FIND OUR WAY BACK
Title : Find Our Way Back
Rating : General
Category : M/M
Character : Hwang Minhyun, Kim Jaehwan, Yoon Jisung, Wanna One member
Couple : Minhyun/Jaehwan (Minhwan)
Tag : disbandment au, Minhwan, Minhyun, Jaehwan, Wanna One
Author Note : Ide ini aku peroleh dari tweet akun twitter shoulderniel kemudian aku berpikir untuk membuat fanfic dari ide tersebut. Maaf bukan bermaksud mencuri idenya.
Maaf, aku sudah lama tidak membuat fanfic. Aku Cuma mau ngeramein fanfic Minhwan couple. Happy reading readers... ^^
"Hyung, aku kesepian... Aku merindukan kalian.." rengek Jaehwan dalam mambuknya. Dia sedang menelpon Jisung, mantan leader Wanna One.
"Jaehwan-ah, kau dimana? Kau mabuk? Kim Jaehwan!"
Beep beep beep
Chapter 1 : The Disbandment
Desember tahun 2018
Di sebuah ruang rapat gedung perusahaan Y, 11 pemuda dan 9 CEO sedang mengadakan rapat. Ini adalah rapat terakhir dari kedua puluh orang tersebut. Rapat yang akan memisahkan ke 11 pemuda yang selama ini terikat kontrak. Melepaskan mereka dari nama belakang yang selama 18 bulan ini mereka gunakan, Wanna One.
"Akhirnya, 18 bulan sudah berlalu sejak terbentuknya Wanna One. Itu berarti berakhir pula kontrak kerja kita. Mulai hari ini, kalian akan kembali ke perusahaan kalian masing-masing. Saya ucapkan terima kasih banyak atas kerja keras kalian selama 18 bulan ini," kata seorang yang dihadapannya terdapat nametag CEO agensi Y. Ucapan dari CEO perusaaan Y tersebut mengakhiri secara resmi kontrak kerja member Wanna One dengan perusahaan tersebut sekaligus membubarkan idol group Wanna One.
Para CEO yang lain terlihat bahagia. Mereka saling berjabatan tangan satu sama lain dengan senyum di wajah mereka. Mereka saling mengucapkan rasa terima kasih atas kerja keras masing-masing. Mereka juga saling mengucapkan selamat atas kesuksesan Wanna One selama ini.
Berbeda dengan para CEO tersebut, mantan member Wanna One yang baru saja dibubarkan tersebut terlihat sedikit canggung. Ada sesuatu yang mengganjal di hati mereka. Namun, perpisahan ini akan tetap terjadi. Meskipun dengan berat hati dan senyum yang sedikit dipaksakan, mereka saling mengucapkan salam perpisahan.
"Kembalilah ke dorm kalian, dan bereskan barang-barang kalian. Kalian harus segera kembali ke perusahaan masing-masing," ucap CEO dari perusahaan Y memberikan instruksi terakhir pada para mantan member Wanna One tersebut.
"Baik, Pak," jawab kesebelas pemuda tersebut.
Di dorm Wanna One
Sebelas pemuda sedang mengemasi barang-barang mereka dalam diam. Mereka tidak tahu apa yang harus mereka katakan. Kata perpisahan? Apa kata perpisahan pantas mereka ucapkan? Atau apa? Tidak ada satu pun dari kesebelas pemuda itu mau memecah keheningan.
Selesai mengemasi semua barang-barang mereka dan memastikan tidak ada yang tertinggal, kesebelas pemuda itu berkumpul di ruang tengah, tempat mereka biasa berkumpul. "Jadi ini semua benar-benar berakhir?" ucap Jaehwan, seseorang yang selama ini disebut sebagai vokal utama Wanna One.
"Sebelumnya, aku berpikir 18 bulan itu cukup lama. Namun, tidak terasa jika waktu sangat cepat berlalu," kali ini Sungwoon akhirnya ikut memecah keheningan.
"Hyung, ini bukan akhir dari pertemanan kita kan? Apa kita masih bisa berkumpul lagi walau hanya untuk melepas rindu atau bermain saat liburan?" kali ini maknae Daehwi mulai melontarkan tanya dengan mata berkaca-kaca.
"Tentu saja, Daehwi-ah. Bukankah selama ini kita sepakat jika hubungan kita bukan hanya sekedar rekan kerja. Kita sudah banyak melalui hal sulit maupun mudah bersama-sama. Meskipun sekarang kita bukan lagi member Wanna One, bukan berarti hubungan kita juga putus begitu saja," Jisung memberikan penjelasan yang bijak untuk adik-adiknya.
Ucapan Jisung ada benarnya. Jika ditambah dengan waktu empat bulan mereka mengikuti program Produce 101, mereka sudah bersama selama 22 bulan. Namun, bukan waktu 22 bulan itu yang membuat mereka menjadi sedekat sekarang.
Waktu yang mereka habiskan demi untuk bisa debut saat masih di Produce 101. Susah senang yang mereka hadapi untuk bisa mempersiapkan debut mereka sebagai Wanna One. Masa sulit dan mudah yang mereka hadapi selama promosi Wanna One. Semua hal itu yang membuat hubungan mereka bukan hanya sebagai rekan kerja.
"Berjanjilah hyung, kita masih akan selalu memberi kabar satu sama lain dan saling mendukung satu sama lain," ucap Daehwi pada hyung-hyung nya.
"Tentu saja. Kita masih bisa bertemu di acara musik sebagai seorang penyanyi. Bukankah itu yang selama ini kita impikan?" kini Minhyun yang mulai berbicara.
Mereka pun mengucapkan slogan mereka untuk yang terakhir kalinya. Mereka saling berpelukan dan mengucapkan salam perpisahan serta kata-kata dukungan untuk debut mereka di kemudian hari. Lalu, satu persatu dari mereka keluar dari dorm untuk kembali ke dorm mereka di perusahaan masing-masing. Kini hanya tersisa Minhyun, Jaehwan, Daniel, Jisung, sungwoon dan Seongwoo.
"Bertemu di acara musik. Kau terlalu berlebihan hyung," Seongwoo yang sejak tadi diam kini mengeluarkan suaranya.
"Apa maksudmu, Seongwoo-ya?" tanya Jisung.
"Setelah ini, kita bahkan belum yakin hyung kapan akan debut lagi. Hanya Minhyun dan Sungwoon hyung yang sudah jelas akan kembali ke group mereka masing-masing,"
Semua terdiam. Seongwoo benar. Dari kesebelas member Wanna One hanya Minhyun dan Sungwoon yang sudah jelas memiliki group. Sedangkan yang lainnya, belum jelas akan debut sebagai group idol, solo, atau justru ke akting. Meskipun mereka memiliki popularitas, namun nasib debut tetap ada di tangan perusahaan. Contohnya saja, mantan member IOI, center dari IOI, Jeon Somi juga belum debut lagi hingga sekarang.
"Aku tidak mungkin mengatakan hal itu di depan para maknae. Mereka akan semakin sedih. Kita percaya saja pada perusahaan masing-masing. Asalkan kita tetap bekerja keras seperti sebelumnya, kita pasti bisa debut lagi," Jisung sebagai yang paling tua diantara mereka memberikan kata-kata untuk menenangkan mereka.
Lalu, satu persatu dari mereka juga meninggalkan dorm itu. Hanya Minhyun dan Jaehwan yang ada di dorm itu. Minhyun yang masih menunggu Member Nuest menjemputnya hanya menatap Jaehwan yang menunduk sejak tadi.
"Kau hanya akan menunduk dan tidak akan mengatakan apapun padaku?" tanya Minhyun. Jaehwan hanya diam. Namun, beberapa saat kemudian tubuhnya terlihat bergetar menandakan orang tersebut sedang menangis. "Jangan menangis. Kita tidak terpisah jauh bukan? Kita masih bisa bertemu kapanpun kau mau. Aku janji. Kau juga bisa menghubungiku kapanpun kau mau," kata sambul membelai rambut Jaehwan.
"Hyung. Jangan memberiku janji yang belum tentu kau bisa untuk menepatinya," kata Jaehwan yang akhirnya memberanikan diri menatap Minhyun.
"Jaehwan-ah,.."
"Hyung. Aku tidak tahu kapan kita bisa bertemu lagi. Tapi akan sulit bagi kita untuk bisa bersama lagi, bukan? Saat kau kembali ke Nuest dan aku dengan karir solo ku, apa kau berpikir kita bisa bertemu?" kata Jaehwan. "Hyung, berjanjilah satu hal padaku. Kau tidak akan melupakanku, itu saja,"
Minhyun membawa Jaehwan dalam pelukannya. "Aku akan selalu mengingatmu," bisik Minhyun lembut tepat di telinga pemuda yang lebih muda darinya itu.
First chapter done
