Unlimited Blade

.

Disclaimer: Semua sumber Anime yang bersangkutan Bukan milik Kyo.

Rate: M

Pair: Naruto x..

Genre: Fantasy, Advanture, Action, Romance.

Warning: Imajinasi liar!, Anti-mainstream!, Not-Canon!, Gore!, Oc, Ooc, typo, bahasa gak jelas, EYD gk baku, etc, end gk suka gk usah baca!.

Summary: Seorang pemuda dengan kemampuan pedangnya yang terbawa setelah perpindahan jiwanya. Anehnya dia bangkit dalam tubuh seorang pemuda yang mirip dengannya yang juga telah mati di masa yang telah maju itu. sementara itu, Namikaze Naruto, harus rela dirinya selalu berada didekat gadis yang harus dilindunginya dimasa itu. membuatnya berada diantara para 'Rave' yang juga mengincarnya.

.


Chapter 1: New Body..

.

.

Opening song: BLUE BIRD by Ikimono-gakari.

.

.

.

At Night, 12 pm.

Tokyo, 6 Juni 23xx

.

Krakk! Krakk!

Blarr!

Sebuah makam di kota Tokyo, jepang. Terlihat retakan disalah satu makam itu. dimana gundukan tanah itu seperti terdorong dari dalam dan lama kelamaan retakannya semakin terbuka. Dan ledakan kecil disalah satu makam yang ada di tempat pemakaman khusus itu terlihat.

Hingga lubang pada makam itu memperlihatkan isi didalamnya. Namun yang terlihat hanya sebuah peti yang hancur didalamnya beserta dengan sebuah pakaian orange dan jas hitam yang tak layak pakai disana.

Tap!

Dan terlihatlah seorang pemuda yang berdiri di atas batu nisan makam yang hancur itu dengan tenangnya setelah melompat dari dalam makam itu.

"dimana aku?.." tanyanya ntah pada siapa. Karena hanya ada pemuda itu saja yang ada disana. Sementara penghuni lainnya memang adalah mayat dalam kubur.

Angin malam berhembus menggoyangkan surai putihnya yang panjang hingga sepunggung dengan poni yang menutupi mata kanannya dan surainya yang memang mencuat tak rapi.

Bulan purnama terlihat seperti background di belakangnya. Dimana pemuda itu berdiri bertelanjang dada dan hanya memakai celana panjang hitam tanpa alas kaki. Memandang datar seluruh area pemakaman ini.

Tangan kirinya terangkat dan ditatapnya sebuah Ring hitam dengan aksen aneh dijari manisnya. Serta beralih pada kalung bermata berlian putih di lehernya yang dia pegang dengan tangan kirinya itu.

'ini.. milik siapa?..' batin pemuda bersurai putih itu bingung. karena dirinya tak merasa memiliki kalung yang dia pegang saat ini yang masih mengalung dilehernya itu. tapi dia tak mempermasalahkan itu dan melepasnya dari lehernya dan memasukkannya pada saku celana hitam yang dipakainya.

"aku berada di makam?.. bukannya aku sedang-.. argghh!, kepalaku sakit!.." saat pemuda itu baru menyadari dimana dia sekarang, dan berusaha mengingat kejadian yang membuatnya sampai berada disini, tib-tiba kepalanya langsung terasa sangat sakit hingga dirinya memegangi kepalanya seraya meringis kesakitan.

'kuso!. ada apa dengan diriku sebenarnya.. kenapa aku merasa jika ada sesuatu yang belum terselesaikan?..' batin pemuda itu ketika dirinya bingung dengan apa yang terjadi hingga ia berada ditempat ini yang sangat berbeda dari tempatnya sebelumnya. dan perasaan yang sangat mengganjal dihatinya itu membuatnya gelisah dan khawatir. tapi dia tak tau apa itu.

"hah.. huft.. aku harus mencari tau dimana aku skarang ini.." mengontrol nafasnya, pemuda bersurai putih itu dengan melompat turun dari batu nisan itu dan menatap sekali lagi sekitarnya.

Pemuda yang sekitaran berumur 17 tahun, memakai selana hitam panjang bertelanjang dada dan bersurai putih raven itu turun dari batu nisan itu dan berjalan tenang menuju ke gerbang pemakaman itu.

"gerbang ini indah sekali.. sepertinya ini tempat yang menarik.." ucapnya takjub seraya menyentuh gerbang makam besi berwarna krum itu yang terkunci dengan gembok.

Brakk!

Tak ambil pusing. Pemuda itu menggunakan kakinya dan menendang tepat tengah kedua gerbang itu. hingga gerbang itu terlepas dari dinding dikanan kirinya yang menopangnya itu.

"hah.. bodohnya aku.. kenapa tak kulompati saja dindingnya itu dan tak perlu ku merusak gerbang ini.." gumamnya datar setelah keluar dari area makam itu dan melihat dindingnya yang rendah sekitar 2 meter.

Pemuda itu kembali berjalan tenang seraya kedua tangannya dimasukan ke celana hitam yang dipakainya. Menyusuri hutan kecil yang terhubung dengan kota Tokyo itu dimalam hari.

Hingga dirinya sampai di pinggiran bukit yang memperlihatkan kota Tokyo dimalam hari itu. dimana lampu diseluruh kota menyala dan terlihat seperti bintang yang berkelap-kelip dibumi. Dan kembali membuat pemuda itu menatap takjub.

"aku akan ketempat dengan banyak bangunan tinggi disana. Dan pasti juga banyak makanan.." ucapnya yakin seraya mengelus perutnya yang terasa lapar.

Wuss!

Tak mau menunggu lama, pemuda bersurai putih itu melompat dari ujung bukit itu menuju ke kota Tokyo dengan gedung-gedung yang menjulang tinggi itu tanpa rasa takut jatuh dari ketinggian setinggi itu.

.

.

.

.

_o(UB)o_

.

.

.

.

"berikan uangmu!.. jika tidak kubunuh kau!.."

"kyaa!.. tidak, kumohon lepaskan aku!.. aku juga tak punya uang.."

Seorang pria bertubuh kekar yang terlihat dari pakaiannya yang robek dibeberapa bagian karena memang stylenya. Sebuah rantai juga terlihat di pinggangnya menambah kesan garang.

Pria itu terlihat menyudutkan seorang gadis di salah satu gang gelap yang sepi dari orang-orang. Karena jika dilihat memang saat ini memang tengah malam dan jarang ada orang yang keluar rumah karena terlelap dalam mimpi ataupun takut untuk keluar di tengah malam karena berbahaya.

Sebuah pisau juga terlihat digenggaman pria bertubuh kekar itu yang ditodongkan pada gadis yang tersudut digang sempit antara gedung-gedung itu.

"hahaha.. baiklah jika kau tak memiliki harta berharga, kau harus memberikanku tubuhmu untuk menyelamatkan nyawamu nona.." ucap preman itu dengan seringaian menjijikkan dan lidah yang menjulur menambah kesan buruk untuk wajah pria itu.

"TIDAKK!.. aku mohon lepaskan aku.. a-aku masih memiliki o-rang tua untuk ku rawat tuan!.. aku juga memiliki ke-kekasih.. apa katanya nanti!.." ucap gadis itu takut dengan tubuhnya yang terduduk gemetar serta air mata yang mengalir.

"jika kau tak mau, maka nyawamu taruhannya.. dan aku bisa bersenang-senang dengan tubuhmu walau tanpa nyawa itu.. dan akan ku buang tubuhmu agar tak ada yang menemukannya.. haha.." pria itu semakin mendekat pada gadis yang ketakutan setengah mati itu.

"ti-tidak.. hiks kumohon.. hiks.." gadis itu menangis seraya menutup mulutnya dengan kedua tangannya yang gemetar.

Greb!

"sudah tak ada pilihan lain nona.. haha.. tidak,. Aku akan menikmati tubuhmu dulu lalu ku bunuh kau hahaha.." pria itu mencengkram erat pergelangan tangan gadis yang ketakutan itu dan merapatkan tubuhnya pada gadis yang terpojok itu.

"KYAAA!.." gadis itu berteriak ketika kedua tangannya di tahan diatas kepalanya dan tangan kiri pria itu yang mendekat pada area kewanitaannya yang tertutub rok pendek itu.

Greb!

"a-apa!.."

Namun pria itu terpaksa harus menghentikan tangan kanannya yang sebentar lagi akan menyentuh kemaluan gadis itu ketika sebuah tangan kekar namun lebih kecil dari tangan pria itu, yang mencengrampergelangan tangan kanannya dengan kuat. Hingga tak dapat digerakkan sedikitpun.

"berani kau melakukan lebih dari ini,. nyawamu taruhannya.." ucap datar seorang pemuda bersurai putih yang mencengram tangan pria berotot itu.

Suara pemuda itu membuat gadis yang memejamkan matanya dengan tubuh gemetar hebat itu terlonjak kaget. Dan melihat siapa yang berkata itu dengan berlinangan air mata. Terlihat bola matanya yang membola menatap pria bersurai putih yang menolongnya itu.

"jangan bercanda kau!.." geram pria berotot itu.

Srett!

Buagh!

Brakk!

Tangan kiri pria yang tadinya mengunci gadis itu di lepasnya dan mengayunkan pukulan pada wajah pemuda bersurai putih dikanannya itu. namun dengan mudah pemuda bersurai putih beriris blue shapire itu memiringkan kepalanya dan melakukan counter attack berupa pukulan dengan tangan kanannya. Hingga membuat pria kekar itu menabrak dinding dibelakangnya.

"Kau!.. berani sekali kau!, cari mati kau ha!.." geram pria kekar itu dengan menyeka darah di sudut bibirnya karena menerima pukulan Naruto.

"seorang wanita bukan untuk kau injak-injak harga dirinya.. tetapi untuk kau lindungi harga dirinya.. kau bahkan tak pantas disebut sebagai seorang laki-laki.." ucap datar pemuda bersurai putih itu.

"k-kau!.. siapa kau hah?!, berani sekali kau menceramahiku!, aku lebih tau darimu bocah!.." pria yang telah berdiri di hadapan pemuda bersurai putih dan seorang gadis yang terlihat gemetar terduduk dibelakang pemuda bersurai putih itu, tampak semakin marah.

Wuss!

Jleb!

"chough!.."

Pria kekar itu melesat maju dan mengayunkan pisaunya ke perut Naruto. namun sayang, sepertinya pria itu harus merelakan dirinya tidak mendapatkan apa-apa malam ini karena tiba-tiba saja sebuah Knife berbentuk melengku sedikit, tertancap di perutnya. Hingga membuatnya terbatuk darah.

Hingga pria kekar itu menatap kebawah. Dimana tepat perutnya tertancap Knife yang terlihat digenggam oleh sang pemiliknya yang tepat berada dihadapannya saat ini.

Sleb!

Brukk!

Pemuda bersurai putih itu berbalik dan mendekat pada gadis yang ketakutan dihadapannya itu. dan membiarkan pria tadi yang tergeletak bersimbah darahnya sendiri.

"kau tak apa-apa nona?.. sebaiknya kau cepat pulang. Keluar di tengah malam seperti ini berbahaya.." ucap pemuda bersurai putih itu yang menggenggam Knife sedikit melengkung ditangan kanannya.

"ka-kau siapa?.. tri-trimakasih.." ucap gadis itu ketika melihat Naruto kembali membelakanginya sembari pemuda itu merogoh saku celana pria kekar yang tak sadarkan diri itu. mengambil sesuatu tersebut dan memasukkannya kedalam saku celananya.

"aku.. Namikaze Naruto.." balas Naruto yang kembali berjalan keluar gang itu yang tepat dihadapannya yang membelakangi gadis dibelakangnya yang menatapnya.

Gadis itu ikut pergi dari gang itu setelah pemuda bersurai putih itu menghilang dari tempat kejadian perkara.

.

.

.

.

_o(UB)o_

.

.

.

.

"hah.. aku lapar.. tapi tidak ada tempat makanan yang buka.." pemuda bersurai putih yang duduk diatap sebuah kedai makanan di malam hari di kota Tokyo itu mengeluh sembari memegangi perutnya.

"hahaha.. tak ku sangka ada seorang Rave yang berkeliaran ditengah malam seperti ini.."

Dalam pendengaran Naruto, seseorang laki-laki yang ter dengar dari suaranya itu berasal dari balik tiang listrik dibelakangnya.

"siapa kau?, dan apa itu Rave?.." Tanya Naruto datar tanpa bergeming dari duduknya. Menatap seorang pemuda yang bersandar di tiang listrik itu.

"ha?, kau tak tau?.. Rave adalah para manusia yang memiliki kekuatan dari Device yang dimilikinya. Atau rave pada umumnya menggunakan sebuah Device yang berguna untuk melindungi diri ataupun menyerang Rave lainnya.. dan perkenalkan, aku adalah Rock Lee.. seorang Rave dengan Physical Device [Body Enchantmen]." Ucap Lee dengan seringai sombongnya, seraya bersidekap dada.

"ohh.. aku bingung.."

Gubrakk!

Ucapan datar nan polos dari Naruto membuat Lee terjungkal dengan tidak elitenya ketika mendengar pernyataan Naruto.

karena bagaimana mungkin seorang Rave tapi tak tau jika dirinya Rave. dan lagi katanya dia seakan tak mengerti sama sekali hal yang bahkan sudah ada sejak ratusan tahun!. what!, orang ini amnesia atau bagaimana?!. batin pemuda bernama Lee itu dengan nistanya.

"DASAR KAU OTAK UDANG!, MASA MUDA MU ITU MEMBUATKU MUAK!.. HARUS BRAPA-.." Lee yang terlihat emosi dengan gaje'nya berteriak memaki-maki pemuda bersurai putih itu dengan panjang lebar.

Sedangkan Naruto hanya menyentuh perutnya dengan wajah lesu tanpa menghiraukan Lee yang ada di bawahnya sedang memaki-maki dirinya.

"Hoi otak udang!.. apa kau tak mendengarkanku hah!.." teriak Lee yang dengan kepala mengepulkan asap dan mata yang berubah menjadi merah dengan bentuk lancip.

"bisa kau diam?. Aku sedang lapar.. dan pakaian apa yang kau gunakan itu?.." Tanya Naruto datar dengan wajah lesu'nya seraya menunjuk pakaian Lee. Yang menurutnya aneh.

"ha?.. hahaha.. akhirnya ada juga yang bertanya tentang pakaian legenda ini!.. baiklah pemuda-san!, aku akan-.."

Ucapan Lee yang berubah menjadi super pede dan gaje itu membuat setetes keringat besar muncul dibelakang kepala Naruto. Apalagi melihat Lee yang memakai pakaian serba hijau yang ketat dan sebuah jaket hijau yang mengoceh tidak jelas dengan kata-kata Lee yang tak didengarkan oleh pemuda beriris blue shapire yang malah tampak berpikir itu.

"hoi, Lee.. apa kau bisa membantuku.." Tanya Naruto datar yang langsung memotong ocehan gaje Lee dan membuat perhatian pemuda beralis tebal itu menatap Naruto dengan pandangan bingung.

"ha?, bantuan apa?.." Tanya Lee yang menatap keatas atap kedai makanan itu dengan cengiran lebar. yang sepertinya telah lupa dengan tujuannya mendatangi Naruto.

"bisa kau..."

.

.

.

.

_o(UB)o_

.

.

.

.

"hah.. jadi begitu,. Aku berada di kota yang bernama Tokyo, Jepang di abad 23 ya.. tapi sampai saat ini aku masih bingung bagaimana mungkin aku bisa hidup kembali di zaman yang berbeda.. apalagi aku merasa berpindah ketubuh orang yang telah mati pula.." gumam pemuda bernama Naruto itu yang kalut dalam pikirannya sendiri, yang saat ini berjalan di atas atap sebuah apartemen dimalam hari itu.

Karena kebetulan dia habis mendarat setelah melompati atap bangunan lainnya.

Wuss!

Tap!

"hah.. siapa lagi ini.." gumam Naruto ketika merasa seseorang mendatangi dirinya dari arah belakangnya.

"hei kau!.. lepaskan 'dia' dan biarkan aku yang membawanya.." ucap seorang gadis bersurai hitam lurus yang memakai pakaian ketat dengan atasan yang memperlihatkan belahan dadanya. Rok pendek diatas lutut dan stoking dikaki jenjangnya sampai pahanya.

"ha?. Siapa maksutmu?.. dan, pakaianmu juga aneh.. apa ini pakaian yang dipakai perempuan di masa ini?.." Tanya balik Naruto ketika melihat gadis beberapa meter didepannya itu yang mengacungkan sebuah Staff dengan permata diujungnya kearah Naruto.

"kau ini bicara apa, sih?.. sudahlah lebih baik kau menyerah dan biarkan aku yang membawanya.." kembali gadis itu berucap dengan ekspresi serius pada Naruto yang hanya menatap datar dengan ekspresi tak mengerti.

"kau itu yang bicara apa.. jika kau mau ambil saja apa yang kau maksut itu.. aku tak punya urusan denganmu.." ucap Naruto yang berbalik ingin meninggalkan gadis itu. karena menurutnya yang tak mengerti apa yang dimaksut gadis itu. jadi tak penting untuknya mengurusi gadis itu.

"hei!.. kau mau kemana?!.."

Sring!

Gadis itu tiba-tiba menghilang dari tempatnya dan muncul didepan Naruto seraya kembali mengacungkan sebuah Staff ditangannya.

"yaampun. Kau ini gadis yang keras kepala.. adaapa lagi?.." ucap Naruto malas.

"kau siapa?, dan kenapa kau tak memakai pakaian?.. apa kau mau pamer tubuhmu yang atletis itu ha?.." Tanya gadis itu dengan sedikit rona merah diwajahnya.

"ha?, tidak.. aku, Namikaze Naruto.. dan kenapa kau bertanya hal yang tak penting.." Tanya balik Naruto seraya memasukkan kedua tangannya ke saku celananya.

"dasar pemuda aneh.. aku hanya seperti pertama kali melihatmu disini.. tapi, sebaiknya aku melenyapkanmu agar kau tak mengganggu suatu saat nanti.." ucap gadis itu yang terlihat Staff miliknyanya bersinar pada permata diujungnya yang diarahkan pada Naruto.

'benda apa itu?,. hah.. pasti si bodoh itu tak menjelaskannya secara detail..' batin Naruto datar menatap apa yang dilakukan gadis didepannya itu dengan Staff yang dibanya.

"ohh tidak,. Tunggu dulu.. karena ini pertemuan awal kita, aku akan membunuhmu secara perlahan.. agar kau tau sejauh apa kekuatanku.." gadis itu membatalkan niatnya dan menatap sombong Naruto.

Wuss!

Dab!

Gadis itu melesat maju menyerang Naruto dengan mengayunkan pukulannya pada wajah pemuda beriris blue shapire itu. namun hal mengejutkan bagi gadis itu. karena pukulannya hanya digenggam oleh tangan kiri pemuda itu tanpa merubah posisinya.

Bahkan tangan kanan pemuda itu masih berada disaku celananya!. Dan yang lebih membuat gadis itu jengkel, tatapan bosan dari Naruto sembari menguap!. Batin gadis itu.

"kau sebut ini pukulan?.. hoamhh.." ucap Naruto enteng seraya menguap karena memang dirinya mengantuk.

"a-apa!.. jangan bercanda kau!.." gadis itu tak terima. Seperti dirinya diremehkan begitu saja.

Srett!

Gadis itu melakukan tendangan sabit dengan kaki kanannya seraya berputar 180 drajat. Namun dengan mudah pemuda pirang itu melompatinya tanpa berpindah posisi.

"masih belum!.."

Wuss!

Gadis yang membelakangi Naruto itu melakukan tendangan belakang T ke atas dengan kaki kanannya. Sehingga membuat tubuh bagian atasnya merendah hampir menyentuh atap itu dengan kedua tangannya yang menopang dan kaki kirinya. Seperti melakukan gerakan Split.

Tap!

Namun tanpa diduga, pemuda itu tak terkena tendangannya dan malah menahan dengan tangannya dan menggunakan kakinya yang terbuka seperti gunting itu untuk tumpuan dan berdiri diatas kakinya dengan kedua tangan yang kembali dimasukkan pada saku celananya.

"a-apa!.." ucap gadis itu tak percaya dengan posisi masih tak berubah. Tak sadar jika dirinya begitu kuat hingga mampu menahan tubuh Naruto yang berdiri diatasnya.

"hei nona.. kau kuat juga.. lagipula apa kau tak malu?.." Tanya Naruto datar seraya menatap kebawah dimana wajah gadis itu.

"a-apa haa!.." balas gadis itu yang tak sadar dengan arah pandang Naruto saat ini.

"maaf nona.. aku hanya melihatnya sekilas.." ucap Naruto kembali mengangkat wajahnya menatap kearah lain. Dengan ekspresi polos yang dibuat-buat.

"a-apa maksut-.. KYAA!.." teriak gadis itu histeris ketika tau arah pandang Naruto dan maksut dari kata-kata pemuda bersurai putih itu.

Wuss!

Tap!

Seketika itu, gadis itu langsung menarik kaki kanannya yang terangkat itu dan melompat mundur menjaga jarak seraya kedua tangannya menyilang dibawah perutnya. Wajahnya pun memerah padam dengan mata terpejam.

"maaf.. aku tak sengaja melihat.. a-.."

"DASAR MATA KERANJANG!.. KENAPA KAU TAK BILANG DARI TADI DAN MALAH MELIHATNYA HA!?.." teriak gadis itu memotong perkataan Naruto seraya menatap nyalang pemuda yang berdiri didepannya itu.

"aku sudah bilang tadi.. dan jangan salahkan aku jika aku melihat sedikit.. kau sendiri yang memperlihatkannya.." bela Naruto dengan wajah yang melihat kearah lain dengan sedikit rona merah diwajah datarnya.

"diam kau dasar hentai!.. aku akan membuat perhitungan denganmu!.."

Wuss!

Gadis itu tak menghiraukan pembelaan Naruto dan malah marah-marah dengan wajah merah padam dan melompat dari atap apartemen itu dan pergi.

"hah.. apa-apaan gadis itu.. aneh.." gumam Naruto seraya menggaruk tengkuknya bosan. tanpa merasakan sama sekali jika dia telah melakukan hal yang membuat gadis itu malu hingga langsung pergi dari tempat itu melupakan tujuan awalnya datang.

Krakk!

"..?.." namun disaat pemuda itu akan berbalik dan pergi, sebuah suara retakan terdengar di telinga pemuda itu hingga membuatnya bingung dan mencari darimana asal suara itu. hingga dia melihat ke bawah. dan..

Bruakk!

"KYAAA!.."

Buagh! Duagh! Prang! Tang!

"ARGG!.."

Hingga terdengar atap yang hancur dengan suara teriakan gadis disana. Disusul dengan suara seseorang dianiaya yang nyaring didengar ditengah malam itu.

.

.

.

.

_o(UB)o_

.

.

.

.

6 Am, kota Tokyo, Jepang.

.

Dipagi hari ini, kota Tokyo terlihat ramai kembali. tak seperti tengah malam tadi yang bahkan bisa dihitung orang yang berlalu lalang dijalan.

Tapi di pagi yang cerah ini merupakan hari yang tepat untuk manusia melakukan aktifitas keseharian mereka. seperti para suami yang bekerja, para murid-murid sekolah yang pergi kesekolah mereka masing-masing. Dan para istri yang melakukan pekerjaan rumah tangganya.

Jalanan kota Tokyo pun terlihat ramai oleh penduduk kota itu yang berlalu lalang dan kendaraan yang juga melewati jalan raya itu.

Begitupun di salah satu ruangan apartemen, seorang pemuda bersurai putih yang menutupi mata kanan dan jambangnya yang menutupi telinganya dengan surai atas dan blakangnya yang mencuat acak. Kelopak matanya terbuka perlahan dan memperlihatkan iris blue shapire miliknya.

"dimana ini?.. dan kenapa aku ter ikat,. di kursi?.." Tanyanya ntah pada siapa karena posisi dirinya yang saat ini ter ikat dikursi kayu dengan kedua tangannya yang terikat dibelakang.

Dia berusaha mengingat-ingat kejadian apa yang telah dia alami sehingga membuatnya sampai ditempat ini dan ter ikat seperti ini.

"sudah bangun rupanya kau pemuda mesum.." ucap seorang gadis yang membuat direksi Naruto berusaha keras menoleh ke sumber suara yang ada dibelakangnya. Tepatnya di ambang pintu ruangan itu.

"siapa kau?,. dan kenapa kau mengikatku seperti ini.." Tanya Naruto pada orang itu yang terdengar dari suaranya adalah seorang gadis. karena dirinya tak bisa menoleh kebelakang. hanya bisa menoleh kesamping kanannya dengan melihat melalui ekor matanya.

"kau masih bertanya apa kesalahanmu?, apa kau lupa kejadian tadi malam hah?, kau berusaha mengintipku kan?!. atau kau memang pura-pura lupa untuk membuatku kasihan padamu dasar hentai.." ucap gadis itu dengan wajah sebal. Kedua tangannya pun bersidekap dada.

'benar juga, tadi malam aku.. dan.. sampai aku berada disini.. sepertinya ini kamar gadis itu.. tapi tunggu dulu..' batin Naruto yang melihat keseluruhan ruangan itu.

"kau sudah ingat?.. ah, tidak.. kau memang berpura-pura.. dasar laki-laki semua sama saja.. hanya bisa mempermainkan perempuan.." gadis itu semakin pedas mengatai pemuda beriris blue shapire yang terlihat biasa saja itu.

"hoi gadis aneh.. siapa juga yang mau mengintipmu.. aku hanya kebetulan lewat dan terjatuh. Dan aku bukan orang mesum. Gadis aneh.." terka Naruto tak terima dirinya direndahkan seperti itu. karena memang dirinya tak melakukan hal yang dipikirkan gadis dibelakangnya itu.

"benarkah?.. itu tak mungkin. Mana ada orang yang berjalan melewati atap rumah seseorang.. bukankah ada jalanan umum-.." gadis itu mengoceh dengan argumennya. Merasa Naruto berbohong padanya.

Bahkan pemuda itu malah menghiraukan gadis dibelakangnya dan clingukan menatap setiap inci ruangan itu dengan wajah penasaran.

"grr.. dasar kau mesum!.. apa kau tak mendengar ucapan ku hah!?.." gadis itu semakin dibuat kesal dengan Naruto yang tak merespon ucapannya. Hingga membuat gadis itu menghentak-hentakkan kakinya karena kesal. namun malah terkesan imut dengan sikapnya yang seperti itu.

"mm.. kau punya makanan tidak?.. aku lapar.." ucap Naruto datar dengan wajah lesunya.

"ha?.. berani sekali kau!. Kau itu tahananku dan berani sekali mengabaikanku hah!.." ilusi asap tampak terlihat dikepala gadis itu. wajahnya tampak sebal dengan tingkah aneh pemuda bersurai putih itu.

"aku, benar-benar lapar.. tapi jika ingin mencoba,. Aku bersedia melawanmu nona.. dan jika aku menang kau berikan aku makanan.." ucap Naruto santai dengan melirik menggunakan ekor matanya.

"apa katamu?.. ka-kau kira aku menantangmu?.. ohh,. baiklah jika itu maumu.. aku akan membuatmu tak sadarkan diri dan membuatku menjadi pemenangnya.. tapi perlu kau ingat, aku tak akan melepaskanmu dari kursi itu.." gadis itu menyeringai menatap punggung Naruto.

"hm.. itu tak adil.. bagaimana bisa kau menyerangku sementara keadaanku seperti ini.." keluh Naruto datar.

"jika kau tak terima yasudah.. aku tak akan memberikanmu makanan.. lagipula aku sudah mengambil semua uang di sakumu untuk membayar perbaikan atap yang hancur akibat ulahmu tadi malam.." gadis itu semakin memandang Naruto dengan senyum kemenangan.

'apa!. bagaimana gadis ini bisa berpikir sejauh itu hanya untuk memperbaiki atap rumahnya?.. hah.. apa boleh buat..' batin Naruto pasrah. Karena hasil 'jerih payahnya' tadi malam yang dia dapat dari preman itu telah lenyap dirampas gadis menyebalkan dibelakangnya itu.

"iya-iya.. terserah kau saja.." ucap Naruto datar namun terkesan santai.

"hmm.. baiklah kita mulai!.." gadis itu berlari kearah Naruto yang masih terikat itu dan bersiap melayangkan pukulannya, dimana posisinya yang ada dibelakang Naruto saat ini.

Srakk!

Srett! Greb!

"k-kau.. bagaimana bi-bisa!?.." Tanya gadis itu yang tampak shok dengan keadaan terpaku.

Karena dengan cepat, pemuda itu tiba-tiba menghilang dari tempatnya dan membuat pukulan gadis itu hanya mengenai udara kosong. dan tiba-tiba tubuhnya telah di kunci dari belakangnya dengan kedua tangannya yang disilangkan didepan dadanya.

Dan terlihatlah siapa yang mengunci tubuhnya yang didekap itu tanpa ada jarak diantara keduanya, yang tak lain adalah Naruto.

"aku menang.." ucap Naruto datar tanpa melepaskan dekapannya.

"ba-agaimana kau bisa melepaskan diri dari ikatanku?.." Tanya gadis itu bingung dengan tubuhnya yang juga bergetar karena rasa takut.

karena bagaimana mungkin seorang manusia bisa menghilang dari tempatnya dalam keadaan dirinya yang sebelumnya terikat?!. dan gadis cantik itu yakin jika dia tak melihat jika pemuda itu menggunakan senjata tajam atau hal lainnya untuk memotong tali itu!. batin gadis cantik bersurai hitam lurus itu tak percaya.

"tenanglah aku tak akan menyakitimu nona.. dan aku bisa lepas dari ikatanmu karena ikatanmu itu kendur. itu membuktikan jika dirimu yang memang tak mau melukaiku sejak awal'kan.. lagipula jika kau ingin berniat buruk padaku, kau sudah melakukannya sejak tadi malam.." jelas Naruto santai dan melepas dekapannya pada gadis itu dan mundur beberapa langkah untuk mengambil jarak diantara gadis cantik itu.

"tapi,. Siapa kau?.. dan kenapa kau ada diatas kamar apartemenku semalam?.." Tanya gadis itu bingung setelah memutar tubuhnya menghadap Naruto.

"bukan'kah sebaiknya kau memperkenalkan dirimu dahulu sebelum meminta orang lain memperkenalkan dirinya?.." tanya balik Naruto datar. seraya seraya kedua tangannya bersidekap dada.

"hemm.. dasar.. iya-iya, Namaku adalah Natsumi Haruno.. dan kau?.." Tanya balik gadis itu yang sepertinya sudah tak waspada seperti sebelumnya. karena terlihat dari sikapnya yang biasa saja itu. bahkan terlihat lebih kalem dan agak, sedikit sensi.

"hm.. Namikaze Naruto.. aku hanya terjatuh dari atap karena.. mm.. karena,. hal yang tidak ku ketahui.. dan kebetulan aku tadi lewat diatas atapmu.. aku sudah bilang itu tadi.. dan kau pakaian apa yang kau gunakan itu?.." jawab Naruto datar seraya balik bertanya dengan pandangan tertarik dengan apa yang dipakai gadis bersurai hitam itu.

"ha?.. kau tak tau atau memang pura-pura sih?.. ini namanya seragam siswi SMA. Apa kau tak pernah melihatnya?.." Natsumi tampak curiga pada Naruto.

"hmm.." gumam Naruto seraya mengangguk-anggukan kepalanya dengan jari telunjuk seperti sedang berpikir.

Ditatapnya gadis itu dari atas kebawah. Sembari melihat apa saja yang dipakai gadis itu.

Karena dipandangan Naruto, gadis itu memiliki rambut hitam panjang yang lurus. Beriris ungu indah dan bibirnya terlihat merah muda. Kulitnya yang putih cocok dengan pakaian yang dipakainya dan terlihat pas ditubuhnya yang jika kaum pria mengatakan itu pervect.

"ka-kau jangan melihatku se-seperti itu.." Natsumi yang dilihat intens seperti itu oleh Naruto tampak memerah wajahnya.

Bagaimana tidak, dia masih gadis normal pada umumnya yang akan tersipu malu jika diperhatikan oleh seorang pria. apalagi pemuda ini cukup-, tidak. dia lumayan tampan. batin gadis cantik itu yang berusaha menepis kata tampan dari pemuda aneh itu menurutnya.

"ah.. maaf no- makstuku, Natsumi-san.. tapi sesuai perjanjian, kau harus memberikanku makanan.. aku sangat lapar.." ujar Naruto datar seraya menagih janji gadis itu sebelumnya.

"hah.. iya-iya.. ayo ikut aku.." intruksi gadis cantik bersurai hitam itu yang berjalan diikuti oleh Naruto keluar dari kamar gadis cantik itu.

.

.

.

Diruang makan. Apartemen Natsumi.

.

Terlihat seorang pemuda yang bertelanjang dada sedang makan dengan lahapnya dimeja makan di dapur yang ada di apartemen itu.

Sementara gadis yang ada dihadapannya hanya terus memandangi pemuda itu dengan kedua telapak tangannya menopang kedua pipinya imut. Tatapannya terlihat aneh saja melihat cara makan pemuda di hadapannya itu.

"kwenwapwa kwau mwelwihwatku sepwerti itwu?.. kwau mwau?.." ucap Naruto dengan mulut penuh makanan seraya menyumpitkan makanannya dan menyodorkannya pada bibir gadis dihadapannya yang masih menatapnya.

"tidak usah.. aku hanya heran.. kenapa kau bisa makan sebanyak itu?.. memang perutmu itu karet apa?.. kau seperti orang yang belum makan berhari-hari.." ucap gadis itu halus. Karena melihat lima piring di atas meja disamping pemuda itu.

"hmm?.."

Glekk!

"..aku memang belum makan sejak semalam.. dan ayolah buka mulutmu. aku tau kau juga belum makan pagi ini kan?.. haaa.." ucap Naruto setelah menelan makanannya seraya menyodorkan lagi makanan disumpitnya itu ke bibir gadis dihadapannya.

"hah.. iya-iya.. aaumm.." gadis cantik itu memakan makanan yang disuapi Naruto dengan lembut.

"huft.. aku sudah kenyang.. dan bisa kau jelaskan tentang pakaianmu itu Natsumi-san?.. lalu apa itu Sma?.. karena aku baru mendengar kata-kata itu.." Tanya Naruto disela- sela dirinya menyuapi Natsumi yang terlihat merona merah itu.

"mm.. baiklah,. Tapi sebelum aku menjelaskan, aku tanya darimana asalmu?, dan kenapa kau tak memakai pakaian sejak semalam?, dan terakhir kenapa kau memiliki tenaga yang kuat hingga dengan mudah memutuskan tali yang mengikatmu sebelumnya.. karena dari gerakanmu itu kau,.. kau bukan orang biasa'kan?.." Tanya Natsumi dengan pandangan diarahkan ke arah lain karena wajahnya yang memerah.

Bagaimana tidak, karena dihadapannya saat ini seorang pemuda bertelanjang dada dan dengan seenaknya sendiri telah menyuapinya. Padahal selama ini tak ada yang pernah berlaku romantic seperti itu padanya. Apalagi dia baru sadar jika tubuh pemuda dihadapannya itu atletis. Membuatnya tak berani menatap pemuda dihadapannya itu.

"hm?, baiklah.. aku adalah Namikaze Naruto.. aku berasal dari.. mm dari desa yang jauh dari sini.. dan kenapa aku seperti ini?, karena pakaianku rusak oleh seseorang yang menyerangku semalam.. dan untuk masalah tadi, itu karena memang ikatanmu itu kendur dan yah.. aku laki-laki.. jadi tenagaku lebih besar darimu.." ucap Naruto datar. Yang memang dirinya berkata bohong. Walaupun tentang asalnya, sebenarnya dia merasa sakit kepala mengingatnya. dan hasilnya dia tak mengingat itu.

Karena bisa repot nanti jika gadis didepannya tau jika dia merupakan mayat hidup?. What the hell?!.. yang benar hidup kembali dalam tubuh seorang pemuda berusia 17 tahunan yang juga telah mati dizaman yang modern ini. ntahlah adaapa dengan takdir yang menimpanya ini. membuatnya pusing.

"begitu ya.. mm baiklah jika begitu.. aku akan menjawab pertanyaanmu tadi.." ucap gadis cantik itu dengan senyum manisnya dan berdiri dihadapan Naruto.

"ini adalah seragam SMA Karakura di kota Tokyo ini. dan ini adalah blazer atau jas yang melapisi seragam putih yang ku gunukan. Dan ini adalah rok yang digunakan para siswi pada umumnya.. dan ini adalah kaus kaki khusus perempuan yang berguna menutupi kaki agar tak lecet terkena sepatu yang kami gunakan.. dan ini adalah sepatu.. apa kau sudah mengerti Naruto-san?.." gadis itu tersenyum manis setelah menjelaskan panjang kali lebar pakaian yang dipakainya agar pemuda itu tak bertanya perihal pakaian lagi padanya.

Dimana gadis itu memang terlihat menggunakan pakaian seragam putih dengan lengan pendek yang dilapisi jas abu-abu berlengan panjang menutupi seragam putih berdasi pita merahnya. dimana pakaian atasnya itu tampak sangat pas dengan lekukan tubuh gadis itu dan membuat dadanya sedikit lebih menonjol.

Sedangkan bawahannya dia memakai rok yang warnanya senada dengan jasnya, sekitar 7 cm diatas lutut.

"hmm.. Sma itu semacam academi ya?.. dan pakaian di masa ini memang indah dan cukup aneh.." gumam Naruto lirih seraya berpikir. namun masih dapat didengar oleh gadis yang ada didepannya.

"ha?, kau memang berasal dari mana sih?, memang ada dunia lain selain bumi ini?.. tapi jika yang kau maksut masa,. Berarti kau bu-bukan dari m-masa i-ni?.." ucap gadis itu seraya menutup mulutnya dengan pandangan tak percaya pada pemuda itu, seraya berjalan mundur.

"he-hei tunggu.. kau ja-jangan takut padaku.. aku bisa menjelaskan semuanya Natsumi-san.. ak-.."

"PERGI!.. pergi kau dari sini!.. aku tak mau melihatmu lagi!.."

Naruto yang berdiri dari tempatnya duduk dan berjalan mendekati gadis itu seraya berkata. Namun perkataannya harus dipotong oleh Natsumi yang ketakutan seperti melihat makhluk astral dihadapannya itu.

"baiklah nona.. anggap saja kita tak pernah bertemu sebelumnya.. dan maaf karena telah mengganggu waktumu.. " ucap Naruto datar. dan berjalan keluar dari dapur itu hingga sampai di ruang tamu yang atapnya jebol akibat semalam dan melompat melewati lubang diatap itu dan pergi dari apartemen gadis yang sedang ketakutan itu.

.

Sepeninggal Naruto. Natsumi terlihat terduduk seraya menutup mulutnya dengan tubuh yang gemetar hebat disudut ruangan dapurnya itu. keringat dingin menetes dari dahinya.

"tak mungkin.. dia tak mungkin berasal dari masa yang berbeda. Itu hal yang mustahil.. hiks.. hiks.." gadis cantik itu tampak ketakutan terlihat dari ekspresinya. Air mata mengalir dari iris ungu miliknya. Karena hampir saja dirinya terbunuh oleh orang aneh yang mengaku berasal dari masa yang berbeda itu. batin gadis itu.

"lebih baik aku brangkat ke sekolah.. aku sudah terlambat gara-gara orang gila itu.." ucapnya seraya pergi dari dapur menuju ke kamarnya dan mengambil ransel miliknya setelah sebelumnya menghilangkan bekas air matanya.

Hingga gadis itu keluar dari apartemennya yang memang hanya apartemen biasa dengan atap yang memang rapuh. Dan apartemennya itu pun hanya memiliki dua tempat untuk para penyewa. Bahkan ketika dia keluar dari ruang tamunya, dia sudah berada di teras apartemen sederhana itu dan menampakkan pemandangan luar sekitar apartemen.

Gadis itu berjalan menuju sekolahnya.

.

.

.

.

_o(UB)o_

.

.

.

.

"huft.. bagus juga pakaian dan jaket pemuda itu.. terlihat pas ditubuh ini.." gumam seorang pemuda bersurai putih yang berjalan santai diantara kerumunan penduduk Tokyo itu.

Dimana sekarang dia memakai pakaian berupa kaus putih dengan jaket hitam yang tak di reslesing sampai atas. hanya sampai setengah bagian dada hingga menampakkan warna kaus putihnya. berlengan panjang dan berkerah. Memakai celana jins hitam dan sepatu bertali.

Pakaian yang ia dapatkan dari seorang remaja yang Naruto temui di salah satu gang dan dia buat pingsan kemudian mengambil pakaaiannya. Dan uang yang dia miliki tentunya. Dia tak mau dianggap tak waras karena keluar rumah tanpa pakaian dan alas kaki. Seperti orang yang pernah dia temui di masanya dulu.

Ntah kenapa masalah orang gila, dia dapat mengingatnya. batin pemuda bersurai putih itu swetdrop.

Wajah datarnya melihat kesekeliling. Dimana ia berdiri dipinggir jalan ditengah kota itu. memandang sekelilingnya dengan tubuh yang ikut berputar perlahan dengan tatapan takjub terarah pada setiap gedung dan benda disekelilingnya.

Membiarkan warga kota yang melihatnya dengan tatapan aneh, bersemu dan segala ekspresi lainnya.

"walaupun aku tak mengerti dengan semua ini.. tapi aku cukup kagum dengan masa ini.." gumam Naruto dengan surainya yang bergerak liar tertiup angin di pagi itu.

Naruto kembali berjalan hingga beberapa jam di mengelilingi kota Tokyo melihat apapun yang baginya adalah hal baru.

Seperti contohnya banyak pakaian aneh menurutnya, wahana aneh yang berbentuk lingkaran sangat besar, atau sebuah benda aneh menurutnya yang berjalan di sebuah besi yang panjang dan berputar dengan kecepatan yang lumayan menurutnya. Dan dia dengar bernama roller coster. Dan masih ada beberapa lagi yang baru dia ketahui namanya.

Hingga sampai dirinya disebuah gereja dipinggiran kota yang terlihat sepi itu. Naruto berhenti melangkah dan menatap geraja itu datar.

"tempat ini.. apakah ini tempat untuk menyembah Kami-sama?.." gumam Naruto dan masuk ke gereja yang halamannya memang luas. setelah sebelumnya membuka gerbang yang ada didepannya.

"tuan.. maaf mengganggu anda.. bisa saya meminta tolong sesuatu?.."

Ucap seorang gadis yang baru tiba dari belakang Naruto yang mengehentikan langkahnya yang ingin masuk ke dalam gereja itu.

"hm?.. ya, kau ingin minta tolong apa?.." Tanya Naruto yang berbalik kebelakang menatap pada gadis yang berada didalam halaman gereja di dekat gerbang, dihadapannya saat ini.

Dimana gadis itu terlihat memakai pakaian yang terlihat feminim pada gadis seumurannya. dan sepertinya umurnya sama dengan Natsumi dan dirinya. dimana gadis itu memakai sebuah blous putih ke biruan berkerah pendek dengan kancing atas yang terbuka tanpa lengan. rok diatas lutut dan kaus putih serta sebuah jaket kain yang tak dikancing hingga menampakkan bagian dadanya yang menonjol dari balik blous putihnya dan bagian bawah jaketnya yang hanya sampai diatas pinggulnya saja. membuat gadis itu tampak perfect dipandang. pria selain Naruto tentunya.

Memakai sepatu dan kaus kaki yang sebelumnya telah diberitahu namanya oleh Natsumi sebelumnya padanya.

"aku ingin.. mengambil Device'mu.."

Sring!

Trank!

Tanpa disadari Naruto, gadis itu telah mengeluarkan sebuah pisau dari tempat yang ada di pinggang belakangnya dan langsung menyerang pemuda itu dengan senjatanya. namun dengan mudah pemuda itu menahan pisau itu dengan Knife yang tiba-tiba ada di tangan kanannya itu.

"hai gadis aneh,. Bukan hanya sekali aku diserang oleh orang aneh sepertimu ini dalam setengah hari ini.. katakan apa tujuanmu?.." Tanya Naruto datar dengan kedua senjata mereka yang saling tertahan seperti huruf X.

"hm.. kau tak mengerti atau memang bodoh?.. aku sudah bilang padamu untuk menyerahkan Devicemu, dan aku akan pergi dari sini.." jawab gadis itu datar. tanpa menghiraukan pemuda yang menjadi lawannya saat ini yang tampak tak mengerti.

"kau tau?, warna suraimu itu sama denganku.. jadi mungkin aku tak akan menghabisimu karena hal aneh yang aku tak mengerti maksutmu.. hingga kau mengincar nyawaku seperti ini nona.." ucap Naruto tak kalah datarnya. Bahkan tangan kirinya dari tadi masih tetap disakunya tanpa bergerak.

Syut!

Gadis itu mengayunkan tangan kirinya yang baru mengambil sebuah pisau lagi dari kantung dibalik pinggang belakangnya itu dan mengayunkannya kearah leher Naruto. tapi kembali Naruto menghindarinya dengan merendahkan tubuhnya kebelakang. Sikap kayang.

Srett! Srett! Srett!

Trank!

Gadis yang tak merespon kata-kata Naruto itu langsung menyerang Naruto dengan cepat menggunakan pisaunya. Sedangkan Naruto dengan mudah menghindarinya dan menahan serangan itu dengan Knife'nya.

Trank!

Wuss! jleb!

Namun sayang bagi Naruto yang harus merelakan senjatanya terpental akibat brutalnya serangan gadis bersurai putih itu dan membuat Knife miliknya jatuh dan tertancap dibelakang gadis itu beberapa meter.

"kau kalah pemuda-san.. sekarang biar kuambil Devicemu itu dan akan ku biarkan kau hidup.." ucap gadis itu dengan pisau yang tepat berhenti beberapa inci dari leher Naruto. dan tangan kiri gadis itu yang juga tepat berhenti didepan perut Naruto beberapa inci karena kedua tangannya memegang pisau.

"oh, aku mengerti apa yang kau maksut skarang.. Device?. Maksutmu [Kukri's Knife] milikku itu?.. kau boleh mengambilnya jika kau bisa menggunakannya.. karena hanya aku yang bisa menggunakannya nona.." jawab Naruto yang mulai mengeri dengan maksut gadis itu. bahkan kedua tangannya saat ini dia masukkan ke saku celananya santai.

"jadi itu nama Device milikmu?.. jika benar apa yang kau katakan.. aku tak percaya. karena setiap Device dapat digunakan oleh para Rave lainnya.. termasuk Device milikku yang kau pun dapat menggunakannya setelah membunuhku.." gadis itu menatap serius mata Naruto diamana jarak wajahnya dan wajah Naruto hanya beberapa inci saja.

"hah.. kau itu diberitahu tak percaya juga.. tapi jika kau ingin mencoba mengambilnya.. silahkan.." ucap Naruto santai.

"apa maksutmu?.. aku sudah-.."

Brass!

"kau sudah menang?.. ku rasa kau bahkan belum menyentuhku sama sekali nona.." ucap Naruto santai.

Dimana pemuda itu telah menghilang dari hadapan gadis itu meninggalkan pecahan partikel cahaya kecil serta listrik statis biru ditempatnya semula dan muncul dibelakang gadis itu dengan menggenggam Kukri's miliknya santai dengan efek yang sama dengan tubuhnya yang terlihat pecahan api kecil yang membakar tubuhnya namun tak berefek apapun, kemudian pecahan api itu ikut menghilang bersamaan efek pecahan partikel cahaya kecil serta listrik statis biru itu ditempat awal dan kemunculannya.

Namun secara simpelnya, efek pecahan api ditubuh pemuda itu dan pecahan partikel cahaya kecil serta listrik statis biru ditempat awalnya berdiri telah hilang terlebih dahulu ketimbang ditempat kemunculannya. dan efek itu muncul ketika pemuda itu mengaktifkan tehniknya, dan efek itu hilang setelah 2 detik.

Gadis itu berbalik menatap pemuda itu dengan pandangan tajam. Karena tak percaya dengan kemampuan yang dimiliki pemuda yang baru diincarnya ini.

Swuss!

Gadis bersurai putih itu tak menggubris kata-kata Naruto dan melesat cepat kearah pemuda beriris blue shapire itu walaupun dirinya sudah tau sedikit kemampuan pemuda itu.

Swuss!

Wsss!

Naruto pun juga ikut melesat maju, namun pemuda itu langsung melempar Kukri's miliknya kearah gadis yang melesat didepannya itu. berharap mengenai kepala gadis bersurai sama dengannya itu.

Sreet!

Seperti slow motion, gadis itu menghindarinya dengan menolehkan kepalanya kekanan bersamaan dengan Kukri's yang berputar vertical itu melewati tepat dihadapan wajahnya. hingga dia dapa melihat pantulan wajahnya dari bilahnya itu.

Brass! Brass!

Namun gadis itu harus memicingkan matanya ketika dia mengayunkan pisaunya pada leher pemuda itu, tapi malah mengenai udara kosong dengan partikel pecahayan cahaya dengan listrik statis dihadapannya.

Trank!

Namun detik itu juga insting bertarung gadis itu menjerit ketika merasakan serangan dari belakangnya. Dan benar, ketika gadis itu langsung merendahkan tubuhnya seraya berbalik kebelakang dia langsung menahan ayunan vertical senjata Naruto itu dengan pisaunya secara horizontal.

Hingga membuat gadis itu merendah dengan bertumpu pada lutut kanannya dengan pisau dikanannya menahan Kukri's Naruto yang berdiri dihadapannya saat ini beberama cm.

Srett!

Kembali gadis itu mengayunkan pisau ditangan kirinya horizontal mengincar kaki Naruto, namun pemuda itu melompat kebelakang beberapa meter.

Wsss!

Trank!

Setelah mendarat dengan terseret kebelakang Naruto melempar Kukri's kembali ke arah gadis didepannya itu, namun ditangkis dengan mudah oleh gadis itu hingga terpental ke sisi kirinya jauh.

Brass!

Wsss!

Trank!

Kembali dihadapan gadis itu, Naruto menghilang meningalkan partikel pecahan cahaya dengan efek listrik statis. Dan kembali Kukri's yang menghilang dari penglihatan gadis itu kembali melesat kearahnya dari tempat benda itu terpental sebelumnya. Namun kembali gadis itu menangkisnya dan membuat Kukri's itu terlontar ke atasnya jauh.

Brass!

Wsss!

Trank!

Gadis itu hanya memandang datar ketika melihat keatas, Naruto telah berada diatasnya jauh dan melempar Kukri's yang dibawanya itu dari langit menuju kebawah dengan cepat. Kearah gadis itu tentunya. Dan kembali gadis itu menangkisnya dengan sangat cepat hingga kembali Kukri's itu terlempar kesembarang arah.

Brass! Wsss! Trank!

Brass! Wsss! Trank!

Brass! Wsss! Trank!

Brass! Wsss! Trank!

Gadis bersurai putih itu harus bertubi-tubi menangkis Kukri's itu yang setia terus kembali melesat kearahnya karena lemparan Naruto yang selalu muncul ditempat Kukri's itu berada. Hingga gadis itu bagaikan menari meliuk-liukan tubuhnya seraya dengan kecepatannya menangkis serangan Naruto yang berasal dari segala arah itu.

Karena dimana Kukri's itu terpental, senjata itu seakan kembali menyerangnya dari arah dan tempat yang sama dan itu berkali-kali. Hingga membuat peluh menetes dari dahi gadis yang hanya menatap datar sedari tadi itu.

Brass! Wsss! Trank!

Wuss! Brass!

Hingga serangan terakhir Naruto ditangkis oleh Kaguya, hingga Devicenya terlempar diatas atap gereja itu dan memunculkan Naruto dengan efek partikel pecahan cahaya dan listrik biru statis disana dengan pecahan api ditubuhnya yang kemudian efek itu menghilang, dimana pemuda itu duduk dengan menggenggam Kukri's miliknya santai seraya memutar-mutar senjata itu bermain-main ditangannya.

Menatap santai ke langit cerah dengan awan putih seputih surainya itu. angin lembut berhembus menggoyangkan pakaian dan surainya.

"tak ku sangka jika Device'mu sehebat itu.. dan dirimupun dapat menggunakannya dengan sangat handal.. aku salut padamu. kalau begitu, perkenalkan,. Namaku Kaguya Orsutsuki.. siapa namamu?.." Tanya gadis cantik bersurai putih panjang itu yang ternyata bernama Kaguya.

"hm?, untuk apa kau bertanya nama.. katamu kau ingin mengambil De-, de apa katamu tadi?, aku lupa.. dan menggunakannya sebagai milikmu.. tapi sebelum itu aku juga akan memperkenalkan namaku karena kau juga telah memperkenalkan namamu.. namaku adalah Namikaze Naruto.." balas Naruto datar.

'jadi ini benar dia, sang pemilik Device misterius yang dikatakan hebat itu ya.. dia benar-benar bukan pengguna Glaive Device sembarangan..' batin Kaguya menatap Naruto dengan senyum tipis diwajahnya.

"ha?. bukannya menjawab pertanyaanku kau malah tersenyum sendiri seperti itu.. apa ada yang lucu?.." Tanya Naruto bingung. Seraya melompat turun dari ketinggian 5 meter itu dan mendarat dengan mulus di hadapan gadis itu beberapa meter dekat gerbang. Karena dia merasa tak ada lagi ancaman bahaya dari gadis cantik itu.

"tidak,.. tapi aku cukup mendapatkan apa yang ku mau.. jadi kau ikutlah denganku Naruto.." gadis cantik itu berkata seraya berjalan mendekati Naruto setelah kedua pisaunya dia kembalikan ke tempatnya sebelum Naruto turun dari atap itu.

"kemana?.. aku tak mau.." jawab Naruto singkat. Membiarkan gadis yang telah berada dihadapannya itu beberapa centi dengan kedua tatapan mereka saling bertemu.

"aku tau kau bingung tentang dunia ini.. dan terlihat dari dirimu yang tak mengerti tentang apa yang ku maksut sebelumnya Naruto.. aku bisa menjelaskan semuanya dan.. memberimu makanan dan juga tempat tinggal.. itu jika kau mau.." ucap Kaguya dengan senyuman yang terpatri di wajah cantiknya itu. terlihat semburat merah tipis juga di wajah putihnya itu.

'gadis ini berbahaya.. dia tau tentangku dalam waktu sesingkat ini.. tapi kurasa gadis ini masih belum tau semuanya.. aku pun tak punya pilihan lain.. apalagi perutku memang lapar.. tak ada salahnya jika makan gratis.. informasi dari gadis itu juga sangat penting' batin Naruto waspada.

"baik.. aku akan ikut denganmu.. tapi jika kau mengingkari kata-katamu dan,.. melakukan hal aneh yang mengancam nyawaku, aku pun tak segan-segan membunuhmu.. nona.." balas Naruto yang juga mendekatkan wajah datarnya hingga beberapa inci dengan wajah Kaguya yang seperti tak takut dengan Naruto. hingga posisi kedua bibir mereka yang seperti sepasang kekasih akan melakukan Kissing karena jaraknya yang hanya beberapa inci saja.

"hihi.. baiklah Naruto-kun!.. ayo kita jalan-jalan dulu sebelum pergi kerumahku!.."

"he-hei!.. apa-apaan kau ini nona!?.."

Tiba-tiba gadis bersurai putih itu berubah sifatnya menjadi gadis cantik dan manis pada umumnya dan menarik lengan Naruto untuk mengikutinya jalan-jalan kemana keinginan gadis yang baru ditemuinya itu.

Menghiraukan wajah shok Naruto dengan senjatanya yang hilang kembali dan perubahan sifat Kaguya yang drastic itu.

.

.

.

.

To be continue…

.

Ending: Every Heart by BoA

.


A/N: yo!, Minna-san... maaf jika fict yang sebelumnya belum selesai tapi sudah buat fict baru lagi..

Tapi tenang aja, saya bakal tetep update semua fict saya bertahap. Apalagi ini dan Fict 'WORLD' yang saya sendiri udah nentuin alurnya bagaimana kedepannya agar End. Jadi gk perlu khawatir.

Dan mungkin ini fict yang menurut saya anti-mainstream dengan imajinasi amburadul milik saya ini. menurut saya. tapi ntah menurut kalian.

Jadi bisa dibilang ni Fict semi-overpower di awal chara utamanya, yang ntah bagus atau tidak tergantung para readers-san yang menilainya.

Kalau bingung tentang cara kerja kemampuan Device Naruto yang ini, kalian bisa lihat bagaimana Ulrick menggunakannya di FF XV. #maaf pake inisial filmnya aja..

Dan efeknya sama seperti character Nyx Ulrick menggunakannya di film itu.

Glosarium:

1. Rave: para pengguna Device yang hidup diantara manusia biasa diabad 23 yang memiliki kekuatan dengan Device yang mereka miliki.

Jika ingin melihat character, suit, Device dan Soul'nya yang ada di fict ini silahkan lihat di album Fb saya dengan profil name Kyoigneel.

Dan jika ada pertanyaan, komentar, kritik, ataupun saran dari kalian silahkan kirim lewat Review. komentar ataupun saran dari kalian sangat berarti untuk saya agar lebih baik lagi dalam menulis.

See you next time!.

Kyoigneel out!.

.

Next chapter 2: Kukri's and Bashousen..