kuroko no basuke (c) fujimaki tadatoshi. tidak mengambil profit dari fanfiksi ini.

untuk flash fic fest.


Kise semakin cantik. Semua orang tahu itu. Kau bisa tahu dari caranya menata rambut, caranya tersenyum simpul, bahkan caranya melepas jaket. Segala gestur yang dilakukan Kise seolah menegaskan lekuk rahangnya, dagunya, dan matanya yang mengingatkanmu pada musim panas.

Kise semakin cantik. Semua orang tahu itu. Tidak terkecuali Kasamatsu. Hal ini bisa berarti anugerah, atau justru musibah.

Pertama, anugerah. Kehadiran Kise membuat hampir seluruh anggota klub basket, baik reguler maupun nonreguler, berlatih dua kali lipat lebih giat dari biasanya. Mungkin gengsi, tidak mau kalah dengan Kise yang notabene satu-satunya putri namun permainannya paling mendominasi. Moriyama pernah berkata meskipun mereka berusaha keras terlihat tekun dan rajin, mereka tidak seinci pun mendekati tempat Kise berdiri. Kasamatsu menyuruh Moriyama tutup mulut atau jatah larinya akan dilipatgandakan.

Kedua, musibah. Gerak-gerik Kise kadang memutus konsentrasi, bahkan ketika yang bersangkutan tidak bermaksud demikian. Kasamatsu pernah menjitaki junior-junior yang tertangkap basah sedang menonton Kise melakukan tembakan tiga poin. Pandangan mereka setengah kosong dan setengah bermimpi. Kasamatsu bertanya galak kenapa mereka malah duduk bengong seperti orang bodoh dan bukannya berlatih bersama yang lain. Junior-junior kikuk itu bangkit secepat kilat.

"Ya mau bagaimana lagi," kata Moriyama suatu hari, di ruang loker ketika mereka datang terlalu awal dan gedung olahraga masih sesepi kuburan. "Kise memang menawan, kok. Tidak heran kalau banyak yang kepincut, lalu curi-curi memperhatikan. Kadang-kadang kau juga begitu."

Kasamatsu tidak bisa menyanggah.