Hyori masih duduk lemas di tempat dimana ia terjatuh. air matanya tidak berhenti menangis. jauh dari lubuk hatinya, hyori sudah memaafkan jongin. hanya saja hatinya sudah terlanjur kecewa. Ia hanya takut jongin bernasib sepertinya. Putri cantiknya tidak boleh tersakiti oleh siapapun. Ia hanya terlalu takut. 5 menit yang lalu, yifan mengabarkan kalau jongin melahirkan seorang putra yang sehat. Hyori tidak berhenti tersenyum dan berucap syukur karena Tuhan telah mendengar doa nya.
" ibu menyayangimu nak "
X
X
X
X
Sehun masih setia disamping sang kekasih, jongin baru saja sadar tapi dia masih lemah. Genggaman tangan sehun juga tidak lepas. Kata salah seorang dokter, bayi mereka akan diantar 1 jam lagi. Sehun membulatkan mata ketika jongin ingin duduk.
" jangan bangun dulu "
" aku ingin duduk "
" Baiklah, kau bisa bersandar padaku "
Sehun bangkit dari duduk dan naik ke ranjang. Membantu jongin untuk bangun terlebih dahulu dan memeluknya dari samping. Jongin menyamankan diri di pundak sehun. Ia menutup mata tapi tersenyum
" hun "
" ya "
" ibu memaafkanku "
" aku tahu, baba yang memberitahu "
" apa ibu akan kemari ?"
" semoga saja, kau harus banyak istirahat olive "
" aku ingin bertemu ibu "
" nanti, oke "
Jongin mengangguk dia menyamankan diri. Membiarkan jongin menutup mata sejenak.
Ceklek
Sehun terlonjak, ibu dan ayahnya kembali. Membawa tas berukuran besar peralatan sehun. Dokter sooyoung berkata jika kemungkinan besar jongin harus rawat inap selama3-4 hari sampai kondisinya stabil
" sehun, mandilah "
" ya "
Jongin membuka matanya, sehun membantu jongin untuk rebahan dengan berbantal tinggi. Mengecup kening jongin sebentar dan ia membawa tas untuk masuk ke dalam kamar mandi
" bagaimana keadaanmu sayang "
" baik bu "
" sakit ?"
" tidak, aku baik-baik saja "
Joonmyeon tersenyum dan mengusap tangan jongin yang terpasang infus
Knock knock
" permisi tuan nyonya, bayi tuan oh harus disusui "
Perawat perempuan mendorong baby oh untuk masuk ke dalam. Yifan maupun joonmyeon memberi jalan agar trolly bayi nya bisa dekat pada sang ibu. Bayi mungil dengan rambut hitam legam, bermain dengan air liur dan mata tertutup. Membentuk lingkaran bulat ketika baby oh menguap. Aah lucu sekali.
" mari nyonya saya bantu bangun "
Perawat tersebut membantu jongin untuk duduk dan menekan tombol agar ranjang bisa tegak. Setelah membntu jongin, ia lantas mengambil bayi dengan selimut berwarna biru dna memebrikannya pada jongin. jongin terharu, ia hampir meneteskan air mata. Mungil sekali,jongin berjengit kaget ketika baby oh membuka matanya.
" hy "
Youngsoo membuka matanya lebar dia menyamankan diri di gendongan jongin dan selanjutnya bibir mungilnya mencari-cari putting sang ibu. Naluri bayi
" nyonya, kau harus menyusui bayimu. Akan aku tutup tirainya. Tuan oh, maaf untuk ketidaknyamanannya "
Ujar sang perawat pada yifan. Ia menutup tirai mulai membantu jongin membuka baju pasiennya. Joonmyeon juga ada disitu. Melihat bagaimana perawat tersebut dengan hati-hati emmbantu jongin. emngeluarkan payudara jongin dan mendekatkan pada sang bayi.
Cup
Youngsoo sudah menemukan putting sang ibu. Ia mulai menghisap dengan perlahan. Jongin terharu, ia mencium kening sang putra dan mengusap rambut youngsoo.
" saya akan kembali 2 jam lagi nyonya. Pastikan baby anda tidak tersedak dan payudara anda tidak menghalangi lubang hidung. Saya permisi "
Setelahnya hanya jongin dan joonmyeon yang ada di balik tirai. Sehun keluar dari kamar mandi dan mengkerutkan kening ketika melihat tirai pembatas jongin tersirap.
" ibu "
" kami disini hun, bayimu sedang menyusu "
Sehun membuka tirai dan melihat youngsoo secara langsung. Lucu sekali, bibir tipisnya menghisap dengan rakus air susunya. Ia ikut mencium sang putra. Joonmyeon? Ia keluar dari tirai memberi waktu untuk keluarga kecil tersebut.
Jongin melihat ke bawah, youngsoo sudah kenyang perlahan ia menarik putingnya dan melihat air susu yang sedikit keluar dari bibir youngsoo.
" sehun tissue "
Ujar jongin, ia menerima tissue dan mengusap bibir youngsoo.
" kau mau menggendongnya ?"
" aku tidak bisa "
" ibu "
Joonmyeon yang mendengar suara jongin segera berjalan mendekati ranjang
" ya sayang "
" ibu, sehunnie ingin menggendong youngsoo "
" eeyy, kau tidak bisa menggendong nya sendiri ? "
" bukan begitu, a.. aku… "
Tanpa banyak bicara jongin memberikan youngsoo pada joonmyeon dan joonmyeon memberikannya pada sehun. Sehun kelabakan ia tidak tahu bagaimana cara menggendong bayi. ia beberapa kali mengubah posisi tangan hingga akhirnya dibantu oleh jongin. joonmyeon memberikan youngsoo pada sehun. Kedua mata ayah dan anak tersebut beradu. Youngsoo belum bisa melihat. Ia hanya menguap beberapa kali. Mata bulat mirip jongin, bibir tipis mirip dengannya dan ia berkulit putih. Mirip dirinya 90% hanya mata saja yang mirip jongin.
" i.. ibu "
" gendong saja, lihat youngsoo nyaman denganmu "
" ta.. tapi "
" gendong saja "
Joonmyeon pergi meninggalkan mereka berdua. Sehun kaku sekali membawa youngsoo. Padahal youngsoo nyaman di gendongan ayahnya. perlahan mata bulat youngsoo menutup. Bayi mereka tertidur. Menguap terlebih dahulu sebelum benar-benar tidur. Astaga apa benar ia sudah menjadi seorang ayah ?
X
X
X
X
Kehidupan sehun dan jongin berubah. Youngsoo sudah berumur 1 bulan. Ia senang sekali menangis di tengah malam. Membuat minseok maupun jongin terbangun. Minseok tentu saja tidak keberatan. Ia malah senang ketika youngsoo bangun. Ia bisa menggendongnya lama. Sehun dan jongin belum menikah. Jadi mereka harus tidur terpisah. Sehun juga sudah membeli rumah kecil sederhana keinginan jongin. mereka berencana menikah setelah meminta restu dengan formal pada nyonya kim. Lusa, keluarga oh akan pergi ke daelsong dan meminta minseok dan jongin untuk menjadi menantu mereka. Setelah itu pergi ke rumah panti minseok.
Sore ini youngsoo dengan tenang tidur di kereta nya. Cuaca mulai dingin dan youngsoo suka sekali berada di balkon. Ia akan menangis jika tidak pergi ke balkon terlebih dahulu. Awalnya mereka khawatir tapi youngsoo baik-baik saja. Dokter yoo juga memperbolehkan youngsoo untuk berada di luar maximal 30 menit. Dengan selimut hangat, topi dan baju lengan panjang, luhan menemani keponakan tampannya di balkon.
Sreeett
" lu, ayo masuk. Sudah 30 menit "
" baiklah "
Luhan memasukkan ponsel dan memutar kereta youngsoo perlahan dan masuk ke dalam apartemen. Youngsoo mengulat,ia mengepalkan tangan dan kembali tidur. Menutup pintu balkon dan ia membawa youngsoo di dekat sofa dan luhan mengambil baby soo lalu menggendongnya. Minseok duduk disamping luhan dan menumpukan dagunya di pundak luhan
" sehun sekali "
" hmmb, aku pikir akan mirip jongin "
" apa besok jika kita punya anak dia mirip denganku ?"
" enak saja, harus mirip aku "
" kenapa kau protes siih "
" tentu saja, aku kan yang akan mengandung dan melahirkan "
Luhan menatap minseok kesal, lihat saja minseok sudah mencebikkan bibir tidak terima.
" astaga, kalian sudah cocok mempunyai bayi "
" nanti jong, kami akan segera menyusulmu "
Sreek sreek
Youngsoo terbangun, ia mengepalkan tangan dan mengulat lucu. Setelah itu mata bulatnya membuka perlahan, ia terbangun. Sedikit tertawa melihat paman dan bibinya. Ooh yaa 3 hari yang lalu youngsoo sudah bisa melihat. Mata bulatnya mengikuti kemana mainannya bergerak. Itu cara yang dokter Yoo sarankan. Dan sekarang youngsoo sudah mengenal orang-orang disekitarnya.
" aigoo, baby kau terbangun "
" kau siih berisik "
" bukannya kau ?"
" kenapa aku ?"
" oppa unnie, bisakah kalian tidak bertengkar hmmm "
Jongin kembali keluar dari dapur dengan membawa spatula dan apron melekat di tubuhnya.
" lebih baik letakkan youngsoo di kereta dan kalian boleh kembali bertengkar "
" solusi macam apa itu ?!"
" macam aku "
Jongin menghiraukan pasangan absurd. Ia kembali berkutat di dapur. Luhan menatap youngsoo yang tersenyum kecil. bibirnya tertarik ke atas dan matanya membulat lucu.
X
X
X
X
X
Sehun menggendong youngsoo yang tertidur. Ini akan jadi kali pertama youngsoo keluar rumah. 2 mobil sudah disiapkan. Mereka akan menaiki subway dan akan dijemput di daegu. Tidak mungkin mereka akan naik mobil selama 6 jam di jalanan. Yifan takut youngsoo lelah. Naik pesawat? Tidak, itu beresiko. lebih baik dia menyewa 1 gerbong kereta khusus untuk keluarga Oh. Jongin masih duduk di tepi ranjang. Kedua tangannya bertaut. Ia akan kembali bertemu dengan sang ibu. Lebih dari 10 bulan lamanya tidak bertemu yaa meski kemarin hyori mau mengangkat telefonnya dan pembicaraan mereka kaku. Minseok masuk ke dalam kamar setelah ia membereskan beberapa barang di ruang tamu.
" bear "
'mendongak'
" kau gugup ?"
" ya "
" … "
" aku takut ibu menolakku kembali dan juga youngsoo "
Minseok duduk disamping jongin dan mengenggam tangannya
" ibu hanya perlu melihat ketulusan sehun. Dan selanjutnya kalian bisa meluluhkan hatinya. Aku yakin saat itu ibu hanya emosi dan secara spontan mengatakan hal itu "
" aku takut "
" tak apa bear. Kita bersama "
Mereka berdua berpelukan. Bisa minseok rasakan detak jantung jongin yang tak beraturan. Ia benar-benar gugup.
Menaiki subway hanya butuh kurang lebih 1 jam. Kereta cepat yang menjadi andalan negara korea selatan banyak digunakan oleh orang-orang. Jongin duduk sendiri dengan youngsoo di gendongan. Sedang sehun, ia pergi ke cafeteria gerbong sebelah.
" hy baby, setelah ini kau akan bertemu dengan nenek. Kau senang ?"
Jongin mengajak youngsoo bicara meski hanya dibalas kedipan.
" jangan nakal oke, jangan menangis. nenek kim sangat menyayangimu. Jadi berbaik lah dengan nenekmu "
'kedipkedippolos'
" jongin, kita akan sampai "
" baiklah "
Suara minseok membuatnya mendongak. Ia pun melihat kearah jendela. Aah ternyata benar, mereka akan sampai. Bertepatan dengan sehun yang baru datang dengan membawa segelas kopi.
Mereka berenam bersiap untuk turun. joonmyeon bergantian menggendong youngsoo. Sedang jongin ia membawa tas kecil miliknya. Mereka akan berpisah menjadi 2 mobil. Tidak lama hanya butuh waktu 30 menit mereka akan sampai di rumah. Saat melewati desa, jongin semakin gugup. Tinggal beberapa ratus meter lagi sampai. Mereka akhirnya turun di parkiran mobil dan ebrjalan beberapa meter. Sehun menggenggam tangan jongin yang gemetar. Begitu sampai di depan rumah, mereka mendapati pintu rumah yang tertutup. Hyori juga tidak terlihat di kebun mini nya. Ia akhirnya melepas genggaman sehun dan berjalan ke belakang. Jika sang ibu tidak terlihat di depan, biasanya hyori berada di belakang rumah. Mencuci baju atau membersihkan hasil panen dan benar saja. Hyori tengah mencuci lobak dan sawi putih. Wanita paruh baya tersebut duduk di kursi kecil membelakangi jongin. Terdengar bunyi cipratan dari air dan Hyori memilih bersenandung. Perlahan jongin mendekati hyori dan ikut berjongkok. Tangan kananya terulur tapi ia urungkan. Detik selanjutnya ia memeluk sang ibu dari belakang
" eoh "
Hyori terkejut setengah mati, siapa orang yang telah dengan kurang ajarnya memeluknya?
" siapa kau ?"
" ibu "
Hyori diam, ia tidak menoleh. Pelukan jongin semakin erat pada tubuh hyori. Dan ia bisa merasakan baju bagian pundak basah. Putrinya menangis.
" ibu, ini aku putrimu "
"…."
" ibu hiks.. bicaralah "
"….."
Hyori masih diam dengan menahan tangis. Tidak tidak ia tidak boleh menangis.
" ibu hiks.. aku minta maaf hiks ibu…. "
Perlahan hyori melepas pelukan jongin ia memutar tubuh dan melihat wajah putrinya. 10 bulan tidak bertemu dengan jongin dan sekarang ia melihat putrinya dalam keadaan baik-baik saja. kedua tangannya menangkup wajah jongin dan ia tersenyum kecil. diusapnya air mata jongin lalu ia kembali tersenyum tipis
" ibuu,,,, hiks.. maafkan jongin "
" … "
" hiks hiks "
" ibu memaafkanmu "
Jongin tersentak ia menatap tidak percaya sang ibu. Dan detik selanjutnya ia memeluk sang ibu dengan erat. Dan yang bisa hyori lakukan adalah mengusap rambut jongin yang sudah kembali memanjang. Tidak ada orang tua jahat, yang ada mereka hanya kecewa dengan anak mereka. Jika kalian berkata ibu/ayah itu selalu jahat. Ingatlah, ketika kalian dewasa kalian akan tahu bahwasanya yang mereka lakukan adalah karena mereka menyayangimu.
" ibu, keluarga oh ada didepan. Youngsoo juga ada "
" youngsoo ?"
Jongin mengangguk melihat raut wajah ibunya yang mengerutkan kening
" cucu ibu "
Jognin mengajak sang ibu ke depan. dan benar saja keluarga oh ada disana. Dan ia bisa melihat joonmyeon menggendong sesuatu di pelukannya. Nenek oh berjalan maju dan memperlihatkan youngsoo yang tengah membuka mata. Memberikan baby youngsoo ke nenek kim dan hyori dengan tidak sadar menerima youngsoo dan menangis. Cucu tampannya lahir dengan sehat. Ia mengecupi seluruh tubuh youngsoo. Menangis terharu. Begitupun dengan yang lain.
Kedua keluarga tersebut masuk ke dalam rumah. Hanya ada teh hangat dan beberapa cemilan. Jongin dan minseok duduk di belakang hyori sedang keluarga oh berada di hadapan mereka. Sesuai tradisi, kedua calon pengantin tidak diperkenankan duduk berdua.
" kedatangan kami kemari adalah sebagai permintaan maaf sekaligus meminta dengan hormat kedua putri anda. Kami tahu kejadian kemarin adalah sebagai pukulan bagi keluarga kami dan anda. Oleh karena itu, ijinkan kedua putra kami menebus kesalahannya "
Perkataan dimulai dari dialog dewasa yifan. Kepala keluarga oh yang dengan tegas dalam berbicara menjadi nilai tersendiri bagi mereka
" kami melihat kedua putra kami, mencintai dan akan bersungguh-sungguh membina rumah tangga dengan putri anda. Ijinkan kami untuk menikahkan mereka berdua "
Lanjut joonmyeon dengan membungkuk hormat. Hyori melihat mereka yang Nampak bersungguh-sungguh, menghela nafas lega.
" semua keputusan ada pada kedua putriku. Jadi aku serahkan semuanya pada mereka "
"….."
" kim minseok, dia putri sulungku. Meski dia bukan putri kandungku. Aku tetap menganggap dia adalah kakak dari jongin. dan kim jongin, putriku yang sangat aku sayangi. Keduanya adalah permata bagiku. Jadi, jika mereka menerima pinangan dari keluarga oh, aku harap kedua putriku selalu bahagia "
Ucapan hyori membuat jongin dan minseok tersenyum, kedua tangan mereka saling bertaut.
" jadi, apakah kim minseok menerima lamaran oh luhan ?"
Minseok membulatkan mata. ia menunduk dengan malu dan mengangguk kecil. Hyori tertawa kecil, melihat tingkah luhan yang mengepalkan tangan ke atas.
" dan kim jongin ?"
Tanya Yifan pada jongin yang hanya dibalas dengan senyum tipis
" youngsoo butuh ayahnya, tentu saja ya"
Jawab jongin dengan mantap. Sehun mengulas senyum senang, dan mencium youngsoo yang kebetulan ia gendong.
" daddy akan menikahi mommymu, baby "
X
X
X
X
X
Tidak butuh waktu lama untuk joonmyeon menyiapkan pernikahan. Pernikahan sederhana di gereja daelsong. Ini keinginan minseok dan jongin. gaun pernikahan keduanya juga gaun sederhana, berwarna putih dengan tuxedo berwarna senada. Hanya beberapa kerabat dekat yang mereka undang. Semua persiapan sudah siap. Tinggal menunggu minggu depan dan selesai.
Selama menyiapkan pernikahan jongin dan minseok tinggal di daelsong. Sedang keluarga oh, harus kembali ke seoul. Hanya joonmyeon yang beberapa kali menginap di daelsong. Ia harus menyiapkan semuanya sendiri bersama beberapa anak buah yifan. Dan sekarang, dimana seharusnya youngsoo tidur, tapi bayi ini tidak mau tidur. Ia terus mengepalkan tangan ke udara dan terus bergerak. Youngsoo menolak ASI nya dan berontak ketika di gendong.
" astaga youngsoo. Ayo tidur baby "
"….. "
" ada apa ?"
Minseok masuk ke dalam kamar, duduk di ranjang yang baru sehun belikan. Ia tidak mungkin membiarkan youngsoo tidur di Kasur lantai.
" tidak mau tidur, sepertinya dia merindukan sehun "
" ya sudah telefon saja "
" tidak mau "
" kenapa ? kalian bertengkar lagi ?"
" tidak juga, aku bosan melihat wajahnya. Ketika video call, sehun selalu bertanya tentang youngsoo "
Jawab jongin dengan mempoutkan bibir. Minseok tertawa geli, ia mengusak rambut basahnya dan menggantung handuk basah tersebut di gantungan
" astaga kau cemburu pada putramu sendiri ?"
" tidak juga, lagipula wajah sehun juga menyebalkan "
Minseok memutar matanya. Sednag jongin ia mengutak atik ponsel dan terdengar nada sambung dari seberang.
" hy jong "
" hmmmb, cepat tidurkan youngsoo "
Minseok melirik ke samping, terlihat wajah senang sehun. Jongin mengambil posisi tidur di samping youngsoo. Keduanya melakukan panggilan video dan minseok melihat youngsoo yang menyunggingkan sneyum dengan kedua tnagan terkepal.
" hy baby, kau merindukan daddymu eoh? Baiklah, apa daddy harus bernyanyi sekarang ?"
" jangan lama-lama "
" ia, astaga mommy mu cerewet sekali "
Dan setelahnya, sehun bernyanyi lagu twinkle-twinkle dengan suara berat. Dan anehnya ketika mendengar suara sehun, youngsoo langsung menguap dan tak lama ia tertidur.
" tidur ?"
" ya, jangan berisik "
Jongin bangkit dan berjalan ke ujung kamar. Meninggalkan youngsoo dengan minseok
" tunggu sebentar lagi, nanti kita tidur bertiga dan aku akan menyanyi untuknya "
" tidak mau, suaramu jelek "
" jelek gini kau suka bukan ?"
" aiish, ya sudah aku tutup "
" eeeyy, istriku merajuk "
" baiklah bye "
Jongin yang merajuk, mematikan sepihak panggilan sehun. Ia meletakkan ponsel dan ikut menidurkan diri disamping youngsoo.
X
X
X
X
Hari pernikahan pun tiba, beberapa tamu undangan sudah datang. Lebih banyak tamu undangan dari tetangga keluarga kim. Dan juga ada keluarga besar keluarga panti. Acara suci tersebut sudah berjalan dengan sakral, keempatnya mengucap janji pernikahan dengan mantap dan kedua ibu mereka tidak berhenti menangis. Melepas putra dan putri mereka, untuk membina sebuah keluarga baru. Setelah acara pemberkatan di gereja kecil, mereka berjalan sedikit menuju balai desa. Lapangan luas yang sepi menjadi pemandangan indah dengan dekorasi cantik. Kursi, meja, makanan dan juga ada beberapa dekorasi bunga mawar putih kesukaan hyori dan joonmyeon. Tak sedikit yang berbicara buruk mengenai jongin, tapi mau dikata apa lagi semua itu benar. Jadi hyori sudah siap dengan semua ocehan dari tetangga.
" sayang waktunya berfoto "
Ujar joonmyeon, ia menyerahkan youngsoo yang memakai tuxedo kecil dan ia Nampak nyaman.
" luhan astaga, berhenti menganggu istrimu "
Dan lagi, anak tertua keluarga Oh tidak berhenti menganggu minseok. Ada saja yang ia lakukan, seperti sekarang ia mencubit gemas pipi minseok. minseok yang kesal, pergi berjalan sendiri mengangkat baju pernikahannya dan mendekati jongin dan sehun. Mengabaikan teriakan luhan.
Beberapa kali foto sudah mereka lakukan, foto bersama tamu undangan dan juga foto masing-masing pasangan dan masih banyak lagi. Beberapa tamu undangan juga Nampak tertawa dan menikmati hari bahagia kedua pasangan tersebut. Meski tidak terlalu mengenal, tapi mereka mengenal betul dua putri cantik keluarga kim.
" hy jong "
" oh hy "
Jongin menoleh dengan menggendong youngsoo.
"astaga, aku tidak percaya kau menikah terlebih dahulu "
" kenapa memangnya, kau iri huh ?"
" well, aku kan tampan jadi kufikir aku akan menikah dahulu daripada kau "
Jongin mencubit lengan kanan dongyun, tanda gemas.
" kau siih jual mahal, kau tidak tahu saja bagaimana yebin menatapku kesal karena berbicara denganmu "
Dongyun mengerutkan kening. Ia menatap jongin yang membuat gesture melirik ke sisi kanan dongyun.
" bukan begitu, kau tahu "
Mendekati telinga jongin dan berbisik
" dia terlalu agresif, aku takut "
" bodoh "
" hey aku pintar "
" jongin "
Sehun tiba-tiba datang. Membuat 2 sahabat masa kecil memberi jarak. Terlebih dongyun.
" sehun, ini dongyun. Dia sahabat kecilku "
Sehun tersenyum tipis dan berjabat tangan.
" waah, tuan oh. Aku harap kau tidak akan menyesal setelah ini "
" huh ?"
" jongin gadis yang sedikit urakan "
" HEY "
Nyuuutt
"aaarrgh aarrghh jong, sakit bodoh "
Lagi, dongyun mendapat cubitan dari jongin membuat sehun terkekeh. Ia mengambil alih youngsoo yang nampaknya sudah mengantuk.
" sayang, jangan sakiti temanmu. Aku bawa youngsoo dulu "
Keduanya mengabaikan sehun. Jongin masih mencubit kecil dongyun dan berhenti ketika yebin, teman sekolahnya dulu pergi
" hey, kekasihmu pergi "
" aku tidak punya pacar "
Jawab dongyun dengan mengusap pinggangnya.
" kau tahu, aku sudah menargetkan seseorang "
" eoh, siapa siapa ? cepat katakan ?"
" unnie/nunaa "
Minseok menjulurkan lidah, ia ikut bergosip dengan dongyun dan jongin.
" kenapa kau tiba-tiba datang "
" sudah diam, cepat katakan "
Dongyun menunjukkan wajah datarnya dan memutar tubuh. Mencari sosok gadis manis yang menjadi targetnya.
" arah jam 1 "
Kedua wanita tersebut langsung mencari sosok yang dikagumi dongyun.
" dress cokelat, rambut hitam panjang "
Jongin dan minseok sontak membulatkan mata. astaga bukankah itu
" KIM JIHO/KIM JiHO ?!"
" yaaap "
" kau gila "
" hey "
Itu adalah reaksi tidak terduga minseok pada dongyun
" gadis pendiam, cantik dan polos. Ooh my gooodd "
" nunaaa~~ "
Pekik dongyun tidak percaya.
X
X
X
X
Selesai pesta pernikahan yang begitu sederhana, mereka sekeluarga pergi ke penginapan terdekat. Tidak mungkin harus tidur di rumah jongin. ada penginapan sederhana yang direkomendasikan oleh dongyun. Tidak mewah tentunya, tapi bersih dan cukup baik untuk baby youngsoo. Sehun meletakkan youngsoo perlahan di ranjang. Mereka berdua menggantikan pakaian youngsoo terlebih dahulu. Setelah itu baru kedua ayah dan ibu baby berganti pakaian. Baru saja sehun membantu jongin melepas gaun, youngsoo sudah merengek. Ia lupa, youngsoo sedari tadi belum minum ASI.
" sehun cepat lepaskan, aku harus menyusuinya "
Sehun mempercepat kerja tangan dan menarik turun resleting gaun sang istri. Jongin yang merasa gaun tersebut longgar segera berlari ke tengah ranjang dan mengambil baby soo. Menggendongnya dan mengeluarkan payudara. Sehun hanya menatap keduanya, tanpa ada rasa nafsu sehun ikut duduk dihadapan jongin dengan melepas dasi dan membuka kancing kemeja
" mandilah dulu, setelah itu istirahat "
" nanti saja "
Sehun mencium pipi youngsoo dan melihat bagaimana putranya menghisap putting jongin dengan rakus.
" kau lapar ?"
" tidak, kenapa ?"
" tak apa, jika lapar aku bisa membeli makan diluar "
" tidak aku sudah kenyang "
CUP
"baiklah, aku akan mandi "
Sehun membuka kemeja dan pergi ke kamar mandi. 10 menit berlalu dan youngsoo sudah berhenti menghisap. Perlahan jongin melepas putingnya dan merebahkan bayinya. Ia membuka gaun dan mengambil bathrobe yang disediakan. Sehun muncul tak lama, jongin yang siap segera mendorong sehun untuk pergi dari pintu dan giliran dia yang membersihkan diri.
Esoknya, semua keluarga besar Oh dan Kim pindah ke Seoul. Bukan pindah, tapi lebih tepatnya pergi ke Seoul. Hyori masih setengah hati untuk pergi ke Seoul. Bukan karena dia anti, hey hyori juga pernah kesana. Mereka menggunakan subway seperti biasa. Selama di perjalanan, baby youngsoo hanya mau di gendong oleh nenek Kim. Bahkan ia menolak ASI yang di sodorkan jongin. Begitu sampai di Seoul, mereka semua pergi ke rumah baru Sehun. Rumah sederhana dengan taman belakang luas. Mereka akan menginap disana beberapa hari. Mengenalkan rumah baru untuk baby soo. Untuk luhan, rumah yang ia beli belum selesai dari tahap renovasi. Ada beberapa tambahan dan belum sempat pindah. Jadilah mereka tidur bersama di rumah sehun.
" ibu, kau ingin istirahat ?"
" mungkin. Ibu sedikit lelah "
" kemarikan youngsoo bu "
Hyori sudah ingin memindahkan tubuh youngsoo yang tertidur tapi yang ada malah si baby merengek tanda protes. Jongin menggigit bibir bawah merasa tidak enak dengan sang ibu.
" keluarlah, mungkin hari ini baby soo akan tidur bersama ibu saja "
" baiklah "
Jongin pun mengecup pipi sang putra dan kening hyori. Ia berjalan keluar tapi sebelumnya hyori memanggil sang putri
" jongin "
" ya "
" selamat untukmu sayang "
Jongin tidak bisa untuk tidak menangis. ia tersenyum kecil menahan tangis, ia hanya bisa mengangguk dan keluar dari kamar.
Minseok keluar dari kamar dengan pakaian santai. Ia berjalan kea rah dapur dan membuka lemari pendingin. Tenggorokannya haus dan ia perlu sesuatu untuk mendinginkannya. Sambil minum, minseok memutar bola matanya. Meneliti tyap rumah sehun. Luas dan nyaman. Ini kali pertama dia kemari dan tentu saja minseok belum paham betul sisi rumah.
" minseok "
" hmmb "
Ia menyudahi acara minum, dan menatap yifan
" kau sudah lapar ?"
" hmmb sedikit "
" kau mau pesan apa? Baba akan memesan makanan "
Yifan duduk si kursi counter dengan ponsel di tangan
" aku ingin salad sayur dingin, mungkin dengan ayam bakar madu "
" baiklah kita pesan itu saja "
" oh, tapi bagaimana dnegan yang lain ?"
" mereka setuju, ada tambahan ?"
'duduk didepan yifan '
" tidak, itu saja hehehe "
Yifan ikut tersenyum, keduanya menoleh begitu mendengar derap kaki mendekat
" baba, beri tambahan kaki ayam pedas "
" call "
Sehun datang dan langsung duduk disamping minseok dan mengambil botol minum sang kakak ipar
" ambil sendiri sana "
" eung "
Sehun menggeleng tidak mau membuat minseok memutar bola mata kesal.
" dimana jongin ?"
" berkeliling "
" ikuuttt "
Minseok melompat turun dan mulai berteriak mencari jongin.
Jongin mulai berkeliling dari area belakang. Ada pintu kaca kecil disana, ia menggeser kekiri dan melihat ada kolam renang dengan ukuran tidak terlalu besar dan juga ada beberapa tanaman tropis yang cukup rindang. Menambah pemandangan hijau untuk matanya. Jongin menoleh ke belakang, melihat nyonya lu berlari kecil emnyusulnya
" rumahmu bagus yaa "
Ucap minseok dengan menggandeng tangan jongin
" youngsoo pasti betah bermain disini "
" rumahmu juga pasti bagus unnie. Ku dengar lu oppa bahkan merenovasinya "
" luhan memang berlebihan. Aku sudah bilang, beli rumah sederhana saja tapi yang ada... aaaahhh sudahlah "
" kau sudah melihat rumah kalian ?"
" belum "
Jongin meroliing eyes, ia kira minseok sudah mengerti bagaimana rumah mereka
" hehehe, aku tahu pun dari ucapan luhan saja "
Mereka duduk di ayunan, dan melihat kearah kolam
" sebenarnya ini juga berlebihan. Terlalu luas, dan mewah "
" ternyata benar "
" kenapa ?"
" kau pasti berkata seperti itu "
" emmm, aku tidak bisa membayangkan berapa won yang sehun keluarkan "
" sudahlah jangan bersedih, lagipula ini untuk masa depan bukan "
" kau benar. ya sudah aku nikmati saja "
Minseok memeluk erat jongin dan kembali mengajak berjalan. Mereka menaiki tangga di samping rumah yang membawa mereka ke balkon utama. Di balkon tersebut tersambung 2 pintu kamar utama. Minseok bisa melihat di kaca jendela jika salah satu kamar tersebut adalah kamar sehun jongin dan 1 lagi kamar baby yang masih difungsikan sebagai kamar tamu. Ada meja kayu berukuran sedang, 2 kursi single dan ada bangku panjang disana. Beberapa tanaman rumput yang ditanam di sekitar balkon dna juga pohon yang sama di kolam sana. Akhirnya mereka turun dan kembali ke ruang utama.
" kalian darimana saja ?"
" berkeliling "
" cepat kemari, ibu akan panggilkan ibumu "
Keduanya berjalan ke ruang tamu dan melihat beberapa makanan yang tadi di pesan oleh yifan. Hyori turun tak lama kemudian dengan membawa ayunan youngsoo. Bayi tersebut masih anteng tidur dengan boneka anjing putih hadiah dari minseok menjadi teman tidurnya.
X
X
X
X
Kehidupan putra keluarga Oh tidak lagi monoton, ada hal menyenangkan yang selalu terjadi setiap harinya. 2 bulan pasca menikah, minseok mendapati dirinya mengandung. Luhan senang bukan main, ia menyuruh jongin untuk pindah ke rumah bersama nyonya kim. Untuk sementara rumah Luhan sangat ramai. Lagipula minseok juga sangat rewel, tidak mau jauh-jauh dari hyori dan baby soo. minseok setiap hari meminta tidur berempat tanpa luhan. dan itu membuat luhan maupun sehun menahan segala umpatan untuk si ibu hamil. Oh ya, kehidupan keluarga harmonis Daniel dan umji juga tidak jauh berbeda. Minggu kemarin umji melahirkan putri pertama mereka dan diberi nama baby jisoo. Daniel sendiri yang menyampaikan kabar bahagia mereka. Jongin mengerti mengapa daniel tidak datang di pesta pernikahan mereka, karena kandungan umji sudah membesar membuat ia tidak bisa bepergian jauh.
Youngsoo tumbuh menjadi baby yang sangat montok. Usia nya menginjak 7 bulan dan jongin ingin sekali menjahit bibir siapapun yang berkata jika youngsoo adalah carbon copy dari sehun. Sebenarnya, jongin ikut andil tidak siih dalam proses pembuatan youngsoo? Ooh astaga. Lihat saja, daniel datang ke rumah luhan dengan kuanlin dan jisoo. Dan daniel tidak berhenti memuji kemiripan youngsoo
" 100% oh sehun "
" oppaaa, aku juga ikut andil "
" astaga hahaha, adik kecilku merajuk eoh? Kau tidak malu dengan youngsoo?"
Jongin hanya melirik tidak minat pada youngsoo yang belajar merangkak dengan kuanlin dan sehun.
" untuk apa? "
" astaga kau benar tidak malu ?"
Jongin acuh ia mendekati jisoo yang menggigit teter dengan air liur menetes di sudut bibirnya.
" aku ingin menggendong jisoo "
" baiklah "
Umji memindahkan dengan pelan baby jisoo dan ia menyandarkan punggung dan kepala jisoo di dada. Jongin mengecup beberapa kali pucuk kepala jisoo membuat bayi itu mendongak melihat siapa gerangan yang menciumnya. Minseok yang duduk di dekat jongin juga ikut menciumi si baby.
" mmmhh mmhh "
Jisoo mulai merengek tidak nyaman, ia memutar kepalanya dan bertemu pandang dengan jongin.
" peek aa boo "
Jisoo tertawa menunjukkan deretan gusi merah mudanya.
" peek a boo "
Lagi, jisoo dibuat tertawa dengan lelucon bayi oleh minseok. daniel dan umji juga tersenyum melihat putri mereka tidak rewel seperti biasa.
" nnaa nnaaa "
Jongin melirik ke kanan, youngsoo menatapnya dengan pandangan tidak suka. Apa-apaan itu kening berkerut persis seperti sehun. jongin acuh dan bermain lagi dengan jisooo
" NNAAAAA "
Teriak youngsoo dengan keras. Aksi protesnya karena sang ibu lebih memilih bayi perempuan daripadanya
" apa? sana main dengan daddymu "
Ujar jongin cuek, bukan benar-benar cuek. Ia hanya menggoda youngsoo. Youngsoo yang tidak terima segera mencoba merangkak. Beberapa kali merangkak, ia menyerah dan akhirnya
" nnnaa hikc "
" oh my, soo yaa. Sini dengan daddy "
" NNNAAA "
Ia menepis tangan sehun dan duduk tegak merentangkan kedua tangannya pada jongin. youngsoo yang mulai menangis dan jongin yang tertawa melihat youngsoo.
" hahahaha baiklah baiklah, kemarilah anak mommy. Jisoo yaa, kembali dengan dada mu okay "
" NNNAAA "
" iiya iya "
Semua orang yang ada di ruang tengah tertawa melihat youngsoo yang memekik heboh lantaran jongin mengecup jisoo. Jongin pun berjalan ke arah youngsoo dan menggendongnya. Ia duduk di tempat semula, dengan youngsoo yang ada dipangkuannya.
" kau cemburu eoh? Astaga kenapa daddymu sekali "
" kenapa aku ?"
Jongin melirik tidak minat
" kau kan memang begitu "
Sehun menatap jongin datar, ia melihat baby jisoo yang menatap mereka dengan kedua mata bulatnya.
" kuanlin, apa kau sayang dengan jisoo ?"
" eoh? Tentu caja, jicoo cantik cepelti ibu "
" kenapa cadelmu tidak hilang siiih "
" iiih tupai nunaa belicik "
Minseok dibuat gondok dengan kuanlin yang bergelanyut manja di pelukan umji.
Keluarga Kang sudah pulang beberapa menit yang lalu, setelah seharian bermain, akhirnya kuanlin merengek pulang karena mengantuk. Daniel tidak bisa menolak, ia akhirnya berpamitan. Dan sekarang youngsoo tidur sore bersama sehun di kamar. Posisi mereka tidak beraturan. Jongin yang memang tidak terbiasa tidur siang atau sore, harus berpatroli melihat ke kamar. Pasalnya ia takut jika youngsoo terjatuh karena ranjang mereka yang tinggi dan juga posisi tidurnya yang acak.
" astaga, bahkan tidur mereka pun sama. Banyak tingkah "
CUP
CUP
Sebelum jongin keluar kamar, ia mengecup kening suami dan putranya.
X
X
X
X
" soo "
" eung ?"
" sini "
Youngsoo yang sudah bisa berjalan, berjalan kecil menuju nenek oh. Meninggalkan mainan mobil yang kemarin luhan belikan. Langkah nya sudah mantap, bahkan ia sudah bisa berlari kencang. Di usianya yang ke 15 bulan, cucu pertama keluarga Oh dan Kim menjadi kebanggaan tersendiri.
" tidak lapar ?"
" eung? Cidak "
" nenek buat pudding pisang, mau ?"
" ji ?"
" minji masih tidur baby "
" eung "
Youngsoo mengangguk membuat joonmyeon menggendong cucu pertamanya menuju dapur.
Nenek dan cucu tersebut duduk dengan meluruskan kedua kaki mereka. Youngsoo yang berjalan makan sendiri ditemani joonmyeon begitu senang akan makanan kesukaannya, ditambah dengan tontonan kartu dengan karakter sponge kuning. Di apartemen ini hanya ada joonmyeon, youngsoo dan baby minji. Sedang kedua orang tua mereka menghadiri acara perusahaan, yifan? Dia ada di jepang untuk mengurus salah 1 cabang dari SIEMENS. Joonmyeon tidak ikut, lagipula hanya 2 hari dan yifan bisa melakukannya sendiri. Jadilah nenek 2 cucu tersebut menemani youngsoo dan minji
" mommy ?"
" masih pergi, nanti bawa kue buat youngsoo dan minji "
" nana?"
" iya kue banana "
Youngsoo tertawa, deretan gigi yang belum tumbuh sempurna membuat joonmyeon semakin gemas. Youngsoo mirip sekali dengan sehun ketika kecil.
" hiks hiks huweeeee huweee "
" ooh, adik minji bangun. Tunggu sebentar ya "
" kuutt "
Youngsoo ikut berdiri kala joonmyeon bangkit, ia meletakkan sendok plastic warna biru miliknya dan berjalan cepat mengikuti sang nenek. Minji yang terbangun mengepalkan tangan tanda protes dan kembali menangis.
" aigooo, si cantik bangun "
" huweeee hiks hiks "
" ji ji ji cu cu cu "
Youngsoo yang tidak bisa naik ke ranjang tinggi, hanya bisa berdiri di samping paha joonmyeon dan menepuk paha gemuk sang adik. Minji yang mendengar suara youngsoo segera diam dan berkedip imut. Mata turunan minseok begitu cantik, ia diam dan menggenggam tangan youngsoo yang terjulur.
Ceklek
" ibu disini, aku mencari di dapur ternyata disini "
Joonmyeon tersenyum melihat minseok datang bersama jongin
" mommy "
Youngsoo yang senang melihat sang ibu segera melepas genggaman minji dan berlari menabrak paha jongin.
" hey boy, kau tidak nakal kan ?"
" cidak "
" pintar, popo "
CUP CUP
Minji sudah pindah ke gendongan minseok, membuat joonmyeon menyuruh kedua menantu mereka keluar dari kamar.
" dada "
" hey boy, daddy ganti baju dulu okay "
Sehun segera berucap melihat gesture youngsoo yang memintanya di gendong.
Semuanya sudah berkumpul, minji duduk di ayunan milik youngsoo dulu. Baby boy ini sudah tidak mau tidur di situ, untuk adik katanya. Baiklah, adik disini adalah minji. Bukan adik yang lain. Luhan bermain bersama si cantik membuat gelak tawa minji yang terdengar keras sampai dapur.
" astaga, lu jangan berlebihan okay "
Pinta minseok dengan nada khawatir
" okey mimi "
Ucap luhan sambil mencium perut tambun minji dan lagi membuat putri cantik mereka tertawa lepas.
" hun, kapan ke daegu ?"
" kau ingin kapan ?"
" lusa ? 3 hari saja disana, kau keberatan ?"
" terserah, aku tidak terlalu banyak pekerjaan "
Ucapnya tanpa menoleh sedikitpun pada sang istri, ia terlalu asyik menggambar bersama youngsoo.
" soo ya "
" eung ?"
" ke rumah nenek "
" nene ? "
" iya mau ?"
" au "
" mommy popo "
Youngsoo sudah memajukan bibirnya kearah pipi kanan jongin tapi yang ada
CUP
" YAAA "
Sehun yang jahil, malah menghalangi kecupan youngsoo pada jongin, dan yang ada malah sang putra mengecup pipi kanannya
" dada kaaal, kaaalll "
" iya dada mu nakal soo yaa "
" hahahaha awh awh astaga beaaarrr "
Sehun diserang dengan cubitan dari jongin dan pukulan tanpa tenaga dari youngsoo. Luhan yang duduk tidak jauh dari mereka hanya menggeleng. Menatap minji yang berkedip dengan mata almondnya
" jangan melihat mereka oke "
Joonmyeon tersenyum, melihat kedua putra yang dulunya ia besar dengan sepenuh hati, sekarang memiliki keluarga sendiri. Melihat betapa sayangnya luhan pada minji, dan melihat sehun yang sangat perhatian pada youngsoo. Dulu mungkin ini yang ibunya rasakan, melihatnya dnegan yifan membangun keluarga. Ia tersenyum kecil dan memotret cucu, menantu dan putra mereka. Mengirimkan foto manis tersebut pada sang suami
' yi, cepatlah pulang '
X
X
X
X
Sehun memandang jongin yang tertidur dengan nyenyak. Ada youngsoo di antara mereka. Putra tampan mereka tidur menghadap sehun dengan kedua tangan terkepal. Dengan memakai baju tanpa lengan dan celana pendek, ingat youngsoo suka dengan dingin. Jadi setiap malam, sehun harus mengalah untuk tidak menyalakan pendingin ruangan.
CUP CUP
Mengecup pipi youngsoo dan kening jongin. sehun menelentangkan diri dan menatap langit – langit kamar apartemennya. Meski jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, ia masih terjaga.
" eungh da da da da "
Sehun menoleh, youngsoo mengigau dan mengganti posisi tidur menjadi berhadapan dengan sang ibu.
Ia hanya tidak menyangka, wanita yang ada di sampingnya telah menjadi miliknya. Kim menjadi oh Jongin. sehun tersenyum, ia merasa roda kehidupan nya tertarik mundur dan ia mengingat beberapa kejadian dimulai ia berkenalan dengan jongin, memainkan peran White Oh, membentak jongin, mengetahui siapa itu olive hingga kejadian ia menyatakan cinta ditengah guyuran hujan. Seperti kaset rusak, kejadian beberapa tahun yang lalu berputar. Sehun tersenyum mengingat hal tersebut.
" kau belum tidur ?"
'menoleh menatap jongin '
" apa aku membangunkanmu ?"
" tidak, hooaaaahhmm. Kau mau ditemani terjaga ?"
Sehun mengubah posisinya menjadi menghadap jongin. mengecup kepala bulat youngsoo terlebih dahulu
" tidak, tidurlah "
" tak apa, aku bisa menemanimu. Bagaimana ?"
" kau serius ?"
'mengangguk'
" baiklah, temani aku di balkon "
Sehun turun lebih dulu, membuat suara sepelan mungkin agar youngsoo tidak terbangun. Mereka berdua sudah ada di balkon, jongin memeluk tubuhnya sendiri. Ia tidak tahan dingin. Dan tiba-tiba tubuhnya merasa hangat karena pelukan sehun dan nafas hangat suami tampannya menerpa kulit lehernya. Untuk beberapa saat, mereka saling berpelukan
" ada apa? "
" tidak ada "
" aneh sekali ?"
Sehun memutar tubuh jongin menjadi menghadap dirinya
CHU
" aku hanya memikirkan bagaimana kita beberapa tahun lalu ?"
" eoh? Untuk apa ?"
" tidak ada, aku hanya teringat saja "
Jongin tersenyum, dengan jahil ia meletakkan kedua lengan kurusnya di pundak sehun. Posisi mereka sangat dekat, mungkin sebentar lagi mereka akan berbagi ciuman.
" dulu, aku jelek sekali ya "
" kau ti…. "
" jujur "
Sehun menahan tawa setengah mati, jongin mengerutkan kening dan itu lucu sekali
" baiklah aku jujur, kau itu jelek dengan kacamata bulat dan rambut kuncir 2 mu. Terlihat kuno dan aku tidak suka "
Jongin mempoutkan bibir, ia ingin melepaskan pelukannya tapi sehun menahan tubuh jongin agar tetap di tempat
" kau hanya tidak bisa melihat kecantikanmu sendiri. Membuatmu tidak memperdulikan penampilan. Aku benar bukan ?"
" aku tidak bisa berdandan asal kau tahu "
" aku tahu "
" aku tidak cantik dan seksi "
" aku juga tahu "
" kalau tahu mengapa mengejarku eoh "
Sehun memeluk tubuh jongin erat, mencuri 1 ciuman di bibir tebal sang istri
" itu karena aku mencintaimu olive. Aku mencintai kim jongin dan olive kim "
" bohong "
Ujar jongin dengan nada merajuk
" astaga sayang, untuk apa aku berbohong. Kalau aku tidak mencintaimu, aku tidak akan menikahimu dan berbuat senekat ini padamu "
" aish "
Sehun tertawa kecil sebelum menyambar bibir sang istri. Berawal dari kecupan, menjadi lumatan. Sehun memeluk erat sang istri membuat jongin berjinjit dan menaiki kedua kaki sehun. Tinggi mereka memang tidak jauh, tapi sehun masih harus menunduk untuk bisa menikmati bibir jongin.
" baiklah sayang, aku tahu kau menikmatinya. Tapi tidak sekarang, ada youngsoo disini "
" huh ?"
Nyuuuutttt
" aawwhhh "
" dasar mesuuumm iiihhhh "
X
X
X
X
END
udah udah, udahaaan ceritanya wkwkwk…. Udah pada mabok kan yaa.. hihihi…. Baiklah ini adalah ff kedua yang udah tamat…. Untuk semuanya yang udah berpatisipasi, nunaa ucapkan terima kasih sebanyak banyaknya. Maaf jika membuat kalian bete karena typo bertebaran, cerita pasaran dan cerita acak adul. Maaf juga tidak kalau nunaa tidak balas review kalian, terlalu jutek atau apapun itu. Nunaa haturkan maaf sebesar-besarnya. Sekali lagi terima kasih…
kalau begitu, Sampai jumpa di cerita berchapter lainnya. Annyeong pay pay…..
