Chapter 5 : Kebangkitan Sang Dewa Penguasa Segala Aspek Kehidupan dan Kelompok Genin
Sudah lima tahun lamanya, setelah memori naruto kembali. Ia kini menjalani peran ganda, sebagai Uzumaki Naruto anak yang diabaikan dan juga sebagai Naruto Pallas, Dewa Segala Aspek Kehidupan.
Kekuatan dewanya telah kembali seutuhnya kepadanya.
Hal pertama yang ia lakukan adalah mengembalikan kerajaannya. Ia bangkitkan kembali rakyatnya yang telah mati pada perang yang menyebabkan katalis ribuan tahun yang lalu.
Lambat laun kerajaannya yang telah lama hilang kembali berjaya. Ia ciptakan penghalang tingkat tinggi yang tak bisa dilewati siapapun kecuali dirinya, dan orang-orang yang dikehendakinya.
Kerajaannya tak terletak di bumi, ataupun langit, namun berada di dimensi khusus ciptaannya. Namun, menjadi pusat alam semesta mengingat siapa rajanya.
Ia tak ingin kejadian masa lampau kembali terjadi pada kerajaan dan rakyatnya. Oleh karena itu, ia berusaha sekuat tenaga untuk menjaganya.
Tak sulit baginya, karena tak ada dewa yang lebih kuat dari dirinya, kecuali Chaos tentunya.
Namun karena mereka sama-sama dewa kekosongan, tiada yang dapat mengetahui siapa yang akan menjadi pemenang seandainya mereka berdua bertarung.
Mengingat Chaos, seringkali ia terpikirkan perkataan Chaos mengenai sisi gelap dewa kehampaan tersebut.
'Pak tu itu mengatakan bahwa musuhku adalah sisi gelapnya, namun sudah ribuan tahun lamanya sejak saat itu, belum ada tanda-tanda kemunculannya' batinnya
Naruto menggelengkan kepalannya kemudian tersenyum kecut.
'Kenapa aku malah mengharapkan itu muncul?'
Namun, apalah daya. Para dewa pun juga punya nafsu. Terlebih lagi Naruto Pallas adalah dewa penguasa semua aspek kehidupan, dan perang merupakan salah satu aspek kehidupan.
Wajar saja, kalau ia sangat menginginkan adanya pertempuran, apalagi mengingat kekuatan mereka sebanding, tak dapat ditentukan pemenangnya.
Naruto tengah duduk di singgasananya yang terbuat dari emas murni, bantalannya adalah kualitas terbaik di dunia.
Pakaiannya terbuat dari kain sutra terbaik yang dibuat oleh ulat sutra berwarna emas yang konon hanya mengeluarkan benang selama seratus tahun sekali.
Mahkota emasnya berkilauan terkena cahaya. Di tangannya terdapat tongkat dengan ujung berbentuk timbangan yang menandakan bahwa ia adalah Dewa Keadilan.
Wujudnya adalah sosok remaja tampan, beramput pirang, dengan mata abu-abu hujan yang dingin.
Mengingat ia adalah dewa, tak sulit baginya untuk mengubah rupanya.
Namun rupa yang paling ia sukai adalah rupa yang tengah ia pakai sekarang ini. Karena rupa ini, adalah rupa aslinya.
Ia berbeda dari Apollo, sang dewa matahari dan penyembuhan yang selalu merubah rupanya agar tampil dengan menarik. Ia selalu tampil apa adanya yang menjadi nilai plus baginya.
Naruto Pallas membuat sebuah klon untuk menggantikan dirinya di Konoha.
Ia tak ingin direndahkan oleh siapapun apalagi direndahkan manusia. Ia adalah Dewa Kehormatan, apa jadinya dewa kehormatan malah dihina dan direndahkan. Itu akan menodai harga dirinya.
Dengan Klon Naruto Pallas
Tak terasa sudah lima tahun lamanya, dirinya masuk ke akademi.
Suka, duka, tangis, dan tawa menghiasi hidupnya.
Banyak pengalaman yang didapatnya selama di akademi.
Dirinya tau, kalau dirinya hanyalah Klon sang dewa yang dapat dihilangkan kalau sudah tak ada gunanya. Namun, ia tetap melaluinya seakan-akan tak keberatan dengan fakta tersebut.
'Toh sejak awal aku memang tidak pernah ada' pikirnya.
Tak terasa ujian genin akan di adakan untuk menguji siapa saja yang berhak menjadi ninja dan mengabdi pada konoha.
Ujian Genin
"Baiklah anak-anak, seperti yang sudah sensei katakan sebelumnya, kalau kita akan melakukan ujian Genin" kata iruka.
Semua murid serempak meng-iya-kan kecuali naruto dan sasuke.
Kedua murid ini emang bisa dikatakan sahabat sejati.
Benar, mereka telah berteman. Bahkan bisa dikatakan sebagai saudara mengingat kedekatan mereka.
Oleh karena itulah, ia tak menyukai menma yang selalu merendahkan dan menghina naruto.
Sering ia bertanya pada naruto, mengapa ia tak membalas hinaan menma. Namun, yang didapat hanyalah senyuman dan ucapan santai yang membuat kedutan di dahinya makin jelas.
"Kalau begitu Namikaze Menma!" panggil iruka.
Menma maju ke depan dengan penuh percaya diri diiringi teriakan-teriakan fans-nya.
Dia lempar kunai sebanyak 10 buah, menancap 9 buah, shuriken 10 buah. Menancap 10 buah. Kemudian berubah menjadi Minato dengan pakaian hokagenya. Kemudian, untuk jutsunya ia gunakan jurus Rasengan yang diciptakan ayahnya yang membuat seluruh orang minus naruto dan sasuke berdecak kagum.
Dilanjutkan dengan shino 0/10 untuk shuriken, 0/10 untuk kunai dengan alasan klan aburame tidak menggunakan senjata ninja, sukses membuat henge dengan berubah menjadi ayahnya Shibi Aburame, dan jurusnya Kidaichu.
Timeskip
"Sasuke Uchiha" panggil iruka.
Sasuke yang namanya disebut maju ke depan diiringi dengan teriakan Gaje fans-nya.
Hasinya 10/10 kunai, 9/10 shuriken, henge menjadi kakaknya Uchiha Itachi, Dan jutsu Katon : Gokamekakkyu no Jutsu
Membuat para dewan juri berdecak kagum karena siswa akademi bisa membuat jurus Rank-A semudah itu.
Tibalah saatnya naruto
"Naruto Pallas" panggil iruka.
"Naruto Pallas?" tanya Minato kebingungan.
"Hai' Yondaime-sama, disini tertulis naruto Pallas" jawab iruka
"Sandaime, apakah kau tau kenapa nama naruto berubah menjadi Naruto Pallas?" tanya Minato pada Hiruzen.
Hiruzen yang mendengar ini tiba-tiba menyeringai seolah telah menunggu pertanyaan itu keluar dari mulut Minato.
"Kenapa kau bertanya kepadaku? Kau kan ayahnya" kata Hiruzen memukul telak Minato.
Minato tak tahu harus menjawab apa, karena ia memang tidak tau apapun mengenai naruto kecuali tanggal lahirnya yang sama dengan menma.
"Kau akan gagal naruto"
Ejekan menma kepada naruto menyadarkan minato dari pikirannya.
"Hn"
Hanya itu yang terdengar dari naruto menjawab ejekan menma. Tentu saja hal itu membuat orang-orang yang mendengarnya menjadi Sweatdrop.
'Lama-kelamaan, sifatnya jadi mirip uchiha' itu lah yang dipikiran minato
"Ganbatte Naru-chan'" teriak Shisui selaku pengawas ujian menyemangati naruto.
Meski sebenarnya ia tahu, kalau itu tak dibutuhkan, karena ia yakin seratus persen kalau naruto akan lulus dengan mudah, yah mau bagaimanapun Perasaannya sebagai seorang kakak tetap ada.
Naruto yang mendengar teriakan shisui hanya tersenyum kecil. Hal ini tak lepas dari pandangan anak perempuan.
Membuat mereka berteriak kegirangan yang menurut mereka senyuman naruto itu membuat naruto tampak lebih tampan.
Ujian dimulai dan mengejutkan Minato dan semua yang mengejeknya
Bagaimana tidak, ia berhasil membuat kagebunshin, 10/10 kunai, 10/10 shuriken, dan sukses berubah menjadi Uchiha Shisui yang kembali mengundang teriakan gak jelas dari para wanita.
Wajar saja, mengingat ketua anbu yang satu itu emang bisa dikatakan tampan.
Lalu untuk jutsunya, ia menggunakan jurus Jikukan Jutsu : Chaos yang merupakan jurus ciptaannya sendiri yang tentu saja mengejutkan semuannya.
Bagaimana tidak? Teknik itu memusnahkan seluruh hutan tempat ujian itu berlangsung ke ketiadaan seolah-olah hutan yang ada disana sebelumnnya memang tidak pernah ada.
Berterima kasih kepada Ibunya, Athena yang menurunkan otak dan pemikirannya yang jenius membuatnya tak sulit memahami suatu jutsu dan bahkan untuk membuat jutsu.
"Ap-Ap-Apaaa?"
Teriak seluruh orang yang melihat jutsu itu, minus Shisui dan Hiruzen yang tengah mendengus bangga terhadap naruto yang berhasil mengagetkan seluruh orang minus mereka.
'Bagaimana mungkin?'
Itulah yang ada dipikiran semua orang minus shisui dan juga hiruzen yang sudah tau tentang jutsu itu.
"Ba-Ba-Baiklah, Ujian selesai, kalian bisa mengetahui hasilnya besok" kata iruka berusaha menenangkan dirinya setelah dikejutkan oleh jutsu yang digunakan naruto tadi.
"Kau berlebihan, Dobe" bisik sasuke kepada naruto, yang hanya dibalas dengan cengar-cengir gaje yang tentu saja membuat semua perempuan yang melihat cengiran tersebut memerah.
'Tampan'
Hanya satu kata itu yang cocok mendeskripsikan naruto saat itu.
Para siswa kemudian pulang, dan harap-harap cemas menunggu hasil Ujian esok harinya.
Keesokan harinya
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Mereka menunggu hasil ujian kemarin dengan tegang. Tak ada yang membuat suara.
Tiba-tiba pintu terbuka, menampakkan iruka yang masuk ke dalam kelas.
"Kalian semua lulus" katanya
"Yeeeeee!" teriak semua siswa minus naruto, sasuke dan juga shikamaru yang tengah tidur tak mempedulikan keributan di kelas.
"dan Rokkie untuk tahun ini adalah-" kata iruka menggantungkan suaranya.
"Naruto Pallas" lanjutnya.
"Apaaa? Bagaimana mungkin aib sepertinya bisa menjadi rokkie, orang yang seharusnya menjadi rokkie adalah aku!" teriak cowok bersurai hitam yang identik dengan naruto tidak terima.
"terima tidak terima, kalian harus terima, ini adalah keputusab Hokage dan juga dewan juri" kata iruka membungkam menma.
Mau tak mau, ia harus diam bagaimanapun keputusan hokage itu mutlak meski ia adalah anak hokage seekalipun, tetap saja ia tidak bisa mengubah keputusan itu.
Dengan jengkel ia menundukkan kepalanya dan mengacak-acak surai hitamnya ke sembarang arah.
"Kalau begitu, ini pembagian kelompok kalian. Kelompok 1-" kata iruka membacakan pembagian kelompok
"Kelompok 7, Pallas Naruto, Uchiha Sasuke, Haruno Sakura" kata iruka. Ke tiga orang yang disebutkan tadi namanya saling menyeringai.
Mengapa sakura juga ikut menyeringai? Itu karena ia sekelompok dengan kedua temannya. Teman? Benar, sebulan 2 tahun yang lalu sakura diselamatkan oleh Naruto dan Sasuke dari orang-orang yang mencoba memperkosanya.
Flashback
Sakura POV
"Haah, letihnya" keluhku sambil berjalan lunglai menuju rumah.
Tadi sore, ibuku menyuruhku membeli sayur dan banyak barang lainnya yang tentu saja butuh waktu lama.
'Huh, Ibu! Seharusnya dia tahu kalau barang sebanyak ini akan butuh waktu lama untuk membelinya.' keluhnya dalam hati
Tiba-tiba dari belakang muncul sekelompok ninja yang kelihatannya mabuk mengejutkannya.
"Hik, Hik" ceguk sekelompok ninja tersebut
"Hihihi, lihat tuh, ada cewek manis" tunjuk salah satu ninja sambil meneteskan air liur melihatnya.
Sakura mungkin memang masih dikatakan belia di dunia shinobi. Tapi tubuhnya sudah mulai terbentuk karena ia selalu menjaga tubuhnya hanya untuk sang pujaan hati, Sasuke.
Meski ia tahu, kalau sasuke tak pernah meliriknya, sangat tau malah. Tapi mau gimana lagi? Cinta itu butuh perjuangan.
Ia selalu percaya dengan hal itu sehingga ia selalu berusaha untuk menarik perhatian si bungsu uchiha tersebut.
"Ap-apa-apa yang kalian lihat" kataku takut melihat mereka yang entah kenapa aku sangat tahu arti tatapan itu.
Benar, itu adalah tatapan yang selalu ia lihat dari fans naruto, sasuke, dan menma. Tatapan penuh nafsu birahi.
Seketika, aku bergidik ketakutan. Ku tolehkan kepalaku ke kiri dan ke kanan melihat siapa saja yang berada di sekitarku.
Namun. Hasilnya nihil. Aku semakin ketakutan ketika mereka mendekat, terlebih lagi beberapa dari mereka sudah mulai menyentuh tubuhku.
Aku hanya bisa diam pasrah, aku tak mungkin melawan. Tubuh mereka besar dan wajah mereka sangar. Hal itu lebih dari cukup untuk menakuti gadis remaja awal sepertiku
Sakura POV end
Naruto dan sasuke yang tengah berjalan bersama sepulang berlatih tiba-tiba dikejutkan dengan teriakan garis yang dikenalnya.
"Suara itu kan!" sentak naruto.
Kemudian dia menoleh pada sasuke yang juga menoleh padanya kemudian keduanya mengangguk dan menghilang dengan sunshin elemen
Sakura telah pasrah dengan takdirnya yang tengah ia hadapi sekarang ini, ia menutup matanya.
Tiba-tiba, ia dikejutkan dengan suara debuman di sekelilingnya, ia juga merasakan bahwa tangan-tangan nakal shinobi tidak lagi meraba-raba tubuhnya dengan segenap keberanian, ia membuka matanya.
Yang ia lihat pertama kali adalah oniks gelap layaknya malam yang tengah menatapnya dan para ninja yang mencoba memperkosanya tergeletak di tanah.
"Sa-sa-sasuke kun...!" kejutnya
Yang hanya dibalas dengan dengusan kecil sasuke.
"apakah kau tak apa?"
Tiba-tiba suara datar dan dingin memecah keheningan yang tercipta diantara mereka. Sakura menoleh ke arah asal suara tersebut dan melihat naruto dengan tatapan dingin yang senantiasa hadir di wajahnya.
"Naruto! Aku tak apa" katanya pelan.
"baguslah! Kalau begitu kami pergi dulu" kata naruto.
Naruto dan sasuke pun pergi dengan sunshin elemen mereka masing-masing meninggalkan sakura yang tengah tersenyum lembut ke arah tempat mereka berdiri tadi
"Naruto kah? Terima kasih ya, kalian berdua" kata sakura kemudian kembali ke rumah.
Flashback End.
"Tim 8, Hinata Hyuuga, Kiba Inuzuka, Shino Aburame" kata iruka melanjutkan pembagian tim.
"Tim 9 masih ada, kita lanjut tim 10, Shikamaru Nara, Ino Yamanaka, Chouji Akimichi" lanjutnya
"Tim 11, Namikaze Menma, Hikari Yamanaka, Diana Jhon" kata Iruka.
"itulah nama-nama anggota kelompok kalian, jounin pembimbing kalian akan datang menjemput kalian" akhir iruka kemudian keluar ruangan.
Timeskip
Seluruh kelompok genin telah dijemput oleh jounin pembimbing kecuali tim 7 dan tim 11.
"Aaakh, dimana sensei-sensei tidak berguna itu!" teriak Diana kesal sambil menghentak-hentakkan kakinya.
Seakan menjawab kekesalannya, tiba-tiba muncul sosok berambut cokelat dengan penampilan seperti Tobirama Senju dalam kepulan asap.
"Tim 11 ikut aku dan tim 7, sensei kalian telah menunggu kalian di atas" kata Jounin tersebut dan kembali hilang dalam kepulan asap.
"Akkh, dia itu! Datang tak diundang, pergi tak diantar" kesalnya namun tetap melangkahkan kaki menuju atap.
Menma yang mendengar teriakan kesal temannya hanya mengangguk kemudian menoleh ke arah tim 7 yang ternyata sudah menghilang.
'Mereka sama saja' batinnya
Tak ada satu pun dari mereka yang tau, kalau tim 7 sudah terlebih dahulu sunshin ke atap.
Di Atap
Kedua jounin yang tengah duduk menunggu genin asuhan mereka datang dikejutkan dengan kepulan asap kecil yang kemudian menampakkan sosok tim 7.
"Ka-ka-kalian...!" gagap Keduanya
Yang diacuhkan oleh tim 7 yang dengan seenaknya duduk di tangga dekat mereka
"Itu kan sunshin! Bagaimana kalian bisa melakukannya?" tanya kakashi menenangkan dirinya dari keterkejutan.
Terkejut? Tentu saja, karena yang bisa menggunakan sunshin seingatnya hanyalah chunin ke atas. Belum pernah ada sejarah, yang mengatakan kalau genin bisa melakukan sunshin. Tapi kini dipatahkan oleh 3 sosok dengan warna rambut berbeda di hadapannya.
"Bisa saja!" balas naruto acuh tak acuh.
Dari kejauhan, nampak tim 11 yang berjalan ke arah mereka dengan kelelahan.
"Bagaimana mungkin kalian bisa sampai lebih dahulu?" tanya Hikari ngos-ngosan.
"Bisa saja" balas sasuke singkat
Semua yang mendengarnya sweatdrop berjamaah kecuali teman setimnya.
"Ma-ma, mari kita mulai perkenalan kita" kata kakashi memecah keheningan
"Bagaimana kalau sensei mencontohkannya terlebih dahulu" kata Diana sopan.
"Baiklah, Namaku Hatake Kakashi, Hobiku kalian belum cukup umur untuk mengetahuinya, kesukaanku rahasia, begitu juga dengan ketidaksukaanku" katanya dengan eye smile yang terpampang sempurna di wajahnya.
Semua yang mendengarnya kembali sweatdrop berjamaah kecuali tim 7.
'Apa-apaan itu? Dia hanya memberitahukan namanya' batin tim 11.
"Kini giliranku" kata yamato. "Namaku Yamato, kesukaanku berlatih, yang tidak kusuka adalah perang, hobiku berkebun" lanjutnya.
"Karena kami berdua sudah memperkenalkan diri kami. Kini giliran kalian, dimulai dari kau, Hitam" kata Kakashi sambil menunjuk Menma.
"Namaku Namikaze menma, Kesukaanku dango, ketidaksukaan Aib seperti dirinya ( sambil menunjuk naruto), hobiku Berlatih bersama tou-san, cita-cita ku menjadi hokage terhebat sepanjang sejarah." kata menma lantang dan penuh kebencian ke arah naruto.
Kakashi dan yamato yang mendengar naruto di panggil aib oleh adik kembarnya sendiri menoleh kepada naruto, yang tengah menatap bosan ke arah langit.
'Naruto benar-benar sabar dalam hal ini' batin kedua jounin tersebut.
"selanjutnya kau pirang!" tunjuk yamato kepada hikari.
"Namaku Hikari Yamanaka, Hobiku berlatih, kesukaanku Ino-nee, ketidaksukaanku cowok-cowok nakal yang mendekati ino-nee, cita-citaku jadi laki-laki hebat dan suami ino-nee" kata Hikari bersemangat.
Semua orang yang mendengar itu sweatdrop seketika kecuali naruto
'Dasar Incest!' batin semuanya minus naruto.
"selanjutnya kau cokelat!" kata Kakashi pada Diana
"Namaku Diana Jones, Hobiku memasak, kesukaanku ( melirik ke arah menma ) yang tidak kusuka Naruto-Baka, cita-cita ku menjadi istri seseorang (melirik ke arah menma)" kata Diana
Tim 7 yang mendengar Diana memanggil Naruto bodoh tidak terima, mereka pancarkan Killing Intens level Kage yang membuat semuanya sesak napas, tanah terguncang, udara bergetar.
'Apa-apaan ini?' batin semuannya minus tim 7 sambil berkeringat dingin.
Di gedung hokage
Minato yang tengah menyelesaikan laporannya tiba-tiba tersentak merasakan Killing Intens setara Kage. Ia berkeringat dingin, karena bukan hanya berasal dari satu orang saja namun 2 orang pada waktu yang bersamaan.
'Ini mustahil, tak ada orang yang setara dengan Kage di desa ini, kecuali aku dan sandaime' batinnya panik.
Sandaime yang juga merasakan killing intens ini hanya tersenyum, karena dia tahu siapa pemilik Killing intens ini.
'Akhirnya kalian menunjukkan taring emas kalian, wahai generasi emas konoha' batinnya kemudian tersenyum ke arah langit.
Di tempat team 7 dan team 11
Killing intens itu terus meningkat hingga seluruh konoha merasakannya.
Naruto yang mulanya hanya diam, tiba-tiba memancarkan Killing Intens yang luar biasa dashyatnya tanpa bergerak sedikit pun dari tempatnya.
Semua makhluk merasakan Killing Intens yang sangat dashyat itu dengan berkeringat dingin, kemudian pingsan.
Hanya beberapa yang masih Sadar, itupun harus menopang tubuh mereka yang bergetar hebat dengan apapun yang bisa digunakan.
'APA-APAAN INI? INI? MUNGKINKAH INI DEWA YANG TENGAH MURKA!?' batin semua yang masih sadar.
Naruto terus menguarkan aura yang sangat dashyat. Yang mengakibatkan semua yang masih sadar kemudian pingsan, kecuali tim 7.
"Hentikan sasuke, sakura" kata naruto dingin.
Sasuke dan sakura yang mendengarnya menurunkan Killing Intens mereka yang kemudian menghilang
"Kalian akan membongkar kekuatan kita" kata naruto
"Baiklah, maafkan kami!" kata sakura pelan.
Naruto yang mendengarnya hanya mengangguk kemudian melangkah ke arah team 7 dan kedua jounin yang tengah pingsan.
Kemudian menghilangkan ingatan mereka dan memberikan mereka ingatan palsu seolah mereka telah memperkenalkan diri dan membangunkan mereka.
"Baiklah, karena kita telah saling mengenal satu-sama lain, kami akan menguji kalian untuk menentukan siapa saja yang berhak menjadi genin" kata kakashi.
"Oleh karena itu, besok pukul 8 kalian harus datang ke Training Ground 7 untuk tes genin yang sebenarnya" kata yamato melanjutkan perkataan kakashi
Team 11 yang mendengarnya berkeringat dingin. Sedangkan team 7 hanya menyeringai.
Kakashi yang melihat genin asuhan menyeringai hanya mengangkat alis.
"Baiklah, sampai ketemu besok dan jangan sarapan, kalau tidak akan kupastikan kalian memuntahkannya!" kata kakashi horror.
Kemudian Kakashi dan Yamato menghilang dengan sunshinnya.
Diikuti oleh tim 7 yang juga menghilang dengan sunshin mereka masing-masing.
Team 11 yang ditinggal sendiri geram dan marah.
"Apa-apaan mereka itu...!" teriak menma marah.
"sudahlah menma-kun. Ayonkita pulang" bujuk Diana.
Menma mengangguk dan bersama kedua temannya pulang ke rumah masing-masing
