22.45
by seeyou-y
Mark Lee (16) x Lee Haechan (15)
happy reading!
~(•o•~)(~•o•)~
.
.
.
"Hyung, aku numpang belajar ya?" tanya Haechan sembari mengeluarkan beberapa buku dari dalam tasnya.
"Iya, Chan. Silakan!" jawabnya sendiri bahkan yang punya kamar belum membuka mulut sama sekali.
Anak itu tertawa jahat kemudian mulai membuka salah satu bukunya. Sesaat setelah itu suasana kamar berubah hening, Haechan sibuk dengan soal latihan dan Mark masih sibuk dengan ponselnya.
Esok hari Haechan punya jadwal tes pendalaman materi bahasa inggris, dan karena sadar diri kalau kemampuan berbahasa inggrisnya itu sangat dibawah rata-rata jadi ia memutuskan untuk belajar. Beda urusan kalau tes besok hanya IPA atau MTK, bah tak usah belajarpun nilainya akan sempurna.
Haechan memang sedang sibuk-sibuknya belajar awal tahun ini, pasalnya anak itu sudah berada di tingkat akhir sekolah menengah pertama.
Mark sendiri baru saja masuk SMA, walau masih anak baru ia juga tak kalah sibuk dengan Haechan. Lelaki itu sudah terpilih jadi kapten tim basket sekolahnya, kemudian jadi ketua divisi ilustrasi dalam ekskul jurnal, dan jadi sekretaris di organisasi siswa.
Mereka memang tak punya hubungan yang spesial, selain sebagai tetangga dan teman baik. Mark menyukai Haechan, dan Haechan juga sama. Keduanya terjebak dalam ketidakpekaan masing-masing.
Malam itu, orang tua Haechan datang ke rumah keluarga Mark yang hanya berjarak beberapa langkah saja untuk menitipkan putranya disana sampai dua hari ke depan, pasalnya mereka punya urusan di luar kota.
Mark senang, tentu saja. Ia akan lebih dekat dengan si adik kesayangan sampai dua hari ke depan.
"Kau tak berniat tidur, Chan?" tanya Mark sembari mengcharge ponselnya.
Haechan yang masih sibuk menyelesaikan satu paket soalnya hanya menoleh sekilas, "sebentar lagi."
Mark melirik jam dinding di kamarnya yang sudah menunjukan pukul 22.14, "kalau ada yang sulit tanyakan padaku. Kau tak lupa 'kan dulu aku pernah tinggal di Kanada?"
"Hm."
Dan hening lagi.
Kalau di hitung, Haechan sudah menghabiskan tiga jam sendiri hanya untuk mengerjakan 50 soal, padahal jika UN nanti waktunya hanya dua jam 'kan?
"Hyung…"
"…" tak ada jawaban. Haechan pikir Mark masih sibuk dengan ponselnya sampai mengabaikan panggilannya barusan.
"Hyung!"
"Eh? Iya?" kata Mark yang mendadak terbangun.
Iya, lelaki itu padahal sudah 99,8% tertidur tadi. Tapi demi menanggapi panggilan Haechan, ia langsung bangun.
"Kata 'so' bisa di replace dengan apa?"
"Hm?" gumam Mark sambil mengerjapkan matanya guna mengumpulkan kesadarannya yang masih hilang entah kemana.
"Aku pikir jawabannya 'to', tapi tak ada di pilihan gandanya…"
"Huh? To?"
"Jadi soto. Waahahahahhahahahhhhh!!!" anak itu tertawa sendiri sambil memegangi perutnya; Mark memasang tampang datar.
"Tak lucu…"
Haechan langsung terdiam, "oke. Baiklah."
"Pilihannya apa saja?" tanya Mark lagi.
"Pilihannya… A… en je a ye! Anjaayyy! Yogs!"
"Hhh. Aku akan tidur."
"Eh hyung? Aku hanya bercanda, huhuhu. Jangan tidur hyung! Aku hanya kurang satu soal ini doang!" kata Haechan heboh sambil menggoyang-goyangkan badan Mark.
Mark masa bodoh dan melanjutkan aktifitasnya yang tertunda tadi.
"Ah sial. Aku juga akan tidur kalau begitu. Selamat malam!" Haechan mendengus kesal kemudian merebahkan dirinya di sebelah Mark dan memejamkan mata.
Hingga beberapa menit kemudian, Mark yang tadinya memunggungi Haechan berbalik menghadap anak itu, mengelus kepalanya pelan sambil diam-diam tersenyum.
"Selamat malam saa… yang." Mark tertawa geli sendiri pelan, kemudian memejamkan matanya untuk benar-benar tidur.
"Malam juga sayang."
"Eh?"
Wah batal sudah acara tidur malam seorang Mark Lee.
Lagian bagaimana bisa tidur kalau baru saja Haechan juga memanggilnya sayang?
END
•••
hngggh. percobaan pertama. ayo di review, sayang!
hghghg XD
