Eccedentesiast : (n.) someone who fakes a smile; someone who hides pain behind a smile
AJEONICE
Present
a PRODUCE 101 S2 Fanfiction
― ECCEDENTESIAST ―
[ b x b ]
Kim Donghyun x Im Youngmin
.
.
d. Never
.
.
As I look back, it's a bright and dazzling road.
.
.
.
.
Menurut Youngmin, memiliki pacar seperti Donghyun adalah anugrah terindah yang Tuhan berikan. Dan itu masih berlaku, sampai detik ini.
Youngmin mencintai Donghyun, sangat. Tapi ia tidak bisa untuk melawan orang tuanya. Ia tau semua perjuangan Donghyun selama ini. Tapi ia tidak tega untuk membuat Donghyun sakit dan semakin jatuh (Walaupun ia tau Donghyun akan merasakannya, cepat atau lambat)
Youngmin juga berjuang demi hubungan mereka. Membujuk orang tuanya sampai ia dikurung berminggu lamanya, walaupun belum separah Donghyun yang ditampar Ayahnya hingga besoknya Donghyun jatuh pingsan saat sparing basket bersama Donghan.
Dan Park Woojin,
Ia bukanlah seperti yang orang tuanya banggakan. Mereka berkenalan dihari Youngmin memutuskan Donghyun. Ia tidak bisa menemukan apa yang ia cari dalam diri Woojin, Woojin jauh berbeda dengan Donghyunnya.Woojin cuek dan dingin seperti es berbeda dengan Donghyun secerah matahari.
Dihari pernikahan yang hanya dihadiri keluarga terdekat, Woojin tidak memperlihatkan dirinya selama berjam-jam. Dengan santainya ia mengirim pesan singkat kepada Tuan Park bahwa ia pergi ke Amerika bersama kekasihnya. Ia ingat betapa murkanya Tuan Park saat itu dan Ayahnya yang langsung memutuskan untuk membatalkan semua kerja sama mereka.
Nasi sudah menjadi bubur, ibarat kata pepatah.
Youngmin menangis dalam diam saat itu, melihat para tamu undangan satu persatu yang saling berbisik dan menatap tajam kepada Ayahnya dan Tuan Park. Seseorang yang ia harapkan hari itu tidak ada di sana. Tentu saja, Donghyun pasti sangat kecewa dengan keputusan Youngmin beberapa waktu yang lalu. Memutuskan seseorang yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun bersamamu, merasakan manis pahitnya perjuangan cinta kalian dan akhirnya kalian menikah dengan seseorang yang kalian bahkan tidak mengenalnya luar dalam.
Saat orang tuanya pindah ke Busan, Youngmin memilih tetap di Seoul. Dengan alasan kuliahnya yang rasanya sayang sekali jika ia harus pindah padahal tinggal satu tahun lagi. Kenyataannya ia mencari sosok Kim Donghyun yang entah kenapa hilang bagaikan ditelan bumi.
"Donghyun sibuk dengan kuliahnya hyung, ia ingin menyelesaikan semuanya tahun depan" kata Donghan sekian bulan yang lalu saat Youngmin mengunjungi café tempat Donghyun bekerja
"Donghyun sudah pindah dari apartementnya yang lama. Aku tidak tau alamatnya dimana karena aku dan Donghan ia larang untuk pergi mengunjunginya" itu jawaban Gunhee saat ia berpas-pasan dengan laki-laki yang Donghyun anggap sebagai ibu keduanya.
Ingin Youngmin menyerah saat ia tidak lagi bisa menemukan Donghyun. Tapi hari ini, akhirnya ia bertemu dengan Donghyun (walaupun ia hanya melihat dari kejauhan Donghyun yang baru saja keluar dari gedung apartement yang sama dengan tempat tinggalnya). Betapa bodohnya ia, selama ini mencari Donghyun. Tapi ternyata, yang ia cari memiliki tempat tinggal yang sama dengannya.
.
.
.
.
.
Saat memasuki café, Youngmin dapat melihat Donghan yang terlihat kesal akan kehadirannya di sini. Tapi Donghan tersenyum senang saat Youngmin sampai di konternya.
"Selamat datang Hyung, mau pesan apa?" tanya Donghan ramah
"Seperti biasa, tapi masing masing dua ya? Dan —ehm, aku ingin Donghyun yang mengantarnya"
Donghan yang mencatatkan pesanan Youngmin langsung berhenti seketika. Ia tau Donghan pasti akan mengucapkan alasan Donghyun sibuk kuliah lagi.
"Hyung—"
"Ayolah Donghan, aku tau Donghyun masuk hari ini. Tolong bantu aku"
Donghan menghela nafas perlahan, ia tidak bermaksud untuk menjauhkan Youngmin dan Donghyun. Tapi Donghyun sendiri yang memintanya dan temannya yang lain.
Katakan apa saja agar ia percaya aku tidak ada.
Tapi kali ini Donghan tidak bisa berbohong lagi, ia teringat kata Taedong kekasihnya beberapa waktu yang lalu.
Jangan ikuti kata Donghyun, kau harus tau Donghyun masih menyayangi Youngmin. Kau merindukan seseorang bukan karena jarak atau terkenang masa lalu. Tapi karena ia sudah ada hidup didalam dirimu.
"Baiklah" Donghan memberikan kertas pesanan kepada Youjin yang sedang membersihkan etalase dibelakangnya dan membisikkan sesuatu. Setelah mendapat anggukan, ia kembali kepada Youngmin.
"Kau bisa menunggu hyung" ucap Donghan akhirnya, membuat senyum senang terlukis di wajah Youngmin.
"Ini" Youngmin kemudian memberikan beberapa lembar uang won dan kemudian mencari tempat duduk biasa yang ia tempati.
.
.
.
.
.
Dan senyum Youngmin makin melebar saat Donghyun datang mengantarkan pesanannya. Itu benar benar Donghyunnya.
"Kau sibuk? Bisa temani aku?" tanya Youngmin cepat
"Hyung, aku—"
"Sebentar saja" pinta Youngmin
"Baiklah, tapi aku harus kembali ke belakang dulu" Youngmin kemudian menganggukan kepalanya penuh semangat.
Setelah cukup lama, Donghyun menghampiri Youngmin dan duduk berhadapan dengannya.
"Ada apa?" tanya Donghyun
"Bantu aku menghabiskannya" Youngmin memberikan segelas Frappe dan Cheese cake pesanannya kepada Donghyun
"Aku?" Donghyun menunjuk dirinya sendiri dan Youngmin mengangguk pelan.
"Aku sudah lama tidak melihatmu bekerja, kata Donghan kau sibuk kuliah" kata Youngmin memecah keheningan yang menyelimuti mereka. Ia ingin tertawa saat melihat Donghyun yang kaget dan hampir tersedak Frappe nya.
Donghyun mencoba bersikap tenang, kemudianmengangguk dan memperbaiki duduknya.
Hening kembali. Sungguh, Youngmin benci saat seperti ini. Donghyunnya yang dulu adalah seseorang yang mudah mencairkan suasana.
"Ehm, lalu hyung sendiri apa yang hyung lakukan disini? Bukannya jam segini hyung masih di studio?" tanya Donghyun.
"Aku sudah tidak bekerja lagi, studio sudah ku jual" jawab Youngmin
"Bukannya hyung waktu itu mengkatakan bahwa hyung tidak akan menjualnya?" tanya Donghyun lagi.
"Aku terpaksa, setelah pernikahanku gagal. Ayah dan ibu memilih kembali ke Busan dan aku menetap sendirian di sini" Youngmin mangatakan semuanya dengan tenang. Tapi ia tidak mendapatkan reaksi apa apa dari Donghyun yang malah melamun.
Setelah keheningan sekian detik kemudian, Youngmin tertawa kecil membuat Donghyun sadar dari lamunannya.
"Mereka bilang Woojin adalah yang terbaik, tapi nyatanya ia memilih pergi bersama kekasihnya disaat hari pernikahaan" Youngmin memaksakan senyumnya.
"Jika tau seperti ini, lebih baik aku menerima tawaranmu dulu untuk pergi ke Jepang dan menikah disana ya?" Youngmin tidak tau kenapa kalimat itu meluncur dengan mulusnya dari mulutnya.
Mereka bertatapan untuk sementara.
"Sebaiknya kau kembali bekerja, Donghan sudah memanggilmu. Kita bertemu lagi nanti" Youngmin kemudian beranjak dari duduknya kemudian pergi meninggalkan Donghyun yang masih diam di tempat duduknya.
.
.
.
.
.
Youngmin menghela nafasnya setelah berada lumayan jauh dari café. Ia menatap langit sore yang terlihat biru cerah di pertengahan musim panas.
Matanya berair.
"Bodoh sekali kau Youngmin" lirihnya.
Ia mencoba menahan dirinya dan bersikap tenang di hadapan Donghyun. Tapi ia tau ia salah, ia tidak bisa berpura pura dan sekarang memilih pergi begitu saja. Kelemahannya memanglah seorang Kim Donghyun. Ia tidak bisa menghapus masa lalunya dengan Donghyun barang secuil apapun.
Ia jatuh terlalu dalam dan terpuruk karena ulahnya sendiri.
Kini, ia ingin memperbaikinya.
.
.
.
.
Mari mengenang, tapi jangan lupa jalan pulang.
Tapi kau harus tau, hanya seorang Kim Donghyun tempat aku berpulang
i.y.m
.
.
.
.
.
HE HE HE
Ada yg nungguin ff ini ga ?
Hiks tau kok gaada ya ;(
Maaf ya lama update. Maaf kalau makin lama makin gajelas.
Semoga ini terbayarkan karena sekian lama ga update ya ?
Maaf juga kalau ada typo, ga niat perbaikin soalnya WKWK
Btw, bagusnya ganti title atau ga sih ? Abisnya kalau eccedentesiast udah pasti ini ffnya sad, angst semua (walaupun gaada feelnya HHHH). Padahal kan kalau ini abis ffnya ga sedih lagi ;(
Dan,
Saran lagu asik dong, masa saya beberapa bulan ini denger lagu yang bawaannya mau meweq terus sih. Ya makanya ff semuanya sad semua gaada yang happy. WKWK
Sukses ya debut sub-unitnya Bufallo-Alpaca ;(
Kalian harus sukses, soalnya aku sayang kalian tau ^^
.
.
Jangan lupa, RnR nya ditunggu ya!
Salam
- Jone –