Disclamer : Masashi Kishimoto.

Rated : M

Pairing : Naruto U.

Genre : Romance & Terserah kalian

Warning :Typo(s), Gaje, Lime/lemon,Harem Naruto dan tidak diperuntukkan untuk anak kecil.

Selamat membaca...

Naruto POV

Kini aku berada bersama Shion dibelakang sekolah, suasana gelap dengan lampu sekolah yang remang-remang , dan dibawah pohon yang rindang aku bersama dirinya. Aku tidak begitu tahu apa maksudnya membawa diriku kemari, katanya tadi dia ingin merasakan Belalaiku.

"Na-narutohh"

Aku mendengar ucapannya dengan nafas berat, mungkin inilah sifat asli Shion yang tidak aku ketahui.

"I-iya ada apa Shion ?" aku mulai memeluknya dari belakang. Tanganku melingkar diperut ratanya, mungkin ini yang bisa dibilang romantis bagi sebagian orang.

"Aku mencintaimu" ucapnya lalu menengok kebelakang dan mengecup lembut bibirku, aku tidak pernah merasakan yang seperti ini. Aku pun membalasnya walaupun aku agak kaku dengan hal semacam ini.

"Kau terlalu kaku" dia terkekeh pelan dengan ucapannya.

"Ma-maafkan aku, aku tidak begitu tahu soal beginian" ucapku sambil berbisik lembut ditelinganya taklupa aku juga menjilat serta mengigit kecil benda bertulang rawan itu.

"Naruuu─engh~" dia mendesah pelan, dan ia pun langsung memutar dirinya menghadap padaku walaupun aku lebih tinggi darinya, dengan agak gemetaran aku mengangkat poni pirangnya keatas lalu mengecup lembut tepat pada dahinya.

"Kau ternyata pandai membuat wanita nyaman padamu" ucapnya lalu dia pun berjinjit untuk mencium kembali bibirku, tentu saja aku langsung menundukkan kepalaku dan bibir kami kembali bertemu.

Kurasakan sensasi yang sangat berbeda dikepalaku, entah apa namanya dan itu membuatku menjadi bukan Naruto yang biasanya.

.

.

Konoha Extraodinary School

.

.

Shion kini dengan beraninya memainkan permainan lidah yang panas, kami bertukar saliva satu sama lain, tidak segan segan diriku memegangi kepalanya menggunakan kedua tanganku untuk memperdalam ciuman kami.

"Hmppp.."

Kudengar dia meronta mungkin karna sudah kehabisan nafas tetapi diriku tidak memperdulikannya, salahkan saja dirinya yang membangunkan singa yang tengah tertidur.

"Hmmpp..."

Dia meronta sekali lagi dengan terpaksa aku melepaskan ciuman ini.

"Kau sangat enak Shion" ucapku, lalu mencium dirinya sekali lagi tapi kali ini agak lembut.

"Mou~ Narutoo, aku tidak tahu kalau kau begitu agresif soal seperti ini"

"Maafkan aku Shion"

"Jadi kau mau melangkah ke acara selanjutnya ?"

Aku berfikir sejenak tentang perkataannya. Aku tidak begitu paham apa yang ada dalam pikirannya. Tiba-tiba aku merasakan sebuah sentuhan dibawah sana.

"A-apa yang kau lakukan Shion ?"

"Diam dan lihat saja"

Ia pun menunduk, serta tak lupa menurunkan resleting celanaku terlebih dahulu.

"Ternyata kau tidak memakai celana dalam yah" ucapnya sambil mengeluarkan Burungku dari sarangnya. Sesekali ia menaik-turunkannya terlebih dahulu, aku tidak begitu tahu apa yang sedang ia perbuat tapi dengan kegiatannya itu membuatku merasa sangat nyaman.

Ahasshhh~

Ughh..

Yahh. Seperti itu..

Desahku tidak karuan karna perbuatan mahir yang dilakukan Shion "Kau ternyata sangat mahir soal beginian yah Shion" ucapku sesekali aku mendesah keenakan lagi.

.

.

.

"Ini baru pertama kalinya bagiku, aku melihat teman-teman kita saat praktek tadi, aku ingin sekali melakukannya juga padamu!" ucapnya sesekali menjilati tepat pada lubang keluarnya air seni itu membuat badanku serta telapak kakiku panas.

Ughhh..

"Kau kenapa Naruto ? apa aku salah ?"

"Ti-tidak, hanya saja aku tidak pernah merasakan hal yang seperti ini. Tolong lanjutkan Shion" titahku.

Tanpa disuruh 2 kali dia mulai melakukannya kembali, dan kali ini lebih enak. Bahkan seluruh Burungku masuk kedalam mulutnya.

Uhhh,, sangat luar biasa Kami-sama! Aku tidak akan melupakan pengalaman pertamaku ini.

Eegghh~

Eggh~

Kurasakan sesuatu yang sangat ganjil, apa burungku menyentuh kerongkongannya ?

Puahh~

Ohokk~.. ohokk..

Dan ia terbatuk dan matanya berkaca-kaca "Kalau kau belum mahir, janganlah dipaksakan"

"Ti-tidak, aku hanya kelilipan saja, aku akan melanjutkannya"

Aku tahu kalau ia berdusta tapi tidak apa lah, kan dia sendiri yang mau.

Sudah 10 menit dia seperti itu, aku masih merasa nyaman dengan belaian mulut lembut Shion.

.

.

.

"Sekarang giliranmu" ia pun bangkit dan menurunkan celana dalamnya serta mengangkat roknya keatas.

"Aku harus apa ?"

"Aku juga tidak begitu tahu, tapi silahkan kau berbuat apa saja pada rambutan itu"

Aku pun menunduk, kuhirup semua aroma yang ada pada rambutan itu, baunya sedikit menyengat. Sesekali aku meniup pelan rambutan itu dan membuat seluruh tubuhnya menegang.

"A-apa yang kau lakukan Naruto ?"

"Aku hanya meniupnya"

"..."

Dia tediam, aku pun memlulainya lagi. Ujung lidahku menjilat dibagian pinggir rambutannya, kurasakan rasa yang belum pernah aku temukan sebelumnya, manis dan asin menjadi satu yaitu lendir yang entah apa namanya.

Diriku tidak kuat menahan siksaan batin yang seperti ini, kuberanikan diriku untuk mengelus pelan rambutan itu. perlahan-lahan dirinya mulai tidak kuat menopang tubuhnya sendiri dan pada akhirnya ia terduduk, sesekali ia juga mendesah dan membuatku itu semakin bergairah.

"Teruskan Narutoohh─uhmm~" ucapnya sambil menarik kasar rambutku. Tentu saja itu membuatku kesakitan tapi aku tidak memperdulikan itu yang terpernting aku ingin ini segera berakhir.

Lagihhh~

Aku ingin yang lebhhiiihhh~

Cepathhh masukaannn

Aku tidak begitu tahu apa maksudnya. "Apa maksudmu ?"

Dia pun bangun langsung mendorong tubuhku kebelakang dan punggungku terjatuh menyentuh tanah.

"Kau hanya perlu diam dan mendesah saja" perlahan dia mulai menaikiku, mengangkat roknya dan memposisikan bawahannya pada bawahanku juga, walaupun agak gelap tapi aku dapat melihat semua yang terjadi.

"Aku mulai─ahkkk i-ini terlalu besar"

Tak tega diriku melihatnya kesakitan seperti itu, aku bangkit langsung memeluk tubuhnya dan terjatuh ketanah kembali bersamaku.

"Apa yang─hmmppp.."

Shion kau hanya perlu diam saja, kutelusuri setiap inci apa yang ada dalam mulutnya mengabsen giginya satu persatu.

Aku melebarkan mataku karna pinggulku bergerak dengan sendirinya keatas mendorong keras pertahanan pertama Shion.

Hmmpp

Akkkhh~

Dan tembus sudah pertahanan Shion, kurasakan ada sesuatu yang mengalir membanjiri burungku.

"I-ittaii~" rintihnya

"Sudah jebol. Sekarang giliranmu"

Dia mengangguk dan mulai menaik turunkan pinggulnya.

Ahnnn~

i-ini terlalu beshaarrrr~

Kurasakan Batangku berkedut-kedut seperti dipijat sesuatu, kurasakan sebuah kehangatan yang tiada duanya, apa ini yang dikatakan surga dunia ?. Yang aku lakukan saat ini seperti sebuah mimpi dimalam hari.

"Ikehhh..kimochiii~. Kyaaa~ akuhhh keluarrrr"

Ada sesuatu cairan pelumas yang membanjiri batangku dan itu membuatnya menjadi licin.

"Lagii~ aku mau lagi"

Dan Shion mulai pandai memainkan pinggulnya, seakan menari-nari diatas perutku.

"A-akuuhhh cinta Punyamu Naru─hangggkk~"

Lagi dan lagi cairan cintanya membanjiri batangku.

"Hahh~ aku tidak kuat lagi. Biarkan aku istirahat sebentar yah" dia mulai mengatur nafasnya kembali.

Namun kurasakan badanku tidak mau tahu apa yang dikatakan oleh Shion sehingga aku mengangkat tubuhnya, lalu kubawa kedua tanannya untuk melingkarkannya dileherku dan kedua kakinya kubawa kepundakku.

"Apa yang─Ahnn~, Tu-tunggu Naruuu─ksss"

Aku tak memperdulikan pekataannya, yang penting ini harus segera selesai. Kugoyangkan pinggulku dengan cepat, memantulkan bawahanku dengan bawhannya dan menghasilkan sebuah nada yang sangat merdu.

Plakk~

Plakk~

Tanpa aku sadari tanganku mulai memainkan Oppai kirinya dari luar bajunya, dan itu lumayan besar menurutku. Tak lupa dia juga menciumku, lidah kami berpaut satu sama lain saling bertukar saliva kurasakan bibirnya yang lembut dan manis.

.

.

.

"Aku mau ganti gaya!" ucapnya lalu turun dari gendonganku

"Gaya bagaimana ?" tanyaku.

"Doggy style"

Doggy style ? apaan itu ?

"Baiklah ayo kita mulai!"

Lalu dia menghadapkah dirinya kepohon besar itu dan kedua tangannya menjulur kedepan untuk memegang batang pohon. Hm, jadi ini yang namanya doggy style ? aku akan mengingatnya mulai sekarang.

"Ayo cepat─ahnn~. Apa yang kau─enghhh" ucapnya mendesah.

"..."

Yang aku lakukan saat ini tengah menjilati rambutannya, walaupun ini agak kotor tapi siapa yang perduli dengan ini. Kujilati seluruh liangnya yang basah dan membuatnya mendesah beberapa kali. Kurasakan lidahku dipenuhi denga cairan lengket. Taklupa diriku mengigit kecil klitorisnya, lembek dan bau amis memenuhi indra penciumanku.

"Su-sudah cukup! Aku tidak tahan denga permainan lidahmu. Itu membuatku menggila!"

Terserah apa katamu, yang penting aku ingin bermain dulu dengan ini. Hampir 5 menit aku bermain-main dengan rambutannya dan itu membuat tubuhnya merinding dan menegang.

Ikehhh~

Cratsss~

Dan seluruh wajahku dipenuhi dengan cairan cintanya! Ini benar-benar amis Kami-sama. Aku sudah mulai bosan sekarang aku ingin ini segera berakhir.

Kembali kuarahkan burungku menuju rambutannya. Ougghh~ aku merasakannya lagi, ini benar-benar nikmat. Kugoyangkan kembali pinggulku dengan tempo cepat.

Plakk~

Plak~

Plakk~

Suara merdu lagi yang berasal dari bagian bawah kami. Dan miliknya semakin berkedut, meremas seluruh burungku dan pinggulku mungkin saja bisa encok saat ini juga.

"Ahnn~ se-sentuh Oppaiku juga" Shion dengan paksa membuka seluruh bajunya, membuat semua kacing bajunya rusak.

.

.

.

Kuremas kedua Oppainya dan itu membuatnya semakin menggila, tak puas dengan goyangan pinggulku dia juga mulai menggoyngkan pinggulnya. Dan itu membuatku merinding kenikmatan.

Shion berbalik kebelakang "Na-naru─anhhh~ ciumm aku─akggnn"

Kepalaku kemudian terjulur kedepan meraih bibir manisnya.

Hmmpp~

Lidah kami bersatu kembali, kami berdua menutup mata merasakan kenikmatan ini bersama. Aku mengangkat kaki kirinya kemudian mengangkatnya keatas.

"Na-naruuu─ahsss~ i-ini sangat memalukan"

"Tenang saja! tidak ada siapa-siapa disini"

Kembali kugoyangkan pinggulku kearah depan dan kebelakakang, kuliat adikku keluar masuk kedalam gua itu dipenuhi dengan cairan pelumas milik Shion

Plakkk~

Plakk~

Plakk~

Sudah 10 menit kami melakukan dengan gerakkan itu, ada sesuatu yang ingin muncrat dari mulut burungku.

"Sh-shioonnn~ akuuu ke-kelua─akhhh~"

Kusoo! Dia memenahan keluarnya kenikmatanku dari depan.

"Tidak boleh. Kau belum boleh keluar dulu Naruto!" ucapnya lalu melepaskan pegagannya dan dirinya kembali duduk didepan burungku.

"Kau belum pernah merasakan ini kan"

Shion mulai mengeluarkan Oppai dari dalam Branya. Dan itu lebih putih dari kulit luarnya.

"Apa yang─uhmmm~"

Dia mulai memijat burungku menggunakan kedua Oppainya, dan ini lebih nikmat daripada yang memasukkan bola kedalam gawang. Lembut, hangat dan kenyal aku rasakan pada burungku. Dia juga mulain mengulum belelai itu. rasa yang tidak bisa terbayangkan olehku.

"Kau sangat luar biasa Shion, aku sampai getaran dibuatnya"

Shionpun menghadap keatas.

Cup~

Dia mencium bibirku dengan ganas sampai-sampai bengkak dibuatnya "Apa aku bilang yang ini lebih enak dan aman. Aku belum ingin Hamil loh, aku juga ingin sekolah!"

"Shion─ahhsssst~ aku mulai meraskan hal yang aneh"

"Keluarkan saja tidak apa-apa kok!"

"Ahhhh~─"

"KALIAN BERDUA, APA YANG KALIAN LAKUKAN ?"

.

.

.

Bagaikan waktu didunia ini berhenti dengan seketika, detak jantung yang bertambah kencang, dan ada dua hal yang aku paling jengkel saat ini.

Pertama, Shion sudah keluar lebih dari lima kali sedangkan aku biar satu kali pun tidak pernah dan ,itu membuatku tersiksa fisik dan batin dan ingin mati saja.

Kedua, saat dipenghujung bermain kami tertangkap basah oleh seseorang dan mungkin aku akan dikeluarkan dari sekolah serta tinggal entah dimana.

.

Dan yang paling parahnya lagi aku TERCYDUK.

Oleh Kakek SUGIONO.

.

.

TBC

.

.

A/n :

Pelajaran yang dapat kita dapat dari Chapter ini adalah berbuat Naena itu dilarang sebelum nikah apalagi dibawah umur, kalau mau Naena harus tahu tempat, waktu, dan yang terpenting jangan dialam terbuka apa lagi dibelakang sekolah, itu adalah pengalaman yang paling menantang diHidup kalian. Dan yang paling penting jangan sampai TERCYDUK! :v

.

Maaf yee~ kalau lemonnya kurang Asem. Soalnya ane pemula nulis ginian.

Minna-san, ane minta maaf soal fanfic ini yang telat update. Dikarenakan ane baru saja dikutuk oleh kami-sama dengan sakit keras yang tidak ada obatnya tapi syukurlah dengan menyembah Tuhan yang lain ane bisa sembuh T.T ane becanda doang kok. jangan pernah bosan yah dengan fanfic gaje ini.

#Salam jiwa LAKI.

Okee sekian dari ane.