Hujan kembali turun, aku menatap rintik air yang turun dari langit. Hawa dingin menerpa kulitku, aku menggosok kedua tanganku dengan maksud menghangatkan diriku sendiri. Jujur saja, aku menyukai hujan yang turun.

Suara dengkuran terdengar di belakangku, aku berbalik dan berjalan masuk ke dalam kamar. Di sana, Naruko-adikku sedang tidur meringkuk dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Aku tersenyum kecil menatap tingkah kekanakannya itu.

"Entah kenapa, wajah tidur Naruko membuatku tenang..." Gumamku bermonolog. Ide jahil pun tercipta di otakku, kemudian aku masuk ke dalam selimut tersebut.

Kedua tanganku mulai bergerilya di seluruh tubuhnya, aku merasakan kulit putih nan-halus miliknya, aroma yang keluar dari tubuhnya mulai menggelitik hidungku.

"Ugh..."

Dia mulai mendesah dalam tidurnya, nafasnya pun mulai tak beraturan. Sentuhanku juga sampai di kedua bukit miliknya, aku meremasnya dengan lembut, sesekali mencubut kedua pucuk bukit milik Naruko.

"Ungghh... Ahhh..." Dia melenguh sembari membuka kedua shappire indah miliknya. "Kakak..."

"Selamat malam sayang. Tidur nyenyak?"

"Ya, aku tidur nyenyak tadi... Ahhnn... Tapi sekarang... Ahnn..." Dia sekali lagi mendesah di saat aku meremas kedua bukit miliknya. "Kalau kau menginginkan ini, katakan Kakak... Uhhh, dengan senang hati akanku berikan seluruh tubuh ini..." Ujarnya dengan nada menggoda.

Aku tersenyum miring, kemudian mulai msncium tengkuk miliknya serta menciumi aroma harum yang menguar dari tubuhnya. "Aku memang menginginkan dirimu sayang..."

"Lakukanlah!"

...

..

.

Hujan by Shinn Kazumiya.

Naruto by Masashi Kishimoto.

...

..

.

Sequel dari Lune dan Kakak Mau Coklat? karya Nhana Natsuki.