WARNING

SEXUAL CONTENT

CALLING WITH 'SI AFRIKA' ETC THAT DOESN'T IMPLY BEING A RACIST OR HAVE ANY INTENTION TO RACIST ANYONE

DEGRADATION

SWEARING

HARD KINK

RAPE (kinda rape)

DON'T LIKE DON'T READ PLEASE JUST PUSH BACK THAT BACK BUTTON

.

.

.

Amerika Serikat—menurut hasil pencarian internet memiliki rata-rara ukuran penis 12,9 - 14,7 cm ketika mengalami masa ereksi. Sedangkan negara asalnya menurut internet memiliki ukuran 9,3 - 10,5 cm. Memang data dari internet itu cukup benar karena melihat ukuran keluarganya memang ukurannya tidak sama dengan apa yang biasa dilihatnya dalam video porno selayaknya—

Jangan—memberitahukan kepada anak polos mengenai situs porno.

Setelah mendapatkan penghargaan saat itu mereka tinggal disana beberapa saat untuk menikmati keadaan negara sana. Ketika member lain bersenang-senang dengan berjalan-jalan, membeli berbagai pakaian dan aksesoris bahkan oleh-oleh untuk keluarga mereka yang belum dapat ditemui mereka karena jadwal yang sangat padat—dia disini malah—

Dikelilingi oleh lima—tidak, tujuh pria dewasa berkulit putih dan satu lagi merupakan kulit hitam. Dilihat dari kulitnya itu bukanlah kulit yang dimiliki oleh orang benua Asia sepertinya itu Afrika.

Sekarang dia benar percaya bahwa kejantanan orang Amerika Serikat memang jauh lebih besar dibandingkan Korea Selatan. Kedua tangannya digunakan untuk memberikan servis kepada dua kejantanan di sampingnya. Mulutnya ia gunakan untuk menghisap kejantanan di dalam mulutnya.

Besar.

Keras.

Panas.

Panjang.

Sungguh pas untuk kemampuan mulutnya yang dapat membuka lebar.

Jari lentiknya melingkari keseluruhan batang keras itu pun—ukurannya jauh berbeda bahkan dengan milik hyung tertuanya yang menurutnya memiliki ukuran cukup besar.

"Gonna fucking come!"

Menarik kejantanan mereka dari tangan sang pemberi servis, mengocoknya dengan agresif sembari mengarakannya ke punggung berkulit tan alami itu.

"Fuu—mmh~"

Mendesah nikmat meskipun harus tertahan karena sumpalan kejantanan dalam mulutnya, punggungnya berjengit terkejut merasakan tetesan rasa panas pada kulitnya. Rasa geli dari sperma kental perlahan mengalir turun, mengacuhkan gaya gesek yang seharusnya menghentikan aliran turunnya.

Satu garis sperma mengalir menuju belahan bokongnya, menyapa sejenak kerutan yang sudah lapar untuk melahap penis besar dan panas mereka. Tangan yang telah terkotori oleh pre-cum akibat handjob sebelumnya berusaha mengambil cairan yang ada di daerah sekitar punggungnya lalu semakin turun untuk memasukkan jari telunjuk—terbaluri sperma orang bule—ke dalam analnya.

"Hu—ummh—hnnng~"

Jutaan volt sengatan listrik menjalari setiap sudut tubuhnya sampai ubun-ubun kepalanya. Aroma penis yang ada di setiap oksigen yang dihirupnya, urat yang menyapa senang permukaan lidahnya. Sperma kejantanan orang bule ada di dalam lubangnya, tengah melubrikasi setiap sisi liangnya.

"Damn, he's a f*cking bitch!"

"Want my fucking jizz inside your fucking bitch ass mouth?"

Kepalanya berusaha mengerti maksud dari bule yang tengah memasukkan kejantanannya ke dalam mulutnya dan memperkosanya—menggunakannya murni hanya untuk mencapai puncak kenikmatan. Dia cukup mengerti dan dalam video porno yang pernah ditontonnya—jizz itu sperma 'kan?

Menjawabnya dengan semakin menghisap kejantanannya, menunjukkan seberapa dia menginginkan sperma orang bule pada indera pengecapnya.

Berikan.

Berikan kepadaku.

Sperma penis besarmu.

Bahkan kekuatan tangan orang bule jauh berbeda dengan milik Jungkook sekalipun. Kedua tangan bule itu mendorong kuat kepalanya sampai mulutnya melahap keseluruhan batang itu—baru mengeluarkan cairan putih yang diinginkan olehnya.

Enak.

Terlalu enak.

Jauh lebih enak dibandingkan milik Jungkook.

Si bule mengeluarkan penisnya dari mulut sang pemberi servis, jembatan saliva terbentuk sekilas bercampur dengan sedikit warna putih. Jakunnya bergerak naik turun ketika menelan seluruh sperma dan juga saliva yang masih bersisa di permukaan lidahnya.

Rambut cokelatnya sudah terlalu basah oleh keringat sekarang, menempel pada dahinya. Seluruh tubuh telanjangnya berkeringat, membuatnya bagaikan mengkilap di bawah lampu hotel itu—mengundang semakin jauh untuk segera memperkosanya.

Tetiba nada dering terdengar dari ponsel milik sang satu-satunya orang Asia disana. Si orang—sepertinya benar orang Afrika—mengambil ponsel itu sementara para kumpulan orang bule mulai memposisikan si bottom untuk penetrasi.

Yang pertama didengar oleh si Afrika adalah teriakan dalam bahasa yang tak dikenalnya. Kemudian diikuti dengan banyak suara memakai bahasa yang tak dapat dimengertinya tapi terdengar jelas rasa khawatir mereka.

"TAE! DIMANA KAU, BOCAH BRENGSEK!?"

"JIKA KAU BENAR TAK SEGERA KEMBALI AKU AKAN MENGHAPUS REKOR GAME-MU!"

"TAETAE, DIMANA KAU!?"

Dan itu terus terdengar sampai akhirnya mereka menyadari suara erangan dan desahan senyap juga suara Taehyung sama sekali tak terdengar muncul.

"Dimana kau...?"

Si penjawab telepon hanya diam, melirik ke belakang dimana anak yang dicari oleh si penelepon sekarang tengah dimasuki analnya oleh salah seorang dari kumpulan orang itu.

"Yeah, you like it there, huh!?"

Mengetuk layar ponsel itu untuk menggunakan fitur speaker dan menjauhkannya dari telinganya untuk mendekatkannya sampai mungkin setidaknya jawaban dari pertanyaan itu akan terdengar cukup jelas.

"Ye—aah! Disana—disanaa—ah! Yaa!"

Segera mematikan fitur speaker dan kembali mendekatkannya ke telinganya. Dapat terdengar jelas bahwa kumpulan orang di seberang itu langsung membeku alias terkejut setengah mati setelah mendengar suara membernya mendesah keras—bahwa dia tengah berhubungan seks dengan orang lain.

Mungkin sudah saatnya untuk turut berbicara.

"Yo. You got some good bitch in your group, yeah? His bitchy mouth sucks cock so fucking good. Is he probably the sluttiest in your group?"

Hanya keheningan yang membalasnya, kemudian dirasanya ponsel yang dipakai untuk menelepon ponsel Taehyung berganti tangan. Awalnya suara yang didengarnya itu cukup rendah tapi sungguh dingin tetapi sekarang suara di seberang cukup berbeda.

"What do you mean? Where is Taehyung? What are you doing to him?"

Bahasa Inggrisnya pun sangat lancar.

"What are we doing? Just turning your slut to a f*cking cockslut."

Haha.

Bahkan anak Asia itu bahkan sudah melakukan multitask—menghisap kejantanan lain dan memberikan handjob kepada dua kejantanan di sampingnya dengan anal yang masih dipenetrasi oleh kejantanan lainnya. Hanya ada kejantanan, kejantanan dan—

Kejantanan.

"Cockslut...?"

Heran bercampur dengan rasa khawatir—itulah bagaimana yang di seberang mengatakannya.

"Yeah. Even his pussy ass sucking cocks all over the place. Wanna hear your bitch screaming from how good our cock is?"

"No, I do—"

Meskipun mendapatkan jawaban negatif pun dia tetap akan menunjukkannya. Mengambil tempat di sebelah si bule yang tengah mendapatkan giliran untuk memasuki anal Taehyung lalu mengaktifkan kembali fitur speaker—mendekatkannya cukup dekat untuk memperdengarkan suara basah dari pre-cum, cairan lubrikasi alami dari lubangnya dan sperma di dalamnya yang tertumbuk semakin ke dalam.

Cpk. Cpk.

Suara basah terdengar nyaring.

"Uhn! Ahhngh! Lagi! Don't stop—"

Mengeluarkan kejantanan dari lubang itu untuk sekedar menggoda lubang lapar itu. Kerutan itu berkedut tak nyaman kemudian pinggangnya bergerak manja, menginginkan untuk kembali diisi sampai penuh.

"Ngyaah~"

Desahan panjang nan erotis bercampur dengan rasa puas terdengar nyaring, tak mungkin speaker tak menangkap suara itu. Taehyung mendesah puas ketika kerutan sebagai jalur masuknya kembali terbuka lebar diiringi dengan rasa terpenuhi dan panas, membuat kepalanya semakin terasa berhenti berfungsi.

"Say 'hi' to your friends, Korean boy."

Mendekatkan ponsel ke wajah Taehyung yang tengah sibuk menghisap kejantanan dengan rakus, berusaha untuk memerah setiap tetes cairan kaya akan protein tetapi bertekstur kental meskipun masih cukup cair dibandingkan susu kental manis.

Netra yang sudah cukup sayu melirik ponsel disampingnya lalu mengeluarkan kejantanan dari mulutnya berganti menjilatinya.

"Hi~ hyung... Aku sedang berada di... Surga~"

Menghisap rakus cairan saliva pada kepala kejantanan itu, mengeluarkan suara dengan keras memastikan agar hyung di seberang dapat mendengarnya. Menjilat lubang uretra dengan jilatan kecil seperti kucing mencoba susu untuk pertama kalinya.

"Semuanya... Begitu besar... P-panjang... Nyaah! There~ my pussy ass f-feels good...!"

Menghiraukan ponselnya dan kembali sibuk dengan semua kejantanan di sekelilingnya, sekarang termotivasi untuk ikut menggerakkan pinggangnya—menyamai irama keluar masuk yang dilakukan orang yang menguasai bagian belakangnya sekarang.

Ikut terhentak dengan kekuatan hentakan si bule yang tengah mempenetrasinya, sekarang tidak menggunakan mulutnya untuk menghisap—hanya mendesah bak jalang yang sangat menyukai kejantanan dan merasa nikmat bukan main dengan lubang jalangnya diisi penuh.

"Uhn! Uhh...!"

Ketika itu merupakan kejantanan ketiga yang ditelan oleh lubangnya, dia hanya bisa mengeluarkan erangan karena tenggorokannya terasa kering tetapi lubangnya masih belum puas—masih menginginkan lebih sampai perutnya terisi penuh oleh sperma. Sampai lubangnya membentuk menjadi bentuk kejantanan.

Sebuah keajaiban Taehyung belum mencapai klimaksnya dengan sebanyak apa kenikmatan yang dirasakannya tapi perutnya mulai terasa geli menandakan dirinya akan mencapai klimaks tak lama lagi. Omong-omong, sambungan telepon sebelumnya telah diputus secara sepihak oleh si penjawab telepon jadi hanya ada Taehyung dan mereka sekarang—tak ada siapapun yang akan menggangu mereka.

"F-fill... Me—hh... W-want... Cum..."

Sebenarnya dengan perkataan Taehyung yang terpotong-potong si bule tak mengerti apa maksud perkataannya.

Apa dia akan klimaks?

Atau—

Apa dia ingin diisi lagi?

Peduli amat. Si bule tetap akan mengisi lubangnya dengan spermanya lagi.

Pasti titik prostat Taehyung sudah sangat bengkak dengan sebanyak apa titik itu dikenal dengan kasar sampai ditekan dengan sangat keras.

Pinggangnya terhentak putus asa, semakin menginginkan agar titik manisnya terus dikenai tanpa jeda sedikitpun. Mengejar rasa klimaks yang telah di ujung kejatanan—mungilnya. Desahan putus asa dikeluarkannya sampai pada suatu hentakan keras ubun-ubun kepalanya memutih dan tubuhnya berhenti bergerak.

"Hnghh~ Hyaa—aah! F-fuck me—I'm—"

Cairan putih meluncur keluar dari lubang uretranya, mengalir keras menunjukkan seberapa nikmatnya perasaan klimaks pada kepalanya. Seluruh tubuhnya bergetar, dan pucuk dadanya terlalu mengundang untuk dipilin sekarang, beberapa tangan langsung meraba dadanya, mencubit keras puting dadanya.

"You've become a real cockslut, Korean boy."

"Love that cock inside you, yeah? F*cking eat my jizz, you slut."

"Give... It! B-berikan k-kepadaku... Berika—"

Si bule yang kejantanannya berada di dalam anal Taehyung akhirnya menembakkan benihnya di dalam. Mewarnai otot liang itu dengan warna putih, menyatu dengan sperma yang telah berada di dalam dari dua orang sebelumnya. Dan kepala kejantanannya menyentuh titik manisnya sehingga tembakan benih panasnya mengenai titik itu pun.

Kepala Taehyung terlempar ke belakang, lidahnya terjulur dan matanya sama sekali tak menunjukkan kefokusan sedikit pun. Desahannya pun—

"N-nyaaah!"

Melengking bagaikan tengah menyanyi lagu solonya. Mengalami dry orgasm.

Mengambil napas setelah mencapai dua klimaks berturut-turut. Mendesah pelan tetapi masih merasa nikmat ketika si bule mengeluarkan kejantanannya—seketika cairan dalam analnya mengalir keluar dan dirinya pun dapat merasakannya.

Analnya terisi sangat penuh sampai isinya langsung mengalir keluar.

Analnya telah diisi oleh tiga kejantanan yang berbeda.

Rasanya—dia bagaikan jalang.

Tidak.

Bahkan jalang pun tidak akan sepertinya.

Dia lebih jalang, dari seorang jalang.

Dia bukan hanya menjadi jalang.

Dia—apa dia sudah menjadi seperti yang disebutkan oleh mereka—?

Cockslut.

Karena dia merasa lubangnya masih belum cukup puas. Jantungnya berdetak cepat dan rasa adrenalin yang sempat reda kembali muncul ke permukaan.

Memegang pipi bokongnya, meremasnya dan menunjukkan lubang basahnya.

"Lagi... Perkosa aku sampai testis kalian kosong..."

.

.

.

To Be Continued

Author's Note

Hai~ ada yg kenal aku disini? Tidak? Sebenernya aku author wattpad cuman karena sekarang telah terjadi banyak kejadian cerita penuh dengan aroma seks seringkali dihapus maka aku menjadikan ffn sebagai back up-ku jadi andaikan memang kehapus lagi aku tak perlu ngebut ngetik ulang dan hanya perl copas darisini ke wattpadku~

Akun utama aku di wattpad, cuman disini hanya sebagai back up saja tapi andai kala kalau memang suka silahkan baca~

Silahkan berkunjung ke akun wattpadku andaikan lebih memilih ke wattpad~

min_ve

Bye bye~