A/N: Ini bukan karya asli Author. Author hanya menerjemahkan,membuatnya mudah dipahami, mengganti nama tokoh, dan mempostingnya. Kalian mungkin bertanya-tanya kenapa Author tidak mempostingnya di blog atau sejenisnya kan? Jujur-jujuran aja, posting di blog itu jarang yang ngelihat, jadi Author posting disini. Meski gak ada review asal ada yang baca aja udah cukup.

Yang suka silahkan fav/foll/review, yang gak suka harap sadar bahwa saya tidak memaksa kalian untuk membacanya ^_^)

Fict punya saya yang lain lagi proses pengerjaan, thank's.


Disclaimer: Author tidak mengklaim apapun dalam fict ini.

Penulis: 川 香 麻辣 鸡肉 锅

Bahasa Asli: mandarin.

Rate: M

Character: Naruto, Valerie, Yasaka, OC.


"Namikaze Naruto, Pria, Jepang, lahir pada tahun 1997, nomor identifikasi pribadi adalah XXX ... XXX, 21 tahun, belum menikah, lulus dari studi lapangan Military-Machine, meninggal karena menyelamatkan rekan senegaranya dari tenggelam. Meraih penghargaan kelas dua untuk kesetiaannya yang tak tergoyahkan."

Ah, benar juga.

Aku mati

Saat-saat terakhir sebelum meninggal adalah melihat seorang gadis kecil jatuh ke laut. Memiliki peran sebagai seorang prajurit yang melayani negaranya, aku tidak berpikir dua kali dan hanya melompat ke laut. Laut itu sedingin es karena musim dingin dan ombaknya tak henti-hetinya menerjang.

Setelah beberapa waktu berjuang menahan ombak, aku berhasil mendorong gadis kecil itu naik perahu kecil yang datang untuk menyelamatkan kami. Setelah itu gelombang besar menyapuku. Meskipun aku tahu itu hanya air laut, apa yang aku rasakan pada saat itu seperti bongkahan batu yang menghantam wajahku.

Sesaat kemudian aku kehilangan kesadaran dan tidak pernah bangun lagi.

Maka, Namikaze Naruto, 21 tahun, telah mencapai akhir hidupnya. Terus terang aku tidak menyesal dan tidak merasakan sedikit pun kebahagiaan atau kepuasan. Aku lahir di keluarga yang sangat terlibat dalam militer sejak beberapa generasi sebelumku, mereka bergabung sejak masa perang dunia pertama sampai generasiku saat ini.

Kematianku hanya akan memberi orang tuaku waktu yang singkat untuk meratapi kepergianku, sebelum mereka berpendapat bahwa aku telah membuat seluruh leluhurku bangga. Oleh karena itu, aku tidak menyesal.

Ah, aku lupa menyebutkan bahwa aku masih lajang.

Bagiku tidak ada yang berharga di kehidupanku, karena setiap hari aku hanya pergi untuk latihan militer, kelas, belajar atau latihan fisik. Mungkin, kehidupan sekolah militer lebih cocok untuk orang-orang sepertiku yang tidak memiliki motivasi apapun.

Di sekolah militer, aku juga bukan tentara kelas atas, aku hanya seorang elfngkat rata-rata, jika aku disuruh maju ke depan kelas oleh guru, aku hanya memperkenalkan diri agar mereka mengenaliku.

Namun, insiden ini telah membuatku diakui dengan penghargaan kelas dua yang cukup untuk membuat namaku tercatat dalam sejarah.

Baiklah, aku sudah berpikir cukup lama. Bisakah aku melanjutkannya sekarang? Pikiranku telah berputar-putar sampai bagaimana aku diakui dengan pencapaian kelas dua―tetapi mengapa aku masih di sini? Bukankah sudah kubilang aku mati ?! Mengapa aku masih memiliki semacam kesadaran?

Menurut Prinsip hukum Materialisme, dikatakan bahwa sekali makhluk hidup mati itu akan menjadi seperti bagaimana lentera dipadamkan, jadi bagaimana aku masih bisa berpikir?

Atau mungkin kita (manusia) benar-benar memiliki tubuh astral di dalam tubuh, kecuali tubuh astral ini tidak dapat mengatakan kepada semua orang bahwa mereka ada. Karena manusia tidak dapat melihat tubuh astral, jadi secara teknis tubuh astral tidak ada?

Aku tidak tahu apa aku sekarang, apakah aku hanyalah sebuah pikiran, tanpa anggota badan atau sesuatu semacam itu. Aku tidak tahu.

Sepertinya aku hanya bisa berpikir. Jangan katakan padaku bahwa ini adalah apa yang terjadi setelah manusia mati? Tidak ada yang tersisa dari manusia kecuali kemampuan untuk berpikir tanpa batas sampai hari kiamat. Karena tubuh manusia akan musnah akhirnya, apakah itu berarti bahwa hanya pikiranku yang akan terus ada setelah itu?

Eh? Kenapa aku mulai berpikir secara filosofis?

Jika aku memiliki mulut, aku ingin tertawa mengejek pada diriku sendiri, tetapi masalahnya terletak pada aku yang tidak dapat melakukan apa-apa. Kalau begitu, aku tidak berpikir ingin berjuang lebih lama lagi, selama aku tidak berpikir, apakah itu berarti bahwa aku tidak ada lagi? Baiklah semuanya, terima kasih telah mendengarkan elfode panjang bertele-tele-ku, aku tidak akan mengganggu kalian lebih jauh. Selamat tinggal.

"Naruto! Naruto! Tolong ... Naruto ... Tolong bangun ... Naruto... kumohon ... Jangan ... Jangan buat mama khawatir ... Tolong ... Cepat bangun ... Tanpa dirimu, bagaimana bisa Mama terus hidup ... Tolong, tolong bangun ... "

Mmh...

Bisakah wanita ini memberi hormat kepada orang yang sudah meninggal? Setidaknya, bisakah kamu tidak berbaring di mayatnya dan menangis? Tidakkah Anda tahu bahwa berat badanmu yang menekannya akan menyebabkan dia mengalami masalah pernapasan? Apa kau ingin dia bangun atau tidur selamanya?

Mmh?

Tunggu, huh?

Mengapa aku masih bernafas? Menghembuskan napas berat, udara yang membawa aroma rumput dan bunga-bunga melayang ke lubang hidungku dan mencuci tenggorokanku. Di dalam tenggorokanku, aku bisa merasakan bau darah yang kuat, yang membuat otakku sangat sakit.

Aku bisa mendengar suara hujan mengalir ke tanah, dan aku bisa mendengar seseorang di sampingku, seorang wanita, terisak-isak.

Kenapa tanganku terasa hangat? Tidak, aku tidak terkejut karena tangan aku digenggam erat. Lebih tepatnya, Aku lebih terkejut tentang bagaimana aku masih bisa merasakan sentuhan setelah aku mati.

Aku pikir aku telah meninggal dan orang mati tidak memiliki kemampuan untuk merasakan. Seperti sebelumnya,tidak bisa merasakan apapun dan hanya berpikir. Tetapi sekarang, mengapa aku bisa melakukannya? Rasanya juga begitu nyata! Bukankah aku baru saja mati? Mengapa? Tapi aku bisa merasakan diriku dalam keadaan hidup, aku bahkan bisa mendengar suara detak jantungku berdenyut lemah.

Aku terbatuk keras dan mengeluarkan segumpal darah, membersihkan sisa-sisa lengket yang sebelumnya menempel di tenggorokanku. Udara basah dingin akhirnya terserap ke paru-paruku Aku perlahan membuka mataku, dengan beberapa tetes hujan berceceran di wajahku. Aku melihat ke langit kelabu, bersama dengan air hujan yang semakin deras, aku merasa bingung dan tersesat.

Bagaimana aku hidup kembali?

Dan dimana ini?

Aku mati, aku yakin itu, tapi apa ini?

Memiliki suatu bentuk kesadaran setelah mati telah memberi aku kejutan, tetapi kesadaranku yang bangun membuatku tidak bisa berpikir jernih. Pikiran tentang "Apa yang sebenarnya terjadi", "Bagaimana ini terjadi", mengaburkan pikiranku sekarang.

"Naruto ! Anakku! Anakku! Syukurlah! Syukurlah! Syukurlah, kamu masih hidup! Oh terima kasih Dewi Clementina atas berkahmu ... Terima kasih karena telah melindungi anakku! Terima kasih! Terima kasih!"

Aku belum bisa mengurutkan pikiranku dengan benar ketika aku dipeluk dengan erat oleh seseorang. Aku merasa kepalaku menyentuh dua benjolan kehangatan yang membuatku tersedak udara yang baru saja aku hirup beberapa saat lalu, diganti dengan aroma bunga yang masih tersisa ... aroma bunga macam apa ini, entah kenapa membuatku nostalgia ... tapi sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal semacam ini.

Ketika wanita itu akhirnya melepaskan pelukan eratnya dariku, dia dengan cemas menggenggam wajahku dengan tangannya dan aku melihat: Sepasang mata biru begitu mirip dengan kilat, rambut pirang keemasan, wajah yang begitu cantik sehingga mirip dengan patung yang dipahat sempurna sekarang menatapku dengan cemas.

Tapi, mengapa telinganya runcing?

Jari-jarinya yang ramping meluncur di wajahku. Dia dengan lembut membelai wajahku dan dengan cemas bertanya: "Bagaimana keadaanmu anakku? Kau pasti kesakitan! Ini semua kesalahan Mama ... semua kesalahan Mama ... Mama seharusnya tidak membiarkanmu pergi membunuh Naga Bumi ... semua kesalahan Mama ... semua kesalahan Mama ... anakku ... kamu baik-baik saja ... terima kasih dewa ... terima kasih ... Mama akan membawamu kembali ... Mama akan membawamu kembali ..."

Um, siapa wanita ini?

Aah, tidak, tolong beritahu siapa aku sebenarnya. Itu akan baik-baik saja.

Aku baru saja hidup kembali dan sangat bingung. Kenyataan ini seolah menghancurkan akal sehatku. Sebelumnya aku mati, lalu mendadak ada disini. Dan meskipun aku tidak familiar dengan lingkungan sekitar, disaat bersamaan aku juga merasa familiar.

Terutama wanita di depanku yang menyebut dirinya "Mama".

"Apa yang terjadi? Masihkah kau mengingat Mama? Ini aku, ibumu!"

Mungkin dia melihat ekspresi kebingungan di wajahku, lalu dia memegangi wajahku dengan ganas dan memaksaku untuk menatap matanya, sambil berteriak: "Aku ibumu! Anakku ... aku ibumu ! Jangan menakut-nakuti Mama ... jangan menakut-nakuti Mama... Kamu baik-baik saja, kamu pasti baik-baik saja! "

"M-Mama?"

Otakku tiba-tiba dipenuhi dengan ingatan yang sepertinya bukan milikku, saat aku melihat wajah wanita di depanku, rasanya sangat alami bagiku untuk mengucapkan "Mama". Wanita itu kemudian terisak, mulutnya mengerut sedikit dengan gemetar, sebelum menampilkan senyum cantik dan puas yang paling murni. Dia kemudian dengan ganas membawaku dalam pelukan beruangnya dan menangis dengan keras di bahuku.

Bingung dan kacau, aku hanya berdiri di sana sambil memeluknya erat-erat, merasakan sensasi payudara yang sangat besar menekan dadaku, serta kehangatan dan aroma di tubuhnya. Sepertinya akal sehatku harus diubah, karena apa yang tampaknya menjadi alur cerita novel fantasi telah terjadi padaku sekarang.

Melihat telinga runcing ibuku, aku merasa bahwa reinkarnasi ini tampaknya luar biasa, aku tidak pergi ke masa lalu atau ke masa depan, tapi entah bagaimana ke dunia alternatif!

ibuku tidak tampak seperti manusia, lebih seperti Elf ... tunggu! Ibuku adalah elf! Lalu apa itu artinya aku juga elf?!

Aku cepat-cepat mengangkat tangan dan menyentuh telingaku.

Eh? Itu telinga manusia normal? Ah? Kalau begitu aku manusia? Lalu apakah itu berarti bahwa wanita ini telah salah mengiraku dengan orang lain? Aku seorang manusia! Bagaimana mungkin elf seperti kamu melahirkan anak manusia? Atau ayahku manusia? Maka itu berarti aku adalah half-elf?

Otakku terpaku oleh semua pertanyaan ini, dengan lebih banyak jawaban baru yang ku dapat, sepertinya lebih banyak hal yang kupertanyakan.

Tidak, itu bukan benar-benar jawaban, tapi entah bagaimana ini memberi aku perasaan "Hal semacam ini adalah wajar".

Mengapa demikian? Ada apa dengan semua ingatan dan kenangan ini? Apakah ini milik pemilik asli tubuh ini? Jadi sekarang aku mewarisi mereka? Jika demikian, maka itu berarti pemilik sebelumnya dari tubuh ini sudah mati.

Dan wanita yang masih memelukku dengan sangat erat benar-benar ibuku ... dan... dan ...

"Yasaka-sama! Akhirnya kami menemukanmu!"

Di belakang punggung ibuku suara kuda berhenti tiba-tiba, sekelompok orang muncul dari hutan. Setelah melihat aku dan ibuku mereka menghela napas lega, dan pemimpin pasukan manusia ... ah, tidak, seharusnya elf, mereka memakai baju besi, sebagai lelaki dia terlihat cukup tampan, atau apakah semua elf laki-laki tampak tampan dan kekanak-kanakan?

Dia berjalan ke depan kami, berlutut dengan satu kaki dan membungkuk.

"Daerah ini berbahaya Ratuku. Tolong bawa Pangeran dan bersama-sama kita mundur dengan cepat."

Ibuku ... sebenarnya adalah ratu elf! Itu artinya aku adalah Pangeran elf ! Reinkarnasi macam apa ini, kemungkinan ini terlalu kebetulan! Aku yang tiba-tiba mati entah bagaimana bisa bereinkarnasi ke dunia alternatif, bahkan menjadi Pangeran bagi sekelompok elf ?!

Ibuku mengusap sudut matanya, sebelum dengan erat menggenggam tanganku sambil berdiri.

Dia berbalik dan berkata, "Tidak peduli apa yang terjadi padaku, kita harus menjaga keselamatan Pangeran! Cepat persiapkan keberangkatan dan kita kembali ke ibu kota!"

Dia berbalik lagi dan dengan lembut membelai wajahku, tersenyum saat dia menghiburku, "Tidak apa-apa, sudah tidak apa-apa anakku. Jangan takut, Mama ada di sini. Jangan takut, kita akan pulang sekarang. Lain aku tidak akan membiarkanmu datang ke tempat berbahaya ini ... itu semua kesalahan Mama ... semua kesalahan Mama ... "

Aku bisa dengan jelas merasakan cinta ekstrim ibu untukku, tapi aku bukan pemilik asli dari tubuh ini ... Ketika aku menyaksikan wajah sedih dan air matanya yang berhamburan bagai berlian yang hancur, aku tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya ...

... Maka aku mengangguk dan berusaha menggunakan tubuh yang tidak dikenal ini untuk mengambil langkah pertamaku sejak bereinkarnasi.


xxxxxXXXXxxxx


Setelah menunggang kuda sepanjang waktu, kami keluar dari kawasan hutan yang gelap dan akhirnya tiba di jalan yang normal. Aku melihat kerumunan elf bergerak di sepanjang pinggir jalan. Elf memiliki tubuh dan telinga yang berbeda dengan manusia, tetapi selain itu, karakteristik mereka hampir sama dengan manusia. Jalan dan kios kecil di sepanjang pinggir jalan sama dengan apa yang akan kau lihat di masyarakat manusia.

Aku pikir elf akan memisahkan diri mereka dan hidup tersebar di gunung dan hutan. Aku tidak pernah membayangkan mereka memiliki kota sendiri. Mungkinkah karena pengaruh manusia di dunia ini?

"Kenakan tutup kepalamu dengan benar, Nak."

Aku tiba-tiba merasakan sensasi hangat di telinga yang membuatku tersentak. Ketika Aku berbalik, aku melihat ibu menatapku dengan senyum lembut saat dia memperbaiki bagian dari kain kepala yang menutupi telingaku. Ibu dengan lembut menarik jari rampingnya dan dengan manis mengatakan, "Shh~ jangan biarkan siapa pun melihat telingamu ~"

Sepertinya elf benar-benar peduli tentang garis keturunan.

Sejujurnya, Aku tidak mengerti hal-hal yang aku lihat dan alami. Mungkin aku hanya memiliki kenangan hingga satu hari sebelum pemilik tubuh ini meninggal. Dia memimpin kelompok untuk bertempur, tetapi mereka benar-benar dimusnahkan, namun Aku harus berbohong kepada mereka. Itu bukan kemenangan, tapi kekalahan yang menghancurkan.

Aku tidak suka perasaan ini. Semua ini tidak ada kaitannya denganku, tetapi ini bertentangan dengan semua yang aku pelajari untuk tumbuh dewasa. Aku tahu bahwa aku harus mengatakan kebohongan ini. Tidak ada yang menikmati perasaan kekalahan. Para prajurit yang berjuang mempertaruhkan hidup mereka tidak bisa beristirahat dengan tenang seperti ini.

"Do ~ do ~ do ~ do ~~"

Prajurit yang berjalan di belakang kami tiba-tiba meniup terompet dan semua orang yang mendengarnya dengan cepat berkumpul di sekeliling kami, mereka mengagumi kavaleri saat mereka bersorak-sorai dalam perayaan. Mungkin ini adalah cara mereka merayakan kemenangan.

Ibu dengan lembut mendorongku dan berkata, "Ambil barang-barang ini dan bagikan kepada semua orang. Ingat, kau menang, jadi berbahagialah. Kamu adalah bintang hari ini. "

Aku membuka tas dan mengambil segenggam sisik naga. Sisik naga bumi memiliki cahaya keemasan, tetapi jika kalian menyentuh mereka, kalian bisa merasakan pola ukiran pada mereka sementara bagian belakangnya memiliki sentuhan kulit yang lembut. Bagian tengah sisik sangat tebal, sementara ujung-ujungnya tajam.

Aku menyebarkan sisik ke kerumunan. Mereka menjawab dengan sorak-sorai keras dan mulai bertengkar untuk sisik yang aku hamburkan.

"Atas nama Morigan yang hebat! Atas nama hutan besar! Atas nama dewi Clementina! Untuk prajurit kita yang penuh kemenangan, Pangeran Naruto Galadriel Rovna melawan binatang buas! Semoga kejayaan hutan dan danau bersamanya selamanya!"

Pasukan di belakang kami berteriak. Aku mencoba memahami apa yang mereka katakan dan menyadari bahwa aku tidak dapat memahami bahasa elf sama sekali. Namun, sepertinya itu tidak mempengaruhi pemahaman atau kemampuanku untuk berbicara.

Aku tanpa sadar menebarkan sisik naga ke kerumunan. Itu karena Aku sedikit gugup, tetapi karena aku juga benar-benar tidak ingin menyaksikan adegan ini.

Ibu sepertinya mengetahui bahwa aku tidak bersemangat, jadi dia mencubit pipiku dengan lembut, dan berkata, "Tersenyumlah, anakku. Aku tidak bisa lebih senang mengetahui bahwa kamu masih hidup. "

"Uhm."

Aku mengangguk dan perlahan-lahan memperhatikan kota elf. Kota ini terlihat mirip dengan manusia. Itu memiliki dinding megah dan gerbang kota besi tebal yang ditutupi dengan kulit binatang. Setelah melewati gerbang kota, aku melihat ke atas untuk melihat lubang besar di mana minyak mendidih dituangkan saat mempertahankan tembok kota. Hanya dengan melihatnya saja, aku tahu lubang itu telah digunakan lebih dari satu kali.

Elf seharusnya bisa menggunakan sihir, kan? Aku sudah memeriksa tanganku berkali-kali, tapi aku tidak merasakan sihir mengalir ...

Kami melewati jalanan dan orang-orang berteriak dalam kegirangan lalu istana di pusat kota akhirnya terlihat. Istana memiliki nuansa Eropa. Aku tidak bisa melihat karakteristik elf yang sering kubaca di novel-novel fantasi. Tampaknya para elf di sini sangat dekat dengan manusia, karena bahkan budaya mereka pun sama.

Ibu dan aku menunggang kuda kami ke dalam setelah pintu istana terbuka. Setelah masuk, kami melihat taman bunga raksasa, dan ada kolam di tengah kebun. Itu tampak sangat kokoh untuk kolam yang hanya digunakan untuk bersantai di istana. Rumput di sekitarnya hijau subur, jadi ada seseorang yang merawatnya setiap hari. Di tengah kolam ada beberapa angsa yang dengan malas merawat bulu mereka.

Setelah melewati taman, kami tiba di alun-alun yang berada di belakang taman dengan air mancur di tengah. Lantainya bersih. Bahkan tidak ada debu yang terlihat.

Di belakang kami, jalan istana tampak begitu panjang, butuh waktu untuk menyeberang bahkan di atas kuda.

"Nak, masuk dan istirahat sebentar, kamu pasti lelah. Beristirahatlah dan jangan khawatir, Mama ada di sini."

"Tapi sekarang tengah hari."

Ibu dan aku turun dari kuda kami, tapi ibu sedikit gugup jadi aku membawanya pergi. Ibu kemudian dengan erat memegang tanganku seolah-olah dia tidak akan membiarkanku pergi ke mana pun.

Mata biru ibu masih menunjukkan sedikit ketakutan dan kekhawatiran, tangannya gemetar lebih keras daripada tanganku. Dia lebih takut daripada aku. Dia pasti sangat khawatir ketika aku pergi.

"Tetaplah bersama ibu, oke? Tetaplah bersama ibu ... Mama ketakutan, takut bahwa kamu …"

Wajah yang cantik dan bibir memikatnya bergetar tak terkendali, jadi aku tak berdaya mengangguk dan berjalan bergandengan tangan dengannya ke istana.

"Yang mulia! Selamat atas kemenanganmu!"

Segera setelah kami memasuki pintu, aku mendengar teriakan yang mengejutkan. Di depan aula berlututlah banyak elf dengan tangan kiri di dadanya dan menundukkan kepala memberi selamat kepada kami.

Ibu tersenyum lalu berjalan ke arah mereka dan berkata, "Terima kasih, tapi pangeran lelah setelah pertempuran yang sulit. Cobalah untuk menahan diri dari membebani pangeran dengan pertanyaan Anda. Setelah pangeran pulih, dia akan senang berbagi cerita denganmu. "

Dua pelayan cantik yang berdiri di sisiku dengan lembut berkata, "Lewat sini, Yang Mulia."

"Ah ... baiklah ..."

Aku perlahan-lahan mengikuti dua pelayan di sepanjang karpet merah dan mencuri pandang ke luar untuk melihat bunga-bunga bermekaran, pohon dan rumput yang dipangkas rapi. Ini bukan tempat yang seharusnya aku kunjungi, tapi ... kalian bisa mengatakan bahwa semua yang ada di sini adalah milikku sekarang.

Aku harus menanyakan ini, tapi apakah kamarku adalah yang terletak paling jauh?! Bisakah kalian sedikit lebih perhatian terhadap korban yang baru saja kembali dari kematian dan menunggang kuda sangat jauh untuk sampai ke sini ?!

Aku tidak merasa lelah ketika Aku bangun di medan perang, aku juga tidak merasa lelah dalam perjalanan kembali di atas kuda, namun aku begitu lelah berjalan ke kamarku jadi aku ingin beristirahat…

"Yang Mulia, mohon istirahat sebentar. Kami akan segera membantu anda membersihkan diri."

Para pelayan menarik pintu dan membungkuk hormat. Aku mengangguk dan memasuki kamarku. Ruangan ini sangat besar! Tempat tidur yang akan membuat orang melompat karena keterkejutan berada di satu sisi dan di atasnya adalah lampu putih yang besar, tapi ... itu tidak tergantung dari langit-langit ... itu mengambang di udara. Seluruh ruangan dihiasi dengan elegan dan bahkan ada perapian, tetapi nyala api di dalamnya berwarna biru.

Aku berjalan dan menyentuh api karena penasaran. Kemudian aku menemukan bahwa nyala api terasa seperti udara ... Aku tidak bisa merasakan apa-apa. Tidak, nyala api itu sedikit hangat. Bahkan, suhunya sama dengan ruangan. Lebih tepatnya, nyala api inilah yang mengendalikan suhu ruangan.

Sangat menarik. Ini pada dasarnya seperti pendingin ruangan.

"Apa yang salah, apakah kamu kepanasan?" Ucap suara malas dari belakang.

Aku sangat terkejut sampai kepalaku hampir menukik ke dalam api. Aku dengan cepat berbalik dan melihat wajah kecil halus yang tampak seperti orang barat di balik tirai tempat tidur. Matanya memiliki semburat hijau yang sangat langka tetapi juga memiliki perasaan bahwa dia tidak sepenuhnya terjaga. Telinganya yang runcing sedikit bergetar, dan dia merangkak di atas tempat tidur.

"Umm ... ini kamarku ... bukan?"

Pelayan tidak mungkin membuat kesalahan kan!?

"Ah, ya ..."

Dia kemudian berguling tanpa peduli dan berkata, "Dalam hal itu … apakah ada masalah? Maksudku, aku datang ke kamarmu setiap hari ..."

Kamu siapa, nona? Maukah Anda menjelaskan bagaimana kamu dapat memasuki ruanganku begitu saja? Aku bahkan tidak mengenalmu.

Dia berguling di tempat tidurku dan kemudian berguling lagi ke lantai. Gaun panjang sepertinya tidak mempengaruhi tubuhnya yang lincah. Dia berjalan ke sisiku dan dengan sigap meraih tanganku. Matanya yang malas menatapku.

"Jadi, kamu menang?"

Dia bertanya dengan kepala bersandar ke dadaku.

"Tapi, Atta ... Tracy ... dan Gela tidak kembali."

Dia melepaskan tanganku, menunduk dan aku mendengar sedikit gemetar di nada suaranya. Aku belum pernah bertemu orang-orang itu sebelumnya. Tapi untuk beberapa alasan hatiku terasa sakit. Mengapa aku merasa malu?

"Maaf."

Aku melihat ke bawah dan bergumam pelan: "Maaf ... aku ... aku ... kami ... gagal ... Semua ... Semua ... aku satu-satunya yang selamat ..."

Aku adalah satu-satunya yang selamat. Semua orang meninggal ... Kenapa? Mengapa? Mengapa aku terluka di dalam hatiku dan merasa putus asa ketika ini tidak ada hubungannya denganku ...? Mengapa aku tidak merasa takut selama momen kematianku, namun merasa seperti akan menangis sekarang? Perasaan siapa ini? Apakah milik aku atau milik-nya?

Elf perempuan di depanku mengangkat kepalanya dan menatapku. Matanya berkilauan dengan sinar cahaya, lalu dia mengulurkan lengannya dan memelukku. Parfum samarnya semakin kuat dalam pelukanku. Dia meletakkan kepalanya yang kecil di dadaku sementara lengannya melilit pinggangku saat kami menghangatkan satu sama lain.

"Tidak apa-apa, tidak apa-apa ... Kamu masih di sini. Semuanya baik-baik saja. Selama kamu di sini ... Selama kamu di sini, aku tidak akan kesepian ... "

Karena kepalanya berada di dadaku, suaranya yang bergetar melewati dadaku ke dalam hatiku.

"Ah…"

Kelemah lembutannya yang melewati garis pertahanan terakhirku. Aku merasakan beberapa tetes air mata menggelinding dari mataku. Aku diam-diam memeluk gadis yang aku temui untuk pertama kalinya, dan membiarkan kehangatannya menenangkan hatiku ...

"Yang Mulia, silakan datang untuk mandi."

Siapa namamu pelayan? Tidak perlu bagimu untuk datang mulai besok dan seterusnya.

Kami memisahkan diri satu sama lain ketika pelayan itu dengan tegas melihat kami dan kemudian berbalik untuk bertanya kepada gadis di depanku, "Maukah Anda bergabung dengan kami, Nona Valerie? Kami bisa melakukan persiapan jika anda menginginkannya. "

Dia acuh tak acuh menjawab: "Tentu!"

Whoa, whoa, whoa! Berhenti! Tolong hentikan! Apa yang sedang terjadi?! Bukankah seharusnya aku mandi sendirian? Bagaimana bisa mendadak ini menjadi pemandian campuran?! Siapa sebenarnya gadis ini? Jangan katakan bahwa dia adalah istri atau tunanganku sekarang!

Tidak ada yang buruk tentang itu, tapi ... itu terlalu menggembirakan untuk perawan sepertiku!

"Ayo, aku belum mandi selama beberapa waktu. Ratu seharusnya ada di sana juga, kan? Ratu selalu ada di sana setiap kali kamu pergi untuk mandi. "

Valerie meraih tanganku dan menuntunku.

Tahan. Apakah Anda baru saja mengatakan ibu akan ada di sana juga ?!

Imajinasiku berlari liar dengan gambar tubuh telanjang ibu ... Persetan! Itu terlalu berlebihan untuk ditangani oleh perjaka sepertiku. Oh sial! Sial! Adik laki-lakiku pasti akan bereaksi! Bagaimana bisa aku melakukan ini pada ibuku sendiri!?

Valerie mendorong pintu terbuka, ah, tidak ada panas ... Tunggu. Jika tidak ada panas, maka tidak akan ada kabut!

Itu artinya ... Aku bisa melihat tubuhnya dengan jelas! Berhenti! Berhenti! Dia ibumu, apa yang kau pikirkan ?! Aku harus menghentikan diriku dari memiliki pikiran itu ! Bagaimana suasana tiba-tiba berubah dari melankolis ke hal ini!? Bukankah harusnya aku bersiap untuk balas dendam? Kenapa aku tiba-tiba diberi hadiah sebagai gantinya !?

Budaya gila apa ini ?! Budaya yang buruk harus dihancurkan!

"Ah, anakku sayang, kamu ada di sini. Nona Valerie juga ada di sini. Hubunganmu sama bagusnya seperti biasanya, ya? "

Tepat ketika otakku akan benar-benar kepanasan, seseorang dengan ganas memelukku dari belakang. Tapi kali ini, itu bukan kontak pakaian dengan pakaian ... Ini kulit dengan kulit!

Suara ibu datang dari belakang, dan jantungku berdebar seperti orang gila. Payudaranya ada di kedua sisi wajahku, tapi aku bahkan tidak memiliki keberanian untuk melirik. Aku perlahan maju tak berdaya, tapi Valerie benar-benar telanjang di depanku !

Valerie seharusnya elf muda, kan? Kulit elf dan manusia benar-benar berbeda. Kulit manusia seharusnya memantulkan cahaya sedikit, tetapi sepertinya tubuh elf memancarkan cahaya samar. Kulit Valerie tampak sehalus marmer, berkilau seperti kristal dan putih seolah hampir transparan, seolah matahari bersinar tepat di tubuhnya. Aku benar-benar ingin tahu apakah tubuhnya transparan. Dengan standar manusia, proporsi tubuh elf sempurna. Anggota badan ramping dan payudara dengan lekukan sempurna ...

"Pfft."

"Apa yang salah, Nak? Kenapa kamu membungkuk tiba-tiba? Apakah kamu sakit perut?"

Uhh ...

Ini adalah reaksi laki-laki normal!

.

.

.

Bersambung.