkin akan segera berakhir.
"Dasar brengsek!" Teriak gadis yg ternyata Baekhyun itu, namun kembali dihadiahi dengan seringaian menyeramkan ala Park Chanyeol.
"Bukankah wanita itu dia, tapi kenapa aku mencium aromanya semaki kuat, kau tahu miliku sudah berdiri sedari tadi?" Kai berbisik pelan kepada Chanyeol, ketika aroma gadis itu entah kenapa tercium semakin kuat dari kemarin. Sedangkan Sehun terlihat menatap lekat wanita didepanya. "Apa kau sudah menidurinya, dan mendapatkan selaput darahnya?"
Masih tidak ada jawaban.
Kai berdecak sebal, ketika melihat orang yg diajak bicara masih saja menatap lekat mangsanya.
Oh, sungguh, ia ingin sekali membenturkan kepala si Park sialan Chanyeol itu kedinding.
"Tunggu, Hyung kau menandainya!" Kini giliran Sehun yg bertanya ketika netra matanya tidak sengaja melihat tanda hitam melingkar di leher wanita itu.
Ia tahu betul tanda apa itu, tapi masalahnya tanda itu biasanya hanya dipakai kaum Vampire untuk menandai istrinya. Lalu kenapa Chanyeol menandai gadis itu?
Masalahnya, tanda itu juga tanda penjerat. Dan Gadis itu dalam masalah besar disini.
Seorang Park Chanyeol benar benar tidak terduga. Pantas saja aromanya semakin kuat, ya, ini akan terjadi setelah wanita di tandai oleh Vampire aroma pemikatnya akan menghilang jika sang suami sudah menidurinya atau Vampire lain yg akan duluan menidurinya akibat aroma memabukan itu.
Ini masalah besar!
Kai yg baru melihatpun ikut membulatkan mata. "Yakk, dia bukan istrimu bodoh, kenapa kau menandainya!"
"Persetan dengan apapun, masalahnya ini akan sedikit sulit, gadis itu sangat keras kepala. Kalian tahu, aku tidak mungkin memperkosanyakan?, Selaputnya tidak akan bisa di tembus. Aku harus membuatnya menuruti apa mauku!"
"Tapi ini malah akan semakin mempersulitmu Hyung, akan banyak Vampire yg tergoda aromanya mereka bisa saja memburu gadis itu dan kita kehilangan darah sucinya. Memang benar Gadis itu akan kesakitan jika berdekatan dengan pria lain akibat tanda itu dan hanya kau suaminya penyembuhnya. tapi kau tahu, Mereka bisa menggunakan perasaan manusia untuk mendapatkanya, perasaan Cinta itu tulus. Bahkan bisa mengalahkan status!" Sehun berucap kesal sedangkan Kai sendiri menyetujui kepintaran adiknya itu.
"Kalian tenang saja, Aku akan lebih dulu mendapatkanya di banding mereka. Perasaan manusia lemah itu tumbuh karena terbiasa, bukanya tiba tiba sedangkan siksaan itu jauh lebih simpel yg bisa membuatnya mengangguk saat itu juga dan aku akan menerobosnya!"
Sehun dan Kai hanya menangguk lemah mendengar penuturan Chanyeol, walaupun mereka sedikit tidak setuju dengan rencana anak setan itu.
Tapi mau bagaimana lagi, mereka masih ingin berwajah tampan. Dari pada di beri bogeman mentah.
Ya, sebenarnya Park Chanyeol tidak percaya bagaimana bisa kemarin ia kelepasan hingga menancabkan tarinya di titik itu hingga tanda itupun terlihat. Tapi, ia juga tidak ingin ambil pusing, walaupun ia tahu konsekuensi epek samping bagi gadis itu yg nyatanya bukan seorang Vampire cukup menyakitkan, tapi ini juga akan sedikit mempermudah tujuanya walaupun mungkin ada persaingan.
"Ah, sepertinya aku memiliki pengumuman untuk kalian para Siswa SHS, Mulai hari ini, setiap harinya, minimal harus ada tiga siswa yg membully ayamku ini. Buat dia agar mau menurut kepadaku. Jangan pernah ada yg menemaninya, kecuali jika kalian ingin.. Berhakhir!"
Baekhyun sontak membulatkan matanya mendengar ucapan manusia keji itu.
Oh, yatuhan Baekhyun benar benar tidak habis pikir bagaimana bisa laki laki itu sebrengsek itu. Bahkan kemarin pria itu berniat memperkosanya, untung saja sepertinya saat ia pingsan ada yg menolongnya mungkin hingga saat ia sadar ia berada di Ruang UKS, walaupun Baekhyun tidak tahu apa yg terjadi saat ia pingsan.
Dan sekarang, ia rasa hidupnya akan berakhir. Lihatlah siswa siswa itu yg terus berbisik tentangnya. Apakah benar ia akan jadi bahan bullyan.
Baekhyun kembali menatap tajam Chanyeol yg masih saja menyeringai seakan dari seringainya itu Baekhyun bisa membaca sesuatu 'Turuti kemauanku, atau kau mati'.
Ia mengerti pria itu masih saja mengincar kevirginanya. Tapi tetap saja, kenapa harus ia kenapa tidak siswa lain saja. Sialan!. dia pikir Baekhyun jalang!
"Aku tidak akan menyerah sampai kapanpun, liat saja byuntae!" Baekhyun membatin.
Vampire Beside Me
Park Chanyeol
Byun Baekhyun
Genre : Romance, School life, fantasy, Kekerasan, Vulgar, Priendship, Nc.
T-M
Note : Semua cast milik tuhan dan keluarganya. Aku pernah Post ff ini di Fb dengan cast yg berbeda. Mohon dukunganya.
o0o
Dan benar saja hampir seminggu ini Baekhyun terkena bully habis habisan. Entah itu saat ia duduk ada perekat di kursinya, Saat ia memasuki kelas ada ember berisi air kotor menguyurnya, atau saat ia terkena tumpahan terigu dan telur busuk saat ia berada di kantin. Belum lagi lokernya yg penuh dengan sampah yg membuatnya tidak pernah lagi menyimpan apa apa disana. Dan lagi Kyungsoo sahabatnyapun tidak pernah menemaninya lagi.
Dan Baekhyun mengerti itu.
Baekhyun bahkan tidak percaya Si iblis itu dapat mengendalikan orang dengan mudah.
Baekhyun jelas marah, Lelah, dan kesal. Tapi ia bisa apa, keculi jika ia menyerahkan mahkotanya dan Baekhyun tidak akan pernah melakukanya.
Ia masih memiliki harga diri.
"Kau oke?"
Baekhyun yg tengah duduk di kursi taman belakang mengalihkan pandanganya. Matanya sedikit membola ketika tahu siapa orang itu. Dengan cepat Baekhyun bergeser menjauh, membuat Pria itu mengercit.
"Apa ada masalah?" Tanyanya lagi lembut. Sumpah Baekhyun suka sekali suara itu.
Namun ia malah menunduk.
"Maaf, sunbae. Tapi aku bau, kau lihat telur busuk dan terigu di atas kepalaku!" Dengan ragu Baekhyun menunjuk rambutnya yg macam adonan kue. Ya, berkat siswa siswa penganut Park Chanyeol.
Tapi Baekhyun mengerutkan kening ketika pria itu malah tersenyum. Membuat Baekhyun lagi lagi terpesona.
"Tidak apa-apa, aku mengerti, aku harap kau bisa bersabar emm...!"
"Baekhyun, namaku baekhyun Kris sunbae!"
Baekhyun tersenyum kecil melihat wajah kebingungan pria itu, sebelum akhirnya menunjuk tag nama di jas sekolah pria yg dipanggil Kris itu.
"Oh ya, kau murid baru. Makanya belum memiliki tanda nama!"
Keduanya tersenyum kikuk sebelum akhirnya Kris menggenggam kedua tangan Baekhyun.
"Fighting, Byun baek kau pasti bisa melewatinya!"
Oh, yatuhan jantung Baekhyun rasanya benar benar ingin meledak.
"Trimakasih, tapi cepat pergilah Sunbae. Aku takut ada yg melihatmu bersamaku, kau bisa kena masalah!" Baekhyun menatap kesekelilingnya was was, sungguh ia takut jika Sunbae idolanya ini kena dampret si Park- bajingan-Chanyeol, gara gara dirinya. Ia tidak akan rela.
"Tenang saja, itu tidak akan terjadi, karena aku memiliki kartu Asnya!"
Baekhyun menatap tidak percaya lelaki di depanya. "Benarkah? Tanyanya antusias.
Kris mengangguk singkat. Oh ayolah, Kenapa ia masih belum percaya kalau si Setan itu ternyata memiliki kelemahan. Ya, ia harus mencari tahunya agar penderitaanya segera berakhir.
"Sunbae, kalau boleh bisakah kau memberitahuku. Aku rasa aku akan mengangkatmu menjadi ibu ferryku mulai sekarang. Pleasee!"
Baekhyun melakukan ayego Dan Kris hanya tersenyum melihat tingkah menggemaskan gadis di depanya.
"Baiklah, tapi hanya gunakan di saat darurat saja oke, dia bisa saja menerkamu setelahnya!"
"Oke!"
o0o
Baekhyun menatap bayangan wajahnya di cermin. Ia baru saja selesai mandi, salahkan saja para keparat itu hingga ia harus rela mandi ulang di toilet sekolah. Untung saja Baekhyun membawa baju ganti jadi tidak terlalu repot. Tanganya sedikit memijit tanda hitam yg entah apa itu di sisi lehernya. Entah bagaimana tanda ini datang ia tidak mengerti, Tapi sejak tadi tanda di lehernya ini terasa sakit. amat sangat sakit.
Tak lama Hana menyeringai kecil ketika matanya melirik kearah saku roknyah. Kartu asnya ada disitu, liat saja nanti. Kau akan mati Park Chanyeol siala.
Baekhyun tersenyum senang walaupun rasa sakit di lehernya semakin menjadi.
"Ahhh...ouhhh...Sunbae!"
PLAKk
"Aww"
"Sialan, apa kau lupa dengan syarat tidak mendesah jalang!"
Baekhyun mengerutkan kening ketika suara desahan serta tamparan tertangkap oleh telinganya. Ia bukan gadis polos yg tidak tahu apa arti desahan seperti itu. dasar, Siswa mana yg berani melakukan hal tidak senonoh seperti itu di toilet sekolah. Menjijikan.
Jika ketahuan sekolah, mereka pasti mati.
Dengan ragu, Baekhyun melangkahkan kakinya kearah sumber suara. Lebih tepatnya toilet yg paling ujung. Matanya berkedip kedip gugup sebenarnya ia ingin pergi saja pura pura tidak perduli. Tapi entah kenapa ia merasa penasaran.
Dan matanya sukses membulat ketika pintu toilet yg sedikit terbuka itu menampilkan adegan yg cukup membuat Baekhyun menelan ludahnya kelu.
"Ouhh..uhhh..fasterr"
PLAKK
Brug
"Sudahlah, kau membuat nafsuku hilang dengan desahan menjijikanmu itu jalang. Kita putus!"
"Mho?, Sunbae. Hikss...tapi aku tidak ingin putus denganmu!"
"Kau pikir aku perduli!"
Dan Baekhyun masih disana menyaksikan bagaimana cara pria itu menampar wanita yg berada di pangkuanya. Menjatuhkanya kelantai, Berkata kasar dan mengeluarkan Kejantananya yg...
Tunggu...
Itu berarti...
Loadinggggg...
"Akhhhh, Yak, byuntae pakai celanamu!" Baekhyun berteriak sebari menutup matanya. Kedua orang itu juga terlihat terkejut dengan keberadaan gadis itu di depan toilet tempat bercumbu mereka. Namun tidak lama ekspresi si pria berubah menjadi seringaian. Ia menatap tajam wanita mengenaskan yg masih terduduk di lantai berpura pura menangis sebelum akhirnya menggerakan tanganya dengan itonasi agar wanita itu pergi.
Setelah wanita itu pergi Chanyeol berjalan kearah Baekhyun yg masih saja bersumpah serapah ria dengan mata terpejam.
"Dalam hitungan ketiga. Aku akan membuka mataku, dan aku harap kalian sudah hilang dari pandanganku. Atau aku akan melaporkan kalian kepada kepala sekolah"
"Satu!"
"Dua?"
"Tig_"
Cup
Baekhyun segera membuka matanya ketika ia merasakan ada sebuah benda lembut yg menyentuh bibirnya. Dan tepat saat itu matanya membulat.
Tubuhnya seketika membeku. Rasa sakit yg ia tahan sejak tadipun entah bagaimana menghilang seketika. Matanya tidak lepas dari wajah yg begitu dekat dengan wajahnya. Dan tepat saat sebuah gigitan kecil di bibirnya Baekhyun tersadar seketika hingga langsung mendorong mahluk mesum didepanya.
PLAKK
"Brengsek!"
Chanyeol yg mendapatkan tamparan gratis untuk kedua kalinya oleh orang yg sama menggeram tertahan dengan mata tajam yg menatap mangsanya. Tidak ada yg pernah melakukan hal ini kepadanya, entah itu orang tuanya atau siapapun. Tapi gadis sialan ini... Dengan beraninya menamparnya dua kali berturut turut hanya karena sebuah ciuman. Bahkan ia mampuh menggagahi wanita manapun dengan sambutan suka cita. Tapi gadis gila ini...
Dapatkan seorang Park Chanyeol menteloransikanya lagi.
Entah kenapa mendadak nyali Baekhyun menciut ke Level paling rendah ketika pria didepanya menatapnya tajam. Rahang pria itu mengeras dengan kepalan tangan di penuhi urat urat emosi.
"Katakan, apa kau sudah menyerah sekarang. Hingga mengganggu acaraku!" Chanyeol berucap dengan wajah yg sudah kembali datar. Sebelah alisnya terangkat ketika Baekhyun terlihat memilin Roknya terlihat gugup sekaligus takut. Kaki panjang Chanyeol melangkah kedepan hingga Baekhyun yg merasa jarak mereka terlalu dekat mundur selangkah hingga..
Brug.
"Aww" Ringisan kecil keluar dari bibirnya saat sebuah tembok membentur punggungnya. Dan selanjutnya Baekhyun di kejutkan dengan Tangan pria itu yg sudah berada di kedua sisi kepalanya.
Oh, sialan. Posisi ini lagi, apa yg harus Baekhyun lakukan.
"Katakan jika kau sudah menyerah Byun baekhyun!"
Chanyeol menahan nafasnya ketika aroma memabukan itu terus menghunus hidungnya, membuatnya sedikit tidak konsen. Tapi ia harus bisa menahanya, yg ia tahu selaput darah suci hanya bisa ditembus jika si wanita mengijinkanya. Tapi entah kenapa jika dilihat dari jarak dekat seperti ini Chanyeol merasa jika Baekhyun cukup cantik.
'Yak apa yg kau pikirkan!' Chanyeol membatin menepis pikiran konyol yg tiba tiba saja bersarang diotaknya.
"Baiklah, mengingat seminggu ini aku sangat tersiksa atas kekejaman seorang Park Chanyeol. aku memutuskan untuk menyerah" Baekhyun terlihat berucap pasti yg membuat Chanyeol tersenyum kecil. Ya, prinsipnya memang selalu benar ' Apapun yg seorang Park Chanyeol inginkan, harus ia dapatkan'. Dan ia tidak menyangka semuanya berjalan dengan begitu mudah.
Baru saja Chanyeol hendak mendekatkan wajahnya. Baekhyun kembali bersuara, Membuat Chanyeol kembali menatap jengkel Baekhyun..
"Tapi...ada syaratnya"
"Syarat?"
Baekhyun mengangguk kecil. Tanpa Chanyeol sadari, salah satu tangan Baekhyun meraih sesuatu di balik sakunya.
"Apa?" Tanya Chanyeol sebari mengendus leher Baekhyun. Satu tanganya sudah merambat meraba paha Baekhyun dari balik Rok. Membuat gadis itu susah payah menahan erangan akibat sengatan aneh dalam tubuhnyah. Uhh, rasanya Baekhyun ingin sekali menjedorkan kepala byuntae ini kedinding.
"Aku ingin kau berkenalan denganya, karena aku sangat menyukainya, ini permintaan terakhirku sebelum meleoas masa perawanku!"
Mendengar ucapan Baekhyun, sontak aktivitas pria itu terhenti. Rahangnya tiba tiba saja mengeras ketika rasa terbakar memenuhi sarap Chanyeol. Ia juga tidak mengerti kenapa ia tidak suka mengetahui Baekhyun memiliki orang yg ia suka.
Chanyeol berdehem kecil sebelum sedikit memberi jarak diantara mereka. "Siapa dia?" Tanyanya dengan wajah datar.
"Tring, ini. Hewan terimut di dunia Vivi!"
"AKHH, SIALAN SINGKIRKAN ITU DARIKU BODOH!"
"YAKK!, AKU AKAN MEMBUNUHMU JIKA KAU TIDAK MEMMBUANGNYA!"
"APA KAU TULI BUANG HEWAN MENJIJIKAN ITU CEPAT!"
Baekhyun masih saja tertawa ketika melihat Chanyeol melompat lompat dengan Ekpresi ketakutan yg terlihat lucu menurut Baekhyun. Ya, ia baru saja meluncurkan kartu asnya yg merupakan seekor Kecoa karet yg ia dapat dari Kris tadi.
Uhh, ia yakin seumur Chanyeol hidup. Hanya ialah yg dapat melihat ekpresi menyedihkan yg sepertinya bisak masuk 7 keajaiban dunia. Andai saja ia membawa kamera, Ia akan dengan senang hati memajang foto menyedihkan Chanyeol di mading sekolah. Siapa yg menyangka penguasa sekolah yg terkenal kesetananya takut akan Kecoa.
"Kau, kenapa kau tertawa huh, cepat buang itu. Atau aku akan membunuhmu!" Chanyeol sendiri masih melompat lompat ketakutan dengan mahluk yg nyatanya hanya diam di lantai itu. Matanya mendelik tajam kearah Baekhyun yg asik tertawa.
"Kau ingin membunuhku, kesini saja jika berani!" Dan Baekhyun kembali tertawa ketika Chanyeol mengacak rambutnya prustasi.
Benar benar kartu as yg ampuh.
Ini menyenangkan! kau kira kanya kau saja yg bisa membuat orang menderita.
Namun Baekhyun tersentak kaget ketika pria itu menerjang tubuhnya hingga mereka berdua terjatuh dalam posisi Chanyeol yg menindi Baekhyun.
Seakan terkena tombol pause, kedua terdiam memandangi wajah masing masing. Mata mereka bertatapan dalam. Chanyeol sendiri merasakan ada hal yg aneh dengan dirinya. Begitupun Baekhyun. Ia merasakan jantungnya berdetak melewati zona aman. Tapi kenapa?.
"Ehem, maaf menggangu. Tapi tak bisakah kalian mempausekan dulu cerita Mari bercumbu di toilet!."
Seakan tersadar, keduanya buru buru berdiri dari posisinya tadi. Chanyeol berdehem kecil menatap jengkel kearah si pria berkulit tan yg datang tiba tiba.
"Ada apa?" Tanya Chanyeol sebari melirik singkat kearah Baekhyun yg tampak menundukan kepala dengan rona merah di pipi. Dan itu terlihat menggemaskan dimata Chanyeol.
Eh?
"Ayah, menunggumu di ruang kepala sekolah, hanya saja Chanyeol. Benda hitam apa itu di dekat kakimu!"
"AKHHHHH, JAUHKAN SAUDARA HITAMMU DARIKU KAMJONGGG!!"
o0o
Lelaki paruh bayah itu mengerutkan kening, matanya menatap bergantian kearah Chanyeol yg terlihat lemas serta berantakan dan Kai yg terus tertawa tanpa sebab. Sedangkan dua pria lagi yg duduk di samping kirinya terdiam dengan alis melengkung. Dia adalah Kris dan Sehun.
"Aku tidak mengerti ada apa denganmu Chanyeol, kenapa kau terlihat berantakan dan lemas seperti itu. Dan kau Kai, apa Ayah harus memasukanmu kerumah sakit jiwa."
Mendengar itu Kai langsung berhenti tertawa. Sedangkan Chanyeol hanya mendelik sebal pada Saudara hitam serta menatap tajam laki laki yg duduk berhadapan denganya. Kris, yg juga menatapnya tajam.
"Begini, soal gadis suci itu. Ayah sudah membuat rencana!"
Keempat pria tampan itu menatap penasaran kearah pria paruh bayang yg menyeringai itu.
"Apa rencananya?" Tanya Chanyeol. Tuan Oh tersenyum kecil sebelum menepuk pundak salah satu anaknya itu.
"Kemarin ayah sudah bertemu keluarganya dan agar rencana kita menjadi mudah Ayah akan menikahkanmu denganya!"
"MHO?!"
T
B
C
Next Or Stop?
Hy hy guyss???, soory kalau gaje. Aku mohon banget dukunganya biar aku semangat ngetiknya juga.
Thenk's
