YOU
Naruto by Masashi Khisimoto
chapter 1 : Your Other Self
pairing : NaruHina
.
"Dia adalah pria yang sama. Yang datang di Senin pagi yang berembun, Selasa siang yang mendung, Rabu sore yang berangin, lalu kamis dan seterusnya."
.
.
"Namaku Kim Nam Joon. Aku berasal dari Korea."
Pria pirang itu membual di senin pagi, dan aku mengabaikannya sembari menyeduh kopi untuknya. Ini adalah hal yang biasa, dan aku tak perlu terkejut untuk apapun. Yang harus kulakukan hanyalah menemuinya dan mendengarkan serentetan ceritanya. Entah itu penting atau tidak, tapi aku tetap mencermati tiap-tiap kata yang ia lontarkan.
Kali ini pemuda itu bercerita tentang kota Seoul, yang katanya adalah tempat kelahirannya. Itu omong kosong, aku tahu, namun tak berani menyela dan mengatakan yang sebenarnya.
Ia akan berbicara satu jam penuh sebelum kembali pulang. Tiap kali aku melepasnya dari balik pintu apartemen, aku selalu bertanya-tanya. Kenapa dia bisa mengingatku, sementara mengingat namanya sendiri terkadang tak mampu.
.
.
"Namaku, Aroon Channarong. Aku dari Thailand."
Itulah dirinya di pagi yang lain. Aku selalu menganggap bahwa pria itu hanya ingin menghibur dirinya. Seolah dia tak pernah ingin jadi dirinya sendiri, dan selalu berambisi menjadi orang lain. Seseorang sempurna yang hanya ada dalam fantasinya.
Kali ini ia adalah orang lain. Bukan Kim Nam Joon yang kemarin. Meski jelas memiliki fisik yang sama, si pirang itu menolak untuk disebut Nam Joon. Bahkan ia mengaku tak pernah mengenal nama aneh dari Korea itu.
Oke, aku berusaha percaya, meski rasanya seperti menyebut roti sebagai nasi. Itu terdengar aneh dan tak masuk akal. Tapi... dia tetaplah dia, seseorang yang memiliki hobi bercerita. Dan kali ini ia menceritakan gajah-gajah di negara asalnya yang begitu penurut dan luar biasa pintar. Dia membual jika bilang lahir di Bamgkok. Dia sama sekali tak mirip orang Thailand.
.
.
"Namaku Xiang Jing Guo. Aku dari Yunan, China."
Dia gila, aku tahu. Dan kali ini siapa? Xiang Jing...
"Panggil aku Jing Guo."
Aku mengangguk dan mempersilahkannya masuk. Membiarkannya duduk di sofa ruang tamu sembari menikmati semilir angin dari jendela yang terbuka.
Pemuda itu bercerita mengenai tetangganya yang bernama Xiu Jing Lei yang mengetuk pintunya di pagi buta hanya untuk meminta gula. Oke, itu pasti menyebalkan. Tapi... apakah ini hanya bagian dari fantasinya belaka? Adakah tetangganya yang bernama Jing Lei? Itu pasti sebuah kebohongan lagi.
.
.
"Namaku Naruto Uzumaki, aku tetangga apartemenmu."
Aku tersenyum, merasakan otot di sekitar jantungku kembali mengendur. Ada kalanya, pria pirang itu menjadi dirinya sendiri. Seseorang yang selalu ku kenal dengan kebaikan hatinya, senyum manisnya, wajah tampannya, dan statusnya bagiku. Dia adalah kekasihku. Seseorang yang entah memiliki berapa kepribadian untuk bisa dikenali satu-persatu.
Orang-orang bilang dia memiliki kelainan. Aneh, terlalu banyak fantasi, gila dan lain sebagianya. Aku tak pernah mempermasalahkan hal itu. Biarpun dia mengaku menjadi Nam Joon, Aroon, dan Jing Guo, dia tetaplah pria yang sama. Pria pirang yang datang ke apartemenku dengan segudang semangat, seolah hari-harinya yang kelam bukanlah beban yang serius. Siapapun dia yang selalu ia coba kenalkan padaku, dia tetaplah dia. Narutoku, dan selamanya akan tetap menjadi Naruto Uzumaki.
END
