What I am ?

CHAPTER 5: The Rise of Brutal Demon

DISCLAMER: BUKAN PUNYA SAYA

"HA" BERBICARA

'HA' BATIN

"HA" BERBICARA SCARED GEAR / /AMARAH/ / JURUS

'HA' BATIN SCARED GEAR / / AMARAH

WARNING:ABAL-ABAL/GAJE/OC/OOC/TYPO/No shinobi/Dragon/Monster/Mecha/

PAIR: (NARUTO X …)

GENERS: ADEVENTURE, FATASNY, and SUPERNATURAL

RANTED: M

Summary: Aku dulu diculik oleh para golongan iblis lama, namun kemudian mereka melepaskan ku begitu saja di suatu tempat yang tidak ku ketahui. Lapar dan haus itu yang kurasakan, sampai ku menyadari sesuatu tempat ini dipenuhi oleh bankai-bankai naga yang sudah rusak dan membuat mual. Tidak punya pilihan lain aku harus memakan mereka dan meminum darah busuk untuk bertahan hidup. Dan kemudian aku mulai berubah menjadi sesosok Monster.

Last Chapter :

"Bagus, dengan begini aku dapat dengan mudah menyingkirkan para dewa-dewi bodoh itu."

"Tentu saja, dan juga terima kasih telah melakukan transaksi yang sangat memuaskan bersama Laughing Coffin."

'Bersiaplah Pak tua kau akan turun dari tahtamu itu.'

~What I am~

Hari ini adalah Misi yang telah di tunggu-tunggu, sekelompok satria Elf dari kerajaan Cath Sith yang tengah menunggani Wyvren terus memantau gerak-gerik dari udara, tempat yang mereka awasi adalah hutan yang memliki julukan Forest of Eternal Darkness.

Sebuah hutan tanpa ada sedikit pun cahaya dari sinar matahari yang dapat menembus ke dalam hutan, tempat ini berada di perbatasan antara kerajaan Cath Sith dengan kerajaan dari Salamander.

Naruto dan Rossweisse berserta Sinon lalu beberapa Prajurit Cath Sith yang tidak memakai Wyvren memandang dengan tatapan yang sangat serius, menurut rumor yang beredar siapa saja yang masuk ke hutan ini maka dia tidak akan pernah kembali.

Tapi itu hanya rumor yang beredar, apa lagi setelah Naruto memberi tentang nama orang yang telah menyerang kemarin. Mereka sangat tidak percaya bahwa ada seorang pembunuh berdarah dingin yang masuk ke dalam kelompok Laughing Coffin, Death gun adalah seorang buronan yang di cari hampir di setiap kerajaan dan beberapa dunia di Mitologi Nordik ini. Selain kasus pembunuhan berat dia juga sering di gunakan sebagai jasa para tangan politik kotor untuk mengalahkan para lawannya.

Setelah mengetahui siapa yang menyerang mereka kemarin, Sinon mendapatkan sebuah informasi lama yang berasal dari sebuah catatan politik seseorang Tata pengarsipan. Dimana di situ tertulis.

'Death gun, adalah nama yang sering muncul dalam benak setiap bangsawan maupun politik dia di gunakan sebagai jasa untuk menghancurkan sesuatu dan menghapus seseorang, tak pernah gagal dalam setiap misinya selalu berhasil, tidak ada yang tahu bentuk wajahnya karena selalu tertutupi, darimana maupun apa maksudnya menjadi seorang pembunuh bayaran, para orang yang akan menyewanya pasti akan mendatangi tempat tanpa sekucil cahayapun.'

Meskipun begitu beberapa hal yang mengangu Panglima berambut biru muda ini adalah, tidak pernah gagal. Kemarin apa dia di pertintahkan untuk membunuh Naruto Rossweisse dan dirinya atau hanya sebuah Ancaman.

"Apa, kau tidak apa-apa Sinon-chan."

"ha!"

Sinon terkejut saat sahabat berambut perak-putih ini sudah berada di hadapannya, dia langsung mundur serta menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak papah, hanya saja..."

Valkyrie ini mengetahui apa yang tengah melanda sahabatnya ini, seseoranng yang sangat di buru oleh banyak Elf karena kejahatannya, Death gun dulu Rossweisse pernah mendengar nama itu ketika Odin tengah berbicara dengan Ratu Cath sith.

"Death gun bukan."

"Bisa di bliang begitu, Ross-chan aku takut b...bagaimana kalau orang ini membantai kita aku takut Ross.."

Puk!

Dengan tenang Rossweisse memeluk Elf sahabatnya ini, di tau ketika rasa kegelisahan datang pada diri Sinon maka kenangan lama yang sudah sangat di tutup rapat akan muncul dan membuat takut dirinya.

"Tenanglah, semuanya akan baik-baik saja." Ucap Rossweisse dengan seyuman hangat.

Mendengar ucapan dari sahabatnya membuat kegelisahan di hati Sinon sedikit menurun, Rossweisse menghentikan pelukannya dan menatap sahabatnya untuk menyakinngnya lagi.

"Terima kasih Ross-chan."

"Tidak masalah Sinon-chan, tapi bisakah kau membantuku."

"Tentu saja apapun untuk sahabatku ini!"

Rossweisse langsung menyeringai sadis, dan membuat Sinon sedikit gemetaran melihatnya. Baru kali ini dia melihat Valkyrie yang biasanya lembut dan ramah ke setiap orang mengeluarkan ekspresi bisa di bilang berbahaya.

"Tolong bantu aku untuk menyeret si toping ramen itu dari tempatnya!" Sambil menunjuk iblis berambut putih yang tengah memandang serius ke arah hutan namun dari jarak yang sangat jauh dari mereka semua, dan bahkan berbanding terbalik dengan anggota tubuhnya yang mecekram sebuah pohon dengan perasaan ketakutan.

Sinon hanya bisa terjungkal akibat melihat tingkah laku dari pelayannya, benar-benar tergambar jelas apa kelemahannya. Kedua perempuan cantik ini mendekati Naruto yang masih memasang mimik wajah serius walaupun sebenarnya dia ketakutan.

GREP!

Rosswessie mencekram lengan Naruto, kemudian memasang wajah yang sangat membuat ketakutan iblis ini.

"Dengar, Toping ramen kita akan masuk kedalam hutan itu dan kau harus berada di paling depan." Suara melodi seperti sebuah lantunan kematian

"TIDAAAK!"

"Sudahlah, cepatlah pelayan kalau tidak akan ku buat kau merasakan panah ku sekali lagi." Ancam Sinon dengan siap mengeluarkan seranganya ke arah Naruto yang masih mempertahankan diri walaupun di tarik oleh Rossweisse dengan sangat kuat tetap saja dia tidak mau bergerak.

"Silahkan saja, kau mau siksa aku dengan benda apapun itu tidak masalah asalkan aku, Tidak! Sudi masuk kedalam hutan aneh itu."

Rossweisse dan Sinon hanya dapat mendesah karena tingkah laku dari iblis ini, ayolah umurnya sudah bisa di pastikan hampir remaja namun dia sangat ketakutan dengan cerita horror dan hantu, sebenarnya dirinya sandar tidak sih kalau kita juga di anggap hantu dalam dunia Supernatural.

Keduanya saling bertatapan, dan sepertinya ada sebuah ide yang sama di kepala mereka. Valkyrie dan Elf ini berbalik badan dan berdikusi bersama. Sementara Naruto dia tidak mengetahui apa yang mereka bicarakan namun itu pasti bukan hal yang bagus.

Dan tak berapa lama kembali menghadap Naruto, namun kali ini dengan seyuman manis yang di pelihatkan, Naruto tetap dengan pendiriannya dia tidak mungkin termakan rayuan atau apa pun itu.

"Baiklah jika kau tidak mau dari tempat kau berdiri, maka kita tinggalkan saja benarkan Sinon-chan."

"Benar Ross-chan, aku dengar bahwa para Ghost sebentar lagi akan sampai di tempat ini dan mencari seseorang untuk di lahap jiwanya."

Mendengar penuturan yang di berikan kedua perempuan di hadapan Naruto, mimik wajahnya yang serius mulai luntur dan di ganti wajah dengan keringat dingin.

'J...jangan p..ercaya, mereka ..cuman m..embohongimu.' Batin Naruto kepada dirinya sendiri.

Kemudian Sinon dan Rossweisse bersama pasukannya benar-benar pergi meninggalkan Naruto sendirian. Dengan perasaan ketakutan yang menyelimuti dirinya, Naruto mulai melihat ke segala arah.

TAP!

"TUNGGU AKU !"

WUUUSH!

~What I am~

Naruto kini berada di paling belakang dari kelompok ini, sementara kedua perempuan tadi yang berada di depan hanya dapat terkekeh karena melihat tingkah laku Naruto saat dia berlari ke arah mereka.

Hanya satu yang ada di perasaan Naruto saat ini, ketakutan dan juga gelisahan. Jalanan gelap tidak membuat mereka mundur sebab mereka di bantu oleh sihir pencahayaaan yang di masukan ke dalam sebuah wadah agar seperti lentera.

SUUUSH!

Naruto langsung menengok ke arah belakang, hanya ada daun-daun yang bertebaran dia kemudian menegakan kepalannya. Tidak apa-apa, mungkin tadi hanya perasaanya saja, dia mengejar kelompoknya yang sudah lumayan jauh.

TAP!

Muncul banyak orang menggunakan mantel hitam yang menutupi wajah mereka karena bayangannya, namun sedikit dari mereka menampilkan sebuah seringai yang sangat pas bagi seorang pembunuh. Seketika menghilang kembali.

Sinon dan Rossweisse berada di paling depan merasakan sesuatu yang tidak enak, kenapa semakin dalam semakin terasa hawa yang membahayakan.

"Semuanyan posisi bentempur!" Perintah Sinon dengan tegas, membuat seisi pasukan langsung bersiaga dan memasang perisai pertahanan. Sinon mengeluarkan busurnya dan memuculkan anak panahnya yang berwarna ke kuning emasan.

"Luna Light."

Sinon melesatkan anak panahnya ke atas dan membuat sihir penerang agar dapat lebih melihat dengan jelas, namun ternyata kosong tidak apa-apa selain mereka semua. Rossweisse masih memasang tatapan onservasi ke seluruh tempat tapi gagal karena tidak dapat menemukan musuh.

"Ross-chan bagaimana menurutmu."

"Entalah Sinon-chan, tapi tadi aku merasakan aura tadi namun terasa samar-samar."

"Apa kita harus memanggil tim udara untuk membakar hutan ini agar dapat mereka muncul dari tempat persembuyiannya."

Rossweisse menopang dagu, mendengar saran untuk meleyapkan kelompok Dark Elf ini. Namun itu tidak akan berhasil musuh yang mereka lawan kali ini adalah kelompok yang memiliki pikiran sangat cerdik dilihat dari sambutan mereka tadi, menggunakan kekuatan hanya akan beresiko terhadap diri sendiri.

"Tidak..."

SRRT!

Sihir luna light telah habis membuat tempat itu gelap gulita kembali, hanya lampion yang mereka di bawa untuk menyinari tempat sekitar mereka.

"Musuh yang kita lawan adalah kelompok yang memmiliki kecerdikan yang sangat hebat, pengguna kekuatan hanya akan merugikan kita dilihat dari cara mereka menyambut kita, aku yakin mereka sengaja untuk membuat kita terpencar dan mengeliminasi satu persatu." Lanjut Rossweisse.

Sinon hanya dapat mendecih kesal akibat taktik lawannya, dia tidak mau kehilangan para anak buahnya. Sebagai Panglima di harus bisa membuat keputusan yang sangat tempat agar semuanya selamat.

GYAAA!

Teriakan bergema di tempat itu, seorang prajurit gugur dengan luka bacok di tempat jatungnya berada, dengan bergegas Sinon melacarkan serangan.

SHUT!

Dan tidak mengenai apa-apa, Sinon terus mengerakan bola matanya mencari orang tersebut. Menghadapi musuh besar namun secara langsung terasa mudah karena kau dapat mengenai bagian tubuhnya, namun melawan seorang pembunuh dalam likungannya dengan otak yang sangat cerdik akan terasa sangat susah walaupun dia lemah.

"ROSS-CHAN!"

"AKU MENGERTI."

"THREE PILLARS OF ICE GUARD!"

KRAAK!

KRAAK!

KRAAK!

Muncul tiga patung es raksasa dari tanah yang kemudian memunculkan sebuah kubah es yang melindungi mereka. Rossweisse menyatukan jari-jari tangannya dan menutup matanya. Tenyata Kubah pelindungan membutuhkan sebuah kosentrasi yang tinggi dari pemakai sihir ini agar tetap kokoh.

Sinon mulai kawatir akan hal yang berada di pikirannya tentang masalah ini, dia menggelengkan kepalannya dan mengambil nafas kecil untuk menyingkirkan pikiran buruk itu.

'Sinon kau harus tenang.'

Naruto yang ketinggalan dari teman-temannya mulai merasakan hal buruk pada mereka. Dia berlari dengan cepat untuk menyusul mereka, tiba-tiba kendali tubuhnya di ambil oleh seseorang yang misterius kembali.

"Black hole."

Muncul lubang hitam di belakangnya dan menghisap berbagai sesuatu di hadapan lubang itu, tenyata itu semua adalah senjata yang di persiapkan.

"Rupanya mereka menggunakan tenik licik, kalau begitu kita lihat apa mereka dapat bertahan dari ini."

Naruto menaikan tangannya kananya, kemudian aura Hitam berkumpul di satu titik yang semakin membesar sampai akihirnya menjadi Skull Dragon Blade.

"Dark Hurricane."

Naruto langsung berputar dengan cepat, dan menyerang dengan cepat ke arah pepohonan yang berada di sekitarnya.

SLASH!

BRUUK!

Banyak pepohonan di tempat menjadi tumbang akibat serangannya, namun dia tidak menemukan mayat dari musuhnya, hingga kedua kakinya di pegang oleh seseorang dari bawah tanah sontak Naruto terkejut dan ditarik dengan kuat kedalam tanah hanya bagian kepalanya yang masih ada di atas tanah.

"BRENGSEK!"

BOOM!

BOOM!

Muncul ribuan orang dari bawah tanah yang menggunakan mantel hitam di tangan mereka membawa senjata tajam. Sepertinya dia terjebak di tanah dan akan di bunuh oleh para pembunuh ini.

"Aku tidak sudi mati di sini!"

Naruto memunculkan kedua sayapnya dari tanah membuat retakan-retakan di tanah dan terbang ke atas namun sepertinya musuhnya malah semakin banyak kalau di lihat dari atas.

Tanpa kesiapan seseorang menyerang dari arah belakang Naruto, dengan berputar miring sangat sempurna dan memberikan luka sayatan akibat senjata yang di bawannya.

BRUUK!

"SIAL!"

Naruto langsung bangkit dan mencoba menyerang dengan kedua tangannya sekarang dilapisi aura hitam yang berubah menjadi senjata pedang.

JRASS!

JRASS!

JRASS!

Iblis berambut putih ini membantai hampir seperempat dari mereka dengan cepat walaupun begitu tetap saja, jumlah mereka seolah semakin banyak. Apalagi pengguna mana miliknya hampir mendekati tingkat habis.

WUUUSH!

WUUUSH!

Dua orang maju ke hadapannya, bahkan sekilas mereka berbeda dengan anggota yang lain. Mereka tidak membawa senjata dengan kata lain pengguna tangan kosong.

DHUAAK!

Naruto menyilangkan kedua tangannya kedepan dada, menahan serangan dari dua orang tadi saat masih dalam ke adaan sangat buruk, seseorang menendang wajahnya dengan sangat kuat.

BRAAK!

Naruto terpental kebelakang dengan sangat kuat, pertarungan yang sangat licik. Kini darah segar mengalir dari sudut bibir Naruto, matanya kemudian menyala keunguuan terang dengan pupil bagaikan seorang predator.

Dengan tegap Iblis ini langsung bangkit, aura hitam menusuk ke penjuru tempat namun walaupun begitu, Naruto kemudian memjentik-jentikan jarinya dan akhirnya setelah jentika terakhir sebuah pedang hitam katana muncul dari lubang sihir berlambang keragka naga dengan memegan sabit.

"Saatnya makan!"

BLIZT!

SLASH!

Sebuah kepala langsung terbang ke atas dan telah copot dari tempatnya berasal. Lalu Naruto menghilang kembali dan mulai menghabis musuh-musuhnya dengan sangat cepat.

Tangan, kaki, badan, semua anggota tubuh musuhnya berceceran membuat bagi orang yang melihatnya akan muntah. Padangan Naruto kini seperti seorang hewan di rantai makanan teratas.

TRANG!

Pedangnya tertahan oleh seseorang, mata merah dengan topeng bermotif tengkorak serta mantel hitam yang menutupi dirinya. Death gun telah muncul, kini dia tengah menggunakan sebuah pedang yang sama saat Naruto di kedalikan oleh Sinanju kemarin.

TAP!

TAP!

"DEATH GUN."

Death gun tidak membalas dan malah menyiapkan kuda-kudannya, Naruto melesat ke arah pembunuh berdarah dingin.

TRANG!

TRANG!

TRANG!

Aduk pedang yang sangat seimbang di pertontonkan, terlihat bunga api bermuculan akibat benturan kedua pedang. Naruto mengayunkan horizontal pedang katannya ke arah leher Death gun, tapi orang menggunakan topeng tengkorak ini menghindarinya.

Death gun melompat ke atas Naruto dan menyerang Vertical, Naruto berguling menghindari serangan tersebut, lalu menubrukkan tubuhnya ke arah Death gun.

Death gun terbanting dengan keras, sementara Naruto masih berdiri namun nafas berat keluar dari mulutnya. Cukup melelahkan juga melihat perlilaku Iblis berambut putih ini para pembunuh yang lainnya langsung menerjang ke arah Naruto yang kelelahan, saat senjata tajam itu berdekatan dengan kulitnya sebuah Magic Bullet menembus bagian kepalanya.

DOR!

"Jangan ada yang mengangu pertarungan ini, kalian dengar!"

Kemudian sebuah asap keluar dari lubang pentelasi udara yang berada di sekitar bagian topeng tersebut.

"Aku sudah berjanji untuk bertarung dengan mu secara sejati, jadi jangan ada yang mengangu pertarungan kami!"

Suara perintah dikeluarkan Death gun dengan sedikit aura seorang pembunuh yang pasti di atas level para bawahanya ini membuat semua orang sedikit ketakutan dan bergetar.

"Tenyata sebagai seorang pembunuh kau masih punya kelakuan menghargai." Ucap Naruto yang tengah di kendalikan oleh seseorang misterius.

"Pembunuh, itu definisi yang salah untuk ku aku hanya seorang yang tidak mengetahui aku berperan sebagai apa, Pahlawan atau Penjahat itu tidak jelas padaku."

Death gun memasukan Handgunya dan mengambil pedangnya yang tergeletak tidak jauh. Kedua sorot mata tajan saling bertatapan aura yang d pancarkan seolah membuat semua orang langsung untuk tunduk.

"Sekarang kita mulai babak keduannya." Ucap Death gun dengan memasang kuda-kuda.

"Tentu saja!"

DHUAK!

Benturan antara kepala dua orang ini membuat sebuah angin kencang di sekutar mereka. Naruto mundur dan kembali menyerang ke arah Death gun begitu pula sebaliknya.

TRANG!

TRANG!

TRANG!

SUUHT!

Naruto menuduk dan melakukan serangan kaki untuk menjatuh kan Death gun, mengetahui hal itu sang pembunuh berdarah dingin ini melompat ke samping dan mengayunkan pedangnya saat di udara.

"Darkness Void."

Sebuah gelombang kegelapan yang berasl dari tebasan pedang Death gun melesat menuju Naruto yang masih di posisinya. Iblis rambut putih ini kemudian membuat sebuah lingkaran sihir di bawah kakinya namun lebih besar dengan lambang sama seperti memunculkan pedang katananya.

"Block Emergercy."

Dengan sendirinya gelombang itu terbelah menjadi dua bagian ke arah kanan dan kiri melewati Naruto dan menebas sedikit rambutnya. Saat itu juga naruto langsung melesat ke arah Death gun.

Death gun yang sudah kembali dari tindakannya tadi juga melesat kearah Naruto. Saat dekat dengan lawannya Naruto menacapkan katannya ketanah, lalu menggunakan gagang katana tersebut sebagai tumpuan untuk lompat ke keudara.

Seseorang berpenampilan topeng tengkorak ini hanya dapat terdiam, ketika beberapa detik di udara Naruto melesat ke bawah dengan pedang Skull Dragon Blade yang sudah bertengger di tangannya.

Dengan isting yang kuat Death gun yang sudah bisa di pastikan hebat dia memasang pedangnya dia atas kepalannya sambil bersiap mengalami benturan gesekan.

TAP!

"NA..A..NI ?"

Naruto tidak menyerang Death gun namun mendarat tepat di hadapannya, dengan sekuat tenaga dia mengayunkan pedang beratnya ini.

SLASH!

CRAK!

Bunyi retakan terdengar, topeng Death gun menggalami retakan namun hanya sedikit. Keduanya membeku dalam kesuyian, hinggan daun-daun dari hutan gelap abadi ini dapat di katakan berguguran dan kemudian tertiup angin.

"Permainan berakhir."

Muncul sayatan-sayatan di seluruh tubuh Death gun, kemudian Death gun tumbang ke belakang. Banyak bawahannya terkejut akibat hal ini, sedikit demi-sedikit mereka mulai melarikan diri.

"Crescent dance."

Akhirnya mata Naruto kembali seperti sedia kala, Naruto mengendalikan tubuhnya kembali serta merasa kesakitan namun tidak seperti kemarin. Dia berniat meninggalkan Death gun yang sudah terbaring di tanah, namun suara seseorang membuatnya berhenti.

"Kenapa, kau tidak membunuhku."

"Memangnya untuk apa aku membunuhmu."

"Apa kau tidak mengerti, tangan ini sudah mencabut ribuan nyawa tapi di balik itu ribuan orang berterima kasih padaku. Aku hanya ingin menghilang dari dunia ini."

Naruto mengaruk kepalannya yang tidak gatal, entah kenapa orang yang di depannya ini sangat sekali berpikiran cepat menyerah dan ingin sesuatu yang sangat gila dalam pikirannya.

"Dengar, Kadang setiap orang membuat kesalahan fatal dan tidak bisa di maafkan namun pasti ada waktu dan seseorang yang memberikan kesempatan kedua untuk hidup lebih baik."

Lalu dia mendekati Death gun dan mejulurkan tangannya dengan cengiran. Death gun merasa dirinya medapatkan sesuatu untuk mencoba bangkit kembali dan berubah menjadi seseorang yang lebih baik.

TAP!

"Arigatou, Teman"

"Tidak masalah!"

~What I am~

Suara gemiricik air terdengar mengema di suatu lebih tepatnya sebuah ruang penjara. Dua orang perempuan berambut perak-putih dan biru muda tengah dalam keadaan yang sangat buruk, keadaan mental mereka tergangu akibat kejadian yang tidak akan mereka lupakan.

Flashback on

Sinon dan Rossweisse tengah beradaa dalam kondisi yang sangat tidak baik, fokusnya Rossweisse di sangat tidak percaya perisai tiga patung esnya di hancurkan oleh Kristal, namun itu bukan sembarang kristal.

Kristal yang merupakan pecahan dari kristal aslinya, sebuah kristal yang memberikan sebuah kekuatan sesungguhnya para Valkyrie, Hearth Valkyrie. Tapi bukan itu saja yang membuat Rossweisse terkejut.

Seorang dengan topeng dengan lambang silang hitam serta memakai sebuah kupluk datang, Kristal itupun kemudian pergi kearahnya dan di gengam oleh orang ini.

"Selamat datang di rumah ku nona-nona cantik."

"Siapa kau sebenarnya ? " Tanya Sinon pada orang tersebut.

"Aku, baiklah kalian bisa memangilku dengan X sekarang bisa kita bicara baik-baik."

"DARI MANA KAU DAPATKAN KRISTAL ITU!" Teriak Rossweisse.

X kemudian memaikan kristal tersebut, sebelum akhirnya menumpang dagu dan kembali menatap perempuan Valkyrie tersebut.

"Bisa dibilang ada seseorang yang membantuku untuk mendapatkan kristal ini apalagi dengan sebuah perjanjian yang saling menguntungkan."

Perjanjian, perjanjian apa dan siapa. Rossweisse memberanikan dirinya untuk maju dan bertanya lebih dalam bagaiman kristal Hearth Valkyrie bisa dia miliki.

"Dan juga, kau pasti bertanya siapa yang membantuku. Jawabannya adalah sang dewa tukang ulah."

"Loki!"

"Tentu saja, tapi sebenarnya dia akan memberikan kristal ini jauh-jauh hari namun karena ketidakamana untuk membawaya keluar Asgard akibat pemimpin penjaga Valkyrie saat itu, maka terpaksa dia harus menunggu waktu tepat untuk membunuhnya."

Mata Rossweisse membulat dengan sempurna, lalu ambruk ketanah Valkyrie cantik ini terlihat shok dengan ucapan yang di keluarkan oleh X yang bagaikan sebuah kalimat kematian.

"Oh, iya namannya kalau tidak salah Milderose, Valkyrie yang sangat cantik dan kuat tapi sayang yah di harus mati saat melindungi anak perempuannya masih berumur 5 tahun."

"ROSS-CHAN!, JANGAN DENGARKAN PERKATAANNYA."

Dibalik topeng itu X menyeringai senang karena berhasil membuat mental dari Valkyrie yang sangat dekat dengan Odin terguncang.

"Dan sekarang anak perempuannya telah menjadi seorang Valkyrie juga, benar-benar seperti ibunya."

Habislah sudah emosi Rossweisse mulai pecah dia menangis dengan keras akibat kenangan masa lalunya yang sangat dia ingin lupakan dan tidak ingin di buka-buka lagi. Sinon berdiri dan melancarkan serangan anak panah.

AAARRGGG!

Suara kesakitan bergema di telinga Elf dengan kuping kucing ini, para pasukannya telah di habisi dalam hitungan detik tanpa sisa, semuannya mati dengan mengenaskan.

Sinon hanya dapat mematung di tempat melihat hal itu, dia gagal menjadi seorang pemimpin dan hal inilah yang paling dia takutkan pun terjadi.

"Asada Shino atau Sinon, Panglima tertinggi dalam kerajaan Cath Sith memegang rekor dalam hal akurasi dan tepat sasaran baik sniper maupun panahan serta memiliki kenangan yang kurang baik sama seperti Valkyrie itu hanya yang membedakan kau."

Sinon mulai gementaran saat kata-kata yang sangat dia benci keluar dari musuhnya, bagaimana bisa orang di hadapannya ini mengetahui masa lalu mereka.

"Kau mengotori lengan mu dengan darah saat masih kecil dengan menembakan sebuah Magic Bullet kepada seseorang tepat di hadapan semua orang termasuk ibumu dan membuat ibumu Shok serta tidak lagi percaya padamu."

OOHK!

Tiba-tiba Sinon muntal mengeluarkan air liurnya mengingat kejadian itu, dia sudah tidak ingin mengingat maupun mengenangnya.

"Dan satu lagi, sepertinya teman putih kalian tengah bermain dengan Death gun."

X mendekati kedua perempuan ini lalu membuat sebuah lingkaran sihir berada di tangan Rossweisse dan Sinon yang membuat keduanya terikat.

"Kita lihat bagaimana pahlawan ke siangan itu datang."

Flashback off

Itulah kenangan yang paling mereka berdua tidak ingin lihat, sangat mengerihkan dan tidak dapat membuat tenang. Rossweisse kehilangan ibunya saat dirinya harusnya menaati ucapan sang ibu namun di langgar dan akhirnya kejadian itu terjadi.

Sementara Sinon, dia sangat gemetaran dan tidak kuat karena kenangan lamannya telah muncul kembali, saat itu dia bersama sang ibu tengah pergi untuk urusan keluarga kemudian muncul sesesosok orang yang sangat tidak waras menondongkan senjata ke arah sekitarnya sambil mengacam untuk memasukan uang ke tasnya yang dia bawa.

Sinon melihat ibunya yang tengah tiarap di tarik paksa lalu di jadikan seorang sandra, lantas dia langsung berlalri ke arah orang itu dan mengigit lengan orang itu, mencoba melepaskannya dengan kasar yang ada senjatanya dan dirinya telepas buru-buru orang itu mencari senjata api Handgun namun kejadian itu terjadi Sinon menemukan senjata itu dan tidak sengaja melepaskan Pelurunya ke arah orang itu beberapa tembakan menyasar di kepala orang tersebut.

Kejadian itulah yang paling dia tidak ingin ingat-ingat lagi.

"Oy, kalian!"

Muncul dua orang yaitu siapa lagi kalau bukan Naruto dan Death gun, atas bantuan Death gun yang mengetahui jalur rahasia menuju tempat ini. Naruto terus memanggil nama kedua perempuan itu namun tidak ada respon.

"Sepertinya mereka telah terkena guncangan kejiwaan." Ucap Death gun yang berada di samping Naruto. Guncangan kejiwaan seseuatu yang sangat parah dari pada mati.

"T..Tapi mereka masih bisa sembuhkan." Naruto mulai kawatir dengan kondisi Rossweisse dan Sinon mendengar penuturuan Death gun.

"Masih bisa namun, jika aku lihat dari bola mata dan tingkah laku mereka saat ini sepertinya ini adalah awal sebuah ganguan kejiwaan, cuman satu orang yang dapat membuat seseorang menjadi seperti ini yaitu X."

"X ?"

"X, adalah seorang pembunuh sama sepertiku namun bedanya dia melakukan sebuah metode penyiksaan terlebih dahulu pada targetnya sebelum dia membunuhnya."

Naruto mengepalkan tangannya, melakukan sebuah penyiksaan dari pada membunuh itu adalah sebuah tindakan yang sangat lebih parah. Death gun menurut Naruto lebih baik dari pada seseorang bernama X itu di karenakan di langsung membunuh targetnya dari pada meyiksanya, sepertinya dia pantas di sebut pembunuh berdarah dingin, tapi X lebih parah dari pada itu dia lebih baik di sebut seorang Psikopat berdarah dingin.

"Metode yang sering dia gunakan adalah sebuah kenangan akan masa lalu, dimana menggunakan sihirnya bernama Cyber Brain, mengumpulkan kenangan buruk masa lalu si korban dan memunculkannya baik pikiran maupun dari perkataannya, menyiksa korban sampai menjadi gila dan akhirnya di bunuh."

"Kalau begitu, kita keluarkan mereka dari kurungan ini!"

GRAB!

Death gun memegang tangan iblis berambut putih itu, Naruto kemudian memalikan wajahnya dan seolah menatap Seseorang dengan topeng tengkorak dengan tanda tanya.

"Mereka tahu kita pasti datang, kau lihat lah baik-baik pada atap tempat ini."

Iblis ini menuruti perkataan Death gun, banyak liku-liku garis di atas ini. Bahkan yang membuatnya terkejut beberapa senjata terpasang di setiap sudut dengan sangat rapih.

"Di sini setiap seseorang yang ingin kabur pasti akan merusak sesuatu, maka dari pada itu para senjata ini di progam untuk menghacurkan setiap orang yang merusak fasilitas di sini."

"Dengan kata lain, kita tidak mungkin bisa membebaskan mereka... Jangan bercanda!"

Death gun mengelengkan kepala, kemudian menciptakan sebuah lingkaran sihir dan mengambil sesuatu dari lingkaran itu.

"Ada tapi yang harus kita lakukan pertama..."

~What I am~

"Apa kau yakin dengan rencana ini"

"Tentu saja, aku akan menyelamatkan mereka dan menghabisi X dengan tangan ku sendiri."

"Naruto-sama, ada harus memikirkan kondisi tubuh anda jika di paksakan kau bisa mengalami overlord dan kemudian mati."

"Aku tidak peduli dengan itu Sinanju."

Naruto memutuskan koneksi dengan kedua mahluk yang ada di tubuhnya, di terus belari menulusuri kolidor yang telah Death gun beritahu untuk mematikan kendali atas semua sistem yang berada di tempat ini.

Dia terus berlari dan akhirnya sampai di sebuah tempat dengan pintu yang sangat besar, menurut Death gun pintu ini memiliki tingkat keamanan tertinggi di banding pintu yang lain dilihat dari bagaimana mereka masuk seperti pengecekan pupil mata, sidik jari, lalu nada berbicara, dan yang paling tersusah adalah pola gerak tubuh.

Namun menurutnya ada cara lain untuk memasuki tempat tersebut yaitu kau bisa melelehkan pintu tersebut dengan api yang sangat panas.

'Sinanju'

'Naruto-sama, apa ada yakin dengan ini kau harus tahu tubuhmu ini tidak akan dapat bertahan.'

'Kumohon Sinanju.'

'Baiklah'

Mata Naruto mulai berubah menjadi hijau dan sinar merah menyilaukan memunculkan Armor Sinanju. Sinanju kini siap untuk melelehkan pintu tersebut dengan mengepalkan tangannya sangat kuat.

"Magma Krakatau Punch!"

Pukulan berbentuk magma panas menyala dilayankan ke arah pintu tersebut, berakibat pintu itu meleleh dengan sangat hebat lapisan besi mulai tidak berbentuk lagi.

Para penghuni yang berada di balik pintu itu terkejut, Sinanju melangkah masuk ke tempat itu beberapa orang sudah sadar dari kejutan itu kemudian mulai melancarkan seragan.

"Volcanic fragments!"

CRAK!

CRAK!

Muncul banyak retakan-retakan di lantai ruangan ini, semua orang melihat kebawah kemudian tertuju pada pusat retakan tersebut dimana Sinanju menepelkan keduap telapak tangannya ke lantai.

BROOOS!

Muncul magma dari sela-sela retakan tersebut yang terus berusaha untuk muncul dan mendobrak lapisan lantai tersebut, dan akhirnya banyak orang yang tak sempat terbang dengan sayap elf mereka termakan oleh panasnya magma.

Sinanju yang masih di bawah dan termakan oleh lautan magma, kemudian mulai menyalakan Nos di punggungnya dan terbang ke atas lalu menebus langit-langit tempat ini.

"Baiklah tahap pertama sudah berhasil kuharap kau cepat Death gun."

Side Death gun.

Death gun berlari menuju ke ruangan yang sangat putih, hanya ada alat-alat bahan kimia dan cairan berbeda-beda warna di tempat itu. Mendekati sebuah meja yang sangat berbeda dengan yang ada di ruangan itu, dimana terdapat sebuah lemari pendingin ukuran kecil yang berada di meja tersebut.

KLEK!

Death gun membuka lemari tersebut lalu mengambil sebuah serum berwarna kebiruan, lalu menutup kembali lemarinya.

'Ku harap ini sesuai rencana, jika gagal maka presentasi untuk mengalahkan X dan menyembuhkan kedua perempuan tersebut akan semakin kecil."

Death gun bergegas keluar dari tempat tersebut, namun ketika berbalik dia sudah di kepung oleh puluhan orang yang bersiap hadapannya. Tentunya bukan dengan niat yang baik.

Dia meraih gagang Handgun miliknya dan dengan cepat dia melacarkan tembakan, hanya ada lima Magic Bullet yang melesat ke arah kawanan musuh.

DOR!

Semuanya mengenai sasaran sama yaitu kepala dengan sangat pas bahkan sampai berlubang dan melsat ke arah musuh selanjutnya. Death gun belari meninggalkan kawanan mayat ini menuju tempat yang mereka harus lakukan agar rencana ini berhasil.

Back to Naruto/Sinanju.

Sinanju terus menambah Nosnya dan akhirnya menambarak sebuah tembok bagunan dari sebuah menara yang sangat tinggi dari pada yang lain di tempat ini.

'Aku harap ini tempat yang Death gun-san bicarakan.'

'Begitu juga dengan ku Sinanju, jadi kita harus bergegas'

Kemudian Sinanju bergerak ke arah kanan dan menulusuri jalan yang menuju tangga ke atas menara, banyak merpati putih bertengger di setiap jendela yang mereka lewati.

'Tunggu aku Rossweisse.'

Tak terasa mereka telah menaiki anak tangga terakhir dan kini tengah duduk seseorang yang bisa di katan bos dari para pembunuh. Dia tengah bermain dengan burung merpati putih yang bertengger di tangannya.

"Selamat datang, Pangeran."

Sinanju kemudian maju ke depan dan menyiapkan sebuah pedangnya serta perisai kebesarannya, X yang melihat itu kemudian melepaskan burung yang bertengger di tangannya, kemudian memasukan keduatanganya kedalam saku celananya.

"Kau tahu ini seperti cerita dongen sebelum tidur, dimana pada jaman dulu ada seorang putri cantik yang di penjara oleh seekor naga besar, si putri cantik ini menunggu sang pangeran dari negeri sebrang datang untuk menyelamatkanya dan kemudian membunuh naga tersebut, lalu ceritanya tamat."

"Benar-benar cerita yang sungguh klasik."

TAP!

"Tapi oh, ayolah kenapa naga harus mempenjarakan seorang putri jika ceritanya ada seorang pangeran yang datang untuk membunuhnya bagi ku itu sangat tidak seru."

"Kenapa tidak sang naga yang membunuh si pangeran dan kemudian hidup dengan damai dan menikahi sang purti."

Lanjut X kemudian dia menciptakan sebuah lingkaran sihir berukuran besar dengan gambar roda gigi mesin yang sangat besar, memunculkan sesesosok monster yang sangat besar.

Penampakan monster ini, memiliki beberapa mulut di tubuhnya, tangannya yang di gabung dengan mesin dan beberapa bagian lainnya, ekor dan sayap naga serta kelalawar. Dan paling menyeramkan adalah memiliki tiga kepala dengan gabungan dari beberapa hewan pubra, Spinosaurus dan T-rex serta Gingasaurus.

"Ucapkan halo pada hewan periharaanku, Gears."

"Ini akan sangat merepotkan"

Dengan langsung Gears, mengayunkan ekor ke arah Sinanju, namun berhasil di tangkis mengunakan perisai tapi itu membuat retakan besar di lantai.

Sinanju, menyalakan nosnya lalu melesat dan menebas salah satu kepala mahluk ini, kemudian Sinanju terbelalak kaget tumbuh dua kepala mengantikan kepala yang sudah di tebasnya.

"Aku cuman mau bilang, Gears memiliki banyak kemampuan dari seluruh mahluk mitologi."

Satria merah ini menjatuhkan kedua senjatanya lalu mengepal kedua tangannya, jika begini maka akan semakin merepotkan mahluk di hadapnnya ini memiliki kemampuan layaknya Hydra tapi bukan ini saja dia pasti memiliki kemampuan menyebalkan lainnya.

"Kalau begitu kita lihat apa kah magma dapat membuatnya diam."

Muncul magma yang sangat merah di kedua telapak tangannya, dengan cepat Sinanju menghilang lalu muncul di atas bagian punggung dari monster ini.

"Magma Krakatau Twin Punch!"

Melayangkan kedua tinjunya kearah tubuh monster ini, membuat Gears menjerit kesakitan, hingga sebuah misil berukuran sedang meluncur dari tangan mekaniknya.

DHUUAR!

Sinanju terhempas dengan sangat kuat akibat dorogan ledakan, beberapa bagian armornya mulai pecah namun Sinanju mencoba berdiri.

BLAAAR!

Sebuah serangan lainnya di lancarkan kembali kali ini berasal kepala mahluk ini, mahluk ini membuka mulutnya dan mengeluarkan sebuah meriam laras panjang yang memunculkan sebuah Roket kecepatan tinggi.

Sinanju menyalakan nosnya dan terbang ke atas, jeda waktu sudah mulai mendekati habis jika begini harapan Sinanju hanyalah menggunakan tenik terakhir tersebut.

'Lakukan Sinanju.'

'Tapi Naruto-sama.'

'tidak apa-apa lakukan saja.'

Sinanju memutuskan kontaknya kemudian memusatkan seluruh energinya di satu titik membuat kemerah-merahan berpusat pada bagian punggunnya, dan akhirnya energi ini meledak memuncul kan sebuah energi baru seperti sayap berwarna kebiruan.

"NOVA MODE!"

Sinanju mengepakan sayap berbentuk energi itu menuju ke arah Gears yang masih menyiapkan seragan selanjutnya. Di satu sisi X dengan penuh percaya diri dia yakin akan menang mudah.

"Walaupun kau mencoba mengubah penampilan dan kekuatan, tetap saja itu tidak akan berlaku untuk Gears!"

Gears mengarahkan misil serta rudal yang berada di tangan mekaniknya kearah Sinanju yang melesat dengan cepat.

SHUUT!

BLAAR!

Puluhan misil dan rudal melesat menuju Sinanju, dengan berani satria merah ini menghindari setiap misil dan rudal tersebut, sayapnya menabah kesan kelincahan dan kecepatan yang semakin tinggi.

Hingga sebuah misil ber ukuran besar menghatam Sinanju menghasilkan ledakan yang membuat sebagian bagunan ini hancur lebur, hanya tersisa bagian lantai saja.

Kegelapan hutan Forest of Eternal Darkness, mulai melebak di tempat pertarungan, tapi keterkejutan terjadi dari kumpulan asap ledakan muncul sosok Sinanju yang dimana sayap energinya membuat terang seketika tempat itu.

"Ba...bagaimana mungkin!" dengan penuh tanda tanya, X sangat yakin serangan misil berukuran raksasa pasti mengenainnya dan membuat kerusakan cukup parah.

"Meskipun kau mencoba untuk menjadi yang terkuat namun masih ada yang lebih kuat di dunia ini, ingatlah di atas langit masih ada langit! Dan akan ku akhirku Pertarungan ini."

Seketika sayap energi mulai membesar dan melebar menjadi lebih panjang, Sinanju mengepakan sayap tersebut membuat hempasan angin yang sangat kuat, dia terbang ke atas menerobos pepohonan dari Forest of Eternal Darkness.

Cahaya matahari dapat dia rasakan kembali, dia berada di atas langit dengan sayap yang membentang sangat indah. Sinanju mengerakan tangannya ke atas, puluhan energi yang berada disayap itu terdapat garis-garis kekuningan seluruh nya kemudian berubah menjadis sebuah sayap mekanik dengan persenjata yang lengkap di seluruh bagian sayap tersebut, dengan masih mengangkat tangannya keatas.

Puluhan senjata aktif mulai misil, rudal, Machine gun, dan masih banyak lagi.

"Bersiaplah!"

"Punishment Of Wing"

Melesat puluhan ribu amunisi kearah Gears yang berada di tempatnya, selain itu seragan ini menghancurkan hampir sebagaian pepohonan Forest of Eternal Darkness.

BOOM!

Sudah habislah kawasan itu, kini hanya ada sisa-sisa bagunan, Sinanju sudah mulai kehabisan energi akhirnya menghilang bersama armornya, Naruto kini sekerang terjatuh dari ketinggian yang sangat bisa di bilang gila.

Naruto terseyum kecil walaupun berbanding terbalik dengan tubuhnya yang serasa bisa dibilang hancur.

Hingga seseorang muncul dan memeluknya sebelum terjatuh lebih jauh lagi yah, perempuan itu Rossweisse dengan berlinang air mata dia mengunakan tenik trapotasi untuk menggapai Naruto.

"Baka...Hiks!"

Naruto tidak menjawab, hanya tetap mempertahankan seyuman hingga akhirnya keduanya menghilang dengan lingkaran sihir. Sementara di bawah dua orang tengah menunggu mereka.

SRING!

Lingkaran sihir memunculkan Valkyrie dan iblis ini, Death gun mendekati Naruto yang masih dipeluk oleh Rossweisse, benar-benar nekad dia tidak menyangka Naruto bahkan dapat mengalahkan Gears yang bahkan pembunuh sepertinya butuh kerjasama untuk menumbakan mahluk seperti itu.

"Kau benar-benar nekad." Ucap Death gun.

"Ini sesuai rencanakan..."

"Semuanya kecuali bagian dimana kau harus mengalahkan Gears."

"Heheheh!"

Flashback On

Death gun memberi intruksi ke Naruto bagaimana mereka dapat megeluarkan Rossweisse dan Sinon yang berada di kurungan tersebut.

"Jadi maksud mu, Cyber Brain hanya dapat dihentikan ketika menyuntikan serumnya."

"Benar dengan begitu kegilaan pada mereka berdua akan berhenti tapi pertama yang harus kau lakukan adalah hancurkan pusat kendali terhadap semua teknologi dan sisitem di tempat ini."

"Mematikan ?"

"Lebih simpelnya kau hanya perlu menghancurkannya, tapi masalah utamanya berada di pintu keamanannya."

"Memangnya kenapa dengan pintu tersebut."

Death gun mengeluarkan sebuah benda seperti kubus kemudian berpecah menjadi layar yang memunculkan semacam informasi tentang pintu tersebut. Naruto mengamati apa yang ada di layar tersebut.

"Untuk dapat masuk ketempat ini kau harus pengecekan pupil mata, sidik jari, lalu nada berbicara, dan yang paling tersusah adalah pola gerak tubuh. Jika gagal melewati satu saja maka bersiaplah untuk menjadi debu."

Naruto hanya dapat menelan ludahnya karena susahnya masuk kedalam tempat tersebut, Death gun pasti sangat habat dalam mencari informasi setiap hal bahkan sampai hal terkecil sekali pun.

"Tapi kau tenang saja ada cara lain untuk masuk kedalam."

"Caranya ?"

"Kau ingat saat mengeluarkan jurus yang mengenai Machine Clone." Naruto menganguk tentu saja dia ingat jurus itu Meteor Explosion, jurus yang sangat berbahaya.

"Tentu saja, Jangan bilang kalau pintu itu lemah terhadap panas!"

Death gun terseyum ternyata kawannya mengerti apa yang dia maksud, pintu raksasa dengan kemanan superketat untuk masuk pasti memiliki kelemahan dan kelemahan yang paling memungkinkan yaitu adalah panas, jika semakin tinggi suhu panas makan makin besar untuk masuk kedalam.

"Tepat namun meskipun begitu , jurus seperti itu masih belum cukup untuk merusaknya kau harus melakukan seragan yang sangat dasyhat dengan sekali pukulan yang bersuhu sangat panas."

Naruto melamun, kemudian dia membuka kontak dengan Sinanju di alam pikirannya untuk mengetahui apakah ada tenik seperti itu.

"Tentu saja ada."

Mendengar jawaban dari Sinanju terukiran kegembiraan dihati Naruto tapi beda dengan satria merah ini dia sangat menatap sangat serius ke arah Naruto.

"Tapi bayarannya adalah tubuhmu akan terasa seperti hancur berkeping-keping."

Jawaban yang sangat membuat iblis berambut putih ini terbeku, pasti dimana ada kekuatan di situ ada bayaran yang harus dilakukan demi kekuatan tersebut.

"Dengar Naruto-sama, tenik ini berada di bawah Meteor Explosion tapi tentang daya hancurnya sangat mengerihkan."

Sinanju memandang kearah lantai tempat putih ini, sebelum melayangkan sebuah tinju, membuat tanganya tertanam di tanah tersebut. Terjadi guncangan kecil di tempat tersebut ketika beberapa menit sudah berlalu Sinanju mencabut tangannya dan dengan membarah tangan mengalir magma yang sangat panas.

"Dan tenik ini bernama Magma Krakatau Punch, tenik kedua terkuat milikiku setelah Meteor Explosion, kau harus tahu satu hal Naruto sama tenik yang tengah ku perlihatkan padamu ini sangat berbahaya dan mematikan bagi pengguna dan lawan sekalipun."

Naruto memandang takjub pada tenik yang dikeluarkan patnernya ini, walaupun akan menerima dampak yang cukup menyakitkan tapi itu tidak apa-apa asalkan Rossweisse dan Sinon selamat.

"Tapi apa kau punya beberapa tenik lain."

"Apa ? kenapa kau berkata seperti itu seharusnya ini sudah cukup."

"Insting ku mengatakan X harus dikalahkan."

Setelah mengatakan hal itu, Naruto langsung memutuskan kontaknya dengan Sinanju sementara. Naruto membuka kelompak matanya.

"Death, apa kau tahu dimana tempat X berada."

Death gun bertanya-tanya kenapa dengan tiba-tiba Iblis di hadapannya ini menayakan tempat lokasi dari X, tapi kemudian seperti sengatan listrik Death gun tersadar dia sekarang mengetahui kenapa Naruto menayakan hal tersebut.

"Kau pasti sudah gila!"

Naruto hanya menatapnya datar dia kemudian mencekram leher Death gun, entah kenapa tiba-tiba ada aura yang sangat gila keluar dari tubuh iblis ini bahkan membuatnya hampir ketakutan.

"Katakan saja dimana!"

"Biasanya dia selalu ada di kastil tertinggi."

Setelah itu Naruto melepaskan cekramannya, aura yang tadi hadir mulai menghilang. Death gun sangat tidak menyangka ada aura yang dapat membuatnya ketakutan, seharusnya sebagai seorang pembunuh dia sudah terbiasa dengan aura sangat tidak baik. Tapi kali ini ada aura yang dapat membuat seorang pembunuh hampir ketakutan.

"M...maaf."

"Tidak apa-apa."

"Kenapa kau ingin mengalahkan X, bagiku itu terdengar gila walaupun aku memiliki informasi kemampuan dan teniknnya namun butuh tidak selebihnya beberapa orang untuk dapat melukainya." Lanjut Death gun.

"Alasannya cuman satu..."

Death gun terdiam dan mendengarkan kata yang akan di ucapkan iblis berambut putih ini.

"Dia telah meyakiti Nakamaku."

Akhirnya sorot mata naruto menjadi tajam dan dingin, mendengarnya Death gun sangat tidak percaya. Dia berbeda dari kebayakan orang yang ada di dunia busuk ini, berani dan seperti memiliki sebuah ikatan yang tidak dapat putuh adalah orang yang sangat pantas di sebuat sebagai pemimpin.

Flashback off

"Baka!"

Kedua perempuan tersebut sangat tidak percaya dengan apa yang dilakukan Naruto, dia sangat mengawatrikan keadaan mereka namun bukan berarti kau harus bertarung sendirian.

Rossweisse mulai mengelap air matanya, kemudian cahaya sinar matahari kini menembus sela-sela pepohonan hutan kegelapan ini. Ini adalah suatu hal sangat tidak bisa di percaya.

Naruto menahan rasa sakit untuk mengerakan tangannya, dia membelai pipi dari Valkyrie ini dengan lembut. Rossweisse yang diperlakukan seperti itu terseyum bahagia.

KRAAK!

Bunyi yang berasal dari reruntuhan bagunan membuat ke empat orang ini mengalihkan perhatiannya. Terlihat X yang berdiri dengan keadaan yang sangat buruk hampir di tubuhnya terdapat luka bakar dan sayatan serpihan.

"Peetunjukan utamannya belum di mulai!"

Dengan sedikit sadar X menciptakan sihir ruangan untuk mengambil sesuatu, sebuah suntikan dengan cairan berwarna hitam hampir setengah, X menunjukannya pada Naruto dan yang lain.

Death gun tersentak melihat apa yang dikeluarkan X, dia sekarang bukan lagi seorang yang memiliki akal tapi orang yang sudah sudah kehilangan akal dan naruri untuk hidupnya.

"Kau Monster!, apa kau tidak sadar serum itu akan membuat mu kehilangan akal."

"Aku tidak peduli lagi dengan itu Death gun!"

JLEB!

Serum itu sekarang menyatu dengan darah dan urat nadinya, pupil matanya mulai menghitam banyak urat-urat terlihat. Otot-ototnya mulai membesar dan terus membesar, kemudian muncul sebuah tulang-tulang baru dari punggunnya, seperti sebuah tangan kerangka raksasa, wajahnya kini mirip hewan gabungan antara Spinosaurus dan Wyvren.

Dan pada akhirnya dia sudah dalam wujud monster, bahkan bolah matanya berwarna kekuning-kuninga mengkilat.

GROOOOAR!

Aungan super kencang sangat kuat membuat beberapa batuan terlempar, kini tingginya hampir 15 menter bahkan kulitnya seperti tidak dapat di tenbus dengan serangan biasa.

"Tidak kusangka dia akan menggunakan Serum, END."

Sinon berjalan dan berhenti di samping Death gun dan kemudian sebuah lingkaran sihir menembus dirinya, mengubah penampilannya menjadi lebih seksi dan cantik, busur dan anak panahnya berubah menjadi sebuah Sniper. (See: Sinon in GGO)

"apa kah ada cara lain untuk dapat melukainya."

"Mungkin tapi pertama kita harus mengobservasinya terlebih dahulu."

Death gun mengerluarkan Snipernya dari ruang penyimpanan, Sinon melihat itu kemudian meyeringai. Entah apa yang ada di pikiran panglima Elf dari kerajaan Cath Sith tersebut.

"Bagaimana kalau kita taruhan."

Death gun memadang dengan penuh tanda tanya.

"Siapa yang pertama kali menemukan titik lemahnya maka akan menjadi pemenag dan yang menang tersebut harus memerintah orang yang kalah setujuh."

"Baiklah."

SHUUSH!

Keduanya lansung melesat ke arah kiri dan kanan, Death gun melepar sebuah tabung kecil yang mengluarkan asap. Membuat Monster ini kesulitan melihat karena asap tersebut.

Dari balik asap Sinon melompat dengan bantuan sihir aginnya, kini dia berada di tepat di kepala Monster itu. Melepaskan peluruh dari Sniper tersebut namun tidak mempan, Sinon mencoba bagian matannya dan sepertinya berhasil.

GROOOAR!

Monster ini mengaung kesakitan, namun berbanding terbalik dengan anggota tubuhnya. Dengan ganas dia meninju ke berbagai arah, Sinon yang masih di atas mengambil sesuatu di belakang punggunnya sebuah, pistol dengan perluru jenis pengait yang terlihat.

DOR!

Sinon menembakan ke tempat bagian tubuh tangannya dan berayun sebelum mendarat di tanah tanpa terluka. Beberapa detik kemudian mata yang di tembaki Sinon kini pulih seperti sedia kala, membuatnya mendecih tidak suka.

Death gun yang berada di belakang dari Monster ini meleparkan sebuah geranat yang cukup berdaya ledak besar. Membuat Monster ini mengalihkan kearah belakan karena terganggu.

Kedua tulang baru seperti tangan di pungung Monster ini bergerak, dia langsung melancarkan serangan membabi buta tanpa peduli sekitarnya. Sasarannya kini Death gun.

Itula yang di incar Death gun, dia langsung berlari ke arah tulang tersebut dengan tenang dia menaikinya dan kemudian menempelkan sebuah bom di daerah tempat tersebut.

Belum puas, Death gun berniat melakukan cara untuk menemukan kelemahanya, dengan cepat dia langsung terjun dari tulang tersebut. Namun berbalik menatap bom yang dia pasang, mengarahkan Snipernya ke arah bom tersebut.

BOOM!

Ledakan besar terjadi membuat asap mengebul, tapi tetap saja tidak ada yang tergores ataupun terluka.

"Jadi tidak berhasil."

"Seperti yang kau lihat, dia memiliki kemampuan Regenerasi tingkat tinggi di tambah kulit yang keras serta kekuatan yang besar."

"Cih..."

Tapi sebuah sinar kini muncul dari mulut Monster tersebut, yang lama-lama mulai membesar dan akhirnya dia mengarahkannya ke Death gun dan Sinon berada.

BLOOR!

"SINON-CHAN!"

Asap mengebul di tempat tersebut tercipta sebuah kawah namun tidak sempurna karena masih ada daratan di tengah, terlihat bayangan seperti sebuah perisai berukuran raksasa dengan bentuk persegi. Ketika angin bertiup menghilankan asap tersebut. Sinon dan Death gun kin tengah berlindung di balik Perisai persegi yang hampir hancur.

"Hampir saja!"

Sinon kemudian mengisi amunisi Snipenya, namun kali ini Amunisi tersebut berwarna kebiru-biru putihan. Sebelum akan menembak dia sempat melihat pembunuh bertopeng tengkorak itu.

"Jika bagian luar tidak bisa, maka kita harus menghancurkanya dari dalam."

"Apa yang kau punya."

Death gun mengeluarkan sebuah kubus dengan angka 0 di setiap sisinya, kemudian menunjukannya ke arah Sinon.

"Ini adalah, Bom Cool ledakannya setara bom atom tapi aku tidak yakin dapat meleparkannya kedalam mulutnya."

"kalau begitu kita coba."

DOR!

DOR!

DOR!

Sinon menembaki ke bawah tempat monster itu berada, muncul gunung es yang berasal dari Peluru tersebut. Membuat pergerakan Monster itu terhenti sementara, belum sampai di situ lemparan sebuah benda tabung berwarna kuning memunculkan Cahaya yang menyilaukan

Padangan Monster itu langsung buyar dan tidak bisa melihat untuk sementara, memanfaatkan kesempatan ini Death gun, menggunakan lingkaran sihirnya dan bertarpotasi ke tempat mulutnya yang kini sedikit terbuka.

"Kalau kau ingin makan cobalah ini!"

Setelah melepar Bom Cool, Death gun langsung bertapotasi menjauh dari mulut tersebut, sementara di dalam tubuh Monster itu hitungan mundur tengah dilakukan dan ketika mencapai angka 0 kembali.

BOOOOM!

Ledakan besar terjadi di dalam Monster tersebut, sedikit-demi sedikit muncul cahaya menyilaukan dan dalam tubuh Monster tersebut yang mencoba keluar.

Semua orang menciptakan Kekai pelindung mereka agar dapat bertahan dari hempasan angin yang begitu kuat, seyuman kemenangan bertengger di setiap wajah mereka tapi semua berubah menjadi keterkejutan setelah melihat Monster yang sudah hancur separuh ini mencoba meregenerasi dirinya.

"Yang benar saja!"

"Bahkan dengan ledakan yang mendekati Bom atom sekalipun dia masih dapat meregenerasi."

Tanpa sadar mereka tiba-tiba seragan tinju bertubi-tubi menyerang kekai membuat langsung pecah dan membuat terhempas Sinon serta Death gun.

"SINON-CHAN!"

"DEATH GUN!"

Dengan kejam dia langsung menyiapakan sebuah seragan cahaya yang berasal dari mulutnya tadi namun kali ini jaraknya dan kedua penembak tersebut begitu berdekatan.

GROOOAR!

BLOOOM!

Seragan pamukas dilancar, terlihat Sinon dan Death gun yang masih bersusah payah untuk bangkit. Sebelum seragan itu menyentuh mereka berdua sebuah pelindung terbuat dari es muncul dan memblokir lajur tembakan tersebut.

Tenyata pelindung itu berasal dari sihir Rossweisse yang kini tengah membantu mereka, tapi meskipun berhasil di blokir tetap saja kerusakan pelindung itu sudah sangat parah akibat seragan Monster tersebut.

Naruto mencoba bangkit dan membantu mereka, tapi ketika akan mengerakan salah satu anggota tubuhnya, serasa ada rasa sakit yang tidak bisa di bayangkan. Membuatnya kembali terbaring.

Sinon dan Death gun akhirnya mampu berdiri, mereka berdua kini tengah berada di samping Rossweisse, yang sangat kelelahan akibat menciptakan pelindung dengan daya pertahan kuat seperti itu.

"Kau tidak apa-apa Ross-chan."

"Tidak ini sangat buruk Mana ku sudah sangat berkurang."

Mereka bertiga sudah kelelahan, Ketika akan melihat ke arah musuh muncul sebuah, ekor dari arah yang tidak terduga. Dengan ganas Monster ini mengayunkan ekornya dan menghatamkannya ke arah ketiga orang tersebut.

BRAAK!

KYAA!

ARHG!

Kini di tubuh ketiga orang di penuhi luka-luka yang sangat banyak akibat hantaman ekor yang sangat besar serta berat, Death gun terlihat sudah tidak sadarkan diri sementara Sinon masih dapat meencoba bertahan, tenyata dengan sedikit kekuatannya Rossweisse dapat membuat sebuah pelidung kecil bagi mereka, walaupun tidak dapat menahan serangan besar seperti itu, tapi dapat menetralisir dampak agar tidak parah.

Rossweisse kini berdiri, darah mengalir dari dahinya dan beberapa anggota tubuh lainnya, nafas kasar keluar kini kekuatannya sudah habis dia sangat tidak dapat melakukan apa-apa lagi.

Pandangan Mosnter ini kini tertuju pada Naruto yang tengah terbaring tanpa melakukan apa-apa, dengan tennag Monster raksasa ini mendekati Naruto tulang punggung mirip tangannya memajang dan kini mirip sebuah kuku yang sangat tajam.

Monster ini bersiap menusuk Naruto tepat di perutnya.

GROOOAR!

UGHH!

Darah bercucuran keluar dari perut, semua pandanga terkejut melihatnnya dia adalah Rossweisse yang datang tepat dimana Monster itu akan menusuk Naruto, dia berada di atas tubuh Naruto. Entah bagaimana dia bisa secepat itu, Rossweisse yang pandanganya mulai kabur dengan sedikit kekuatan menatap Naruto dengan Seyuman yang di bagian sisinya berdarah di tambah air mata yang mengalir.

Pandangan Naruto Shok pikirannya kini menghilang begitu saja.

"Dar..ri..pe..rtama..Ohk..kita...berr..temu..entah...Ohk..Kee...napa..pe.. ...mun..cul...Ohk..Hanya..sa..tu..yang..ing..inku...kaa..taakan..Ohk...Aishiteru yo."

Dan kemudian kedua mata Rossweisse tertutup, Monster besar tersebut dengan keji membanting Tubuh Rossweisse ketanah tepat di sebelah Naruto, kini Naruto dapat melihat seyuman Rossweisse terakhir kalinya.

Detak jatung Naruto serasa berhenti, sorot matanya kosong, mucul sebuah aura yang sangat persis saat Naruto mengacam Death gun untuk memberitahukan tempat dimana X berada. Butiran air mata terakhir menetes dan kemudian pecah karena bertemu dengan tanah.

di dalam pikiran Naruto terlihat bayangan Rossweisse yang melambaikan tangannya, Naruto mencoba untuk mengejarnnya namun selalu gagal dan tidak dapat menyetuhnya dan akihrnya mengucapkan Sayonara to Ai shiteru.

Setelah mengatakan hal itu seluruh tubuh Rossweisse menjadi serpihan cahaya yang terbang menjauh dari Naruto, Naruto berteriak sangat keras sebelum sesosok Raksasa bermata merah menyala dengan percikan seperti listrik yang keluar. Kedua tangan raksasanya menangkap Naruto dan akhirnya leyap.

RAAAARG!

Aura yang semakin membesar dan mengelingi Naruto, seolah tidak peduli dengan rasa sakit yang ada di seluruh tubuhnya, akhirnya sebuah pilar yang menembus kelangit bewarna kehitam-hitaman dengan lambang bagaikan bunga yang mekar namun terlihat unik. (See: Tekkadan logo.)

Sinon yang masih mempertahankan kesadarannya sangat terkejut dan ketakutan, ini aura yang bahkan lebih menyeramkan dari Monster tersebut.

Other palace.

Sesosok Malaikat jatuh tengah memancing di sebuah tepian sungai, sampai dia merasakan Aura yang sangat menakutkan mendataginya, dengan sekejap dia menjatuhkan kali pancingnya lalu keringat dingin mulai bercucuran.

Yah Dia adalah Azazel, Da-tenshi sekaligus gubenurnya. Tiba-tiba saja di merasakan aura yang dulu pernah ia rasakan aura yang muncul saat pertarung Fraksi iblis lama dengan Fraksi iblis baru.

"Jadi... dia telah bangkit." Bisiknya dengan ketakutan

Underworld

Di sebuah ruangan ada empat orang yang duduk saling berhadap-hadapan, membahas sesuatu, hingga seperti Azazel aura yang tidak menggenakan datang membuat semuanya terkejut. Bahakan seorang berambut merah kini merasakan sebuah ketakutan yang paling dia ingat saat perang saudara.

"Sir-tan..."

Suara seorang perempuan dengan tubuh mungil namun jangan salahkan oppainya yang terlalu besar, rambut hitam dengan gaya twintail.

"Serafall, Ajuka, Falbium kalian merasakannya."

Ajuka iblis dengan bergelar Blezzebub mengaguk, aura ini dia pernah merasakannya dan saat melihat dari mana asal aura ini yang ada di sana hanyalah sebuah pembantaian yang sangat keji.

Falbium hanya dapat menelan kembali air liurnya dia tidak menyangka, Aura ini muncul kembali.

"A..ku harap dia tidak terlahir kembali dengan dendam itu."

"Ku..harap juga begitu Falbium."

Seluruhnya kini menatap sebuah lukisan yang bergambar mereka semua namun ada lima orang yang tidak telihat wajahnya.

Heaven.

Michael dan beberapa malaikat lainnya tengah membicarakan beberapa hal sampai aura yang sangat menyeramkan membuat Michael tersentak, namun bukan dirinya saja beberapa lainnya pun juga merasakannya.

"Aura ini tidak salah lagi." Ucap Michael.

'Barbatos!' Batin Azazel/Sirzech/Michael.

Di suatu tempat.

Sebuah bagunan seperti sebuah monumen kenangan, telihat empat orang yang tengah memberi karagan bungan pada Monumen tersebut, sampai keempatnya tersadar merasakan aura yang sangat familar.

"Jadi dia sudah terlahir.." Ucap seorang berambut cokelat spike.

"Yoshh! Saatnya kita kembali" Seru seorang berambut kemerah-merahan.

"Ternyata kau sudah bangkit yah Rivalku." Dengan penuh seyuman pertarungan seorang berambut kehitam-hitaman.

"Jadi Kapten sudah bangkit." Ucap sesoerang terakhir berambut Biru laut.

'Saatnya, TEKKANDAN! Bangkit kembali!'

Back to Naruto

Kini Naruto yang masih berada di dalam Pilar kegelapan itu, sedikit mulai menunjukan wajahnya. Dua sorot mata merah yang sangat tajam terlihat namun lama-kelamaan kini berubah menjadi Armor raksasa yang menakutkan, memliki cakar yang sangat berkilau, serta seperti ekor yang tengah melayang di belakang sosok ini dan kemudian lambang yang berada di pilar tadi kini berada di dadanya. (See: Barbatos Lupus Rex)

Pandangan membunuh di lancarnya, dia mengambil ancang-ancang dan bersiap menyerang.

~What I am~

BLITZ!

Naruto yang kini dalam kekuatan sesungguhnya, langsung melesat dengan cepat dan muncul di atas kepala Monster tersebut, dengan sekilas langsung memberikan luka sayatan yang sangat banyak. Masih belum puas dengan itu Naruto melesat menuju kearah dua tulang besar yang berada di punnggung Monster tersebut.

Monster ini meraung kesakitaan walaupun masih dapat meregenarsi tapi tetap saja ini berbeda. Naruto mengerakan ekornya dan menacapkannya di daetah punggung tersebut. Memafaatkan hal yang sudah dia lakukan dengan ganas dia belari menuju ke tempat ekor Monster ini berada, akibatnya ekor yang dia tancapkan di daerah punggung tersebut ikut terseret dan memberikan luka sayatan yang sangat parah.

BLITZ!

Naruto kembali menghilang dan kini muncul di bagaian sisi dari tangan Monster ini, dengan ganas Naruto berbutar secara vertical seperti gergaji mesin dan lansgung menerobos kedalam tubuh Monster ini.

GROAAAR!

Raungan kesakitan terus mengema, Naruto kini berada di dalam tubuh dari Monster tersebut, dengan memakai amor tersebut dia langsung membabi buta segala hal yang dilihatnya tanpa rasa kasihan sedikitpun.

JLEB!

BRAK!

BOOM!

Berbagai hal dia hancurkan, kemudian langsung menerobos ketenggorokan Mosnter ini dan menghancurkan berbagai tulang yang berada, ratusan organ, urat nadi, tulang dan yang lainnya hancur dari dalam.

BLITZ!

Kecepatan Tinggi Naruto kerahkan, dan dalam sekejap dia langsung keluar dari tubuh Monster tersebut melalui mulut, Kini dia tengah melayang di udara. Sorot matanya belum berubah, lalu.

BLITZ!

GREEK!

Naruto kini mendarat di tanah tepat memberlakangi Monster tersebut, ditangannya ada sebuah seperti bagian inti dari sesuatu. Itu adalah Otak inti dari Monster tersebut. Dengan keji Naruto langsung meremukan benda tersebut tanpa rasa jiji sedikitpun.

BRAAK!

Monster tersebut lansung ambruk ketanah dengan keadaan yang kepala belubang. Sinon sangat tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Kini sepertinya dia harus berhati-hati pada Naruto karena jika tidak.

Kau akan mati dengan brutal.

-TBC-

Author Note:

Yo ketemu lagi dengan Author, sudah cukup lama Author tidak update. Untuk menulis Chapter ini di butuhkan kerja keras yang sangat hebat, tapi pada akhirnya dapat selesai juga.

Sedikit info:

Disini ada beberapa Fakta yang terungkap,

Pertama Naruto adalah bagian dari Klan iblis Barbatos, iblis yang memliki kekejaman dan kebrutalana dalam bertempur.

Lalu kedua Death gun kini menjadi sekutu dari Naruto,

Ketiga Naruto sebenarnya adalah rengkarnasi dari sosok pemimpin komadan perang Tekkadan.

Keempat Saat Naruto menggunakan kekuatan Iblis sesungguhnya, dia akan mengenakan armor Gundam Barbatos lupus rex.

Jurus dan senjata yang ada di cerita ini:

Luna Light : Anak panah berwarna kuning keemasan kegunaannya adalah untuk dapat menyinari suatu ruagan ataupun tempat yang gelap.

THREE PILLARS OF ICE GUARD : Sebuah pelindung yang di bentuk oleh tiga patung raksasa dari es, memiliki daya tahan yang cukup kuat, tapi sang penggunannya harus mempertahankan konsentrasi yang tinggi.

Black hole : Sebuah kekuatan penyerap yang fungsinya hampir sama dengan Black hole sesungguhnya

Dark Hurricane Tenik dimana dia berbutar di tempat dengan kecepatan tinggi yang kemudian menghasilkan sebuah seragan tipis berbentuk angin yang dapat menebas apa saja.

Darkness Void : Seragan dari pedang milik Death gun yang menghasilkan gelomabang kegelapan yang dapat membuat lawan mengalami kelumpuhan sementara.

Block Emergercy : Pertahan lainnya yang dimana dia dapat membuat sebuah seragan terbelah menjadi dua bagian.

Crescent dance : Tenik berpedang yang sangat cepat dan tidak mengetahui pola seragan, namun memiliki dampak yang cukup untuk membuat seorang terkejut dan terluka namun tidak mengalami kematian.

Cyber Brain : sebuah metode untuk meyiksa dimana si pengguna akan memunculkan kenangan-kenangan lama yang sangat menyakitkan dan tidak ingin di ingat si korban.

Magma Krakatau Punch : Sebuah tinjuan yang dilapisi Magma, nama jurus ini Author dapat dari Gunung Krakatau yang melutus dulu, namun meskipun kuat ternyata memiliki dampak yang cukup hebat dimana anggota tangannya akan terasa terbakar dan hancur.

Volcanic fragments : Author terinspirasi dari Gempa Vulcanic dimana jurus ini memberikan retakan-retakan di bawahnya yang kemudian menyembur Magma panas.

Magma Krakatau Twin Punch : sama dengan Magma Krakatau Punch namun bedanya disni penggunanya mengunakan dua tangan.

NOVA MODE : Sebuah power up milik Sinanju dimana kejadian ini hampir sama dengan ledakan bintang yang di sebut Nova, seperti halnya di atas Energi di pusatkan pada satu titik hingga akhirnya meledak dan melahirkan energi baru.

Punishment Of Wing : sebuah tenik diamana Sayap energi berubah menjadi sayap menkanik dengan memiliki persenjata senjata berat dan melepasakn seluruh seragannya secara bersamaan.

Oke, cukup sampai disni dan kalau begitu mudah-mudahan kalian suka dengan Chapter ini, dan juga mohon maaf bila ada kesalahan penulisan dan yang lain yah Minna, serta berikan Komentar, pendapat, dan Kritikan yah

Saa Jane.