[DISCLAIMER]

The story belongs to it's real author. I just remake it into ChanBaek version.

.

MANNEQUIN'S LOVE STORY

마네킨 러브 수코리

Baekhyun X Chanyeol (GS)

.

Remake story by Ruth Elenora, Darling Mannequin

.

마지막 회

.

Dan kita tak akan bisa terpisahkan,

baik suka maupun duka...

.

.

Sudah Dua minggu berlalu. Semuanya kembali normal. Jongin dilaporkan ke polisi dan ditahan dengan tuduhan pencurian. Sebenarnya Chanyeol ingin memberikan lebih banyak tuntutan. Kekerasan, percobaan pemerkosaan, dan penculikan. Namun tidak ia lakukan karena tidak mungkin polisi mau memproses kasus tersebut apalagi dengan korban sebuah manekin.

Chanyeol pun sebenarnya tidak sampai hati memenjarakan Jongin. Namun ia takut Jongin melakukan hal yang sama di kemudian hari.

Kai dan Crystal juga sudah kembali ke dunia mereka. Tentunya dengan akhir happy ending. Novel tentang mereka telah dirilis dan meraih sukses besar. Jongdae, Sang penulis sendiri, kini lebih memperhatikan penampilannya dan mulai membuka hati untuk pria-pria yang saat ini tengah mengantri untuk mendapatkannya.

Luhan, sepupu desainernya juga sebentar lagi akan mengadakan pagelaran busananya. Sepertinya semuanya berakhir bahagia. kecuali untuknya. setidaknya itu yang dipirkan Chanyeol.

Sudah dua minggu sejak diculik Jongin. Baekhyun, manekin yang sangat dicintainya tidak pernah sekalipun berubah wujud lagi menjadi manusia. Hal itu membuatnya benar-benar sangat sedih dan berpikir, mungkinkah Baekhyun 'mati'?

Baekhyun, kekasih manekinnya itu kini Ia pajang di kamarnya. Selain karena lebih aman daripada di pajang dibutik, Ia juga ingin memandangi kekasihnya itu tiap malam sebelum tidur dengan harapan Baekhyun kembali padanya.

Dua minggu itu, terasa sangat lama baginya.

.

.

.

.

.

Luhan marah-marah. Semua kena imbasnya. Chanyeol, Sehun, Kyungsoo, bahkan asistennya sendiri. Bagaimana tidak? Acara pagelarannya tinggal beberapa jam lagi tapi manekin-manekin yang dimintanya belum diangkut juga ke gedung pertunjukan.

Memimpin sebuah event fashion show bukanlah kali pertama dalam catatan karirnya. Sejak lulus kuliah, Luhan langsung menggeluti dunia rancang pakaian yang begitu dicintainya itu. Bekerja sama dengan banyak rumah mode termasuk butik milik Chanyeol makin melambungkan namanya di jajaran desainer top.

Sebenarnya dia sudah menjelaskan kepada Chanyeol perubahan tema pagelaran busananya kali ini. Selain aksi catwalk oleh para model, manekin-manekin juga ikut serta memamerkan gaun-gaun hasil rancangan Luhan.

Sayangnya, Chanyeol seperti tidak fokus saat mendengarkan penjelasannya. Alhasil, mereka jadi terbirit-birit kembali ke butik untuk menjemput manekin.

Baekhyun, sang manekin cantik, dibawa secara terpisah oleh Chanyeol. Khusus, di dalam mobilnya.

"Baekhyun, apakah kau mendengarku?" Chanyeol melirik ke arah kursi penumpang di sebelahnya sambil terus menyetir. "Jaebal, jangan menghilang lagi dariku. Fashion show mungkin berlangsung lama dan ramai, tapi aku akan berada di dekatmu menjagamu. Jika sewaktu-waktu kau berubah wujud, kumohon, jangan bergerak dulu sampai acaranya selesai."

.

Syukurlah fashion show berjalan dengan meriah dan lancar. Bahkan mendapat pujian tak henti dari para pengunjung.

Terutama Baekhyun. Dia bintangnya malam ini. Melebihi para model yang sudah jelas-jelas nyata dan hidup. Semua mata memandangnya dan berdecak kagum. Gaun yang dirancang Luhan khusus untuknya benar-benar melekat pas di tubuhnya. Stunning. Dengan bahan poliester bersiluet A-line yang panjangnya menyapu lantai, Baekhyun bagaikan jelmaan dewi Yunani. Tambahan detil brokat warna pastel menyatu bagaikan kulit kedua. Belahan V-neck yang sangat rendah serta backless hampir ke pinggul semakin menambah kesan seksi yang glamor.

"Lihat, betapa cantiknya dia. Darimana kau mendapatkannya?" Seseorang mengharnpiri Chanyeol yang tengah memandangi manekinnya itu dari jauh setelah acara usai.

Chanyeol menoleh curiga. Dilihatnya wajah seorang bapak tua dengan perawakan agak bungkuk namun berpakaian formal. Barangkali salah satu pengunjung, pikir Chanyeol.

Bapak tua itu lalu tersenyum. "Jangan dulu berprasangka yang bukan-bukan, anak muda. Pertanyaan saya ini murni karena ingin tahu. Tidak ada maksud apa-apa."

Chanyeol menganggukkan kepalanya, merasa sedikit bersalah karena kecemasannya yang tidak beralasan tadi dapat ditebak oleh bapak tua itu.

"Saya sendiri baru menyadari manekin itu sudah lama ada di dalam butik setelah beberapa bulan terakhir ini." Chanyeol bergumam sambil melihat ke arah Baekhyun. "Saya kira asalnya mungkin sama dengan manekin-manekin lainnya sebab semuanya tiba hampir bersamaan."

"Saya perhatikan pandangan Anda tidak pernah lepas dari manekin tersebut sepanjang acara fashion show digelar. Adakah yang spesial tentangnya?" tanya Pak Tua itu lagi.

Chanyeol berpaling kembali melihat Pak Tua itu dengan tatapan penuh selidik. "Saya juga memperhatikan jalannya acara, Pak."

Pak Tua itu terkekeh pelan. "Sorot mata Anda saat memandangnya tak bisa dipungkiri, anak muda. Sorot mata yang sedang kasmaran. Anda jatuh cinta padanya?"

"Anda terlalu berlebihan," kilah Chanyeol. Bagaimana dia bisa menebak, tanyanya dalam hati.

Bapak tua itu terkekeh dan kemudian tersenyum penuh arti "Ketahuilah anak muda, Kau akan terkejut saat mengetahui apa yang bisa dilakukan oleh kekuatan cinta. Selamat sore." Pak Tua itu pergi meninggalkan Chanyeol, membiarkan kalimatnya menggantung dengan penuh teka-teki.

Apa maksudnya? gumam Chanyeol tak mengerti.

.

"Chanyeol! Aku butuh bantuanmu di sebelah sini," seru Luhan, menyadarkan Chanyeol dari pandangan bingungnya pada Pak Tua.

Luhan sedang membereskan gaun-gaun yang sedang dipakai manekin-manekin untuk disimpan kembali ke dalam kotaknya sebelum diangkut ke butik Chanyeol. Dia mengalami kesulitan saat membuka gaun Baekhyun.

"Jangan dilepas! Biarkan saja seperti itu," cegah Chanyeol. "Lalu bagaimana membawanya ke dalam mobilmu? Gaun ini satu-satunya, Chanyeol. Aku tidak mau dia sobek atau kotor dalam perjalanan." Luhan keberatan.

"Aku masih mau berlama-lama memandangnya, Han. Aku akan menggantikan pakaiannya nanti."

Luhan melihat Chanyeol penasaran. "Kau sedang tidak jatuh cinta kan, Chan?"

Chanyeol tidak menjawab. Dia asyik sendiri mengelus ekor gaun Baekhyun yang jatuh sampai ke lantai.

"Baiklah." Luhan mengangkat bahunya. "Aku tinggalkan kalian berdua di sini."

.

.

.

.

Gedung pertunjukan berangsur-angsur sepi. Selama beberapa detik, Chanyeol mengamati sekitarnya. Setelah meyakinkan dirinya bahwa tidak ada lagi yang tinggal di dalam gedung selain dirinya dan Baekhyun, Ia beranjak menuju saklar lampu di sebelah pintu utama gedung.

Dia mematikan beberapa lampu ruangan dan menyisakan satu lampu yang masih menyala di atas panggung dekat Baekhyun. Bunyi sepatu yang menyentuh lantai terdengar bergema di ruangan besar yang sudah kosong saat Chanyeol melangkah balik menuju tempat Baekhyun.

"Jadi Baekhyun, kita hanya akan menunggu dalam diam tanpa melakukan apapun?" tanya Chanyeol memecah keheningan di antara mereka berdua. Dia memandang Baekhyun dari jarak beberapa meter dan akan tetap mempertahankan jarak itu sampai dirinya memperoleh jawaban yang diinginkannya.

Cinta selalu membuat orang berada pada posisi terlemah dalam hidupnya. Chanyeol akan melakukan segala cara agar Baekhyun bisa lepas dari tubuh manekinnya. Suatu keterikatan yang sungguh membuat Chanyeol frustasi terhadap kepastian nasib cintanya. Akankah mereka dapat bersatu?

"Aku belum pernah jatuh cinta dalam hidupku. Sekalinya aku merasakan hal itu, aku tidak menyangka mengalaminya bersama sebuah patung manekin. Dan itu adalah dirimu."

Chanyeol menunggu.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Tidak ada respon.

"Aku keberatan Baekhyun, menghabiskan seluruh hidupku untuk bermain kucing-kucingan dengan waktu hanya supaya bisa bercinta denganmu. Yah, harus aku akui tubuhku saat ini sangat mendambakanmu."

Satu menit.

Masih tidak ada sahutan.

"Lampu sudah kumatikan. Ruangan sudah gelap. Hanya kita berdua. Tidak ada orang lain yang akan melihat. Bergeraklah, Baekhyun. Hiduplah."

Satu menit.

Dua menit.

Tidak ada jawaban.

"Kumohon. Hiduplah untukku, selamanya." ucap Chanyeol. Suaranya bergetar seakan-akan ingin menyerah menunggu sesuatu yang tidak pasti.

Keheningan masih menguasai.

Selama beberapa jam, Chanyeol hanya berdiri di depan Baekhyun. Tatapannya tak lepas dari wajah Baekhyun, mengharapkan setitik keajaiban bahwa Orang yang sangat dicintainya itu akan hidup.

Chanyeol merasa sangat lelah tapi dia harus bertahan menunggu. Meskipun malam harus dilewatinya tanpa tidur. Chanyeol rela menunggu sampai pagi menjelang. Sebab dia sudah hafal jam-jam di saat Baekhyun biasanya bisa ditemuinya.

"Aku tidak akan menyerah Baekhyun, kau harus tahu itu. Aku akan terus menunggumu. Aku mencintaimu."

Kekuatan cinta?

Chanyeol mulai berpikir sinis terhadap pendapat yang didengarnya dari mulut Pak Tua tadi. Cintanya mungkin tidak cukup kuat untuk menghidupkan Baekhyun.

.

.

.

.

.

[Baekhyun's POV]

Sepertinya ada suara seseorang yang memanggilku. Aku berusaha melawan kantukku. Rasanya sudah cukup lama aku tertidur. Terakhir yang kuingat hanyalah sebuah gaun indah yang dipampangkan Luhan di depanku.

Suara itu semakin kuat terdengar di telingaku. Chanyeol?

Berkali-kali dia mengatakan kata-kata HIDUPLAH. Apakah Chanyeol menginginkanku? Oh, betapa aku telah lama menunggu pernyataan itu dari dirinya. Aku juga ingin hidup. Aku ingin keluar dari tubuh manekin ini. Aku ingin selamanya bersama Chanyeol.

MENCINTAIMU. Nada suara Chanyeol menegaskan kata itu. Benarkah?

[Baekhyun's POV End]

.

.

.

Hari sudah berganti hari. Chanyeol mulai merasa sia-sia saja menunggu lebih lama. Dia berjalan pelan menuju Baekhyun untuk membawanya kembali ke butik.

Dengan hati-hati digendongnya tubuh ringan Baekhyun pada kedua lengannya. Layaknya pengantin pria sedang menggendong pengantin wanitanya. Chanyeol berusaha agar sepatunya tidak menginjak gaun Baekhyun yang jatuh menyapu lantai.

Lalu terjadilah hal di luar dugaan , membuat langkah Chanyeol terhenti. Mata Baekhyun mengerjap. Kulitnya menjadi hangat. Bobot tubuhnya tidak lagi ringan. Bibir Baekhyun mengulas senyum yang menjanjikan. Tangan Baekhyun terangkat menyentuh wajah Chanyeol.

Untuk beberapa menit lamanya, Chanyeol berdiri terpaku, berkaca-kaca memandang Baekhyun. Air mata yang sudah menggenang di sudut kelopak matanya, akhirnya jatuh mengenai pipi wanitanya.

"Baekhyun, apakah kau nyata? Katakan jika aku tidak sedang bermimpi sekarang."

Baekhyun melingkarkan lengannya pada leher Chanyeol. "Mau sampai kapan kau kuat menggendongku?"

Chanyeol tertawa lega. "Syukurlah.. Tak dapat kupercaya. Akhirnya kau hidup."

"Apa tertidur terlalu lama? Apa kau serindu itu padaku?" ucap Baekhyun. Chanyeol terdiam, masih setia menatap wajah kekasihnya itu. "Benarkah ini bukan mimpi?" ucapnya kemudian.

"Sekarang kau tidak perlu lagi menungguku. Karena kurasa sekarang aku hidup. Keinginan terbesarku untuk hidup berada di sisimu dan besarnya kekuatan cinta kita telah merubahku menjadi manusia. Aku rasa sang pencipta akhirnya luluh melihat keinginan kita untuk saling mencintai meskipun ada perbedaan sebagai pembatas."

"Chanyeol, Aku mencintaimu!" ucap Baekhyun tersenyum.

Chanyeol menundukkan wajahnya dan mencuri ciuman panas dari rasa bibir Baekhyun yang telah lama dirindukannya. Ciuman yang lama dan dalam. Diakhiri dengan gigitan kecil pada bibir bawah Baekhyun.

"Jangan pernah meninggalkan aku lagi."

Ini bagai sebuah mimpi panjang yang akhirnya bisa dirasa telah menjadi nyata. Seolah terlalu lama terpaku, Chanyeol lalu sadar ketika salah satu lengannya mendapat cubitan cukup keras dan pekikan tertahan tercipta.

Sakit. Ya, rasanya memang sakit. Dasar bodoh!

Mungkin begitulah yang sekarang dirasakan karena semua keterpakuan serta rasa yang masih menganggap ini mimpi, kini telah musnah. Terganti dengan seyum tipis yang terukir.

Bahagia?

Tentu. Itulah yang dirasakan hatinya, sekarang. Penantiannya telah membuahkan hasil. harapannya telah menjadi sebuah kenyataan dan dia pantas bersyukur.

.

.

.

.

.

[Chanyeol's POV]

Aku mulai melumat bibir tipisnya yang sangat menggairahkan. Baekhyun memiringkan kepalanya, memudahkanku untuk menciuminya lebih dalam. Aku menghisap bibir bawah dan atasnya secara bergantian. Ciumanku menjalar ke lehernya lagi. Menghisapnya pelan, pelan, agak kencang dan semakin kencang. Kuhisap dan kuberi tanda merah di bahu dan dada bagian atasnya. Begitu berulang-ulang. Sekali lagi mempatenkan bahwa dia adalah milikku, hanya milikku. Hari ini rasa rindu yang selama ini terpendam akan benar-benar aku lampiaskan padanya.

"ssshhhhhh…Yeoll..lie" desahan dari bibir mungilnya itu terdengar sangat sexy di telingaku. Segera kulumat lagi bibirnya. Menangkap setiap desahannya yg keluar. Baekhyun mengalungkan tangannya di leherku, meremas rambut belakangku dan membalas lumatanku lebih ganas lagi. Menghisap bibir atasku lalu menjulurkan lidahnya dan aku menyambutnya dgn senang hati. Lidahku mendorong lidahnya masuk ke mulutnya. Aku lebih suka jika bermain di dalam. Sesekali kujauhkan kepalaku hanya untuk mengisi paru-paruku. Tapi itu tidak lama karna bibirku kembali menyambar bibirnya lagi. Beberapa menit ini kulalui dengan berperang melawan lidahnya. Tanganku mengelus-elus punggungnya mencari resleting gaunnya dan menurunkannya secara perlahan.

Baekhyun mendorongku pelan, memelukku erat dan menyembunyikan kepalanya di leherku. Napasnya tersengal-sengal. "Oppa, jangan disini" katanya. Ini pertama kalinya Baekhyun memanggilku dengan sebutan Oppa. Ahh, aku lupa jika kami masih di ruang butik. Untung saja ini hari minggu, jadi Kyungsoo dan Sehun tidak akan menyaksikan perbuatan kami.

Kugendong Baekhyun ke dalam kamar dan kurebahkan tubuhnya perlahan. Aku menatapnya sambil melepaskan kemeja yang kupakai. Lalu aku mulai mengulangi pekerjaanku tadi. Melumati bibirnya lagi dan lagi. Rasanya ingin sekali mengisap lehernya terus-menerus. Sudah sangat lama aku tidak bercinta dengannya.

Gaunnya itu entah sejak kapan sudah melorot sampai pada batas pinggangnya. Aku memandanginya seduktif. Seakan mengerti dengan apa yg kupikirkan, Baekhyun sedikit mengangkat pinggulnya. Segera kutarik gaun itu kebawah. Dan terpampanglah tubuh indah yang selama ini kubayangkan. Jujur, aku sangat terpesona. Kulitnya yang putih mulus, pinggangnya yang ramping, perutnya yang rata dan dadanya yang selalu saja dapat membiusku.

"Yeollie, kenapa kau melihatku seperti itu?" tanyanya dan menutupi dadanya dengan kedua tangannya. Aku mengecup bibirnya sambil menyingkirkan tangannya. "Aku hanya ingin mengagumi tubuhmu lebih lama, sudah lama aku tak melakukannya" jawabku nakal dan menjilat belakang telinganya.

Aku melumat bibirnya lagi dan meremas dadanya agak keras. Baekhyun mendesah hebat akibat perlakuanku ini. Ciumanku beralih ke dadanya bagian kanan, berputar-putar di sekitar puting dan menjilati permukaannya. sedangkan tanganku masih terus saja meremas dada kirinya.

"Boleh aku masukkan?" Tanya meminta ijin sembari menuntun juniorku memasukinya.

"sshhh, lakukan sesukamu Yeollieee. Semuanya milikmu"kata Seohyun lirih tepat di telingaku.

Dengan sekali hentikan, Aku berhasil memasukan juniorku. Baekhyun mendesah dengan lembut, desahan yang selama ini sempat kurindukan.

Aku menggenjotnya pelan, berusaha menikmati setiap detik momen 'bersatunya' kami. Cuman lembut namun menggairahkan kembai kuberikan pada Baekkie ku. Ia terlihat sangat menikmatinya.

Hari itu, seharian penuh kami habiskan berdua. Ciuman yang panas, pelukan yang hangat, sentuhan yang mendebarkan serta puncak orgasme yang sangat menggairahkan.

Hari itu juga aku benar-benar bersyukur. Meskipun sempat ingin menyerah, aku tetap menunggunya kembali padaku.

Kau akan terkejut saat mengetahui apa yang bisa dilakukan oleh kekuatan cinta. Bapak tua itu memang benar.

Kekuatan cinta memang dapat merubah sesuatu yang mungkin menjadi tidak mungkin, begitupun sebaliknya. Setidaknya dalam kasus kami, Cinta yang aku dan Baekhyun miliki berhasil merobohkan dinding perbedaan yang sempat memisahkan kami.

Tapi,

Aku penasaran siapa sebenarnya Bapak Tua yang bijak itu??

[Chanyeol's POV End]

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

[Epilog With Baekhyun's POV]

Hai. Aku kembali ke awal yang baru. Semua sudah tak sama seperti yang dulu. Roda kehidupan ternyata benar-benar berputar. Kini aku hidup.

Beberapa bulan yang lalu aku memasrahkan diriku pada takdir sebagai manekin yang hanya puas dengan memandang pria yang kusukai. Beberapa minggu yang lalu aku berkenalan dengan pasangan sejoli yang hidup dari cerita yang dibuat seorang penulis, yang cintanya begitu membara satu sama lain hingga mereka akhirnya dapat bersatu dan kernbali lagi ke dunia mereka. Beberapa hari yang lalu aku berhasil membuat pria yang kusukai menyadari perasaan cintanya padaku dengan seluruh keberadaanku, cinta yang akhirnya membuatku hidup. Cinta yang kemudian menjadikanku sebagai manusia.

Bumi berputar. Musim berganti. Matahari bersinar di siang hari. Bulan pun menggantikan tugasnya pada malam hari. Tata surya berubah. Hidup pun berubah, tidak selalu seperti yang kita inginkan. Tidak selalu seperti yang kita harapkan. Tidak selalu seperti yang kita duga.

Aku kembali ke sebuah titik dimana aku merasakan indahnya perasaan cinta. Sebagai manusia. Tidak memasrahkan diriku lagi tanpa berbuat apa-apa. Aku berjuang menentukan takdirku sendiri. Aku berusaha agar perasaan cintaku menjadi kenyataan, sesuai ending cerita yang kuharapkan dalam kisahku. Kini aku hidup di dekat Chanyeol tanpa ada batasan. Menjalani hidup melewati duniaku dan dunianya. Sulit dipercaya, namun kini aku sedang hami dan kami akan segera melangsungkan pernikahan kami. :)

Love always win...

Kisahku berakhir bahagia seperti yang aku harapkan. Terima kasih sudah mendengarkan kisahku sampai tuntas. Sebuah kisah tentang perjalanan hidup dan jatuh cinta dari sisi yang berbeda.

.

.

[END]

.

.

Author's Note :

Wuaah akhirnya tamat juga :') Bagaimana endingnya? Apakah endingnya terasa kurang? percayalah, di versi aslinya endingnya datar dan gaje banget. Ending cerita ini udah aku ubah dari yang aslinya. :)

Mohon maaf karena telat update. Kemarin seharian aku sibuk ngesub salah satu drakor kesukaan aku :3

Terima kasih buat yang udah setia membaca dari chapter pertama dan selalu menyempatkan diri ngereview :) Thank you so much for not being siders !

Setelah ini aku bakal lanjut update ff Love Story Of Baekhyun yang masih 1 Chapter. :) :)

Akhir kata, sekali lagi Terima Kasih banyak untuk Chingudeul semua! Annyeong!

Salam #KoKoBoP

-ByunYeol-