Darc

Chapter 3: Unfinished Bussines

.

Disclaimer Anime/Manga/Novel By

Naruto by Masashi Kishimoto

High School DxD By Ichie Ishibumi

.

"Honestly I Dont Know What i written just from my heart to Update or publish fic sooo maybe that a reason why ummm i not update for a you very much for anttention. Okay Back Reading" RayNaruKushi Neon-BlueSapphire. Jakarta 24 October 2018

..

Naruto terlihat berjalan dengan lesu. Saat ini dia sedang berjalan menuju ke Kuoh Academy dimana tempatnya ia mengajar tanpa ada kedua putrinya yang juga bersekolah disana yang ikut bersama sang ayah bersama-sama menuju ke sekolah karena putri-putrinya belajar lebih dahulu dari dirinya

"Naruto-sensei"

:Naruto-sensei ohayoo"

Banyak siswi maupun siswa menyapa sang guru favorit di Kuoh Academy tersebut tapi tidak satupun yang mendapatkan respon dari Naruto. Yang mereka lihat hanyalah senyum yang sedikit dipaksakan dari wajah guru mereka tersebut

Naruto berhenti sejenak, dia terlihat menghirup udara segar di sekelilingnya lalu menghempuskannya dengan pelan. Matanya terlihat menghadap keatas melihat awan putih dengan langit biru membuat suasana pagi tampak sangatlah indah

'Hari ini indah sekali,sayang aku masih kepikiran dengan yang tadi malam'; batiinya facepalm

Flashback ON

Knock knock

Naruto mengetuk pintu ruymahnya dengan sedikit keras. Nampak dia tengah menggendong tubuh seorang malaikat jatuh yang tadi hampir saja membunuh Issei. Salah satu muridnya yang selalu mendapat nilai pas-pasannya darinya

"Gabriel Lilith! Apakah kalian ada di dalam" teriak Naruto yang tak kunjung mendapatkan respon dari kedua istrinya tersebut

Brakkkk

Naruto membanting pintu tersebut dengan keras sehingga membuat pintu itu lalu membawa masuk malaikat jatuh yang ia pukul tenguknya, denggan perlahan dia meniduran malaikat jatuh tersebut ke sofa miliknya

Naruto lalu mengecek kondisi malaikat jatuh itu. "Untunglah pukulan ku tidak terlalu keras" ujarnya lega, dia lduduk di samping malaikat jatugh tersebut. Matanya mengobservasi malaikat jatuh tersebut

Naruto mengerinyit heran. 'Siapa kau sebenarnya, aku tidak pernah bertemu dengan mu saat disurga dahulu?' batinnya yang sama sekali tidak mengenali siapa gerangan malaikat jatuh yang ia buat pingsan sebelum membunuh issei

Dia lalu berjalan menuju kulkas miliknya untuk mengambil sesuatu yang bisa ia makan. "Hmmm kosong, sepertinya Gabriel lupa untuk mengisi persediaan,hah ya sudahlah" ujarnya yang tak ikhlas untuk menahan lapar

Tak sengaja dia melihat sebuah kertas di meja makan, dengan sigap ia memnbacanya tapi belum ada bveberapa kalimat Naruto terlihat sweat drop sendiri membacannya

Naruto...aku dan Lilith pergi berbelanja untuk mengisi persediaan kita yang kian menipis oh ya kunci adda di bawah vas bunga di depan rumah

Gabriel,your best wife ever

Malaikat yang tidak bisa jatuhy itupun hanya facepalm saja membacanya. 'Jika ia memang pergi kenapa suratnya ia letakkan disini?' batinnya yang sedikit gemas dengan apa yang dilakukan sang istri

"Naruto?"

Naruto menoleh kearah sumber suara, Sepertinya istrinya bary saja pulang dengan segera ia menuju ke ruang tamu dimana ruangan yang berhubungan denga pintu depan. "Ahhh Gabriel-chan kau sudah pulang apa ka-" ucapan Naruto terheti

Keringat dingin mulai keluar dari wajahnya. Di depannya kini terlihat persis Gabriel sang istri yang mengeluarkan aura yang sangat mengerikan dan juga senyumannya yang menyebabkan dirinya merasa berhadapan dengan Shinigami itu sendiri

"Semula aku ingin memaafkan mu karena telah merusak pinrtub rumah kita..." gumam sang istri dengan rambut yangf menutupi wajahnya sehingga ekspresinya sangat sulit untuk terbaca oleh Naruto sendiri

'Oi oi sebenarnya itu salah siapa!?' batin Naruto berteriak

"Tapi aku sudah tidak bisa memaklumi saat kau membawa seorang yang buruknya kau membawa seorang malaikat jatuh yang tengah pingsan" Naruto mundur demi sedikit. Begitu juga Gabriel yang melangkah ke depan perlahan demi p;erlahan

Ingin rasanya Naruto menjerit tapi itu tidak akan membuat kondisi jauh lebih baik."Gabriel bisakah kita menyelesaiikan masalah ini dengan jalan kekeluargaan?" ucapnya memberi saran

"Oh itu akan bafgus sekali tapi sayang mereka juga akan menolak mu" ucapnya sambil melesat menuju sang suami dengan bogem mentah di tangannya

Dan dengan itu malam sunyi yang indah terjadi dengan suara teriakan pilu dari seseorang yang membuat kucingpun merinding mendengarnya

Flashback Off

"Aku memang terkena bogem mentah tapi setiaknya aku bisa bersyukur karena Gabriel-chan dan Lilith-chan mengijinkan malaikat jatuh itu tinggal sementara di rumah kami" gumamnya yang tersenyum dipaksakan

"Naruto-sensei"

Naruto mengirinyit heran saat dia tengah di hadang oleh kedua siswi Kuoh Academy. 'Ada apakah ini kenapa Sitri dan Gremory menghadangku begini at-owh' batinnya yang menyadari sesuatu

"Bisakah Naruto-sensei menuju ke ruang penelitian gaib pagi ini?" tanya Sona pada senseinya. Dia mendapatkan informasi penting dari temannya yang itu Rias dan dia dan teman merahnya itu membuat rencana untuk mengorek informasi dari sensei mereka

"Maat tapi aku harus mengajar di kelas 12" tolaknya simpel dan mulai berjalan melalui kedua iblis itu. Tapi berlum ada beberapa langkah dia berhenti, tangannya nampak sedang di pegang oleh Rias kali ini

"Kali ini saja sensei, kami bahkan sudah meminta izin kepada kepala sekolah untuk mengizinkan mu ikut dengan kami" ucap Rias yang membusungkan dadanya yang memperlihatkan dadanya yang berukuran D Cup

Naruto hanya menggelengkan kepalanya pelan. Sepertinya tidak adda jalan lain selain menuruti kedua iblis betina di hadapannya. "Baiklah aku akan ikut dengan kalian" ujarnya. Kedua iblis itu saling pandang lalu saling mengganguk mereka kemudian menuntun sang sensei menuju ke Gedung Penilitian Gaib yang tak jauh dari gerbang sekolah

"Selamat datang sensei di gedung tua kami"

Naruto hanya mengganguk,di depannya kini berdiri sebuah bangunan tua bahkan di sisi bangunan tersebut sudah di tumbuhi tanaman liar tapi sepertinya sang protagonis utama nampak tak peduli dengan hal itu

'Aku bisa merasakan dua iblis sedang berada di bangunan tua ini' batinnya yang mengeluarkan sensoriknya untuk mendeteksi isi bangunan tersebut

"Silahkan masuk sensei" ucap Rias sambil membuka pintu untuk sang guru

Di dalamnya bisa terlihat bahwa ruangan itu dipenuhi dengan huruf-huruf yang bagi manusia biasa sangat mustahil untuk di terjemahkan. Naruto tidak peduli dengan hal itu dia langsung duduk di sofa ruang tengah tanpa menunggu kedua iblis itu mempersilahkan dirinya untuk duduk

"Ara ara Naruto-sensei"

Dirinya hanya menyunggingbkan senyumannya saja saat melihat Akeno salah satu muridnya mendatanginya. "Bagaimana dengan kondisi ruangan ini Naruto-sensei" tanya Akeno sambil membawakan segelas teh kepadanya

"Menarik, dan klasik" ucapnya sambil menyunggingkan senyumnya

"Jadi bagaimana kabarmu Akeno, apakah kau berhasil menbuat nilai Rias meningkat?" tanyanya yang mengejek Rias tentang nilainya yang akhir-akhir ini menurun. Rias nampak memerah pipinya mendengar perkataan gurunya

"Araa dia sedikit bawel saat ku pelajari" Naruto hanya mengeluarkan tawa halusnya saat mendengarnya

"Akeno! Naruto-sensei!" teriak Rias sambil menutupi malunya akibat perkataan Akeno dan juga pertanyaan dari gurunya itu. Dirinya lalu duduk tepat di depan senseinya itu bersama dengan Sona yang duduk tapi berada di samping Naruto

"Naruto-sensei"

Ucap seorang perempuan yang paling kecil dan mempunyai dua telinga mirip kucing. Dialah Shirone atau dalam peerage Rias ia di sebut dengan nama Koneko

"Yoo Shirone" ucapnya sambil mengelus kuping Koneko dengan halus, sebenarnya ia sudah tau semua identitas peerage Rias maupun Sona karena memang dia sudah mencari tahu tentang peerage dua heiresss klan tersebut

"Naruto-sensei... Ini tehnya" ujar Akeno sambil membawakan sebuah teh kepada Naruto

"Terima kasih Akeno-chan"

Ucap Naruto yang mengambil teh itu lalu menyeduhnya sedikit. Jujur ini adalah teh yang enak mungkin satu level di bawah teh buatan Gabriel, tapi jika di sandingkan dengan anaknya Natsume pastilah anaknya kalah jauh soal rasa

"Jadi... Bisa kita mulai pembahasannya Naruto-sensei?" ucap Rias pada Naruto

Sedangkan malaikat yang diibaratkan kanan tangan tuhan itu pun hanya menghela nafasnya saja. 'Harusnya aku buat mereka pingsan saja tadi malam dan membuat mereka lupa akan kejadiannya' batin Naruto merutuki kebodohannya itu

Tapi bagaimana lagi, dia sudah lelah sekali dan itu juga akan memancing beberapa malaikat maupun malaikat jatuh bahkan juga bisa iblis datang ke tempatnya. Sejujurnya sebelum dia menyelamatkan Issei dari malaijat jatuh itu dia sudah mendeteksi dua iblis yang sedang mengintai Issei atau tepatnya Rias dan Akeno sedang mengintai si murid mesumnya

"Baiklah, apa yang ingin kalian tanyakan?"

Ucap Naruto yang kini terlihat rileks walaupun di depannya kini banyak iblis yang sedang menatap dirinya, itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Great War dahulu

"Naruto-sensei itu apa?" Tanya Rias yang mulai bertanya

"Aku apa?, aku hanya seorang guru" jawab Naruto tenang tapi berusaha memancing iblis yang ada di ruangan ini

"Atau lebih tepatnya kau itu mahkluk apa sensei" sekarang Sona yang bertanya pada Naruto

Dirinya hanya diam dan hanya menatap Sona dalam-dalam tapi sehabis itu dia terlihat menghirup udara dalam-dalam

"Akan sangat meragukan jika aku menjawab bahwa aku ini hanyalah manusia biasa" ucap Naruto sambil kembali menyeruput tehnya kembali. "Aku yakin kalian sudah melihatnya bukan? Rias,Akeno?"

Kedua iblis itu hanya diam saja tak menyahut, muncul tiba-tiba dan juga menghilang secepat kilat bahkan bagi kekuatan dalam manusia itu sudah terlalu sangat over pengguna Sacred Gear bahkan tidak bisa melakukan hal itu

Mereka mengangguk sebagai jawaban buat sang guru. Naruto mengeluarkan cengirannya, "Ya itu bahkan tidak bisa dilakukan iblis manapun ia kan Gremory, Sitri" Ucapan Naruto itu membuat kedua heiress itu shock. Mereka kira sensei mereka tidak tau soal dunia supranatural

"Mustahil bagiku jika tidak mengerti hal supranatural"

Ucap Naruto seolah mengetahui apa yang difikirkan kedua heiresss itu, temperature menjadi sangat dingin bahkan beberapa es bermunculan di sekitar ruangan itu. "Aku adalah eksetensi yang di rahasiakan sampai sekarang, maaf jika aku tidak menyebutkan apa aku ini" ucapnya. Matanya yang semula biru lautan kini terganti dengan mata merah seram menyala

Iblis di sekitarnya benar-benar merasakan terror, itupun hanya karena aura yang dikeluarkan dari Naruto. Itu sebagai pernyataan bahwa sensei mereka adalah mahkluk hebat yang bahkan mou sekalipun akan susah untuk menandinginya

Merasakan ketakutan dari iblis-iblis di sekitarnya dia menyerap kembali aura yang ia keluarkan sedikit, matanya kembali menajdi biru. "Tenang, aku tidak ada niatan untuk menyakiti kalian aku hanya memamerkan sedikit kekuatan ku" ucap Naruto yang kembali normal

Rias dkk bernafas lega tapi tak berlangsung lama karena Naruto kembali mengeluarkan aura miliknya. "Jangan sekali-kali kalian untuk menceritakan ini pada teman kalian ataupun Yondai Mou kalau kalian tidak ingin ku sakiti" ucapnya dengan dingin

Rias meneguk ludahnya dengan kasar, ini jelas sudah melampaui ekspetasinya sebelumnya. Dia kira dia akan membuat obrolan ini menjadi nyaman tapi sepertinya Naruto atau senseinya itu jelas tidak begitu tertarik dengan pembicaraan ini

"Hanya waktu yang akan menjawab siapa aku ini di semua mata supranatural suatu saat nanti" ucapnya yang di setiap katanya mengandung tekanan yang begitu kuat

Sang guru itupun kembali ke mode normalnya, semua aura yang menyesakkan tiba-tiba hilang entah kemana, mata merahnya kembali menghilang dan tergantikan dengan warna mata aslinya yaitu biru sapphire

"Aku berharap kalian mebgerti apa yang ku maksud" ucapnya. Dirinya lekas bangun dari acara duduknya dan berjalan meninggalkan keempat iblis itu terbengong dengan wajah shock

Naruto menghela nafasnya, 'aku benci melakukan itu tadi tapi ini belum saatnya aku muncul kembali' batinnya sembari meninggalkan bangunan lama tersebut

Saat dia sedang berjalan dengan santai menuju kelasnya, ia melihat issei tengah menanyakan dengan wajah kebingungan

"Beneran men, aku ini punya pacar yang namanya Yumma A-MA-NO YUMMA, kalian bahkan bertemu dengannya kemarin sore"

"Maaf kami benar-benar tidak ingat jika kau mempunyai pacar issei, apakah kejombloan mu itu sudah membuatmu berhalusinasi?" ujar Matsuda dengan wajah kesalnya oada temannya, issei

"Sudahlah Matsuda, bukannya kita sekarang harus me-recover dia dari sakit jiwanya, ayo Matsuda! Kita seret Issei menuju tempat favoritnya!" ujar Motohama sembari menyeret Issei paksa ke tempat spesial dannnn itu adalah ruang ganti baju siswi perempuan

Ia menggeleng pelan, "Poor Issei" gumamnya pelan bahkan hampir tidak bisa di dengar oleh orang di sekitar, dirinya lalu melanjutkan perjalanannya ke kelas yang ia akan ajar

NEBSXxxxXxx

"Jadi bagaimana dengan perkembangannya Natsume" tanya seseorang yang ternyata Gabriel. Saat ini dia dan juga anaknya sedang mengecheck keadaan dari malaikat jatuh yang sengaja di bawa pulang oleh suaminya

Natsume mengganguk, "Ummu dia baik-baik saja Kaa-sama hanya saja Tou-sama memukulnya sedikit keras hingga membuat pulihnya kesadarannya menjadi semakin lama

"Check terus keadaannya Natsume-chan, kaa-sama akan pergi ke dapur terlebih dahulu" ucapnya sambil berjalan menuju arah dapur meninggalkan Natsume sendiri dengan malaikat jatuh itu

Natsume kembali mengganguk, perlahan tangannya menyentuh kening milik malaikat jatuh yang sedang tidak sadarkan diri itu. Ia menutup matanya

Dengan sekejab ingatan-ingatan dari malaikat itu ter-transfer ke otak miliknya. Matanya kembali membuka, "Jadi, namamu Raynare huh"

Dia mendekatkan wajahnya ke kuping malaikat yang bernama Raynare itu. "Saat kau sadar nanti, aku ingin mendengar semua pengakuan darimu, Raynare-san" gumamnya pelan, dia mengelus rambut hitam milik Raynare itu

Walaupun sama-sama musuh, Natsume tetap tidak melakukan hal yang sekiranya bodoh untuk di lakukan, Usianya yang sudah ribuan tahun itu seperti sudah banyak merasakan pengalaman

"Usia mu baru saja menyentuh angka 18?, aku tidak menyangka bahwa kamu terlahir sebagai malaikat jatuh dengan perkawinan gagak hitam itu" ujarnya sakrastik, dia memiliki kenangan buruk dengan gagak hitam

Lets say, Natsume pernah diburu oleh hampir sekompi malaikat jatuh ribuan tahun yang lalu atau yang persis saat dia masihlah anak-anak dan dia dengan ajaibnya berhasil kabur dari gerombolan malaikat jatuh itu dannnnnnn dia harus merelakan dimarahi ibunya saat itu

'benar-benar mengerikan' batin Natsume saat bayangan ibunya yaitu Lilith memarahinya

"Sejujurnya aku tidak mengerti jalan pikiran ayah tapi aku percaya dia tidak akan mengecewakan kami" gumamnya. Dia lalu mematikan lampu ruangan itu dan menutup pintunya rapat-rapat

Back to Naruto yang kini sedang berjalan-jalan di lorong sekolahan, sebenarnya saat dia ingin mengajar saat itu Kepala sekolah sedang berkeliling sekolah dan mereka bertemu, dan menanyakan kenapa dia tetap mengajar

Flashback ON

"Ohayou Kirei-san" sapa Naruto saat dia bertemu dengan kepala sekolah

"Ohayou Naruto-san, kenapa anda berangkat hari ini?" tanya Kirei sang kepala sekolah pada guru yang sejujurnya ia stalking di berbagai media tersebut. Alis Naruto terangkat, 'Jadi ini alasan yang diberikan Rias dan Sona untuk mengizinkan ku'

"Ehhh sebenarnya aku sudah sedikit baikan Kirei-san" ucap Naruto sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

Kirei menggeleng kepalanya, "Sepertinya anda masihlah belum sehat, ku sarankan pulang Naruto-sensei. Udara benar-benar sangat dingin hari ini" ucapnya

"C-Cotto matte Kirei-san!"

Flashback OFF

"Dan akhirnya aku tidak mengajar hari ini"

Ucapnya memasang wajah facepalm, dirinya lalu sampai di ruang GYM dimana dia selalu berlatih disini saat dia memiliki waktu luang. Dirinya lalu melepas kemejanya memperlihatkan kaos polos putih miliknya

"Jika aku ketahuan Gabriel maupun Lilith kalau aku tidak mengajar tanpa alasan yang jelas dia pasti akan menghukumku, lebih baik aku berada disini sembari melakukan rutinitas ku minggu lalu yang belum ku lakukan"

Cetakan-cetakan ototnya benar-benar bisa dilihat dengan mata telanjang, Naruto memegangi kepalanya sebagai permulaan pemanasannya, dia melakukannya hingga semua tubuhnya benar-benar sudah panas

Ia mulai berlari mengelilingi GYM itu sebanyak 10 kali, setelah itu ia melakukan push up dan sit up sebanyak 100 kali

Tanpa dia sadari, portal teleport terbuka di GYM itu memunculkan seseorang bertubuh loli dengan dada yang diatas D cup pastinya. "Yooosssh aku sekarang bisa bertemu dengan Sona-tan! aku akan membuat suprise ya-!"

Perempuan itu berhenti berbicara saat dia melihat Naruto sedang melakukan pemanasan, matanya terpukau dengan tubuhnya yang atletis, 'Wow, aku bertaruhy bahwa Sirzech maupun iblis lain tidak mempunyai tubuh se-atletis seperti itu' batinnya

Dia terus melihat Naruto secara sembunyi-sembunyi terkadang dia senyam senyum sendiri membayangkan hal aneh tentang pemuda yang baru saja ia temui

Sedangkan Naruto yang sebenarnya sudah mengetahui kedatangan iblis itub dari awal hanya bersikap seolah ia tidak tau tapi dia heran kenapa iblis itu hanya melihat dirinya saja tanpa niatan kabur ataupun menyerangya, tidak, itu tidak akan mungkin terjadi karena ia benar-benar sudah menekan kekuatannya hingga tidak ada seorangpun yang menyadarinya

Dia menengok kearah kanannya dengan sengaja dimana perempuan iblis itu memantaunya secara sembunti-bunyi. Mata mnereka bertemu walaupun sebenarnya Naruto menengoknya dengan sengaja karena merasa terganggu

"Ehm, apa yang kau lakukan disitu nona?"

Ucap Naruto secara formal, dia tau semua tentang iblis yang menguntitnya dari tadi itu. Sedangkan gadis iblis itu hanya menutupi wajahnya yang memerah karena ketahuan oleh orang yang ia untit

"N-Namaku Serafall Shitori" ujarnya memperkenalkan dirinya dengan gugup

"Oooh Shitori-san? Apakah kau kakaknya Sona?"

"Ha'i!"

Uap Serafall dengan keras, perasaannya kali ini benar-benar campur aduk. Ada rasa malu tapi juga ada rasa bersemangta saat pemuda itu mengatakan nama adiknya yang teramat imut itu

"Hoo, perkenalkan nama saya Namikaze Naruto, saya guru disini"

Pipi Serafall semakin memerah, 'Ku kira dia murid disini' batin Serafall, jujur ia benar-benar terkecoh dengan penampilan Naruto. Jujur, Naruto lebih terlihat seperti murid sekolahan ketimbang menjadi guru

"Jadi, apa yang bisa aku bantu nona Shitori"

Serafall menggeleng, "T-tidak ada h-ha-hanya saja apakah kamu tau dimana adikku berada?" tanya Serafall berusaha mengalihkan topik, 'Demi mou! Dia sangat seksi' batinnya, dia berusaha menahan nafsu iblisnya itu agar tidak mengendalikannya

"Aku bertemu dengannya di bangunan sekolah dekat sekolah tadi pagi, tapi sekarang aku tidak tau dia sekarang ada dimana. Mungkin dia ada di ruangan OSIS sekarang" ucapnya memberi tau Serafall dimana Sona berada

"A-Arigatou" Dengan itu Serafall pergi meninggalkan Naruto dengan senyum malu di wajahnya. Sementara Naruto hanya memandang Serafall yang menjauh sampai tidak terlihat di pandangannya, "Ku rasa Sona akan terkena masalah akibat kakaknya sendiri" gumamnya, dia lalu melanjtkan acara olahraga sendiriannya itu

NBSXXXX...

"So-tan!" seru Serafall yang melompat menuju adiknya, kini Serafall berada di ruang OSIS dengan Sona serta para peeragenya yang sedang melindungi king mereka dawri terjangan sang kakak yang terkenal sangat overprotektif pada sang adik

Sona hanya menggelengkan kepalanya saja, kenapa kakaknya datang saat dia sedang sibuk-sibuknya sih, jika dia mau dia bisa saja mengunjungi kakaknya dengan senang hati di Underworld. Tapi bagaimana lagi itu salahnya sendiri yang tidak mengunjungi Underworld beberapa bulan ini jadi tak heran jika sang kakak sampai meninggalkan tugas dan mengunjungi dirinya

"Sera-Nee-sama apa kau harus meninggalkan pekerjaan mu hanya untuk menjenguk ku" ucap Sona berusaha untuk merayu kakaknya untuk pulang dannnn seperti yang dipikiran Sona itu tidak berhasil membuat kakaknya pulang

"Mou So-tan, aku baru saja datang kesini dan kau ingin mengusirku, So-tan jahat" perempatan di dahi Sona muncul saat mendengar kakaknya berkata itu. 'kenapa aku mempunyai kakak seperti dia' batinnya

Sedangkan peerage Sona hanya memandang kasihan king mereka yang sepertinya depresi dengan tingkah sang kakak

"Nee nee So-tan aku tadi bertemu dengan guru yang sangat tampan" ujar Serafall, fikirannya tertuju pada guru yang ia temui tadi pagi

"Siapa" tanya malas Sona, bahkan itu terdengar bukan layaknya ia mempertanyakannya

"Namanya Namikaze Naruto!"

Mata Sona membesar saat mendengar nama yang disebutkan kakaknya, apakah tadi kakaknya berteemu dengan senseinya, sensei yang ia dan Rias takuti. Demi mou kenapa itu bisa terjadi! Apakah mereka melakukan pertempuran di sekolah!?

"Nee-sama, apakah ada sesuatu yang aneh dari Naruto-sensei?" tanya Sona

"Hemm tak ada, dia hanya sangat tampan bagiku" ucapnya sambil tertawa sendiri

Sona menghela nafasnya, untungnya senseinya itu pintar menyembunyikan kekuatannya itu, jik atidak dia bisa memancing iblis lain datang kesini

'Aku tidak mau membuat urusan dengan Naruto-sensei, dia bukanlah sesuatu mahkluk yang bisa dipermainkan begitu saja' pikirnya diam tak peduli dengan kakaknya yang memanggil namanya

NBSXXXXXX

Vatican City

Di ruangan begitu indah, terlihat 5 biarawati yang sedang menghadap kearah petinggi Vatican saat ini, "Kalian siap untuk kembali membuka gereja dan membunuh para iblis yang ada di Kuoh?" tanya petinggi mereka

Sejujurnya untuk urusan membasmi iblis bukanlah urusan biarawati tapi urusan Exorcist tapi karena para exorcist di Vatican sedang kosong mau tak mau mereka menugaskan biarawati yang berpangalam untuk membasmi para iblis

"Kami siap yang mulia"

"Bagus karena ini akan menjadi misi yang rumit bagi kalian"

...

END

...

Yoo berdebu disini tapi tak apa, kali ini yang buat chapter ini bukanlah Neon tapi RayNaruKushi jadi emmm jika ada typo salahkan saya bukan dia yahh

Untuk chapter kali ini tidak ada fight scene karena jujur saya masih mempelajari fic buatan Neon-BlueSapphire ini jadi maafkan aku tapi nggak ada unsur fight di chapter ini. Mungkin ada di Chapter depan

Untuk Naruto sendiri ini listnya

-Gabriel (Alpha)

-Lilith

-Cathy (Dia punya Father Complex hehe)

-Sona

-Serafall

-Grayfia

-?

-?
KOK HAREM? KAN NARUTO MALAIKAT?

Ia dia malaikat tapi dia di beri akal sehat dan nafsu oleh Kami-sama jadi emm well itu sudah jelas bukan

See you on next chapter bye bye muacch