Disclaimer : Naruto ( Masashi Kishimoto )

Rating : M

Genre : Horor, Drama, Angst/Tragedy, Family, Supranatural, Friendship, Romance, Crime/Mystery, Fantasy.

Warning : Gaje, AU, OOC, Indigo!Naru, Not Theme Shinobi, Ghost!Theme, Semi-Humor, JokesReceh,

( A/n : Sebelum kalian membaca Fanfiction ini, diharapkan bagi para readers yang memiliki phobia terhadap Hantu, diharapkan untuk kembali dan mencari Fanfiction lain yang dapat kalian baca )

"AaBbCc" Normal talk

'AaBbCc' Iner talk

"AaBbCc" Ghost talk

'AaBbCc' Ghost iner talk


Chapter 2.1 : Problem...

Six sense atau indra keenam merupakan sebuah kemampuan magis yang dimilik oleh setiap manusia, tidak peduli mereka yang masih bayi, anak-anak, remaja, atau lansia. Mereka semua terlahir bersama dengan six sense.

Namun di karekan faktor lingkungan yang mempengaruhi mereka, membuat kemampuan dari indra keenam mereka menjadi tidak berfungsi, sehingga membuat sedikitnya manusia yang berhasil membangkitkan kemampuan tersebut.

Dan untuk membangkitkan kemampuan tersebut mereka harus menjalani beberapa tahap agar six sense dapat digunakan, namun terdapat juga manusia yang dapat membangkitkan six sense tanpa harus menjalani tahap-tahapan nya. Dan mereka adalah anak-anak yang memiliki darah dari keturunan omnyouji.

Dikarenakan perkembangan jaman yang semakin berkembang serta jumlah populasi manusia tang semakin banyak membuat darah murni dari keturunan omnyouji menjadi tercampur dengan darah dari keturunan manusia biasa.

Namun sebagian dari keturunan omnyoujin yang darah nya sudah tercampur dengan darah bisa berhasil membangkitkan kemampuan six sense tersebut. Dan tidak ada satupun yang mengetahui tentang tanda-tanda bangkitnya kekuatan six sense tersebut.

Dan diantara banyak nya keturunan omnyouji yang tersebar setiap penjuru dunia, terdapat salah satu anak yang berhasil membangkitkan kemampuan itu. Dan dia adalah Namikaze Karin, seorang anak yang memiliki darah dari keluarga omnyouji Uzumaki.

Namun kemampuan yang berhasil dia bangkitkan adalah six sense phase 1 yang dimana dia hanya dapat merasakan hawa keberadaan para makhluk halus dan juga dapat merasakan aura negatif yang di pancarkan oleh makhluk halus itu.

Selain Karin, juga ada seorang lagi yang berhasil membangkitkan kemampuan dari six sense itu. Dia adalah Namikaze Naruto, dan kemampuan dari six sense yang dia miliki adalah six sense phase 3.

Jika six sense phase 1 hanya dapat merasakan aura serta kehadiran dari para mahkluk halus maka kemamampuan dari six sense phase 2 dan 3 adalah dapat melihat serta berkomunikasi dengan para makluk halus itu. Namun kemampuan tersebut sama sekali tidak pernah diharapkan oleh Naruto.

Sebab nya akibat dari six sense tersebut Naruto harus menjalami insiden yang sangat mengerikan, insiden yang membuatnya sadar bahwa kemampuan yang dia miliki itu merupakan sebuah kutukan maut, yang bisa saja merenggut nyawa nya dari orang-orang yang dia sayangi.

Dan salah satu nyawa yang berhasil menghilang akibat kemampuannya itu adalah tou-san nya sendiri, dan kejadian itu tidak akan pernah bisa di lupakan oleh diri nya. Sebab yang bertanggung dalam menghilang nya nyawa tou-san nya itu adalah diri nya sendiri.

Flashback,

Golden week, merupakan hari yang paling dinantikan oleh setiap orang, dan begitu pula dengan Naruto dan Karin, sebabnya hanya saat Golden Week saja mereka dapat berkumpul bersama tou-san mereka.

Dan pada hari itu mereka sekeluarga akan segera pergi berlibur ke Kyoto, dan setelah selesai mengemas-ngemasi semua keperluan mereka, Naruto berserta keluarga nya berangkat. Selama perjalanan berlangsung Naruto serta Karin bernyayi dengan suka ria.

Bahkan sesekali mereka juga tertawa untuk mengekspresikan rasa senang mereka, namun siapa sangka cuaca yang sebelum nya cerah tiba-tiba saja berubah menjadi badai disertai suara petir yang bergemuruh di langit dan ditambah lagi dengan keadaan mereka yang saat ini terjebak dalam kemacetan.

"Maaf ya anak-anak, sepertinya kita akan sedikit telat sampai di Kyoto. Tou-san harap kalian dapat bersabar," ucap Minato kepada anak-anak nya.

"Tak apa anata, kami memaklumi nya. Lagi pula kita tidak tau apa yang menjadi hambatan kita, dan sekarang kita hanya dapat menunggu sampai kemacetan ini berakhir," ucap Kushina yang mewakili anak-anak nya. "Kalian juga harus bersabar ya, anak-anak!" ucap Kushina.

"Ha'i kaa-chan!" teriak Naruto dan Karin dengan serentak.

Tok! Tok!

Disaat kakak dan adik itu berteriak dengan penuh semangat, tiba-tiba saja datang seseorang di samping mobil mereka sambil mengetuk-ngetuk kaca mobil. Minato yang melihat orang asing yang mengetuk kaca mobil nya langsung membuka kaca mobil nya.

"Maaf tuan, sepertinya perjalanan tuan berserta keluarga harus tertunda," ucap orang itu.

"Memangnya ada apa di depan sana?" tanya Minato.

"Di depan baru saja terjadi tanah longsor dan sekarang kami sedang membersihkan jalan yang terhambat itu. Saya harap tuan serta keluarga nya dapat bersabar, mungkin akan memakan banyak waktu tapi kami semua akan berusaha dengan keras agar hari Golden week ini dapat dinikmati oleh setiap orang," ucap orang asing itu.

"Tentu, kami akan menunggu nya dengan sabar." ucap Minato kepada pria asing itu.

"Arigato tuan, kalau begitu saya permisi dulu. Saya juga harus memberitahu keadaan di depan kepada yang lain nya."

"Ha'i... arigato karena sudah memberitahu kami."

"Sama-sama tuan, kalau begitu saya permisi dulu," dan setelah itu pria yang memberikan informasi itu pun pergi menuju mobil yang ada di belakang mobil keluarga Namikaze.

"Apa yang terjadi tou-san?" tanya Karin yang melihat ekspresi wajah tou-san nya yang tiba-tiba saja menjadi lesu.

"Sepertinya perjalanan kita ke Kyoto harus tertunda," ucap Minato dengan perasaan tidak enak.

"Menangnya apa yang terjadi?" tanya Naruto.

"Di depan sana baru saja terjadi tanah longsor dan jalan menuju Kyoto terhambat oleh tumpukan tanah, jadi sampai jalan nya di bersihkan kita akan tetap di sini dan sepertinya kita akan bermalam di sini juga." ucap Minato sambil melihat ekspresi dari kedua anak nya.

"EEHHHH! Jadi kita akan tidur di dalam mobil sampai jalan nya selesai dibersihkan?" ucap Naruto yang terlibat tidak begitu suka mendengar kabar buruk.

"Sepertinya memang begitu, dan tou-san benar-benar minta maaf karena hari libur kalian harus berakhir seperti ini," ucap Minato penuh sesal.

"Yeeahhh! Tou-san kan sudah janji ka-"

"Tidak apa kok tou-san! Paling tidak kita masih bisa bersama," ucap Karin yang memotong perkataan Naruto, dia sengaja melakukannya supaya adik kecil nya itu tidak menyalahkan tou-san mereka karena sudah membuat liburan mereka yang mereka nantikan menjadi tertunda.

Minato dan Kushina pun tersenyum saat melihat putri mereka yang dapat menangani sifat adik nya yang tidak sabaran. Disaat Naruto yang terus menggerutu, tiba-tiba saja datang seseorang yang mengetuk kaca mobil mereka lagi.

Tentu saja semua orang yang ada di mobil langsung terfokus ke sosok yang mengetuk kaca mobil mereka, dan terlihatlah sosok pria yang sebelumnya juga pernah mengetuk kaca mobil mereka, namun sepertinya apa yang di lihat oleh tou-san, kaa-chan, serta Nee-chan nya berbeda dengan apa yang sedang di lihat oleh diri nya .

Naruto melihat bahwa sosok yang mengetuk kaca mobil mereka bukanlah seorang manusia, melainkan dia itu adalah sosok hantu berwujud mengerikan yang sebelumnya dia lihat di setiap sudut jalan. Sosok tersebut memiliki wajah yang sangat menakutkan, bahkan bola mata nya saja sudah ada yang keluar dari tempat nya.

Naruto yang melihat rupa yang begitu mengerikan itu langsung memeluk nee-chan nya dengan erat dan menyembunyikan wajah nya di pelukan nee-chan nya, Karin yang melihat yang melihat reaksi dari adik nya itu membalas pelukannya serta mengelus-ngelus kepala adik nya akan tetap tenang.

Karin tahu kalau adik nya itu juga memiliki kelebihan yang hampir sama dengan nya, namun beda nya diri nya hanya dapat merasakan aura negatif yang dipancarkan oleh makhluk halus berbeda dengan adik nya yang dimana setiap kali dia memperhatikan adiknya itu Karin selalu berasumsi kalau kemampuan dari adiknya adalah dapat melihat serta berinteraksi dengan makhluk halus.

"Iya! Tunggu sebentar," ucap Minato sambil membukakan kaca mobil nya.

Karin yang melihat tou-san nya yang akan membuka kan kaca mobil mereka hanya dapat diam, dia tidak dapat menghentikan tou-san nya dan terlebih lagi sosok makhluk halus yang ada di dekat kaca mobil mereka mulai mendekati kaa-chan mereka.

"Nee-chan!" ucap Naruto penuh ketakutan.

Kushina yang melihat kedekatan kedua anak nya itu terlihat tersenyum, namun Kushina tidak mengetahui bahwa saat ini putra nya sedang ketakutan karena kedatangan mahkluk halus itu yang mengganggu diri mereka.

"Ada apa anata?" tanya Kushina yang melihat suami nya yang sudah selesai berbicara dengan sosok makhluk halus itu yang menjelma menjadi sosok pria yang sebelum nya mendatangj mereka.

"Bukan apa-apa, dia hanya bilang kalau sebaiknya kita memgambil jalur kanan agar segera bisa maju dan mengambil jalur bagian depan," ucap Minato.

Dan setelah itu Minato pun langsung mengarahkan mobil nya ke jalur kanan dan mulai menjalankan mobil nya menuju pusat dari kemacetan itu, Naruto yang sadar bahwa mobil mereka sudah kembali bergerak pun melepaskan pelukannya pada nee-chan nya.

Pada saat Naruto melepaskan pelukannya itu seketika tubuh nya menjadi kaku serta mata nya terbelalak kaget saat melihat sosok mengerikan yang saat ini sedang menatap diri nya dari kaca depan mobil.

Melihat sosok mengerikan itu tepat di depan wajah nya membuat diri nya menjadi sangat ketakutan, terlebih lagi samar-samar Naruto mendengar suara dari makhluk mengerikan itu yang mengatakan sesuatu yang bisa membuat diri nya menjadi merinding ketakutan.

"S-shiinee!" ucap makhluk itu dengan suara serak nya.

Tidak sampai disitu saja, disaat Naruto di serang oleh rasa takut yang sangat hebat tiba-tiba saja Naruto merasakan sepasang lengan dingin yang sedang memeluk diri nya. Dan hal tersebut membuat Naruto menjadi semakin ketakutan, bahkan rasa nya dia ingin berteriak dan menangis akan kejadian yang tengah menimpa nya.

"Sayonara!" ucap sosok yang sedang memeluknya itu.

Bruughh!

Dan tiba-tiba saja puluhan bebatuan jatuh dari atas bukit dan beruntung nya mereka karena tidak ikut tertimpa oleh bebatuan itu, namun tidak dengan mobil-mobil yang berada di jalur jatuh nya bebatuan itu. Semua mobil yang tertimpa oleh bebatuan itu hancur bahkan ada yang jatuh ke tebing yang berada di tepi jalan.

"Sebaiknya kita kembali saja anata, aku punya firasat buruk soal ini." ucap Kushina merasa risih setelah melihat beberapa mobil jatuh ke tebing jurang akibat tertimpa bebatuan itu.

"Tidak! Kita harus menolong mereka yang masih bisa di tolong, kita tidak bisa meninggalkan mereka yang saat ini dalam kondisi terluka. Kalian tetap di dalam biar tou-san saja yang menolong mereka, dan Kushina... kau tenang saja, aku pasti akan baik-baik saja!" ucap Minato.

Namun sebelum Minato membuka pintu, tiba-tiba saja Naruto mencegatnya dan berusaha menahan agar tou-san nya tidak pergi keluar.

"Naruto! Tou-san harus menolong mereka, selagi kita bisa menolong orang lain maka tolong lah. Bukankah tou-san mengajarkan itu kepada mu," ucap Minato kepada putra nya itu.

Naruto pun terdiam setelah mendengar perkataan tou-san nya, namun tetap saja dia tidak bisa membiarkan tou-san nya untuk pergi. Meskipun diri nya masih berumur tujuh tahun, namun diri nya sudah dapat berpikir layaknya seperti orang dewasa.

Dan sekarang dia tidak ingin tou-san nya untuk pergi meninggalkan mobil dan begitu pula Kushina yang tidak setuju Minato untuk pergi. Namun usaha mereka untuk melarang Minato untuk keluar sepertinya sia-sia, dan pada akhirnya Minato pun keluar dari mobil untuk menolong para korban.

Naruto yang melihat itu hanya dapat terdiam, dia sudah terlambat... sudah sangat-sangat terlambat. Pada saat itu dia merasa sangat menyesal, karena pada saat itu dia hanya dapat melihat sosok siluet hitam yang mengikuti tou-san nya.

...

Bruukk!

Tak berselang lama setelah Minato keluar, tiba-tiba saja puluhan bebatuan besar jatuh dari atas bukit. Dan tak dapat di hindari lagi bahwa bebatuan itu akan segera menabrak para korban yang saat itu masih berada di jalur jatuh nya bebatuan itu.

Minato yang juga berada di jalur bebatuan itu langsung bergegas berlari menjauhi jalur bebatuan itu, namun sepertinya Minato terlambat untuk menyelatkan diri. Sebab pada saat diri nya hampir sampai di dekat mobil nya, tubuh nya sudah terlebih dahulu di tabrak oleh bebatuan besar itu.

Dan seketika bebatuan besar berlumuran darah, dan tepat pada hari itu juga Naruto menyadari bahwa diri nya lah yang menyebabkan kematian tou-san nya. Jika saja dia bisa menahan tou-san nya agar tetep di mobil, mungkin saja tou-san nya masih hidup.

Kushina selaku istri Minato yang melihat kejadian mengerikan itu tepat di depan mata nya langsung histeris dan berlari menuju ke tubuh suami nya yang sudah tidak bernyawa, dan begitu pula dengan Karin dan Naruto yang menangis sajadi-jadinya saat melihat tou-san mereka yang sudsh pergi meninggalkan mereka terlebih dahulu.

"Hiks! Hiks! Se-seharus kau mendengarkan perkataan ku Minato, jika saja kau mendengarkan ku mungkin saja ki-kita masih bisa bersama... hiks! Hiks!" tangis Kushina. "Nee... anata bangun! Bangun... hiks! Hiks! Bu-bukankah kau sudah berjanji kau tidak akan pergi sebelum melihat kedua anak kita menjadi dewasa!" ucap Kushina yang terus berusaha membangunkan suami nya itu.

"Tou-san! Bangun... bangun!" tangis Karin dan Naruto yang melihat keadaan tou-san nya yang susah tidak bernyawa lagi.

Flasback END

Semenjak insiden mengerikan itu keadaan keluarga Namikaze menjadi berubah, tidak ada lagi tawa mau pun canda lagi di keluarga itu. Hanya kesunyian yang menyelimuti keluarga itu bahkan waktu yang dulu nya di habiskan untuk bersama dengan keluarga sekarang sudah tiada.

Semua nya mulai berubah, Kushina yang mulai menyibukkan diri dengan pekerjaan sebagai pengganti CEO serta Karin yang memilih untuk bersekolah di luar negeri, dan itu semua mereka lakukan agar dapat melupakan semua kenangan bersama sang tou-san mereka.

Sedangkan Naruto memutuskan untuk keluar dari rumah nya dan mulai tinggal di sebuah rumah kontrakan pada saat berumur 12 tahun. Saat itu merupakan masa-masa yang sangat sulit, di usia nya yang masih 12 tahun. Naruto harus dapat hidup mandiri serta bekerja demi keberlangsungan hidup nya.

Dan saat ini sudah hampir 5 tahun dia tinggal di kontrakan nya itu, dan kebetulan juga Naruto memiliki seorang tetangga yang paham tentang kutukan yang dia miliki dan dia diberitahu oleh tetangga nya itu kalau dirinya memiliki darah dari para onmyouji clan Uzumaki, tetangga nya itu juga menjelaskan bahwa apa yang selama ini lihat merupakan hasil dari kemampuannya.

Mengetahui hal itu, Naruto pun memutuskan untuk mulai beradaptasi dengan kemampuannya meskipun sangat sulit untuk beradaptasi namun dia tetap berusaha dengan keras, dan selama Naruto tinggal di kontrakan nya itu dia sering di ganggu dan di jahili oleh para hantu disana.

Naruto yang sering di ganggu oleh para hantu itu mulai terbiasa hingga pada akhirnya dia berhasil beradaptasi dengan kemampuannya itu. Bahkan dia juga berhasil menjalin pertemanan dengan para hantu yang sering menggangu nya itu.

Selama proses adaptasi, Naruto akhirnya mengetahui cara membedakan hantu yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya. Dan sekarang dia akan memulai kehidupan baru nya di kontrakan baru serta sekolah baru nya yang berada di Shibuya.

...

Di sebuah rumah kontrakan yang berada di pinggiran kota Shibuya, terlihatlah sang tokoh utama kita yang baru saja menginjakkan kaki nya di kontrakan baru nya, dan kesan pertama dia untuk kontrakan itu ... besar.

Yap! Besar, bahkan untuk ukuran sebuah kontrakan bisa di bilang sudah sangat lebih ditambah lagi dengan uang sewa nya yang terbilang murah. Sehingga membuat Naruto merasa beruntung mendapatkan kontrakan seperti ini.

Meskipun murah namun tetap saja ada dampak buruk nya bagi nya, kontrakan nya yang dulu yang dekat dengan academy sekarang kontrakan nya yang baru jarak antara academy cukup jauh. Bahkan dia harus melalui 2 stasiun agar bisa sampai ke academy dan, dan belum lagi ongkos dan jaral tempuh dari stasius ke academy.

Sebenarnya dia tidak ingin pindah, namun dikarenakan sebuah alasan dia terpaksa harus pindah. Bahkan dia terpaksa harus berhenti dari pekerjaan nya agar dia tidak kewalahan saat dia harus bolak balik dari 1 kota ke kota lain nya hanya untuk pekerjaan nya.

"Hah!" hela Naruto saat dia kembali teringat akan penyebab dia pindah kontrakan.

Namun semua ingatan tentang masalah nya itu, dialihkan oleh diri nya kepada kondisi kontrakannya. Bukannya dia tidak suka dengan kondisi kontrakan nya, akan tetapi dia merasa aneh karena semenjak kedatangannya ke kontrakan baru nya, Naruto sama sekali belum melihat sosok penunggu dari kontrakan baru nya ini.

Padahal di kontraka lama nya dia selalu merasa kerepotan akibat ulah dari para penghuni kontrakan nya itu yang setiap saat terus mengganggu nya dan sekarang dia mendapatkan kontrakan yang bagus tapi rasa ada yang kurang dari kontrakan nya itu.

'Sebaiknya aku segera membereskan semua barang ku, hah! Anda saja ada seseorang yang bisa aku aja berbicar.' batin Naruto, dan setelah itu dia pun mulai membersihkan kontrakan baru nya itu serta mengeluarkan semua barang-barang nya.

Ting tong!

Disaat Naruto tengah membersihkan kontrakan nya, Naruto mendengar suara bel yang berbunyi. Mengetahui bahwa ada tamu, Naruto pun segera berlari ke pintu untuk membukakan pintu untuk tamu pertama nya itu.

"Konnichiwa Uzumaki-san," sapa sepasang suami istri kepada Naruto.

"Ha'i, Konnichiwa juga.. etoo?" ucap Naruto yang terhenti akibat diri nya yang tidak mengetahui siapa kedua suami istri itu.

"Gomen... perkenalkan nama saya Inoichi Yamanaka dan ini istri saya Mira Yamanaka, kami adalah tetangga baru mu jadi sebagai ucapan selamat datang kami harap Uzumaki-san mau menerima masakan istri saya ini," ucap Inoichi sambil menyodorkan satu mangkuk sup panas.

"Arigato Yamanaka-san, dan perkenalkan nama saya Uzumaki Naruto dan anda bisa memanggil saya Naruto. Saya harap kita bisa menjadi tetangga yang baik yaa!" ucap Naruto sambil menerima makanan yang di berikan oleh tetangga baru nya.

"Kau benar Naruto-san, semoga kita bisa menjadi tetangga yang baik dan jika Naruto-san perlu bantuan kata kan saja kepada kami," ucap Mira kepada Naruto.

"Arigato Yamanaka-san tapi kurasa untuk saat ini saya masih belum butuh bantuan, terlebih lagi saya juga sudah hampir selesai membersihkan kontrakan saya," ucap Naruto sambil menolak bantuan dari keluarga Yamanaka itu dengan halus.

"Begitus? Baiklah, jika ada apa-apa katakan saja kepada kami."

"Ha'i"

"Kalau begitu kami pamit dulu, sampai jumpa lagi Naruto-san," ucap Inoichi sambil membukukkan badan nya.

"Ha'i" balas Naruto.

Dan setelah itu pasangan suami istri itu pun pergi meninggal kan Naruto, setelah melihat pasangan suami istri itu yang sudah menghilang dari pandangan nya. Naruto pun kembali masuk dan kembali melanjutkan kegiatannya, dan setelah selesai membersihkan kontrakan nya baru lah Naruto mulai menikmati makan siang yang diberikan oleh tetangga baru nya.

Selagi Naruto menikmati makan siang nya Naruto melihat sapu nya yang awal nya berada di sudut lemari tiba-tiba saja terjatuh, namun hal tersebut sama semaki tidak membuat Naruto terkejut. Dia sudah terbiasa melihat benda jatuh secara tiba-tiba.

"Jika kalian ingin menakut-nakuti aku itu percuma, aku bisa melihat dan berkomunikasi dengan kalian," ucap Naruto yang entah kepada siapa.

Setelah Naruto berkata seperti itu, hawa ruangan itu seketika menjadi dingin namun tidak dengan aura negatif yang masih berada di batas normal.

"Aku disini bukan bermaksud untuk mengganggu kalian, aku hanya ingin tinggal dengan tentram disini. Jadi keluar lah dan tunjukkan diri kalian agar kita bisa saling mengenal," ucap Naruto.

Tidak ada satu pun balasan dari ucapan nya, namun Naruto merasakan hawa dingin yang sangat menusuk dari belakang nya dan hawa tersebut semakin terasa saat Naruto merasakan sentuhan di kedua pundak nya.

"Benarkah?" ucap suara misteriu itu yang datang dengan tiba-tiba.

"Tentu saja!" ucap Naruto sambil membalikkan badan nya, dan terlihatlah sosok perempuan bersurai panjang yang menutupi seluruh wajah nya, serta mengenakan gaun putih yang sudah lusuh.

Kemunculan dari hantu itu membuat hawa dingin di ruangan itu semakin besar, dan untung saja hanya Naruto saja yang ada di ruangan itu. Jika sampai ada orang lain, Naruto tidak dapat bayangkan bagaimana jadi nya orang itu.

"Kau tidak takut?" tanya hantu itu.

"Tidak! Lagi pula untuk apa aku takut kepada mu. Kau sama sekali tidak berbahaya bahkan aura negatif yang kau keluarkan juga kecil," ucap Naruto sambil menatap hantu itu.

"Aura negatif? Apa kau bisa merasakan aura milik ku, atau jangan-jangan kau itu pengusir hantu!" ucap hantu itu sambil menjauh dari Naruto.

"Kenapa aku bisa merasakan aura negatif mu? Itu karena aku memiliki darah dari seorang onmyouji. Dan meskipun aku memiliki darah dari omnyouji namun aku sama sekali tidak mengetahui cara mengusir para hantu,"

"Aku tidak percaya!" ucap hantu itu.

"Terserang mau percaya atau tidak, tapi yang pasti aku tinggal disini tidak akan menganggu mu. Begitu pula dengan mu, jangan pernah menganggu ku dan orang-orang yang berkunjung kesini. Apa kau paham!" ucap Naruto kepada hantu itu. "Dan perkenalkan nama ku Uzumaki Naruto, dan ku harap kita dapat hidup bersama dengan tenang."

Dan setelah itu Naruto pun pergi dari hadapan hantu itu, namun baru beberapa langkah saja Naruto menjauh dari hantu itu tiba-tiba saja hantu itu kembali muncul di depan Naruto.

"Kau pikir aku akan senang membiarkan orang asing menepati rumah ku. Lihat saja nanti, akan ku buat hidup mu menjadi tidak tenang selagi kau tinggal dirumah ku," ancam hantu itu.

"Terserah kau saja," ucap Naruto yang kembali melanjutkan kegiatannya dan begitu pula dengan hantu itu yang menghilang dari sana.

...

08:30 P.M

Siang pun terlah berganti menjadi malam dan suara nyanyian jangkrik mulai terdengar saling bersahutan, dan begitu pula dengan sang tokoh utama kita yang baru saja selesai membersihkan diri setalah semua pekerjaannya selesai.

Dan sekarang dia harus pergi keluar untuk membeli bahan-bahan makanan serta beberapa keperluannya untuk satu bulan ini, dan tidak lupa untuk pergi mencari pekerjaannya untuk nya. Tidak mungkin dia mengandalkan uang tabungannya untuk keperluannya sehari-hari.

Belum lagi dengan uang SPP sekolah nya serta yang lain nya, dan tentu saja perkerjaan yang akan dia cari itu yang bisa dilakukan saat malam hari atau setidak nya shift malam.

"Apa kau memutuskan untuk pindah?" tanya hantu itu.

"Tidak, aku hanya ingin pergi keluar saja. Sudah dulu ya, aku harus bergegas dan tolong jaga rumah ya Yuki-san," ucap Naruto yang langsung meninggalkan hantu itu.

Sosok hantu yang sebelum nya berbicara dengan Naruto tiba-tiba saja menjadi terdiam, entah mengapa rasa nya dia ingin sekali tersenyum saat mendengar seseorang memanggilnya dengan nama nya. Bahkan orang yang terakhir kali memanggil nama nya dulu adalah Kaa-san nya.

Namun dia juga bingung, dari mana Naruto mengetahui nama nya. Seingat nya diri nya, dia sudah tidak memiliki benda-benda yang berhubungan dengan nya, tapi dari mana penghuni rumah baru nya itu mengetahui nama nya.

..

Setelah keluar dari rumah kontrakan nya, Naruto merasakan pancaran aura negatif yang sangat besar. Bahkan di sekitarnya tidak ada satu pun makhluk halus yang terlihat. Merasa terncam dengan aura itu, Naruto pun berlari dengan sekuat tenaga menuju mini market terdekat yang berada di depan komplek tempat tinggalnya, selain karena jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan kurang, Naruto juga harus cepat-cepat untuk membeli dan kembali ke kontrakan nya.

Bukan apa-apa, tapi semenjak Naruto menginjakkan kaki nya di luar halaman kontrakan baru nya, Naruto merasakan bahwa dia sedang diikuti oleh sesuatu. Dan sesuatu itu memancarkan aura negatif yang cukup besar.

Dan demi menghindari masalah dengan sosok yang mengikutinya itu, lebih baik dia mempercepat langkah nya supaya tidak terjadi hal yang buruk. Dan sesampainya Naruto di tempat tujuan nya, aura negatif yang sebelum nya dia rasakan menghilang.

"Irasshaimase!" sabut pelayan mini market itu.

"Hm!" balas Naruto kepada pelayan mini market itu.

Setelah itu Naruto pergi meninggalkan pelayan itu dan berjalan menuju ke bagian-bagian sayur-sayuran dan dilanjutkan ke bagian makanan instan, setelah selesai memilih semua keperluannya Naruto langsung membawa nya ke kasir dan membayar semua keperluannya.

"Arigatou gozaimasu!" ucap kasir mini market itu setelah Naruto membayar belanjaan nya itu.

"Doitashimashite,"

Setelah memastikan semua keperluannya sudah lengkap, Naruto segera keluar dari mini market itu dan bergegas kembali menuju kontrakan nya. Terlebih lagi Naruto kembali merasakan aura negatif yang sebelum nya juga di rasakan oleh nya.

Dengan tergesa-gesa Naruto semakin mempercepat langkahnya agar dia bisa secepat mungkin untuk sampai di kontrakan nya. Secepaf apapun Naruto berjalan, tetap saja sosok yang mengikuti nya itu terus mengikuti nya.

"Kyaaa!"

Naruto yang tengah tergesa-gesa itu dikejutkan dengan suara teriakan yang berasal dari gang di samping nya, namun Naruto juga merasakan pancaran aura negatif yang sangat besar yang juga berasal dari gang tersebut.

Namun tidak lama setelah itu aura negatif tersebut hilang seketika, seakan-akan tidak terjadi apa-apa, dan ketika Naruto ingin melihat ke dalam gang itu tiba-tiba saja keluar seorang perempuan yang mengenakan gaun berwarna merah dari gang itu.

'Apa suara teriakan itu berasal dari dia?Tapi kenapa dia berteriak," batin Naruto sambil terus memperhatikan perempuan yang baru saja keluar dari gang itu.

Disaat Naruto memperhatikan perempuan misterius itu, tiba-tiba saja Naruto mendengar suara seseorang yang meminta tolong. Dan suara itu berasal dari gang di depan nya itu, merasa penasaran dengan suara itu Naruto pun masuk ke dalam gang itu dan betapa terkejutnya Naruto ketika dia melihat seorang perempuan yang terletak tak berdaya di sudut gang.

Pada saat Naruto mendekati perempuan itu dia pun mencium bau amis yang sangat pekat yang sepertinya sudah memenuhi setiap sudut gang itu. Namun dikarenakan kondisi gang itu yang gelap gulita membuat Naruto kesulitan untuk melihat.

Dan pada saat cahaya bulan menyinari gang itu akhirnya Naruto dapat melihat dengan jelas dan terlihatlah sosok perempuan yang berada di sudut gang itu yang tergeletak di atas genangan darah yang berasal dari luka di perutnya serta bekas robekan pada kedua pipi nya.

"To... to-tolong!" ucap perempuan itu yang berusaha untuk menggapai Naruto.

...

...

...

...

..

To Be Continued

Oke mungkin segitu saja, dan silahkan di beri saran dan kritik untuk cerita saya yang satu ini. And thanks for : Qbedallday, Aminsetya1, Ashuraidra64, 000XXX000, Ohayou, Pi (guest), dan Guest karena sudah mereview... and spesial thanks for : ggbimbim4, Azumamaro, Avtre ( karena sudah memberikan saran, baik itu di PM atau WA dan Chiichan2806 karena sudah mau mengkoreksi kesalahan nya.

Mungkin itu saja, dan bagi para reader dan author yang berniat bergabung dengan grup kami yakni FNI (Fanfiksi Naruto Indonesia) silahkan tulis nomor wa kalian. Mari kita sama-sama belajar dan berkenalan dengan para author seperti si Hitam, Phantom, Chiichan, 4kagiSetsu, Shiin kazumiya, Hyuugadevit-cherry, Brengzeck id-014, Vin'DseL D Newgate dan masih banyak lagi.